Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PASIEN ORANG DENGAN


GANGGUAN JIWA HARGA DIRI RENDAH

PEMBIMBING PENKES : IWAN ANDHYANTORO,SKM,M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
MIRANDA SARI PO.71.20.1.19.061
M.ZULFA RAMADHANI PO.71.20.1.19.055
NIA JANIATI PO.71.20.1.19.066
PUTRI APRIYANDINI PO. 71.20.1.19.072

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN DIII KEPERAWATAN TAHUN
2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Peran Keluarga Dalam Perawatan Pasien Orang Dengan
Gangguan Jiwa Harga Diri Rendah Sub Pokok
Bahasan : Peran Keluarga
Sasaran : Keluarga di Poliklinik Jiwa
Sasaran : Keluarga di Poliklinik Jiwa
Tempat : Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Hari/Tanggal : Senin, 27 Desember 2021
Waktu : 60 menit

I. LATAR BELAKANG
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-PsikoSosio-
Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan
komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan
keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan Keperawatan Jiwa meliputi
pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan, pengubahan lingkungan
dan dukungan sistem sosial.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistm
pendukung utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien
berada dirumah. Oleh karena itu keluarga memiliki peran penting didalam
upaya pencegahan kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat Fenomena
diatas, maka keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan
pendidikan kesehatan kepada keluarga.

II. Tujuan Umum


Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah meningkatkan pengetahuan
keluarga tentang bagaimana cara merawat anggota keluarga dengan harga
diri rendah

III. Tujuan Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit :
1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian harga diri rendah
2. Keluarga mampu menyebutkan penyebab terjadinya harga diri rendah
3. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala harga diri rendah
4. Keluarga mampu menyebutkan cara merawat anggota keluarga dengan
harga diri rendah

IV. Isi Materi


1. Pengertian Harga diri rendah
2. Tanda dan Gejala
3. Penyebab terjadinya
4. Cara meningkatkan harga diri rendah
5. Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Harga Diri Rendah
6. Dukungan keluarga
7. Peran Keluarga dalam perawatan klien

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. Alat Bantu


1. Flipchart
2. Leaflet

VII. Pengorganisasian
1. Moderator : Putri Apriyandini
2. Penyaji : M.Zulfa Ramadani
3. Fasilisator : Miranda Sari
4. Dokumentasi : Nia Janiati

VIII. Materi
Terlampir
IX. Proses Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan 1. Menjawab salam
1) Salam Pembuka (memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
dan menentukan kontrak waktu dengan memperhatikan
pasien dan keluarga) penyuluhan
2) Memahami tujuan penyuluhan
3) Menyebutkan materi yang akan
disampaikan

2 30 menit Pelaksanaan 1. Peserta


Isi penyampaian materi tentang : memperhatikan
a) Pengertian Harga diri rendah materi yang
b) Tanda dan Gejala diberikan
c) Penyebab terjadinya 2. Peserta
d) Cara meningkatkan harga diri rendah mengajukan
pertanyaan
e) Peran Keluarga Dalam tentang meteri
Meningkatkan Harga Diri Rendah yang kurang
f) Dukungan keluarga dipahami
g) Peran Keluarga dalam perawatan
klien

3 15 menit Penutup Diskusi : 1. Para peserta


a. Diskusi menjawab
1. Memberikan kesempatan pada pertanyaan yang
peserta untuk bertanya diberikan
2. Menjawab pertanyaan peserta penyuluh
penyuluhan yang berkaitan dengan
materi yang belum jelas 2. Para peserta
3. Menanyakan kembali kepada para mendengarkan
peserta tentang materi yang telah kesimpulan materi
disampaikan yang disampaikan
b. kesimpulan hasil diskusi
3. Menjawab salam
c. evaluasi diskusi
d. memberikan salam penutup
IX. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- Penyelenggaaraan penyuluhan dilaksanakan di poliklinik jiwa RS
Ernaldi Bahar
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi proses
- Proses penyuluhan memperhatikan terhadap materi penyuluhan
3. Evaluasi hasil
- Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
harga diri rendah

MATERI PENYULUHAN
HARGA DIRI RENDAH
1. Pengertian
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,
merasa gagal dalam mencapai keinginan. Gangguan harga diri rendah dapat
terjadi secara kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung
lama. Gangguan harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang
dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat.
Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negatif, membenci diri sendiri dan
menolak diri sendiri ( Keliat,1998 )

Gmb. Harga Diri Rendah


2. Tanda dan Gejala
a. Perasaan malu pada diri sendiri
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya menyalahkan dan
mengejek diri sendiri
c. Merendahkan martabat misalnya, saya tidak bisa, saya tidak
mampu, saya memang bodoh dan tidak tahu apa-apa
d. Gangguan hubungan sosial,seperti menarik diri, klien tak mau
bertemu orang lain , lebih suka menyendiri
e. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram
mungkin memilih alternatif tindakan
f. Mencederai diri akibat HDR disertai dengan harapan yang suram
mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan
g. Produktivitas menurun
h. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan
i. Pandangan hidup yang pesimis
j. Penyalahgunaan obat
k. Depersonalisasi , adalah perasaan tidak realita dan asing terhadap
diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan, serta
tidak dapat meredakan dirinya dengan orang lain.
3. Penyebab
a. Penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis
b. Dikucilkan dari teman/masyarakat
c. Harapan atau cita-cita yang tidak realistis tidak sesuai dengan
kemampuan diri
d. Trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicederai suami,
putus sekolah, putus hubungan kerja, sering mengalami kegagalan dalam
usaha ,dll
4. Cara Meningkatkan Harga Diri
a. Ungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain seperti keluarga,
teman untuk membantu mengatasinya
b. Menggali potensi diri yang dikembangkan untuk mencapai kesuksesan
c. Buat rencana kegiatan yang realistis untuk mencegah resiko kegagalan
d. Yakinkan diri bahwa kegagalan yang pernah dialami adalah kesuksesan
yang tertunda
e. Lakukan kegiatan yang telah direncanakan dengan tekun
f. Jika mengalami masalah selama melakukan kembali kegiatan, mintalah
bantuan orang lain khususnya keluarga.
5. Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Harga Diri Rendah
a. Tingkatkan kesadaran diri pasien dengan menjalin hubungan yang baik,
memberikan dan membimbing melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan pasien
b. Menggali kelebihan pasien dengan mendorong pasien mengungkapkan
pikiran dan perasaannya, mengidentifikasi kemampuan positif yang
dimiliki pasien
c. Mengevaluasi diri pasien dengan memotivasi pasien mengungkapkan
upaya yang biasa dilakukan bila menghadapi masalah, dengarkan setiap
keluhan pasien dan bantu mencari alternative pemecahan yang lebih baik
d. Bantu pasien menetapkan tujuan yang realistis dengan berdiskusi dengan
pasien tentang berbagai rencana kegiatan yang akan dilakukan,
utamakan pekerajaan yang sesuai dan mampu diselesaikan dengan baik
e. Buatkan jadwal kegiatan harian pasien dan berikan pujian jika dapat
melakukan dengan baik
f. Bila pasien mengalami kegagalan selama melakukan berbagai pekerjaan
jangan menyalahkan tetapi bimbing untuk melakukannya dengan baik
g. Secara bertahap bantu pasien melakukan kegiatan bersama orang
lain/masyarakat
h. Fasilitasi dan pantau penggunaan obat

6. Dukungan Keluarga
Keluarga merupakan “institusi” pendidikan utama bagi individu untuk
belajar dan mengembangkan nilai, keyakinan, sikap, dan perilaku. Keluarga
merupakan sistem pendukung utama yang memberikan perawatan langsung pada
setiap keadaan sehat sakit penderita. Keluarga merupakan unit paling dekat
dengan penderita, dan merupakan “perawat utama” bagi penderita.

Gambar 1.1. Keluarga Harmonis

Keluarga merupakan suatu system terbuka yang terdiri dari semua unsure
dalam system, mempunyai struktur tujuan atau fungsi dan mempunyai organisasi
internal, seperti system yang lain. Bila salah satu anggota keluarga mengalami
gangguan, hal ini akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain (Indriyati.
2004).
Keluarga juga merupakan suatu matriks dari perasaan beridentitas dari
anggota-anggotanya, merasa memiliki dan berbeda. Tugas utamanya adalah
memelihara pertumbuhan psikososial anggotanya dan kesejahteraan selama
hidupnya (Friedman. Marrillyn. 1998).
Dukungan social keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa
kehidupan, sifat dan jenis dukungan social berbeda dalam berbagai tahap-tahap
siklus kehidupan. Dukungan social keluarga dapat berupa dukungan social
internal, seperti dukungan dari suami, istri, atau dukungan dari saudara kandung,
dan dapat juga berupa dukungan keluarga eksternal bagi keluarga inti. Dukungan
social keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian
dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi
keluarga (Friedman. Marrillyn. 1998).

7. Peran Keluarga dalam perawatan klien


Keluarga berperan dalam menentukan cara atau perawatan yang diperlukan
penderita di rumah. Keberhasilan perawat di rumah sakit akan sia-sia jika tidak
diteruskan di rumah yang kemudian mengakibatkan penderita harus dirawat
kembali (kambuh). Peran serta keluarga sejak awal perawatan di rumah sakit akan
meningkatkan kemampuan keluarga merawat penderita di rumah sehingga
kemungkinan kambuh dapat dicegah.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat,B.A. 1998. Peran serta keluarga dalam perawatan klien dengan gangguan
jiwa. Jakarta : EGC
Danz . 2012. SAP Harga Diri Rendah. http://danz1309.blogspot.com/p/askepjiwa-
hdr.html diunduh tanggal 23 Desember 2021

Stuart dan Sundeen. 1995. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC
ABSEN PESERTA PENYULUHAN DI POLIKLINIK JIWA RS ERNALDI
BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN
NO NAMA ALAMAT TTD

10

11

12

13

14

15

16

17

18
19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

Anda mungkin juga menyukai