Anda di halaman 1dari 3

Etiologi

Penyebab utama terjadinya OMA ini adalah karena masuknya mikroba ke


dalam telinga tengah yang seharusnya steril, dikarenakan oleh mekanisme
pertahanan tubuh (seperti silia mukosa tuba eustachius, enzim dan antibody)
terganggu. Gangguan mekanisme pertahanan tubuh ini paling sering terjadi
karena sumbatan dari tuba eustachius. Hemophilus influenza sering
ditemukan pada anak yang berusia di bawah 55 tahun meskipun juga
merupakan patogen pada orang dewasa (Soepardi E, 2010).
Kuman penyebab utama pada OMA ialah bakteri piogenik, seperti
Streptokokus hemolitikus, stafilokokus aeureus, pneumokokus. Kadang –
kadang ditemukan juga Haemofilus influenza, E. coli, Streptococus
anhemolitikus, proteus vulgaris, dan pseudomonas aeruginosa. Hemofillus
influenza sering ditemukan pada anak usia dibawah 5 tahun (Soepardi E,
2010).

Faktor Risiko
Menurut buku Kapita Selekta Kedokteran (2014), faktor risiko otitis media
(OM) dibagi menjadi faktor intrinsik dan ekstrinsik, yaitu:
Tabel X. Faktor Risiko Otitis Media
Intrinsik Ekstrinsik
Predisposisi genetik Kurang/tidak memperoleh ASI (air
susu ibu)
Usia Riwayat infeksi saluran napas atas
 semakin sering infeksi
berulang, semakin mudah
terjadi OM
Bayi dan anak lebih mudah Penyakit hidung dan/ atau sinus
mengalami OM karena tuba
Eustachius pendek, lebar, dan
agak horizontal
Jenis kelamin : laki-laki > Kunjungan rutin ke pusat layanan
perempuan kesehatan  meningkatkan
risiko pajanan pathogen
Ras : kulit putih Amerika dan Pajanan asap rokok 
Kanada, suku Aborigin Australia mengganggu bersihan
lebih rentan daripada ras Afrika- mukosilier  risiko infeksi naik
Amerika ke cavum timpani
Kelainan anatomi :
 Palatoskisis  insersio tensor
veli palatini di palatum mole
tidak ada sehingga sulit
membuka tuba dengan adekuat
saat proses mengunyah
 Kelainan kraniofasial lain
 Sindrom down
Kelainan system imun :
 Imaturitas imun
 Alergi : alergi inhalasi
berpengaruh besar, terutama
pada anak (5-80% kasus).
Imunokompromais:
Tumor ganas, acquired immune
deficiency syndrome (AIDS),
terapi imunosupresif, defisiensi
imunoglobulin

Komplikasi
Komplikasi dari otitits media akut dapat terjadi melalui, (Djaafar, 2007)
1. Penyebaran hematogen
2. Melalui jalan yang ussdah ada, seperti ; fenestra rotundum, meatus
akustikus internus, ductus perilimfatik dan ductus endolimfatik
3. Melalui erosi tulang
Komplikasi otitis media akut dapat dibagi menjadi komplikasi intratemporal
dan komplikasi intracranial. Komplikasi untratemporal terdiri dari: (Leskinen,
2005)
1. Mastoiditis akut, merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan pada
usia kurang dari tiga tahun, paling sering pada laki-laki.
2. Petrositis
3. Labirintitis serosa dan supuratif
4. Paralisis fasialis, paresis fasialis jarang ditemukan pada anak dengan OMA
dengan insiden 0.23/1.00.
5. Perforasi membrane timpani, perforasi membrane timpani ditemukan
sekitar 24%-29.5 % pada anak dengan otitis media akut yang ditandai
dengan ottorhea, yang dapat mengiritasi liang telinga dan dapat
menyebabkan infeksi telinga luar.
Komplikasi intrakranial terdiri dari: (Leskinen, 2005)
1. Meningitis
2. Encephalitis
3. Hidrosefalus otikus
4. Abses otak
5. Ekstradural abses
6. Subdural empyema
7. Thrombosis sinus lateralis

Prognosis
1. Ad vitam: Bonam
2. Ad functionam: Bonam
3. Ad sanationam: Bonam

Daftar Pustaka
Djaafar zA, Helmi. 2007. Komplikasi Otitis Media Supurarif. Buku Kesehatan Telinga
Hidung Tenggorok Kepala dan Leher 6th Ed. Jakarta.
Leskinen K. 2005. Complications of Acute Otitis Media in Children. Current Allergy and
Asthma Reports.
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, et al. 2010. Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT.
Edisi Keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Suprapto, N,. et. al. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II. Jakarta: Media Aesculapius.
Tanto, Chris, dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid II. Jakarta: Media
Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai