Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATARBELAKANG

Keperawatan komunitas adalah kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan kesehatan
masyarakat yang ditunjukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan baik diri
sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat
dan pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat (Deden
Dermawan, 2012, hal. 9)

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang
saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Friedman, 1998 dalam Komang Ayu, 2010 hal.
1)

Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas
merupakan hal yang teramat penting disusun oleh perawat. Rencana asuhan keperawatan disusun
dengan memperhatikan banyak faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada
hakekatnya masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah sebagai
fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya
sendiri (Sutarna Agus, 2013).

Sebagai calon tenaga kesehatan professional, mahasiswa STIKes Alifah Padang berkewajiban untuk turut
serta mewujudkan tercapainya pembangunan nasional khususnya pembangunan di bidang kesehatan.
Dimana dalam melaksanakan perannya di titik beratkan pada promotif, preventif dengan tidak
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dalam setiap tindakan keperawatan. Sejalan dengan hal tersebut
maka tindakan pencegahan dan peningkatan kesehatan menjadi area perhatian perawat yang bertujuan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sehingga diperlukan peranan masyarakat itu
sendiri. Perawat sebagai tenaga kesehatan professional berkewajiban untuk memfasilitasi dalam
pencapaian tujuan tersebut.

Peran serta mahasiswa keperawatan dapat dilakukan melalui kegiatan Keperawatan Komunitas di
masyarakat. Pelaksanaan komunitas dilaksanakan melalui tahapan antara lain; observasi fisik lingkungan
(windshield survey), pengkajian awal, penyusunan kuesioner dan setelah itu penyebaran kuesioner
untuk memperoleh data kesehatan masyarakat, musyawarah masyarakat pertama dilakukan untuk
menindak lanjuti hasil survey dan penyusunan rencana kegiatan (tindakan keperawatan) yang
disepakati, dan meninggalkan lokasi sekaligus acara penutupan dan perpisahan dengan warga.

Praktek komunitas merupakan pengalaman belajar lapangan yang memberikan kesempatan pada
mahadiswa untuj meningkatkan kemampuan menganalisis serta mensintesa berbagai ilmu pengetahuan
di dalam memberikan pelayanan perawatan untuk menetapkan profesionalisme keperawatan.prajtek
keperawatan komunitas dilakukan di RT 02 RW 03 Kelurahan pasia nan tigo kecamatan koto tangah
tanggal 27-29 desember tahun 2021. Di RT 02 RW 03 Kelurahan pasia nan tigo kecamatan koto tangah
terdapat 90 KK, jumlah KK yang dapat kami data di RT 02 RW 03 sebanyak 51 KK, yang terdiri dari 15
lansia, 4 ibu hamil, 11

Melihat fenomena tersebut diatas, mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES ALIFAH merasa perlu
untuk praktek keperawatan komunitas, yang dilaksanakan dari tanggal 27-29 Desember tahun 2021 di
RW 03 RT 02 Kelurahan Pasie nan tigo Kecamatan Koto Tangah. Sebagai out put dari praktek
keperawatan komunitas tersebut mahasiswa menyusun laporan “Asuhan Keperawatan Komunitas di RT
02 RW03 Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Tahun 2021.

1.2 TUJUAN

Laporan Asuhan Keperawatan Ini dapat menggambarkan asuhan keperawatan komunitas di RT 02 RW


03 Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah.

1.3 MANFAAT

1.Untuk masyarakat diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan pedoman dalam
melaksanankan kegiatan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan di RT 02 RW 03 Kelurahan Pasie
Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah.

2. Untuk pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral diharapkan laporan hasil kegiatan
ini dapat dijadikan bahan maupun data untuk menyusun kebijakan dan program kerja dibidang
kesehatan di masa yang akan datang.

3. Untuk institusi pendidikan diharapkan laporan hasil kegiatan ini menjadi bahan perbandingan untuk
praktek komunitas berikutnya dan menjadi bahan evaluasi terhadap kurikulum keperawatan komunitas
yang telah ditetapkan.

4. Untuk Puskesmas diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Lubuk Buaya
untuk dapat meningkatkan, mempertahankan dan memberikan pendidikan kesehatan secara terstruktur
dan sistematis sehingga dapat menambah pemahaman warga yang ada di wilayah Kelurahan Pasie Nan
Tigo.

Anda mungkin juga menyukai