DOSEN PENGAMPU:
DR. AZIDDIN HARAHAP
DISUSUN OLEH:
SOIBATUL ASLAMIYAH TANJUNG
MUTIARA HIKMAH HASIBUAN
UNIVERSITAS LABUHANBATU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Dalam makalah ini,
kami membahas mengenai klasfikasi Agama.
Hampir setiap orang dibelahan dunia ini, memiliki satu keyakinan terhadap tuhan
dengan beragama. Agama kini telah tersebar luas diberbagai penjuru dunia. Termasuk di
Indonesia, tak hanya mengakui satu kepercayaan, Indonesia memiliki lima agama yang
dianut oleh penduduknya.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Kata
"agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain
untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan
rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari
titik persamaannya dan titik perbedaannya. Begitu pula dengan klasifikasi dari setiap agama-
agama. Perlu diketahui klasifikasi agama dari berbagai aspek atau sudut pandangnya. Oleh
karena itu, kami menyusun makalah ini guna memberi sedikit wawasan mengenai hal yang
telah tertera sebelumnya.
Semoga penyusunan makalah ini dapat membantu pembaca dan sedikit menambah
pengetahuan kita semua. Sekalipun kami menyadari dalam penyusuanan makalah ini, masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh kerenya itu
pula, kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran, dan pengakuan akan
keterbatasannya menjadikan kenyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya.
Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang
luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusia itu sendiri. Misal Allah,
Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain.
Kenyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan
dengan cara menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa diri dan
sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dan lain-
lain yang diyakini berasal dari Tuhan. Seperti itulah manusia dengan keyakinannya masing-
masing. Berbeda antara keyakinan yang satu dengan keyakinan yang lainnya. Itulah mengapa
banyak ajaran yang telah dianut oleh umat manusia baik dari segi sumbernya maupun dari
segi penyebarannya. Itulah klasifiasi agama yang ada. Agama yang dianut oleh sebagian kita
tentu mempunyai sumber sebelumnya. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis mencoba
menyajikan klasifikasi agama guna unuk membantu pengenalan dan pemahaman kita
mengenai sumber dan pengklasifikasian agama-agama yang ada.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami menyusun rumusan masalah :
1. Bentuk agama
2. Ciri-ciri agama secara umum
3. Klasifikasi agama
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka kami memiliki tujuan penulisan, yaitu :
1. Mengetahui bentuk agama
2. Mengetahui ciri-ciri agama secara umum
3. Mengidentifikasi klasifikasi agama
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Agama
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan.Adapun pengertian agama ialah sistem mengatur kepercayaan serta peribadatan
kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang menghubungkan manusia tatanan
kehidupan.Banyak agama memiliki MITOLOGY,SIMBOL,dan sejarah suci yang
dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan asal usul kehidupan atau alam
semesta.Dari kenyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia,hukum agama,atau gaya
hidup yang disukai.Menurut beberapa perkiraan ada sekitar 4.200 agama didunia.
Dan adapun pengertian agama ialah diantara sekian banyak pendapat yang dikemukakan para
ahli,ada yang menyebutkan bahwa agama berasal dari akar kata sangsekerta gam yang artinya
pergi,yang kemudian setelah mendapat awalan a dan akhiran a (a-gam-a) artinya menjadi
jalan.
Pengertian lebih popular menyebutkan bahwa agama berasal dari a yang artinya tidak,dan
gama yang berarti kacau.jadi agama ialah (yang membuat sesuatu)tidak kacau.
Dapat disimpulkan,bahwa dari segi bahasa (etimologi)arti agama ialah:suatu jalan yang harus
diikuti,supaya orang dapat sampai ketujuan yang mulia dan suci,sesuatu yang tidak berubah
atau sesuatu yang kekal abadi,yang membuat sesuatu tidak kacau,car acara berjalan atau car
acara sampai kepada keridhoan tuhan.
Dalam Al -Quran, agama disebut millah,misalnya millatul Ibrahim yang artinya agama (yang
dibawa)Ibrahim (QS.An-Nahl:123). Selain itu dalam Al -Quran agama disebut juga din atau
ad -din.Misalnya lakum diinukum wa liya diin,yang artinya bagi mu din /agama -mu, dan
bagiku agama -ku (QS, Al -Kafirun:5). Tetapi kata din,selain berarti agama juga berarti
:pembalasan hari kiamat,adat kebiasaan,undang undang, peraturan dan taat atau patuh.
Menurut istilah(terminology),bahwa agama itu mengandung tiga unsur pokok:
1. Satu sistem CREDO (tata keimanan atau tata keyakinan)atas adanya sesuatu yang
mutlak diluar manusia.
2. Satu sistem RITUS (tata paribadatan)manusia kepada yang dianggapnya yang mutlak
itu.
3. Satu sistem NORMA (tata kaidah ) yang mengatur hubungan manusia dengan alam
lainnya,sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata keperidatan termaksud
diatas.
C. Bentuk Agama
Ada tiga hal yang menentukan sesuatu aliran kepercayaan itu disebut agama, yaitu :
1. Adanya ajaran-ajaran kepercayaan (aqidah)
2. Adanya ajaran-ajaran pemujaan atau penyembahan (ibadah)
3. Adanya peraturan-peraturan dalam melaksanakan hubungan terhadap tuhan dan
sesame manusia.
Jika ketiga perkara ini terdapat dalam satu aliran kepercayaan, maka faham demikian
sudah dinamakan agama. seperti paham-paham kuno di nusantara kita ini, mengajarkan
semua benda bernyawa dan kepercayaan kepada roh nenek moyang (aliran dinamisme dan
animism), di samping itu kita jumpai hal yang lain lagi, bagi penganutnya yaitu upacara-
upacara pemujaan dan berbagai aturan untuk kehidupan mereka, dalam perkawinan dan
sebagainya, hal ini menyebebkan aliran kepercayaan demikian dinamai agama.
Hanya pada agama yang sempurna, seperti agama samawy yang asli, selain tiga perkaya
yang tersebut diaas, ada pula ciri yang lain, yaitu:
1. Jelas nabi yang membawa dan menjelaskannya.
2. Adanya kitab suci yang menjadi sumber pengajaran mereka.
1. Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu Yang Ilahi
dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-ilah, Lamatu’ak,
Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai dengan konteks dan
bahasa masyarakat [bahasa-bahasa rakyat] yang menyembah-Nya. Penyebutan tersebut
dilakukan karena manusia percaya bahwa Ia yang disembah adalah Pribadi yang benar-
benar ada; kemudian diikuti memberi hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan
komunitas bangsa, suku, dan sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka
nama Ilahi yang mereka sembah pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun,
biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran Yang Ilahi sesuai sikon berpikir
manusia yang menyembahnya. Dalam keterbatasan berpikirnya, manusia melakukan
pencitraan dan penggambaran Ilahi berupa patung, gambar, bahkan wilayah atau lokasi
tertentu yang dipercayai sebagai tempat tinggalJadi, kaum agama tidak bisa mengklaim
bahwa mereka paling benar menyebut Ilahi yang disembah. Sehingga nama-nama lain di
luarnya adalah bukan Ilahi yang patut disembah dan dipercayai atau diimani.
2. Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] dan yang
disembah atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah [manusia, umat]
mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi. Keyakinan itu dibuktikan dengan
berbagai tindakan nyata [misalnya, doa, ibadah, amal, perbuatan baik, moral, dan lain-
lain] bahwa ia adalah umat sang Ilahi. Hal itu berlanjut, umat membuktikan bahwa ia
atau mereka beragama dengan cara menjalankan ajaran-ajaran agamanya. Ia harus
melakukan doa-doa; mampu menaikkan puji-pujian kepada TUHAN yang ia sembah;
bersedia melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan perhatian kepada orang lain
dengan cara berbuat baik, sedekah, dan lain sebagainya.
3. Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun tidak tidak
tertulis]. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang disembah umat
beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan antar manusia; kutuk dan
berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal [dan peraturan-peraturan] etis untuk para
penganutnya. Melalui ajaran-ajaran tersebut manusia atau umat beragama mengenal Ilahi
sesuai dengan sikonnya sehari-hari; sekaligus mempunyai hubungan yang baik dengan
sesama serta lingkungan hidup dan kehidupannya.
4. Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya merupakan uraian
atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci. Dalam perkembangan kemudian,
para pemimpin agama mengembangkannya menjadi suatu sistem ajaran, yang bisa saja
menjadi suatu kerumitan untuk umatnya; dan bukan membawa kemudahan agar umat
mudah menyembah Ilahi.
5. Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik ataupun
berbeda dengan yang lain. Misalnya :
pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa ajaran; Ia bisa saja disebut
sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun juruselamat
agama harus mempunyai umat atau pemeluk, yaitu manusia; artinya harus ada
manusia yang menganut, mengembangkan, menyebarkan agama
agama juga mempunyai sumber ajaran, terutama yang tertulis, dan sering disebut
Kitab Suci; bahasa Kitab Suci biasanya sesuai bahasa asal sang pendiri atau pembawa
utama agama
agama harus mempunyai waktu tertentu agar umatnya melaksanakan ibadah bersama,
ternasuk hari-hari raya keagamaan
agama perlu mempunyai lokasi atau tempat yang khusus untuk melakukan ibadah;
lokasi ini bisa di puncak gunung, lembah, gedung, dan seterusnya[2]
[2] Ngelmu, “pengertian-agama-ciri-umum-agama-dan-jenis-agama-di-indonesia”,
http://www.ngelmu.id/pengertian-agama-ciri-umum-agama-dan-jenis-agama-di-indonesia,
pada tanggal 07 oktober 2017 pukul 01:34.
E. Klasifikasi Agama
Jauh sebelum tersiarnya agama Islam, yaitu menjelang pertengahan abad ke enam Masehi,
dunia dikuasai oleh dua Negara besar yaitu Romawi di Barat dan Persia di timur. Bangsa-
bangsa yang berada dalam kekuasaan kedua Negara tersebut pada umumnya mengalami
kemerosotan moral, akhlak dan sosial.Saat itu dunia berada dalam kegelapan dan merebaknya
tahayul dan khufarat yang merusak kehidupan ruhaiyah dan keagaamaan manusia pada
umumnya. Bahkan kaum fir’aun menganut agama Mesir kuno dengan inti ajarannya sebagai
berikut :
1. Mereka menggap sungai Niil sebagai Tuhan
2. Mereka mempersembahkan tumbal ke sungai Niil setiap bulan purnama
dengan mengorbankan tumbal seekor binatang ( atau manusia yang memiliki
penyakit berat terutama dari kalangan wanita
3. Mereka menggunakan sesjen dalam mengiringi tumbal di sungai Niil
4. Mereka menganggap Matahari sebagai Dewa (Ra) Dewatertinggi.
Maka dari itu Allah SWT menjawab penyimpangan yang terjadi dengan mengutus Rasul-
Rasul-Nya untuk mengubah dunia gelap gulita tersebut.
Berikut ini klasifikasi agama yang ada di dunia :
2. Agama Hindu
Kata Hindu berasal bahasa Sanskerta yaitu Sanātana Dharma yang artinya kebenaran
abadi dan Vaidika-Dharma yang artinya Pengetahuan Kebenaran. Agama ini diperkirakan
muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang
masih bertahan hingga kini. Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang
disebut dengan Pancasradha. Kelima keyakinan tersebut, yakni :
1. Widhi Tattwa yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segalaaspeknya.
2. Atma Tattwa yaitu percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa adalah percaya adanya hukum sebab-akibat
tiap perbuatan.
4. Punarbhawa Tattwa adalah percaya dengan adanya proses kelahiran kembali.
5. Moksa Tattwa adalah percaya bahwa kebahagiaan tertinggi .
bagi umat Hindu "Brahman" adalah kata yang melambangkan Tuhan Sang Pencipta
dan kitab agama hindu adalah Weda.
3. Agama Budha
Kata Buddha berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “Mereka yang Sadar, dan
yang mencapai pencerahan sejati”. Kitab Suci agama Buddha adalah Tripitaka, didalam kitab
ini terdapat beberapa kepercayaan yang mereka yakini, yaitu :
1. Vinaya Pittaka, isinya adalah aturan-aturan untuk biksu atau biksuni.
2. Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana Buddha.
3. Abhidharma Pittaka, isinya tentang penjelasan sistematis atau ilmu pengetahuan
dari Buddha.[3]
[3] Mitra Anggita, “Makalah Klasifikasi
Agama”, http://anggitamitra.blogspot.co.id/2014/03/makalah-klasifikasi-agama.html, pada
tanggal 30 september 2017 pukul 09:01
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebagai insan yang beragama, seharusnya kita mulai belajar bagaimana menjalankan
kewajiban kita dengan sebaik-baiknya, dan saling menghargai kepercayaan atau keyakinan
satu samalain. Penulis sadar masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini, olehnya itu saran dan masukannya akan sangat membantu.
DAFTAR PUSTAKA