OLEH :
KELOMPOK VI
1. WAHYU LESTARI
NIM : 20.01.0080
2. AISYAH NUR HERLIYANTI
NIM : 20.01.0062
3. ROMI ISWANDI, ST
NIM : 20.01.0085
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia sehingga oleh karena-Nya kami dapat
menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan ini dengan baik dan tepat
waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada Mata Kuliah
Sosiologi Pendidikan. Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai
hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak dan partisifasi
anggota kelompok, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu, oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Besar harapan penulis semoga
Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kelompok kami dan bagi pembaca lain
pada umumnya.
Manna, Oktober 2021
Penulis
KELOMPOK VI
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Struktur Sosial Sekolah 3
B. Kedudukan Dan Peranan 4
C. Berbagai Kedudukan Dalam Masyarakat Sekolah 5
D. Struktur Sosial Orang Dewasa Di Sekolah 5
E. Kedudukan Guru Dalam Struktur Sosial Sekolah 6
F. Struktur Sosial Sekolah Murid Di Sekolah 7
G. Pengaruh-Pengaruh Luar Terhadap Sekolah 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 9
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur sosial sekolah merupakan salah satu pokok bahasan yang
sangan penting untuk dikaji dalam mata kuliah sosiologi pendidikan. Dalam
pokok bahasan ini akan dibahas beberapa sub pokok bahasan yang dianggap
sangat penting dalam pembahasan struktur sosial sekolah antara lain:
penjelasan tentang struktur sosial sekolah itu sendiri, kedudukan dan peranan,
berbagai kedudukan dalam masyarakat sekolah, struktur sosial orang dewasa
di sekolah, kedudukan guru dalam struktur sosial sekolah dan struktur sosial
murid di sekolah.
Dalam hal ini kami hanya mengambil sebagian kecil dari beberapa
sub pokok bahasan yang lain dan kami anggap sub pokok itulah yang
dianggap sangat penting untuk dikaji lebih dalam lagi sehingga dengan
adanya pembahasan ini, makalah ini mampu menjawab problematika yang
kerap terjadi di kalangan lingkungan sekolah kita dari zaman dulu hingga
sekarang ini.
Di dalam sekolah masih banyak permasalahan yang bahkan sampai
sekarang belum dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dari masalah
itulah kami mencoba untuk memberikan solusi singkat lewat pembahasan
yang sangat singkat ini dan masih banyak kelemahan di dalam
pembahasannya. Untuk itu semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan
sebaik-baiknya bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian struktur sosial sekolah ?
2. Bagaimana kedudukan dan peranan dalam struktur sosial sekolah ?
3. Apa saja kedudukan yang ada dalam masyarakat sekolah ?
4. Bagaimana struktur sosial orang dewasa di sekolah ?
5. Bagaimana kedudukan guru dalam struktur sosial sekolah ?
6. Bagaimana struktur sosial murid di sekolah ?
7. Pengaruh-Pengaruh Luar Terhadap Sekolah ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian struktur sosial sekolah
2. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan dan peranan dalam struktur
sosial sekolah
3. Untuk mengetahui apa saja kedudukan yang ada dalam masyarakat
sekolah
4. Untuk mengetahui bagaimana struktur sosial orang dewasa di sekolah
5. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan guru dalam struktur sosial
sekolah
6. Untuk mengetahui bagaimana struktur sosial murid di sekolah
7. Untuk mengetahui pengaruh-pengaruh luar terhadap sekolah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
terjadinya berbagai konflik dan dapat menjamin kelancaran segala usaha
pendidikan.1
1
Lampiran daftar pustaka, IMAM SYAFI’IE, S. Pd.I. “struktur-sosial-sekolah “ Jawa Tengah
2
Robinson, Philip, 1968, Beberapa Perspektif Sosiologi Pendidikan
4
C. Berbagai Kedudukan Dalam Masyarakat Sekolah
Sekolah merupakah sebuah sistem, yang mana dalam sistem itu
terdapat sistem sosial yang di dalamnya ada kedudukan anggota dalam
kelompok sosial tersebut. Setiap orang yang menjadi anggota suatu kelompok
mempunyai kedudukan masing-masing. Di sekolah terdapat kedudukan yang
berbeda dalam setiap anggotannya seperti, kepala sekolah, guru-guru, staf
administrasi, pesuruh, dan murid-murid itu sendiri serta hubungan antara
berbagai kedudukan itu.
Dalam hal ini tiap kelompok, seseorang akan mengenal kedudukan
atau posisinya masing-masing yang mana orang tersebut dapat berkelakuan
sesuai yang diharapkan menurut kedudukan yang di tempatinya. Jadi di
masyarakat sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, murid dan pegawai
sekolah diharapkan agar memiliki kelakuan tertentu seperti: perbuatannya,
ucapannya, perasaannya, nilai-nilainya dan sebagainya sesuai dengan apa
yang bertalian dengan kedudukannya.
Pada umumnya dalam struktur sosial sekolah dapat kita bedakan
menjadi dua tingkat yaitu pertama, hal yang berkenaan dengan orang dewasa
serta hubungan di antara mereka, seperti kepala sekolah, guru-guru, pegawai
administrasi, pesuruh, pengurus yayasan pada sekolah swasta, Kanwil P dan
K pada sekolah negeri. Kedua, hal yang berkenaan dengan sistem kedudukan
dan hubungan antara murid-murid. 3
3
Ibid 1
5
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kanwil kepada kepala sekolah
yang kemudian diinformasikan kepada seluruh struktur sekolah.
Kemudian beliau berkedudukan sebagai konsultan yang memberikan
petunjuk, nasihat, saran-saran kepada guru-guru dalam usaha untuk
memperbaiki kwalitas dan kwantitas sekolah. Sebagai contoh yaitu beliau
harus dapat memaparkan filsafat sekolah, tujuan pendidikan yang harus
dicapai serta cara-cara yang harus ditempuh untuk mewujudkan kurikulum
sekolah yang baik dan sistematis.
Selain itu kepala sekolah juga memegang kepemimpinan di sekolah
dengan harapan sanggup memberikan pimpinan dalam segala hal yang
berkenaan dengan sekolah, permasalahan yang timbul dari adanya interaksi
dengan masyarakat, murid-murid, maupun guru-guru. Pada satu pihak guru-
guru mengharapkan keputusan dan tindakan-tindakan yang tegas, di lain
pihak mereka menginginkan agar keputusan yang diambil dengan cara
musyawarah. Dalam hal itulah kepala sekolah harus dapat bergerak di antara
harapan-harapan yang bertolak belakang itu.
Di sekolah yang kecil, khususnnya yang tidak mempunyai pegawai
administrasi, kepala sekolah harus berperan ganda yaitu sebagai petugas
administrasi, mengurus korespondensi, mengantar surat kepada berbagai
instansi, membuat laporan-laporan, dan sebagainya. Akan tetapi, di sekolah
menengah biasanya kepala sekolah dibantu oleh pegawai administrasi.4
4
Ibid 1
6
Kedudukan guru tidak sama antara guru SD, SMP, dan SMA. Guru
yang mengajarkan bidang studi tertentu dianggap lebih tinggi daripada yang
lain. Pada umumnya bidang studi akademis seperti: matematika, fisika, kimia
menduduki tempat yang lebih terhormat daripada yang memegang bidang
studi agama, PKK, atau pendidikan jasmani yang tidak termasuk mata ujian
dalam tes masuk Perguruan Tinggi.
Kedudukan guru juga turut ditentukan oleh lama masa kerja, bakat
usia dan pengalamannya dalam pengajaran. Guru lama mengharapkan rasa
hormat dari guru-guru baru atau yang lebih muda. Akan tetapi kedudukan
guru-guru dan kepala sekolah lebih rendah daripada petugas inspeksi yang
mana telah mendapat mandat untuk mengawasi jalannya kegiatan sekolah.
4. Kelompok elite.
7
5. Kelompok siswa yang ikut organisasi formal, seperti OSIS dan
Pramuka.5
G. Pengaruh-Pengaruh Luar Terhadap Sekolah
Berbagai hal di luar sekolah yang dapat mempengaruhi sistem
sekolah antara lain :
A. Pengaruh terhadap peranan murid
Peranan murid antara lain ditentukan oleh guru, akan tetapi juga oleh
pandangan masyarakat tentang peranan murid, antara lain keluarga dan
lain-lain.
Orang tua juga dapat mempegaruhi sikap anak. Misalnya dalam
mengerjakan tugas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.
Kelompok sepermainan, yang mempunyai sub-kebudayaan tersendiri
dapat menambah motivasi anak belajar atau justru merusak pelajaran
anak.
Media
B. Pengaruh luar terhadap guru
Orang tua murid
Perkumpulan guru
Keluarga dan teman sepergaulan guru
C. Pengaruh luar terhadap sekolah
Lingkungan, seperti masyarakat, daerah, maupun Negara6
5
Prof. DR. S. Nasution, MA, 2004, Sosiologi Pendidikan
6
Lampiran daftar pustaka, Struktur Sosial Sekolah
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Material bagi sekolah/ struktur sosial sekolah yaitu kepala sekolah,
guru, pegawai, pesuruh, murid laki-laki maupun murid perempuan yang
masing-masing memiliki kedudukan dan peranan yang berbeda satu dengan
yang lainnya.
Dalam struktur sosial terdapat sistem kedudukan dan peranan anggota-
anggota kelompok yang kebanyakan bersifat hierarkis, yakni dari kedudukan
yang tinggi yang memegang kekuasaan sampai pada kedudukan yang paling
rendah. Kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam struktur
sosial, yakni menentukan hubungannya dengan orang lain dan menentukan
kelakuan orang tertentu.
Sedangkan peranan adalah konsekuensi atau akibat kedudukan atau
status seseorang. Dalam hal ini status atau kedudukan individu, apakah ia di
atas atau di bawah status orang lain sangat mempengaruhi peranannya.
Sebagai contoh yakni sang guru diharapkan dapat memathi instruksi kepala
sekolah dengan menuntut agar murid-murid dapat belajar.
Kedudukan guru tidak sama antara guru SD, SMP, dan SMA. Guru
yang mengajarkan bidang studi tertentu dianggap lebih tinggi daripada yang
lain. Pada umumnya bidang studi akademis seperti: matematika, fisika, kimia
menduduki tempat yang lebih terhormat daripada yang memegang bidang
studi agama, PKK yang tidak termasuk mata ujian dalam tes masuk
Perguruan Tinggi.
Kebanyakan kedudukan murid bersifat tidak formal dan hanya
diketahui dalam kalangan sekolah saja, akan tetapi ada juga kedudukan murid
yang bersifat lebih formal seperti kedudukan ketua OSIS yang telah
mempunyai bentuk resmi menurut ketentuan yang ada dalam sekolah itu.
9
B. Saran
Kami menyadarai bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum
adanya kesempurnaan di dalam pembahasanya, maka dari itulah penulis
berharap adanya suatu kritik dan saran yang dapat membangun bagi penulis
dalam menyelesaikan makalah yang akan ditulis berikutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA