Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MENJAGA KEUTUHAN NEGARA DALAM NAUNGAN NKRI

DOSEN PENGAMPU : Drs,SYAMSUL ALAM,M.Si


NIDN : 0926115801

DISUSUN OLEH :
RULIADI MALINGONG (C1C121009)

PRODI S1 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
ANGKATAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya.Makalah ini membahas MENJAGA KEUTUHAN NEGARA DALAM
NAUNGAN NKRI.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Makasar, 8 Januari 2022


Penulis

Ruliadi Malingong
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga dikenal dengan nama Nusantara
yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Letak wilayah NKRI berada di antara:
 Dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia; serta
 Dua samudra. yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.

Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia berada di:
 6° lintang utara (LU) – 11° lintang selatan (LS), dan
 95° bujur timur (BT) – 141° bujur timur (BT).

Karena letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiliki


iklim tropis dan rnerniliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pulau-
pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504 terdiri dari pulau besar dan
kecil,beberapa di antaranya yaitu 6000 pulau tidak bepenghuni.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas perairannya 3.257.483
km2 dengan jumlah penduduk terpadat adalah pulau Jawa. Setengah dari jumlah
penduduk Indonesia menempati pulau Jawa. Pulau-pulau besar lainnya yaitu:
 Jawa dengan luas 132.107 km2,
 Sumatera dengan luas 473.606 km2,
 Kalimantan dengan luas 539.460 km2,
 Sulawesi dengan luas 189.216 km2, dan
 Papua dengan luas 421.981 km2.

Pulau-pulau kecil antara lain Pulau Nias, Pulau Siberut, Pulau Bangka, Pulau
Belitung, Pulau Madura, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Flores, Pulau Ambon, dan
Pules Halmahera. Perkernbangan jumlah provinsi Indonesia dari tahun ke tahun torus
bertambah. Pada awal kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8 provinsi hingga sekarang
telah terbentuk 33 provinsi. Tujuan perkernbangan jumlah provinsi dan kabupaten adalah
untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

 Apa yang dimaksud dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia?


 Apa saja batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia?
 Apa yang dimaksud dengan warga negara?
 Apa yang dimaksud dengan penduduk?
 Apa yang dimaksud dengan sistem pertahanan dan keamanan NKRI?
 Bagaimana cara menjaga keutuhan NKRI ?

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini kami buat untuk menjadikan pembaca mengerti tentang kewilayahan dan
kewarganegaraan yang berlaku di NKRI. Selain itu, juga kami akan mengupas lebih
dalam mengenai batas-batas wilayah NKRI, serta ingin mengubah tanggapan sama
mengenai warga negara dan penduduk. Juga kami akan membahas tentang sistem
pertahanan dan keamanan negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NKRI

Dalam pasal 25 A UUD 1945 ditegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-
batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang. Pasal tersebut dimaksudkan
untuk mengukuhkan kedaulatan wilayah NKRI.
Istilah nusantara menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau
Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di
anara Benua Asia dan Benua Australia. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1)
kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-budaya; 4) kesatuan pertahanan
dan keamanan.
Berdasarkan Deklarasi Juanda, Indonesia menganut konsep negara kepulauan yang
berciri Nusantara. Sehingga berkat adanya deklarasi tersebut, pengakuan masyarakat
internasional mengenai batas laut teritorial hanya sepanjang 3 mil laut terhitung dari
garis pantai pasang surut terendah berhasil diubah.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati PBB tahun 1982, maka
wilayah laut Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Zona Laut Teritorial


Batas laut Teritorial adalah garis khayal yang berjarak 12 mil dari garis dasar ke
arah laut lepas. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial disebut
laut teritorial. Sedangkan laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut
laut internal atau laut nusantara.

2. Zona Landas Kontinen


Landas Kontinen adalah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi
merupakan lanjutan dari sebuah benua. Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter.
Indonesia terletak pada dua buah landas kontinen, yaitu landasan kontinen Asia
dan landasan kontinen Australia. Indonesia memiliki kewenangan untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk
menyediakan alur pelayaran lintas damai.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka
diukur dari garis dasar. Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam
memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam ZEE, kebebasan pelayaran dan
pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut diakui sesuai dengan
prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional. Pengumuman tentang zona ekonomi
eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret
1980.

B. BATAS WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


1. Sebelah utara
Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya di
sebelah utara Pulau Kalimantan. Sedangkan wilayah laut Indonesia sebelah utara
berbatasan langsung dengan laut lima negara, yakni Malaysia, Singapura, Thailand,
Vietnam, dan Filipina.

2. Sebelah barat
Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan perairan negara India.

3. Sebelah timur
Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan
Samudera Pasifik.

4. Sebelah selatan
Indonesia berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan
Australia dan Samudera Hindia.

C. KEDUDUKAN WARGA NEGARA DAN PENDUDUK INDONESIA


Rakyat sebuah negara dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Penduduk atau bukan pendudukPenduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau
menetap dalam sebuah negara. Bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu
wilayah suatu negara dan tidak bertujuan tinggal atau menetap di wilayah negara
tersebut.
b. Warga negara dan bukan warga negara
Warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu
negara. Bukan warga negara disebut orang asing atau warga negara asing.

Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 menegaskan bahwa:


(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahka dengan undang-undang sebagai
warga negara.
(2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.
Asas Kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Asas ius sanguinis (asas keturunan) atau sesuai dengan kewarganegaraan orang
tua.
b. Asas ius soli (asas kedaerahan) atau sesuai dengan kewarganegaraan tempat
kelahirannya.

Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan, menimbulkan:


a. Apatride, seseorang tidak mempunyai kewargenaraan.
b. Bipatride, seseorang memiliki dua kewarganegaraan.

Menurut UU RI No 12 Tahun tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia


dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan kewarganegaraan menganut asas: ius
sanguinis, ius soli secara terbatas, asas kewarganegaraan tunggal, dan asas
kewarganegaraan ganda terbatas.
D. SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN NKRI

Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta merupakan pilihan
yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan
pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam
usaha pertahanan negara.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta dicirikan:
a. Kerakyatan
b. Kesemestaan
c. Kewilayahan

E. MENJAGA KEUTUHAN NKRI


Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Sejak
saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib
dan tujuannya sendiri.

Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Meski dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan
bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat.
Misalnya, ada upaya untuk menggantikan bentuk negara menjadi Indonesia Serikat.
Tetapi upaya untuk menggantikan bentuk negara itu segera berlalu. Indonesia kembali
kepada negara kesatuan. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Sebagai
generasi penerus bangsa dan juga sebagai peserta didik kita merasa terpanggil untuk turut
serta dalam usaha membela negara.

Bangsa kita terus bergerak maju dan terus melintasi sejarah. Berbagai kemajuan dan
perkembangan terus dinikmati oleh rakyat. Tetapi ancaman terhadap kedaulatan dan
keharmonisan bangsa dan negara masih terus terjadi, meskipun intesitasnya kecil.
Ancaman-ancaman itu meskipun dalam intesitas yang kecil tapi jauh lebih rumit.
Ancaman-ancaman itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagaian, yaitu ancaman yang
datang dari luar negeri dan ancaman dari dalam negeri.
1. Ancaman Dari Dalam Negeri
a. Kerusuhan
Ancaman kerusuhan akan timbul jika terjadi kesenjangan ekonomi. Ancaman
ini bisa muncul kalau pembangunan nasional tidak berhasil memberikan
kesejahteraan kepada masyarakat.
Selain itu, pemerintah tidak berhasil memperkecil ketidakadilan social ekonomi.

b. Pemaksaan Kehendak
Ancaman ini bisa terjadi dinegara kita. Karena ada golongan tertentu
berusaha memaksakan kepentingannya secara tidak konstitusional, terutama
ketika sistem social politik tidak berhasil menampung aspirasi yang berkembang
dalam masyarakat.

c. Pemberontakan Angkatan Bersenjata


Ancaman ini bisa muncul dari kalangan separatis karena pembangunan
nasional tidak dapat mencakup semua daerah secara seimbang.

d. Pemberontakan Dari Golongan yang Ingin Mengubah Ideologi Negara


Ancaman ini bisa berupa pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh
orang-orang yang ingin mengubah ideologi negara dan membentuk negara baru.
Golongan yang melakukan pemberontakan ini biasanya berasal dari golongan
ekstrim, baik ekstrim kiri maupun ekstrim kanan. Golongan ini memaksakan diri
untuk mengubah dasar Negara Indonesia, misalnya mengubah ideologi Pancasila
menjadi Ideologi Komunisme.

2. Ancaman Dari Luar Negeri


Dewasa ini, ancaman keamanan dari luar negeri tidak terlalu nyata, tetapi harus
diwaspadai. Beberapa hal yang patut diwaspadai dalam hubungan dengan ancaman
dari luar negeri terhadap negara Indonesia sebagai berikut :
a. Keinginan negara-negara besar untuk menguasai Indonesia karena posisi silang
Indonesia yang strategis.
b. Keinginan dunia industri untuk menguasai Indonesia karena kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia.
c. Bahaya perang yang berupa perang nuklir akan mengancam seluruh kehidupan
bangsa Indonesia.
d. Arus globalisasi yang menimbulkan banyak kerawanan dibidang POLEKSOSBUD
HANKAM.

Untuk mengatasi ancaman yang dating dari luar itu, Indonesia menerapkan sebuah
prinsip negara, yaitu prinsip bebas aktif. Prinsip ini termaktub secara jelas dalam
Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

Kebijakan bebas aktif yang dianut oleh Indonesia member dampak positif,
diantaranya ialah :
a. Indonesia memiliki banyak sahabat dan disegani oleh negara-negara lain.
b. Indonesia mengambil peran besar dalam mewujudkan perdamaian dunia.
c. Indonesia dikenal sebagai negara yang netral sehingga tidak mengundang
kecurigaan negara lain untuk membangun konflik.

Dengan demikian, Indonesia tidak akan memulai suatu konflik dengan negara lain.
Pada saat yang sama, diharapkan pula negara lain tidak menunjukkan sikap permusuhan
terhadap Indonesia.

Dewasa ini, kemajuan teknologi komunikasi dari informasi membuat hubungan


antarnegara menjadi semakin mudah dan hampir tidak ada jarak lagi. Informasi tentang
suatu peristiwa yang terjadi di negara lain dapat kita ketahui dengan segera. Kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi ini sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman
terhadap kedaulatan suatu negara. Semula ancaman tersebut hanya bersifat fisik, yaitu
berupa kemungkinan serangan militer ke suatu negara. Sekarang bentuk ancaman itu
berwajah ganda, fisik dan non fisik. Secara non fisik, misalnya suatu negara dalam
realisasinya dengan negara lain bisa saja mempengaruhi Negara lain. Hal itu dapat
berubah menjadi ancaman jika suatu negara bermaksud mempengaruhi negara lain demi
keuntungan sepihak.
Dengan demikian kita patut meningkatkan kewaspadaan; tidak hanya kewaspadaan
terhadap kemungkinan ancaman fisik, tetapi juga ancaman non fisik. Tetapi perlu
diingat, kewaspadaan itu jangan sampai menganggu prinsip hubungan kita dengan
negara lain, yakni ingin menjalin persahabatn dengan negara lain secara damai.

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan latar belakang budaya
yang berbeda-beda. Perbedaan suku bangsa ini bisa menjadi sumber konflik yang depot
menyebabkan perpecahan di tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Keanekaragarnan itu seharusnya dapat menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat


untuk menangkal semua gangguan atau ancaman yang ingin memecah belah persatuan
bangsa.

Berikut beberapa sikap dan perilaku Mempertahankan NKRI :


1) Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
2) Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.
3) Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit. Perbedaan yang ada
akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan
karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
4) Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa,
bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945, dan Sang Saka Merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan
dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
5) Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat
mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik
alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat.
Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan,
solidaritas, kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar bersama. Memiliki
wawasan nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi,
ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu,
antara lain Pancasila sebagai landasan dan UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional. Ketentuan lainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di
daerah yang mengatur kehidupan bermasyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-
undang. Di mana dalam negara Indonesia terdapat rakyat yang memegang kedaulatan
tertinggi dan dibagi menjadi dua yaitu warga negara dan penduduk. Setiap warga negara
juga memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam membela negara. Tidak harus
menggunakan senjata, tetapi dapat juga sebagai pelajar belajar dengan giat dan
mengharumkan nama bangsa hingga ke kancah Internasional.

B. SARAN

Sebagai penerus bangsa hendaknya kita lebih menjaga dan mencintai negara kita.
Adapun beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan hal tersebut misalnya
meningkatkan kebangaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap warga
negara, membangun saling pengertian dan pengahargaan antar sesama warga yang
memiliki latar belakang kepentingan yang berbeda dan etnik yang berbeda, para
pemimpin negara sebaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien,
dan memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara, seperti TNI dan polri.
DAFTAR PUSTAKA
Erwin, Muhamad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasha, Mustafa Kamal. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education).
Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri
Nuryadi, Heri M.S. Faridy. 2010. Pendiikan Kewarganegaraan: Wawasan Kebangsaan.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Proposal Jugffg
    Tugas Proposal Jugffg
    Dokumen10 halaman
    Tugas Proposal Jugffg
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Konyt
    Konyt
    Dokumen1 halaman
    Konyt
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Doc
    Doc
    Dokumen1 halaman
    Doc
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Brufet
    Brufet
    Dokumen10 halaman
    Brufet
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Hunker
    Hunker
    Dokumen3 halaman
    Hunker
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Seminar: Pengantar
    Seminar: Pengantar
    Dokumen13 halaman
    Seminar: Pengantar
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Strokr
    Strokr
    Dokumen6 halaman
    Strokr
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Karya Tulis Ilmiah
    Karya Tulis Ilmiah
    Dokumen30 halaman
    Karya Tulis Ilmiah
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Concord
    Concord
    Dokumen20 halaman
    Concord
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Yybbjjbbhjj
    Yybbjjbbhjj
    Dokumen11 halaman
    Yybbjjbbhjj
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Tugas PKN 2
    Tugas PKN 2
    Dokumen11 halaman
    Tugas PKN 2
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Rendy Punya Excel K.C
    Rendy Punya Excel K.C
    Dokumen17 halaman
    Rendy Punya Excel K.C
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mid Komputer Akuntansi
    Tugas Mid Komputer Akuntansi
    Dokumen15 halaman
    Tugas Mid Komputer Akuntansi
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat
  • Soal Dan Jawaban Uts Bahasa Indonesia
    Soal Dan Jawaban Uts Bahasa Indonesia
    Dokumen2 halaman
    Soal Dan Jawaban Uts Bahasa Indonesia
    Mauritius Bryan
    Belum ada peringkat