Anda di halaman 1dari 28

PENDAHULUAN

Masengi, W. D., Loho, E., & Tubagus, V. (2016). Profil hasil pemeriksaan foto toraks pada pasien pneumotoraks di Bagian/SMF Radiologi
FK Unsrat RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado periode Januari 2015–Agustus 2016. e-CliniC, 4(2).
DEFINISI
Pneumotoraks adalah suatu keadaanm
terdapatnya udara atau gas di dalam
pleura akibat robeknya pleura atau
suatu keadaan dimana udara
terkumpul di dalam kavum pleura
sehingga memisahkan rongga
viceralis dengan parietalis yang
menyebabkan kolapsnya paru yang
terkena.

Schiffman, George, Stoppler, Melissa, Conrad.


Pneumothorax (Collapsed Lung).
Cited : (8 November 2021). Available from :
http://www.medicinenet.com/pneumothorax/article.ht
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Pleura dari interna ke eksterna terbagi atas 2 bagian:

1. Pleura Viscelaris/Pulmonis yaitu pleura yang


langsung melekat pada permukaan pulmo.
2. Pleura Parietalis yaitu bagian pleura yang
berbatasan dengan dinding thoraks.

Kedua lapisan pleura ini saling berhubungan


pada hilus pulmonis sebagai ligamen Pulmonal
(pleura penghubung).Di antara kedua lapisan pleura
ini terdapat sebuah rongga yang disebut dengan
cairan pleura.

Guyton, Arthur, C. Hall, John, E. Ventilasi paru. Dalam : Buku Ajar


Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC; 2007. P. 495-500.
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
1. Pneumotoraks spontan, yaitu setiap pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba.
• Pneumotoraks spontan primer
• Pneumotoraks spontan sekunder

2. Pneumotoraks traumatic, terjadi akibat adanya suatu trauma. Baik trauma penetrasi maupun bukan,
yang menyebabkan robeknya pleura, dinding dada maupun paru.
• Pneumotoraks traumatik non-iatrogenik
• Pneumotoraks traumatik iatrogenik

Hisyam, B. Budiono, Eko. Pneumothoraks spontan. Dalam : Sudoyo, Aru, W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. K, Marcellus,
Simadibrata. Setiati, Siti (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. P. 1063-1068.
Berdasarkan jenis fistulanya, maka pneumotoraks dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu :

• Pneumotoraks Tertutup (Simple Pneumothorax)


• Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax)
• Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax)

Alsagaff, Hood. Mukty, H. Abdul. Pneumotoraks. Dalam : Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press. 2009. p. 162-179
Sedangkan menurut luasnya paru yang mengalami kolaps, maka pneumotoraks
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

Pneumotoraks parsialis, yaitu pneumotoraks yang Pneumotoraks totalis, yaitu pneumotoraks yang
menekan pada sebagian kecil paru (< 50% volume mengenai sebagian besar paru (> 50% volume paru).
paru).

Alsagaff, Hood. Mukty, H. Abdul. Pneumotoraks. Dalam : Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press. 2009. p. 162-179
Ada beberapa cara untuk menentukan luasnya kolaps paru. Penghitungan luas
pneumothoraks ini berguna terutama dalam penentuan jenis kolaps, apakah bersifat parsialis
atau totalis.

(L) Hemithoraks – (L) Kolaps Paru

(AxB) – (axb)
___________ x 100 %
AxB

Alsagaff, Hood. Mukty, H. Abdul. Pneumotoraks. Dalam : Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press. 2009. p. 162-179
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
1. Gejala : nyeri dada (tajam/tertindih), sesak , batuk, lemas

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Asimetris
Palpasi : Ekspansi dada menurun, stem fremitus menurun
Perkusi : Hipersonor
Auskultasi : Suara nafas menurun

3. Pemeriksaan Penunjang : Foto toraks, CT Scan, USG

Hisyam, B. Budiono, Eko. Pneumothoraks spontan. Dalam : Sudoyo, Aru, W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. K, Marcellus,
Simadibrata. Setiati, Siti (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. P. 1063-1068.
FOTO THORAKS
1. Gambaran hiperlusen avaskular pada
hemithoraks
2. Paru yang kolaps memberikan
gambaran radioopak
3. Bagian paru yang kolaps dan yang
mengalami pneumotoraks dipisahkan
oleh pleural white line/viseral white
line.

Herring W. Learning Radiology Recognizing the Basics. 3rd ed. New York: Elsevier Saunders; 2016
Tanda panah menunjukkan pneumothorax Bagian yang ditunjukan dengan panah
line. merupakan bagian paru yang kolaps

Alhameed, F.M. Pneumothorax imaging. Cited on [8 November 2021].


• Pada foto dada posisi supine orang
dewasa dapat ditemukan adanya deep
sulcus sign.
• Jika terdapat udara pada rongga pleura,
maka sudut kostofrenikus menjadi
lebih dalam.

Herring W. Learning Radiology Recognizing the Basics. 3rd ed. New York: Elsevier Saunders; 2016
1. Jika pneumotoraks luas maka akan
menekan jaringan paru ke arah hilus
atau paru menjadi kolaps di daerah
hilus dan mendorong mediastinum ke
arah kontralateral.

2. Sela iga menjadi lebih besar.

Herring W. Learning Radiology Recognizing the Basics. 3rd ed. New York: Elsevier Saunders; 2016
Bila ada cairan di dalam rongga pleura, maka
akan tampak permukaan cairan sebagai garis
datar di atas diafragma yang biasa ditemui pada
kasus Hidropneumotoraks.

(Hidropneumothorax)
Rao, K, K. Loculated hydropneumothorax. Cited on [8 November 2021].
CT SCAN
Ct scan thorax adalah gold standar untuk deteksi dini dari pneumothoraks
pada pasien trauma.

Tampilan hasil Ct Scan pasien pneumothorax

Putra, Laksimaningsih NS (2012). Gambaran radiologis pada occult pneumothorax. Denpasar;Fakultas


Kedokteran Universitas udayana
CT SCAN Pneumothoraks
ULTRASONOGRAFI
Ada atau tidaknya paru-paru yang bergeser dapat
digambarkan secara grafis menggunakan M-Mode
Doppler. Gambar yang normal akan tergambar
“Gelombang dipantai”. Pada pneumothorax , akan
penampilkan pengulangan garis horizontal
,menunjukkan kurangnya pergerakan paru sebagai
“barcode” atau“stratosphere sign”

Seif D, Perera P, Mailhot T, Riley D, Mandavia D (2012). Bedside


ultrasound in resucitation and the rapid untrasound in shock
protocol. Pubmed
PENATALAKSANAAN
Prinsip –prinsip penanganan pneumothorak menurut Brithish Sosiety dan
American Collage of Chest Physicians adalah:

1. Observasi dan Pemberian tambahan oksigen


2. Dekompresi :
a. Jarum kontraventil
b. Aspirasi Jarum Infus
c. Selang dada + WSD
3. Operasi:
a.Torakoskopi
b. Torakostomi
PROSEDUR PEMASANGAN WSD
1.Tempat pemasangan pada sela iga ke V, di anterior linea
midaxillaris.
2. Lakukan anestesi
3. Insisi kulit dan sub kutis searah dengan pinggir iga, perdalam
sampai muskulus interkostalis.
4. Masukkan Kelly klemp melalui pleura parietalis kemudian
dilebarkan.
5. Masukkan jari melalui lubang tersebut untuk memastikan
sudah sampai rongga pleura
6. Masukkan selang (chest tube) melalui lubang yang telah
dibuat dengan menggunakan Kelly forceps
7. Selang (Chest tube ) yang telah terpasang, difiksasi dengan
jahitan ke dinding dada. Selang (chest tube) disambung ke
WSD yang telah disiapkan.
9. Foto X- rays dada untuk menilai posisi selang yang telah
dimasukkan.
TatalaksanaClose
pneumothorax :

-Stabilisasi ABC.
-pemasangan pleural
catheter/ WSD ics v
- Konservatif
Tatalaksana Open
Pneumothorax :

- Oksigenasi.
- Oclusive dressing
diisolasi 3 sisi.
- Pemasangan chest
tube/WSD ics v
Tatalaksana Ventile
pneumothorax :

- Needle dekompresion
ics 2 midaxillaris
- Pemasangan chest
tube/WSD
TORAKOSKOPI
Torakoskopi yaitu suatu tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga toraks dengan alat
bantu torakoskop.
PROGNOSIS
Pneumotoraks spontan dapat mengalami kekambuhan, setelah sembuh dari
observasi maupun setelah pemasangan tube thoracostomy.
Kekambuhan jarang terjadi pada pasien pneumotoraks yang dilakukan torakotomi
terbuka.
Pasien yang penatalaksanaannya cukup baik, umumnya tidak dijumpai komplikasi.

Hisyam,Barmawi., dan budiono,Eko., 2009. Pneumothorax spontan. In Sudoyo AW, Setiyohadi B,


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3.

Anda mungkin juga menyukai