DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
1. Ayu Putri Ananda 142011003
2. Ghina Kalbiah 142011011
3. M. Jamis Misbah 142011016
4. Rafiah ( Non Reg ) 152112013
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
mencurahkan karunianya serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah bejudul “Budaya dalam lingkup kerja perawat
dalam peningkatan keselamatan pasien dan penyebab terjadinya adverse
events terkait prosedut invasif “ ini dengan baik. Tak lupa sholawat serta
salam kita kirimkan kepada junjungan alam, Nabi Muhammad saw karena
beliaulah yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah hingga zaman
yang penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1 Budaya Dalam Lingkup Kerja Perawat Dalam Peningkatan Keselamatan Pasien......6
2.1.1. Budaya Keselamatan Dalam Berorganisasi..........................................................6
2.1.2. Budaya Patient Safety...........................................................................................7
2.1.3. Mengukur Maturitas Budaya Patient Safety............................................................8
2.1.4. Level kematangan budaya patient safety..............................................................9
2.1.5. Menilai Budaya Patient Safety.............................................................................9
2.1.6. Pengembangan Budaya Pasien Safety..................................................................9
2.2 Penyebab Terjadinya Adverse Events Terkait Prosedur Invasif.....................................10
2.2.1. Jenis-Jenis Adverse Events.....................................................................................10
2.2.1 Jenis-Jenis Tindakan Invasif..................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
A. Kesimpulan.............................................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
1. Untuk dapat mengetahui budaya dalam lingkup kerja perawat dalam
peningkatan keselamatan pasien
2. Untuk dapat mengetahui budaya keselamatan dalam berorganisasi
3. Untuk dapat mengetahui penyebab terjadinya adverse events
4. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis adverse event
5. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis tindakan invasif
BAB II
5
PEMBAHASAN
2.1 Budaya Dalam Lingkup Kerja Perawat Dalam Peningkatan Keselamatan Pasien
6
bagian dari tim perawat. Tetapi dokter membutuhkan perawat
dalam prakteknya dan demikian pula sebaliknya.
c. Selalu waspada terhadap semua resiko yang mengancam
keselamatan (safety). Untuk menciptakan budaya ini biasanya
organisasi sudah mempunyai aturan-aturan dan prosedur formal,
tetapi yang lebih penting adalah adanya perhatian khusus terhadap
situasi-situasi yang beresiko tinggi dan tidak hanya sekedar
mematuhi aturan dan prosedur secara rutin. Untuk itu, biasanya ada
satu petugas yang secara rutin mensupervisi dan memonitor respon
terhadap situasi yang beresiko.
d. Training mendapatkan prioritas yang tinggi. Kompetensi staf
secara rutin dievaluasi , seringkali dengan melakukan
simulasisimulasi.
e. Untuk situasi beresiko tinggi digunakan pendekatan kolaborasi.
Pada situasi yang beresiko tinggi, garis hirarki formal ditinggalkan
dahulu, semua anggota tim meningkatkan kewaspadaan, dan
masing-masing anggota tim ikut memonitor perkembangan situasi
dan aktifitas anggota tim yang lain. Umpan balik terhadap
performa setiap anggota timdiberikan secara langsung dan bebas.
Tujuan utamanya adalah keselamatan.
7
organisasi tidak diubah. Budaya patient safety adalah produk dari nilai, sikap,
kompetensi, dan pola perilaku individu dan kelompok yang menentukan
komitmen, style dan kemampuan suatu organisasi pelayanan kesehatan terhadap
program patient safety. Jika suatu organisasi pelayanan kesehatan tidak
mempunyai budaya patient safety maka kecelakaan bisa terjadi akibat dari
kesalahan laten,gangguan psikologis dan physiologis pada staf, penurunan
produktifitas, berkurangnya kepuasan pasien, dan bisa menimbulkan konflik
interpersonal.
8
Patologis Tidak ada sistem untuk pengembangan budaya patient safety
Reaktif Sistemnya masih terpecah-pecah, dikembangkan sebagai bagian dari
regulasi atau permintaan akreditasi atau untuk merespon insiden yang terjadi.
Kalkulatif Terdapat pendekatan sistematis terhadap patient safety, tetapi
implementasinya masih terkotak-kotak, dan analisis terhadap insiden masih
terbatas pada situasi ketika insiden terjadi. Proaktif Terdapat pendekatan
komprehensif terhadap budaya patient safety, intervensi yang evidence-based
sudah diimplementasikan.Generative Pembentukan dan maintenance budaya
patient safety adalah bagian sentral dari misi organisasi, efektifitas intervensi
selalu dievaluasi, selalu belajar daripengalaman yang salah maupun yang berhasil,
danmengambil tindakan-tindakan yang berarti untukmemperbaiki situasi.
9
Perubahan budaya sangat terkait dengan pendapat dan perasaan individuindividu
dalam organisasi. Kesempatan untuk mengutarakan opini secara terbuka, dan
keterbukaan ini harus diakomodasi oleh sistem sehingga memungkinkan semua
individu untuk melaporkan dan mendiskusikan terjadinya adverse events. Budaya
tidak saling menyalahkan memungkin individu untuk melaporkan dan
mendiskusikan adverse events tanpa khawatir akan dihukum.Aspek lain yang
penting adalah memastikan bahwa masing-masing individu bertanggung jawab
secara personal dan kolektif terhadap patient safety dan bahwa keselamatan
adalah kepentingan semua pihak.
Advers event atau yang disebut juga kejadian tidak diinginkan adala suatu
kejadian yang mengkibatkan cidera yang tidak diharapkan pada pasien karena
suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (omission). Tindakan invasif adala tindakan medik langsung yang
dipengaruhi oleh keutuhan tubuh yang memiliki banyak resiko yang
membahayakan pasien salah satunya infeksi yang disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu petugas kesehatan, alat-alat kesehatan, kondisi pasien, dan lingkungan.
(Komalawati, Veronica. 2010)
10
penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh
kesalahan medis atau bukan kesalahan medis.
2. Kejadian nyaris cedera (KNC)/ near miss merupakan suatu insiden yang
tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu
tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (omission), dapat terjadi karena:
11
mengakibatkan langkah pencegahan dan implementasi untuk perbaikan
sulit dilakukan (Cahyono,2008)
3. kejadian sentinel
kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau
cidera serus biasanya dipakai untuk kejadian yang tidak diharapkan seperti
operasi pada bagian tubuh yang salah.
4. Kondisi potensial cidera
Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cidera tetapi belum
terjadi insiden.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita harus mempelajari tentang budaya dalam peningkatan
keselamatan pasien dan adverse event serta cara pencegahannya agar dapat
melakukan tindakan dengan baik dan benar sesuai standar pelayanan kesehatan pada
pasien supaya terjaminnya keselamatan pasien dari semua tindakan yang diberikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14