Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putri Apriyandini

NIM : PO7120119072
Tingkat : 3B

RESUME KEPERAWATAN KRITIS


KONSEP & PRINSIP DALAM KEPERAWATAN KRITIS

Konsep Keperawatan Kritis :


Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang dihadapkan secar
a rinci dengan manusia (pasien) dan bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa. Per
awat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pa
sien dengan sakit kritis dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian optimal (AACN, 2006)

Asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia terhad
ap penyakit aktual atau potensial yang mengancam kehidupan. Lingkup praktik asuhan keperawa
tan kritis didefinisikan dengan interaksi perawat kritis, pasien dengan penyakit kritis, dan lingkun
gan yang memberikan sumber-sumber adekuat untuk pemberian perawatan.

Prinsip Keperawatan Kritis :


1. Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien beresiko kr
itis atau pasien yang berada dalam keadaan kritis dapat membantu mencegah perburukan lebih la
njut dan memaksimalkan peluang untuk sembuh (Gwinnutt, 2006 dalam Jevon dan Ewens, 2009)
2. Comprehensive Critical Care Department of Health-Inggris merekomendasikan untuk member
ikan perawatan kritis sesuai filosofi perawatan kritis tanpa batas (critical care without wall), yaitu
kebutuhan pasien kritis harus dipenuhi di manapun pasien tersebut secara fisik berada di dalam r
umah sakit (Jevon dan Ewens, 2009).
3. Pasien kritis memerlukan pencatatan medis yang berkesinambungan dan monitoring penilaian
setiap tindakan yang dilakukan.Dengan demikian pasien kritis erat kaitannya dengan perawatan i
ntensif oleh karena dengan cepat dapat dipantau perubahan fisiologis yang terjadi atau terjadinya
penurunan fungsi organ-organ tubuh lainnya (Rab, 2007).

Peran Perawat Perawatan Kritis :


1. Menghormati dan mendukung hak pasien atau pengganti pasien yang ditunjuk untuk
pengambilan keputusan otonom.
2. Ikut membantu pasien/ keluarga ketika dibutuhkan demi kepentingan pasien.
3. Membantu pasien mendapatkan perawatan yang diperlukan.
4. Menghormati nilai-nilai, keyakinan dan hak-hak pasien.
5. Menyediakan pendidikan dan dukungan untuk membantu pasien atau keluarga dalam
membuat keputusan.
6. Mendukung keputusan dari pasien atau keluarga yang tentang pelayanan keperawatan yang
akan diberikan ataupun proses perpindahan transfer ke RS lain yang memiliki kualitas yang
sama.
7. Melakukan bimbingan spriritual untuk dan keluarga dalam situasi yang memerlukan tindakan
segera.
8. Memantau danmenjaga kualitas perawatan pasien.
9. Bertindak sebagai penghubung antara pasien, keluarga pasien dan profesional kesehatan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai