Anda di halaman 1dari 12

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH

DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO


KAJIAN PRAGMATIK

EXPRESSIVE SPEECH ACTS IN STAGING PLAYS AN OLD PAIR OF


DOVES PRAGMATIC ASSESSMENT BAKDI WORK SOEMANTO

Oleh:
Dino oktario
12.1.01.07.0075

Dibimbing oleh :
1. Dr. Andri Pitoyo, M.Pd
2. Dr. Subardi Agan, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017

Yang bertanda tangandibawahini:


Nama Lengkap : DINO OKTARIO
NPM : 12.1.01.07.0075
Telepun/HP : 085648689641
Alamat Surel (Email) : inooktario@gmail.com
Judul Artikel : TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM
PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG
MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO
KAJIAN PRAGMATIK
Fakultas – Program Studi : FKIP-BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
NamaPerguruan Tinggi : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Alamat PerguruanTinggi : JLN. K.H AHMAD DAHLAN. NO: 76 KOTA KEDIRI

Dengan ini menyatakan bahwa:


a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas
plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri,……………..

Pembimbing I Pembimbing II Penulis,

Dr. Andri Pitoyo, M.Pd Dr. Subardi Agan,M.Pd Dino Oktario


NIDN: 0012076701 NIDN. 0703046001 NPM:12.1.01.07.0075

Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id


FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA


SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK
Dino Oktario
12.1.01.07.0075
FKIP - PBSI
inooktario@gmail.com
Dr. Andri Pitoyo, M.Pd dan Dr. Subardi Agan, M.Pd
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK
Tindak tutur merupakan salah satu kajian pragmatik yang bersifat psikologis dan
merupakan gejala individual yang ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam
menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur dan peristiwa tutur sangat erat kaitannya. Keduanya
merupakan dua gejala yang terdapat pada satu proses, yakni proses komunikasi. Dalam tindak
tutur lebih dilihat pada makna atau arti tindakan dalam tuturannya.Sarana untuk
merealisasikan tindak tutur dapat diungkapkan melalui berbagai media, salah satunya dalam
karya sastra yaitu berupa Pementasan Naskah Drama Sepasang Merpati Tua karya Bakdi
Soemanto. Di dalam pementasan naskah drama Sepasang Merpati Tua karya Bakdi Soemanto
banyak terdapat hal-hal yang menarik terutama pada bahasa percakapan para tokoh yang
digunakan dalam mengungkapkan ekspresinya
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1)
tindak tutur ekspresif apakah yang terdapat dalam pementasan naskah drama Sepasang
Merpati Tua Karya Bakdi Soemanto menurut kajian pragmati? dan 2) bagaimana penggunaan
tindak tutur ekspresif dalam pementasan naskah drama Sepasang Merpati Tua Karya Bakdi
Soemanto menurut kajian pragmatik?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak
tutur ekspresif apa saja yang terdapat dalam pementasan naskah drama sepasang merpati tua
karya bakdi soemanto dan mendeskripsikan bagaimana penggunaan tindak tutur ekspresif
dalam pementasan naskah drama Sepasang Merpati Tua karya Bakdi Soemanto.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian
yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi dan membuat deskripsi tentang suatu
fenomena. Keadaan fenomena menurut apa adanya pada saat penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik, Instrument utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Sedangkan instrument lain yang digunakan adalah
tabel data. Tabel data digunakan untuk mencatat data yang diperoleh dari hasil observasi dan
untuk mengklasifikasikan data berdasarkan jenis tindak tutur ekspresif.
Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat
penggunaan tindak tutur ekspresif dalam pementasan naskah drama Sepasang Merpati Tua
karya Bakdi Soemanto yaitu, 1) tindak tutur ekspresif memuji, 2) tindak tutur ekspresif
mengeluh, 3) tindak tutur ekspresif menyalahkan, 4) tindak tutur ekspresif menyanjung, 5)
tindak tutur ekspresif kesal, dan 6) tindak tutur ekspresif mengejek, dan 7) tindak tutur
ekspresif mengritik. Ketujuh tindak tutur ekspresif tersebut digunakan untuk mengungkapkan
perasaan para tokoh dalam pementasan naskah drama Sepasang Merpati Tua karya Bakdi
Soemanto. Tindak tutur ekspresif kesal merupakan tindak tutur yang paling sering digunakan
dalam pementasan naskah drama Sepasang Merpati Tua karya Bakdi Soemanto.

Kata Kunci: bahasa, pragmatik, tindak tutur ekspresif, pementasan naskah drama

Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id


FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 2||
I. LATAR BELAKANG Sarana untuk merealisasikan tindak tutur

Bahasa merupakan salah satu alat dapat diungkapkan melalui berbagai

dalam kehidupan manusia yang digunakan media, salah satunya dalam karya sastra

untuk berkomunikasi baik secara lisan yaitu berupa pementasan naskah drama.

maupun tulis. Dalam setiap komunikasi Pementasan naskah drama Sepasang

manusia saling menyampaikan informasi Merpati Tua adalah salah satu pementasan

baik berupa ide, gagasan, pendapat, drama karya Bakdi Soemanto yang

maksud, perasaan maupun emosi secara diproduksi oleh Teater Digital tahun 2015

langsung untuk bekerja sama, berinteraksi dengan durasi 24:06 menit. Pementasan

dan mengidentifikasi diri. Dalam naskah drama ini menghadirkan tema

berkomunikasi inilah terjadi peristiwa tutur perkara Nihilisme yang merupakan paham

dan tindak tutur. aliran filsafat sosial yang tidak mengakui

Tindak tutur merupakan salah satu nilai-nilai kesusilaan, kemanusiaan,

kajian pragmatik yang bersifat psikologis keindahan, dan sebagainya, juga segala

dan merupakan gejala individual yang bentuk kekuasaan pemerintahan. Kakek

ditentukan oleh kemampuan bahasa si menjadi tokoh yang tetap gigih-teguh

penutur dalam menghadapi situasi tertentu. memegang prinsip idealistis, di tengah-

Melalui konteks situasi yang jelas suatu tengah kemerosotan etika dan moral yang

peristiwa komunikasi dapat berjalan hidup ditengah-tengah dirinya. Pada

dengan lancar karena terdapat penggunaan akhirnya drama ini mengarahkan diri

bahasa. Tindak tutur dan peristiwa tutur kepada sebuah penyerahan atas yang tidak

sangat erat kaitannya. Keduanya diketahui dan tidak bernama. Keadaan ini

merupakan dua gejala yang terdapat pada di presentasikan oleh waktu, sebagai

satu proses, yakni proses komunikasi. kekuatan yang antah berantah. Menghisap

Dalam tindak tutur lebih dilihat pada dan menenggelamkan serta tidak bisa

makna atau arti tindakan dalam tuturannya. diputar dan tidak bisa terulang.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Di dalam pementasan naskah drama diketahui secara teoretis pendekatan

Sepasang Merpati Tua karya Bakdi penelitian bahasa dapat menggunakan

Soemanto banyak terdapat hal-hal yang pendekatan pragmatik, analisis wacana,

menarik terutama pada bahasa percakapan stilistika, dan pendekatan sosiolinguistik.

para tokoh yang digunakan dalam Secara teoretis, pendekatan ini adalah

mengungkapkan ekspresinya sehingga pendekatan pragmatik. Hal ini sesuai

dituangkan dalam cerita secara baik dan dengan pendapat (Nadar, 2009:2),

lancar. Tuturan – tuturan ekspresif tersebut pendekatan pragmatik yaitu penggunaan

menyatakan keadaan psikologis para tokoh bahasa oleh seseorang atau masyarakat

untuk mengekspresikan perasaannya. Hal untuk mengungkapkan makna sesuai

ini menjadikan pementasan naskah drama dengan konteks. Konteks yang dimaksud

Sepasang Merpati Tua karya Bakdi adalah segala sesuatu yang meliputi latar

Soemanto sebagai media yang layak untuk belakang yang dimiliki bersama oleh

dikaji lebih jauh pada kajian tindak tutur, penutur dan lawan tutur.

khususnya tindak tutur ekspresif. Dari Secara metodologis, pendekatan

uraian di atas maka dipilih judul “Tindak penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Tutur Ekspresif dalam Pementasan Naskah Tujuan dari pendekatan ini bertujuan untuk

Drama Sepasang Merpati Tua Karya memberikan gambaran tentang suatu

Bakdi Soemanto Kajian Pragmatik”. masyarakat atau suatu kelompok

II. METODE masyarakat atau suatu kelompok orang


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
tertentu atau gambaran tentang suatu gejala
1. Pendekatan Penelitian
atau hubungan anatara dua gejala atau
Penelitian ini menggunakan dua
lebih (Soeharto, 2002:35). Oleh karena
pendekatan, yaitu pendekatan teoretis dan
itu, penggunaan pendekatan kualitatif
pendekatan metodologis.Sebagaimana
dalam penelitian ini adalah realita empiris

Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id


FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

dengan teori yang berlaku dengan perencana, pelaksana, pengumpul data,

menggunakan metode deskriptif berupa penganalisis data, dan pada akhirnya

kata-kata tertulis maupun lisan dari orang- menjadi pelapor. Hal ini sesuai dengan

orang dan perilaku yang diamati. pendapat Moleong (2012:121),

2. Jenis Penelitian menyebutkan bahwa kedudukan peneliti

dalam penelitian kualitatif adalah sebagai


Jenis penelitian yang digunakan dalam
perencana, pelaksana, pengumpulan data,
penelitian ini termasuk dalam kategori
analisis, penafsir data, dan pada akhirnya
jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu
ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.
penelitian yang dimaksud untuk
Selain instrumen utama, pada
mengumpulkan informasi dan membuat
penelitian ini juga digunakan instrumen
deskripsi tentang suatu fenomena, yaitu
pendukung. Penggunaan instrumen
keadaan fenomena menurut apa adanya
pendukung bertujuan untuk efektivitas dan
pada saat penelitian dilakukan. Penelitian
efisiensi kerja proses pengumpulan data.
deskriptif bertujuan untuk memberikan
Instrumen pendukung berupa tabel data.
gambaran tentang suatu masyarakat atau
Tabel data digunakan untuk mencatat data
suatu kelompok masyarakat atau suatu
yang diperoleh dari hasil observasi dan
kelompok orang tertentu atau gambaran
untuk mengklasifikasikan data berdasarkan
tentang suatu gejala atau hubungan anatara
jenis tindak tutur ekspresif. Sehingga dapat
dua gejala atau lebih (Soeharto, 2002:35).
mempermudah peneliti dalam
B. Kehadiran Peneliti
mengumpulkan data.
Ciri penelitian kualitatif yaitu
C. Tahapan Penelitian
ditandai dengan peneliti sebagai alat
Dalam penelitian ini menggunakan
pengumpul data atau sebagai instrument
beberapa tahap teknik pengumpulan data
utama. Penelitian ini termasuk penelitian
yaitu tahap persiapan, tahap perencanaan,
kualitatif, karena peneliti bertindak sebagai
Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id
FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

tahap pelaksanaan, dan tahap laporan menentukan ketepatan dan kekayaan data

penelitian. yang diperoleh. Data tidak dapat diperoleh

Hal-hal yang perlu disiapkan tanpa adanya sumber data. Hal ini sesuai

pertama kali yaitu pengajuan judul, dengan pendapat Arikunto (2010:172),

kemudian penyusunan latar belakang “Sumber data merupakan subjek dari mana

masalah, pertanyaan penelitian dan data diperoleh”.

penetapan teori dan metode. Tahap Lofland sebagaimana yang dikutip oleh

selanjutnya yaitu pelaksanaan meliputi Lexy J. Moleong (2012:157), menyatakan

pengumpulan data, analisis data, kemudian bahwa sumber data yang utama dalam

penarikan kesimpulan. Tahap terakhir penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

yaitu pelaporan berkaitan dengan tindakan selebihnya adalah data tambahan

penyusunan laporan. Penyusunan laporan seperti dokumentasi dan lain-lain.

ini meliputi bab I sampai bab V. Data dalam penelitian ini berupa

D. Waktu Penelitian tuturan-tuturan yang dituturkan oleh para


1. Waktu Penelitian
tokoh dalam pementasan naskah drama
Kegiatan ini dilakukan selama enam
Sepasang Merpati Tua yang berbentuk
bulan yang dimulai Juni 2016 sampai
klaimat. Tuturan-tuturan tersebut tidak
dengan November 2016. Sejak diajukan
seluruhnya digunakan sebagai data tetapi
proposal hingga selesainya penyusunan
tuturan yang digunakan hanyalah tuturan
laporan.
yang mengandung tindak tutur ekspresif
E. Sumber Data Penelitian
yang meliputi tuturan mengucapkan terima

Pemahaman mengenai sumber data kasih, mengeluh, memuji, menyalahkan,

merupakan bagian yang sangat penting dan mengritik, karena peneliti mengkaji

bagi peneliti, karena ketetapan memilih masalah mengenai tindak tutur ekspresif

dan menentukan jenis sumber data akan yang terdapat dalam pementasan naskah

Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id


FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

drama sepasang merpati tua karya bakdi urutan dan mengorganisasikan dalam suatu

soemanto. Sumber data dalam penelitian pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

ini adalah sebuah pementasan naskah Analisis data dalam penelitian tindak

drama sepasang merpati tua karya bakdi tutur ekspresif dalam pementasan naskah

soemanto drama Sepasang Merpati Tua karya Bakdi

F. Prosedur Pengumpulan Data Soemanto dilakukan dengan langkah-

Pengumpulan data adalah metode langkah sebagai berikut:

yang sangat penting dalam sebuah 1. Data yang terkumpul diklasifikasikan

penelitian, karena dalam tujuan utama berdasarkan bentuk-bentuk tindak

dalam sebuah penelitian yaitu memperoleh tutur ekspresif yang meliputi tuturan

data. Adapun langkah-langkah peneliti memuji, mengucapkan terima kasih,

dalam mengumpulkan data sebagai mengritik, mengeluh, menyalahkan,

berikut. mengucapkan selamat, dan

1. Menyaksikan video pementasan menyanjung.

naskah Sepasang Merpati Tua karya 2. Setelah diklasifikasikan, data

Bakdi Soemanto; dideskripsikan berdasarkan bentuk-

2. Mengamati data yang berupa tuturan- bentuk ekspresif yang meliputi tuturan

tuturan ekspresif; memuji, mengucapkan terima kasih,

3. Mengelompokkan data; mengritik, mengeluh, menyalahkan,

4. Mencatat data; mengucapkan selamat, dan

G. Teknik Analisis Data menyanjung.

Setelah data terkumpul, maka tahap 3. Setelah dideskripsikan, data dianalisis

berikutnya adalah analisis data. Analisis berdasarkan bentuk-bentuk tindak

data, menurut Patton dalam Moleong tutur ekspresif yang meliputi tuturan

(2012:260) adalah proses mengatur urutan- memuji, mengucapkan terima kasih,

Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id


FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

mengritik, mengeluh, menyalahkan, terhadap data itu (Moleong, 2012:178).

mengucapkan selamat, dan Menurut Sugiono (2011:273) teknik

menyanjung. triangulasi diartikan sebagai pengecekan

H. Pengecekan Keabsahan Data data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara dan berbagai waktu. Atau bisa


Untuk mendapat data yang lebih relevan
dikatakan juga teknik pemeriksaan
dan urgen terhadap data yang terkumpul,
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
maka penulis menggunakan tehnik
yang lain di luar data itu untuk keperluan
triangulation, yaitu tehnik pemeriksaan
pengecekan atau perbandingan terhadap
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
data. Dalam pemeriksaan data peneliti
yang lain di luar data itu untuk keperluan
melakukan pemeriksaan keabsahan data
pengecekan atau sebagai pembanding
dengan pembimbing.

III. HASIL DAN KESIMPULAN mengejek. Keenam tindak tutur ekspresif

Berdasarkan hasil penelitian tindak tersebut digunakan dalam pementasan

tutur ekspresif dalam pementasan naskah naskah drama Sepasang Merpati Tua karya

drama Sepasang Merpati Tua Karya Badi Bakdi Soemanto untuk mengungkapkan

Soemanto dapat disimpulkan sebagai perasaan tokoh yang diceritakan dalam

berikut . naskah Sepasang Merpati Tua.

Bentuk tindak tutur ekspresif yang Penggunaan tindak tutur ekspresif

terdapat dalam pementasan naskah drama memuji dalam pementasan naskah drama

Sepasang Merpati Tua karya Bakdi Sepasang Merpati Tua karya Bakdi

Soemato yaitu tindak tutur ekspresif Soemanto tersebut untuk menyatakan atau

memuji, tindak tutur ekspresif mengeluh, melahirkan kebenaran dan penghargaan

tindak tutur ekspresif menyalahkan, tindak pada sesuatu yang dianggap baik, indah,

tutur ekspresif menyanjung, tindak tutur gagah berani. Dalam pementasan naskah

ekspresif kesal, dan tindak tutur ekspresif drama Sepasang Merpati Tua terdapat satu
Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id
FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

tindak tutur ekspresif memuji. Tindak mengungkapkan kekecewaan, sebal,

tutur ekspresif mengeluh digunakan untuk dongkol, jengkel, tidak suka lagi, dan jemu

mengungkapkan perasaan yang kurang dari penutur kepada lawan tutur. Dalam

nyaman, susah, menderita, pengharapan pementasan naskah drama Sepasang

yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Merpati Tua karya Bakdi Soemanto

Dalam pementasan naskah drama terdapat enam tindak tutur ekspresif kesal.

Sepasang Merpati Tua karya Bakdi Sedangkan tindak tutur ekspresif mengejek

Soemanto terdapat tiga tindak tutur digunakan untuk menyindir dan

ekspresif mengeluh. Tindak tutur ekspresif menghinakan lawan tutur. Dalam

menyalahkan digunakan untuk pementasan naskah drama Sepasang

menyalahkan lawan tutur karena kesalahan Merpati Tua karya Bakdi Soemanto

yang dilakukan oleh penutur, karena lawan terdapat lima tindak tutur ekspresif

tutur tidak bertanggung jawab dengan mengejek. Dalam pementasan naskah

tugasnya dan tidak menepati janji. Dalam drama Sepasang Merpati Tua karya Bakdi

pementasan naskah drama Sepasang Soemanto terdapat sebelas tindak tutur

Merpati Tua karya Bakdi Soemanto ekspresif mengritik. Sedangkan tindak

terdapat enam tindak tutur ekspresif tutur ekspresif mengritik berfungsi karena

menyalahkan. Tindak tutur menyanjung penutur merasa tidak suka atau tidak

digunakan untuk menyenangkan hati lawan sependapat dengan apa yang dilakukan

tutur, membangkitkan rasa senang dan atau di tuturkan oleh lawan tuturnya.

memuji. Dalam pementasan naskah drama Tuturan mengritik biasanya berupa

Sepasang Merpati Tua karya Bakdi tanggapan, kadang – kadang disertai

Soemanto terdapat empat tindak tutur dengan uraian dan pertimbangan baik

ekspresif menyanjung. Tindak tutur buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat

ekspresif kesal digunakan untuk dan sebagainya. Dalam pementasan naskah

Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id


FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

drama Sepasang Merpati Tua karya Bakdi Soemanto. Sedangkan tindak tutur

Soemanto terdapat sebelas tindak tutur ekspresif mengritik merupakan tindak tutur

ekspresif mengritik. yang paling banyak terdapat dalam

Tindak tutur ekspresif memuji pementasan naskah drama Sepasang

merupakan tindak tutur yang paling sedikit Merpati Tua karya Bakdi Soemanto.

terdapat dalam pementasan naskah drama

Sepasang Merpati Tua karya Bakdi IV. DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2008. Semanti Pengantar Studi Moleong, Lexy. 2012. Metodologi


Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Algen Sindo. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan


Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Pendidikan Pragmatik. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Rahardi, R. Kunjana. 2002. Pragmatik
Sosiolinguistik. Jakarta: PT Rineka Kesantunan Imperatif Bahasa
Cipta. Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Rahardi, Kunjana. 2003. Berkenalan
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. dengan Ilmu Bahasa Pragmatik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Malang: Dioma.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2008. Rani, Abdul. 2004. Analisis Wacana.
Psikolinguistik. Jakarta: Yayasan Obor Malang: Bayumedia.
Indonesia.
Sciffrin, Deborah. 2007. Ancangan Kajian
Djajasudarma, Fatimah. 2010. Wacana dan Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pragmatik. Bandung: Refika Aditama.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar
Leech, Geoffrey. 2011. Prinsi-prinsip Teori Sastra. Jakarta : Grasindo
Pragmatik. Jakatar: Universitas
Indonesia Press. Soeharto, Irawan. 2002. Metodologi
Penelitian Sosial. Bandung: Remaja
Leech, Geoffrey. 2003. Principle of Rosdakarya.
Pragmatics. Terjemahan ke dalam
Bahasa Indonesia dilakukan oleh Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
M.D.D. Oka. 1993. Prinsip-prinsip Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Pragamatik. Jakarta: UI Press. Bandung. IKAPI.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Sumarsono. 2011. Semantik. Yogyakarta:


Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Pustaka Pelajar.
Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran
Pragmatik. Bandung: Angkasa.
Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id
FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad


Romnadi. 2009. Analisis Wacana
Pragmatik. Surakarta: Yuma Pustaka.

Wijana, I Dewa Putu. 2009. Analisis


Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan
Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.

Yule, George. 2006. Pragmatik.


(Terjemahan Indah Fajar Wahyuni
dan Rombe Mustajab). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Yule, George. 2006. Pragmatik.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dino Oktario| 12.1.01.07.0075 simki.unpkediri.ac.id


FKIP– Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 1||

Anda mungkin juga menyukai