Anda di halaman 1dari 12

NAMA:GUNAWAN FEBRIANTO

NIM:021STYC18

SMESTER: V/III S1 KEPERAWATAN

RANGKUMAN SISTEM MUSKULOSKELETAL & SISTEM INTEGUMEN

SISTEM MUSKULOSKELETAL

A. Definisi
Muskuloskeletal adalah sistem kompleks yang merupakan penunjang bentuk
Tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan melibatkan otot-otot dan
kerangka Tubuh, dan termasuk sendi, ligamen, tendon, dan saraf.
B. Anatomi Sistem Muskuloskeletal
Kerangka pada bagian tubuh manusia terdapat dua bagian yakni kerangka
aksial Yang berguna untuk membentuk sumbu tubuh dan kerangka apendikular yang
Berguna sebagai pendukung anggota badan. Kerangka apendikular terdiri dari tulang
Pada lengan, kaki, bahu, dan juga panggul. Sedangkan, otot dan ligament berfungsi
Sebagai pengikat atau penghubung tulang-tulang pada tubuh manusia. Jaringan
Fibrosa ikat fibrosa yang ada pada ototlah yang sangat berperan dalam penyatuan
Tulang.
1. Ruas Tulang Belakang
Terdapat 33 tulang dengan bentuk tidak beraturan pada tulang belakang. Ruas-
ruas tulang belakang dihubungkan satu sama lain oleh sendi yang sangat kecil. Sendi
tersebut memungkinkan gerakan dan memberikan stabilitas pada tulang Belakang. Di
antara ruas-ruas tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan yang Bekerja
sebagai peredam kejut.
Ruas-ruas tulang belakang memiliki sedikit perbedaan bentuk, tergantung
Letaknya. Tujuh ruas pada leher (tulang leher) lebih kecil dibandingkan ruas tulang
Belakang lainnya. Kondisi tersebut memungkinkan lebih banyak gerakan. Tulang
Punggung atas terdiri dari 12 ruas tulang belakang yang memiliki sendi tambahan
Tempat melekatnya tulang rusuk. Lima ruas tulang pinggang besar dan kokoh,
karena Area ini menanggung sebagian besar berat dari tubuh kita. Sakrum terdiri dari
lima Ruas tulang belakang yang menyatu. Sementara, tulang ekor terdiri dari empat
tulang Belakang yang juga menyatu, masing-masing tulang belakang terdiri dari
tulang leher Belakang, tulang punggung atas, tulang pinggang (bagian belakang
perut), sacrum (tulang kelangkang) dan tulang tungging atau tulang ekor.
2. Otot
Otot adalah alat gerak aktif. Otot tersusun atas dua macam elemen dasar, yaitu
Filament aktin dan filament myosin tebal. Kedua filament ini membentuk
myofibril. Otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Apabila sedang
berkontraksi maka Akan terjadi pemendekan otot namun apabila otot sedang
berelaksasi maka akan Terjadi pemanjangan otot.

Musculoskeletal Disorders (MSDs)

1 Definisi

Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan penyakit yang paling sering di


Laporkan di antara sekian banyak penyakit yang di akibatkan oleh pekerjaan, MSD
Mendapatkan presentase sebanyak 53% yang berujung pada kehilangan hari kerja
Sebesar 37% menurut Data statistic The Health and Safety Executive (HSE) 2009/10
(Elyas, 2012). Musculoskeletal Disorders atau Kelainan Muskuloskeletal mengacu
Pada kondisi-kondisi yang melibatkan saraf, tendon, otot, dan struktur pendukung
Tubuh lainnya. Dapat dikatakan adanya kelainan karena terdapatnya perbedaan antara
Keadaan struktur penyangga tubuh tersebut dengan keadaan normal. Secara garis
besar keluhan otot dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :

1. Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot
Menerima beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila
Pemberian beban dihentikan.
2. Keluhan tetap (persistent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun
Pemberian beban kerja telah dihenTeikan , namun rasa sakit pada otot tersebut terus
Berlanjut.

2. Etiologi dan Faktor Resiko


Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan sistem
Muskuloskeletal antara lain:
1. Faktor pekerjaan:

• Peregangan Otot yang Berlebihan


Melakukan pekerjaan seperti mengangkat, mendorong, menarik dan menahan Beban
yang berat menyebabkan peregangan otot yang berlebihan. Pengerahan Tenaga
menjadi lebih dari kekuatan optimum otot. Semakin banyak kekuatan Yang harus
diterapkan dalam pengerahan tenaga, semakin cepat otot akan Kelelahan atau menjadi
tegang. Paparan berlebihan atau terlalu lama Mengerahkan tenaga yang kuat dapat
menyebabkan kejang, nyeri dan Kerusakan otot. Juga dapat mengiritasi tendon, sendi
dan cakram, yang Mengarah ke peradangan serta penyempitan pembuluh darah dan
sara. Peningkatan kompresi saraf dari tekanan yang dikenakan oleh tendon Meradang
atau kontraksi otot dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf (carpal tunnel
syndrome). Sebelumnya dilaporkan bahwa sekitar 74% cedera Tulang belakang
disebabkan oleh aktivitas mengangkat (lifting activities). Sedangkan 50-60% cedera
pinggang disebabkan karena aktivitas mengangkat Dan menurunkan material
(Tarwaka, 2004)

• Aktivitas Berulang

Pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus dapat menimbulkan keluhan


Musculoskeletal. Hal ini terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban Kerja
secara terus-menerus tanpa memperoleh kesempatan untuk relaksasi. Sendi yang
paling rentan terhadap cedera karena pekerjaan berulang adalah Pergelangan tangan,
jari, bahu, dan siku. Dan dapat menyebabkan penyakit Seperti tendonitis dan
epicondylitis(CCOHS, 2014).

• Sikap kerja tidak alamiah

Biasa juga disebut dengan awkward position adalah sikap kerja yang Menyebabkan
posisi bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah Sehingga menimbulkan
keluhan muskuloskeletal, misalnya punggung terlalu Membungkuk, kepala terlalu
lama terangkat, mengambil barang di tempat Yang tinggi. Bisa juga karena bekerja
untuk waktu yang lama dengan Mempertahankan posisi yang sama seperti
mengemudi selama beberapa jam, Posisi kerja berdiri atau duduk terlalu lama.
Umumnya karena karakteristik Tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja tidak
sesuai dengan kemampuan Dan keterbatasan pekerja (Grandjean, 1993). Apabila
sikap kerja seperti ini Dilakukan dalam waktu yang lama maka akan meningkatkan
resiko penyakit Muskuloskeletal. Di Indonesia, sikap kerja tidak alamiah ini lebih
banyak Disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara dimensi alat dan stasiun kerja
Dengan ukuran tubuh pekerja.(Riyadina, et al. 2008)

2. Faktor Lingkungan

• Tekanan

Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak. Sebagai contoh, Sikap
duduk yang keliru akibat kursi yang tidak sesuai dengan antropometri Tubuh, atau
karena kesalahan posisi, dapat menambah tekanan pada punggung Bawah dan
merupakan penyebab utama masalah punggung (Soedarjatmi, 2003). Apabila hal ini
sering terjadi dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang Menetap.

• Getaran

Getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan kontraksi otot bertambah. Yang
menyebabkan peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat Tinggi dan
menimbulkan rasa nyeri otot (Suma’mur, 1996). Dari hasil Penelitian yang lain
didapat pula getaran pada mesin yang digunakan dengan Bantuan tangan untuk
mengoperasikan dapat menyebabkan penyakit carpal Tunnel syndrome dimana
adanya gangguan pada saraf yang berhubungan Dengan pekerjaan yang mempunyai
paparan getaran dalam jangka waktu Panjang secara berulang (Nurhikmah, 2011)

• Suhu

Paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan, kepekaan Dan
kekuatan pekerja, sehingga gerakannya menjadi lamban, sulit bergerak Yang disertai
dengan menurunnya kekuatan otot (NIOSH, 1997). Demikian Juga dengan paparan
udara yang panas. Beda suhu lingkungan dengan suhu Tubuh yang terlampau besar
menyebabkan sebagian energi yang ada dalam Tubuh akan termanfaatkan oleh tubuh
untuk beradaptasi dengan lingkungan, akan terjadi kekurangan suplai oksigen kerja
otot. Akibatnya, peredaran darah Kurang lancar, proses metabolisme karbohidrat
terhambat dan terjadi Penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri
otot.

3. Faktor Manusia

• Umur
Pada umumnya keluhan muskuloskeletal mulai dirasakan pada umur 30 tahun Dan
semakin meningkat pada umur 40 tahun ke atas. Hal ini disebabkan secara Alamiah
pada usia paruh baya kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun Sehingga resiko
terjadinya keluhan pada otot meningkat. (Cindyastira, 2014)

• Jenis kelamin

Otot-otot wanita mempunyai ukuran yang lebih kecil dan kekuatannya hanya Dua
pertiga (60%) daripada otot-otot pria terutama otot lengan, punggung dan Kaki.
Dengan kondisi alamiah yang demikian maka wanita mempunyai tingkat Risiko
terkena gangguan muskuloskeletal lebih tinggi. Perbandingan keluhan Otot antara
wanita dan pria adalah 3 dibanding 1.

• Ukuran tubuh / antropometri

Meskipun pengaruhnya relatif kecil, berat badan, tinggi badan dan massa Tubuh
mempengaruhi terjadinya keluhan otot. Misalnya wanita yang gemuk Mempunyai
risiko keluhan otot dua kali lipat dibandingkan wanita kurus. Ukuran tubuh yang
tinggi pada umumnya juga sering menderita sakit Punggung. Kemudian orang-orang
yang mempunyai ukuran lingkar pergelangan tangan kecil juga lebih rentan terhadap
timbulnya gangguan Muskuloskeletal.

• Kesehatan / kesegaran jasmani

Pada umumnya keluhan otot lebih jarang ditemukan pada orang yang Mempunyai
cukup waktu istirahat dalam aktivitas sehari-harinya. Pekerja Yang tidak terbiasa
berolahraga memiliki resiko lima kali lebih besar Menderita gangguan
musculoskeletal dibanding yang sering berolahraga. (Deyyas and Tafese, 2014)
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

A. Sistem integument
Sistem integumen merupakan sistem yang membentuk lapisan terluar pada
tubuh. Integumen terdiri dari kulit beserta derivat-derivatnya yang terspesialisasi
seperti rambut, kuku, dan beberapa jenis kelenjar.
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh.Kulit merupakan alat pertahanan eksternal yang
dirancang untuk mencegah penetrasi mikroba apabila jaringan tubuh terpajan ke
lingkungan eksternal.
B. Fungsi Integumen
Adapun fungsi dari sistem integumen adalah sebagai berikut:
1. Melindungi, kulit melindungi tubuh dari ancaman mikroorganisme, kehilangan
cairan, dan dari zat-zat kimia penyebab iritasi maupun mekanik. Kulit juga
mengandung pigmen melanin yang mampu melindungi dari radiasi sinar
ultraviolet.
2. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada kulit
berfungsi untuk mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
3. Pengekskresi zat berlemak, air, serta ion-ion Na+.
4. Metabolisme, proses sintesis vitamin D yang penting untuk tulang dilakukan di
kulit dengan bantuan sinar matahari.
5. Komunikasi, kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan reseptor khusus
yang dapat mendeteksi suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Kulit juga
merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskuler yang penting dalam
komunikasi.
C. Struktur Kulit
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan Dermis.
Tepat dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun oleh jaringan
adiposa (jaringan lemak).

Gambar 2.1. Struktur kulit

1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan yang mengandung sel pigmen berfungsi
memberi warna pada kulit. Epidermis berfungsi melindungi kulit dari kerusakan
oleh sinar matahari. Epidermis tersusun atas 5 lapisan utama yaitu:
a. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah,
berbatasan langsung dengan dermis. Melekat pada jaringan ikat. Pada
lapisan ini terjadi pembelahan sel yang sangat cepat dimana sel yang
baru dibentuk akan didorong masuk ke lapisan berikutnya. Sel-sel yang
dihasilkan dari pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel
setiap harinya.
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini
merupakan bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi
molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal.
Stratum ini merupakan prekursor pembentukan keratin. Keratin adalah
protein keras dan resilien, bersifat anti air dan melindungi permukaan
kulit yang terbuka. Namun keratin yang terdapat pada epidermis
merupakan keratin yang lunak yang berkadar sulfur rendah. Berbeda
dengan keratin yang ada pada kuku dan rambut.
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus
cahaya.
e. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi
tubuh terhadap lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk
karena tersusun dari sel-sel berkeratin yang merupakan sel mati.
Keratin yang bersifat tahan air akan melindungi jaringan lebih dalam
terhadap kekurangan air. Lapisan ini terus-menerus mengalami
gesekan dan mengelupas, namun akan terus diganti oleh sel-sel yang
lebih dalam yaitu stratum germinativum.
2. DermisDermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif. Mengandung pembuluh
darah, limfa, saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke permukaan dalam
bentuk papillae. Lapisan ini dipisahkan dari epidermis dengan adanya membran
dasar atau lamina. Membran ini terdiri dari dua jaringan ikat.
3.

a. Lapisan papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang.
Merupakan jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast,
dan makrofag. Papila dermal adalah proyeksi seperti kerucut yang
menjorok ke arah epidermis.
b. Lapisan retikular
Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak arteri,
vena, kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan.
Lapisan papilar dan retikular mengandung banyak serat kolagen dan
elastisyang menyebabkan kulit lebih elastis.
D. Derivat-derivat Kulit
1. Rambut
Rambut berada hampir di seluruh tubuh. Sebagian berupa rambut vellus, yang
kecil dan tak berwarna. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat,
tertanam di kulit kepala, alis dan bulu mata.
Akar dan batang rambut disusun atas:
c. Kutikula, lapisan terluar yang tersusun sel mati yang bersisik.
d. Korteks, merupakan lapisan yang terkeratinisasi, membentuk bagian
utama batang rambut. Pada bagian ini terdapat pigmen yang
menetukan warna rambut.
e. Sebuah medula, terdiri dari dua sampai tiga lapis sel.
Rambut di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan
memasuki fase selama 3 bulan sebelum rontok. Rambut tubuh tumbuh
sepanjang 0,05 inci/minggu. Sedangkan rambut kepala butuh waktu 7
minggu untuk tumbuh 1 inci.

Kuti
akKuti
kula
arkula
bag
ba Lap.
dala
g. Husl
Lap.
m
da Akar ey
Henl
la bag e
mJarin luar
Zon
gan
a
ikat
kera
Mel
Sel
tinis
ano
pem
asi
sit Celah
bata
papila
s
dermal

2. Kuku
Kuku adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan
epidermis ke dermis. Kuku mengandung keratin keras yang berlekuk yang
terletak di atas kuku. Kuku mendapat nutrisi dari pembuluh darah. Kuku
dapat tumbuh 0,5 mm perminggu dan lebih cepat di musim panas.
E. Kulit sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Mekanisme pengaturan suhu tubuh oleh pusat pengatur suhu dalam
hipotalamus bila suhu tubuh meningkat dapat dilihat pada skema berikut:

Suhu pusat tubuh


meningkat

Termoreseptor pusat (dalam hipotalamus, korda spinalis


organ abdominal)

Pusat Pengintegrasi Termuregulatori


Hipotalamik

Sistem Saraf Sistem Saraf


Simpatetik Simpatetik

Pembuluh darah Kelenjar keringat


kulit

Vasodilatasi Berkeringat

Kulit menguapkan keringat


dengan mengambil panas dari
darah

Suhu pusat tubuh kembali


normal
Bila suhu pusat tubuh meningkat, maka perubahan suhu ini akan diterima
oleh termoreseptor pusat. Sinyal ini di teruskan ke pusat integrasi termoregulatori
hipotalamik yang kemudian mengurangi pengiriman sinyalnya lewat saraf simpatetik
ke pembuluh darah bawah kulit. Akibatnya, darah panas mengalir ke bawah kulit.
Disamping itu, sinyal juga di sampaikan ke kelenjar keringat untuk mengekskresikan
keringat ke permukaan kulit.
F. Pigmentasi Kulit
Lapisan stratum germinativum epidermis mengandung pigmen melanosit.
Melanin adalah suatu pigmen yang memiliki kisaran warna dari kuning sampai
hitam. Melanin dibentuk di dalam melanosit, dengan batuan enzim tirosinase,
terhadap asam amino tirosin. Jika enzim ini tidak ada, maka kulit tidak akan
mempunyai pigmen (albinisme).
G. Penyakit pada Kulit
1. Ecezema
Merupakan inflamasi superficial, tidak menular, kronis, ditandai erytema,
melepuh, kerak, rasa gatal. Merupakan jenis eksem berupa peradangan kulit di
sekitar lekukan kulit, menyebabkan rasa gatal yang disebabkan alergi.
2. Urticaria
Merupakan inflamasi akibat reaksi kulit terhadap suatu allergen, yang
disebabkan makanan, obat, logam dan vaksin. Reaksi yang ditimbulkan
meningkatkan permeabilitas sel, menimbuklkan edema, gatal, dan iritasi.
3. Jerawat
Merupakan inflamatoris pada kelenjar minyak yang aktif. Kelenjar sebasea
meningkatkan produksi sebum, yang bereaksi dengan mikroorganisme
mengahsilkan jerawat.
4. Dermatitis
Peradangan kulit kepala, wajah, atau bagian lain yang disebabkan level
hormon, nutrisi, infeksi, dan stres.
5. Psoriasis
Inflamatori kronik yang memiliki ciri-ciri penebalan dan kemerahan.
a) Onikomikosis
Peradangan kuku yang disebabkan infeksi jamur.
b) Impertigo
c) Infeksi permukaan kulit oleh streptococci atau
staphylococcihemolytic.

Folliculitis

Infeksi folikel rambut oleh staphylococci


Penyakit kulit yang disebabkan virus, antara lain:

a) Herpes simplex ; melepuh, memerah.


b) Herpes zoster ; ruam saraf, sinaganaga.
c) Veruca vulgaris ; kutil

Anda mungkin juga menyukai