TINJAUAN PUSTAKA
3. Kerjasama (Partnership)
Helvie (2013):
a. Kesehatan yang baik dan usia panjang produktif adalah hak setiap
individu tanpa membedakan suku dan jenis kelamin
b. Semua orang mempunyai kebutuhan belajar
c. Beberapa klien mungkin tidak memahami kebutuhan belajarnya atau
kebutuhan bantuan untuk mencapai tingkat sehat yang tinggi
d. Orang akan menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat
untuk dirinya, shg pengetahuan memiliki makna tertentu
e. Kesehatan yang baik dan pelayanan kesehatan memberi kesempatan
masyarakat luas untuk hidup lebih baik sesuai potensi dan pengaruh
standar hidup
f. Kesehatan merupakan salah satu nilai saing klien dan memiliki prioritas
yang berbeda pada waktu yg berbeda
g. Nilai dan konsep sehat berbeda tergantung pada budaya, agama dan
latar belakang sosial klien
h. Otonomi individu dan komunitas membri prioritas yang berbeda pada
waktu yang berbeda
i. Klien fleksibel dapat berubah sesuai stimulus internal atau eksternal
j. Klien termotivasi untuk berkembang
k. Kesehatan merupakan penyesuaian klien yang dinamis thd lingkungan.
2.7 Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas
Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang
bermutu yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati
kenyataan dari konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari
sebuah teori dan konsep praktik (Riehl & Roy, 2010).
1) Normally well, yaitu sehat secara psikologis, medis dan social
2) Pessimistic, yaitu bersikap atau berpandangan tidak mengandung
harapan baik (misalnya khawatir sakit, ragu akan kesehatannya, dan
lain-lain)
3) Socially ill, yaitu secara psikologis dan medis baik, tetapi kurang
mampu secara social, baik ekonomi maupun interaksi social dengan
masyarakat
7) Optimistic, yaitu meskipun secara medis dan social sakit, tetapi
mempunyai harapan baik. Keadaan ini sering kali sangat membantu
dalam penyembuhan sakit medisnya.
8) Seriously ill, yaitu benar-benar ssakit, baik secara psikologis, medis
dan sosial
2. Tingkat keluarga
Keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan
keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kepada
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan terutama keluarga dengan
resiko tinggi diantaranya keluarga dengan sosial ekonomi rendah dan
keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit menular dan
kronis. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama masyarakat
dan lembaga yang menyakut kehidupan masyarakat. Dalam
pelaksanaannya, keluarga tetap juaga berperan sebagai pengambil
keputusan dalam memelihara kesehatan anggotanya.
3. Tingkat komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas di tingkat masyarakat
dilakukan dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas
didalam suatu wilayah kerja puskesmas. Pelayanan ditingkat
masyarakat dibatasi oleh wilayah atau masyarakat yang mempunyai
ciri-ciri tertentu misalnya kebudayaan, pekerjaan, pendidikan dan
sebagainya.
1. Pengorganisasian masyarakat
Tiga model pengorganisasian masyarakat menurut Rothman (1998)
meliputi peran serta masyarakat (localiti developmen), perencanaan sosial
melalui birokrasi pemerintah (social developmant) dan aksi sosial berdasarkan
kejadian saat itu (social action) (Mubarak, 2009).
a. Pengumpulan Data
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :
1) Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas
yang terdiri atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin,
pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya
kelompok atau komunitas.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan
data objektif (Mubarak, 2009):
c. Sumber Data
2. Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada
masalah kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose
keperawatan komunitas akan memeberikan gambaran tentang masalah
dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang mungkin
terjadi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas
terhadap stresor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga
komponen, yaitu problem/masalah (P), etiology atau penyebab (E), dan
symptom atau manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak, 2009).
3. Perencanaan/ Intervensi
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang
tepat
4. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan
asuhen keperawatan harus bekerjasama dengan angoota tim kesehatan
lain dalam hal melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota
masyarakat (Mubarak, 2005). Perawat bertanggung jawab dalam
melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang bersifat (Efendi,
2009), yaitu:
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan
tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan
membandingkan antara proses dengan dengan pedoman atau
rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian masyarakat
dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan
masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah ditentukan atau
dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun tindakan dalam
melakukan evaluasi adalah: