DISUSUN OLEH :
RULIADI MALINGONG (C1C121009)
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Ruliadi Malingong
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga dikenal dengan nama Nusantara
yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Letak wilayah NKRI berada di antara:
Dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia; serta
Dua samudra. yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.
Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia berada di:
6° lintang utara (LU) – 11° lintang selatan (LS), dan
95° bujur timur (BT) – 141° bujur timur (BT).
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas perairannya 3.257.483
km2 dengan jumlah penduduk terpadat adalah pulau Jawa. Setengah dari jumlah
penduduk Indonesia menempati pulau Jawa. Pulau-pulau besar lainnya yaitu:
Jawa dengan luas 132.107 km2,
Sumatera dengan luas 473.606 km2,
Kalimantan dengan luas 539.460 km2,
Sulawesi dengan luas 189.216 km2, dan
Papua dengan luas 421.981 km2.
Pulau-pulau kecil antara lain Pulau Nias, Pulau Siberut, Pulau Bangka, Pulau
Belitung, Pulau Madura, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Flores, Pulau Ambon, dan
Pules Halmahera. Perkernbangan jumlah provinsi Indonesia dari tahun ke tahun torus
bertambah. Pada awal kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8 provinsi hingga sekarang
telah terbentuk 33 provinsi. Tujuan perkernbangan jumlah provinsi dan kabupaten adalah
untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini kami buat untuk menjadikan pembaca mengerti tentang kewilayahan dan
kewarganegaraan yang berlaku di NKRI. Selain itu, juga kami akan mengupas lebih
dalam mengenai batas-batas wilayah NKRI, serta ingin mengubah tanggapan sama
mengenai warga negara dan penduduk. Juga kami akan membahas tentang sistem
pertahanan dan keamanan negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NKRI
Dalam pasal 25 A UUD 1945 ditegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-
batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang. Pasal tersebut dimaksudkan
untuk mengukuhkan kedaulatan wilayah NKRI.
Istilah nusantara menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau
Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di
anara Benua Asia dan Benua Australia. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1)
kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-budaya; 4) kesatuan pertahanan
dan keamanan.
Berdasarkan Deklarasi Juanda, Indonesia menganut konsep negara kepulauan yang
berciri Nusantara. Sehingga berkat adanya deklarasi tersebut, pengakuan masyarakat
internasional mengenai batas laut teritorial hanya sepanjang 3 mil laut terhitung dari
garis pantai pasang surut terendah berhasil diubah.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati PBB tahun 1982, maka
wilayah laut Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
2. Sebelah barat
Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan perairan negara India.
3. Sebelah timur
Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan
Samudera Pasifik.
4. Sebelah selatan
Indonesia berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan
Australia dan Samudera Hindia.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta merupakan pilihan
yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan
pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam
usaha pertahanan negara.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta dicirikan:
a. Kerakyatan
b. Kesemestaan
c. Kewilayahan
Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Meski dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan
bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat.
Misalnya, ada upaya untuk menggantikan bentuk negara menjadi Indonesia Serikat.
Tetapi upaya untuk menggantikan bentuk negara itu segera berlalu. Indonesia kembali
kepada negara kesatuan. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Sebagai
generasi penerus bangsa dan juga sebagai peserta didik kita merasa terpanggil untuk turut
serta dalam usaha membela negara.
Bangsa kita terus bergerak maju dan terus melintasi sejarah. Berbagai kemajuan dan
perkembangan terus dinikmati oleh rakyat. Tetapi ancaman terhadap kedaulatan dan
keharmonisan bangsa dan negara masih terus terjadi, meskipun intesitasnya kecil.
Ancaman-ancaman itu meskipun dalam intesitas yang kecil tapi jauh lebih rumit.
Ancaman-ancaman itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagaian, yaitu ancaman yang
datang dari luar negeri dan ancaman dari dalam negeri.
1. Ancaman Dari Dalam Negeri
a. Kerusuhan
Ancaman kerusuhan akan timbul jika terjadi kesenjangan ekonomi. Ancaman
ini bisa muncul kalau pembangunan nasional tidak berhasil memberikan
kesejahteraan kepada masyarakat.
Selain itu, pemerintah tidak berhasil memperkecil ketidakadilan social ekonomi.
b. Pemaksaan Kehendak
Ancaman ini bisa terjadi dinegara kita. Karena ada golongan tertentu
berusaha memaksakan kepentingannya secara tidak konstitusional, terutama
ketika sistem social politik tidak berhasil menampung aspirasi yang berkembang
dalam masyarakat.
Untuk mengatasi ancaman yang dating dari luar itu, Indonesia menerapkan sebuah
prinsip negara, yaitu prinsip bebas aktif. Prinsip ini termaktub secara jelas dalam
Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Kebijakan bebas aktif yang dianut oleh Indonesia member dampak positif,
diantaranya ialah :
a. Indonesia memiliki banyak sahabat dan disegani oleh negara-negara lain.
b. Indonesia mengambil peran besar dalam mewujudkan perdamaian dunia.
c. Indonesia dikenal sebagai negara yang netral sehingga tidak mengundang
kecurigaan negara lain untuk membangun konflik.
Dengan demikian, Indonesia tidak akan memulai suatu konflik dengan negara lain.
Pada saat yang sama, diharapkan pula negara lain tidak menunjukkan sikap permusuhan
terhadap Indonesia.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan latar belakang budaya
yang berbeda-beda. Perbedaan suku bangsa ini bisa menjadi sumber konflik yang depot
menyebabkan perpecahan di tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-
undang. Di mana dalam negara Indonesia terdapat rakyat yang memegang kedaulatan
tertinggi dan dibagi menjadi dua yaitu warga negara dan penduduk. Setiap warga negara
juga memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam membela negara. Tidak harus
menggunakan senjata, tetapi dapat juga sebagai pelajar belajar dengan giat dan
mengharumkan nama bangsa hingga ke kancah Internasional.
B. SARAN
Sebagai penerus bangsa hendaknya kita lebih menjaga dan mencintai negara kita.
Adapun beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan hal tersebut misalnya
meningkatkan kebangaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap warga
negara, membangun saling pengertian dan pengahargaan antar sesama warga yang
memiliki latar belakang kepentingan yang berbeda dan etnik yang berbeda, para
pemimpin negara sebaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien,
dan memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara, seperti TNI dan polri.
DAFTAR PUSTAKA
Erwin, Muhamad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasha, Mustafa Kamal. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education).
Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri
Nuryadi, Heri M.S. Faridy. 2010. Pendiikan Kewarganegaraan: Wawasan Kebangsaan.
Jakarta.