Anda di halaman 1dari 15

KECERDASAN JAMAK

“Kecerdasan Musical”

Disusun Oleh : Kelompok 6

Vivi Kurnia (1820210084)


Aulia Rahmi (1830210093)
Julistya Wibawa (1830210113)

Dosen Pengampu : Elinda Novriana, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami lantunkan atas kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga kami dapar menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekeurangan pada makalah ini, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi penulis dan
bagi pembaca pada umumnya. Akhirnya kepada Allah SWT. Juga senantiasa kita
kembalikan.

Palembang, April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Pengertian Kecerdasan Musical ....................................................................... 3
B. Ciri-ciri kecerdasan musical .............................................................................. 6
C. Aspek-aspek Kecerdasan Jamak ....................................................................... 7
BAB III ........................................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan .................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Kegiatan bermain sambil belajar merupakan kegiatan yang paling menyenangkan
untuk anak-anak. Bermain dengan menggunakan alat permainan dapat memenuhi
seluruh aspek kebahagiaan anak.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan bagian dari pendidikan luar
sekolah atau pendidikan nonformal. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 26 ayat 3 seperti berikut. “Pendidikan
nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan,
serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik.”

Setiap orang (nyaris) mempunyai 8 kecerdasan dalam kadar yang berbeda:


verbal-linguistic, logical-mathematical, visual-spatial, musical, naturalist,
kinesthetic, interpersonal, dan intrapersonal. Suatu kecerdasan selalu berfungsi
bersama-sama dengan kecerdasan lain, dan peran orang dewasa yang tepat akan
mampu merangsang pemekaran kecerdasan-kecerdasan tersebut. Meskipun
demikian, setiap kecerdasan dapat diidentifikasi secara mandiri

Pemerintah, melalui penjabaran KBK untuk AUD menandaskan bahwa salah


satu tujuan pendidikan AUD adalah untuk memperkenalkan pola-pola bunyi
dalam suatu lingkungan yang bermakna, memiliki sensitivitas terhadap irama,
serta mengapresiasi seni, kemanusiaan, dan ilmu pengetahun (Puskur Balitbang,
2002). Hal ini menunjukkan bahwa stimulasi muikal memiliki eksistensi yang
esensial dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, di samping memiliki fungsi yang

1
fundamental dalam perkembangan AUD. Musik dapat dijadikan sarana dan materi
pembelajaran anak dalam banyak hal. Anak-anak yang memiliki kecerdasan
musikal memiliki kecenderungan yang kuat untuk “belajar” melalui ritmik, nada,
pola-pola bunyi, dan lagu.

B. Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian Kecardasan Musical?


b. Apa Ciri-ciri kecerdasan musical?
c. Apa saja Aspek-aspek Kecerdasan Jamak?
d. Bagaimana menstimulasi kecerdasan musical untuk AUD USIA 0-5
TAHUN

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecerdasan Musical

Salah satu kemampuan yang harus dikembangkan pada masa anak-anak


adalah kecerdasan musikal. Kecerdasan musikal sangat penting dikembangkan
karena memberi manfaat yang banyak dalam kehidupan anak. Salah satu manfaat
tersebut ialah kecerdasan musikal membantu perkembangan berbagai aspek dan
kecerdasan lainnya dalam diri anak. Menurut Sheppard dalamYeni (2015:77)
mengemukakan bahwa musik dapat membantu membentuk fungsi dan
pertumbuhan otak, koordinasi mental danfisik, meningkatkan daya ingat,
mengembangkan kemampuan bahasa, meningkatkan kemampuan matematika dan
pemahaman ruang, membantu kreativitas personal, membantu mengembangkan
keterampilan sosial, dan kesehatan anak.1

Jadi, musik dapat membantu membentuk fungsi dan pertumbuhan otak,


koordinasi mental danfisik, meningkatkan daya ingat, mengembangkan
kemampuan bahasa, meningkatkan kemampuan matematika dan pemahaman
ruang, membantu kreativitas personal, membantu mengembangkan keterampilan
sosial, dan kesehatan anak.

Kecerdasan Musikal adalah kemampuan mempersiapkan, membedakan dan


mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini melibatkan kepekaan
ritme, melodi, dan bunyi musik lainnya dari sesuatu ciptaan musik. Termasuk
dalam kecerdasan ini adalah memiliki kemampuan pemahaman musik, baik
pemahaman dari atas kebawah atau sebaliknya atau pun kedua-duanya.2

1
Sri Handayani dkk. (2018). Upaya meningkatkan kecerdasan musical anak usia dini
melalui permainan alat music tradisional angklung pada anak kelompok b rakarakter semarang.
Vol. 7.No. 2.Hal. 97
2
Nana Widhianawati. (2011). Pengaruh pembelajaran gerak dan lagu dalam
meningkatkan kecerdasan musical dan kecerdasan kinestetik anak usia dini. Edisi Khusus No.
2.Hal. 224

3
Jadi, yang termasuk dalam kecerdasan ini adalah memiliki kemampuan
pemahaman musik, baik pemahaman dari atas kebawah atau sebaliknya atau pun
kedua-duanya.

Kecerdasan musikal merupakan kecerdasan yang paling dini muncul.


Kecerdasan ini sudah tampak ketika anak-anak masih sangat kecil. Bahkan sejak
dalam kandungan, manusia hidup dengan irama detak jantung, pernapasan, dan
irama metabolisme dan aktivitas gelombang otak yang lebih peka.Anak-anak yang
dirangsang “kemusikannya” sejak dini cenderung memiliki kemampuan bermusik
yang lebih baik.

Demikian juga sikap manis dan hangat para pengasuh dan guru mereka.
Kecerdasan musik sangat penting dalam kehidupan manusia. Kecerdasan ini perlu
dirangsang sejak dini, bukan saja demi mengembangkan kecerdasan musikal,
namun juga demi mengasah kepekaan emosi dan merangsang kecerdasan yang
lain. Plato berkata bahwa “irama dan harmoni merasuk kedalam jiwa dan
bersemayam dengan kuat di sana:”memberikan kenikmatan bagi tubuh dan
pikiran yang hanya bisa dinikmati dengan cara yang benar”.

Selain itu, musikal dalah bahasa universal manusia. Gardner sendiri


(sebagai pencetus teori Multiple Intelligences) mengatakan bahwa kecerdasan
musik muncul lebih awal dan hakikatnya anak memiliki kesempatan untuk
“mencipta” musik. Mendukung pendapat tersebut, banyak individu yang
sebelumnya tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengenal musik sering kali
dapat mengikuti “pelajaran” melalui metode musik atau menghargai musik dalam
suasana “belajar” non verbal. 3

Jadi, Kecerdasan ini perlu dirangsang sejak dini, bukan saja demi
mengembangkan kecerdasan musikal, namun juga demi mengasah kepekaan
emosi dan merangsang kecerdasan yang lain.

3
TadkiroatunMusfiroh. “Kecerdasan Musical Dan StimulasinyapadaAnakUsia 0-5 Tahun”.Hal. 1

4
Kecerdasan musical adalah kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak
seseorang, mengingat irama itu, dan secara emosional terpengaruh oleh musik.
Anak yang memiliki kecerdasan musical memiliki komponen:

1. Menyesuaikan nada
2. Menyesuaikan antara irama dengan tempo
3. Memainkan alat music sederhana

Menumbuhkan kecerdasan anak lebih efektif dan efisien adalah pada usia dini
karena indicator perkembangan kecerdasan musical pada usia 5-6 tahunya itu
mampu memainkan musik. Anak dengan kecerdasan musikal menonjol lebih peka
terhadap bunyi-bunyian yang ada disekitarnya. Kepekaan tersebut sering
diungkapkan apabila anak mendengar bunyi dengan nada yang tidak beraturan.

Ciri anak yang memiliki kecerdasan musical adalah anak menyukai permainan
alat-alat music dan terlibat dalam kegiatan dengan music seperti paduan suara atau
drum band, bermain musik modern atau tradisional seperti angklung. Salah satu
kegiatan untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak yaitu dengan bermain alat
musik angklung. Angklung merupakan alat musik tradisional Indonesia yang
berasal tanah sunda, terbuat dari bamboo yang dibunyikan dengan cara di
goyangkan agar badan pipa bambu bertabrakan sehingga menghasilkan bunyi
yang bergetar dalam susunan nada 2 sampai 4 nada dalam setiap ukuran baik
besar maupun kecil.

Angklung dibandingkan alat music lain memiliki keunggulan angklung mudah


dimainkan tidak berbahaya, membuat suasana jadi menyenangkan dan bentuknya
menjadi menarik. Cara main yang hanya digoyangkan sekaligus melatih motorik
anak ketika dimainkan berkelompok semakin banyak manfaatnya anak-anak bisa
bekerja sama, disiplin, konsentrasi, dan berkoordinasi.

5
Individu yang memiliki kecerdasan musical menurut Armstrong (musfiroh,
2008: 5.5-5.7) memiliki sebagian atau seluruh indicator berikut:
1. Memiliki suara yang merdu
2. Dapat mengenali dan menunjukkan nada-nada yang sumbang
3. Senang mendengarkan musik radio, piringan hitam, dan kaset
4. Dapat memainkan alat musik
5. Mereka tidak nyaman apabila tidak mendengarkan atau terlibat dengan
musik
6. Mampu mengingat lagu/music dengan cepat dan akurat
7. Mudah mengikuti irama music dengan alat perkusi sederhana
8. Mengenal nada-nada berbagai macam lagu atau karya musik
9. Sering mengetuk-ngetukkan jari secara berirama atau bernyanyi kecil4

B. Ciri-ciri kecerdasan musical

Anak-anak yang memiliki kecerdasan musical memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1. Suka bersenandung
2. Suka menyanyi
3. Suka “menciptakan” lagu sendiri
4. Peka terhadap musik
5. Mengetuk-ngetukkan jari tangan atau membuat bunyi berirama
6. Menikmati music dengan menggerak-gerakkan kaki atau mengangguk-
anggukan kepala
7. Mudah mengingat melodi lagu
8. Lebih mudah “belajar” dengan iringan musik5

4
Tiyasetyawatidkk.(2017). Meningkatkankecerdasanmusikalmelaluibermainalat music
angklung.Vol. 2 No. 1.Hal. 64
5
Tadkiroatun Musfiroh, Op.Cit. hal 2

6
C. Aspek-aspek Kecerdasan Jamak

Kecerdasan musical pada anak memuat aspek-aspek yang banyak.


Menurut Musiroh (2012: 5) kecerdasan musikal anak meliputi aspek:
1. Cenderung cepat menghafal lagu-lagu dan bersemangat ketika
diperkenalkan lagu kepadanya
2. Menikmati musik dan menggerak- gerakkan tubuhnya sesuai irama music
tersebut
3. Mengetuk-ngetukkan benda kemeja pada saat menulis atau menggambar.
Mereka cenderung senang bermain alat musik atau bahkan bermusik
denganbenda-benda tak terpakai (memancing kreatifitas).
4. sukamenyanyi, bersenandung, ataubersiul
5. mudah mengenali suara-suara di sekitarnya seperti suara sepeda
motor,burung, kucing, anjing (kepekaan);
6. dapat mengidentifikasi perbedaan jenis-jenis suara, seperti suara-
suarasepeda motor dari merk yang berbeda, suara berbagai burung, suara
kucing lapar dan berkelahi, suara beberapa guru dan temannya
7. mudah mengenali suatu lagu hanya dengan mendengar nada-nada pertama
lagu tersebut.

Menurut Markam dikutip Musfiroh (2008: 5) kecerdasan musical memiliki


lokasi di otak sebelah kanan (hemisfer kanan), khususnya lobus temporalis
(daerah sekitar telinga). Lobus ini berkaitan dengan semua bagian serebrum (otak
besar), serebelum (otak kecil), dan batang otak. Fungsi dari lobus ini
memungkinkan seseorang dapat mengenali berbagai suara atau bunyi-bunyian
nonverbal termasuk suara musik, bel, lonceng, dan suara binatang. Kemampuan
anak dalam hal kepekaan, kreatifitas, dan kejelian sebagaimana di kemukakan di
atas, menjadiin dikator kecerdasan musikal bawaan anak. Namun demikian,
kekayaan koodrati itu perlu dipupuk melalui sistem rangsangan sejak dini agar
kualifikasinya menjadi meningkat.6

6
Irfatul Lailiyah. (2020). Pembelajaran ekstrakurikuler rebana untuk merangsang

7
Jadi, Fungsi dari lobus ini memungkinkan seseorang dapat mengenali berbagai
suara atau bunyi-bunyian nonverbal termasuk suara musik, bel, lonceng, dan suara
binatang.
Stimulasi kecerdasan musical untuk Anak Usia Dini USIA 0-5 TAHUN
Stimulasi kecerdasan music pada anak harus disesuaikan dengan cara belajar
anak:
1. Anak-anak belajar sambil bermain.
Pada masa kanak-kanak , bermain sama dengan bekerja
2. Anak-anak belajar melalui pengalaman langsung.
Melihat, menyentuh, merasakan, mencium. Semuanya merupakan bentuk
pembelajaran dini yang paling baik.
3. Anak-anak belajar berkomunikasi dengan mengobrol;
4. Anak-anak belajar dengan mencoba memecahkan masalah sungguhan
(sebenarnya).
5. Anak-anak tahu bahwa menyelidik dan menjelajah bermanfaat untuk
mereka. Kata kunci untuk itu adalah, “Bagaimana kalau…?” atau “Apa
yang terjadi jika…?”

Anak-anak dengan kecerdasan musical belajar melalui irama dan melodi.


Mereka bias mempelajari apa pun dengan lebih mudah jika hal itu dinyanyikan,
diberi ketukan, (atau disiulkan untuk yang sudah bias bersiul). Musik bagi
mereka, membantu mempelajari sesuatu yang baru. Oleh Karen aitu, sangat
bijaksana jika para pendidik menyediakan perangkat’

Bermusikal seperti lagu-lagu dalam kaset, untuk membantu mereka. Stimulasi


yang dapat diberikan untuk tiap-tiap usia (yang dalam hal ini dibagi menjadi 3,
yakni usia 3-12 bulan, 1-3 tahun, dan 3-5 tahun) adalah sebagai berikut.

kecerdasan musikal anak usia dini di ra psm kanigoro kras kediri.Vol. 7 No. 1. Hal. 60

8
Stimulasi Musikal Berdasarkan Indikator Kompetensi Untuk Anak Usia 0 – 5
Tahun
USIA INDIKATOR STIMULASI
KOMPETENSI
3 – 12 bulan Menikmati musik Dipajani music & lagu-lagu
Menggerakkan kepala Disertai jika ingin “menyanyi”

1–3 tahun Bertepuk tangan Bergerak bebas sesuai irama


music.
Bernyanyi dg bimbingan
ortu/pengasuh
Bernyanyi sambil bertepuk
tangan
Memukul-mukul benda
Dipajani music dan lagu-lagu
Dipajani alat music imitasi
Dibimbing menyanyi

3 – 5 tahun Menggerakkan kepala, tangan, Bernyanyi bersama


kaki sesuai Bermain alat music sederhana
Irama musik/ritmi Simfoni botol minum bekas atau
Bergerak bebas sesuai irama Memukul benda dengan irama
musik Karaoke lagu anak sederhana
Menyanyikan beberapa lagu Dimotivasi “menuangkan
anak-anak ekspresi
Melalui lagu sendiri
Berphatik dengan berirama :
salam, memanggil,
Memajankan konsep notasi
musik

9
secara informal : bergelombang,
naik, turun, lembut, rata
langsung.

Rangsangan kecerdasan musical pada AUD dapat diterapkan bersama-


sama dengan rangsangan pengembangan berbagai aspek. Dalam hal ini, music
dipergunakan sebagai media pendidikan dan pengembangan aspek-aspek
perkembangan dalam diri anak.

Hal-hal yang dapat dilakukan guru antara lain adalah sebagai berikut.
1. Memperkenalkan tarian, gerak bebas diiringi musik (musical & kinestetik)
2. Memperkenalkan bentuk angka melaluil agu-lagu : “Satu-satu” (musical &
matematis)
3. Bercerita dengan iringan musi. (musik, lingustik & Intrapesonal)
4. Memperkenalkan bunyi-bunyi naturalis seperti suara binatang : burung,
suara gemericik air, (musical & naturalis)
5. Memperkenalkan seni berbicara seperti seni berucap salam, seni menyapa,
seni meminta pertolongan. Guru menjadi model bagaimana menggunakan
irama dalam berbicara (musical linguistik)
6. Bernyanyi sambil bergandeng tangan, dibuat melingkar, sambil
menggerakkan kaki dan kepala bersama-sama (musikal, kinestetik, &
interpersonal)
7. Bermain balok berwarna, mengelompokkannya, sambil bernyanyi atau
bersenandung (musikal, visual & kinestetik)
8. Berjalan sambil bertepuk tangan berirama (music & kinestetik)
9. Berlatih senam sibuyung (music & kinestetik)

Semua jenis kecerdasan, meskipun memiliki lokalisasi sendiri dalam otak,


perlu distimulasi secara bersama-sama. 7

7
Tadkiroatun Musfiroh, Op.Cit. hal.3-4

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kecerdasan musikal merupakan kecerdasan yang paling dini muncul.


Kecerdasan ini sudah tampak ketika anak-anak masih sangat kecil. Bahkan
sejak dalam kandungan, manusia hidup dengan irama detak jantung,
pernapasan, dan irama metabolisme dan aktivitas gelombang otak yang lebih
peka.Anak-anak yang dirangsang “kemusikannya” sejak dini cenderung
memiliki kemampuan bermusik yang lebih baik.\

Ciri anak yang memiliki kecerdasan musical adalah anak menyukai


permainan alat-alat music dan terlibat dalam kegiatan dengan music seperti
paduan suara atau drum band, bermain musik modern atau tradisional seperti
angklung. Salah satu kegiatan untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak
yaitu dengan bermain alat musik angklung. Angklung merupakan alat musik
tradisional Indonesia yang berasal tanah sunda, terbuat dari bamboo yang
dibunyikan dengan cara di goyangkan agar badan pipa bambu bertabrakan
sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2 sampai 4
nada dalam setiap ukuran baik besar maupun kecil.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,


baik dari segi isi maupun sistematika. Oleh karena itu, kami sangat berterima
kasih apabila ada kritik dan saran membangun untuk perbaikan dan
kemaslahatan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Musfiroh, Tadkiroatun. “Kecerdasan Musical Dan Stimulasinya pada Anak Usia


0-5 Tahun

Lailiyah ,Irfatul. (2020). Pembelajaran ekstrakurikuler rebana untuk merangsang


kecerdasan musical anak usia dini di rapsm kanigorokras kediri.Vol. 7 No.
1.

Widhianawati, Nana. (2011). Pengaruh pembelajaran gerak dan lagu dalam


meningkatkan kecerdasan musical dan kecerdasan kinestetik anak usia dini.
Edisi Khusus No. 2.

Handayani, Sri dkk. (2018). Upaya meningkatkan kecerdasan musical anak usia
dini melalui permainan alat music tradisional angklung pada anak
kelompok b rakarakter semarang. Vol. 7.No. 2

Wati Tiyasetya dkk. (2017). Meningkatkan kecerdasan musical melalui bermain


alat music angklung.Vol. 2 No. 1.

12

Anda mungkin juga menyukai