Anda di halaman 1dari 15

RESUME MATERI FISIOLOGI KEBIDANAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Fisiologi Kebidanan

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Wardah Fajriah
Novi Wahyuni
Nabila Ramadhania
Nurul Izzah
Nadia Izzati

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN KEBIDANAN
PROGAM STUDI PROFESI KEBIDANAN BANDUNG
TAHUN AJARAN 2021/2022
FERTILISASI

Masa penyesuaian di Pelepasan enzim akromosom


saluran reproduksi agar sperma menembus zona
wanita pelucida

Kapasitasi Reaksi
akromosom

Spermatozoa Menembus sel Menembus zona


Oosit
korona pelucida

Spermatozoa
menyentuh membran Reaksi kortikal dan
oosit zona

Penyatuan selaput oosit Melakukan


dan selaput belakang pembelahan meiosis
kepala sperma kedua (22 + X)

Penggiatan metabolik
Spermatozoa sel
memasuki sitoplasma
oosit
Spermatozoa bergerak
menuju pronukleus
wanita

Pembuahan

Menghasilkan :
- Pengembalian jumlah kromosom menjadi diploid
- Menentukan jenis kelamin
- Dimulainya proses pembelahan
PEMBELAHAN DAN PEMBENTUKAN BLASTOKISTA

Fertilisasi Zigot

Pembelahan
Blastomer

Tingkat dua sel Tingkat empat


sel
Setelah pembelahan ke-3

Memisahkan sel bagian dalam


Pemadatan berkomunikasi secara ekstensif
dengan Gap Junction
sel
Setelah 3 hari

Cairan Memasuki Morulla


menembus rongga rahim
zona
pelucida

Masuk ke Masa sel dalam Masa sel luar


dalam ruang
antar sel
Ruang Trofoblas
antar sel
menyatu
Menipis, membentuk
Membentuk
dinding epitel
rongga/
blastokel Enzim Proteolitik

Blastokista Penembusan dan


pengikisan oleh
sel epitel di
selaput lendir

Implantasi
KEHAMILAN KEMBAR

1 Oosit 2 Spermatozoa 2 Oosit 2 Spermatozoa

Monozigot Dizigot

1 Amnion Blastomer 2 Amnion


1 Korion 2 Korion
1 Plasenta 2 Plasenta
Morulla

Blastokista

Zigot Terimplantasi

Embrio Conjoined

Kehamilan Ganda
IMPLANTASI

Hari ke-8 Massa Inner Cell

Blastokista Trofoblas

Lapisan Lapisan Epiblas Sitotrofoblas Sinsitiotrofoblas


Hipoblas
Terbenam di storma Membelah dan
Cakram Mudigah
endometrium bermigrasi
Bilaminer

Rongga Rongga Korion


Hari ke-9
Amnion
Memberikan luka
bekas penembusan
Membentuk kolom-kolom Terbentuk Hari ke 11-12
Kantung
yang menembus ke dalam vakuola- Menembus lebih
kuning telur
dan dikelilingi sinsitium vakuola pada dalam
(rongga
sinsitium
Menyatu
eksoselom)
Villi Primer Merusak lapisan
Di tutupi oleh Tahap lakunaris endotel pembuluh
endapan Fibrin kapiler
Memiliki inti
mesenkim Membentuk suatu janlinan
Sinusoid
yang berhubungan
Memasok zat makanan

Darah ibu masuk ke


Blastokista Peningkatan aliran dalam sis.lakuna
Hari ke-13 terbenam darah ke lakuna
seluruhnya
Sirkulasi utero plasenta
Tanda awal kehamilan Perdarahan/flek
EMBRIOGENESIS
Minggu ke-3 s.d. 8 Epiblas

Gastrulasi

Primitif Streak Primitif Node Primitif Pit

Terinvaginasi

Ektoderm Mesoderm Endoderm


Susunan saraf pusat Saluran pencernaan
Sistem saraf tepi Paraksia Intermediat Latera Saluran nafas
Epitel sensorik l l Kandung kemih
telinga,hidung, dan mata Berdiferensiasi Kelenjar paratiroid
Kumembentuk jaringan Membentuk Tiroid
Somitomer Sel darah Sistem Kemih
kulit, rambut kuku mesenkim di Hati
& pem. & Kelamin
Kel.keringat kepala Kelenjar pankreas
darah
Email Gigi Tersusun sebagai
 Dermatom (Jar.  Jantung  Ginjal
Somit-somit di Subkutan kulit)  Pem. Nadi  Gonad
segmen oksipital  Miotom (Jar.otot)  Pem. Balik  Limpa
& kaudal  Sklerotom (Tulang  Pem. Getah bening  Korteks adrenal
rawan)

Pembentukan sistem organ dan saraf pusat yang cepat

Cakram mudigah melipat dengan arah Cakram mudigah melipat dengan arah melintang
sefalokaudal
Terbentuk lipatan ekor dan kepala Terbentuk tubuh yang bulat
Pertumbuhan dan perkembagan plasenta

Plasenta

Fetal Korion Desidua Maternal


frondosum basalis

Sel
blastosit
Tahap
Trabekula Membentuk stem
lakunaris
villi

Terbentuk vakuola- Mesoder Primary, secondary,


vakuola oleh m tertiary villi
sinsitium
Terbentuk darah
Darah Ruang merah dan pembuluh
materna intervillous darah
l
Sirkulasi Respirasi Fungsi plasenta
uteroplasenta
Nutrisi

penyimpanan

Ekskresi

perlindungan

Endokrin
Endokrinologi plasenta

Trofoblast

Sekresi Sitotrofoblast Sinsitiotrofoblast


hormone
pertumbuhan

Hormone Hormon Polipeptida Hormon Plasenta


steroid Lain

Progesteron 1. Human chorionic Hormone Protein


Estrogen gonadotropin (hCG) 1. Chorionoic adrenocorticotropin
2. Luteinizing hormin (LH) (CACTH)
3. Prolactin (PRL) 2. Chorionic thyrotropin (CT)
4. Growth hormone (GH) 3. Relaxin
5. Gonadotropin-releasing 4. Growth hormone-variant (hGH-
hormone (GnRH) V)
6. Somatostatin
7. Thyrotropin-releasing Hormon Peptida
hormone (TRH) 1. Neuropeptide-Y (NPY)
8. Gastrin 2. Inhibin dan activing
9. Vasoactive intestinal
Hypothalamic-like releasing
polypeptide (VIP)
10. Nerve growth factor (NGF) hormone
11. Adrenocorticotropic 1. GnRH
hormone (ACTH) 2. Corticotropin releasing hormone
12. Thyroid-stimulating (CRH)
hormone (TSH) 3. Thyrotropin-releaasing hormone
13. Follicle stimulating hormone (cTRH)
(FSH) 4. Growth hormone-releasing
hormon

Dinamika Cairan Amnion

Sel amnion Difusi talipusat Kulit janin

Cairan amnion Janin bergerak

Janin berkembang Perkembangan traktus


digestivus
Urin dan cairan paru Cairan dan makanan janin

Memberikan tekanan

Melindungi janin dari trauma

Mencegah kompresi talipusat

Menjaga suhu janin

Bakteriostatik mencegah
infeksi
Sistem Komunikasi Ibu dan Janin,Vaskularisasi Plasenta, Aliran Darah Fetoplasenta, Mekanisme Transport Plasenta

Fertilisa Zygo Morula Blastula Nidasi ke


si t (3-4 (5-6 endometrium
hari) hari)

Lapisan Sititrophoblas/ sel


Sel Sel langhan
dalam
embriobla tropobla
s s
Lapisan luar Sinsitiotrophoblas
Embri Plasenta
o

Sistem komunikasi ibu


Vaskularisasi Aliran darah Mekanisme
dan janin
Plasenta fetoplasenta Transport Plasenta

Lengan Lengan Terbentuk umbilical


Plasenta paraklin Sirkulasi Sirkulasi cord
uteroplasenta Feteoplasent
a
Terdiri dari supply darah ibu Arteri umbilical Vena umbilical
Terdiri dari sel Di pisahkan oleh cord
melalui aspiralis untuk ruang dan biomolekuler cord
membrane plasenta
intervilus sehingga antara selaput yang terdiri dari Membawa
membasahi sinsitiotrofoblas janin dan desidua sinsitiotrophoblas, nutrient dan
dan darah janin yang berada sitotrophoblas, Pembuangan
perietalis ibu membrana basalis, oksigen menuju
dalam kapiler vilus janin CO2 dari fetus
stroma villi dan ke fetus
endotel kapiler

Fungsinya Fungsinya untuk


untuk nutrisi, pemeliharaan, sirkulasi sirkulasi
endokrin dan penerimaan imunologis, darah janin
darah ibu di
imunologis homeostasis jumlah dalam villi-
ruang
cairan ketuban, villi.
perlindungan fisis janin intervilus.
dan persalinan
FETOMATERNAL
FETUS/ JANIN

Perubahan Fisiologis

Sistem respirasi Sistem Kardiovaskuler Sistem Neurologi Sistem Nefrologi

Minggu ke-4 kehamilan (28 Vena umbilikalis Ectoderm Tahap 1. Muncul


hari) celah laryngotracheal
sepasang tubulus
muncul

Abdomen kearah hati Tabung syaraf


Darah yang masuk
Tracheoesophageal ke jantung Pronefros (muncul minggu ketiga dan
merupakan darah sempurna dalam waktu 2 minggu)
arteri yang masuk Organogenesis
V. Vena kafa inferior melalui duktus kompleks
Porta (cabang besar). venosus namun
Esophagues Laryngotracheal tube
bercampur dengan Tahap 2. Perkembangan
darah dari vena mesonefros
kava. Membentuk jaringan
Foramen ovale yang yang penting
Larynx Trachea terbuka ke atrium kiri
20 pasang glomerulus dan
dinding tubulus yang tebal

2 buah tunas broncho Ventrikel


pulmonary kiri
degenerasi pada minggu ke 11 hingga
minggu ke 12 kehamilan yang diikuti
Sirkulasi besar
pembentukan tunas ureterik
Bronchus Bronchiolus

Jantung dan otak


Tahap 3. Timbul Metanefros/
Minggu ke-13- Bronchius ginjal metanefrik yang matang
s/d 25. Setiap Respiratorius 24 minggu-
Bronchus terbagi lahir. Ductus
alveolaris 34-36
memunculkan 2 menjadi 3
tumbuh minggu,
atau lebih sampai 6
menjadi terbentuk
bronchiolus ductus
alveoli alveolarisasi
respiratorius alveolaris
primitif
Fetus / Janin

Sistem
Pencernaan

Pembentukan
Usus

Usus Sederhana Depan Usus Sederhana Usus Sederhana Belakang


( Fore Gut) (Diverticulum Belakang (Mind Gut) (Mind Gut)
Trachea – Bronchiale)

Ventral Dorsal 1. 1/3 distal


Cranial Jerat Caudal Jerat
colon
Primodium Exophagus Usus Usus
transversum
Pernafasan
m 2.colon ascenden
Pernafasan Divertikulu
Distal 1. Bagian bagian 3. Sigmoid
m
9 fore gut Duodenum,jej ileum
Respitorium
enum, ileum 4. Rektum
0 , usus 2.caecum, appendix
depan, 5. Bagian Atas
3.colon ascenden
septum, Canalis Analis
trakeosofage 4. 2/3 proximal 5.
al,faring, colon transversum
trakea, tunas
paru,
exoexophag Duodenum
Lambungus
Fetus / Janin

Sistem
Endokrinologi

Hipotalamus -
Hipofisis

Hipotalamus Eminensia Mediana Pembuluh Darah Portal Hipofisis


Hipotalamus - Hipofisis
Terjadi pada umur
Terjadi pada umur kehamilan
kehamilan 9 minggu
12 minggu.
Perkembangan
Hipotalamus dimulai
Hormon Hipofisis
pada minggu ke 1, dan Hormon Hipofisis Anterior .
menghasilkan hormon : Posterior. Terbentuk Berdeferensiasi mulai
1.Releasing Hormon pada usia kehamilan 10 minggu ke 7 – 16
(Hormon Pelepas) – 12 minggu. minggu.

2.Gonadotropin
Releasing Hormone Menghasilkan
1. Arginine 2. Oksitosin, 3. Arginine
(GnRH)
vasopressin ditemukan pada vasotocin 1. Gonadotropin (FSH
3. Thyrotropin (TRH) (AVP) ditemukan usia kehamilan (AVT), dan LH), pada
pada usia memasuki trimester ditemukan minggu ke 9.
4. Corticotropin 2
kehamilan 12 2. TSH (tirotropin)
relesing hormone
minggu Pada umur
(CRH)
kehamilan 16 – 18
5. Growth hormone minggu.
releasing hormone 3. Hormon prolaktin
(GHRH) dan hormon
pertumbuhan
6. Hormon penghambat
(inhibitory hormone) (growth hormone)
seperti prolactin merupakan hormon
inhibiting factor (PIF) polipeptida. Pada
untuk mengontrol umur kehamilan 8 –
pelepasan hormon 10 minggu.
hipofisis 4. Adrenocotricotropi
n (ACTH) pada
minggu ke 10
Fetus / Janin

Perkembangan

Perkembangan Otot dan Sistem Rangka

Mesoderm Ektoderm

Mesoderm Paraksial Mesoderm Menengah / Mesoderm Lateral 1.Otot Iris ( Bola 1.Sel Mioepitel
Intermediate Mesoderm Mata ) Kelenjar Susu &
Kelenjar Keringat
1.Tulang 1.Otot Jantung
Belakang
2. Otot Polos
2. Tulang
Rusuk
3. Tulang
Dada
Fetus / Janin

Primitive Gonad

Ovary Testis

Sertoli Sel Leydig Sel


Duktus Duktus
Mullerian Wolffian

Regresi duktus Duktus


Tuba Fallopi Vgian Bagian mullerian mullerian Wolffian
Bawah
Uterus
Clitoris
Vagina Atas
Labia Epididimis Penis
Vas Deverens Scrotum
Vesikula Seminalis
Referensi:
1. Sadler, T. W. 2019. Embriologi Kedokteran Langman. EGC
2. Pangemanan, Wim T., dkk. (2004). ILMU KEDOKTERAN FETOMATERNAL EDISI
PERDANA. Surabaya: Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri
dan Ginekologi Indonesia.
3. Sistem Pencernaan Embriologi, dr.Al – Muqsiths, M.Si

Anda mungkin juga menyukai