Anda di halaman 1dari 8

PENTINGNYA PERAWAT MENGGUNAKAN APD ( ALAT

PELINDUNG DIRI) AGAR TERHINDAR DARI

PENYAKIT AKIBAT KECELAKAAN KERJA

Putri Dwi Helga

putridwihelga111@gmail.com

Latar Belakang dan prinsip dasar layanan kesehatan serta


komponen kritis dari manajemen mutu dan
Berdasarkan Keputusan Menteri
salah satu indikator dalam penilaian
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432
akreditasi rumah sakit (Kepmenkes No.
tahun 2008, rumah sakit termasuk kedalam
1087, 2010).
kriteria tempat kerja dengan berbagai
bahaya potensial yang dapat menimbulkan Melihat tingginya resiko terhadap
dampak kesehatan. Pelaksanaan Kesehatan gangguan kesehatan di rumah sakit, maka
dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah perlu di lakukan upaya-upaya pencegahan
satu bentuk upaya untuk menciptakan terhadap kejadian penyakit atau traumatic
tempat kerja yang aman, sehat, sehingga akibat lingkungan kerja dan faktor
dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja manusianya. Salah satu di dantaranya
dan penyakit akibat kerja yang pada adalah menggunakan APD. Perawat
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan bertanggung jawab menjaga keselamatan
produktivitas kerja. Salah satu tujuan dari klien di rumah sakit melalui pencegahan
program K3 adalah mencegah terjadinya kecelakaan., cidera, trauma dan melalui
penyakit akibat kerja pada pekerja. penyebaran infeksi di unit perawatan
intensif hal ini sering menyebabkan
Rumah sakit merupakan salah satu
perawat kurang memperhatikan teknik
penyedia pelayanan kesehatan yang
aseptic dalam melakukan tindakan
dituntut untuk senantiasa meningkatkan
keperawatan (Potter, 2005)
mutu pelayanan dengan membangun
keselamatan dan layanan kesehatan yang Perilaku tidak aman perawat saat
lebih aman sehingga mendapat bekerja tanpa menggunakan alat pelindung
kepercayaan dari pelanggan. Keselamatan diri sesuai standar dapat mengakibatkan
di rumah sakit merupakan aspek penting kecelakaan kerja dan menimbulkan
penyakit akibat kerja. Tindakan tidak aman bertambah seperti, hepatitis, HIV/AIDS
(unsafe action) adalah tindakan yang dapat apabila penggunaan alat pelindung diri
membahayakan pekerja itu sendiri maupun diabaikan, sehingga menyebabkan
orang lain yang dapat menyebabkan terjadinya resiko infeksi (Potter&Perry,
terjadinya kecelakaan yang dapat 2005). Penyakit hepatitis dan HIV/AIDS
disebabkan oleh berbagai hal seperti tidak dapat menyerang perawat apabila tidak
memakai APD, tidak mengikuti prosedur menggunakan alat pelindung diri yang
kerja, tidak mengikuti peraturan disebabkan terkena cairan tubuh atau
keselamatan kerja dan bekerja tidak hati- tertusuk jarum.
hati, dimana dari setiap 300 tindakan tidak
aman, akan terjadi 1 (satu) kali kecelakaan
yang mengakibatkan kehilangan hari kerja. Metode

Faktor yang menyebabkan Metode penulisan yang digunakan


perawat berperilaku tidak aman yaitu sikap ialah dengan metode deskriptif. Dimana
negative perawat yang tidak disiplin dalam dilakukan dengan teknik pengumpulan
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) data atau informasi dengan melakukan
dan Standar Operasional Prosedur (SOP) analisis, eksplorasi, kajian bebas (literatur
yang berlaku. review) yang relevan yang berfokus pada
tema yaitu Pentingnya Perawat
Alat pelindung diri adalah suatu
Menggunakan APD( Alat Pelindung Diri)
alat yang mempunyai kemampuan untuk
Terhadap Penyakit Akibat Akibat
melindungi seseorang dalam pekerjaan
Kecelakaan Kerja.
yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga
kerja dari bahaya di tempat kerja. Adapun sumber yang digunakan
(Barbara, 2012). Alat Pelindung Diri dalam penulisan ini menggunakan sumber
(APD) dianggap sebagai pertahanan dari jurnal dengan memasukkan kata kunci
terakhir karena tidak mudah untuk yaitu Pentingnya Perawat Menggunakan
digunakan dan menghambat gerakan APD( Alat Pelindung Diri) Terhadap
(Dinar 2003, p.27). Penyakit Akibat Akibat Kecelakaan Kerja.

Penggunaan alat pelindung diri Adapun referensi dari jurnal yang


pada perawat sangat berpengaruh terhadap saya gunakan merupakan jurnal yang
penularan penyakit. Resiko tertularnya diterbitkan pada 8 tahun terakhir ( dengan
penyakit pada perawat akan semakin tahun paling tua 2012).
Hasil pelindung diri dalam melakukan pekerjaan
(Banda, 2015)
Berdasarkan hasil analisis dan
kajian bebas dari beberapa jurnal yang Reason mengatakan orang tidak
sesuai dengan topik yang di bahas. menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
diri dikarenakan:
Maka dapat diperoleh bahwa
secara psikologis tenaga kerja dengan 1. Kurang pengetahuan atau
masa kerja yang lama merasa keterampilanya pekerja. Hal ini
berpengalaman dengan pekerjaanya dan disebabkan kurangnya pelatihan,
menganggap pekerjaannya adalah suatu prosedur atau peraturan mengenai
rutinitas sehari- hari. Sehingga keselamatan kerja bahwa penyebab
penggunaan APD tidak lagi menjadi kecelakaan kerja
ketentuan yang harus digunakan.
2. Ketimpangan manajemen
Berdasarkan teori Domino, sehingga memperlihatkan pengaruh
penyebab pekerja tidak menggunakan Alat manajemen dalam mengakibatkan
Pelindung Diri (APD) yaitu melalui terjadinya kecelakaan kerja.
hubungan mata rantai sebab akibat dari
Tujuan penggunaan APD untuk
beberapa faktor penyebab tersebut adalah:
melindungi kulit dan selaput lendir tenaga
1. Lemahnya manajemen dan kesehatan dari pajanan semua cairan tubuh
pengawasannya dari kontak langsung dengan pasien.

2. Lemahnya sanksi, serta kurangnya Alat pelindung diri terdiri dari


sarana dan prasarana sarung tangan, masker(alat pelindung
wajah), penutup kepala, celemek, dan
3. Kcerobohan atau kelalaian dari manusia
sepatu pelindung( alas kaki).
serta tindakkan manusia yang tidak aman
APD memiliki peran yang penting
(Buntarto, 2015).
dalam upaya mengeliminir transmisi agent
Notoadmodjo, menyebutkan penyakit infeksi baik dari lingkungan
pendidikan dapat dapat memengaruhi rumah sakit, dari pasien ke perawat
sikap seseorang dalam menggunakan maupun dari pasien ke pasien lainnya
APD, Semakin tinggi pendidikan maupun infeksi yang terjadi pada pasien
seseorang maka semakain berpengaruh itu sendiri.
dalam bersikap terhadap penggunaan alat
Pembahasan APD, Semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakain berpengaruh
Penggunaan Alat Pelindung Diri
dalam bersikap terhadap penggunaan alat
(APD) sangat penting untuk melindungi
pelindung diri dalam melakukan pekerjaan
mukosa - mulut, hidung dan mata dari
(Banda, 2015)
tetesan dan cairan yang terkontaminasi.
Mengingat bahwa tangan dikenal untuk Hasil penelitian Liswanti, tahun
mengirimkan patogen ke bagian lain dari 2017 Berdasarkan hasil penelitian
tubuh ataupun individu lainnya.Kebersihan menunjukan ada hubungan signifikan
tangan dan sarung tangan sangat penting antara sikap terhadap perilaku penggunaan
baik untuk melindungi pekerja kesehatan alat pelindung diri (APD). Berdasarkan
dan untuk mencegah penularan kepada teori Domino, penyebab pekerja tidak
orang lain. Penutup wajah, pelindung kaki, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
gaun atau baju, dan penutup kepala yang yaitu melalui hubungan mata rantai sebab
juga dianggap penting untuk mencegah akibat dari beberapa faktor penyebab
penularan ke petugas kesehatan World tersebut adalah lemahnya manajemen dan
Health Organization (WHO) (Arifianto, pengawasannya, sanksi, kurangnya sarana
2017) dan prasarana, kecerobohan atau kelalaian
dari manusia, serta tindakkan manusia
Aderson menyebutkan bahwa
yang tidak aman (Buntarto, 2015)
seseorang yang sudah lama bekerja
mempunyai wawasan yang lebih luas dan Penyakit Akibat Kerja adalah
pengalaman yang lebih banyak yang penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
berperan dalam perilaku tenaga kerja. dan lingkungan kerja. Frank menjelaskan,
Secara psikologis tenaga kerja dengan penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK)
masa kerja yang lama merasa dan kecelakaan kerja disebabkan oleh
berpengalaman dengan pekerjaanya dan manajemen kurang kontrol.
menganggap pekerjaannya adalah suatu
Reason mengatakan orang tidak
rutinitas sehari- hari, sehingga penggunaan
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
APD tidak lagi menjadi ketentuan yang
diri dikarenakan kurang pengetahuan atau
harus digunakan.
keterampilanya pekerja hal ini, disebabkan
Notoadmodjo, menyebutkan kurangnya pelatihan, prosedur atau
pendidikan dapat dapat memengaruhi peraturan mengenai keselamatan kerja.
sikap seseorang dalam menggunakan mengatakan bahwa penyebab kecelakaan
kerja adalah ketimpangan manajemen untuk melindungi diri dan mencegah
sehingga memperlihatkan pengaruh infeksi nosokomial. Tujuan penggunaan
manajemen dalam mengakibatkan APD untuk melindungi kulit dan selaput
terjadinya kecelakaan kerja. (Djatmiko, lendir tenaga kesehatan dari pajanan
2016). semua cairan tubuh dari kontak langsung
dengan pasien (Depkes, 2003)
Fungsi APD
Alat pelindung diri adalah alat
APD memiliki peran yang penting
yang di gunakan seseorang dalam
dalam upaya mengeliminir transmisi agent
pekerjaanya yang di maksud untuk
penyakit infeksi baik dari lingkungan
melindungi dirinya dari sumber bahaya
rumah sakit, dari pasien ke perawat
tertentu baik yang berasal dari pekerjaan
maupun dari pasien ke pasien lainnya
maupun lingkungan pekerjaan dan berguna
maupun infeksi yang terjadi pada pasien
dalam mengurangi atau mencegah
itu sendiri.
kecacatan .
Untuk dapat menggunakan APD
Alat pelindung diri terdiri dari
secara benar harus didukung oleh
sarung tangan, masker(alat pelindung
pengetahuan dan sikap yang baik, dari segi
wajah), penutup kepala, celemek, dan
pengetahuan perawat harus bisa
sepatu pelindung( alas kaki).
memahami potensi risiko bahaya infeksi
dan pintu masuk dari transmisi agent Jenis APD
infeksi tersebut sehingga dapat memilih
1. Sarung tangan
jenis dan bahan APD yang sesuai dengan
potensi bahaya yang ada. Sedangkan dari Pemakaian sarung tangan
segi sikap perawat harus didukung dengan merupakan bagian penting dari standar
perilaku yang baik terkait dengan precaution bagi perawat yang sering
penggunaan APD seperti kepatuhan dalam berinteraksi dengan pasien maupun alat-
menggunakan APD dengan benar pada alat yang terkontaminasi. Sarung tangan
saat melakukan tindakan keperawatan dan dapat membantu perawat untuk
kesadaran untuk merawat APD. melindungin tangan dari kontak dengan
darah, semua jenis cairan tubuh, sekret,
Pengertian APD
kulit yang tidak utuh, selaput lendir pasien
Alat pelindung diri merupakan dan benda yang terkontaminasi (Depkes
peralatan yang digunakan tenaga kesehatan RI, 2003).
2. Alat pelindung wajah Penggunaan APD seperti sarung
tangan dan masker sangatlah mutlak di
Alat pelindung wajah merupakan
lakukan , di samping penggunaan alat
peralatan wajib perawat untuk menjaga
medis yang steril dalam penggunaan alat
keamanan dirinya dalam menjalankan
medis yang steril dalam setiap pemberian
asuhan keperawatan. Alat pelindung diri
tindakan keperawatan. Meskipun terkesan
wajah dapat melindungi selaput lendir
sebagai alat sederhana, namun sarung
dibagian mulut, hidung dan mata perawat
tangan dan masker harus di pakai dalam
terhadap resiko percikan darah maupun
setiap tindakan invasive.
cairan tubuh manusia. Alat pelindung
wajah terdiri dari masker dan kacamata 3. Penutup kepala
pelindung (Depkes,2003). Kedua jenis alat
Penutup kepala sebagai bagian dari
pelindung diri tersebut dapat digunakan
standard precaution memilikin fungsi dua
terpisah maupun bersamaan sesuai dengan
arah. Fungsi pertama, penutup kepala
jenis tindakan.
membantu mencegah terjadinya percikan
Masker bagian alat pelindung muka darah maupun cairan pasien pada rambut
khususnya untuk melindungi mulut dan perawat. Selain itu, penutup kepala dapat
hidung perawat ketika berinteraksi dengan mencegah jatuhnya mikroorganisme yang
pasien. Masker dianjurkan untuk selalu ada di rambut maupun kulit kepala ke area
digunakan perawat ketika melakukan steril (Depkes, 2003). Kedua fungsi
tindakan dengan semua pasien khususnya tersebut sangat penting untuk diperhatikan
pasien TB. (Depkes, 2003). Hal ini oleh perawat.
diharapkan mampu melindungi perawat
4. Gaun pelindung
terhadap penularan melalui udara. Secara
umum masker dibagi menjadi dua jenis Gaun pelindung atau baju kerja
yaitu masker standar dan masker khusus. atau celemek dapat memberikan manfaat
bagi perawat untuk melindungi kulit dan
Kacamata sebagai bagian dari APD
pakaian dari kontaminasi cairan tubuh
yang bertujuan melindungi mata.
pasien. Gaun pelindung wajib digunakan
Kacamata digunakan untuk mencegah
ketika melakukan tindakan irigasi,
masuknya cairan darah maupun cairan
menangani pasien dengan perdarahan,
tubuh lainnya pada mata (Potter dan perry,
melakukan pembersihan luka, maupun
2005).
tindakan lainnya yang terpapar dengan
cairan tubuh pasien (Depkes, 2003).
Gaun pelindung terdiri dari bersalin, ruang pemulasaraan jenazah
beberapa macam berdasarkan pada (Depkes, 2003).
kegunaannya, Terdapat dua jenis gaun
Penutup
pelindung yaitu gaun pelindung steril dan
non steril (Depkes, 2003). Alat pelindung diri (APD)
merupakan suatu alat yang di pakai untuk
Perawat sebagai pemberi asuhan
melindungi diri atau tubuh terhadap
keperawatan perlu mengetahui
bahaya-bahaya kecelakaan kerja (perawat),
penggunaan gaun pelindung secara benar.
dimana secara teknis dapat mengurangi
Penggunaan gaun pelindung secara benar
tingkat keparahan dari kecelakaan kerja
dapat melindungi perawat dari bahaya
yang terjadi pada perawat atau pasien.
infeksi.
Penggunaan alat pelindung diri
5. Alas kaki (sepatu)
(APD) lengkap dengan cara yang benar
Alas kaki merupakan bagian dari dapat menurunkan angka kejadian cedera
APD yang perlu untuk digunakan. Alas dan kecelakaan kerja pada perawat,
kaki melindungi perawat ataupun petugas sehingga perlu adanya pengadaan APD
kesehatan terhadap tumpuhan atau standar dan sosialisasi penggunaannya
percikan darah maupun cairan tubuh yang kepada perawat. Guna meningkatkan
lain. Penggunaan alas kaki juga bertujuan kepatuhan perawat dalam menerapkan
untuk mencegah kemungkinan tusukan pedoman keselamatan kerja untuk
benda tajam maupun kejatuhan alat mengurangi angka kejadian cedera,
kesehatan (Depkes, 2003). diharapkan adanya pelatihan terkait
kesehatan dan keselamatan kerja rumah
Menurut Rosdahl & Merry (2008)
sakit berkala setiap enam bulan agar
yang dikutip Putra (2012), standar alas
peningkatan perilaku kesehatan dan
kaki yang tertutup seluruh ujung jari dan
keselamatan kerja dapat bersifat permanen.
telapak kaki serta terbuat dari bahan yang
mudah dicuci dan bahan tusukan. Daftar Pustaka
Penggunaan alas kaki termsuk juga sepatu
1. Egeria, D S., & Asnah S. (2016).
yang dipakai sehari-hari harus memenuhi
Tingkat Kepatuhan Perawat Mengenai
syarat dan juga penggunaan sepatu khusus
SOP Dalam Penggunaan APD Di Ruang
seperti sepatu khusus diruang tertentu
Rawat Bedah LT.12 BLOK.D RSUD
misal ruang operasi, ICU, isolasi, ruang
KOJA JAKARTA UTARA TAHUN 2016.
Jurnal Akademi Keperawatan Husada Service di Rumah Sakit Umum Abdul
Karya Jaya, 2(2), 5-7. Moeloek. 19-25.

2. Istih, S M P., Joko W., & Erlisa C. 8. Salaswati, L. (2015). Penyakit Akibat
(2017). Hubungan Unsafe Action dengan Kerja dan Pencegahan. Jurnal Kedokteran
Kecelakaan Kerja Pada Perawat di Rumah Syiah Kuala, 15(2), 91-95.
Sakit Panti Waluya Malang. Nursing
9. Simamora, R. H. (2017). A strengthening of
News, 2(2), 337-348. role of health cadres in BTA-Positive
Tuberculosis (TB) case invention through
3. Khairunnisak, P. (2017). Faktor Yang education with module development and video
approaches in Medan Padang bulan Comunity
Berhubungan Dengan Penggunaan APD Health Center, North Sumatera
Indonesia. International Journal of Applied
Perawat RS ISLAM IBNU SINA
Engineering Research, 12(20), 10026-10035.
BUKITTINGGI. Jurnal Human Care,
10. Simamora, R. H., & Saragih, E. (2019).
2(2). Penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat:
Perawatan penderita asam urat dengan media
4. Nazirah, R., & Yuswardi. (2017). audiovisual. JPPM (Jurnal Pendidikan dan
Pemberdayaan Masyarakat), 6(1), 24-31.
Perilaku Perawat Dalam Penerapan
Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan 11. Sudarmo., Zairin N H., & Lenie M.

Kerja (K3) Di ACEH. Idea Nursing (2016). Faktor Yang Mempengaruhi

Journal, 8(3). Perilaku Terhadap Kepatuhan Penggunaan


Alat Pelindung Diri (APD) Untuk
5. P.I, S M., Joko W., & Erlisa C. (2015). Pencegahan Penyakit Akibat Kerja. Jurnal
Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat Berkala Kesehatan, 1(2), 88-95.
Berdasarkan Tindakan Tidak Aman.
Jurnal Care, 3(2), 9-17. 12. Zaki, M., Agnes F., & Dian M S S.
(2018). Faktor-Faktor Yang
6. Pitoyo, J., Rudi H., & Titis E S. (2017). Mempengaruhi Penggunaan Alat
Kepatuhan Perawat Menerapkan Pedoman Pelindung Diri (APD) Tenaga Kesehatan
Keselamatan Kerja Dan Kejadian Cedera Perawat Di RSUD DR. RM. Pratomo
Pada Perawat Instrumen Di Instalasi Bagan siapiapi Kabupaten Rokan Hilir.
Bedah Sentral. Jurnal Pendidikan Journal Excellent Midwifery, 1(2), 85-92.
Kesehatan, 6(2), 65-70.

7. Saftarina, F., Sibero H T., & Aditya M.


(2015). Prevalensi Dermatitis Kontak
Akibat Kerja dan Faktor yang
Mempengaruhinya pada Pekerja Cleaning

Anda mungkin juga menyukai