2021
UNTAD
2021
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu hamil untuk memantau kesehatan atau perkembangan janin dalam rahim. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap kunjungan
Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli Kota Palu. Penelitian analitik
kolerasi dengan pendekatan Cross Sectional. Melibatkan 44 ibu hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Birobuli Kota Palu. Teknik sampling yang digunakan yaitu Non
Probability Sampling dengan teknik Aksidental Sampling. Pengumpulan data dengan
menggunakan wawancara dan kusioner. Hasil: terdapat hubungan antara pengetahuan
dan umur ibu dengan hasil p value = 0,047 ≤0,05, dan terdapat hubungan antara
pengetahuan dan pendidikan ibu dengan hasil p value = 0,047 ≤0,05 dan tidak
terdapat hubungan antara pengetahuan dan paritas ibu dengan hasil p value = 0,353
≥0,05. Kesimpulan : terdapat hubungan antara pengetahuan dengan umur dan
pendidikan ibu dan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan paritas ibu.
Saran : bagi petugas kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan pentingnya
kunjungan kehamilan.
vii
ABSTRACT
Antenatal Care (ANC) is a health service provided to pregnant women to monitor the
health or development of the fetus in the womb. The purpose of this research was to
determine the relationship between maternal knowledge and Antenatal Care visits in
the working area of Birobuli Public Health Center, Palu. Correlation analytic
research with Cross Sectional approach was applied, involving 44 pregnant women
in the working area of the Birobuli Public Health Center, Palu. The sampling
technique used Non Probability Sampling with accidental sampling technique. Data
collection used interviews and questionnaires. Results: there is a relationship
between knowledge and age of mother with p value = 0.047 0.05, there is a
relationship between knowledge and education of mother with p value = 0.047 0.05,
and there is no relationship between maternal knowledge and parity with p results
value = 0.353 0.05. Conclusion: there is a relationship between knowledge and age
and education of mother and there is no relationship between knowledge and
maternal parity. Suggestion: for health workers to increase education on the
importance of pregnancy visits.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah (KTI) ini dengan tepat waktu dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli
Kota Palu”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Kedokteran Unibersitas
Tadulako.
ix
7. Ni Wayan Sridani, S.ST.,M.Kes selaku Dosen Wali ku yang selalu
mengontrol perkuliahanku selama ini
8. Seluruh dosen dosen Program Studi DIII Keperawatan yang telah
memberikan banyak ilmu serta mendidik penulis selama mengikuti
pendidikan.
9. Sahabat sahabat (Anisya, Anis, Fitri, Lisa, Risna, Iking, Sry Dj) terimakasih
banyak atas segala bantuannya selama proses perkuliahan sampai peneliti
maju ujian hasil, termakasih banyak karena sudah mau berjuang sama sama,
semoga kita semua sukses dan masih bisa selalu bersama-sama.
10. Teman teman angkatan 2018 yang tidak bisa peneliti sebut satu persatu,
terimakasih banyak atas bantuannya.
x
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL...................................................................................................... xv
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 6
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 9
xii
I. Pengumpulan Data............................................................................................ 49
C. Pembahasan .................................................................................................... 60
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 66
B. Saran................................................................................................................ 66
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 9. Dokumentasi
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi
keberhasilan layanan suatu Negara. Setiap hari, sekitar 830 wanita meninggal
karena sebab yang dapat dicegah terkait dengan kehamilan dan persalinan.
99% dari semua kematian ibu terjadi dinegara berkembang. Sekitar 830
global menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran, dengan tidak ada Negara
yang memiliki angka kematian ibu lebih dari dua kali rata-rata global. Wanita
Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu
dan aborsi yang tidak aman.The World Health Organization (WHO, 2018).
1
Angka kematian ibu sudah mengalami penurunan, namun masih jauh
yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor
kondisi ibu hamil tidak sehat antara lain adalah penanganan komplikasi,
anemia, ibu hamil yang menderita diabetes, hipertensi, malaria, dan terlalu
(terlalu muda <20 tahun, terlalu tua >35 tahun, terlalu dekat jaraknya 2 tahun
dan terlalu banyak anaknya > 3 tahun). Dalam peningkatan status kesehatan
ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup pada Survei Demografi Kesehatan
Indonesia SDKI 2012 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
perkembangan janin dan kesehatan ibu pada saat hamil. Dengan periksa
antenatal care secara teratur diharapkan dapat mendeteksi lebih dini risiko.
2
kehamilan atau persalinan (Armaya, 2018). Perawatan antenatal care menjadi
startegi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi (Ali et all., 2018).
( Vinny dkk, 2016). Antenatal care dilaksanakan sebanyak 4 kali yaitu pada
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil
tanggung jawab bersama serta memerlukan adanya upaya aktif dan pasif
3
kesehatan, terutama untuk ibu hamil yang sulit mengakses pelayanan
pelayanan ANC dari tenaga kesehatan (Nakes) yang kompeten minimal 1 kali
Cakupan ini merujuk pada kehamilan anak terakhir pada periode 5 tahun
sebelum survei atau memberi gambaran pada referensi waktu tahun 2015.
Persentase cakupan ANC K4 ini sedikit lebih tinggi dari target Kementerian
Kesehatan pada tahun 2015 sebesar 72 persen, dan 77 persen pada tahun
meningkat dari tahun 2013 yang sebesar 81,3%, dan untuk cakupan
dan belum kuat sekali secara fisik, mental, dan psikologis dianggap masih
4
pengambilan keputusan masih tergantung karena pada umur tersebut
merupakan usia remaja, suatu usia yang kurang tepat dalam pengambilan
keputusan karena kurang dalam pengalam hamil. Kesiapan fisik wanita untuk
hamil ditentuksn oleh tiga hal yaitu, kesiapan fisik, kesiapan mental, dan
kesiapan social ekonomi. Kematangan baru dapat dicapai pada usia sekitar 20
tahun. Umur >30 tahun dianggap sudah bahaya, sebab secara fisik sudah
banyak. Umur >35 tahun dianggap berbahaya untuk hamil karena alat
kematian ibu menurun dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia
(1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus).
Pada tahun 2006 sampai tahun 2019 cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil
(Restra) kementerian kesehatan tahun 2019 yang sebesar 80%, capaian 2019
telah mencapai target yaitu sebesar 88,5%. Dan untuk capaian kunjungan ibu
hamil K4 pada tahun 2019 menurut provinsi bahwa Sulawesi Tengah masih
5
dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2018. Dimana pada tahun 2018 K1
hamil pada tahun 2019 yaitu K1 38,32% K4 100,18%, pada tahun 2020 K1
Kunjungan ANC”
B. Rumusan Masalah
Kunjungan ANC?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
6
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat
7
3. Bagi Puskesmas
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
2017)
lahirnya janin. Usia Hamil normal yaitu 280 hari atau 40 minggu (9 bulan
minggu dan kehamilan trimester ketiga yaitu 28-40 minggu (Yuli, 2017).
perubahan fisiologi pada ibu hamil menjadi modal dasar dalam mengenali
9
bayi yang dikandungnya. Dengan modal kemampuan tersbeut, penolong
atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu
(Wiknjosastro H, 2016).
a. Sistem reproduksi
1) Uterus
2) Vulva/vagina
4) Ovarium
10
5) Payudara
intrauerin.
meningkat.
11
4) diastolic menurun 5-10 mmHg. Selama trimester ketiga tekanan
pertama.
Chloasma.
8) Sistem hematologi.
a. Teori krisis
keseimbangan.
mengalami syok.
perhatian
12
3) Mekanisme koping. Kekuatan dan keterampilan dipelajari untuk
mengatasi stress.
Ada beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu berupa tanda dugaan
13
2) Mual dan muntah (emesis). Disebabkan karena adanya pengaruh
pada dinding perut (striae nigra, linea alba makin hitam) dan pada
14
b. Tanda tidak pasti kehamilan
pemeriksaan.
ke 10-18.
15
3) Denyut jantung janin (DJJ). Di dengar dengan stetoskop leanec,
trimester, yaitu :
5. Proses Kehamilan
Menurut Asrinah, dkk. (2010) Suatu proses kehamilan akan terjadi bila
keempat aspek ini terpenuhi, yaitu ovum, sperma, konsepsi dan nidasi.
1) Ovum
Ovum atau sel telur merupakan suatu sel besar dengan diameter
sekitar 0,1 mm. ovum terdiri dari satu nucleus yang terapung
16
a) Proses pertumbuhan ovum
mechanism.
buahi).
2) Sperma
17
tubulus, (2) Menjadi spermatosit pertama, (3) Menjadi spermatosit
dan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala, leher dan ekor. Bagian
sampai di tuba melalui kanalis dan kavum uteri, dan disini sel
1) Fertilisasi
18
juta sperma tersimpan pada forniks vagina. Sperma yang mencapai
yang dibuah disebut zigot. Sperma dan ovum tidak dapat bertahan
2) Implasi
19
ovum, yamg kini haploid akan bertemu dengan pasangan pembawa
B. Kunjungan Kehamilan
anak yaitu kunjungan ibu hamil pertama (K1). Cakupan kunjungan keempat
ibu hamil (K4), cakupan buku KIA, deteksi dini kehamilan berisiko oleh
balita sakit. Tri Rini Puji Lestari (2020). Menurut Rahayu (2016), kunjungan
20
ibu hamil merupakan konrak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang
K1/Kunjungan baru ibu hamil yaitu ibu hamil yang pertama kali pada
berikut :
faktor resiko ibu dan janin. Informasi yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut :
21
1) Kegiatan fisik yang dapat dilakukan dalam batas normal.
kesehatan.
perkemihan.
trimester 3, yaitu :
22
c. Mengenali tanda-tnda persalinan.
1. Usia/Umur
Usia mempengaruhi pola pikir seseorang. Ibu dengan usia produktif (20-
lebih muda atau terlalu tua. Sehingga ibu dengan usia yang produktif
2. Tingkat Pendidikan
3. Tingkat pengetahuan
23
memenuhi kewajiban saja, melainkan menjadi sebuah kebutuhan untuk
4. Paritas
seorang wanita. Ibu dengan jumlah paritas yang tinggi tidak terlalu
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
rendah bukan berarti memiliki pengetahuan yang rendah pula. Hal ini
24
mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari
pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non
mempunyai 6 tingkatan :
1. Tahu (Know)
selururh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh
Kata kerja untuk mengukur bahwa orang itu tahu tentang apa yang
2. Memahami (Comprehention)
materi secara benar, orang yang telah paham terhadap objek suatu materi
yang dipelajari.
25
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya dengan satu sama lainnya.
5. Sistesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
26
menyebabkan perbedaan pengetahuan tentang kesehatan. Semakin tinggi
Umur yaitu usia individu yang terhitung sejak dilahirkan sampai saat
berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan
dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya, jika
kematangan usia seseorang cukup tinggi maka pola pikir akan lebih dewasa.
Dan lebih dijelaskan bahwa ibu yang mempunyai usia produktif akan lebih
27
Menurut Lawrence Green (2016) usia seseorang menjadi salah satu
Semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikir, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik, hal ini
2016).
kehamilan, persalinan, dan menyusui adalah 20-35 tahun. Umur ibu salah satu
sebaiknya tidak terlalu muda atau terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun
atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang
perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, social, dan
sebagai berikut :
28
1. Sering mengalami anemia
4. Gangguan pesalinan
5. Preeklampsia
6. Perdarahan
Semakin lanjut usia wanita, semakin tipis cadangan telur yang ada indung
akan berbeda tingkah lakunya dengan ibu yang berpendidikan rendah. Tingkat
tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang yang
secara teratur demi menjaga keadaan kesehatannya dirinya dan anak dalam
29
memperbaiki nasibnya. Mereka pasrah mengabaikan berbagai tanda dan
gejala yang penting dan dapat menyebabkan keadaaan berbahaya, karena hal
a. Pendidikan Rendah.
SLTP/MTs,Paket B.
b. Pendidikan Tinggi
30
G. Tinjauan Umum Tentang Paritas
1. Definisi Paritas
Paritas adalah ibu dengan jumlah kehamilan dan persalinan lebih dari
dari golongan ini adalah 8 kali lebih tinggi dari yang lainnya
(Prawirohardjo, 2014).
Paritas tinggi merupakan paritas rawan oleh karena itu paritas tinggi
aman ditinjau dari sudut kematian maternal dan paritas tinggi lebih dari 5
(Prawiroharjo, 2014).
31
kesehatan secara fisik, psikologi, termasuk pertumbuhan dan
supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua (Wagiyo &
Putrono, 2016).
mencegah hal-hal yang tidak di inginkan bagi ibu dan janin (Purwaningsih
berkualitas.
hamil.
32
d) Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu
a) Bagi Ibu
5) Bagi Janin
33
a) Timbang Berat Badan (T1)
diketahui tekanan darah ibu hamil melebihi 140/90 mmHg maka perlu
34
merupakan penyakit infeksi yang dapat mengakibatkan kematian bayi
f) Pemeriksaan Hb (T6)
rencana persalinan.
(T13)
yang kompeten seperti dokter, bidan, dan perawat terlatih, sesuai dengan
35
I. Kerangka Teori
A. Kerangka konsep
Variabel independen dalam penelitian ini adalah usia, pendidikan dan paritas.
Dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil
36
tentang ANC, penenlitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah Hubungan
Umur
Pengetahuan
Pendidikan Ibu Hamil
Tentang ANC
Keterangan :
Paritas
Ket :
J. Variabel Penelitian
terikat (Variabel Dependent) yang mana dalam penelitian ini adalah umur,
oleh varibel bebas yang mana dalam penelitian ini adalah kunjungan
kehamilan.
37
K. Hipotesis Penelitian
dari umur
dari pendidikan
dari paritas
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dan jenis
dilakukan secara bersamaan dan sekaligus dalam waktu yang sama (Nursalam,
2016)
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 17-22 juni 2021 di Wilayah
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah kerja
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
39
adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi, sebagai
berikut :
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
Puskesmas Birobuli.
b. Kriteria Ekslusi
Ket :
40
n Beasar Sampel
d Tingkat kepercayaan 5%
d2 = 0,025
Maka dari total populasi yaitu 835 ibu hamil di Wilayah kerja
= 39,99= 40 Responden
responden.
3. Teknik Sampling
41
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila yang dipandang orang yang kebetulan ditemui
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki anggota
kelompok yang khusus yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok secara
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
42
E. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
1. Definisi Operasional
a) Skala Nominal
(Masturoh, 2018).
b) Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang berdasarkan urutan atau tingkatan dari
2018).
c) Skala Interval
Skala interval adalah skala yang memiliki jarak atau interval antara
satu data dengan data yang lain. Data yang dihasilkan dalam bentuk
angka, dengan besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya
43
d) Skala Rasio
Skala rasio adalah skala yang memiliki nilai nol mutlak (Masturoh,
2018).
kehamilan
ibu
Sarjana
(Perguruan
Tinggi)
44
2. SD, SLTP,
Sederajat
(Pendidikan
Rendah)
(berisiko)
F. Instrumen Penelitian
peneliti yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang relevan
yaitu menggunakan kusioner dari peneliti sebelumnya yang sudah di uji validitas
dan uji reabilitas dan berisi beberapa pertanyaan dan pernyataan yang diisi oleh
ibu hamil berupa, Nama ibu, usia ibu, pendidikan terakhir ibu, paritas, alamat ibu,
45
1. Kuesioner Demografi
Nama ibu, usia ibu, pendidikan terakhir ibu, paritas, dan alamat.
2. Kuesioner Pengetahuan
Sistem penilaian skala menggunakan dua pilihan jawaban yaitu “ Benar” dan
skor 1, bila responden menjawab salah (tidak sesuai kunci jawaban) mendapat
1. Uji Validitas
pearson product moment. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka item
pertanyaan tersebut valid. Begitu pula sebaliknya apabila r hitung lebih kecil
46
dari tabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid. Hasil dari uji valid
2. Uji Reliabilitas
ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil
gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Pattipeilohy,
2017). Teknik yang digunakan untuk menentukan reliable tidaknya suatu alat
ukur dalam penelitian ini menggunakan Formula Alpha Cronbach. Hasil uji
dinyatakan reliable.
1. Interview (wawancara)
47
2. Kuesioner (angket)
berikan saat penelitian kepada responden yang terpilih sebagai sampel yang
kemudian akan di isi sesuai dengan pernyataan yang di berikan oleh peneliti.
3. Observasi
4. Dokumentasi
kantor, buku (kepustakaan), atau pihak-pihak lain yang memberikan data yang
kuesioner.
48
I. Pengumpulan Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data
asli atau data baru yang up to date. (Masturoh, 2018). Data primer yang di
peroleh dalam penelitian ini adalah data mengenai identitas ibu hamil yang
2. Data Sekunder
langsung, Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, lembaga, laporan, dan
ini yaitu mengenai data jumlah ibu hamil, dan kunjungan K1 dan K4 yang di
49
J. Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Pengolaan Data
b. Coding
(Pattipeilohy, 2017)
c. Scoring
Pada tahap ini dilakukan scoring atau pemberian nilai untuk tiap
50
pengetahuan untuk jawaban benar ( sesuai kunci jawaban) mendapat skor
1 dan untuk jawaban salah (tidak sesuai kunci jawaban) mendapat skor 0 .
Pada tahap ini, data yang diperoleh yang telah dimasukkan ke dalam
e. Entry Data
agar mudah dijumlahkan, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis
2. Analisa Data
Analisa data merupakan suatu proses yang akan ditulis pada penyaji
data (Sugiyono, 2017). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
a. Analisis Univariat
tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
51
(Natoatmodjo, 2012). Untuk mengetahui distribusi frekuensi selanjutnya
P= x 100%
Ket: P = Presentasi
f = Frekuensi
n = Jumlah sampel
b. Analisis bivariate
antenatal care di wilayah kerja puskesmas birobuli. Jenis uji statistic yang
birobuli
Ha : Ditolak apabila p < 0,05 berarti tida ada hubungan pengetahuan ibu
birobuli
52
K. Etika Penelitian
1. Informend Concent
kerahasiaan responden.
3. Confidenuality
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya pada kelompok data tertentu yang alan
dilaporkan pada hasil riset. Penelitian ini akan menjamin kerahasiaan data
53
4. Beneficience
hamil.
54
BAB IV
55
1. Analisis Univariat
a) Pengetahuan ibu hamil
Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan
di wilayah kerja Puskesmas Birobuli
No Pengetahuan Frekuensi Presentase
1 Baik 27 61%
2 Kurang 17 39%
Total 44 100%
b) Umur
Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan umur
di wilayah kerja Puskesmas Birobuli
No Umur Frekuensi Presentase
1 20-35 tahun 31 70
tahun
Total 44 100
56
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa
atau 30% dan yang tidak berisiko sebanyak 31 ibu hamil atau
70%.
c) Pendidikan
Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan di
wilayah kerja Puskesmas Birobuli
No Pendidikan Frekuensi Presentase
1 SMA, Diploma, 31 70
dan PT
2 SD, SLTP dan 13 30
Sederajat
Total 44 100
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukakan bahwa
dari 44 ibu hamil yang berpendidikan tinggi sebanyak 31 ibu
hamil atau 70% dan yang berpendidikan rendah sebanyak 13
ibu hamil atau 30%.
d) Paritas
Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan paritas
di wilayah kerja Puskesmas Birobuli
No Paritas Frekuensi Presentase
1 2-3 anak 23 52
2 1 atau >4 anak 21 48
Total 44 100
Sumber : Data Primer 2021
57
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 44 ibu
hamil sebanyak 21 atau 48% ibu hamil yang berstatus paritas
berisiko dan sebanyak 23 atau 52% ibu hamil tidak berisiko.
2. Analisis Bivariat
a) Umur
Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan dan Umur Ibu
Tingkat Pengetahuan
58
b) Pendidikan
Tabel 4.6 Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu
Tingkat Pengetahuan
P
Pendidikan Baik Kurang value
Total
F % F % F %
SMA, Diploma, PT 23 52 8 18 31 70
SD, SLTP, Sederajat 5 11 8 18 13 30 0,047
Total 28 63 16 36 44 100
59
c) Paritas
Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan dan Paritas
Tingkat Pengetahuan
P
Paritas Baik Kurang value
Total
F % F % F %
2-3 Anak 23 52 8 18 31 70
1 atau >4 Anak 5 11 8 18 13 30 0,047
Total 27 62 17 38 44 100
60
1. Distribusi frekuensi umur ibu hamil
Perhitungan analisis Chi Square terhadap hubungan pengetahuan dan
umur ibu hamil diperoleh nilai p value = 0,047 ≤0,05, maka keputusan H0
ditolak dan H1 diterima. Sehingga ada hubungan antara pengetahuan dan
umur ibu
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Niken dan Dwi (2012)
yang menunjukkan bahwa responden tertinggi adalah 93,8% (60
responden) pada usia 20-35 tahun, dan terendah berusia lebih dari 35
tahun sebesar 1,6% (1 responden). Hasil distribusi frekuensi responden
terhadap variabel usia menunjukkan bahwa 93,8% responden berusia 20-
35 tahun. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu
hamil dengan perilaku kunjungan dengan nilai p<0,05.
Namun penilitian ini tidak sejalan dengan peneliti Devi dan Veni
(2016) yang menunjukkan bahawa nilai p value =0,199 ≥0,05 sehingga
H0 diterima dan H1 ditolak. Maka secara statistic tidak ada hubungan
antara umur dan status kunjungan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Lawrence Green dalam
Notoatmodjo (2014), faktor umur ibu diduga merupakan faktor
determinan tejadinya perilaku kesehatan yaitu predisposing factor. Ibu
yang hamil <20 tahun dianggap masih berbahaya untuk hamil dan
melahirkan karena organ-organ reproduksinya masih muda dan belum
kuat secara fisik, mental, dan psikologis dianggap masih belum cukup dan
dewasa untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Ibu yang hamil >35
tahun dianggap sudah berbahaya, karena secara fisik sudah mulai
munurun apalagi kalau jumlah kelahiran sebelumnnya sudah cukup
banyak, umur ibu dapat memperngaruhi pengetahuan tentang tanda
bahaya pada kehamilan karena semakin tua umur ibu maka pengalaman
yang ibu dapat makin banyak sehingga pengetahuannya semakin
bertambah.
61
Menurut asumsi peneliti umur ibu mempunyai hubungan dengan
pengetahuan karena semakin matang umur ibu semakin baik pula
pengetahuan yang ia punya, ibu yang berumur dibawah 20 tahun
pengetahuan yang ia miliki masih minim, sehingga berisiko pada
janinnya, berbeda dengan ibu yang berumur sekitar 20-35 tahun
pengetahuan yang mereka miliki sudah baik dan untuk memberikan
keputusan sudah tidak labil lagi, dan secara fisik dan mental sudah sangat
siap dan matang.
2. Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil
Perhitungan analisis Chi Square terhadap hubungan pengathuan dan
pendidikan ibu hamil diperoleh nilai p value = 0,047 ≤0,05, maka
keputusan H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga ada hubungan antara
pendidikan dan pengetahuan ibu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Devi dan Veni (2016)
yang menunjukkan bahwa ibu dengan tingkat pendidikan rendah dengan
kunjungan tidak lengkap sebanyak 15 responden atau 53,6% sedangkan
untuk tingkat pendidikan rendah dengan kunjungan kehamilan lengkap
sebanyak 13 responden atau sebesar 46,4% dan untuk pendidikan tinggi
dengan kunjungan kehamilan tidak lengkap sebanyak 3 responden atau
sebesar 17,6% sedangkan tingkat pendidikan tinggi dengan kunjungan
kehamilan lengkap sebanyak 14 responden atau sebesar 82,4%. Dari hasil
uji statistik terdapat hubungan antara pendidikan dan kunjungan
kehamilan dengan nilai p value =0,038 <0,05.
Hasil penelitian ini juga, sejalan dengan peneliti Gabriel dkk
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil analisis hubungan antara
pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care diperoleh bahwa ibu
yang berpendidikan tinggi melakukan kunjungan antenatal caresecara
teratur sebanyak 44 ibu dengan persentase (91,7%) dan ibu yang
melakukan kunjungan antenatal caresecara tidak teratur sebanyak 20 ibu
62
dengan persentase (71,4%), sedangkan ibu yang berpendidikan rendah
melakukan kunjungan antenatal caresecara teratur sebanyak 4 ibu dengan
persentase (8,3%) dan ibu yang melakukan kunjungan antenatalcaresecara
tidak teratur sebanyak 8 ibu dengan persentase (28,6%).Dari hasil statistik
dengan menggunakan uji Fisher Exactdiperoleh nilai p-valuesebesar
0,026 (p< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
status pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care
Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2014).
Menyatakatan pendidikan merupakan faktor predisposisi yang cukup
penting dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Pendidikan seseorang
sangat berpengaruh terhadap perilaku individu dalam mengambil
keputusan dan sikapnya yang selalu berpedoman pada apa yang mereka
dapatkan melalui proses belajar dan pengalaman yang diterimanya.
Menurut asumsi peneliti pengetahuan mempunyai dengan pendidikan
ibu karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
pengetahuan yang ia peroleh semakin banyak, misal ibu yang suka
mengikuti kegiatan kegiatan ibu hamil dan ibu yang sering membaca di
internet bagaimana cara menjaga kesehatannya dan bayi. Peran
pendidikan terhadap kehamilan sangat besar dalam hal kesehatan, ibu
yang berpendidikan tinggi cenderung lebih mempunyai suatu pemikiran
atau pengetahuan yang lebih baik di banding dengan ibu yang
berpendidikan rendah. Ibu yang berpendidikan rendah akan sulit
menerima pesan, mencerna pesan dan informasi yang disampaikan, untuk
itu diharapkan tenaga pesan menyampaikan informasi yang lebih jelas
dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu hamil.
3. Distribusi Frekuensi paritas ibu hamil
Perhitungan analisis Chi Squaer terhadap hubungan paritas diperoleh
nilai p value = 0,353 ≥0,05, maka keputusan H0 diterima dan H1 ditolak
yang artinya tidak ada hubungan antara paritas dan pengetahuan ibu.
63
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Enny (2016) dengan
hasil analisis statistik menggunakan rumus Chi Square diperoleh nilai p
value = 0,290 yang menunjukkan p > 0,05 sehingga H0 ditolak dengan
interprestasi “tidak ada hubungan status paritas dengan keteraturan
kunjungan Antenatal Care”
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan peniliti Fitria dan Yuna
(2016), yang menunjukkan Hasil analisis hubungan antara paritas dan
pengetahuan ibu hamil, ibu hamil primipara sebanyak 26 orang (47,2%),
ibu hamil yang merupakan primipara berpengetahuan tinggi sebanyak 9
orang (16,3%) dan ibu hamil yang merupakan primipara memiliki
pengetahuan rendah sebanyak 17 orang (12,7%). Sedangkan ibu hamil
yang merupakan multipara sebanyak 29 orang (52,8%), ibu hamil yang
merupakan multipara berpengetahuan tinggi sebanyak 19 orang (34,5%) ,
dan 10 orang (18,9%) ibu hamil yang merupakan multipara
berpengetahuan rendah. Dari hasil uji statistic analisa bivariat dengan
menggunakan uji chi square diperoleh nilai P 0,004 berarti < 0,05.
Berdasarkan aturan penolakan hipotesis maka Ho ditolak, ini berarti
terdapat hubungan paritas dengan pengetahuan ibu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Fitriana (2009) yang
mengatakan bahwa paritas merupakan jumlah anak yang dilahirkan oleh
ibu baik dalam keadaan hidup maupun mati. Paritas seorang ibu tidak
aman untuk hamil dan melahirkan adalah kehamilan pertama dan paritas
tinggi (lebih dari 3), paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau
dari sudut kematian maternal.
Menurut peneliti hasil yang didapatkan tidak terdapat hubungan antara
paritas dan pengetahuan, dimana ibu yang sudah memiliki 2-3 anak sudah
mempunyai pengelaman dan tidak berisiko di banding dengan ibu yang
dimana mempunyai 1 atau >4 anak walaupun sudah memiliki
64
pengetahuan dan pengalaman yang baik namun dapat menimbulkan
resiko yang membahayakan kesehatan ibu dan anak.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di wilayah
kerja Puskesmas Birobuli pada tanggal 17-22 juni 2021, peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut, bahwa :
1. Hubungan pengetahuan ibu berdasarkan umur di Wilayah kerja
Puskesmas Birobuli Kota palu didapatkan hasil bahwa nilai p value sama
dengan 0,047 ≤0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan
dan umur ibu.
2. Hubungan pengetahuan ibu berdasarkan pendidikan di Wilayah kerja
Puskesmas Birobuli Kota palu didapatkan hasil bahwa nilai p value sama
dengan 0,047 ≤0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan
dan pendidikan ibu.
3. Hubungan pengetahuan ibu berdasarkan paritas di Wilayah Kerja
Puskesmas Birobuli Kota Palu di dapatkan hasil bahwa nilai P value sama
dengan 0,353 ≥0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan antara
pengetahuan dan paritas.
B. Saran
1. Bagi Penliti
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang
bagaimana pengaruh kunjungan/pemeriksaan antenatal care selama
kehamilan.
2. Bagi masyarakat
Diharapkan bagi masyarakat terutama pada ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilannya sesuai standar untuk mencegah dan
mengetahui ada tidaknya komplikasi yang terjadi pada janin.
66
3. Bagi Puskesmas
Diharapkan bagi puskesmas lebih menigkatkan penyuluhan kepada ibu
hamil sehingga dapat mencapai target kunjungan kehamilan yang
diperiksa.
67
DAFTAR PUSTAKA
Ali, S.A., Dero, A. A,. Ali, S. A &, G. B, 2018. Faktor Affecting the Utilization of
Antenatal Care Among Pregnant woman : A Literature Review. Journal preg
neonatal med,2
Buku profil dinas kesehatan kota palu, 2019,2020. Profil kesehatan kota palu “ANC”
Buku profil kesehatan Sulawesi tengah, 2019. Kunjungan Kehamilan Kota Palu
Choirunnisa dan Noviliani, 2018. Panduan terpenting merawat bayi dan balita. Dalam
buku ajar dasar keperawatan anak : Jakarta : EGC
Devi Kurniasari dan Veni Yunita Sari, 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Kesumadadi Kabupaten Lampung Tengah
Enny Anggraeny, 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Paritas Dengan
Keteraturan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil
Fitria Hajri dan Yuna Trisuci Aprillia, 2016. Hubungan Antara Karakteristik Ibu
dengan Pengetahuan Tentang Tanda Tnada Bahaya Kehamilan
Green Lw, 1984. Modifying and developing health behavior. Ann Rev Public Healt.
Ayu Indah Rachmawati, Ratna Dewi Puspitasari dan Eka Cania, 2017. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care (ANC) ibu hamil
68
Niken Kurnia Febyanti dan Dwi Susilawati, 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Antenatal Care Terhadap Perilaku Kunjungan Kehamilan
Tri Rini Puji Lestari, 2020. Pencapaian status kesehatan ibu dan bayi sebagai salah
satu perwujudan keberhasilan program kesehatan ibu dan anak
Utami, Migunani 2018. Hubungan Aspek Spiritual dan Dukungan Sosial Terhadap
Kualitas Hidup Pasien Kanker dengan Kemoterapi di RSUD Prof. Dr.Margono
Soekarjo Purwokerto tahun 2016. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Wagiyo dan Putrono, 2016. Asuhan keperawatan antenatal, Intranal dan BBL
Fisiologis dan Patologis
Walyani, 2017. Suhan kebidanan pada kehamilan, Yogyakarta : Pustaka baru press
Wawan dan Dewi, 2017. Teori dan pengykuran pengetahuan, sikap dan perilaku
manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
69
Wiknjosastro, Hanifa. 2016. Ilmu kebidanan. Jakarta : yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Yuli, 2017. Buku ajar asuhan keperawatan maternitas, aplikasi NANDA, NIC dan
NOC. Jakarta : Tim.
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Kepada
Di - Tempat
Dengan hormat,
Peneliti Responden
LEMBAR KUESIONER
JUDUL PENELITIAN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN KEHAMILAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROBULI
I. Identitas Responden
Nama :
Alamat :
No.hp :
II. Pertanyaan
1. Umur
Berapakah umur ibu pada saat hamil pertama ?
a. tahun
b. tahun
c. tahun
2. Pendidikan
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. PT ( Perguruan Tinggi )
3. Paritas
Anak yang pernah di lahirkan : 1/2/3/4/5/6/7/8/9/10
Lampiran 3
Petunjuk pengisian :Jawablah pernyataan dibawah dengan beri tanda centang (
pada kolom Benar atau Salah yang sesuai dengan apa yang ibu
ketahui.
B = Benar S = Salah
No Pertanyaan Benar Salah
1 Pemeriksaan kehamilan diperlukan untuk memastikan ibu dan bayi
sehat.
2 Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan oleh dokter atau bidan.
3 Pemeriksaan pertama kali pada kehamilannya itu sejak terlmabat
haid
4 Tujuan dari pemeriksaan kehamilan adalah untuk mendapatkan susu
ibu hamil
5 Jadwal pemeriksaan kehamilan minimal empat kali yaitu 1 kali pada
saat hamil 3 bulan pertama, 1 kali saat hamil 4 sampai 6 bulan, dan
2 kali saat hamil 7 bulan sampai 9 bulan.
6 Selama tidak ada gangguan, ibu hamil tidak perlu diperiksa lengkap.
7 Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan.
8 Usia ibu hamil sebaiknya 20-35 tahun
9 Kadar HB yang normal adalah lebih dari11 gr%
10 Obat yang paling baik diminum setiap hari oleh ibu hmil adalah
tablet tambah darah.
11 Jumlah tablet darah yang baik dikonsumsi ibu hamil minimal 90
tablet selama kehamilan.
12 Tekanan darah ibu yang tidak stabil dapat membahayakan ibu dan
janinnya.
13 Manfaat imunisasi TT bagi ibu hamil adalah mencengah penyakit
tetanus.
14 Penyakit malaria dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
15 Pemeriksaan protein urin penting untuk mengetahui ada tidaknya
keracunan dalam kehamilan.
16 Tempat yang dapat digunakan untuk memeriksakan kehamilan
adalah rumah dukun.
17 Bila terjadi penurunan berat badan pada waktu hamil, ini
menandakan bahwa ibu sehat.
18 Senam hamil bermanfaat unutk membantu ibu hamil dalam
persiapan persalinan.
19 Ibu hamil tidak wajid diperiksa penyakit malaria
20 Selama pemeriksaan kehamilan, ibu hamil wajib merencanakan
persiapan persalinan.
Lampiran 4. Checklist Jawaban Responden
1 Ny. S
2 Ny. T
3 Ny. N
4 Ny. R
5 Ny. N
6 Ny. H
7 Ny. M
8 Ny. M
9 Ny. A
10 Ny. M
11 Ny. H
12 Ny. S
13 Ny. L
14 Ny. Y
15 Ny. N
16 Ny. T
17 Ny. L
18 Ny. S
19 Ny. S
20 Ny. R
21 Ny. N
22 Ny. P
23 Ny. M
24 Ny. A
25 Ny. N
26 Ny. H
27 Ny. C
28 Ny. N
29 Ny. A
30 Ny. S
31 Ny. J
32 Ny. F
33 Ny. A
34 Ny. K
35 Ny. P
36 Ny. T
37 Ny. C
38 Ny. R
39 Ny. D
40 Ny. W
41 Ny. M
42 Ny. P
43 Ny. A
44 Ny. K
Lampiran 5. Butir/item Jawaban Pernyataan Responden
Butir/item Pernyataan
No Nama Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ny. S 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 17
2 Ny. T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
3 Ny. N 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
4 Ny. R 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17
5 Ny. N 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 17
6 Ny. H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
7 Ny. M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19
8 Ny. M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19
9 Ny. A 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 12
10 Ny. M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
11 Ny. H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
12 Ny. S 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
13 Ny. L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
14 Ny. Y 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
15 Ny. N 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 12
16 Ny. T 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
17 Ny. L 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
18 Ny. S 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
19 Ny. S 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 13
20 Ny. R 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15
21 Ny. N 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
22 Ny. P 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 15
23 Ny. M 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
24 Ny. A 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 14
25 Ny. N 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
26 Ny. H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
27 Ny. C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
28 Ny. N 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
29 Ny. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 17
30 Ny. S 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14
31 Ny. J 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 15
32 Ny. F 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 15
33 Ny. A 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13
34 Ny. K 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 15
35 Ny. P 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15
36 Ny. T 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 12
37 Ny. C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
38 Ny. R 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 14
39 Ny. D 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 14
40 Ny.W 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 13
41 Ny. M 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16
42 Ny. P 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 13
43 Ny. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
44 Ny. K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19
Lampiran 6. Hasil Uji Statsitik
b
Continuity Correction
2,826 1 ,093
Likelihood Ratio
4,030 1 ,045
Linear-by-Linear
Association
3,989 1 ,046
N of Valid Cases
44
Asymp. Sig. (2-
Value df sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
a
4.082 1 ,043
b
Continuity Correction
2,826 1 ,093
Likelihood Ratio
4,030 1 ,045
Linear-by-Linear
Association
3,989 1 ,046
N of Valid Cases
44
Asymp. Sig. (2-
Value df sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
a
.477 1 ,490
b
Continuity Correction
,145 1 ,704
Likelihood Ratio
,478 1 ,489
Linear-by-Linear
Association
,466 1 ,495
N of Valid Cases
44
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
1. Nama : Nur Ainun Farkhia
2. Stambuk : N21018017
3. Tempat/Tgl Lahir : ToliToli, 18 Mei 2001
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl.Trans Sulawesi No.85 Desa Pangi
B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SDN 1 Dadakitan tahun 2012
2. Tamat MTSN Tambun tahun 2015
3. Tamat SMAN 2 ToliToli tahun 2018
4. Penulis Terdaftar Sebagai Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako Pada Tahun 2018