Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH ISI BERITA DI MEDIA ONLINE

TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT

Disusun guna memenuhi mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif


Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Toni, S. Sos.I,. M.I.Kom

Disusun Oleh :
Detanta Oktavian Syailendra 1971500937

Program Studi S1 Broadcasting


Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Budi Luhur
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media terus berkembang seiring perkembangan jaman, media makin


berkembang pesat dengan munculnya internet. Tonggak awal kelahiran media dengan
memnafaatkan internet terjadi pada tahun 1990. Tim Berners Lee menemukan program
editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang
lainnya, yang membentuk jaringan yang disebut World Wide Web atau yang biasa
disingkat dengan WWW. Pertumbuhan web sebagai media online semakin meningkat
cepat.

Media online atau biasa disebut dengan internet adalah hasil dari persilangan
teknologi komunikasi yang menawarkan kepada pengguna sebagai media yang
berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia atau juga disebut media interaktif,
dimana media memungkinkan partisipasi aktif baik penerima maupun pengirim. Media
online bisa menampung berita teks, foto, audio, dan video. Berbeda dengan media cetak
yang hanya menampilkan teks dan foto. “online” sendiri merupakan bahasa internet
yang berarti informasi dapat diakses dimana saja dan kapan saja selama ada jaringan
internet. Jurnalisme online ini merupakan perubahan baru dalam ilmu jurnalistik.

Sehubungan dengan hal itu, kini berita bisa disajikan dan diakses melalui media
online. Tentunya berita di media online lebih banyak dan lebih sering diakses melalui
media online karena kepraktisannya dibandingkan mengakses berita dari koran. Namun,
yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah tingkat kredibilitas suatu berita
yang ada di media online. Mengingat bahwa media online menyajikan berita sangat
cepat, dalam artian tak lama peristiwa terjadi, berita mengenai peristiwa tersebut
langsung naik. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah tingkat
kredibilitas suatu berita yang disajikan di media online dan tingkat kepercayaan
masyarakat yang mengaksesnya, salah satunya masalah berita isu tentang adanya
kandungan plastik di beberapa kemasan air mineral, salah satunya Aqua. Karena tidak
sedikit masyarakat sehari-harinya mengonsumsi air mineral dari berbagai macam
kemasan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah
seberapa besar pengaruh isi berita di media online terhadap perubahan perilaku
masyarakat ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh isi
berita di media online terhadap perubahan perilaku masyarakat.

1.4 Manfaat Penelitian

 Bagi masyakat, hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan


tentang efek dari media online terhadap kehidupan sehari-hari.
 Bagi peneliti, peneliti mampu menerapkan media online dengan kebutuhannya
sesuai dengan materi pembelajaran tertentu. Serta peneliti mempunyai
pengetahuan dan wawasan mengenai efek dari media online terhadap kehidupan
sehari-hari.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep-Konsep Penelitian

2.1.1 Media Massa

 Pengertian Media Massa

Media massa adalah (dalam bahasa Inggris: Mass Media) singkatan yang berasal


dari Media Komunikasi Massa dalam bahasa inggris Mass Communication Media, yang
berarti media massa yaitu sarana penyampaian pesan-pesan, aspirasi masyarakat,
sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita ataupun pesan kepada masyarakat
langsung secara luas.

 Pengertian Media Massa Menurut Para Ahli

Menurut (Cangara, 2002) – Media massa adalah alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV.

Sedangkan menurut (Rakhmat, 2001) – Media massa adalah faktor lingkungan yang


mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau
proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa
memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.

 Jenis-Jenis Media Massa


- Media Cetak, misalnya seperti: Majalah, Koran, Surat Kabar dll.
- Media Elektronik, misalnya seperti: Radio, TV, Film atau Video, dll.
- Media Siber, misalnya seperti: Media Sosial, Website, Portal Berita, Blog, dll

 Fungsi Media Massa


- Sebagai pemberi informasi – pemberi informasi kepada masyarakan umum,
secara tepat waktu.
- Sebagai pengambilan keputusan – Berperan dalam menghantarkan informasi
untuk mengambil keputusan.
- Sebagai bahan untuk diskusi, memperjelas permasalahan yang dihadapi serta
menyampaikan pesan-pesan para pemuka masyarakat.
- Sebagai pendidik – Sebagai pemberi pendidikan kepada masyarakat melalui
berbagai macam informasi.

2.1.2 Media Online

 Pengertian Media Online

Media online (online media) adalah media atau saluran komunikasi yang tersaji


secara online di situs web (website) internet. Semua jenis kanal (channel) komunikasi
yang ada di internet atau hanya bisa diakses dengan koneksi internet disebut media
online. Istilah media online (online media) menggabungkan dua kata: media dan online.

Secara bahasa (KBBI), media adalah alat atau sarana komunikasi seperti koran,


majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Media juga berarti perantara,
penghubung, dll. Online dalam bahasa Indonesia disebut daring –karenanya media
online disebut juga media daring. Daring artinya dalam jaringan, terhubung melalui
jejaring komputer, internet, dan sebagainya.

Dalam konteks komunikasi massa, media online adalah media massa (mass media)
atau media jurnalistik/media pers yang tersaji di internet secara online, khususnya situs
berita (news site) atau portal berita (news portal).

Media Online dalam konteks komunikasi massa disebut juga media siber (cyber
media). Dalam Pedoman Pemberitaan Media Siberdisebutkan, media siber adalah segala
bentuk media yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan
jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan
Pers yang ditetapkan Dewan Pers.

Media Online atau Media Siber adalah media massa ”generasi ketiga” setelah media
cetak (printed media) –koran, tabloid, majalah, buku– dan media elektronik (electronic
media) –radio, televisi, dan film/video.

 Karakteristik dan keunggulan media online dibandingkan ”media


konvensional” (cetak/elektronik) :
- Kapasitas luas –halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
- Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
- Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.
- Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
- Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
- Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
- Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar, chat
room, polling, dsb.
- Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat
ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).
- Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)yang berkaitan dengan informasi
tersaji.

2.1.3 Efek Media Massa

 Pengertian Efek Media Massa

Efek media massa adalah suatu kesan yang timbul pada pikiran khalayak akibat
adanya suatu proses penyampaian pesan melalui media atau alat-alat komunikasi
mekanis seperti: surat kabar, radio, televisi dan sebagainya. Menurut Straubhaar et. al.
(2011) adalah suatu perubahan pada pengetahuan, sikap, emosi, atau tingkah laku setiap
individu atau seseorang yang mengkonsumsi media tersebut sebagai hasil dari paparan
media massa yang dilakukan secara terus-menerus.

 Pengertian Efek Media Menurut Para Ahli


- Lang menyatakan efek media sebagai “apa jenis isi pesan, (yang disampaikan)
dalam jenis media apa, mempengaruhi khalayak yang mana, dan dalam situasi
apa”
- Jennings Bryant dan Dolf Zillmann menyatakan efek media sebagai dampak
sosial, budaya dan psikologis melalui media massa.
- Elisabeth M. Perse menyatakan efek media sebagai “bagaimana mengontrol,
atau memitigasi dampak media massa terhadap individu atau masyarakat”.

2.1.4 Kode Etik Jurnalistik

 Pengertian Kode Etik Jurnalistik

Kode Etik Jurnalistik adalah himpunan etika profesi kewartawanan.


Wartawan selain dibatasi oleh ketentuan hukum, seperti Undang-Undang Pers Nomor
40 Tahun 1999, juga harus berpegang kepada kode etik jurnalistik. Tujuannya adalah
agar wartawan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya, yaitu mencari dan
menyajikan informasi.

 Kode Etik Jurnalistik Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

Aliansi Jurnalis Independen percaya bahwa kemerdekaan pers dan hak publik atas
informasi merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia. Dalam menegakkan kemerdekaan
pers dan memenuhi hak publik atas informasi, anggota AJI wajib mematuhi Kode Etik
sebagai berikut :

1. Jurnalis menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.


2. Jurnalis selalu menguji informasi dan hanya melaporkan fakta dan pendapat
yang jelas sumbernya.
3. Jurnalis tidak mencampuradukkan fakta dan opini.
4. Jurnalis tidak menyembunyikan informasi penting yang berkaitan dengan
kepentingan publik.
5. Jurnalis memberikan tempat bagi pihak yang tidak memiliki kemampuan dan
kesempatan untuk menyuarakan pendapat mereka.
6. Jurnalis mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam
peliputan, pemberitaan serta kritik dan komentar.
7. Jurnalis menolak segala bentuk campur tangan pihak manapun yang
menghambat kebebasan pers dan independensi ruang berita.
8. Jurnalis menghindari konflik kepentingan.
9. Jurnalis menolak segala bentuk suap.
10. Jurnalis menggunakan cara yang etis dan profesional untuk memperoleh berita,
gambar, dan dokumen.
11. Jurnalis segera meralat atau mencabut berita yang diketahuinya keliru atau tidak
akurat disertai dengan permintaan maaf kepada publik.
12. Jurnalis melayani Hak Jawab dan Hak Koreksi secara proporsional.
13. Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk
mencari keuntungan pribadi.
14. Jurnalis tidak menjiplak.
15. Jurnalis menolak praktik-praktik pelanggaran etika oleh jurnalis lainnya.
16. Jurnalis menolak kebencian, prasangka, sikap merendahkan, diskriminasi, dalam
masalah suku, ras, bangsa, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa, agama,
pandangan politik, orang berkebutuhan khusus atau latar belakang sosial
lainnya.
17. Jurnalis menghormati hak narasumber untuk memberikan informasi latar
belakang, off the record, dan embargo. 
18. Jurnalis menjaga kerahasiaan sumber informasi konfidensial, identitas korban
kejahatan seksual, dan pelaku serta korban tindak pidana di bawah umur.
19. Jurnalis menghormati privasi, kecuali untuk kepentingan publik.  
20. Jurnalis tidak menyajikan berita atau karya jurnalistik dengan mengumbar
kecabulan, kekejaman, kekerasan fisik dan psikologis serta kejahatan seksual.
21. Jurnalis menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, tidak beritikad buruk,
menghindari fitnah, pencemaran nama dan pembunuhan karakter.

2.1.5 Berita

 Pengertian Berita

Pengertian Berita adalah laporan peristiwa (fakta) atau pendapat (opini) yang aktual
(terkini), menarik dan penting. Ada juga yang mengartikan berita sebagai informasi
baru yang disajikan dalam pembacaan / penulisan yang jelas, aktual dan menarik.

Yang dimaksud dengan Pengertian Berita adalah suatu laporan cepat mengenai
peristiwa terbaru dan penting untuk disampaikan kepada masyarakat. Berita dapat
disajikan dalam bentuk surat kabar, radio, siaran tv maupun media online. Atau arti lain
dari berita yaitu suatu informasi mengenai fakta atau sesuatu yang sedang terjadi.
Biasanya disampaikan dalam bentuk media cetak, siara tv, radio, mulut ke mulut dan
media online.

 Bagian-Bagian Berita Secara Umum

Headline

Headline dapat disebut juga sebagai judul, umumnya dilengkapi juga dengan anak
judul. Yang fungsinya untuk memudahkan para pembaca supaya dapat segera
mengetahui peristiwa apa yang akan disampaikan dan menonjolkan berita tersebut
dengan dukungan grafik supaya lebih menarik.

Deadline

Biasanya deadline terdiri dari nama media massa, tempat peristiwa dan juga tanggal
terjadinya peristiwa. Tujuannya untuk menunjukan tempat peristiwa dan inisial dari
media massa yang menyampaikan berita.
Lead

Merupakan unsur yang sangat penting dalam berita, karena dapat menentukan apakah
isi dari berita tersebut akan dibaca atau tidak oleh masyarakat. Dapat dikatakan juga
sebagai inti suatu berita, yang berfungsi untuk menggambarkan seluruh isi berita tapi
secara ringkas. Biasanya disebut dengan teras berita dan ditulisnya pada paragraf
pertama.

Body

Merupakan bagian tubuh berita, isinya peristiwa-peristiwa yang dilaporkan dengan


bahasa yang singkat, jelas dan padat. Body dapat disebut juga sebagai bagian
perkembangan berita.

2.1.6 Perubahan Perilaku

 Konsep Perilaku

Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari proses
interaksi dengan lingkungan. Perilaku yang berlaku pada individu atau organisme tidak
timbul dengan sendirinya. Perilaku merupakan basil hubungan antara perangsang
(stimulus) dan respon Skinner, cit. Notoatmojo 1993). Perilaku tersebut dibagi lagi
dalam 3 domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Kognitif diukur dari
pengetahuan, afektif dari sikap psikomotor dan tindakan (ketrampilan). Pengetahuan
diperoleh dari pengalaman, selain guru, orangtua, teman, buku, media massa (WHO
1992). Menurut Notoatmojo (1993), pengetahuan merupakan hasil dari tabu akibat
proses penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan tersebut terjadi sebagian besar
dari penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan yang cakap dalam koginitif mempunyai
enam tingkatan, yaitu : mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan,
menyimpulkan dan evaluasi.
 Konsep Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku adalah merupakan suatu paradigm bahwa manusia akan berubah
sesuai dengan apa yang mereka pelajari baik dari keluarga, temna, sahabat, ataupun
belajar dari diri mereka sendiri. Proses pembelajaran diri inilah nantinya akan
membentuk seseorang tersebut, sedangkan pembentukkan tersebut sangat disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan orang tersebut baik dalam kesehariannya ataupun dalam
keadaan tertentu.
Dalam perkembangannya, perilaku seseorang dapat berubah-ubah sesuai dengan
hal-hal yang memungkinkan perubahan itu terjadi. Dalam perkembangannya di
kehidupan, perilaku manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor intern dan ekstern yang
memungkinkan suatu perilaku mengalami perubahan. Berikut diuraikan faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan perilaku pada manusia.

2.2 Teori Penelitian

Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response).

 Pengertian Teori S-O-R

Menurut Onong Uchjana Effendy (Uchjana, 2003:254-256) Teori S-O-R sebagai


singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut stimulus response ini, efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Teori S-O-R (Stimulus Organism Respon) yang di kemukakan oleh Houland, et.
al pada tahun 1953 ini lahir karena adanya pengaruh dari ilmu psikologi dalam ilmu
komunikasi. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian
yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, opini, prilaku, kognisi, afeksi dan
konasi. Asumsi dasar teori S-O-R adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku
bergantung ada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :

a. Pesan (Stimulus, S)
b. Komunikan (Organism, O)
c. Efek (Response, R)

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima


atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada pengertian dari
komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah
yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya,
maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang
terarah, segera, dan langsung terhadap komunikan. Model ini menunjukkan bahwa
komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya, model ini mengasumsi bahwa kata-
kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain
memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara
positif atau negatif; jika tersenyum akan dibalas tersenyum maka ini merupakan reaksi
positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan
respon negatif. Model inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik
komunikasi yaitu Hypodermic Needle atau Teori Jarum Suntik, asumsi dari teori inipun
tidak jauh.

Berbeda dengan model S-O-R, yakni bahwa media secara langsung dan cepat
memiliki efek yang kuat terhadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai jarum
suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) dan menghasilkan
tanggapan (R) yang kuat pula.

Proses Belajar Individu

Menurut teori S-O-R, proses dari perubahan sikap adalah serupa dengan proses
belajar. Berikut proses belajar yang dilakukan oleh individu:
 Pesan (stimulus) yang diberikan komunikator kepada komunikan (organisme)
dapat diterima atau ditolak oleh komunikan tersebut. Jika komunikan menolak
stimulus yang diberikan, berarti stimulus tersebut kurang efektif untuk
digunakan dalam mempengaruhi perhatian individu; sehingga proses belajar
berhenti disini.
 Namun apabila stimulus diterima, menandakan adanya perhatian dari
komunikan (organisme). Komunikan mengerti stimulus yang diberikan oleh
komunikator ini, berarti stimulus tersebut efektif digunakan dan proses belajar
berlanjut.
 Setelah itu komunikan (organisme) mengolah stimulus yang diterimanya,
sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya
atau dengan kata lain mengambil sikap.
 Ditambah dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan, maka akhirnya
sikap yang diambil komunikan (individu) tersebut berlanjut menjadi sebuah
tindakan, yaitu perubahan prilaku.

Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Teori SOR

Berhasil atau tidaknya penerapan teori S-O-R dalam sebuah proses komunikasi,
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut beberapa  beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi keberhasilan teori ini:

 Komunikator. Komunikator adalah penyampai pesan, dalam hal ini berkaitan


dengan pemberi stimulus. Komunikator dituntut untuk memiliki kredibilitas
yang tinggi di mata komunikan (penerima stimulus). Selain itu komunikator juga
harus memiliki kemampuan berkomunikasi serta daya tarik yang memadai
sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
 Media. Dalam komunikasi, media merupakan alat atau sarana yang digunakan
oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Media yang
digunakan perlu dipilih secermat mungkin agar dapar pesan atau stimulus yang
diberikan oleh komunikator dapat diterima dengan mudah oleh komunikan.
Media yang digunakan komunikator harus sesuai dengan karakteristik
komunikan, sehingga dapat mempermudah proses pemahaman komunikan (baca
juga: sistem komunikasi indonesia).
 Karakteristik Komunikan (Organisme). Diterima atau tidaknya suatu stimulus
yang diberikan komunikator kepada komunikan, sangat ditentukan oleh
karakteristik komunikan. Oleh karena itu pendalaman terhadap karakteristik
komunikan sangat diperlukan, untuk memperkuat tingkat keberhasilan stimuli
yang diberikan.

Hambatan

Sama seperti teori-teori lainnya, teori keberhasilan penerapan teori SOP dalam
komunikasi juga bergantung pada banyak faktor. Berikut beberapa faktor yang juga
dapat menghambat teori SOP:

 Gangguan Mekanik

Gangguan mekanik berupa gangguan fisik, yang disebabkan oleh adanya suara atau
kebisingan lain di sekitar tempat pemberian stimulus dilakukan. Misalnya suara mobil
yang lalu lalang, suara musik dari luar, dll.

 Gangguan Semantik

Gangguan semantik berupa gangguan disebabkan oleh adanya perbedaan makna yang
dipahami oleh sumber dan penerima. Gangguan ini biasanya berhubungan dengan
keterbatasan atau perbedaan bahasa, misalnya perbedaan pemahaman mengenai istilah –
istilah rumit atau jargon – jargon tertentu.

 Kepentingan

Komunikan akan selektif dalam menerima pesan/ stimulus yang diberikan berdasarkan
kepentingannya. Contohnya materi mengenai penyajian makanan dengan gizi yang
seimbang bagi keluarga akan lebih menarik bagi ibu rumah tangga daripada materi
mengenai cara menghitung kalori makanan yang dibutuhkan untuk suatu kegiatan
olahraga .
 Motivasi Terpendam

Motivasi akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Perbedaan motivasi dapat menjadi
penghambat keberhasilan penerapan teori S-O-R. Ketika motivasi yang terkandung
dalam stimulus yang diberikan komunikator sesuai dengan motivasi komunikan, maka
stimulus akan diterima. Jika tidak sesuai, komunikan akan mengabaikannya. Semakin
sesuai stimulus yang diberikan dengan motivasi yang dimiliki komunikan, akan
semakin tinggi pula tingak keberhasilan penerapan teori S-O-R ini.

 Prasangka

Prasangka berkaitan dengan rasa curiga yang timbul dalam diri komunikan. Prasangka
bisa menjadi hambatan yang sangat berat dalam keberhasilan teori S-O-R, sebab rasa
curiga akan membuat komunikan bersikap menentang komunikator, bahkan sebelum
komunikator menyampaikan apapun. Prasangka dapat timbul pada etnis, agama,
pandangan politik, atau kelompok tertentu.

 Evasi Komunikasi

Evasi komunikasi berkaitan gejala mencemooh atau mengelakkan pesan (stimulus) yang
diberikan komunikator dengan tujuan untuk mendiskreditkan pesan tersebut. Terdapat
tida jenis evasi, yaitu menyesatkan pengertian, mencacatkan pesan komunikasi, dan
merubah kerangka referensi. Menyesatkan pengertian misalnya, dengan menyebut
seorang pejabat pemerintah mencari muka  ketika pejabat tersebut terlihat sedang
melakukan upaya menanam pohon.

Pengaplikasian Teori SOR

Teori ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, baik dalam bidang bisnis,
kesehatan politik, pemerintahan, atau bidang lain yang memiliki tujuan untuk merubah
sikap seseorang atau suatu kelompok. Dalam contoh ini penulis mengambil kasus dalam
bidang kesehatan, merubah prilaku masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai agar
tidak membuang sampai kesungai, karena selain merusak lingkungan, air sungai juga
digunakan untuk mencuci, mck, dan semacamnya oleh masyarakat di hilir sungai.

A. Elemen Teori SOR


Berikut adalah beberapa elemen yang ada di dalam teori S-O-R, diantaranya adalah:

 Stimulus (S): gagasan untuk menyadarkan masyarakat yang tinggal di sekitar


aliran sungai untuk tidak membuang sampah kesungai
 Orgamisme (O): masyarakat yang tinggal di pinggir sungai
 Respon (R): berupa efek yang diharapkan terjadi, yaitu masyarakat merubah
kebiasaan mereka mencemari lingkungan.

B. Proses Tahapan
Selain beberapa elemen yang ada di teori S-O-R, terdapat pula berbagai proses tahapan
yang diadaptasi dari teori S-O-R tersebut. iantaranya:

 Tahap pertama, komunikator mencari cara pemberian stimulus yang tepat agar
mendapatkan perhatian dari komunikan.
 Setelah mendapatkan perhatian, selanjutnya komunikator berusaha bagaimana
caranya agar komunikan mendapatkan perngertian bahwa membuang sampah ke
sungai itu tidak baik.
 Selanjutnya komunikan mengolah gagasan yang diterimanya dari komunikator,
disii komunikan menentukan sikap apa yang dipilihnya.
 Tahap terakhir, masyarakat mulai mengubah prilakunya dengan tidak lagi
membuang sampah di sungai dan lebih mencintai lingkungan.

2.3 Kerangka Berpikir

Manusia hidup memerlukan informasi. Setiap waktu bahkan setiap detiknya


pasti ada peristiwa yang terjadi diberbagai belahan dunia. Dengan adanya informasi
yang tersebar, manusia mengetahui setiap peristiwa/informasi yang sudah, sedang, dan
akan terjadi. Tanpa adanya jurnalis, kantor berita, ataupun media yang menyebarkan
informasi manusia akan ketinggalan informasi yang secara langsung maupun tidak
langsung berpengaruh ke kehidupan sehari-hari.

Seiring dengan perkembangan jaman saat ini dengan kemajuan teknologi yang
berkembang pesat, muncullah media online sebagai sarana penyampaian berita dengan
begitu cepat dan mudah. Memudahkan manusia untuk mengakses semua informasi yang
dibutuhkan. Namun, saat ini banyak beredarnya berita palsu yang biasa disebut dengan
hoax yang secara tidak langsung merugikan banyak orang.

Sehubungan dengan hal tersebut, kini sedang maraknya berita tentang Isu
Adanya Kandungan Plastik di Air Kemasan Aqua pada Media Online Kompas.com.
Dengan beredarnya berita tersebut melalui media online sangat berhubungan dan
memengaruhi perubahan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu apakah
tetap mengonsumsi air mineral dari kemasan Aqua atau berhenti mengonsumsi air
mineral dari kemasan Aqua.
 Variabel

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas dan variable terikat.

Variabel babas : Pengaruh Isi Berita di Media Online.

Variabel terikat : Perubahan Perilaku Masyarakat.

Teori S-O-R: Perubahan Perilaku


Isu Adanya T
Isi Berita di Manusia:
Plastik di 1. Stimulus
Media
Air dalam 1. Mengonsumsi
Online 2. Organisme
Kemasan
Kompas.com 2. Berhenti
Aqua 3. Respon Mengonsumsi

2.4 Hipotesis

Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran diatas, peneliti mengajukan


hipotesis sebagai berikut :

1. Isi berita pada isu adanya kandungan plastik di air kemasan Aqua pada media
online Kompas.com berpengaruh besar terhadap perubahan perilaku masyakat.
2. Masyarakat berhenti mengonsumsi air mineral dari kemasan Aqua.

Anda mungkin juga menyukai