Anda di halaman 1dari 2

SITTI AHYANA JUWITA

M21H

105721117221

1. Ringkasan materi manusia dan agama

Kata agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan "din" dalam bahasa Arab
dan Semit, atau dalam bahasa Inggris "religion". Dari arti bahasa (etimologi) agama berasal
dari bahasa Sansekerta yang berarti tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi turun-temurun.
Sedangkan kata "din" menyandang arti antara lain menguasai, memudahkan, patuh, utang,
balasan atau kebiasaan. pengertian teknis terminologis ketiga istilah tersebut
mempunyai makna yang sama, yaitu:

1. Agama, din, religion adalah satu sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas
adanya Yang Maha Mutlak di luar diri manusia;
2. Agama juga adalah sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya
Maha Mutlak tersebut.
3. Di samping merupakan satu sistem credo dan satu sistem ritus, agama juga adalah satu
sistem norma (tata kaidah atau tata aturan) yang mengatur hubungan manusia sesama
manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata
keimanan dan tata peribadatan termaktub di atas.

Dalam agama juga ada beberapa syarat yang mejadi pedoman agar suatu
kepercayaan itu dikatakan sebagai agama, di antara syarat-syarat itu ialah:

1. Percaya dengan adanya Tuhan.


2. Mempunyai kitab suci sebagai pandangan hidup umatumatnya.
3. Mempunyai tempat suci.
4. Mempunyai Nabi atau orang suci sebagai panutan.
5. Mempunyai hari raya keagamaan.

Agama juga memiliki fungsi bagi umat manusia, di antaranya:

1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.


2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan
manusia.
3. Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah.
4. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan.
5. Pedoman perasaan keyakinan.
6. Pedoman keberadaan.
7. Pengungkapan estetika (keindahan).
8. Pedoman rekreasi dan hiburan.
9. Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.

Adapun karakteristik agama pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Agama adalah suatu sistem tauhid atau sistem ketuhanan (keyakinan) terhadap
eksistensi suatu yang absolut (mutlak), di luar diri manusia yang merupakan pangkal
pertama dari segala sesuatu termasuk dunia dengan segala isinya.
2. Agama merupakan sistem ritual atau peribadatan (penyembahan) dari manusia
kepada suatu yang absolut.
3. Agama adalah suatu sistem nilai atau norma (kaidah) yang menjadi pola hubungan
manusiawi antara sesama manusia dan pola hubungan dengan ciptaan lainnya dari
yang absolut.

Layaknya sebuah bangunan agama pun harus memiliki rangka yang kokoh, tegas,
dan jelas. Rangka yang baik adalah rangka yang menguatkan bangunan yang akan
dibangun di atasnya, manusia akan kehilangan pedoman atau pegangan dalam menjalani
kehidupan di dunia bila tidak berpedoman pada agama.

2. Tuit Ferdianand H di media sosial tentang Allahmu dan Allahku Bagaimana


tanggapan masing masing mahasiswa terkait tuit itu

a) Kaitan kerukunan hidup di masyarakat

b) Kaitan dengan penganut agama islam

Menurut pendapat saya, seperti yang kita ketahui bahwa indonesia merupakan
negara penganut banyak agama diantaranya hindu,budha,konghucu,katolik,kristen dan
islam dengan jumlah yang mendominasi. Toleransi dan kerukunan yang tinggi di indonesia
yang menyebabkan semua golongan agama bisa hidup bersama,tanpa mengurangi hak
dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Dengan adanya kasus
yang ditulis oleh ferdinand H ini secara tidak langsung dapat menimbulkan adanya
perpecahan antar umat beragama di indonesia.

Saya sebagai penganut agama islam sangat menyayangkan kejadian ini,apalagi


setelah melihat video klarifikasi yang dibuat oleh pak ferdinand yang mengatakan bahwa
“beberapa hari lalu sedang banyak beban dan cuitan tersebut dibuat berdasarkan dialog
imajiner antara hati dan pikirannya dan cuitan tersebut tidak merujuk pada
kelompok,kaum,dan agama tertentu”.padahal sudah jelas-jelas bahwa beliau menyinggung
suatu agama. Tapi tetap saja kita harus bijak dalam menyikapi masalah tersebut. Saya
sangat setuju dengan pak haris yang meminta aparat penegak hukum untuk memproses
pak Ferdinand soal cuitannya yang dianggap menebar kebencian dan SARA yang tertulis
dalam perundang-undangan pasal 28 ayat 2 UU ITE. Semoga dengan adanya kejadian ini
pak ferdinand bisa mendapat pelajaran dan bisa lebih berhati-hati lagi dalam membuat
tulisan agar tidak menyinggung siapun.

-MUTIARA MELINDA SARI

Anda mungkin juga menyukai