Anda di halaman 1dari 12

Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 1-12

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
ISSN: 1907-9958 (Print)
PENGARUH ROA DAN UKURAN DEWAN PENGAWAS
SYARIAH TERHADAP ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA
BANK UMUM SYARIAH
Herawatia,*, Rawib, Rina Destianac
a
Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia
b
Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia
c
Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia
*heracrb@gmail.com
Diterima: Mei 2019. Disetujui: Mei 2019. Dipublikasikan: Juni 2019

ABSTRACT
Islamic Social Reporting is a form of accountability of the management to stakeholders for the
performance of companies based on the provisions of Sharia. One of the means of corporate
accountability is the annual report. The annual report includes a variety of information about the
company can be used by investors and creditors as a material consideration in making investment
decisions and granting credit. This study aims to examine the effect of return on assets and size of
the sharia supervisory board on islamic social reporting. Research method use is asosiative method.
Population in this research is the public sharia bank in Indonesia 2012-2017 period. Sampling is
done by the purposive sampling method and produce 42 data of samples. Types of data this study
uses secondary data in the form of the annual report of the foundation of the public Sharia bank
samples. Data analysis technique in this study using multiple regression analysis previously tested
by the classical assumption test that includes the normality test, the multicolonierity test, the
autocorrelation test and the heteroscedasticity test. The results showed that partially return on asset
and size of the sharia supervisory board had no effect on islamic social reporting.
Keywords: Islamic Social Reporting; Return On Asset; Size of The Sharia Supervisory Board
ABSTRAK
Islamic Social Reporting merupakan bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan pihak
manajemen kepada stakeholders atas kinerja perusahaan berdasarkan ketentuan syariah. Salah satu
sarana pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan adalah laporan tahunan. Pada laporan
tahunan mencakup berbagai informasi mengenai perusahaan yang dapat digunakan oleh investor dan
kreditur sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dan pemberian kredit.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh return on asset dan ukuran dewan pengawas syariah
terhadap islamic social reporting. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum syariah di Indonesia periode 2012-2017.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan menghasilkan 42 sampel
data. Jenis data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan dari bank umum
syariah yang dijadikan sampel. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda yang sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji
multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa return on asset dan ukuran dewan pengawas syariah tidak berpengaruh terhadap islamic social
reporting.

Kata Kunci: Islamic Social Reporting; Return On Asset; Ukuran Dewan Pengawas Syariah
2
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

PENDAHULUAN Berdasarkan gambar 1 dengan


membandingkan nilai Indikator Islamic
Setiap perusahaan harus memiliki Financial Development Indonesia (IFDI)
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan pada tahun 2016 dari 10 besar negara islam
yang berkaitan dengan kegiatan operasional lainnya seperti Malaysia, Bahrain, Unaited
bisnisnya meliputi aspek ekonomi (profit), Emirate Arabia (UEA), Oman, Saudi Arabia,
sosial (people) dan lingkungan (planet) yang Pakistan, Kuwait, Jordan, Qatar dan
sering disebut dengan Triple Bottom Line Indonesia ternyata Lembaga Keuangan
(3P). Triple Bottom Line dapat diwujudkan Syariah di Indonesia berada di urutan
dalam bentuk pengungkapan Corporate pertama pada aspek regulasi tetapi
Social Responsibility (CSR). Perpaduan tiga mendapatkan urutan ke-8 pada aspek Sharia
elemen (triple bottom line) ini adalah kunci Governance karena Perbankan Syariah di
dari konsep pembangunan yang Indonesia masih lemah pada aspek Corporate
keberlanjutan. Governance. Hal tersebut semakin didukung
Di Indonesia, pelaksanaan program dengan masih rendahnya aspek Corporate
Corporate Social Responsibility telah Social Responsibility (CSR), seperti
disusun beberapa regulasi yang dijadikan lemahnya pengungkapan terkait dana
sebagai acuan dalam pelaksanaan Corporate Qardhul Hasan serta dana Zakat, Infaq dan
Social Responsibility, antara lain adalah Sadaqah (ZIS).
UUD Pasal 33 UUD 1945, UU No.23/1997 Pengungkapan Corporate Social
tentang pengelolaan Lingkungan Hidup, UU Responsibility tidak hanya ada di perusahaan
No.25/2007 Tentang Penanaman Modal, UU konvensional tetapi juga berkembang dalam
No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan perusahaan yang berbasis islam yaitu disebut
Syariah, dan Peraturan Mentri BUMN No. 5 dengan Islamic Social Reporting. Islamic
Tahun 2007, PSAK No. 101 Tahun 2017 dan Social Reporting (ISR) adalah standar
Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2012 pelaporan kinerja sosial perusahaan yang
tentang pengungkapan Corporate Social berbasis syariah. Indeks Islamic Social
Rsponsibility (CSR). Reporting dikembangkan menggunakan
Berikut penelitian yang dilakukan standar pelaporan dari Accounting Islamic
oleh Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Social Reporting and Auditing Organization
(PEBS) tentang kondisi terkini Lembaga for Islamic Financial Institution (AAOIFI).
Keuangan Syariah di Indonesia jika dinilai Indeks tersebut berkaitan dengan perusahaan
menggunakan indikator Islamic Financial yang menjalankan kegiatan perusahaan yang
Development Indonesia (IFDI) pada tahun sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
2016 yaitu: Pengungkapan Islamic Social Reporting
800 sebenarnya bersifat wajib (mandatory
600 disclosure) bagi setiap perbankan syariah
Awareness tetapi di Negara Indonesia tidak ada standar
400
baku terkait pengungkapan Islamic Social
200 CSR
Reporting, sehingga pengungkapan pada
0 Governace setiap perbankan syariah menjadi tidak sama.
Knowledge Perbankan syariah di Indonesia berpedoman
pada negara lain seperti Malaysia yang telah
memiliki standar baku terhadap
pengungkapan Islamic Social Reporting.
Sumber: Economic Sharia Outlook (2018) Indikator Islamic Social Reporting (ISR)
dengan menggunakan item-item
Gambar 1. Peringkat Aspek Corporate pengungkapan yang digunakan sebagai
Social Responsibility pada Lembaga indikator dalam pelaporan kinerja sosial
Keuangan Syariah di Negara Islam institusi bisnis syariah. Terdapat enam tema
3
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

pengungkapan yaitu, Pembiayaan dan perbankan syariah cenderung melakukan


Investasi, Produk dan Jasa, Karyawan, pengungkapan Islamic social reporting yang
Masyarakat, Lingkungan dan Tata Kelola lebih luas.
Perusahaan. Penelitian yang dilakukan Nadlifiyah
Salah satu tema pengungkapan dan Laila (2016), Rimayanti dan Jubaedah
Islamic Social Reporting adalah pembiayaan (2017) serta Wulandari (2015)
dan investasi. Pembiayaan dan investasi menyatakankan bahwa Return On Asset
dapat diukur melalui rasio keuangan suatu berpengaruh terhadap Islamic Social
perusahaan yang dapat digunakan untuk Reporting (ISR) berbeda dengan penelitian
menganalisis seberapa besar kemampuan Sulistyawati dan Yuliani (2017), Santoso dkk
perusahaan dalam melakukan pengungkapan (2017), Rosiana (2015), Astuti (2013) dan
Islamic Social Reporting. Rasio keuangan Ramadhani (2016) yang menyatakan bahwa
yang digunakan untuk mengukur Return On Asset tidak berpengaruh terhadap
kemampuan perusahaan dalam Islamic Social Reporting.
menghasilakan laba adalah Return On Asset. Hasil penelitian yang dilakukan
Return On Asset (ROA) merupakan salah Ramadhani (2016) dan Mahdalena (2017)
satu rasio profitabilitas, rasio keuangan ini yang menyatakan bahwa Ukuran Dewan
berfungsi untuk menggambarkan seberapa Pengawas Syariah berpengaruh terhadap
besar kemampuan perusahaan dalam Islamic Social Reporting sedangkan
menghasilkan laba bersih sebelum pajak. penelitian Inuzula dkk (2016) dan Sudrajat
Perusahaan yang berada pada tingkat laba (2016) menyatakan bahwa Ukuran Dewan
yang tinggi akan cenderung melakukan Pengawas Syariah tidak berpengaruh
pengungkapan informasi yang lebih luas terhadap Islamic Social Reporting.
dalam laporan tahunannya. Semakin besar Berdasarkan fenomena dan penelitian
laba yang diperoleh perusahaan maka terdahulu, maka rumusan masalah pada
perusahaan dapat menanggung biaya penelitian ini adalah (1) Apakah Return On
pengungkapan sehingga dapat melakukan Asset (ROA) berpengaruh terhadap Islamic
pengungkapan Islamic Social Reporting yang Social Reporting (ISR); (2) Apakah Ukuran
lebih luas. Dewan Pengawas Syariah (UDPS)
Selain menggunakan tema berpengaruh terhadap Islamic Social
pembiayaan dan investasi, pengungkapan Reporting (ISR).
Islamic Social Reporting juga menggunakan
tema pengungkapan tata kelola perusahaan. Teori Stakeholders
Perusahaan berbasis syariah dalam Freeman (1984:409) menyatakan
melakukan tata kelola perusahaan dituntut bahwa stakeholders merupakan kelompok
untuk memilki institusi atau pihak yang maupun individu yang dapat mempengaruhi
mengawasi setiap kegiatan operasionalnya, atau dipengaruhi oleh proses pencapaian
agar senantiasa mematuhi segala aturan tujuan organisasi.
syariah. Pihak yang berwenang mengawasi Teori stakeholders menyatakan
kegiatan tersebut adalah Dewan Pengawas bahwa perusahaan bukanlah entitas yang
Syariah. Dewan Pengawas Syariah (DPS) hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri,
bertugas mengawasi kegiatan usaha lembaga namun juga harus memberi manfaat bagi para
keuangan syariah agar sesuai dengan prinsip stakeholders-nya seperti pemegang saham,
syariah yang telah difatwakan oleh Dewan kreditur, konsumen, supplier, pemerintah,
Syariah Nasional (DSN). Ukuran Dewan masyarakat, analis dan pihak lain. Tanggung
Pengawas Syariah (UDPS) adalah jumlah jawab perusahaan yang semula fokus pada
pengawas internal syariah dari suatu institusi indikasi ekonomi dalam laporan keuangan,
perbankan syariah. Semakin besar ukuran saat ini bergeser dan lebih memperhitungkan
dewan pengawas syariah maka semakin faktor-faktor sosial terhadap stakeholders.
efektif pengawasan yang dilakukan sehingga Salah satu strategi yang digunakan
4
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

perusahaan untuk menjaga hubungan dengan Islamic Social Reporting (ISR))


stakeholders adalah dengan melakukan
pengungkapan informasi sosial dan Othman et al. (2010:139) menyatakan
lingkungan. bahwa Islamic Social Reporting (ISR) adalah
Teori Stakeholders memiliki kaitan standar pelaporan kinerja sosial perusahaan-
terhadap pengungkapan Corporate Social perusahaan yang berbasis syariah.
Responsibility (CSR) yang merupakan Haniffa (2002:133) menyatakan
strategi perusahaan untuk memenuhi bahwa pelaporan tanggung jawab sosial
kebutuhan informasi para stakeholders. perusahaan pada sistem konvensional hanya
Semakin baik pengungkapan Corporate berfokus pada aspek material dan moral.
Social Responsibility yang dilakukan Haniffa (2002:133) menambahkan
perusahaan maka stakeholders akan merasa pernyataan bahwa seharusnya aspek spiritual
semakin puas sehingga akan memberikan juga dijadikan sebagai fokus utama dalam
dukungan penuh kepada perusahaan atas pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan.
segala aktivitas yang bertujuan untuk Islamic Social Reporting merupakan
menaikkan kinerja perusahan dan mencapai suatu indeks pengungkapan kinerja sosial
laba (Sudrajat, 2016 : 6). suatu perusahaan yang menggunakan prinsip
Kinerja perusahaan dalam mencapai syariah. Terdapat enam tema pengungkapan
laba dapat dilihat melalui kinerja keuangan Islamic Social Reporting yaitu Pembiayaan
yang dinilai dengan rasio keuangan suatu dan Investasi, Produk dan Jasa, Karyawan,
perusahaan bernama Return On Asset. Masyarakat, Lingkungan dan Tata Kelola
Semakin tinggi laba yang dihasilkan Perusahaan yang kemudian dibagi menjadi
perusahaan maka stakeholders akan merasa 43 indikator.
semakin puas dengan kinerja perusahaan Bukti telah dilakukannya
sehingga akan selalu memberikan dukungan pengungkapan Islamic social reporting pada
dan bahkan menambah investasinya kepada suatu perusahaan adalah dengan opini yang
perusahaan atas segala aktivitas yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah.
bertujuan untuk menaikkan laba. Jika opini Dewan Pengawas Syariah
Tanggung jawab perusahaan yang menyatakan bahwa perusahaan melakukan
semula hanya berfokus pada kinerja kegiatan operasionalnya sesuai prinsip-
perusahaan aspek ekonomi melalui kinerja prinsip syariah maka perusahaan tersebut
keuangan, saat ini lebih berkembang dan telah melakukan pengungkapan Islamic
memperhitungkan kinerja sosial melalui tata social reporting.
kelola perusahaan. Diperlukan adanya pihak
yang melakukan pengawasan tata kelola Return On Asset
perusahaan tersebut terutama perusahaan Muhamad (2015:255) menyatakan
yang berbasis syariah. Pihak yang berwenang bahwa Return On Asset adalah salah satu
melakukan pengawasan dalam aspek tata rasio profitabilitas yang menggambarkan
kelola perusahaan agar perusahaan selalu tentang kemampuan bank dalam
mematuhi prinsip syariah adalah Dewan menghasilkan laba.
Pengawas Syariah. Semakin baik opini yang Sujarweni (2017:114) menyatakan
diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah bahwa Return On Asset (ROA) adalah rasio
terhadap perusahaan maka stakeholders akan yang digunakan untuk mengukur
merasa semakin percaya dengan kinerja kemampuan dari modal yang diinvestasikan
perusahaan sehingga mempercayai segala dalam keseluruhan aktiva untuk
aktivitas yang bertujuan untuk melakukan menghasilkan keuntungan.
tata kelola perusahaan yang baik dan benar. Munawir (2016:91) menyatakan
bahwa Return On Asset merupakan rasio
profitabilitas yang dapat mengukur
5
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

kemampuan perusahaan dalam menghasikan diawasinya kepada Dewan Syariah


laba dari aktivitas yang digunakan. Nasional.
Return On Asset merupakan suatu 4. Meneliti, membuat rekomendasi produk,
rasio keuangan yang berfungsi melaporkan perkembangan produk dan
menggambarkan kemampuan perusahaan operasional Lembaga Keuangan Syariah
dalam menghasilkan laba. Proksi laba pada yang diawasinya kepada Dewan Syariah
rasio ini menggunakan laba sebelum pajak Nasional minimal dua kali dalam satu
karena sesuai kebijakan pada Surat Edaran tahun anggaran.
Bank Indonesia Nomor 15/43/DPNP pada 5. Merumuskan permasalahan yang
21 Oktober 2013. memerlukan pembahasan Dewan
Syariah Nasional.
Dewan Pengawas Syariah
Soemitra (2016:40) menyatakan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
bahwa Dewan Pengawas Syariah (DPS) Pengaruh Return On Asset Terhadap
adalah wakil Dewan Syariah Nasional (DSN) Islamic Social Reporting
pada lembaga keuangan Syariah yang Freman (1984:409) menyatakan pada
bersangkutan. teori stakeholders bahwa perusahaan
Yaya dkk (2014:26) menyatakan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk
bahwa Dewan Pengawas Syariah adalah kepentingan sendiri, namun juga harus
suatu badan terafiliasi yang ditempatkan oleh memberi manfaat bagi para stakeholders-
Dewan Syariah Nasional dalam setiap nya. Salah satu strategi yang digunakan
Lembaga Keuangan Syariah, Dewan perusahaan untuk menjaga hubungan dengan
Pengawas Syariah terdiri dari pakar di bidang stakeholders adalah dengan melakukan
syariah yang memiliki pengetahuan di bidang pengungkapan informasi sosial dan
perbankan. lingkungan.
Salman (2017:20) menyatakan bahwa Return On Asset merupakan rasio
peran utama para ulama dalam Dewan keuangan perusahaan dalam mengukur
Pengawas Syariah adalah mengawasi kemampuan laba yang dihasilkan.
jalannya operasional bank sehari-hari agar Perusahaan dengan laba yang tinggi akan
selalu sesuai dengan ketentuan-ketentuan melakukan pengungkapan Islamic Social
syariah. Reporting secara rinci sebagai bentuk
akuntabilitas dan transparansi kepada
Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas stakeholders. Semakin tinggi laba
Syariah perusahaan akan dapat mengatasi timbulnya
Keputusan Dewan Pimpinan Majelis biaya-biaya pengungkapan sehingga
Ulama Indonesia (MUI) tentang susunan perusahaan mampu melakukan
pengurus DSN-MUI No.Kep- pengungkapan Islamic Social Reporting
98/MUI/III/2001 menyatakan bahwa tugas secara lebih luas.
dan wewenang dari Dewan Pengawas Penelitian yang dilakukan Nadlifiyah
Syariah adalah sebagai berikut: dan Laila (2016), Rimayanti dan Jubaedah
1. Melakukan pengawasan secara periodik (2017) serta Wulandari (2015)
terhadap Lembaga Keuangan Syariah menyimpulkan bahwa variabel Return On
yang berada di bawah pengawasannya. Asset berpengaruh terhadap Islamic Social
2. Membuat pernyataan atau opini secara Reporting. Dengan demikian, dalam
berkala minimal setiap tahun bahwa penelitian ini diajukan hipotesis:
Lembaga Keuangan Syariah yang H1 : Return On Asset berpengaruh
diawasinya telah berjalan sesuai dengan terhadap Islamic Social Reporting.
ketentuan syariah. Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas
3. Mengajukan usulan pengembangan Syariah Terhadap Islamic Social
Lembaga Keuangan Syariah yang Reporting
6
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

Freman (1984:409) menyatakan semakin tinggi pengawasan yang dilakukan


dalam teori stakeholders bahwa perusahaan sehingga lembaga keuangan syariah dalam
bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk penelitian ini adalah perbankan syariah akan
kepentingan sendiri, namun juga harus berusaha meningkatkan kinerja perusahaan
memberi manfaat bagi para stakeholdersnya. dan cenderung melakukan pengungkapan
Salah satu strategi yang digunakan islamic social reporting secara lebih luas.
perusahaan untuk menjaga hubungan dengan Penelitian yang dilakukan Ramadhani
stakeholders adalah dengan melakukan (2016) dan Mahdalena (2017) menunjukkan
pengungkapan informasi sosial dan hasil bahwa variabel ukuran dewan pengawas
lingkungan. syariah berpengaruh terhadapn Islamic
Ukuran Dewan Pengawas Syariah Social Reporting. Dengan demikian, dalam
(UDPS) merupakan jumlah pengawas penelitian ini diajukan hipotesis:
internal syariah dari institusi Perbankan H2 : Ukuran Dewan Pengawas Syariah
Syariah. Dewan Pengawas Syariah (DPS) berpengaruh terhadap Islamic Social
bertugas mengawasi kegiatan usaha lembaga Reporting.
keuangan syariah agar sesuai dengan prinsip
syariah yang telah difatwakan oleh Dewan Gambar kerangka pemikiran dapat
Syariah Nasional (DSN). Semakin besar dibuat sebagai berikut:
ukuran dewan pengawas syariah maka

Return On Asset
(X1) H1
Islamic Social
Reporting
(Y)
Ukuran Dewan
Pengawas Syariah H2
(X2)

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian Variabel independen dalam penelitian
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Asset dan Ukuran
ini adalah Islamic Social Reporting. Islamic Dewan Pengawas Syariah. Return On Asset
Social Reporting adalah suatu standar adalah salah satu rasio profitabilitas yang
pelaporan kinerja sosial bagi perusahaan- digunakan untuk mengukur kemampuan
peruasahaan yang menggunakan prinsip suatu perusahaan dalam menghasilkan laba
syariah (Othman et al., 2010:139). (Muhamad, 2015:255). Ukuran Dewan
Pengungkapan Islamic Social Reporting Pengawas Syariah (UDPS) adalah jumlah
merupakan tolak ukur dalam pengungkapan Dewan Pengawas Syariah dalam suatu
kinerja sosial perusahaan, khususnya perbankan syariah (Ramadhani, 2016:7).
perusahaan yang berbasis syariah. Islamic Jumlah Dewan Pengawas Syariah dalam
Social Reporting memilki enam tema setiap perbankan syariah harus lebih dari satu
pengungkapan yang dinyatakan dalam 43 orang agar tugas dari dewan pengawas
pernyataan. syariah dapat lebih independen dalam
melakukan pengawasan.
7
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

Operasionalisasi variabel disajikan dalam tabel berikut:


Tabel 1. Operasionalisasi Variabel
Skala
Variabel Pengukuran
Pengukuran
Islamic Social Jumlah skor disclosure yang dipenuhi
ISR =
Reporting Rasio
Jumlah skor disclosure maksimum

Laba Bersih Sebelum Pajak


Rasio
Return On Asset ROA =
Total Aset

Ukuran Dewan Jumlah Dewan Pengawas Syariah pada setiap Bank Umum Syariah Rasio
Pengawas di Indonesia.
Syariah

Sumber: Haniffa (2002), Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/43/DPNP pada 21 Oktober
2013 dan Ramadhani (2016:7)

Populasi dan Sampel (3) Bank Umum Syariah melakukan


Populasi dalam penelitian ini adalah pengungkapan Islamic Social Reporting
seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia selama periode 2012-2017; (4) Bank Umum
periode 2012-2017. Teknik pengambilan Syariah tidak mengalami kerugian selama
sampel yang digunakan yaitu purposive periode 2012-2017. Adapun bank syariah
sampling. Purposive sampling adalah yang memenuhi kriteria sebagai sampel
pengambilan sampel berdasarkan kriteria- sebanyak 7 bank syariah.
kriteria yang telah ditentukan (Sekaran,
2017:136). Metode Analisis Data
Kriteria yang digunakan dalam Uji Normalitas
pengambilan sampel adalah (1) Bank Umum
Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Berikut ini tabel hasil uji normalitas
Keuangan (OJK) selama periode 2012-2017; menggunakan uji statistik non-parametric
(2) Bank Umum Syariah mempublikasikan Kolmogorov-Smirnov:
laporan tahunan selama periode 2012-2017;
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 42
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,09002306
Most Extreme Absolute ,069
Differences Positive ,068
Negative -,069
Test Statistic ,069
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Data yang diolah (2018) ditetapkan yaitu 0,05 sehingga disimpulkan
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai Asymp. bahwa residual berdistribusi normal.
Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,200. Nilai ini
lebih besar dari nilai signifikansi yang
8
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

Uji Multikolinearitas

Berikut ini adalah hasil uji


multikolinearitas dengan menggunakan
SPSS versi 23 for windows:
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
ROA ,980 1,020
UDPS ,980 1,020

a. Dependent Variable: ISR


Sumber: Data Sekunder yang telah diolah (2018)
ada multikolonieritas antar variabel
Tabel 3 menunjukkan bahwa tidak
independen.
ada satupun variabel independen yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan
Uji Autokorelasi
nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih Berikut ini adalah hasil uji
dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak autokorelasi dengan menggunakan Run Test:

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi menggunakan Uji Run Test


Unstandardized Residual
Test Valuea ,00130
Cases < Test Value 21
Cases >= Test Value 21
Total Cases 42
Number of Runs 28
Z 1,728
Asymp. Sig. (2-tailed) ,086

a. Median
Sumber: Data yang telah diolah (2018)
Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai Uji Heteroskedastisitas
Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,086. Nilai ini Berikut ini adalah hasil uji
lebih besar dari 0,05 artinya nilai residual heteroskedastisitas dengan menggunakan uji
random atau tidak terjadi autokorelasi. Park:

Tabel 5. Hasil Uji Park


Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,636 2,423 -,262 ,794
ROA ,428 ,363 ,181 1,179 ,246
UDPS -2,583 1,808 -,219 -1,429 ,161
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber: Data yang diolah (2018)
9
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai Analisis Regresi Linear Berganda


signifikansi masing-masing variabel lebih Berikut ini adalah tabel untuk
besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan menentukan persamaan regresi:
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 6. Analisis Regresi Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) ,607 ,072 8,430 ,000
ROA -,554 2,237 -,040 -,248 ,806
UDPS ,009 ,029 ,049 ,301 ,765
a. Dependent Variable: ISR

Sumber: Data yang diolah (2018) keuangan yang kurang baik karena Bank
Umum Syariah tidak menguasai pangsa pasar
Berdasarkan tabel 6 maka diperoleh perekonomian di Indonesia dibuktikan dengan
persamaan regresi linear berganda sebagai laba perusahaan yang mayoritas menurun.
berikut: Kinerja keuangan yang kurang baik tersebut
ISR = 0,607 - 0,554ROA + 0,009UDPS + e menyebabkan rasio Return On Asset tidak
berpengaruh terhadap Islamic Social
Reporting.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini Return On Asset
Berdasarkan tabel 6, hasil penelitian tidak berpengaruh terhadap Islamic Social
ini menunjukkan bahwa Return On Asset tidak Reporting. Artinya, besar kecilnya rasio
berpengaruh terhadap Islamic Social Return On Asset tidak akan mempengaruhi
Reporting. Nilai signifikansi variabel Return luas tidaknya pengungkapan Islamic Social
On Asset sebesar 0,806. Nilai tersebut lebih Reporting. Alasan yang menjadi penyebab
besar dari nilai signifikan yang ditetapkan tidak berpengaruhnya Return On Asset
yaitu sebesar 0,05. Artinya, hipotesis pertama terhadap Islamic Social Reporting yaitu Bank
(H1) yang menyatakan bahwa Return On Asset Umum Syariah beranggapan bahwa praktik
berpengaruh terhadap Islamic Social dalam pengungkapan Islamic Social
Reporting tidak dapat diterima. Reporting tidak perlu memperhatikan atau
Hasil penelitian ini konsisten dengan mempertimbangkan berdasarkan tingkat laba
penelitian yang dilakukan oleh Sulistyawati atau rugi suatu Bank Umum Syariah karena
dan Yuliani (2017), Santoso dkk (2017), Islamic Social Reporting merupakan salah
Rosiana (2015), Astuti (2013) dan Ramadhani satu wujud dari akuntabilitas perusahaan
(2016) yang menyatakan bahwa Return On kepada Allah SWT dan masyarakat serta
Asset tidak berpengaruh terhadap Islamic memenuhi kebutuhan stakeholders lain
Social Reporting tetapi hasil penelitian ini khususnya stakeolders muslim. Hal ini sejalan
tidak konsisten dengan penelitian yang dengan Haniffa (2002) yang menyatakan
dilakukan oleh Nadlifiyah dan Laila (2016), bahwa dalam pandangan islam perusahaan
Rimayanti dan Jubaedah (2017) serta yang memilki niat untuk melakukan
Wulandari (2015) menyatakankan bahwa pengungkapan penuh tidak akan
Return On Asset berpengaruh terhadap Islamic mempertimbangkan apakah perusahaan
Social Reporting. tersebut mengalami untung atau rugi.
Berdasarkan data sampel yang Sesuai dengan teori stakeholders yang
diperoleh dari penelitian ini, mayoritas Bank menyatakan bahwa perusahaan bukanlah
Umum Syariah yang dijadikan sampel dalam entitas yang hanya beroperasi untuk
penelitian berada pada kondisi kinerja kepentingan sendiri, namun juga harus
10
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

memberi manfaat bagi para stakeholders-nya. Islamic Social Reporting. Artinya besar
Hal tersebut dapat terlihat bahwa Bank Umum kecilnya ukuran dewan pengawas syariah
Syariah tetap melakukan pengungkapan yang terdapat pada masing-masing Bank
Islamic Social Reporting sebagai wujud Umum Syariah tidak mempengaruhi kualitas
pertanggungjawaban kepada Allah SWT, pengungkapan Islamic Social Reporting. Hal
masyarakat, investor, kreditur dan ini disebabkan oleh tidak semua Dewan
stakeholders muslim lainnya. Pengawas Syariah berperan dalam
Hasil penelitian ini juga menunjukkan pengungkapan Islamic Social Reporting.
bahwa Ukuran Dewan Pengawas Syariah Keterlibatan Dewan Pengawas Syariah dapat
tidak berpengaruh terhadap Islamic Social dilihat pada tupoksinya dalam PBI No.
Reporting. Hasil penelitian diperoleh nilai 11/3/PBI/2009 dan DSN MUI No. Kep-
signifikansi sebesar 0,765 dimana nilai ini 98/MUI/III/2001 yang menyatakan bahwa
lebih besar dari nilai signifikan yang tupoksi dan mekanisme kerja Dewan
ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Artinya, Pengawas Syariah hanya terbatas pada
hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa kesesuaian produk atau akad yang
Ukuran Dewan Pengawas Syariah berlandaskan pada prinsip syariah, tidak
berpengaruh terhadap Islamic Social terlibat secara langsung berkaitan dengan
Reporting tidak dapat diterima. keputusan manajemen dalam melakukan
Hasil penelitian ini konsisten dengan pengungkapan Islamic Social Reporting.
penelitian yang dilakukan oleh Inuzula dkk Sesuai dengan teori stakeholders yang
(2016) dan Sudrajat (2016) menyatakan menyatakan bahwa perusahaan bukanlah
bahwa Ukuran Dewan Pengawas Syariah entitas yang hanya beroperasi untuk
tidak berpengaruh terhadap Islamic Social kepentingan sendiri, namun juga harus
Reporting tetapi hasil penelitian ini tidak memberi manfaat bagi para stakeholders-nya.
konsisten dengan penelitian yang dilakukan Hal tersebut dapat terlihat bahwa Bank Umum
oleh Ramadhani (2016) dan Mahdalena Syariah tetap melakukan pengungkapan
(2017) yang menyatakan bahwa Ukuran Islamic Social Reporting sebagai wujud
Dewan Pengawas Syariah berpengaruh pertanggungjawaban kepada Allah SWT,
terhadap Islamic Social Reporting. masyarakat, investor, kreditur dan
Berdasarkan data sampel yang stakeholders muslim.
diperoleh dari penelitian ini, Bank Umum
Syariah yang dijadikan sampel dalam
penelitian mayoritas memiliki Dewan SIMPULAN
Pengawas Syariah sebanyak dua orang.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Berdasarkan analisis data, maka dapat
Indonesia (DSN MUI) mewajibkan setiap diambil kesimpulan sebagai berikut:
Bank Umum Syariah memiliki minimal dua 1. Return On Asset tidak berpengaruh
orang Dewan Pengawas Syariah. Jumlah terhadap Islamic Social Reporting. Hal ini
Dewan Pengawas Syariah yang yang dapat terjadi disebabkan Bank Umum
mayoritas dua orang tersebut karena Syariah beranggapan bahwa praktik dalam
manajemen bank syariah menghindari biaya pengungkapan Islamic Social Reporting
tinggi yang harus ditanggung Bank Umum tidak perlu memperhatikan dan
Syariah jika jumlah Dewan Pengawas Syariah mempertimbangkan berdasarkan tingkat
yang dimilikinya semakin banyak sehingga laba atau rugi suatu Bank Umum Syariah
Ukuran Dewan Pengawas Syariah menjadi karena Islamic Social Reporting
tidak berpengaruh terhadap Islamic Social merupakan salah satu wujud dari
Reporting. akuntabilitas Bank Umum Syariah kepada
Dalam penelitian ini Ukuran Dewan Allah SWT dan masyarakat serta
Pengawas Syariah tidak berpengaruh terhadap
11
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

memenuhi kebutuhan stakeholders lain Pitman 1994. The Politics Of


khususnya stakeolders muslim. Stakeholder Theory: Some Future
2. Ukuran Dewan Pengawas Syariah tidak Directions. Business Ethics Quarter,
berpengaruh terhadap Islamic Social 409.
Reporting. Hal ini dapat terjadi karena Haniffa, R. 2002. Social Reporting
tidak semua Dewan Pengawas Syariah Disclosure-An Islamic Perspective.
berperan dalam pengungkapan Islamic Indonesia Management & Accounting
Social Reporting. Mekanisme kerja Dewan Research,128-146.
Pengawas Syariah hanya terbatas pada Inuzula, L., Basri, H., dan Shabri. 2015. Peran
kesesuaian produk atau akad yang Dewan Pengawas Syariah dan Dewan
berlandaskan pada prinsip syariah, tidak Komisaris Dalam Mengungkapkan
terlibat secara langsung berkaitan dengan Islamic Social Reporting Pada Bank
keputusan manajemen dalam melakukan Umum Syariah Di Indonesia. Jurnal
pengungkapan Islamic Social Reporting. Magister Akuntansi Pascasarjana,
Setelah melakukan analisis penelitian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam,
diketahui bahwa dalam penelitian ini memilki Banda Aceh. Vol. 4, No.4, 76.
beberapa keterbatasan penelitian yaitu: Mahdalena. 2017. Pengaruh Komposisi
Variabel independen yang digunakan hanya Dewan Komisaris Independen, Ukuran
dua variabel Return On Asset dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah, Ukuran
Dewan Pengawas Syariah dan perusahaan Komite Audit dan Kepemilikan
yang digunakan hanya Bank Umum Syariah Institusional Terhadap Pengungkapan
bukan institusi syariah lain yang memiliki Corporate Social Responsibility
produk sesuai dengan ketentuan syariah. Berdasarkan Indeks Islamic Social
Adapun saran untuk penelitian Reporting (ISR) Pada Bank Umum
selanjutnya antara lain: (1) Penambahan Syariah yang Terdaftar di Bank
variabel yang diteliti seperti Current Ratio Indonesia. Jurnal Akuntansi,
(CR), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Universitas Maritim Raja Ali Haji.
(DER) dan ukuran perusahaan sehingga dapat Muhamad. 2015. Manajemen Dana Bank
menggambarkan praktik pengungkapan Syariah. Rajawali Pers, Jakarta, 255.
Islamic Social Reporting yang sebenarnya; (2) Munawir, S. 2016. Analisa Laporan
Memilih institusi syariah lain yang menjadi Keuangan.. Liberty, Yogyakarta, 91- 92.
unit analisis penelitian seperti perusahaan Nadlifiyah, N.F., dan Laila, N. 2015. Analisis
yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index (JII) Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap
untuk dijadikan sampel dalam penelitian agar Pengungkapan ISR Bank Umum
dapat menganalisis pengungkapan yang sesuai Syariah Tahun 2010-2014. Jurnal
prinsip syariah dengan lebih luas dan beragam. Ekonomi, Universitas Airlangga, 58.
Othman, R., Thani, A.M and Ghani, E.K.
2009. Deteriminan of Islamic Social
REFERENSI Reporting Among Top Sharia Approved
Companies In Bursa Malaysia, Research
Astuti, T. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Journal International Studies,134.
Likuiditas dan Leverage terhadap Othman, R., and Thani, A.M. 2010. Islamic
Pengungkapan Islamic Social Reporting Social Reporting of Listed Companies in
(Studi Empiris pada perusahaan yang Malaysia. International Business &
terdaftar di JII Tahun 2010-2012). Economics Research Journal, 12, 135-
Jurnal Ekonomi, Universitas Islam 144. and Reporting by Listed
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2. Companies in Zimbabwe. The
Freeman, R. E. 1984. Strategic Management: International Journal of Accounting, 33.
A. Stakeholders Approach. Boston:
12
Herawati, Rawi, Rina Destiana/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 1-12

Ramadhani, F. 2016. Pengaruh Ukuran Mekanisme Corporate Governance


Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan terhadap Pengungkapan Islamic Social
Ukuran Dewan Pengawas Syariah Reporting (ISR) Studi Empiris Pada
Terhadap Pengungkapan Islamic Social Perbankan Syariah yang Terdaftar di
Reporting (Studi Empiris Pada Bank OJK. Jurnal Kajian Akuntansi,
Umum Syariah di Indonesia Tahun Universitas Muhamadiyah Yogyakarta,
2010-2014). JOM Fekom, Universitas Yogyakarta, 6.
Riau, Pekanbaru. Vol. 3, No. 1, 2. Sujarweni, V.W. 2017. Manajemen Keuangan
Rimayanti dan Jubaedah, S. 2017. Determinan Teori, Aplikasi dan Penelitian. Pustaka
Pengungkapan Islamic Social Reporting Baru Press, Yogyakarta, 114.
Pada Perusahaan Indeks Saham Syariah Sulistyawati dan Yuliani. 2017.
Indonesia. Jurnal Kajian Akuntansi, Pengungkapan Islamic Social Reporting
Universitas Swadaya Gunung Jati, Pada Indeks Saham Syariah di
Cirebon. Vol. 1, No. 2, 15. Indonesia. Journal of Accouning and
Rosiana, R., Arifin, B., dan Hamdani, M. Finance, Universitas Semarang,
2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Semarang. Vol. 13, No.2, 23.
Profitabilitas, Leverage dan Islamic Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
Governance Score Terhadap 15/43/DPNP Pada 21 Oktober 2013.
Pengungkapan Islamic Social Reporting Yaya, R., Martawireja, A.E., dan
(Studi Empiris pada Bank Umum yariah Abudurahim, R. 2014. Akuntansi
di Indonesia Tahun 2010-2012). Jurnal Perbankan Syariah, Teori dan Praktik
Bisnis dan Manajemen, Universitas Kontemporer Edisi 2. Salemba Empat,
Sultan Ageng Tirtayasa. Vol. 5, No.1, Jakarta, 26.
96. Wulandari, F. 2015. Pengaruh Profitabilitas,
Salman, K.R. 2017. Akuntansi Perbankan Ukuran Perusahaan, Kinerja
Syariah Berbasis PSAK Syariah. Indeks, Lingkungan dan Leverage Terhadap
Jakarta, 20. Pengungkapan Islamic Social Reporting
Santoso, N.T., Ningsih, R.M., dan Paramitha, (Studi Empiris pada Perusahaan yang
R.P. 2017. Determinan Pengungkapan Terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun
Islamic Social Reporting Pada Bank 2014). Jurnal Kajian Akuntansi,
Umum Syariah di Indonesia. Journal of Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Economics, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Surakarta, Vol. 4 (2), 138. www.bankmuamalat.co.id Diakses pada 10
Sekaran, U. 2014. Metodologi Penelitian Mei 2018.
Untuk Bisnis Buku 1. Salemba Empat, www.bankmegasyariah.co.id Diakses pada 10
Jakarta, 9. Mei 2018.
Sekaran, U. 2006. Metodologi Penelitian www.bcasyariah.co.id Diakses pada 10 Mei
Untuk Bisnis Buku 2. Salemba Empat, 2018.
Jakarta, 121. www.bnisyariah.co.id Diakses pada 10 Mei
Soemitra, A. 2016. Bank dan Lembaga 2018.
Keuangan Syariah.. Kencana, Jakarta, www.brisyariah.co.id Diakses pada 10 Mei
40. 2018.
Statistik Perbankan Syariah, (2017). www.ojk.go.id Diakses pada 10 Mei 2018.
https://ojk.go.id/id/kanal/syariah/data- www.syariahbukopin.co.id Diakses pada 10
dan-statistik/statistik-perbankan- Mei 2018.
syariah/default.aspx. (Diakses pada 2 www.syariahmandiri.co.id Diakses pada 10
Januari 2018). Mei 2018
Sudrajat, W. 2016. Pengaruh Kinerja
Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan

Anda mungkin juga menyukai