Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dari tiga jurnal yang diambil oleh penulis tentang Rational Emotive

Behaviour Therapy (REBT), intervensi ini diberikan pada klien dengan

riwayat perilaku kekerasan yang sudah tenang. Pada saat strategi ini

dilakukan intervensinya meliputi kesadaran diri, pendidikan kesehatan pada

klien dan assertiveness training. tehnik terapi ini bisa di terapkan di ruangan

rawat inap atau bangsal pada klien dengan gangguan prilaku kekerasan.

B. Saran
1. Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi ilmu keperawatan
dalam menentukan intervensi mandiri keperawatan dalam menangani
pasien dengan prilaku kekerasan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk aplikasi
keperawatan jiwa dan penelitian selanjutnya. Peneliti selanjutnya
dapat menkombinasikan keefektifan terapi farmakologi ditambah
dengan Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT), untuk melihat
seberapa besar keefektifan tehnik Rational Emotive Behaviour
Therapy (REBT).
c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi
mahasiswa tentang manfaat Rational Emotive Behaviour Therapy
(REBT), sehingga pada akhirnya dapat diaplikasikan dalam
pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan prilaku kekerasan.
2. Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri
keperawatan dalam menangani pasien dengan prilaku kekerasan di
RSJD maupun di pelayanan kesehatan yang lain sehingga
meminimalkan pengunaan obat pada pasien.
b. Tindakan Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT), sebagai
penyerta dalam pemberian pengobatan dapat direkomendasikan oleh
perawat atau dokter sebagai cara untuk menurunkan prilaku kekerasan
pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai