Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KOMUNITAS I

“ISSUE DAN TREND DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN


KOMUNITAS”

OLEH:

KELOMPOK 3

1. MUH. RASMAN AZWARI


2. NUR PAELANI
3. EBBY AZHARI
4. NUR AKSANITA
5. RISKA ANDRIANI NUR
6. ANDI ISNAYANTI
7. NITA ASRIANI

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

A. Defenisi Keperawatan Komunitas........................................................................................3

B. Pengertian Trend dan Issue Dalam Keperawatan.................................................................4

BAB III..........................................................................................................................................12

PENUTUP.....................................................................................................................................12

A. Kesimpulan.........................................................................................................................12

B. Saran...................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat
dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan terima kasih juga
untuk semua teman-teman kelompok 3 yang telah bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para mahasiswa, untuk belajar
dan mempelajari lebih lanjut tentang “Issue dan trend dalam pendidikan keperawatan
komunitas”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan,
menumbuhkan proses belajar kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah
dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar
untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan
juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar
pada masa mendatang.

Bulukumba, 12 Oktober 2019

Penyusun

Kelompok 3

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling

berkaitan dengan masalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula

pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya

sendiri, tapi harus dilihat dari segi - segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehat

sakit “ atau kesehatan tersebut. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan

karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya

kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan

melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri. Kegiatan pelayanan

diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit

(preventif), penyembuhan (kuratif), sertya pemeliharaan kesehatan (rehabilitative).

Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan, serta

bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, perlu adanya perawat kesehatan

komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan,

promosi kesehatan, dan pemulihan penyakit, yang bukan hanya ditujukan kepada

individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan

keperawatan komunitas.

B. Rumusan Masalah

1. Defenisi Keperawatan Komunitas

2. Pengertian Trend dan Issue Dalam pendidikan Keperawatan komunitas

1
C. Tujuan

a. Tujuan umum

Mengetahui trend dan issue dalam pendidikan keperawatan komunitas.

b. Tujuan khusus

1. Mengetahui definisi keprawatan komunitas

2. Mengetahui trend dan issue dalam pendidikan keperawatan komunitas

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Keperawatan Komunitas

Komunitas menurut para ahli dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut:

1. World Healt Organization (WHO, 1974)

Menurut WHO, komunitas merupakan kelompok sosial yang ditentukan oleh

batas wilayah nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta adanya saling

mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya.

2. Spradley (1985)

Menurut Spradley, komunitas merupakan sekumpulan orang yang saling bertukar

pengalaman penting dalam hidupnya.

3. Koenjaraningrat (1990)

Menurut Koenjaningrat, komunitas merupakan suatu kesatuan hidup manusia

yang menempati suatu wilayah nyata yang berinteraksi menurut suatu sistem adat

istiadat serta terikat oleh suatu rasa identitas dalam kumunitas.

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan

pada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian

derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,

pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di

butuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi pelayanan kesehatan (CHN, 1977).

3
Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan proses pendekatan.

Penerapan dari prosen keperawatan bervariasi pada setiap situasi, tetapi prosesnya

memiliki kesamaan. Elemennya menggunakan metode pendekatan proses keperawatan.

Proses keperawatan adalah suatu kerangka personal dalam pelaksanaan askep yang

berupa rangkaian kegiatan secara sistematis sehingga masyarakat mampu secara mandiri

dalam menghadapi masalah kesehatan.

Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang perawat kesehatan

komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap elemen-elemen tersebut akan

tampak pada rangkaian kegiatan dalam proses keperawatan yang berjalan

berkesinambungan secara dinamis dalam suatu siklus melalui tahap pengkajian, analisa

data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

B. Pengertian Trend dan Issue Dalam Keperawatan

1. Pengertian Issue Keperawatan Komunitas

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak

terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,

hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang

krisis.

Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau isu dapat juga

dikatakan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang sedang menjadi perhatian, yang

terlintas, desas desus atau banyak lagi peristilahan lain. Isu berarti sebuah pokok

persoalan.

4
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1997, isu adalah “masalah

yang     dikedepankan”. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1993, isu

adalah :

a. Masalah yang dikedepankan untuk ditangani;

b. Kabar angin yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya;

c. Kabar, desas-desus.

Dalam praktiknya, aktual memiliki beberapa makna antara lain: benar terjadi

atau   akan terjadi, sedang menjadi perhatian orang banyak dan merupakan berita

hangat. Jadi, isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan

untuk ditangani atau desas - desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas.

Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan

oleh:

a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga

informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi

dengan cepat diketahui oleh masyarakat,

b. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus

menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah

berkembang,

c. Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut

pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat

ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.

5
2. Tren dan isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas

a. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional

Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara

individu ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger,

dan Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang

nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah

memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.

3. Masalah bidang kesehatan di Indonesia

Keadaan lain di Negara Indonesia yang masih merupakan masalah yang harus

dihadapi dalam permasalahan Bidang Kesehatan meliputi :

a. Masih cukup tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi

Permasalahan pembangunan sosial dan budaya yang menjadi perhatian

utama antara lain adalah masih rendahnya derajat kesehatan dan status gizi serta

tingkat kesejahteraan sosial masyarakat; masih rentannya ketahanan budaya dan

belum diberdayakannya kesenian dan pariwisata secara optimal; masih rendahnya

kedudukan dan peranan perempuan diberbagai bidang kehidupan dan

pembangunan; masih rendahnya partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan

nasional, belum membudayanya olahraga dan masih rendahnya prestasi olahraga.

Berbagai permasalahan tersebut akan diatasi melalui pelaksanaan berbagai

program pembangunan yang mengacu pada arah kebijakan sosial dan budaya

yang telah diamanatkan dalam GBHN 1999–2004.

Strategi yang digunakan dalam melaksanakan pembangunan bidang sosial

dan budaya adalah desentralisasi; peningkatan peran masyarakat termasuk dunia

6
usaha; pemberdayaan masyarakat termasuk pemberdayaan perempuan dan

keluarga; penguatan kelembagaan termasuk peningkatan koordinasi antarsektor

dan antarlembaga. Lingkungan sosial budaya yang erat kaitannya dengan masalah

kesehatan harus dilihat dari segi kehidupan masyarakat secara luas. Faktor –

faktor kemasyarakatan tersebut antara lain struktur sosial, ekonomi dan budaya.

Ini meliputi kecerdasan rakyat, kesadaran rakyat untuk memlihara kesehatan

dirinya sendiri.

Makin bertambah tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan tercipta

perilaku dan sikap yang baik terhadapa hidup sehat yang menguntungkan upaya

kesehatan. Masyarakat agraris pada umumnya lebih lamban menanggapi

perubahan nilai sosila budaya termasuk ekonomi, hingga sulit mengatasi masalah

kemiskinan maupun pengembangan sosial dan budaya, yang justru berpengaruh

pada sikap dan perilaku hidup sehat.

b. Mobilitas penduduk yang cukup tinggi

Upaya pengendalian pertumbuhan telah berhasil dengan baik terutama

melalui gerakan Keluarga Berencana. Namun pertambahan jumlah penduduk dan

perbandingan penduduk usia muda yang masih besar, serta penyebaran peduduk

yang masih belum merata, menimbulkan masalah. Perbandingan jumlah

penduduk wanita dan pria, tidak akan banyak berubah dari keadaan sekarang,

yaitu 100 orang wanita terhadap 96,8 pria. Jumlah penduduk berusia 40 tahun

keatas, secara relatif akan bertambah. Ini berarti perlunya peningkatan pelayanan

untuk penyakit – penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, dan

penyakit degeneratif lainnya yang biasa diderita oleh penduduk berusia 40 tahun

7
keatas, yang relatif lebih mahal pelayanannya dibandingkan dengan penyakit

menular.

Dengan demikian ciri kependudukan di Indonesia sampai sekarang masih

cenderung bergerak lamban dari penduduk usia muda ke arah penduduk usia tua.

Karena itu upaya kesehatan masih ditujukan terutama kepada penyakit-penyakit

yang banyak dideriita oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun, dengan tidak

melupakan pula berbagai penyakit yang lazim diderita oleh golongan umur

produktif yang makin besar jumlahnya serta perubahan ciri-ciri penyakit di masa

akan datang kondisi kesehatan lingkungan masih rendah;  Pencemaran lingkungan

dewasa ini selain terutama disebabkan karena kebiasaan membuang kotoran yang

tidak semestinya juga disebabkan oleh pencemaran air dan tanah serta udara

karena bahan buangan industri, limbah pertanian dan pertambangan serta

pencemaran udara karena kenderaan bermotor. Pencemaran makanan dan

minuman dapat terjadi karena hygiene dan sanitasi yang belum memadai,

pemakaian bahan tambahan, pemakaian pestisida untuk menyelamatkan produksi

pangan dan keadaan lingkungan yang makin tercemar.

Mengenai perumahan, bahwa dewasa ini masih banyak penduduk

menempati rumah dan pemukiman yang tidak layak, yang merugikan kondisi

kesehatan diri sendiri dan lingkungan.

c. Jumlah tenaga kesehatan masih kurang merata

Masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas dan

jaringannya, masih rendahnya kinerja SDM Kesehatan. Secara umum dapat

dikatakan bahwa baik tenaga medis maupun tenaga paramedis jumlah dan

8
mutunya serta pemerataannya masih belum memadai. Hampir seluruh dokter dan

sebagian besar tenaga paramedis adalah pegawai negeri, sedangkan banyak tenaga

medis merangkap melayani usaha kesehatan swasta. Hal ini dapat mengurangi

mutu pelayanan kesehatan-kesehatan pemerintah. Perbandingan jumlah dokter

dan paramedis serta tenaga kesehatan lainnya terhadap jumlah penduduk masih

jauh dari memuaskan.

Pola ketenagaan untuk unit-unit pelayanan kesehatan serta pendidikan dan

latihannya masih perlu dimantapkan. Sistem pengelolaan tenaga kesehatan yang

baru dirintis belum sepenuhnya memungkinkan pembinaan tenaga kesehatan

berdasarkan sistem karier dan prestasi kerja. Dengan meningkatnya kecepatan

pembangunan bidang kesehatan sebagi bagian dari pembangunan nsional, kiranya

masalah ketenagaan tersebut juga akan cenderung meningkat pula. Karena itu

masalah ketenagaan perlu mendapatkan prioritas penggarapan baik untuk jangka

pendek maupun menengah dan jangka panjang.

d. Pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal

Pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau

sering disebut perilaku pencairan pengobatan (health seeking behavior). Perilaku

ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita

penyakit dan atau kecelakaan. tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati

sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar negeri. Fasilitas

kesehatan sebagi salah satu sumber daya kesehatan sampai dewasa ini telah

dikembangkan tahap demi tahap sesuai dengan keperluan. Jumlah dan fungsi

rumah sakit baik pemerintah maupun swasta telah pula ditingkatkan. Peningkatan

9
rumah sakit ini merupakan salah satu kegiatan dari peningkatan upaya kesehatan

rujukan, yang dimaksudkan untuk lebih menunjang upaya kesehatan Puskesmas.

Demikian pula fasilitas kesehatan lainnya seperti laboratorium, kantor,

perumahan dinas, fasilitas pendidikan dan latihan dan yang lainnya telah pula

ditingkatkan. Namun pamanfaatan terhadap fasiltas tersebut masih belum optimal,

hal ini dapat kita lihat dari sedikitnya jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas

dibandingkan dengan kunjungan ke praktek pribadi medis maupun paramedis.

Selain itu masih adanya pemanfaatan pengobatan pada praktik perdukunan pada

sebagain masyarakat di pedesaan.

e. Peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal

Diantara faktor-faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam

pembangunan antara lain adalah kerja sama lintas sektor. Kerja sama yang

dimaksud adalah kerja sama berbagai sektor pembangunan, kerjasama pemerintah

dengan masyarakat termasuk swasta. Yang masih perlu ditingkatkan adalah kerja

sama lintas sektor yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta, baik dari

segi teknis opersional maupun administratif, kejelasan mekanisme kerja bahkan

termasuk aspek-aspek hukum yang dapat memantapkan kerja sama secara

luas kerja sama lintas sektor sering sukar diwujudkan jika kerja sama tersebut

tidak didasari oleh saling pengertian dan keterbukaan yang mendalam antara

komponen yang terlibat serta tidak ada kejelasan tentang tujuan bersama. Peran

yang harus dilakukan oleh masing-masing komponen dalam kerja sama itu dan

mekanisme kerjanya perlu dirumuskan.

4. Keperawatan kesehatan komunitas di masa mendatang

10
Saat ini, pcrmasalahan kesehatan yang dihadapi komunitas cukup komleks. Upaya

kesehatan dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun dapat dilihat beberapa

terobosan dalam upaya pembangunan dalam bidang kesehatan. Hal ini ditunjukkan

dengan maslh tingginya angka kematian bayi, yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup

(SDKI 2002-2003) dan angka kematian ibu, yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup

(SDKI 2002—2003).

Masalah kesehatan lainnya adalah munculnya penyakit – penyakit yang

mengancam jiwa (emerging diseases) seperti HIV/AIDS, SARS, serta penyakit –

penyakit menular (re-emerging diseases) seperti tuberkulosis, malaria, dan penyakit

yang dapat dicegah dengan imuntsasi. Sementara itu, untuk penyakit – penyakit

degeneratif seperti penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah, juga terjadi angka

kesakitan. Selain penyakit, krisis dalam komunitas seperti bencana dan terjadinya

kekerasan juga menjadi fokus perhatian kesehatan komunitas. Oleh karena itu, di

masa mendatang dapat diprediksi bahwa kebutuhan akan pelayanan keperawatan

kesehatan komunitas yang berkualitas akan semakin meningkat. Pada akhirnya,

kemampuan perawat kesehatan komunitas untuk menangkap peluang dan berespons

terhadap perubahan dan tantangan di masa mendatang merupakan dasar yang kuat

bagi perkembangan keperawatan komunitas. Kompetensi komunitas, perawatan

kesehatan di rumah, perawat puskesmas di komunitas, kepemimpinan, pemakaian

informasi diprediksi menjadi fokus dari sistem kesehatan komunitas di masa

mendatang.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang

ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang di butuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan (CHN, 1977).

Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok risiko tinggi, antara

lain : orang yang tinggal di daerah terpencil , daerah rawan, daerah kumuh, dan lain-lain.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat menjadinsumber ilmu baru bagi yang mempelajari

ilmu keperawatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudli.(2009).Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik

dalam Keperawatan.Salemba Medika : Jakarta.

Nasir, Abdul.2009. Pengantar komunikasi bagi siswa perawat. Penerbit : Salemba Medika.

Jakarta.

Reza, Ica.2014. Trend dan issue dalam komunikasi

keperawatan.https://icarezahardiansyah.wordpress.com/2016/12/19/makalah-trend-dan-issue/.

Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.00 wib.

13

Anda mungkin juga menyukai