t!:\-+\G*PU
SYARAH
SHAHIH
AL-BUKHARI
Kitab Awal Mula TUrunnya Wahyu Kitab lman
Kitab llmu Kitab Wudhu Kitab Mandi
JILID
,/,
SYARAH SHAHIH AL,BUKHARI
,ililiti[tflluu[iilini
€3P
,y.;Ei,il ,ji I'i :lt -fr I J6 l' )yt 9qi' ,-ri qu.
e5liitj i\t.epts 9tu, 6T u '1, -#t :/,t g;J,
d..,Jt: ;;t4ti ;.pt e:i #.JI, jujr,61'4t: i4,:
(tt;ttiiilt C:ai,at ivil is"j, G:'$,ttry )*:Jt i.t2
4ti q4, ,q: :,'A,::ukl' € aatary tssri ,tteq,
i;:' { Syp,e"i:t} !,y3{ oy3' i qtl't,y* ;j-ll
Bab Perkara-perkara Keimanan dan Firman Allah To'olo'Kebo'
Jtkon itu bukonloh menghodopkon woiohmu ke
qroh timur
don ke borot, tetopi kebojikon itu ioloh (keboiikon) orong yong
berlmon kepodo Alloh, hori okhir, moloikot'mololkot, kitob'
kitob, don nobi-nobi don memberikon horto yong dicintoinyo
kepoda kerabot, onok yotim, orung'orong miskin, orong'orong
yong dolom perjolonon (musofir), peminto-minto, don untuk
memerdekokon hombo sahoyo, yong meloksonokon sholot don
menunoikon zokot, orong-orong yong menepoti ionJi opobilo
berjonji, don orong yong sobor dolom kemeloroton, penderitoon,
don podo moso peperongon. Mereko ituloh orong-orong yong
benor, don mereko itulah orong'otong yong beftokwo-- (QS-
Al Baqarahz 1-77l Don firmon-Nyo,'Sungguh beruntung orong-
orong yong berimon'(QS. Al Mukminun: 1)
j:;CVe**:c;rt*cy,a "t
lt:y tl"E
52
€,ffi& 53
Syarah Hadlts
Semua perkara yang tercantum dalam beberapa ayat dan hadits
di atas termasuk keimanan. Dan ini merupakan keterangan yang jelas
bahwa kebajikan tidak hanya seseorang menghadapkan dirinya ke Ti-
mur atau ke Barat. Akan tetapi kebajikan adalah berimannya seorang
kepada Allah.
Berdasarkan hal ini maka mengalihkan kiblat dari Baitul Maqdis
ke Ka'bah tidak menafikan kebajikan, karena hal itu termasuk bagian
dari keimanan kepada Allah dan seluruh syari'atnya. Dan ini meru-
pakan bantahan kepada orang-orang yang mengingkari dialihkan-
nya kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah. Sebagaimana Allah Ta'ala
berfirman, "Orang-orang yang kurang akal diantara manusia akan berkata
,,Apakah
yang memalinglun merelu (muslim) dari kiblat yang dahulu tnere-
ka (berkibtat) kepadanya? kataknnlah (Muhammad)" milik Allahlah timur dan
barat, Dia memberi petunjuklnpado siapa yang Dia kehendaki lce ialan yang
lurus," (QS. Al Baqarah:142)
Firman AIIah Ta'ala, (# ,*) (yang dicintainya), boleh jadi makna
'yung dicintainya' adalah karena keperluannya kepadanya, atau 'ymrg
dicintainya' karena kebakhilanny a, atau karena kedua-duanya (karena
keperluannya dan kebakhilannya). Pendapat yang benar adalah karena
kedua-duanya sekaligus.
Adakalanya seorang manusia mencintai harta karena keperluan-
nya kepadanya. Sebagaimana yang dilakukan oleh para shahabat Ra-
dhiyallahu Anhu, yang lebih mengutamakan saudara mereka daripada
diri mereka sendiri walaupun mereka sangat membutuhkannya. Dan
54 €rul.;mt&
adakalanya ia mencintainya karena ia sangat kiklr, hanya saja ke-
imanannya mengalahkan kekikirannya hingga ia mendermakan har-
tanya.
Oleh sebab itu Anda mendapati -sebagai contoh- mengeluarkan
uang satu Reyal bagi si kaya namun pelit lebih berat rasanya diban-
dingkan orang fakir namun dermawan yang mengeluarkannya. Sebab
si fakir namun dermawan tersebut mendermakannya dengan kerelaan
hati dan kedermawanannya. Sedangkan si kikir sebaliknya.
Firrtan-Ny a, (j ir,€ 11 1t<epada kerabatny a)
Yakni orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan, ia men-
dermakan hartanya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, oranS-orang
miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang
yang meminta-minta meskipun mereka adalah orang yang kaya. Se-
bagaimana Allah Ta'ala berfirman,
62 Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (5810) dan Muslim (IV/ 1805) (2311) (56)
63 Bait syiir ini merupakan penggalan sebuah syair yang paljalgl Penyairnya ialah
al-Faiazdaq. Silahkan melhai l&azanah At-Adab karya Al-Baghdadi (XIl 170) dan
SyarhDiwan Al-Mutarubb, (IIl 381)
Driwayatkan oleh Muslim (IVl 1806,) (23L2) $n
€,ttffiS 55
Padahal kata tersebut di-'athaf kepada kata al muufuun, oleh sebab itu seharusnya
kataash-shaabiriin diakhiri denganhuruf arar juga. Sebab ma'thuf mengSlatima'thuf
'ahih dalamhal harakah i'rabnya. Ada permasalahan lainnya, yaitu apa sebab kata
al muufuun tersebut dinyatakan secara marfu'?
Silahkan melihat Syarh Syuzur Ailz-Dzalub (hal.84- 85)
56 €rmiHi'tp
Para ulama berusaha menentukan jumlah dari cabang-cabang ke-
imanan dan menghitungnya. Lalu mereka membaginya kepada amalan-
amalan hati, amalan-amalan anggota badan dan ucapan-ucapan lisan.
Kemudian mereka juga membagi-bagi lagi ketiga bagian tersebut.
Sebagian yang lainnya menyebutkan bahwa ini adalah isyarat
kepada sebuah bilangan tertentu, namun Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam tidak merincinya satu persatu. Senada dengan sabda beliau
Shallallahu Alaihi wa Sallam, "sesungguhnya Allah memiliki sembilan pu-
luh sembilan nlmlt barangsinpa menghitungnya niscaya ia masuk lce dalam
surga."67
67 Diriwayatkan oleh Al-Bukh ari (2736) dan Muslim Q677) darihadits Abu Hurairah
Railhiyallalu Anhu