Anda di halaman 1dari 11

1

TUGAS MANAJEMEN PATIENT SAFETY


“Sasaran Patien Safety”

Oleh:
Indah Nurlina
(203110173)
1B

Dosen Pembimbing:
Ns. Idrawati Bahar, S.Kep., M.Kep

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2020/2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan hidayah yang Allah SWT anugerahkan kepada kita sehingga
penulis dapat menyusun tugas dengan judul “Sasaran patien safety”. Tugas ini disusun dengan
tujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Patient Safety.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang sudah mendukung penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Selanjutnya penulis berharap supaya tugas
ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun pembaca. Penulis sangat menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis sangat terbuka atas kritik dan saran
positif dari pembaca.

Tarusan, 17 Februari 2021

Penulis

DAFTAR ISI
3

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..5
C. Tujuan…………………………………………………………………………………....5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..6
A. Keamanan Pemberian Obat Resiko Tinggi …………………………………………......6
B. Eliminasi Salah Sisi, Salah Pasien, Dan Salah Prosedur Operasi………………………..7
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….10
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………...…10
B. Saran………………………………………………………………………………….....10
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………...11

BAB I
4

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis
pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar,
merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical errors). Menurut
Institute of Medicine (1999), kesalahan medis didefinisikan sebagai: suatu Kegagalan tindakan
medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang diharapkan atau
perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan (yaitu., kesalahan perencanaan). Kesalahan
yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak
Diharapkan/KTD).
Near Miss atau Nyaris Cedera (NC) merupakan suatu kejadian akibat melaksanakan
suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
(omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena
keberuntungan (misalnya,pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi
obat), pencegahan (suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui
dan membatalkannya sebelum obat diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan overdosis
lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).
Adverse Event atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan suatu kejadian yang
mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission)
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), dan bukan karena
“underlying disease” atau kondisi pasien.
Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan atau
keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara
pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau observasi;
tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode
penggunaan obat, dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap
preventive seperti tidak memberikan terapi provilaktik serta monitor dan follow up yang tidak
adekuat; atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau
system yang lain.
Dalam kenyataannya masalah medical error dalam sistem pelayanan kesehatan
mencerminkan fenomena gunung es, karena yang terdeteksi umumnya adalah adverse event yang
ditemukan secara kebetulan saja. Sebagian besar yang lain cenderung tidak dilaporkan, tidak
dicatat, atau justru luput dari perhatian kita semua.
Mempertimbangkan betapa pentingnya misi rumah sakit untuk mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah sakit untuk berusaha
5

mengurangi medical error sebagai bagian dari penghargaannya terhadap kemanusiaan, maka
dikembangkan system Patient Safety yang dirancang mampu menjawab permasalahan yang ada.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwapadai?
2. Apa saja SOP meningkatkan keamanan obat-obat yang harus diwaspadai?
3. Bagaimana cara memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pasien yang benar?
4. Apa saja SOP memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pasien yang benar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwapadai
2. Untuk mengetahui SOP meningkatkan keamanan obat-obat yang harus diwaspadai
3. Untuk mengetahui cara memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pasien yang benar
4. Untuk mengetahui SOP memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pasien yang benar

BAB II
6

PEMBAHASAN

A. Keamanan Pemberian Obat Resiko Tinggi


Obat merupakan salah satu terapi yang diberikan kepada pasien yang bertujuan untuk
membantu pasien untuk pulih kekeadaan semula atau membantu pasien mengurangi rasa sakit
yang dialaminya, maka dari ti perawat harus mengawasi dan mewasapadai pemberian obat
kepada pasien untuk mencapai tujuan dari pemberian obat itu. Salah satu cara untuk
meningkatkan keselamatan pasien adalah dengan memperhatikan proses pemberian obat. Ada 30
prinsip pemberian obat yang harus diperhatikan perawat dalam memberikan obat kepada pasien,
prinsip ini sudah sangat berkembang yang awalnya hanya 7 prinsip benar pemberian obat
berkembang menjadi 30 prinsip benar pemberian obat, perkembangan ini bukan untuk
menambah beban kerja perawat namun merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecelakaan
pasien yang diakibatkan oleh kesalahan pemberian obat.
Meningkatkan keamanan obat merupakan cara untuk menhindari kesalaha-kesalahan
dalam pemberian obat, apabila pasien salah menerima obat maka akan berakibat fatal untuk
kesehatan pasien. Umumnya pemberian obat kepada pasien dilakukan oleh bagian farmasi atau
apoteker namun tak jarang ini menjadi tugas perawat diakibatkan oleh minimnya tenaga
kesehatan dibidang tersebut. Jika pemberian obat diberikan oleh farmasi ataupun apoteker
perawat tak juga harus lepas tangan sepenuhnya terhadap pemberian obat kepada pasien, perawat
juga harus mewaspadai ataupun memantau proses pemberian obat tersebut, agar obat yang
diberikan kepada pasien benar dan tepat.

SOP (Standar Operasional Prosedur) keamanan pemberian obat berisiko tinggi:


 Penempatan dan penanganan SALAD/LASA
1. Semua obat yang masuk dalam daftar SALAD/LASA tidak ditempatkan di area yang
berdekatan. Tempat obat diberi lebel khusus dengan huruf cetak, warna jelas, dan label
cetakan.
2. Berikan pencahayaan yang terang pada tempat obat
3. Melakukan double cek oleh 2 orang petugas yang berbeda pada setiap melakukan
dispensing obat.
4. Melakukan pengecekan ulang pada kemasan dan label obat dengan membandingkan label
pada resep/catatan obat pasien.
5. Bubuhkan tanda tangan petugas yang menyiapkan dan saksi.
7

6. Memastikan benar pasien dengan dua cara identifikasi, benar obat, benar dosis, benar
waktu, dan benar route setiap kali akan memberikan obat kepada pasien
7. Khusus obat injeksi dan narkotik lakukan double cek bersama satu orang perawat lainnya
mulai sejak menyiapkan obat sampai pemberian obat kepda pasien.
8. Tanda tangan perawat yang memberikan dan saksi pada catatan pengobatan pasien.

 Penyimpanan dan pengelolaan elektrolit konsentrat’


1. Resep elektrolit konsntral ( potassium chloride) dikirimkan ke farmasi untuk disiapkan.
2. Petugas farmasi menyiapkan elektrolit konsentrat yang sudah dilarutkan dalam caitan infus
dengan volume sesuai resep dokter untuk sekali pakai
3. Menerapkan teknik aseptik pada setiap menyiapkan cairan.
4. Beri label nama obat, jumlah, kekuatan, dan waktu kadaluarsa.
5. Potassium chloride dikirimkan segera keruang untuk diberikan kepada pasien yang
mebutuhkan
6. Tidak direkomendasikan menyimpan pitassium chloride yang sudah dilarutkan.
7. Potassuin chloride disiapkan hanya untuk sekali pakai.

 Pelebelan obat dan kontainer


1. Segera beri label pada setiap obat atau cairan yang sudah disispkan dalam syringe atau
kontainer, termasuk kontainer steril.
2. Label dituliskan nama obat, kekuatan obat, jumlah, tanggal kadaluarsa, dan waktu
kadaluarsa bila kadaluarsa terjadi dalam waktu kurang 24 jam.
3. Gunakan label cetakan dengan huruf dan warna yang jelas.
4. Label pada kontainer steril segera lepaskan/ buang pada setiap selesai suatu
prosedur/tindakan.

B. Eliminasi Salah Sisi, Salah Pasien, Dan Salah Prosedur Operasi


Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat operasi merupakan sasaran keselamatan
pasien. Mengapa hal ini penting untuk diketahui? Agar tidak terjadi kesalahan yang tentunya
akan meningkatkan angka kecelakaan dirumah sakit. Kepastian lokasi merupakan hal penting
8

yang harus dilakukan perawat pertama kali, perawat harus mengetahui mana bagian yang harus
dioperasi, jangan sampai terjadi kesalahan yang seharusnya dioperasi bagian perut sebelah perut
kanan karena kekyrangan perhatian perawat mengetahui lokasi yang akan dioperasi malah terjadi
pembedahan diperut sebelah kiri, selain itu memperhatikan lokasi operasi bukan hanya
diperhatikan oleh perawat namun semua tenaga medis yang akan membantu tidakan operasi
termasuk dokter.
Setelah mengetahui lokasi operasi selanjutnya yang harus diketahui adalah prosedur yang
akan dilakukan, ketepatan prosedur merupakan langkah kedua setelah mengetahui lokasi, jangan
sampai karena perawat lalai untuk memahami prosedur yang akan dilakukan sehingga berakibat
buruk pada pasien pasca atau pra operasi, setelah lokasi sudah benar, prosedur yang akan
dilakukan sudah diketahui dan sudah tepat maka selanjutnya adalah tepat operasi. Tepat operasi
bisa terjadi seiring bersamaan dengan sudah terjadinya ketepatan lokasi, ketepatan prosedur
sehingga terciptalah ketepatan operasi, untuk mencapai ketepatan operasi perawat harus mendata
ulanf maupun mengecek data ulang apakah benar pasien, tepat lokasi, tepat prosedur yang
dilaksanakan.

SOP (Standar Operasional Prosedur) Eliminasi salah sisi, salah pasien, dan salah prosedur
operasi
1. Tim bedah akan melakukan operasi pada pasien dan lokasi tubuh yang benar.
2. Tim bedah akan menggunakan metode yang sudah dikenal untuk mencegah bahaya dan
pengaruh anestresia, pada saat melindungi pasien dari rasa nyeri.
3. Tim bedah mengetahui dan cevara efektif memperiapkan bantuan hidup dari adanya bahaya
kehilangan atau gangguan pernafasa.
4. Tim bedah mengetahui dan secara efektif mempersiapkan adanya resiko kehilangan darah.
5. Tim bedah menghindari adanya reaksi alergi obat dan mengetahui adanya resiko alrergi
obat pada pasien.
6. Tim bedah secara konsisten menggunakan metode yang sudah dikenal untuk
meminimalkan adanya resiko infeksi pada lokasi operasi.
7. Tim bedah mencegah terjadinya tertinggalnya sisa kasa dan instrument pada luka
pembedahan.
8. Tim bedah akan mengidentifikasi secara amana dan akurat, sepcimen ( contoh bahan)
pembedahan.
9. Tim bedah akan berkomunikasi secara efektif dan bertukar informasi tentang hal-hal
penting mengenai pasien untuk melaksanakan pembedahan yang aman.
9

10. Rumah sakit dan sistem kesehatan masyarakat akan menetapkan pengawasan yang rutin
dan kapasitas, jumlah dan hasil pembedahan.

BAB III
10

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penulis membahas secara rinci dalam setiap poin pada makalah ini. Hal tersebut
berdasarkan dari pendapat ahli, buku, maupun jurnal sebagai dasar pemikiran dalam penjelasan
maupun pembahasan. Penulis berharap penjelasan dari video dan jurnal ini bisa meyakinkan
pembaca mengenai apa yang penulis jelaskan serta bisa dipahami dengan baik. Setelah
melakukan pembahasan mengenai konsep keamanan pemberian obat resiko tinggi dan kepastian
tepat lokasi, tepat prosedur serta tepat operasi. Kesimpulannya yaitu :
1. Meningkatkan keamanan obat merupakan cara untuk menghindari kesalahan-kesalahan
dalam pemberian obat, apabila pasien salah menerima obat maka akan berakibat fatal untuk
kesehatan pasien
2. High alert adalah obat yang memiliki resiko berbahaya yang tinggi. Obat tersebut memiliki
resiko yang tinggi karena memiliki nama, bentuk serta pengucapan yang sama
3. Kepastian lokasi merupakan hal penting yang harus diperhatikan perawat pertama kali,
perawat harus mengetahui mana bagian yang harus dioperasi

B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada makalah ini, ada beberapa rekomend
asi yang dapat dijadikan masukkan bagi pembaca maupun penulis selanjutnya. Hal ini diharapka
n bisa menjadi saran yang tepat untuk nantinya bisa diterapkan dalam sehari-hari. Penulis memili
ki beberapa saran untuk penulis selanjutnya agar makalah ini bisa terus berlanjut sehingga memb
erikan banyak manfaat bagi kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA
11

fadillah syafridayani (181101020) K3RS (3).pdf


https://youtu.be/NTGIa1p6voU

Anda mungkin juga menyukai