Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes adalah suatu penyakit dimana metabolisme glukosa tidak normal,
suatu resiko komplikasi spesifik perkembangan mikrovaskular dan ditandai
dengan adanya peningkatan komplikasi perkembangan makrovaskuler. Secara
umum, ketiga elemen diatas telah digunakan untuk mencoba menemukan
diagnosis atau penyembuhan diabetes.1.1
Umumnya diabetes melitus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau
sebagian besar dari sel-sel betha dari pulau-pulau Langerhans pada pankreas yang
berfungsi menghasilkan insulin, akibatnya terjadi kekurangan insulin. Di samping
itu diabetes melittus juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin
dalam memasukan glukosa ke dalam sel. Gangguan itu dapat terjadi karena
kegemukan atau sebab lain yang belum diketahui.1.1
Penyakit diabetes mellitus yang dikenal masyarakat sebagai penyakit
kencing manis terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula
(glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak
berfungsi baik.(1.1)
Diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Sedang diabetes karena insulin
tidak berfungsi dengan baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM).1.2
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri,
2017). Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu jenis
penyakit yang mematikan di dunia dan faktor risiko paling utama terjadinya
hipertensi yaitu faktor usia sehingga tidak heran penyakit hipertensi sering
dijumpai pada usia senja/ usia lanjut.2.1
Jika saat ini seseorang sedang perawatan penyakit hipertensi dan pada saat
diperiksa tekanan darah seseorang tersebut dalam keadaan normal, hal itu tidak

1
2

menutup kemungkinan tetap memiliki risiko besar mengalami hipertensi kembali.


Lakukan terus kontrol dengan dokter dan menjaga kesehatan agar tekanan darah
tetap dalam keadaan terkontrol.2.1

Infeksi saluran nafas bawah masih menjadi masalah utama dalam


bidang kesehatan. World Health Organization (WHO) melaporkan infeksi
saluran nafas bawah sebagai infeksi penyebab kematian paling sering di
dunia dengan hampir 3,5 juta kematian per tahun. Pneumonia dan
influenza didapatkan sebagai penyebab kematian sekitar 50.000 estimasi
kematian pada tahun 2010.3.2
Pneumonia didefinisikan sebagai peradangan yang mengenai
parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi
jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pneumonia
berdasarkan tempat didapatkannya dibagi dalam dua kelompok utama
yakni, pneumonia komunitas (community aqquired pneumonia, CAP)
yang didapat di masyarakat dan pneumonia nosokomial (hospital
aqquired pneumonia, HAP).3,4
Pneumonia komunitas (PK) atau community-acquired pneumonia
(CAP) masih menjadi suatu masalah kesehatan utama tidak hanya di
negara yang sedang berkembang, tetapi juga di seluruh dunia. PK
merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia dan merupakan
penyebab kematian terbesar ke-6 di Amerika Serikat. Di Indonesia, Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 mencatat kematian akibat
pneumonia dan infeksi saluran nafas sebanyak 34 per 100.000 penduduk
pada pria dan 28 per 100.000 penduduk pada wanita. Sementara itu,
menurut Riskesdas 2013, pneumonia menduduki urutan ke-9 dari 10
penyebab kematian utama di Indonesia, yaitu sebesar 2,1%.5,6,7
Pneumonia tentunya perlu mendapat perhatian dan penanganan yang
tepat, mengingat penyakit ini masih menjadi permasalahan kesehatan
utama di Indonesia. Untuk itu, diagnosis yang tepat, pemberian terapi
antibiotika yang efektif, perawatan yang baik, serta usaha preventif yang
bermakna terhadap penyakit ini perlu dilakukan agar berkurangnya
3

morbiditas dan mortalitas pada pneumonia.


1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini untuk mengatahui dan memahami
tentang Diabetes Melitus, Hipertensi, dan Pneunomia sebagai salah satu
pemenuhan tugas kepaniteraan Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Haji
Medan Sumatra Utara.

1.3 Manfaat
Pada paper ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Menambah ilmu pengetahuan tentang Diabetes Melitus, hiertensi,
dan Pneumonia
2. Sebagai bahan referensi dan dijadikan informasi berkaitan dengan
penyakit Diabetes Melitus, hiertensi, dan Pneumonia.
3. Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehata dan mengaplikasikan
perawatan serta pencegahan pada masyarakat mengenai penyakit
Diabetes Melitus, hiertensi, dan Pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai