Tugas
Tugas
Kelas : 5B
Nim : 180611100125
LEMPAR LEMBING
Tahap awalan adalah tahap yang penting untuk mencapai hasil yang bagus. Pada
tahap ini kamu bisa berlari dengan membawa lembing di atas kepala dengan
posisi lengan ditekuk. Setelah itu, siku menghadap ke depan dan telapak tangan
menghadap ke atas. untuk posisi lembing sejajar di atas garis paralel dengan
tanah. Di bagian akhir, kamu bisa menggunakan langkah dan cara seperti di
bawah ini :
1. Dengan jingkat atau hop step.
2. Dengan langkah silang di depan / cross step.
3. Dengan langkah silang di belakang / rear cross step.
Proses peralihan cross step dilakukan ketika kaki diturunkan. Kemudian kedua
bahu diputar ke arah kanan. Lengan kanan bergerak dan diluruskan ke arah
belakang dengan posisi tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan
lurus ke depan.
b. Tahap Lemparan
Ketika akan melemparkan lembing, tarik bahu sebelah kanan dan lengan ke arah
belakang. Kemudian lakukan gerakan melempar ke arah depan atas. Lepaskan
lembing ketika posisi tubuh sedikit condong ke depan.
c. Tahap Akhiran
Tahap akhiran dilakukan dengan menggunakan teknik melangkahkan kaki ke depan
yang berfungsi sebagai penyeimbang agar badan tidak jatuh dan tidak melebihi
garis batas lemparan.
Lembing
Lembing yang digunakan pada kompetisi lempar lembing harus terbuat dari bahan logam.
Sedangkan untuk karakteristik ukuran dan beratnya, disesuaikan dengan kategori atlet:
Untuk putra, lembing yang digunakan harus memiliki berat 800 gram, dengan panjang
2,6 meter (260 cm) hngga 2,7 meter (270 cm).
Untuk putri, lembing yang harus digunakan memiliki berat 600 gram, dengan panjang
2,2 meter (220 cm) hingga 2,3 meter (230 cm).
a. Shaft
Merupakan bagian utama dari lembing, yang terbuat dari bahan metal atau bahan
lainnya yang serupa. Permukaannya harus halus dan terbebas dari goresan atau
benturan. Bagian shaft pada lembing harus lancip atau ukurannya mengecil, agar titik
sudutnya tidak lebih dari 40 derajat. Shaft kira-kira memiliki diameter 20 mm.
sedangkan, ukuran diameter shaft pada bagian ujung atau ekor lembing, tidak boleh
kurang dari 3,5 mm.
b. Head
Bagian head pada lembing juga harus terbuat dari bahan metal serta memiliki ujung
yang tajam. Bagian ini memiliki panjang berkisar 250 mm hingga 330 mm. jarak
bagian head dengan titik pusat gravitasi pada lembing, tidak boleh kurang dari 0,8
meter serta tidak boleh lebih dari 1,06 meter dari titik pusat.
c. Grip
Merupakan bagian yang dipegang oleh atlet saat akan melempar lembing. Bagian ini
terletak di atas titik pusat gravitasi pada lembing. Bagian grip harus memiliki
ketebalan yang sama dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Ukuran diameternya
tidak boleh melebihi diameter shaft.
2. Lembing disediakan panitia, namun untuk pertandingan tingkat lokal atau daerah
maka atlet boleh membawa lembing sendiri asalkan sesuai kriteria yang ditetapkan
oleh panitia.
3. Lemparan sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sektor lemparan
4. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar kaki menyentuh lengkungan lemparan,
atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di depan lengkungan lemparan.
5. Sekali mulai melempar, pelempar tidak boleh memutar sepenuhnya badannya,
sehingga punggung menghadap kearah lengkungan lemparan.
Pada saat melempar lembing sangat ditentukan daya letak otot, lengan bahu yang
besar, dan mempunyai kekuatan dan ketepatan langkah dalam melakukan awalan
sebelum lembing dilepaskan. Seorang pelempar lembing yang tidak memiliki ketepatan
dalam melangkah sama halnya tidak mempunyai harapan untuk mencapai prestasi
maksimal. Faktor utama yang harus diperhatikan yaitu cara pegangan dan unsur fisik
seperti kekuatan, kelentukan, kecepatan, dan daya ledak otot. Selain itu ada beberapa
faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing yaitu kesalahan dalam melakukan
lemparan, diantaranya sebagai berikut: