Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SYARAT-SYARAT AGAMA, KLASIFIKASI, CIRI-CIRI AGAMA, DAN AGAMA


ISLAM

DOSEN PENGAMPU:
DR. AZIDDIN HARAHAP

DISUSUN OLEH:
SOIBATUL ASLAMIYAH TANJUNG
MUTIARA HIKMAH HASIBUAN

UNIVERSITAS LABUHANBATU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Dalam makalah ini,
kami membahas mengenai klasfikasi Agama.
Hampir setiap orang dibelahan dunia ini, memiliki satu keyakinan terhadap tuhan
dengan beragama. Agama kini telah tersebar luas diberbagai penjuru dunia. Termasuk di
Indonesia, tak hanya mengakui satu kepercayaan, Indonesia memiliki lima agama yang
dianut oleh penduduknya.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Kata
"agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain
untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
          Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan
rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari
titik persamaannya dan titik perbedaannya. Begitu pula dengan klasifikasi dari setiap agama-
agama. Perlu diketahui klasifikasi agama dari berbagai aspek atau sudut pandangnya. Oleh
karena itu, kami menyusun makalah ini guna memberi sedikit wawasan mengenai hal yang
telah tertera sebelumnya.
Semoga penyusunan makalah ini dapat membantu pembaca dan sedikit menambah
pengetahuan kita semua. Sekalipun kami menyadari dalam penyusuanan makalah ini, masih
jauh dari  kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh kerenya itu
pula, kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................

A.    LATAR BELAKANG .....................................................................................


B.    RUMUSAN MASALAH .................................................................................
C.    TUJUAN PENULISAN ...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................


A.    BENTUK AGAMA .........................................................................................
B.    CIRI-CIRI AGAMA SECARA UMUM ..........................................................
C.    KLASIFIKASI AGAMA .................................................................................

BAB III PENUTUP .................................................................................................


A.   KESIMPULAN .................................................................................................
B.   SARAN .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran, dan pengakuan akan
keterbatasannya menjadikan kenyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya.
Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang
luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusia itu sendiri. Misal Allah,
Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan  lain-lain.
Kenyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan
dengan cara menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa diri dan
sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dan lain-
lain yang diyakini berasal dari Tuhan. Seperti itulah manusia dengan keyakinannya masing-
masing. Berbeda antara keyakinan yang satu dengan keyakinan yang lainnya. Itulah mengapa
banyak ajaran yang telah dianut oleh umat manusia baik dari segi sumbernya maupun dari
segi penyebarannya. Itulah klasifiasi agama yang ada. Agama yang dianut oleh sebagian kita
tentu mempunyai sumber sebelumnya. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis mencoba
menyajikan klasifikasi agama guna unuk membantu pengenalan dan pemahaman kita
mengenai sumber dan pengklasifikasian agama-agama yang ada.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami menyusun rumusan masalah :
1. Bentuk agama
2. Ciri-ciri agama secara umum
3. Klasifikasi agama

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka kami memiliki tujuan penulisan, yaitu :
1. Mengetahui bentuk agama
2. Mengetahui ciri-ciri agama secara umum
3. Mengidentifikasi klasifikasi agama
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Agama
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan.Adapun pengertian agama ialah sistem mengatur kepercayaan serta peribadatan
kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang menghubungkan manusia tatanan
kehidupan.Banyak agama memiliki MITOLOGY,SIMBOL,dan sejarah suci yang
dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan asal usul kehidupan atau alam
semesta.Dari kenyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia,hukum agama,atau gaya
hidup yang disukai.Menurut beberapa perkiraan ada sekitar 4.200 agama didunia.
Dan adapun pengertian agama ialah diantara sekian banyak pendapat yang dikemukakan para
ahli,ada yang menyebutkan bahwa agama berasal dari akar kata sangsekerta gam yang artinya
pergi,yang kemudian setelah mendapat awalan a dan akhiran a (a-gam-a) artinya menjadi
jalan.
Pengertian lebih popular menyebutkan bahwa agama berasal dari a yang artinya tidak,dan
gama yang berarti kacau.jadi agama ialah (yang membuat sesuatu)tidak kacau.
Dapat disimpulkan,bahwa dari segi bahasa (etimologi)arti agama ialah:suatu jalan yang harus
diikuti,supaya orang dapat sampai ketujuan yang mulia dan suci,sesuatu yang tidak berubah
atau sesuatu yang kekal abadi,yang membuat sesuatu tidak kacau,car acara berjalan atau car
acara sampai kepada keridhoan tuhan.
Dalam Al -Quran, agama disebut millah,misalnya millatul Ibrahim yang artinya agama (yang
dibawa)Ibrahim (QS.An-Nahl:123). Selain itu dalam Al -Quran agama disebut juga din atau
ad -din.Misalnya lakum diinukum wa liya diin,yang artinya bagi mu din /agama -mu, dan
bagiku agama -ku (QS, Al -Kafirun:5). Tetapi kata din,selain berarti agama juga berarti
:pembalasan hari kiamat,adat kebiasaan,undang undang, peraturan dan taat atau patuh.
Menurut istilah(terminology),bahwa agama itu mengandung tiga unsur pokok:
1. Satu sistem CREDO (tata keimanan atau tata keyakinan)atas adanya sesuatu yang
mutlak diluar manusia.
2. Satu sistem RITUS (tata paribadatan)manusia kepada yang dianggapnya yang mutlak
itu.
3. Satu sistem NORMA (tata kaidah ) yang mengatur hubungan manusia dengan alam
lainnya,sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata keperidatan termaksud
diatas.

B. Agama ,Religi dan al – Din


 Agama memiliki istilah: religion (inggris)atau religie (belanda),dan din (arab). Arti
leksikal agama menurut WJS. Poerwodarminto adalah segenap kepercayaann (kepada
tuhan ,dewa,dan sebagainya)serta dengan kebaktian dan kewajiban kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan itu.
 Menurut Sidi Gazalba, religi berarti:kepercayaan dan hubungan manusia dan
Qudus,dihayati sebagai hakikat yang gaib,hubungan untuk menyatakan diri dalam
bentuk serta sistem kultus dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.
 Al- Syahrutsani mendefinisikan bahwa “Din”adalah sebagai suatu peraturan tuhan
yang mendorong jiwa seseaorang yang mempunyai akal untuk memengang peraturan
tuhan itu dengan kehendak sendiri ,dan kebahagiann kelak diakhiat.
 Apabila kata “Din”dirangkai kan dengan al – islam atau al-haqq atau allah (diinul
islam,diinul haqq, diinullah,),maka artinya sangat berbeda dengan arti dasarnya,sebab
“Din”akan mencakup segala aspek kehidupan manusia dengan tuhan,sesamanya dan
makhluk lain.Aspeknya tidak sekedar transenden -vertikal saja. Pengertian
“agama”inilah”Din al -Islam”yang merupakan satu satunya agama yang benar dan
diterima disis allah swt`

C. Bentuk Agama
       Ada tiga hal yang menentukan sesuatu aliran kepercayaan itu disebut agama, yaitu :
1. Adanya ajaran-ajaran kepercayaan (aqidah)
2. Adanya ajaran-ajaran pemujaan atau penyembahan (ibadah)
3. Adanya peraturan-peraturan dalam melaksanakan hubungan terhadap tuhan dan
sesame manusia.
Jika ketiga perkara ini terdapat dalam satu aliran kepercayaan, maka faham demikian
sudah dinamakan agama. seperti paham-paham kuno di nusantara kita ini, mengajarkan
semua benda bernyawa dan kepercayaan kepada roh nenek moyang (aliran dinamisme dan
animism), di samping itu kita jumpai hal yang lain lagi, bagi penganutnya yaitu upacara-
upacara pemujaan dan berbagai aturan untuk kehidupan mereka, dalam perkawinan dan
sebagainya, hal ini menyebebkan aliran kepercayaan demikian dinamai agama.
Hanya pada agama yang sempurna, seperti agama samawy yang asli, selain tiga perkaya
yang tersebut diaas, ada pula ciri yang lain, yaitu:
1. Jelas nabi yang membawa dan menjelaskannya.
2. Adanya kitab suci yang menjadi sumber pengajaran mereka.

Dengan demikian kita temui didalamnya lima macam hal :


1. Adanya kepercayaan
2. Adanya pemujaan (ibadat)
3. Adanya aturan-aturan (hukum-hukum)
4. Adanya nabi yang membawanya
5. Adanya kitab suci yang menjadi sumber hukum.[1]
[1] Agus Hakim, Perbandingan Agama (Bandung : CV Diponegoro, 1993), h.15
D. Ciri- Ciri Agama Secara Umum
     Ciri-ciri agama secara umum, adalah sebagai berikut :

1. Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu Yang Ilahi
dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-ilah, Lamatu’ak,
Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai dengan konteks dan
bahasa masyarakat [bahasa-bahasa rakyat] yang menyembah-Nya. Penyebutan tersebut
dilakukan karena manusia percaya bahwa Ia yang disembah adalah Pribadi yang benar-
benar ada; kemudian diikuti memberi hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan
komunitas bangsa, suku, dan sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka
nama Ilahi yang mereka sembah pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun,
biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran Yang Ilahi sesuai sikon berpikir
manusia yang menyembahnya. Dalam keterbatasan berpikirnya, manusia melakukan
pencitraan dan penggambaran Ilahi berupa patung, gambar, bahkan wilayah atau lokasi
tertentu yang dipercayai sebagai tempat tinggalJadi, kaum agama tidak bisa mengklaim
bahwa mereka paling benar menyebut Ilahi yang disembah. Sehingga nama-nama lain di
luarnya adalah bukan Ilahi yang patut disembah dan dipercayai atau diimani.

2. Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] dan yang
disembah atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah [manusia, umat]
mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi. Keyakinan itu dibuktikan dengan
berbagai tindakan nyata [misalnya, doa, ibadah, amal, perbuatan baik, moral, dan lain-
lain] bahwa ia adalah umat sang Ilahi. Hal itu berlanjut, umat membuktikan bahwa ia
atau mereka beragama dengan cara menjalankan ajaran-ajaran agamanya. Ia harus
melakukan doa-doa; mampu menaikkan puji-pujian kepada TUHAN yang ia sembah;
bersedia melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan perhatian kepada orang lain
dengan cara berbuat baik, sedekah, dan lain sebagainya.

3. Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun tidak tidak
tertulis]. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang disembah umat
beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan antar manusia; kutuk dan
berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal [dan peraturan-peraturan] etis untuk para
penganutnya. Melalui ajaran-ajaran tersebut manusia atau umat beragama mengenal Ilahi
sesuai dengan sikonnya sehari-hari; sekaligus mempunyai hubungan yang baik dengan
sesama serta lingkungan hidup dan kehidupannya.

4. Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya merupakan uraian
atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci. Dalam perkembangan kemudian,
para pemimpin agama mengembangkannya menjadi suatu sistem ajaran, yang bisa saja
menjadi suatu kerumitan untuk umatnya; dan bukan membawa kemudahan agar umat
mudah menyembah Ilahi.

5. Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik ataupun
berbeda dengan yang lain. Misalnya :
 pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa ajaran; Ia bisa saja disebut
sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun juruselamat
 agama harus mempunyai umat atau pemeluk, yaitu manusia; artinya harus ada
manusia yang menganut, mengembangkan, menyebarkan agama
 agama juga mempunyai sumber ajaran, terutama yang tertulis, dan sering disebut
Kitab Suci; bahasa Kitab Suci biasanya sesuai bahasa asal sang pendiri atau pembawa
utama agama
 agama harus mempunyai waktu tertentu agar umatnya melaksanakan ibadah bersama,
ternasuk hari-hari raya keagamaan
 agama perlu mempunyai lokasi atau tempat yang khusus untuk melakukan ibadah;
lokasi ini bisa di puncak gunung, lembah, gedung, dan seterusnya[2]

[2]              Ngelmu, “pengertian-agama-ciri-umum-agama-dan-jenis-agama-di-indonesia”, 
http://www.ngelmu.id/pengertian-agama-ciri-umum-agama-dan-jenis-agama-di-indonesia,
pada tanggal 07 oktober 2017 pukul  01:34.
E. Klasifikasi Agama
Jauh sebelum tersiarnya agama Islam, yaitu menjelang pertengahan abad ke enam Masehi,
dunia dikuasai oleh dua Negara besar yaitu Romawi di Barat dan Persia di timur. Bangsa-
bangsa yang berada dalam kekuasaan kedua Negara tersebut pada umumnya mengalami
kemerosotan moral, akhlak dan sosial.Saat itu dunia berada dalam kegelapan dan merebaknya
tahayul dan khufarat yang merusak kehidupan ruhaiyah dan keagaamaan manusia pada
umumnya. Bahkan kaum fir’aun menganut agama Mesir kuno dengan inti ajarannya sebagai
berikut :
1. Mereka menggap sungai Niil sebagai Tuhan
2. Mereka mempersembahkan tumbal ke sungai Niil setiap bulan purnama
dengan  mengorbankan tumbal seekor binatang ( atau manusia yang memiliki
penyakit berat  terutama dari kalangan wanita
3. Mereka menggunakan sesjen dalam mengiringi tumbal di sungai Niil
4. Mereka menganggap Matahari sebagai Dewa (Ra) Dewatertinggi.

Maka dari itu Allah SWT menjawab penyimpangan yang terjadi dengan mengutus Rasul-
Rasul-Nya untuk mengubah dunia gelap gulita tersebut.
Berikut ini klasifikasi agama yang ada di dunia :

a. Klasifikasi Agama ditinjau dari Segi Penyebarannya


Dari segi penyebarannya, suatu agama dapat dibahagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Agama Universal.
merupakan agama-agama yang "besar" dan mempunyai minat untuk menyebarkan ajaran
untuk keseluruhan umat Manusia. Sasaran agama jenis ini adalah kesemua manusia tanpa
mengira kaum dan bangsa. Contohnya: Agama Islam, Kristian dan Buddha.
2. Agama Folk.
merupakan agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama universal.
Amalannya hanya terhad kepada etnik tertentu. Contohnya: Agama Rakyat China/Taoisme
dan agama Sikh

b. Klasifikasi Agama ditinjau dari Tanggapan Ketuhanan


Agama yang ditinjau dari segi tanggapan ketuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Agama Monoteisme
Merupakan agama yang menganggap Tuhan hanya satu, yaitu agama yang mendukung
konsep kewahidan Tuhan. Contohnya : Agama Islam.
2. Agama Piliteisme
Merupakan agama yang menganggap bahwa Tuhan terwujud secara berbilangan, yakni ada
banyak Tuhan atau Tuhan boleh berpecah kepada banyak bentuk. Contohnya :
Agama Hindu, Agama Rakyat China.

c. Klasifikasi Agama ditinjau dari Sumbernya


Ditinjau dari sumbernya agama dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu agama wahyu
(revealed religion) dan agama budaya (cultural religion).
1. Agama wahyu ( revealed religion)
Agama wahyu (revealed religion) disebut juga dengan agama langit, agama samawi,
agama profetis yang artinya agama yang diterima oleh manusia dari Allah sang pencipta
melalui malaikat jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat
manusia.
   
 Ciri-ciri Agama Wahyu (revealed religion)
1. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan
diturunkan kepada masyarakat.
2. Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya.
3. Memiliiki kitap suci yang bersih dari campur tangan manusia
4. Ajaran serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah berubah sesuai dengan
kecerdasan dan kesepakatan manusia
5. Kebenarannya adalah universal, yaitu berlaku bagi setiap umat manusia.
6. Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah yang maha benar, maha
mengetahui segala-galanya
7. System nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan
ukuran dan hakikat kemanusiaan.
8. Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan
kebenarannya oleh ilmu pengetahuan modern.
9. Melalui agama wahyu Allah memberikan petunjuk, pedoman, tuntunan, dan
peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan khamil, yaitu manusia yang
sempurna, dan manusia baik yang bersih dari noda dan dosa.  

 Contoh Agam Wahyu


1. Agama Islam dengan kitap sucinya Alquran yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril, untuk seluruh umat manusia dan semesta
alam.
2. Agama Kristen (nasrani) dengan kitap sucinya Injil yang diturunkan Allah kepada
Nabi Isa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.
3. Agama Yahudi dengan kitap sucinya Taurat yang diturunkan Allah kepada Nabi
Musa AS, melaui malaikat Jibril untuk Bani Israil

2. Agama Budaya (cultural religion)


Disebut juga dengan agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran
seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai
aspeknya secara mendalam.

 Ciri-ciri Agama Budaya


1. Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya
2. Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul)
3. Umumnya tidak memiliki kitab suci
4. Ajaran dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya
5. Kebenaran ajarannya tidak unversal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia.

 Contoh Agama Budaya :


1. Agama Kong Hu Cu
            Agama Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam
bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang
lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur.
Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana   hubungan antar sesama
manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan dengan Sang
Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang
Di". Kitab Sishu Wujing adalah sebagai kitab suci resmi yang berisi : 
 Kitab Sanjak Suci  yang disebut Shi Jing
 Kitab Dokumen Sejarah yang disebut Shu Jing
 Kitab Wahyu Perubahan yang disebut Yi Jing
 Kitab Suci Kesusilaan yang disebut Li Jing
 Kitab Chun-qiu yang disebut Chunqiu Jing
Agama ini juga menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi. Yang
mana kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius).

2. Agama Hindu
Kata  Hindu berasal bahasa Sanskerta yaitu Sanātana Dharma yang artinya kebenaran
abadi dan Vaidika-Dharma yang artinya Pengetahuan Kebenaran. Agama ini diperkirakan
muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang
masih bertahan hingga kini. Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang
disebut dengan Pancasradha. Kelima keyakinan tersebut, yakni :
1. Widhi Tattwa yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan   segalaaspeknya.
2. Atma Tattwa yaitu percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa adalah percaya adanya hukum sebab-akibat
tiap             perbuatan.
4. Punarbhawa Tattwa adalah percaya dengan adanya proses kelahiran kembali.
5. Moksa Tattwa adalah percaya bahwa kebahagiaan tertinggi .
bagi umat Hindu "Brahman" adalah kata yang melambangkan Tuhan Sang Pencipta
dan kitab agama hindu adalah Weda.

3. Agama Budha
Kata  Buddha berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “Mereka yang Sadar, dan
yang mencapai pencerahan sejati”. Kitab Suci agama Buddha adalah Tripitaka, didalam kitab
ini terdapat  beberapa kepercayaan yang mereka yakini, yaitu :
1. Vinaya Pittaka, isinya adalah aturan-aturan untuk biksu atau biksuni.
2. Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana Buddha.
3. Abhidharma Pittaka, isinya tentang penjelasan sistematis atau ilmu      pengetahuan
dari Buddha.[3]
[3]              Mitra Anggita, “Makalah Klasifikasi
Agama”,  http://anggitamitra.blogspot.co.id/2014/03/makalah-klasifikasi-agama.html, pada
tanggal 30 september 2017 pukul 09:01
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, maka penulis menyimpulkan :


1. Dalam bentuk Agama, Ada tiga hal yang menentukan sesuatu aliran kepercayaan itu
disebut agama, yaitu :
- Adanya ajaran-ajaran kepercayaan (aqidah)
- Adanya ajaran-ajaran pemujaan atau penyembahan (ibadah)
- Adanya peraturan-peraturan dalam melaksanakan hubungan terhadap tuhan dan
sesame manusia.

2. Adapun ciri-ciri agam secara umum ialah :


- Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu Yang
Ilahi dan disembah.
- Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] dan yang
disembah atau Ilahi.
- Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun tidak
tidak tertulis].
- Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya merupakan uraian
atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci
- Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik ataupun
berbeda dengan yang lain.

3. Klasifikasi agama dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :


- Segi penyebarannya ( agama universal dan agama folk)
- Ditinjau dari tanggapan ketuhanan ( agama monoteisme dan agama politeisme)
- Ditinjau dari segi sumbernya ( agama wahyu dan agama budaya)

B. SARAN
Sebagai insan yang beragama, seharusnya kita mulai belajar bagaimana menjalankan
kewajiban kita dengan sebaik-baiknya, dan saling menghargai kepercayaan atau keyakinan
satu samalain. Penulis sadar masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini, olehnya itu saran dan masukannya akan sangat membantu.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Agus. PERBANDINGAN AGAMA ( Cetakan VII, Bandung : CV Diponegoro, 1993),


h.15
http://www.ngelmu.id/pengertian-agama-ciri-umum-agama-dan-jenis-agama-di-indonesia/
http://anggitamitra.blogspot.co.id/2014/03/makalah-klasifikasi-agama.html

Anda mungkin juga menyukai