Anda di halaman 1dari 107

UNTAD

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KUNJUNGAN


ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BIROBULI KOTA PALU

KARYA TULIS ILMIAH

NUR AINUN FARKHIA


N21018017

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO

2021
UNTAD

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KUNJUNGAN


ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BIROBULI KOTA PALU

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program


Studi DIII Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

NUR AINUN FARKHIA


N21018017

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO

2021

ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KUNJUNGAN


ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BIROBULI KOTA PALU
Nur Ainun Farkhia (2021)
Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako
Hayati Palesa, SKM.,MPH

Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu hamil untuk memantau kesehatan atau perkembangan janin dalam rahim. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap kunjungan
Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli Kota Palu. Penelitian analitik
kolerasi dengan pendekatan Cross Sectional. Melibatkan 44 ibu hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Birobuli Kota Palu. Teknik sampling yang digunakan yaitu Non
Probability Sampling dengan teknik Aksidental Sampling. Pengumpulan data dengan
menggunakan wawancara dan kusioner. Hasil: terdapat hubungan antara pengetahuan
dan umur ibu dengan hasil p value = 0,047 ≤0,05, dan terdapat hubungan antara
pengetahuan dan pendidikan ibu dengan hasil p value = 0,047 ≤0,05 dan tidak
terdapat hubungan antara pengetahuan dan paritas ibu dengan hasil p value = 0,353
≥0,05. Kesimpulan : terdapat hubungan antara pengetahuan dengan umur dan
pendidikan ibu dan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan paritas ibu.
Saran : bagi petugas kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan pentingnya
kunjungan kehamilan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Kunjungan, Ibu Hamil, Antenatal Care

vii
ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF PREGNANT WOMEN'S KNOWLEDGE


ON ANTENATAL CARE VISITS IN THE WORKING AREA
OF BIROBULI PUBLIC HEALTH CENTER IN PALU

Nur Ainun Farkhia (2021)


DIII Nursing Study Program Medical Faculty
Tadulako University
Hayati Palesa,SKM., MPH

Antenatal Care (ANC) is a health service provided to pregnant women to monitor the
health or development of the fetus in the womb. The purpose of this research was to
determine the relationship between maternal knowledge and Antenatal Care visits in
the working area of Birobuli Public Health Center, Palu. Correlation analytic
research with Cross Sectional approach was applied, involving 44 pregnant women
in the working area of the Birobuli Public Health Center, Palu. The sampling
technique used Non Probability Sampling with accidental sampling technique. Data
collection used interviews and questionnaires. Results: there is a relationship
between knowledge and age of mother with p value = 0.047 0.05, there is a
relationship between knowledge and education of mother with p value = 0.047 0.05,
and there is no relationship between maternal knowledge and parity with p results
value = 0.353 0.05. Conclusion: there is a relationship between knowledge and age
and education of mother and there is no relationship between knowledge and
maternal parity. Suggestion: for health workers to increase education on the
importance of pregnancy visits.

Keywords: Knowledge, Visits, Pregnant Women, Antenatal Care

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah (KTI) ini dengan tepat waktu dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli
Kota Palu”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Kedokteran Unibersitas
Tadulako.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis ucapkan terimakasih banyak


kepada dosen pembimbing yang selama ini sabar membimbing sampai ke tahap ini.
Serta penulis ucapkan terimakasih banyak yang sebesar-besarnya kepada kedua orang
tua karena do’a, motivasi dan kasih sayangnya telah mengiringi perjalanan penulis
dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, dan selanjutnya penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. dr. M. Sabir, M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran


2. Dr.dr Muh.Ardi Munir, M.Kes., Sp.OT., FICS., M.H selaku Wakil Dekan
Bidang Akademi
3. Fauzan, SKM, M.Kes selaku Koordinator Prodi DIII Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako
4. Hayati Palesa, SKM.,MPH selaku pembimbing yang selalu meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan dalam menyusun Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini dan selalu memberikan semangat dan motivasi selama
menyusun.
5. Badariati. S.ST, M.Kes selaku penguji 1 yang telah banyak memberikan saran
dan masukkan dalam menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Ratna Devi, SKM, M.Kes selaku penguji 2 yang telah banyak memberikan
saran dan masukkan dalam menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.

ix
7. Ni Wayan Sridani, S.ST.,M.Kes selaku Dosen Wali ku yang selalu
mengontrol perkuliahanku selama ini
8. Seluruh dosen dosen Program Studi DIII Keperawatan yang telah
memberikan banyak ilmu serta mendidik penulis selama mengikuti
pendidikan.
9. Sahabat sahabat (Anisya, Anis, Fitri, Lisa, Risna, Iking, Sry Dj) terimakasih
banyak atas segala bantuannya selama proses perkuliahan sampai peneliti
maju ujian hasil, termakasih banyak karena sudah mau berjuang sama sama,
semoga kita semua sukses dan masih bisa selalu bersama-sama.
10. Teman teman angkatan 2018 yang tidak bisa peneliti sebut satu persatu,
terimakasih banyak atas bantuannya.

Semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan balasan yang setimpal atas


kebaikan dan pengorbanan kepada semuanya. Aamiin.

Palu, Juni 2021

Nur Ainun Farkhia

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN .................................................................................. i

HALAMAN SAMPUL DALAM ................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ...................................... v

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

ABSTRACT .............................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL...................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7

xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 9

A. Konsep Kehamilan ............................................................................................. 9

B. Kunjungan Kehamilan ...................................................................................... 20

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Kehamilan............................ 23

D. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan ............................................................ 24

E. Tinjauan Umum Tentang Umur ....................................................................... 27

F. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan ............................................................... 29

G. Tinjauan Umum Tentang Paritas ...................................................................... 31

H. Konsep Antenatal Care (ANC) ........................................................................ 31

I. Kerangka Teori ................................................................................................. 36

J. Kerangka Konsep ............................................................................................. 36

K. Variabel Penelitian ........................................................................................... 37

L. Hipotesis penelitian .......................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 39

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................................ 39

B. Waktu Dan Tempat Penelitian .......................................................................... 39

C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................................ 39

D. Variabel penelitian ............................................................................................ 42

E. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran .................................................... 43

F. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 45

G. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen ............................................................. 46

H. Teknik pengambilan data.................................................................................. 47

xii
I. Pengumpulan Data............................................................................................ 49

J. Pengolahan Data dan Analisis Data.................................................................. 50

K. Etika Penelitian ................................................................................................. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 55

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................... 55

B. Hasil Penelitian ............................................................................................... 55

C. Pembahasan .................................................................................................... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 66

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 66

B. Saran................................................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 68

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................................36


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................................................37

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ...............................43

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan .......................................53

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ..................................................54

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan .........................................54

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Paritas ................................................55

Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan dan Umur ............................................................55

Tabel 4.6 Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan ....................................................56

Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan dan Paritas ...........................................................57

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed Consent

Lampiran 2. Kusioner Pertanyaan

Lampiran 3. Kusioner Pernyataan

Lampiran 5. Lembar Analisis Univriat

Lampiran 6. Lembar Jawaban Pertanyaan

Lampiran 7. Lembar Jawaban Pernyataan

Lampiran 8. Lembar Hasil Uji Statistik

Lampiran 9. Dokumentasi

Lempiran 10. Komite Etik

Lampiran 11. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 12. Surat Penelitian

Lampiran 13. Surat Balasan Penelitian

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang

dalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat

masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari

ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi

43 minggu (Kuswanti, 2014).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator

keberhasilan layanan suatu Negara. Setiap hari, sekitar 830 wanita meninggal

karena sebab yang dapat dicegah terkait dengan kehamilan dan persalinan.

99% dari semua kematian ibu terjadi dinegara berkembang. Sekitar 830

wanita meninggal karena komplikasi kehamilan atau persalinan diseluruh

dunia setiap hari. Salah satu target di bawah Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (TPB) 3 adalah untuk mengurangi resiko kematian ibu bersalin

global menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran, dengan tidak ada Negara

yang memiliki angka kematian ibu lebih dari dua kali rata-rata global. Wanita

meninggal akibat komplikasi selama dan setelah kehamilan dan persalinan.

Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu

adalah perdarahan hebat setelah melahirkan, infeksi, tekanan darah tinggi

selama kehamilan (pre-eklampsia dan eklampsia), komplikasi dari persalinan,

dan aborsi yang tidak aman.The World Health Organization (WHO, 2018).

1
Angka kematian ibu sudah mengalami penurunan, namun masih jauh

dari target Millennium Development Goals (MDGs) sekarang Sustainable

Development Goals (SDGs) tahun 2015, meskipun jumlah persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan. Kondisi ini

kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas pelayanan kesehatan ibu

yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor

determinan lainnya. Penyebab kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan

dan perdarahan postpartum. Bebrapa keadaan yang dapat menyebabkan

kondisi ibu hamil tidak sehat antara lain adalah penanganan komplikasi,

anemia, ibu hamil yang menderita diabetes, hipertensi, malaria, dan terlalu

(terlalu muda <20 tahun, terlalu tua >35 tahun, terlalu dekat jaraknya 2 tahun

dan terlalu banyak anaknya > 3 tahun). Dalam peningkatan status kesehatan

masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah menurunnya angkat kematian

ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup pada Survei Demografi Kesehatan

Indonesia SDKI 2012 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun

2019 (Kemenkes, 2019).

Upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi

adalah dengan melaksanakan safe motherhood. Salah satu pilar safe

motherhood adalah antenatal care. Antenatal care penting dalam memantau

perkembangan janin dan kesehatan ibu pada saat hamil. Dengan periksa

antenatal care secara teratur diharapkan dapat mendeteksi lebih dini risiko.

2
kehamilan atau persalinan (Armaya, 2018). Perawatan antenatal care menjadi

startegi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi (Ali et all., 2018).

Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan

oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan

sesuai standar pelayanan yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan

( Vinny dkk, 2016). Antenatal care dilaksanakan sebanyak 4 kali yaitu pada

trimester I sebanyak 1 kali, trimester II sebanyak 1 kali, dan trimester III

sebanyak 2 kali. Pemanfaatan pelayanan antenatal care dapat dilihat dari

cakupan kunjungan K1 dan K4 (Usman, 2018).

K1 adalah pertama kali ibu hamil (trimester I) memeriksakan

kehamilannya sedangkan K4 adalah ibu hamil dalam memeriksakan

kehamilannya sudah mencapai minimal 4 kali (pada trimester III). Apabila

semua ibu hamil sudah memeriksakan kehamilannya sebanyak minimal 4 kali

maka pemanfaatan pelayanan antenatal care sudah baik, namun sebaliknya

apabila ibu hamil belum mencapai minimal 4 kali dalam memeriksakan

kehamilannya maka menunjukkan bahwa rendahnya pemanfaatan pelayanan

antenatal care. Pemanfaatan pelayanan antenatal care menunjukkan akses

pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil

dalam memeriksakan kehamilannnya ke tenaga kesehatan, Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI 2017). Hal ini menjadi

tanggung jawab bersama serta memerlukan adanya upaya aktif dan pasif

dalam meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil minimal 4 kali pelayanan

3
kesehatan, terutama untuk ibu hamil yang sulit mengakses pelayanan

kesahatan (Choirunnisa dan Noviliani, 2018).

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

2017 menunjukkan bahwa hampir seluruh wanita (98%) mendapatkan

pelayanan ANC dari tenaga kesehatan (Nakes) yang kompeten minimal 1 kali

(K1) dan 77 persen mendapatkan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali (K4.

Cakupan ini merujuk pada kehamilan anak terakhir pada periode 5 tahun

sebelum survei atau memberi gambaran pada referensi waktu tahun 2015.

Persentase cakupan ANC K4 ini sedikit lebih tinggi dari target Kementerian

Kesehatan pada tahun 2015 sebesar 72 persen, dan 77 persen pada tahun

2017. Dengan demikian target Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019

untuk indikator ANC K4 hingga tahun 2017 telah tercapai. Sedangkan

Derdasarkan hasil Riskesdas 2018 dketahui bahwa cakupan K1 sebesar 86.0%

meningkat dari tahun 2013 yang sebesar 81,3%, dan untuk cakupan

kunjungan K4 sebesar 74,1% meningkat dari 70.0% pada tahun 2013

(Kemenkes RI, 2018).

Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2014), faktor umur ibu

diduga merupakan faktor determinan terjadinya perilaku kesehatan yaitu

sebagai predisposing factors. Umur <20 tahun dianggap masih berbahaya

untuk hamil dan melahirkan karena organ-organ reproduksinya masih muda

dan belum kuat sekali secara fisik, mental, dan psikologis dianggap masih

belum cukup dewasa untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Dalam

4
pengambilan keputusan masih tergantung karena pada umur tersebut

merupakan usia remaja, suatu usia yang kurang tepat dalam pengambilan

keputusan karena kurang dalam pengalam hamil. Kesiapan fisik wanita untuk

hamil ditentuksn oleh tiga hal yaitu, kesiapan fisik, kesiapan mental, dan

kesiapan social ekonomi. Kematangan baru dapat dicapai pada usia sekitar 20

tahun. Umur >30 tahun dianggap sudah bahaya, sebab secara fisik sudah

mulai menurun apalagi kalau jumlah kelahiran sebelumnya sudah cukup

banyak. Umur >35 tahun dianggap berbahaya untuk hamil karena alat

reproduksi maupun fisik ibu sudah jauh menurun.

Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 jumlah

kematian ibu menurun dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia

berdasarkan laporan. Penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan

(1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus).

Pada tahun 2006 sampai tahun 2019 cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil

K4 cenderung meningkat. Jika dibandingkan dengan target rencana Strategi

(Restra) kementerian kesehatan tahun 2019 yang sebesar 80%, capaian 2019

telah mencapai target yaitu sebesar 88,5%. Dan untuk capaian kunjungan ibu

hamil K4 pada tahun 2019 menurut provinsi bahwa Sulawesi Tengah masih

belum mencapai target dimana K4 79,73%.

Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

cakupan Kunjungan ANC K1 menunjukkan peningkatan sampai dengan tahun

2019 sedangkan Kunjungan ANC K4 pada tahun 2019 mengalami penurunan

5
dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2018. Dimana pada tahun 2018 K1

78,3% K4 88,8% dan pada tahun 2019 K1 90,2% K4 79,7%.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palu kunjungan ibu

hamil pada tahun 2019 yaitu K1 38,32% K4 100,18%, pada tahun 2020 K1

67,9% dan K4 100,0%.

Berdasarkan data dari Puskesmas Birobuli kunjungan ibu hamil tahun

2019 100,7% K4 100,1%, tahun 2020 K1 100,4% K4 100,0% dan pada 3

bulan terakhir 2021 kunjungan ibu hamil K1 24,5% dan K4 24,2%.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap

Kunjungan ANC”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah

penelitiannya adalah “Adakah Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap

Kunjungan ANC?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap

Kunjungan Antenatal Care.

6
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap

Kunjungan ANC di tinjau dari umur

b. Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap

Kunjungan ANC di tinjau dari pendidikan

c. Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap

Kunjungan ANC di tinjau dari paritas

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah

didapatkan di institusi pendidikan.

b. Mengembangkan pengetahuan untuk membantu meningkatkan

pelayanan secara benar dan professional.

c. Sebagai pengalaman nyata dalam melakukan penelitian secara ilmiah

dan sistematis dalam rangka tugas perawat sebagai researcher.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan sesuai

standar, dan mengikutinya agar dapat menurunkan Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

7
3. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber infomasi dan bahan

pertimbangan bagi peneliti dan bidan/perawat untuk meningkatkan mutu

pelayanan di Puskesmas Birobuli .

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah proses terjadinya pembuahan yang terdiri dari

ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot

nidasi (implantasi) pada uterus, dan terjadinya pembentukan placenta dan

tumbu kembang hasil konsepsi sampai aterm (Sholichah dan Lestari,

2017)

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin. Usia Hamil normal yaitu 280 hari atau 40 minggu (9 bulan

7 hari). Kehamilan ini bagi atas 3 trimester yaitu; kehamilan trimester

pertama dimulai dari 0-12 minggu, kehamilan trimester kedua 13-27

minggu dan kehamilan trimester ketiga yaitu 28-40 minggu (Yuli, 2017).

Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan pengetahuan

dan kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait

dengan proses kehamilan. Perubahan tersebut mencakup perubahan

produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan anatomic dan fisiologik

selama kehamilan. Pengenalan dan pemahaman tentang terjadinya

perubahan fisiologi pada ibu hamil menjadi modal dasar dalam mengenali

kondisi patologi yang dapat mengganggu status kesehatan ibu maupun

9
bayi yang dikandungnya. Dengan modal kemampuan tersbeut, penolong

atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu

untuk memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan

(Wiknjosastro H, 2016).

2. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh

Yuli dkk (2017), menuliskan bahwa perubahan-perubahan fisiologi

yang terjadi, yaitu :

a. Sistem reproduksi

1) Uterus

Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan

isi konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan hyperplasia

jaringan, progesterone berperan untuk elastisilas/kelenturan uterus.

2) Vulva/vagina

3) Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan

progesterone, sehingga menyebabkan warna menjadi merah

kebiruan (tanda Chadwick).

4) Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,

terutama fungsi reproduksi progesterone dan estrogen. Selama

kehamilan ovarium tenang atau sedang beristrahat.

10
5) Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia system duktus dan

jaringan interstisial payudara. Mamae membesar dan menjadi

tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar

Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh

melanotor. Puting susu membesar dan tegang atau menonjol.

b. Peningkatan berat badan

Normal berat badan meningkat sekitar 6 sampai 16 kg, terutama dari

pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ atau cairan

intrauerin.

c. Perubahan pada organ-organ tubuh lainnya, yaitu :

1) Sistem repirasi. Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain

itu diafragma juga terdorong naik ke kranial terjadi hiperventilasi

dangkal akibat kompensais dada menurun. Volume tidal

meningkat, volume residu paru dan kapasitas vital jadi menurun.

2) Sistem gastrointestinas. Estrogen dan HCG (Human Chorionic

Gonadotropin) meningkat dengan efek samping mual dan muntah,

selain itu terjadi juga perubahan peristaltic dengan gejala sering

kembung, konstipasi, lebih sering lapar atau rasa lapar menjadi

meningkat.

3) Sistem sirkulasi/Kardiovaskuler. Tekanan darah selama

pertengahan pertama pada masa kehamilan, tekanan sistolik dan

11
4) diastolic menurun 5-10 mmHg. Selama trimester ketiga tekanan

darah ibu hamil harus kembali kenilai tekanan pada trimester

pertama.

5) Sistem integument. Striae gravidarum, Linea nigra, dan

Chloasma.

6) Sistem muskuluskeletal. Kram pada otot, sendi-sendi menjadi

lemah dan karies gigi.

7) Sistem perkemihan. Sering berkemih

8) Sistem hematologi.

3. Perubahan Psikologi Pada Masa Kehamilan

Menurut Yuli (2017), kehamilan merupakan saat terjadinya krisis bila

keseimbangan hidup terganggu.

a. Teori krisis

Tahap syok dan menyangkal, bingung dan preoccupation, tindakan

dan belajar dari pengalaman, intervensi memudahkan kembali keadaan

keseimbangan.

b. Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu maupun bapak

mengalami syok.

1) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut individu.

2) Dukungan situasi penting untuk memberikan bantuan dan

perhatian

12
3) Mekanisme koping. Kekuatan dan keterampilan dipelajari untuk

mengatasi stress.

c. Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan

1) Trimester pertama (bulan 1-3)

Ditandai dengan adanya penyesuai terhadap ide-ide untuk menjadi

orang tua, tingkat hormone yang tinggi, mual dan muntah.

2) Trimester kedua (bulan 4-6)

Waktu yang menyenangkan, respon sesksual meningkat,

quickening, memberikan dorongan psikologi.

3) Trimester ketiga (bulan 7-9)

Letih, tubuh/badan menjadi besar dan terlihat aneh, serta

kegembiran yang menyusul atas kelahiran bayi.

4. Tanda dan Gejala

Ada beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu berupa tanda dugaan

adanya kehamilan, tanda tidak pasti, dan tanda pasti kehamilan :

a. Tanda kemungkinan terjadinya kehamilan

1) Amenorthea (terlambat datang bulan). Disebabkan karena konsepsi

dan nidasi yang menyebabkan tidak ada terjadinya pembentukan

folikel de graaf dan ovulasi.

13
2) Mual dan muntah (emesis). Disebabkan karena adanya pengaruh

dari hormone estrogen dan progestoren sehingga meyebabkan

pengeluaran asam lambung yang berlebihan.

3) Mengidam. Wanita hamil selalu mengiginkan makanan-makanan

tertentu, inilah yang disebut Ngidam.

4) Payudara tegang. Karena dipengaruhi oleh hormon estrogen,

progestoren dan somatomamotrofi yang menimbulkan deposit

lemak, air dan garam pada payudara sehingga payudara menjadi

tegang dan membesar.

5) Sering miksi. Dorongan Rahim kedepan menyebabkan kandung

kemih terasa cepat penuh dan sering miksi.

6) Konstipasi atau obstipasi. Pengaruh hormon progestoren dan

menghambat gerakan peristaltic usus, sehingga terjadi kesulitan

buang air besar.

7) Pigmentasi kulit. Pigmentasi di sekitar pipi (kloasma gravidarum),

pada dinding perut (striae nigra, linea alba makin hitam) dan pada

sekitar payudara (hiperpigmentasi), disebabkan karena keluarnya

melanophore stimulating hormone hipofisis anterior.

8) Varises atau penampakan pembuluh darah vena. Disebabkan

karena penagruh dari estogen dan progesterone sehingga terjadi

penampakan pembuluh darah vena.

14
b. Tanda tidak pasti kehamilan

1) Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan.

2) Pada pemeriksaan dalam, di jumpai beberapa tanda berikut :

a) Tanda hegar, yaitu apabila ismus uteri mengadakan hipertropi

sehingga menjadi lebih lunak dan memanjang.

b) Tanda chadwick, yaitu adanya peningkatan vaskularisasi yang

menyebabkan timbulnya warna ungu dan kebiruan pada

mukosa vagina, vulva, dan serviks sebagai akibat dari

peningkatan hormone estrogen.

c) Tanda pisckacek, yaitu uterus yang mengalami pembesaran

dan menuju ke salah satu jurusan sehingga terlihat menonjol

dengan jelas ke jurusan tertentu.

d) Kontraksi Bracton hick, yaitu kontraksi yang tidak teratur serta

tidak menimbulkan rasa nyeri pada saat dilakukan

pemeriksaan.

e) Teraba ballottement, yaitu merupakan gerakan dari janin yang

belum mengalami engaged, dan biasanya teraba pada minggu

ke 10-18.

c. Tanda pasti kehamilan

1) Gerakan janin dalam Rahim

2) Terliat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin

15
3) Denyut jantung janin (DJJ). Di dengar dengan stetoskop leanec,

alat dopler. Dilihat dengan ultrasonografi. (Muaba, 2010).

4) Pemeriksaan rontgent. Gambar tulang mulai terlihat dengan sinar

X pada usia kehamilan 6 minggu namun masih belum dapat

dipastikan bahwa itu adalah gambaran janin. Gambar tulang janin

dapat dipastikan pada usia kehamilan 12 sampai 14 minggu.

d. Klasifikasi usia kehamilan

Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017), kehamilan di bagi menjadi 3

trimester, yaitu :

1) Kehamilan Trimester I (1-12 minggu)

2) Kehamilan Trimester II (13-27 minggu)

3) Kehamilan Trimester III (28-40 minggu)

5. Proses Kehamilan

Menurut Asrinah, dkk. (2010) Suatu proses kehamilan akan terjadi bila

keempat aspek ini terpenuhi, yaitu ovum, sperma, konsepsi dan nidasi.

a. Ovum dan Sperma

1) Ovum

Ovum atau sel telur merupakan suatu sel besar dengan diameter

sekitar 0,1 mm. ovum terdiri dari satu nucleus yang terapung

apung dalam vitelus, dilingkari oleh zona pellusida dan dilapisi

oleh korona radiate.

16
a) Proses pertumbuhan ovum

b) Dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan

menjadi folikel de Graff, yang menuju kepermukaan ovarium

disertai pembentukan cairan liquor folikuli.

c) Desakan folikul de Graff ke permukaan ovarium menyebabkan

penipisan dan disertai devaskularisasi.

d) Selama pertumbuhan menjadi folikel de Graff, ovarium akan

mengeluarkan hormone estrogen yang dapat memengaruhi

gerak dari tubu semakin mendekati ovarium, gerak sel rambut

lumen tuba semakin tinggi, dan peristaltic tuba semakin aktif.

e) Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang

medadak, terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi.

f) Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai rumbai (fimbre),

ovum yang telah dilepaskan akan segera ditangkap oleh

fimbrie tuba. Proses penangkapan ini disebut ovum pick up

mechanism.

g) Ovum yang tertangkap terus berjalan mengikuti tuba menuju

uterus, dalam bentuk pematangan pertama (siap untuk di

buahi).

2) Sperma

Proses pertumbuhan spermatozoa merupakan suatu proses yang

kompleks, yaitu: (1) Spermatogonium berasal dari sel primitive

17
tubulus, (2) Menjadi spermatosit pertama, (3) Menjadi spermatosit

kedua, (4) Menjadi spermatid, dan (5) akhirnya menjadi

spermatozoa. Pertumbuhan spermatozoa ini di pengaruhi oleh mata

rantai hormon yang kompleks pancaindra, hipotalamus, hipofisis

dan sel interstitial Leydig, sehingga spermatogonium dapat

mengalmai proses mitosis. Bentuk spermatozoa seperti kecebong,

dan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala, leher dan ekor. Bagian

kepala berbentuk lonjong agak geepeng dan mengandung bahan

nucleus dan berjuta-juta sel sperma. Bagian ekor berfungsi untuk

bergerak maju dan bagian keher berbentuk silindrik yang

fungsinya untuk menghubungkan kepala dan ekor. Kecepatan sel

sperma cukup tinggi,sehingga dalam satu jam sel sperma sudah

sampai di tuba melalui kanalis dan kavum uteri, dan disini sel

sperma menunggu kedatangan sel telur. Spermatozoa yang masuk

ke genitalila perempuan mampu bertahan hidup selama tiga hari

sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.

b. Fertilisasi dan implantasi

1) Fertilisasi

Pada hari 11-14 dalam siklus mentruasi, perempuan mengalami

ovulasi, yaitu peristiwa matangnya sel telur sehingga dapat

dibuahi.pada saat ferlitisasi terjadi, spermatozoa dapat melintias

zona pelusida dan masuk ke vetillus. Saat berhungan, sekitar 300

18
juta sperma tersimpan pada forniks vagina. Sperma yang mencapai

mucus serviks akan bertahan hidup lalu mendorong dirinya maju

ke tuba uterin. Didalam perjalana di sepanjang uterus, hanya seribu

yang mampu sampai ke tuba dan bertemu dengan ovum. pada

perjalanan inilah sperma akhirnya matang dan mampu melepaskan

enzim hialuronidase yang memungknkan terjadinya penetrasi

terhadap zona pelusida serta membrane sel disekitar ovum. sperma

dan ovum masing-masing menyumbangkan setengah dari

kromosom untuk membuatnya berjumlah 46. Sperma dan ovum

yang dibuah disebut zigot. Sperma dan ovum tidak dapat bertahan

lebih dari 2 sampai 3 hari dan pembuahan terjadi bila hubungan

seksual dilakukan 48 jam sebelum atau 24 jam setelah masa

ovulasi. Setelah itu konsepsi akan berlangasung selama 14 hari

sebelum menstruasi berikutnya.

2) Implasi

Masuknya inti spermatozoa kedalam sitoplasma (vitellus)

membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum, yang

berada dalam keadaan metaphase. Proses pemecahan dan

pematangan mengikuti bentuk anphase dan telofase sehingga

pronukleus-nya menjadi haploid. Pronukleus spermatozoa yang

sedang dalam keadaan haploid akan saling mendekati dengan inti

19
ovum, yamg kini haploid akan bertemu dengan pasangan pembawa

tanda dair pihak laki-laki maupun perempuan.

Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuklah

zigot yang dalam beberapa jam telah mampu membelah diri

menjadi dua dan seterusnya. Bersamaan dengan pembelahan inti

hasil konsepsi, zigot terus berjalan menuju uterus. Pembelahan

berjalan terus, dan di dalam morula terjadi ruangan yang

mengandung cairan, yang disebut blastula. Perkembangan dan

pertumbuhan berjalan, blastula dengan vili korealisme-nya, yang

dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi.

B. Kunjungan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) sangatlah

dibutuhkan untuk memantau kondisi kesehatan ibu dan janinnya. Sehingga di

perlukan pemeriksaan kehamilan atau kunjungan kehamilan secara rutin.

Indikator yang digunakan untuk menilai program kesehatan ibu dan

anak yaitu kunjungan ibu hamil pertama (K1). Cakupan kunjungan keempat

ibu hamil (K4), cakupan buku KIA, deteksi dini kehamilan berisiko oleh

tenaga kesehatan, persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan komplikasi

obstentrik, pelayanan nifas, pelayanan neonatal, penanganan komplikasi

neonatal, pelayanan kesehatan anak balita dan pelayanan kesehatan anak

balita sakit. Tri Rini Puji Lestari (2020). Menurut Rahayu (2016), kunjungan

20
ibu hamil merupakan konrak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang

memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan

kehamilan. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu dapat dinilai

dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4, sebagai berikut :

1. Kunjungan 1/K1 (Trimester 1)

K1/Kunjungan baru ibu hamil yaitu ibu hamil yang pertama kali pada

masa kehamilan. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini

mungkin ketika ibu hamil mengalami terlambat datang bulan/menstruasi.

Adapun tujuan pemeriksaan pertama pada antenatal care adalah sebagai

berikut :

a. Mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan.

b. Mengenali dan menangani masalah-masalah yang mungkin akan

terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas.

c. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin akan

diderita sedini mungkin.

d. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.

e. Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari keluarga

berencana, kehamilan, persalinan, nifas serta laktasi.

Pada kunjungan pertama juga merupakan kesempatan untuk

memberikan informasi bagi ibu hamil agar dapat mengenali faktor-

faktor resiko ibu dan janin. Informasi yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut :

21
1) Kegiatan fisik yang dapat dilakukan dalam batas normal.

2) Kebersihan pribadi khususnya daerah genetalia, karena selama

kehamilan akan terjadi peningkatan secret di vagina.

3) Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan serat tinggi.

4) Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan tenaga

kesehatan.

5) Wanita perokok atau peminum harus menghentikan kebiasaannya.

2. Kunjungan 2/K2 (Trimester 2)

Pada periode ini, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan

kehamilan 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 28 minggu. Adapun

tujuan pemeriksaan kehamilan di trimester 2, yaitu :

a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.

b. Penapisan per-eklamsi gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran

perkemihan.

c. Mengulang perencanaan persalinan.

3. Kunjungan 3 dan 4/K3 dan K4 (Trimester 3)

Pada periode ini sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan

setiap 2 minggu jika tidak mengalami keluhan yang membahayakan

dirinya atau kandungannya. Tujuan kunjungan pemeriksaan kehamilan

trimester 3, yaitu :

a. Mengenali adanya kelainan letak/posisi janin.

b. Memantapkan rencana persalinan.

22
c. Mengenali tanda-tnda persalinan.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Kehamilan

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Ayu, dkk (2017) faktor-faktor

yang mempengaruhi kunjungan kehamilan yaitu :

1. Usia/Umur

Usia mempengaruhi pola pikir seseorang. Ibu dengan usia produktif (20-

35 tahun) dapat berfikir rasional dibandingkan dengan ibu yang berusia

lebih muda atau terlalu tua. Sehingga ibu dengan usia yang produktif

memiliki motivasi lebih dalam memeriksakan kehamilannya.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang dapat menentukan seberapa besar

pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Ibu hami yang berpendidikan

memiliki pemahaman yang lebih mengenai masalah kesehatan sehingga

memengaruhi sikap mereka terhadap kehamilannya sendiri maupun

pemenuhan gizinya selama hamil.

3. Tingkat pengetahuan

Sebagai indikator seseorang dalam melakukan suatu tindakan,

pengetahuan merupakan faktor penting yang memengaruhi motivasi ibu

hamil untuk melakukan pemeriksaan atau kunjungan ANC. Bagi ibu

dengan pengetahuan yang tinggi mengenai kesehatan kehamilan

menganggap bahwa kunjungan ANC bukan hanya sekedar untuk

23
memenuhi kewajiban saja, melainkan menjadi sebuah kebutuhan untuk

kesehatannya dan kehamilannya.

4. Paritas

Paritas adalah banyaknya jumlah kelahiran hidup yang dialami oleh

seorang wanita. Ibu dengan jumlah paritas yang tinggi tidak terlalu

khawatir dengan kehamilannya lagi sehingga menurunkan angka

kunjungannya, sedangkan ibu dengan kehamilan pertama merasa bahwa

kunjungan ANC merupakan sesuatu yang baru sehingga ibu memiliki

motivasi yang lebih tingi dalam pelaksanaannya.

D. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. (Wawan, dkk, 2017)

Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan

sangar erat hubungannya dengan pendidikan, diaman diharapkan bahwa

dengan pendidikan tinggi maka orang tersebut akan semakin luas

pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan juga orang yang berpendidikan

rendah bukan berarti memiliki pengetahuan yang rendah pula. Hal ini

24
mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari

pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non

formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua askpek

yaitu aspek positif dan aspek negative (Wawan dkk, 2017).

Berikut tingkat pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan :

1. Tahu (Know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipeajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini

adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari

selururh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

karena itu “tahu” merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

Kata kerja untuk mengukur bahwa orang itu tahu tentang apa yang

dipelajari adalah dengan menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

menyatakan dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi secara benar, orang yang telah paham terhadap objek suatu materi

harus dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek

yang dipelajari.

25
3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi disini dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus, metode prinsip

dan sebagainya dalam konteks atau situasi lainnya.

4. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya dengan satu sama lainnya.

5. Sistesis (Synthesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang

abru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan denagn kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

Pengetahuan merupakan hal yang tumbuh dan berkembang. Seseorang

dapat mengetahui pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang

mengarahkannya kearah kedewasaan. Perbedaan tingkat pendidikan

26
menyebabkan perbedaan pengetahuan tentang kesehatan. Semakin tinggi

tingkat pendidikan makan akan semakin memudahkan seseorang dalam

menerima dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya.

2. Kriteria tingkat pengetahuan

Menurut Nursalam (2016) pengetahuan seseorang dapat diinterprestaikan

dengan skala, yaitu :

a) Pengetahuan Baik : 76% - 100%

b) Pengetahuan Cukup : 56% - 75%

c) Pengetahuan Kurang : <56%

E. Tinjauan Umum Tentang Umur

Umur yaitu usia individu yang terhitung sejak dilahirkan sampai saat

berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih baik dalam berfikir dan bekerja.

Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih

dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya, jika

kematangan usia seseorang cukup tinggi maka pola pikir akan lebih dewasa.

Dan lebih dijelaskan bahwa ibu yang mempunyai usia produktif akan lebih

berpikir secara rasioanal dan matang tentang pentingnya melakukan

pemeriksaan kehamilan dan memiliki tingkat motivasi yang lebih tinggi

dalam memeriksakan kehamilannya. (Walyani, 2017).

27
Menurut Lawrence Green (2016) usia seseorang menjadi salah satu

faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan perubahan perilaku

kesehatan. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan

pola pikir, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik, hal ini

sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. (Notoatmodjo,

2016).

Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal usia aman untuk

kehamilan, persalinan, dan menyusui adalah 20-35 tahun. Umur ibu salah satu

faktor penentu mulai proses kehamilan sampai persalinan. Mereka yang

berumur kurang dari 20 tahun ( ) dikhawatirkan mempunyai

resiko yang erat dengan kesehatan reproduksinya. Begitu pula dengan

kehamilan pada umur tua diatas 35 tahun ( ) mempunyai resiko

tinggi karena adanya kemunduran fungsi alat reproduksi.(Arini H, 2012)

Menurut Arini H (2012) Usia seorang wanitaa pada saat hamil

sebaiknya tidak terlalu muda atau terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun

atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang

perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, social, dan

ekonomi. Kehamilan remaja dengan usia dibawah 20 taun mempunyai resiko

sebagai berikut :

28
1. Sering mengalami anemia

2. Gangguan tumbuh kembang janin

3. Keguguran, prematuritas, atau BBLR

4. Gangguan pesalinan

5. Preeklampsia

6. Perdarahan

Sedangkan usia lebih dari 35 tahun beresiko keguguran spontan.

Semakin lanjut usia wanita, semakin tipis cadangan telur yang ada indung

telur juga semakin kurang peka terhadap rangsangan gonadotropin.

F. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting

untuk mengembangkan diri, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin

baik pula tingkat pengetahuannya. Seorang ibu yang berpendidikan tinggi

akan berbeda tingkah lakunya dengan ibu yang berpendidikan rendah. Tingkat

pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak dan

mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang berpendidikan

tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang yang

berpendidikan akan lebih muda menerima gagasan baru. Demikian halnya

dengan ibu yang berpendidikan tinggi akan memeriksakan kehamilannya

secara teratur demi menjaga keadaan kesehatannya dirinya dan anak dalam

kandungannya (Walyani, 2017). Peran ibu yang berpendidikan rendah lebih

bersifat pasrah, menyerah pada keadaan tanpa ada dorongan untuk

29
memperbaiki nasibnya. Mereka pasrah mengabaikan berbagai tanda dan

gejala yang penting dan dapat menyebabkan keadaaan berbahaya, karena hal

demikian dianggap biasa. Pada kunjungan pemeriksaan kehamilan, faktor

pendidikan termasuk dalam faktor predisposisi.

Tingkat pendidikan ibu hamil sangat berperan dalam kualitas

perawatan bayi. Informasi yang berhubungan dengan perawatan kehamilan

sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan pengetahuannya. Penelitian

menunjukan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik

juga pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan tingkat

pendidikan rendah terkadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi

mengenai kesehatannya maka ia tidak tahu mengenai bagaimana cara

melakukan perawatan kehamilan yang baik dan berpengaruh juga terhadap

kunjungan kehamilannya (Romauli. 2015).

Menurut Kemdikbud (2015) pendidikan Indonesia mengenal dua

jenjang pendidikan, yaitu :

a. Pendidikan Rendah.

Pendidikan rendah yaitu tingkat SD/MI,Paket A, tingkat

SLTP/MTs,Paket B.

b. Pendidikan Tinggi

dPendidikan tinggi yaitu mencakup tingkat SMU/SMK dan Program

Pendidikan Diploma, sarjana, magister, dokter, dan spesialis yang

diselengarakan oleh perguruan tinggi.

30
G. Tinjauan Umum Tentang Paritas

1. Definisi Paritas

Paritas yaitu jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin

variabel. Artinya, yaitu jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya

tetap dihitung satu kali. Sedangkan dravida menunjukkan bahwa berapa

kali seorang wanita hamil (Hinchiff, 2012).

Paritas adalah ibu dengan jumlah kehamilan dan persalinan lebih dari

6 kali masih banyak terdapat paritas tinggi. Resiko kehamilan maternal

dari golongan ini adalah 8 kali lebih tinggi dari yang lainnya

(Prawirohardjo, 2014).

2. Paritas Yang Berisiko dan Tidak Berisiko

Paritas tinggi merupakan paritas rawan oleh karena itu paritas tinggi

banyak kejadian-kejadian obstetrik. Paritas 2-3 merupakan paritas paling

aman ditinjau dari sudut kematian maternal dan paritas tinggi lebih dari 5

kali mempunyai angkat kematian maternal lebih tinggi. Resiko pada

paritas tinggi dapat di kurangi dan dicegah dengan keluarga berencana

(Prawiroharjo, 2014).

H. Konsep Antenatal Care (ANC)

1. Definisi Antenatal Care (ANC)

Antenatal care merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh

perawat kepada wanita yang sedang hamil, missal dengan pemantauan

31
kesehatan secara fisik, psikologi, termasuk pertumbuhan dan

perkembangan janin serat mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran

supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua (Wagiyo &

Putrono, 2016).

Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang

dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin. Pada hakikatnya

pemeriksaan kehamilan bersifat preventif care dan bertujuan untuk

mencegah hal-hal yang tidak di inginkan bagi ibu dan janin (Purwaningsih

& Fatmawati, 2010)

2. Tujuan Antenatal Care

Menurut pedoman pelayanan Antenatal Terpadu (KEMENKES RI, 2012),

tujuan antenatal adalah :

a) Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan

berkualitas termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,

konseling KB dan pemberian ASI.

b) Menghilangkan “missed opportunity” pada ibu hamil dalam

mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan

berkualitas.

c) Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu

hamil.

32
d) Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu

hamil sedini mungkin.

e) Melakukan rujukan kasusu ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai

dengan system rujukan yang ada.

3. Manfaat Pemeriksaan Kehamilan Antenatal Care

Menurut Purwaningsih & Fatmawati (2010) menjelaskan bahwa

pemeriksaan antenatak juga memberikan manfaat terhadap ibu dan

janinnya, antara lain :

a) Bagi Ibu

1) Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan

dan mengurangi penyulit masa antepartum.

2) Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan.

3) Dapat meningkatkan kesehatan ibu pasca persalinan dan untuk

dapat memberikan ASI.

4) Dapat melakukan proses persalinan dengan aman.

5) Bagi Janin

Manfaat prematuritas, kelahiran mati dan berat bayi rendah.

4. Standar Asuhan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan/ANC

Adapun standar asuhana pelayanan pemeriksaan kehamilan menurut

Wagiyo (2016) adalah sebagai berikut :

33
a) Timbang Berat Badan (T1)

Pengukuran berat badan diwajibkan setiap ibu hamil melakukan

kunjungan. Kenaikan berat badan normal waktu kehamilan sebesar 0,5

kg per minggu mulai trimester kedua

b) Ukur Tekanan Darah (T2)

Tekanan darah yang normal adalah 110/80 – 140/90 mmHg, apabila

diketahui tekanan darah ibu hamil melebihi 140/90 mmHg maka perlu

diwaspadai adanya preeklamsi

c) Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)

Merupakan suatu cara untuk mengukur besar Rahim dari tulang

kemaluan ibu hinga batas pembesaran perut tepatnya pada puncak

fundus uteri. Dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui pertumbuhan

jenis sesuai dengan usia kehamilan

d) Pemeriksaan Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)

Tablet Fe merupakan tablet penambah darah. Selama masa

pertengahan kehamilan, tekanan sistolik dan diastolic menurun 5-10

mmHg. Hal ini biasa terjadi karena vasodilatasi perifer akibat

perubahan hormonal selama kehamilan

e) Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (T5)

Pemberian imunisasi ini sangat dianjurkan untuk mencegah terjadinya

infeksi tetanus neonatorum. Penyakit tetanus neonatorum yang

disebabkan oleh masuknya kuman Clostridium Tetani ke tubuh bayi

34
merupakan penyakit infeksi yang dapat mengakibatkan kematian bayi

dengan gejala panas tinggi, kaku kuduk, dan kejang. Imunisasi TT

dianjurkan 2 kali pemberian selama kehamilan, yaitu TT1 diberikan

pada kunjungan awal dan TT2 dilakukan pada 4 minggu setelah

suntikan TT1 (Bartini, 2012)

f) Pemeriksaan Hb (T6)

g) Pemeriksaan VDRL (T7)

h) Pemeriksaan payudara, senam payudara, dan pijat tekan payudara (T8)

i) Pemeriksaan tingkat kebugaran atau senam ibu hamil (T9)

j) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)

Biasanya dokter atau bidan akan memberikan informasi mengenai

rujukan apabila diketahui adanya masalah dalam kehamilan termasuk

rencana persalinan.

k) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)

l) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)

m) Pemeriksaan terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok

(T13)

n) Pemberian terapi anti-malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

5. Tenaga Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan/ANC

Dalam pelayanan antenatal juga dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan

yang kompeten seperti dokter, bidan, dan perawat terlatih, sesuai dengan

ketentuan pelayanan antenatal yang berlaku (kemenkes RI, 2010)

35
I. Kerangka Teori

Faktor yang Tingkat pengetahuan


mempengaruhi seseorang :
kunjungan ANC :
Pengetahuan 1. Pengetahuan
1. Pendidikan
2. Usia ibu tentang tinggi
3. Paritas resiko 2. Pengetahuan
4. Pengetahuan kehamilan cukup
5. Pengalaman 3. Pengetahuan
6. Lingkungan rendah

Keuntungan pelayanan ANC :

1. Membantu ibu dan


keluarganya untuk
mempersiapkan kelahiran
2. Mendeteksi dan mengobati
komplikasi-komplikasi
yang timbul selama
kehamilan
3. Meningkatkan dan
memelihara kesehatan
fisik.

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Notoatmodjo (2007), Prawiroharjo (2006) dan Nursalam (2007)

A. Kerangka konsep

Kerangka konsep adalah diagram yang menampilkan keterkaitan

antara variabel indenpenden dan variabel dependen yang akan diteliti.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah usia, pendidikan dan paritas.

Dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil

36
tentang ANC, penenlitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah Hubungan

Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care. Berdasarkan

tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep penelitian ini adalah :

Variabel Independen : Variabel Dependen :

Umur
Pengetahuan
Pendidikan Ibu Hamil
Tentang ANC
Keterangan :
Paritas

Ket :

: Variabel Bebas (Independent)

: Variabel Terikat (Dependent)

: Hubungan variabel yang diteliti

Gambar 2.2 : Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap


Kunjungan ANC

J. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (Variabel Independent) adalah yang mempengaruhi varibel

terikat (Variabel Dependent) yang mana dalam penelitian ini adalah umur,

pendidikan, pengetahuan dan paritas.

2. Variabel terikat (Variabel Dependent) adalah variabel yang dipengaruhi

oleh varibel bebas yang mana dalam penelitian ini adalah kunjungan

kehamilan.

37
K. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini :

1. Terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kunjungan ANC di tinjau

dari umur

2. Terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kunjungan ANC di tinjau

dari pendidikan

3. Terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kunjungan ANC di tinjau

dari paritas

38
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Rancangan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dan jenis

penelitiannya yaitu analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional,

maksudnya pengumpulan data baik untuk variable-variabel bebas maupun terikat

dilakukan secara bersamaan dan sekaligus dalam waktu yang sama (Nursalam,

2016)

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 17-22 juni 2021 di Wilayah

Kerja Puskesmas Birobuli.

C. Populasi dan Sample Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi subjek penelitian yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Pattipeilohy, 2017).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah kerja

Puskesmas Birobuli tahun 2020 yaitu sebanyak 835 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Pattipeilohy, 2017). Pada penelitian ini sampelnya

39
adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi, sebagai

berikut :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Natoatmodjo,

2018). Kriteria inklusi yang akan dijadikan sampel yaitu :

1) Ibu hamil yang bersedia menjadi reponden

2) Ibu hamil yang datang ke Puskesmas Birobuli pada saat penelitian.

3) Ibu hamil yang tercatat pernah melakukan kunjungan kehamilan di

Puskesmas Birobuli.

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel. (Natoatmodjo, 2018). Kriteria ekslusi pada

penelitian ini yaitu :

1) Ibu yang tidak hamil

2) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden.

3) Ibu yang tidak ada dilokasi pada saat penelitian.

Dalam menentukan sampel rumus yang digunakan yaitu rumus slovin:

Ket :

N Besar Populasi 835

40
n Beasar Sampel

d Tingkat kepercayaan 5%

d2 = 0,025

Maka dari total populasi yaitu 835 ibu hamil di Wilayah kerja

Puskesmas Birobuli, besar sampel nya yaitu :

= 39,99= 40 Responden

Jadi, sampel nya 40 dan jumlah sampel di tambah 10% dengan

maksud untuk mengatasi responden yang mungkin saja tidak

masuk dalam kriteria., sehingga jumlah sampel menjadi 44

responden.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001

dalam Masturoh, 2018 ). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu non probability Sampling dengan teknik aksidental sampling.

Aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

41
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila yang dipandang orang yang kebetulan ditemui

itu cocok sebagai sumber data. (Masturoh, 2018).

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki anggota

kelompok yang khusus yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok secara

keseluruhan (Pattipeilohy, 2017). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut :

1. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjadi

sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat)

(Pattipeilohy, 2017). Variabel independen atau variabel bebas dalam

penelitian ini adalah, umur, pendidikan, dan paritas.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat sering disebut sebagai variabel

respon, output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Pattipeilohy, 2017). Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian

ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang ANC.

42
E. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

1. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu pengertian dari variabel yang

akan diteliti secara operasional dilapangan. Definisi operasional dibuat untuk

memudahkan peneliti dalam pengumpulan data dan menganalisis data, serta

terdapat instrument penelitian (Masturah & anggita, 2018).

1. Skala pengukuran variabel

a) Skala Nominal

Skala nominal adalah skala yang disusun berdasarkan kategorinya,

sebagai pembeda antara karakteristik yang satu dengan yang lainnya

(Masturoh, 2018).

b) Skala Ordinal

Skala ordinal adalah skala yang berdasarkan urutan atau tingkatan dari

mulai yang tertinggi hingga yang terendah atau sebaliknya (Masturoh,

2018).

c) Skala Interval

Skala interval adalah skala yang memiliki jarak atau interval antara

satu data dengan data yang lain. Data yang dihasilkan dalam bentuk

angka, dengan besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya

memiliki bobot nilai yang sama (Masturoh &, 2018).

43
d) Skala Rasio

Skala rasio adalah skala yang memiliki nilai nol mutlak (Masturoh,

2018).

Tabel 3.1 : Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

NO Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala ukur Hasil ukur

1 Pengetahuan ibu Segala sesuatu yang Kusioner Ordinal 1. Baik : 76%-

diketahui ibu hamil 100%

tentang kunjungan 2. Kurang : <56%

kehamilan

2 Umur Umur ibu saat Kusioner Ordinal 1. 20-35 tahun

kehamilan terakhir atau (tidak berisiko)

kehamilan saat ini. 2. <20 tahun dan

Dihitung dalam tahun >35 tahun

berdasarkan tahun lahir (berisiko)

ibu

3 Pendidikan Pendidikan terakhir Kusioner Ordinal 1. SMA/SMU

yang pernah sederajat,

diselesaikan ibu Diploma dan

Sarjana

(Perguruan

Tinggi)

44
2. SD, SLTP,

Sederajat

(Pendidikan

Rendah)

4 Paritas Jumlah persalinan yang Kusioner Ordinal 1. 2-3 anak (tidak

pernah ibu alami berisiko)

2. 1 atau >4 anak

(berisiko)

F. Instrumen Penelitian

Menurut Rully Indrawan (2017) instrumen penelitian merupakan alat bagi

peneliti yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang relevan

dengan permasalahan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu menggunakan kusioner dari peneliti sebelumnya yang sudah di uji validitas

dan uji reabilitas dan berisi beberapa pertanyaan dan pernyataan yang diisi oleh

ibu hamil berupa, Nama ibu, usia ibu, pendidikan terakhir ibu, paritas, alamat ibu,

dan menggali pengetahuan ibu mengenai kunjungan kehamilan dan seputar

kesehatan ibu hamil. Kusioner akan diberikan masing-masing pada responden

yang menjadi sampel pada penelitian pada saat observasi.

Kusioner yang diberikan kepada reponden antara lain :

45
1. Kuesioner Demografi

Kuesioner demografi berisikan data demografi responden meliputi:

Nama ibu, usia ibu, pendidikan terakhir ibu, paritas, dan alamat.

2. Kuesioner Pengetahuan

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang

ANC. Variabel ini diukur dengan pernyataan tertutup sebanyak 20 item.

Sistem penilaian skala menggunakan dua pilihan jawaban yaitu “ Benar” dan

“salah”. Bila responden menjawab benar (sesuai kunci jaawaban) mendapat

skor 1, bila responden menjawab salah (tidak sesuai kunci jawaban) mendapat

skor 0, kemudian skor setiap responden di jumlahkan kemudian dihitung

untuk mendapatkan mean.

G. Uji validitas dan Reabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument (Pattipeilohy, 2017). Uji validitas instrument

ini dilaksanakan di Puskesmas Werang Kecamatan Sano Nggoang, karena

Puskesmas ini memiliki karakteristik yang hampir sama. Jumlah responden

dalam pengujian instrument ini sebanyak 30 sampel. Untuk menguji validitas

dilakukan uji coba instrument kemudian dihitung dengan rumus korelasi

pearson product moment. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka item

pertanyaan tersebut valid. Begitu pula sebaliknya apabila r hitung lebih kecil

46
dari tabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid. Hasil dari uji valid

Kuesioner pengetahuan berjumlah 20 soal semuanya valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran tersebut tetap konsisten bila dilakukan pengukuran ulang terhadap

gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Pattipeilohy,

2017). Teknik yang digunakan untuk menentukan reliable tidaknya suatu alat

ukur dalam penelitian ini menggunakan Formula Alpha Cronbach. Hasil uji

reliabilitas kuesioner pengetahuan dalam penelitian ini adalah 0,985, sehingga

dinyatakan reliable.

H. Teknik Pengambilan Data

Menurut Masturoh (2018) teknik pengumpulan data kuantitatif adalah :

1. Interview (wawancara)

Wawancara adalah memperoleh keterangan atau data untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

panduan wawancara. Wawancara ini di perlukan untuk mengumpulkan data

sebagai penunjang penelitian seperti identitas dari responden.

47
2. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk menjawabnya. Teknik pengambilan data menggunakan

kuesioner untuk mengukur pengetahuan ibu hamil tentang ANC, yang di

berikan saat penelitian kepada responden yang terpilih sebagai sampel yang

kemudian akan di isi sesuai dengan pernyataan yang di berikan oleh peneliti.

3. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara

kuesioner selalu berkomunikasi sehingga observasi tidak terbatas pada orang

tetapi juga objek lain.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari

kantor, buku (kepustakaan), atau pihak-pihak lain yang memberikan data yang

erat kaitannya dengan objek dan tujuan penelitian.

Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini yaitu wawancara, dan

kuesioner.

48
I. Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti

secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data

asli atau data baru yang up to date. (Masturoh, 2018). Data primer yang di

peroleh dalam penelitian ini adalah data mengenai identitas ibu hamil yang

langsung di berikan ketika peneliti mewawancarai responden, serta data

mengenai pengetahuan ibu hamil mengenai kunjungan ANC, pemeriksaan

kehamilan, serta ketepatan kunjungan ANC yang di dapatkan melalui

kuesioner yang di bagikan peneliti dan di isi oleh responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang di peroleh peneliti secara tidak

langsung, Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, lembaga, laporan, dan

lain-lain. (Masturoh, 2018). Data sekunder yang di peroleh dalam penelitian

ini yaitu mengenai data jumlah ibu hamil, dan kunjungan K1 dan K4 yang di

dapatkan dari Dinkes Kota Palu dan juga Puskesmas Birobuli.

49
J. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolaan Data

a. Editing (Penyuntingan Data)

Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan saat penelitian (Pattipeilohy, 2017).

b. Coding

Memberi kode/ coding bertujuan untuk mempermudah pengolahan, semua

variabel diberi kode terutama data klasifikasi sebagai berikut :

(Pattipeilohy, 2017)

1) Variabel pengetahuan ibu hamil tentang ANC


a) Pengetahuan Baik 76 % - 100% diberi kode 1
b) Pengetahuan Kurang < 56 % diberi kode 2
2) Variabel Umur
a) Beresiko di beri kode 1
b) Tidak Beresiko di beri kode 2
3) Variabel Pendidikan
a) Untuk pendidikan rendah (SD, SMP) diberi kode 1
b) Untuk pendidikan tinggi (SMA, Perguruan Tinggi) diberi kode 2
4) Variabel Paritas
a) Beresiko jika paritas 1 dan ≥ 4 diberi kode 1

b) Tidak beresiko jika paritas 2-3 diberi kode 2

c. Scoring

Pada tahap ini dilakukan scoring atau pemberian nilai untuk tiap

kuesioner yang dikerjakan oleh responden. Untuk kesioner tingkat

50
pengetahuan untuk jawaban benar ( sesuai kunci jawaban) mendapat skor

1 dan untuk jawaban salah (tidak sesuai kunci jawaban) mendapat skor 0 .

d. Transferring (memindahkan data)

Pada tahap ini, data yang diperoleh yang telah dimasukkan ke dalam

formulir pengumpulan data kemudian dimsukkan ke dalam master tabel.

e. Entry Data

Entry Data Memasukkan data ke dalam computer sedemikian rupa

agar mudah dijumlahkan, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis

univariat dan bivariat.

2. Analisa Data

Analisa data merupakan suatu proses yang akan ditulis pada penyaji

data (Sugiyono, 2017). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Analisa univariat yang bertujuan untuk mendeskripsikan angka atau

nilai masing-masing variabel (Notoadmodjo, 2018). Analisis data dalam

penelitian ini menggunakan Teknik sebagai berikut:

a. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat

tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel

51
(Natoatmodjo, 2012). Untuk mengetahui distribusi frekuensi selanjutnya

dianalisa dengan rumus sebagai berikut :

P= x 100%

Ket: P = Presentasi

f = Frekuensi

n = Jumlah sampel

b. Analisis bivariate

Anlisis ini untuk hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan

antenatal care di wilayah kerja puskesmas birobuli. Jenis uji statistic yang

digunakan yaitu Chi – Square (X2) dengan menggunakan komputerisasi

program spss dengan ketentuan sebagai berikut :

Ho : Diterima apabila p > 0,05 berarti ada hubungan pengetahuan ibu

hamil terhadap kunjungan antenatal care di wilayah kerja puskesmas

birobuli

Ha : Ditolak apabila p < 0,05 berarti tida ada hubungan pengetahuan ibu

hamil terhadap kunjungan antenatal care di wilayah kerja puskesmas

birobuli

52
K. Etika Penelitian

Migunani Utami (2018 )Masalah etik yang harus di perhatikan yaitu :

1. Informend Concent

Informend Concent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian ini dengan memberikan lembar persetujuan. Informend

concent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Jaminan kepada responden dengan tidak mencantumkan nama

responden pada lembar kusioner. Pada instrument penelitian dan hasil

penelitian, nama responden hanya dicantumkan inisial saja untuk menjaga

kerahasiaan responden.

3. Confidenuality

Penelitian ini menjamin kerahasian informasi yang telah diberikan

oleh responden hanya data-data tertentu yang merupakan hasil penelitian

sebagai laporan. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya pada kelompok data tertentu yang alan

dilaporkan pada hasil riset. Penelitian ini akan menjamin kerahasiaan data

yang diperoleh dari responden untu tidak diserbaluaskan. Hanya akan

menyajikan data-data tentang hasil perhitungan skor kusioner tentang umur,

pendidikan, pengetahuan dan paritas.

53
4. Beneficience

Peneliti memberikan informasi yang baik untuk responden dalam

meningkatkan kebaikan diri dan kehamilannya. Peneliti akan memberikan

informasi mengenai pentingnya Kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu

hamil.

54
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Birobuli.
Puskesmas birobuli merupakan salah satu puskesmas yang terletak di
Kecamatan Palu Selatan dan berada di ibu kota Propinsi Sulawesi Tengah
(Kota Palu). Puskesmas Birobuli mempunyai luas wilayah kerja 11.06 Km 2
dan jumlah KK sebesar 8.008 yang secara administrasi terdiri dari 3 (tiga)
kelurahan yaitu Birobuli utara, lolu selatan dan lolu utara. Setiap kelurahan
mempunyai posyandu, yaitu birobuli utara memiliki 8 posyandu, lolu selatan
8 posyandu dan lolu utara 7 posyandu. Puskesmas birobuli memiliki
pelayanan yang terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu ada loket, poli umum,
poli anak, poli dewasa, poli gigi, ruang imunisasi, ruang kia, ruang kb, ruang
konseling, ruang labolaturium, UGD dan ruang tata usaha. Tenaga keseahatan
yang bekerja di puskesmas birobuli yaitu : dokter umum 3 orang, dokter gigi 1
orang, perawat 9 orang, bidan 21 orang, farmasi 6 orang, gizi 2 orang dan
kesehatan masyarakat 11 orang.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 juni sampai 21 juni 2021 diwilayah
kerja Puskesmas Birobuli dengan jumlah sampel 44 responden ibu hamil,
dengan hasil penelitian sebagai berikut :

55
1. Analisis Univariat
a) Pengetahuan ibu hamil
Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan
di wilayah kerja Puskesmas Birobuli
No Pengetahuan Frekuensi Presentase

1 Baik 27 61%

2 Kurang 17 39%

Total 44 100%

Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan bahwa dari 44 ibu

hamil sebanyak 27 atau 61% ibu hamil yang memiliki

pengetahuan yang baik dan 17 atau 39% ibu hamil memiliki

pengetahuan yang kurang.

b) Umur
Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan umur
di wilayah kerja Puskesmas Birobuli
No Umur Frekuensi Presentase

1 20-35 tahun 31 70

2 <20 dan >35 13 30

tahun

Total 44 100

Sumber : Data Primer

56
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa

dari 44 ibu hamil yang bertatus berisiko sebanyak 13 ibu hamil

atau 30% dan yang tidak berisiko sebanyak 31 ibu hamil atau

70%.

c) Pendidikan
Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan di
wilayah kerja Puskesmas Birobuli
No Pendidikan Frekuensi Presentase
1 SMA, Diploma, 31 70
dan PT
2 SD, SLTP dan 13 30
Sederajat
Total 44 100
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukakan bahwa
dari 44 ibu hamil yang berpendidikan tinggi sebanyak 31 ibu
hamil atau 70% dan yang berpendidikan rendah sebanyak 13
ibu hamil atau 30%.
d) Paritas
Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan paritas
di wilayah kerja Puskesmas Birobuli
No Paritas Frekuensi Presentase
1 2-3 anak 23 52
2 1 atau >4 anak 21 48
Total 44 100
Sumber : Data Primer 2021

57
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 44 ibu
hamil sebanyak 21 atau 48% ibu hamil yang berstatus paritas
berisiko dan sebanyak 23 atau 52% ibu hamil tidak berisiko.
2. Analisis Bivariat
a) Umur
Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan dan Umur Ibu
Tingkat Pengetahuan

Umur Baik Kurang P


Total
value
F % F % F %
20-35 Tahun 22 50 9 20 31 70
<20 dan >35 Tahun 5 11 8 18 13 30 0,047
Total 27 61 17 38 44 100

Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, hasil analisis hubungan pengetahuan


dan umur ibu menunjukkan bahwa ibu yang berpengetahuan baik
pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 22 responden (50%) dan
yang berpengetahuan kurang sebanyak 9 reponden (20%), sedangkan
ibu yang berpengetahuan baik pada rentang usia <20 tahun dan >35
tahun sebanyak 5 responden (11%) dan yang berpengetahuan kurang
sebanyak 8 responden (18%), sehingga total responden yang tidak
berisiko sebanyak 31 responden (70%) dan yang berisiko sebanyak
13 responden (30%). Hasil uji Chi-Squer yang didapatkan yaitu nilai
p value = 0,047 <0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara pengetahuan dan umur ibu.

58
b) Pendidikan
Tabel 4.6 Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu
Tingkat Pengetahuan

P
Pendidikan Baik Kurang value
Total
F % F % F %
SMA, Diploma, PT 23 52 8 18 31 70
SD, SLTP, Sederajat 5 11 8 18 13 30 0,047

Total 28 63 16 36 44 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.6 diatas. Hasil analisis hubungan antara


pengetahuan dan pendidikan ibu menunjukkan bahwa ibu yang
berpengetahuan baik dengan pendidikan tinggi sebanyak 23
responden (52%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 8
responden (18%), sedangkan ibu yang berpengetahuan baik
dengan pendidikan rendah sebanyak 5 responden (11%) dan
yang berpengetahuan kurang sebanyak 8 responden (18%)
Sehingga total responden yang berpendidikan tinggi sebanyak 31
ibu hamil (70%) dan yang berpendidikan rendah sebanyak 13 ibu
hamil (30%). Hasil uji Chi-Squer yang diperoleh yaitu nilai p
value = 0,047 <0,05 yang artinya terdapat hubungan antara
pengetahuan dan pendidikan ibu.

59
c) Paritas
Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan dan Paritas
Tingkat Pengetahuan

P
Paritas Baik Kurang value
Total
F % F % F %
2-3 Anak 23 52 8 18 31 70
1 atau >4 Anak 5 11 8 18 13 30 0,047

Total 27 62 17 38 44 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, hasil analisis hubungan antara


pengetahuan dan paritas menunjukkan bahwa ibu yang tidak
berisiko dengan pengetahuan baik sebanyak 13 responden (30%)
dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 10 responden (23%)
sedangkan ibu yang berisiko dengan pengetahuan baik sebanyak
14 reponden (32%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 7
responden (15%). Sehingga total responden yang tidak berisiko
sebanyak 23 responden (52%) dan yang berisiko sebanyak 21
responden (48%). Hasil uji Chi-Squer yang diperoleh bahwa nilai
p value = 0,353 > 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan
antara pengetahuan dan paritas.
C. Pembahasan
Setelah melalui pengumpulan data dan pengelolaan data pada
pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai hubungan
pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care di wilayah kerja
Puskesmas Birobuli.

60
1. Distribusi frekuensi umur ibu hamil
Perhitungan analisis Chi Square terhadap hubungan pengetahuan dan
umur ibu hamil diperoleh nilai p value = 0,047 ≤0,05, maka keputusan H0
ditolak dan H1 diterima. Sehingga ada hubungan antara pengetahuan dan
umur ibu
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Niken dan Dwi (2012)
yang menunjukkan bahwa responden tertinggi adalah 93,8% (60
responden) pada usia 20-35 tahun, dan terendah berusia lebih dari 35
tahun sebesar 1,6% (1 responden). Hasil distribusi frekuensi responden
terhadap variabel usia menunjukkan bahwa 93,8% responden berusia 20-
35 tahun. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu
hamil dengan perilaku kunjungan dengan nilai p<0,05.
Namun penilitian ini tidak sejalan dengan peneliti Devi dan Veni
(2016) yang menunjukkan bahawa nilai p value =0,199 ≥0,05 sehingga
H0 diterima dan H1 ditolak. Maka secara statistic tidak ada hubungan
antara umur dan status kunjungan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Lawrence Green dalam
Notoatmodjo (2014), faktor umur ibu diduga merupakan faktor
determinan tejadinya perilaku kesehatan yaitu predisposing factor. Ibu
yang hamil <20 tahun dianggap masih berbahaya untuk hamil dan
melahirkan karena organ-organ reproduksinya masih muda dan belum
kuat secara fisik, mental, dan psikologis dianggap masih belum cukup dan
dewasa untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Ibu yang hamil >35
tahun dianggap sudah berbahaya, karena secara fisik sudah mulai
munurun apalagi kalau jumlah kelahiran sebelumnnya sudah cukup
banyak, umur ibu dapat memperngaruhi pengetahuan tentang tanda
bahaya pada kehamilan karena semakin tua umur ibu maka pengalaman
yang ibu dapat makin banyak sehingga pengetahuannya semakin
bertambah.

61
Menurut asumsi peneliti umur ibu mempunyai hubungan dengan
pengetahuan karena semakin matang umur ibu semakin baik pula
pengetahuan yang ia punya, ibu yang berumur dibawah 20 tahun
pengetahuan yang ia miliki masih minim, sehingga berisiko pada
janinnya, berbeda dengan ibu yang berumur sekitar 20-35 tahun
pengetahuan yang mereka miliki sudah baik dan untuk memberikan
keputusan sudah tidak labil lagi, dan secara fisik dan mental sudah sangat
siap dan matang.
2. Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil
Perhitungan analisis Chi Square terhadap hubungan pengathuan dan
pendidikan ibu hamil diperoleh nilai p value = 0,047 ≤0,05, maka
keputusan H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga ada hubungan antara
pendidikan dan pengetahuan ibu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Devi dan Veni (2016)
yang menunjukkan bahwa ibu dengan tingkat pendidikan rendah dengan
kunjungan tidak lengkap sebanyak 15 responden atau 53,6% sedangkan
untuk tingkat pendidikan rendah dengan kunjungan kehamilan lengkap
sebanyak 13 responden atau sebesar 46,4% dan untuk pendidikan tinggi
dengan kunjungan kehamilan tidak lengkap sebanyak 3 responden atau
sebesar 17,6% sedangkan tingkat pendidikan tinggi dengan kunjungan
kehamilan lengkap sebanyak 14 responden atau sebesar 82,4%. Dari hasil
uji statistik terdapat hubungan antara pendidikan dan kunjungan
kehamilan dengan nilai p value =0,038 <0,05.
Hasil penelitian ini juga, sejalan dengan peneliti Gabriel dkk
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil analisis hubungan antara
pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care diperoleh bahwa ibu
yang berpendidikan tinggi melakukan kunjungan antenatal caresecara
teratur sebanyak 44 ibu dengan persentase (91,7%) dan ibu yang
melakukan kunjungan antenatal caresecara tidak teratur sebanyak 20 ibu

62
dengan persentase (71,4%), sedangkan ibu yang berpendidikan rendah
melakukan kunjungan antenatal caresecara teratur sebanyak 4 ibu dengan
persentase (8,3%) dan ibu yang melakukan kunjungan antenatalcaresecara
tidak teratur sebanyak 8 ibu dengan persentase (28,6%).Dari hasil statistik
dengan menggunakan uji Fisher Exactdiperoleh nilai p-valuesebesar
0,026 (p< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
status pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care
Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2014).
Menyatakatan pendidikan merupakan faktor predisposisi yang cukup
penting dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Pendidikan seseorang
sangat berpengaruh terhadap perilaku individu dalam mengambil
keputusan dan sikapnya yang selalu berpedoman pada apa yang mereka
dapatkan melalui proses belajar dan pengalaman yang diterimanya.
Menurut asumsi peneliti pengetahuan mempunyai dengan pendidikan
ibu karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
pengetahuan yang ia peroleh semakin banyak, misal ibu yang suka
mengikuti kegiatan kegiatan ibu hamil dan ibu yang sering membaca di
internet bagaimana cara menjaga kesehatannya dan bayi. Peran
pendidikan terhadap kehamilan sangat besar dalam hal kesehatan, ibu
yang berpendidikan tinggi cenderung lebih mempunyai suatu pemikiran
atau pengetahuan yang lebih baik di banding dengan ibu yang
berpendidikan rendah. Ibu yang berpendidikan rendah akan sulit
menerima pesan, mencerna pesan dan informasi yang disampaikan, untuk
itu diharapkan tenaga pesan menyampaikan informasi yang lebih jelas
dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu hamil.
3. Distribusi Frekuensi paritas ibu hamil
Perhitungan analisis Chi Squaer terhadap hubungan paritas diperoleh
nilai p value = 0,353 ≥0,05, maka keputusan H0 diterima dan H1 ditolak
yang artinya tidak ada hubungan antara paritas dan pengetahuan ibu.

63
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Enny (2016) dengan
hasil analisis statistik menggunakan rumus Chi Square diperoleh nilai p
value = 0,290 yang menunjukkan p > 0,05 sehingga H0 ditolak dengan
interprestasi “tidak ada hubungan status paritas dengan keteraturan
kunjungan Antenatal Care”
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan peniliti Fitria dan Yuna
(2016), yang menunjukkan Hasil analisis hubungan antara paritas dan
pengetahuan ibu hamil, ibu hamil primipara sebanyak 26 orang (47,2%),
ibu hamil yang merupakan primipara berpengetahuan tinggi sebanyak 9
orang (16,3%) dan ibu hamil yang merupakan primipara memiliki
pengetahuan rendah sebanyak 17 orang (12,7%). Sedangkan ibu hamil
yang merupakan multipara sebanyak 29 orang (52,8%), ibu hamil yang
merupakan multipara berpengetahuan tinggi sebanyak 19 orang (34,5%) ,
dan 10 orang (18,9%) ibu hamil yang merupakan multipara
berpengetahuan rendah. Dari hasil uji statistic analisa bivariat dengan
menggunakan uji chi square diperoleh nilai P 0,004 berarti < 0,05.
Berdasarkan aturan penolakan hipotesis maka Ho ditolak, ini berarti
terdapat hubungan paritas dengan pengetahuan ibu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Fitriana (2009) yang
mengatakan bahwa paritas merupakan jumlah anak yang dilahirkan oleh
ibu baik dalam keadaan hidup maupun mati. Paritas seorang ibu tidak
aman untuk hamil dan melahirkan adalah kehamilan pertama dan paritas
tinggi (lebih dari 3), paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau
dari sudut kematian maternal.
Menurut peneliti hasil yang didapatkan tidak terdapat hubungan antara
paritas dan pengetahuan, dimana ibu yang sudah memiliki 2-3 anak sudah
mempunyai pengelaman dan tidak berisiko di banding dengan ibu yang
dimana mempunyai 1 atau >4 anak walaupun sudah memiliki

64
pengetahuan dan pengalaman yang baik namun dapat menimbulkan
resiko yang membahayakan kesehatan ibu dan anak.

65
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di wilayah
kerja Puskesmas Birobuli pada tanggal 17-22 juni 2021, peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut, bahwa :
1. Hubungan pengetahuan ibu berdasarkan umur di Wilayah kerja
Puskesmas Birobuli Kota palu didapatkan hasil bahwa nilai p value sama
dengan 0,047 ≤0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan
dan umur ibu.
2. Hubungan pengetahuan ibu berdasarkan pendidikan di Wilayah kerja
Puskesmas Birobuli Kota palu didapatkan hasil bahwa nilai p value sama
dengan 0,047 ≤0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan
dan pendidikan ibu.
3. Hubungan pengetahuan ibu berdasarkan paritas di Wilayah Kerja
Puskesmas Birobuli Kota Palu di dapatkan hasil bahwa nilai P value sama
dengan 0,353 ≥0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan antara
pengetahuan dan paritas.
B. Saran
1. Bagi Penliti
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang
bagaimana pengaruh kunjungan/pemeriksaan antenatal care selama
kehamilan.
2. Bagi masyarakat
Diharapkan bagi masyarakat terutama pada ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilannya sesuai standar untuk mencegah dan
mengetahui ada tidaknya komplikasi yang terjadi pada janin.

66
3. Bagi Puskesmas
Diharapkan bagi puskesmas lebih menigkatkan penyuluhan kepada ibu
hamil sehingga dapat mencapai target kunjungan kehamilan yang
diperiksa.

67
DAFTAR PUSTAKA

Ali, S.A., Dero, A. A,. Ali, S. A &, G. B, 2018. Faktor Affecting the Utilization of
Antenatal Care Among Pregnant woman : A Literature Review. Journal preg
neonatal med,2

Arini H, 2012. Mengapa seorang ibu harus menyusui. Yogyakarta : FlashBook

Buku profil dinas kesehatan kota palu, 2019,2020. Profil kesehatan kota palu “ANC”

Buku profil kesehatan Sulawesi tengah, 2019. Kunjungan Kehamilan Kota Palu

Buku profil puskesmas birobuli, 2019,2020,2021. Kunjungan Kehamilan “ANC”

Choirunnisa dan Noviliani, 2018. Panduan terpenting merawat bayi dan balita. Dalam
buku ajar dasar keperawatan anak : Jakarta : EGC

Devi Kurniasari dan Veni Yunita Sari, 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Kesumadadi Kabupaten Lampung Tengah

Enny Anggraeny, 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Paritas Dengan
Keteraturan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil

Fitria Hajri dan Yuna Trisuci Aprillia, 2016. Hubungan Antara Karakteristik Ibu
dengan Pengetahuan Tentang Tanda Tnada Bahaya Kehamilan

Green Lw, 1984. Modifying and developing health behavior. Ann Rev Public Healt.
Ayu Indah Rachmawati, Ratna Dewi Puspitasari dan Eka Cania, 2017. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care (ANC) ibu hamil

Indrawan Rully, 2017. Metologi Penelitian Bandung : PT. refika Aditama

Kementerian kesehatan RI, 2018. Pusat Data dan Informasi. Jakarta

Kementerian kesehatan, 2019. Profil Kesehatan Indonesia

Kuswanti, 2014. Asuhan kebidanan. Jogjakarta : Pustaka pelajar

Maria Yosefa Pattipeilohy, 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu


terhadap ketetapan kunjungan antenatal care dipuskesmas rekas kab.manggarai

68
Niken Kurnia Febyanti dan Dwi Susilawati, 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Antenatal Care Terhadap Perilaku Kunjungan Kehamilan

Noatmodjo,S, 2014. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Noatmodjo,S, 2016. Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta :Rineka Cipta

Nursalam, 2016. Metodologi peneliatian ilmu keperawatan pendekatan praktis. Edisi


4. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, 2014. Ilmu kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka

Purnaniwingsih Wahyu dan Fatmawati, 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas.


Yogyakarta: Nuha Medika

Rahayu, 2016. Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas. Deepublish

Romauli,S, 2015. Asuhan kebidanan 1. Yogyakarta : Muha Medika

Sugiyono,2001 dalam masturoh 2018. Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif,


dan R&D. bandung : Alfabeta, CV

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, SDKI 2017. Pelayanan ANC

The world health organization, WHO 2018. Angka Kematian Ibu

Tri Rini Puji Lestari, 2020. Pencapaian status kesehatan ibu dan bayi sebagai salah
satu perwujudan keberhasilan program kesehatan ibu dan anak

Usman,2018. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan antenatal care


dipuskesmas Madising Na Mario kota parepare. Journal of Molecular Biology

Utami, Migunani 2018. Hubungan Aspek Spiritual dan Dukungan Sosial Terhadap
Kualitas Hidup Pasien Kanker dengan Kemoterapi di RSUD Prof. Dr.Margono
Soekarjo Purwokerto tahun 2016. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Wagiyo dan Putrono, 2016. Asuhan keperawatan antenatal, Intranal dan BBL
Fisiologis dan Patologis

Walyani, 2017. Suhan kebidanan pada kehamilan, Yogyakarta : Pustaka baru press

Wawan dan Dewi, 2017. Teori dan pengykuran pengetahuan, sikap dan perilaku
manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

69
Wiknjosastro, Hanifa. 2016. Ilmu kebidanan. Jakarta : yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.

Yuli, 2017. Buku ajar asuhan keperawatan maternitas, aplikasi NANDA, NIC dan
NOC. Jakarta : Tim.
LAMPIRAN
Lampiran 1.

Lembar Permohonan Menjadi Responden


(INFORMED CONSENT)

Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Calon Responden

Di - Tempat

Dengan hormat,

Saya mahasiswa D-III Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas


Tadulako semester VI bermaksud melakukan penelitian tentang “Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kunjungan Kehamilan”, sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan program studi D-III Keperawatan. Berkaitan dengan hal tersebut, saya
mohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i untuk menjadi responden yang merupakan
sumber informasi bagi penelitian ini. Informasi yang bapak/ibu/saudara/i berikan
akan dijaga kerahasiannya.

Demikian permohonan ini saya sampaikan dan atas partisipasinya saya


ucapkan terima kasih.

Palu , …………………, 2021

Peneliti Responden

Nur Ainun Farkhia


NIM. N21018017
Lampiran 2

LEMBAR KUESIONER

JUDUL PENELITIAN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN KEHAMILAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROBULI
I. Identitas Responden
Nama :
Alamat :
No.hp :

II. Pertanyaan
1. Umur
Berapakah umur ibu pada saat hamil pertama ?
a. tahun
b. tahun
c. tahun
2. Pendidikan
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. PT ( Perguruan Tinggi )
3. Paritas
Anak yang pernah di lahirkan : 1/2/3/4/5/6/7/8/9/10
Lampiran 3
Petunjuk pengisian :Jawablah pernyataan dibawah dengan beri tanda centang (
pada kolom Benar atau Salah yang sesuai dengan apa yang ibu
ketahui.
B = Benar S = Salah
No Pertanyaan Benar Salah
1 Pemeriksaan kehamilan diperlukan untuk memastikan ibu dan bayi
sehat.
2 Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan oleh dokter atau bidan.
3 Pemeriksaan pertama kali pada kehamilannya itu sejak terlmabat
haid
4 Tujuan dari pemeriksaan kehamilan adalah untuk mendapatkan susu
ibu hamil
5 Jadwal pemeriksaan kehamilan minimal empat kali yaitu 1 kali pada
saat hamil 3 bulan pertama, 1 kali saat hamil 4 sampai 6 bulan, dan
2 kali saat hamil 7 bulan sampai 9 bulan.
6 Selama tidak ada gangguan, ibu hamil tidak perlu diperiksa lengkap.
7 Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan.
8 Usia ibu hamil sebaiknya 20-35 tahun
9 Kadar HB yang normal adalah lebih dari11 gr%
10 Obat yang paling baik diminum setiap hari oleh ibu hmil adalah
tablet tambah darah.
11 Jumlah tablet darah yang baik dikonsumsi ibu hamil minimal 90
tablet selama kehamilan.
12 Tekanan darah ibu yang tidak stabil dapat membahayakan ibu dan
janinnya.
13 Manfaat imunisasi TT bagi ibu hamil adalah mencengah penyakit
tetanus.
14 Penyakit malaria dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
15 Pemeriksaan protein urin penting untuk mengetahui ada tidaknya
keracunan dalam kehamilan.
16 Tempat yang dapat digunakan untuk memeriksakan kehamilan
adalah rumah dukun.
17 Bila terjadi penurunan berat badan pada waktu hamil, ini
menandakan bahwa ibu sehat.
18 Senam hamil bermanfaat unutk membantu ibu hamil dalam
persiapan persalinan.
19 Ibu hamil tidak wajid diperiksa penyakit malaria
20 Selama pemeriksaan kehamilan, ibu hamil wajib merencanakan
persiapan persalinan.
Lampiran 4. Checklist Jawaban Responden

Umur Pendidikan Paritas

No Nama <20 20-35 >35 TS SD SMP SMA PT 2-3 1 >4


Tahun Tahun Tahun Anak Anak Anak

1 Ny. S   
2 Ny. T   
3 Ny. N   
4 Ny. R   
5 Ny. N   
6 Ny. H   
7 Ny. M   
8 Ny. M   
9 Ny. A   
10 Ny. M   
11 Ny. H   
12 Ny. S   
13 Ny. L   
14 Ny. Y   
15 Ny. N   
16 Ny. T   
17 Ny. L   
18 Ny. S   
19 Ny. S   
20 Ny. R   
21 Ny. N   
22 Ny. P   
23 Ny. M   
24 Ny. A   
25 Ny. N   
26 Ny. H   
27 Ny. C   
28 Ny. N   
29 Ny. A   
30 Ny. S   
31 Ny. J   
32 Ny. F   
33 Ny. A   
34 Ny. K   
35 Ny. P   
36 Ny. T   
37 Ny. C   
38 Ny. R   
39 Ny. D   
40 Ny. W   
41 Ny. M   
42 Ny. P   
43 Ny. A   
44 Ny. K   
Lampiran 5. Butir/item Jawaban Pernyataan Responden

Butir/item Pernyataan
No Nama Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ny. S 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 17
2 Ny. T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
3 Ny. N 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
4 Ny. R 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17
5 Ny. N 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 17
6 Ny. H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
7 Ny. M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19
8 Ny. M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19
9 Ny. A 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 12
10 Ny. M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
11 Ny. H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
12 Ny. S 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
13 Ny. L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
14 Ny. Y 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
15 Ny. N 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 12
16 Ny. T 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
17 Ny. L 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
18 Ny. S 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
19 Ny. S 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 13
20 Ny. R 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15
21 Ny. N 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
22 Ny. P 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 15
23 Ny. M 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
24 Ny. A 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 14
25 Ny. N 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
26 Ny. H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
27 Ny. C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
28 Ny. N 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
29 Ny. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 17
30 Ny. S 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14
31 Ny. J 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 15
32 Ny. F 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 15
33 Ny. A 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13
34 Ny. K 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 15
35 Ny. P 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15
36 Ny. T 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 12
37 Ny. C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
38 Ny. R 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 14
39 Ny. D 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 14
40 Ny.W 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 13
41 Ny. M 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16
42 Ny. P 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 13
43 Ny. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
44 Ny. K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19
Lampiran 6. Hasil Uji Statsitik

Asymp. Sig. (2-


Value df sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
a
4.082 1 ,043

b
Continuity Correction
2,826 1 ,093

Likelihood Ratio
4,030 1 ,045

Fisher's Exact Test


,087 ,047

Linear-by-Linear
Association
3,989 1 ,046

N of Valid Cases
44
Asymp. Sig. (2-
Value df sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
a
4.082 1 ,043

b
Continuity Correction

2,826 1 ,093

Likelihood Ratio
4,030 1 ,045

Fisher's Exact Test


,087 ,047

Linear-by-Linear
Association
3,989 1 ,046

N of Valid Cases
44
Asymp. Sig. (2-
Value df sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
a
.477 1 ,490

b
Continuity Correction

,145 1 ,704

Likelihood Ratio
,478 1 ,489

Fisher's Exact Test


,548 ,353

Linear-by-Linear
Association
,466 1 ,495

N of Valid Cases
44
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas
1. Nama : Nur Ainun Farkhia
2. Stambuk : N21018017
3. Tempat/Tgl Lahir : ToliToli, 18 Mei 2001
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl.Trans Sulawesi No.85 Desa Pangi
B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SDN 1 Dadakitan tahun 2012
2. Tamat MTSN Tambun tahun 2015
3. Tamat SMAN 2 ToliToli tahun 2018
4. Penulis Terdaftar Sebagai Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako Pada Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai