Disusun Oleh :
NINDY EVRILANY
NIM : 18.079.079.01
Ny.R, 56 tahun seorang ibu rumah tangga dirawat di unit intensif, dengan keluhan
utama nyeri ulu hati dan mual, pasien mengatakan sudah merasa mual sejak
sebelum dirawat di rumah sakit dan hilang nafsu makan. Pasien mengatakan tidak
pernah memiliki penyakit diabetes sebelumnya. Hasil TTV : nadi : 106x/menit ;
RR
: 26x/m ; TD : 82/32 mmHg ; Suhu 38,6°C, GCS : 3-4-5, pupil isokor. Pasien
tampak pucat dan lemah.
Di ruangan intensif, pasien mendapatkan intervensi :
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. R
c. Umur : 56 tahun
e. Agama : Islam
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Sekarang
Keluhan utama :
Ny.R mengeluh nyeri pada ulu hati dan mengatakan sudah merasa mual
sejak sebelum dirawat di rumah sakit dan hilang nafsu makan.
c. Kesehatan Keluarga
b. B2 (Blood) : Pucat
B. INTERVENSI
Terapeutik:
1. Kendalikan factor penyebab
mual
2. Kurangi atau hilanhkan
keadaan penyebab mual
3. Berika makanan dalam jumlah
kecil dan menarik.
Edukasi:
1. Anjurkan istirahat dan
tidur yang cukup
2. Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendaj
lemak.
3. Ajarkan Teknik
nofarmakologis untuk
mengatasi mual
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
antiemetic
2. Nyeri akut bd Setelah dilakukan Manajemen nyeri
uluh hati
tindakan selama 1 x 24 Observasi:
jam tingkat menurun 1. Indetifikasi lokasi,
dengan kriteria hasil karakteristik, durasi, frekuensi,
menurun: kualitas, interstitas nyeri
Keluhan nyeri menurun 2. Indetifikasi skala nyeri
(5) 3. Indetifikasi respon nyeri
Meringis menurun (5) non verbal
Mual menurun (5)
Terapeutik:
1. Berikan Teknik
nonfarmokologi untuk
mengurangi rasa nyari ( mis:
tens,hipnotis, akupresur,terapi
music)
2. Fasiltas istirahat dan tidur
Edukasi:
1. Jelaskan
penyebab,periode,dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri.
3. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri.
4. Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik
Kolaborasi
1. kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Terapeutik
1. berikan asupan cairan oral
2. konsultasikan dengan medis
jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
Edukasi
1. anjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dl
2. anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri
3. anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
4. anjurkan indikasi dan
pentingnya pengujian keton
urin, jika perlu
5. anjurkan pengelolaan diabetes
Kolaborasi
kolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
5. Hipertermia Setelah dilakukan Manajeme Hipertermia
tindakan selama 24 jam
diharapkan tingkat Observasi
membaik dengan 1. identifikasi penyebab
kriteria hasil : hipertensi
Suhu tubuh membaik 2. monitor suhu tubuh
(5) 3. monitor kadar elektolit
Suhu kulit membaik (5) 4. monitor luaran urin
Pucat menurun (5) 5. monitor komplikasi
akibat hipertermia
Trapeutik
1. langgaran atau lepaskan
pakaian
2. berikan cairan oral
3. lakukan pendinginan eksternal
( mis. Selimut hiportermia
kompres dingin dari
dahi,leher,dada,abdomen,aksila
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan
elektrolit intravena,jika perlu.