Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

BSPS TA.2021
Provinsi/Kabupaten/Kota : Kabupaten Buton

Menu Kegiatan : Penyediaan Hunian Baru Layak

Instansi Pelaksana : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kab.Buton

A. LATAR BELAKANG

a. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan


- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5188);

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2016 tentang
Bantuan Stimulasi Perumahan Swadaya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
664);

- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
- Peraturan Daerah Kabupaten Buton Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Buton, Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Buton Nomor 4 tahun 2019 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Buton Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Buton.
b. Gambaran Umum
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang
mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta keperibadian bangsa.
Pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan bantuan
perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman dengan melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yang disingkat
dengan BSPS. Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 2011 pasal 21 ayat 3. Rumah Swadaya adalah
rumah yang diselenggarakan atas prakasarsa dan upaya masyarakat, baik secara sendiri maupun
berkelompok. Kegiatan Rumah Swadaya antara lain :
1. Pembangunan Baru
Pembangunan baru rumah untuk memulihkan fungsi hunian dan menumbuhkembangkan
kegiatan perekonomian, sosial dan budaya.
2. Peningkatan Kualitas
Peningkatan kualitas dimaksudkan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan
masyarakat/penghuni dilakukan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan
dan permukiman kumuh baru serta untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi
perumahan dan permukiman.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud bantuan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu adalah
sebagai salah satu upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan sehingga kehidupannya meningkat
serta menumbuhkan perilaku semangat gotong royong masyarakat sehingga mau dan mampu
membangun dan memugar rumah secara mandiri.
Tujuan bantuan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu adalah
meningkatkan kualitas perumahan bagi warga miskin sehingga layak huni.

C. OUTPUT DAN OUTCOME

Sasaran Kegiatan fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu adalah
Masyarakat yang berpenghasilan rendah/penduduk miskin yang mempunyai rumah belum layak huni.

Menu Kegiatan: Penyediaan Hunian Baru yang Layak

No Rincian Menu Kegiatan Jumlah Target Target Outcome


. Penerima Output

1. Bantuan Stimulan Perumahan 1 3 Unit Mengurangi Jumlah


Swadaya (BSPS) Kategori Keluraha Rumah Backlog yang ada
Pembanguan Baru n didaerah serta
meningkatkan jumlah
rumah yang Layak Huni
D. PENERIMA MANFAAT

Penerima manafaat dari kegiatan ini adalah Masyarakat Kurang Mampu dan Kepala Keluarga yang belum
mempunyai Rumah.

E. INDIKASI KEBUTUHAN DANA DAN LOKASI KEGIATAN

No Rincian Menu Usulan Satuan Usulan Kecamatan Desa


. Kegiatan Output Biaya Kebutuhan Dana
(Rp.)
1. 3 Unit Rp.32.000.00 Rp.96.000.000 Kecamatan Kelurahan
Bantuan Stimulan Ruma 0 Pasarwajo Saragi
Perumahan Swadaya
(BSPS) Kategori
Pembanguan Baru

Total Kebutuhan 3 Unit Rp.96.000.000


Rumah

E. ORGANISASI / INSTANSI PELAKSANA

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Buton

F. METODE PELAKSANAAN

a. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini mulai dari mengidentifikasi masalah, merencanakan, melaksanakan dan
mengembangkannya. Pendekatan yang dipakai adalah pembangunan yang bertumpu pada
masyarakat (community base development). Masyarakat sebagai pelaku utama sehingga secara
swakelola melaksanakan seluruh proses kegiatan.
Model pendekatan ini menjadi peran pemerintah sebatas memberikan fasilitasi kepada
masyarakat. Bentuk fasilitasi tersebut antara lain :
1. Penguatan Kapasitas Masyarakat.
2. Pendampingan kegiatan.
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat tanpa perombakan yang mendasar,
bersifat persial dan memerlukan peran serta masyarakat dan swadaya masyarakat yang
dilaksanakan secara bertahap

b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


1. Persiapan
Persiapan kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang
mampu adalah :
 Penentuan Lokasi
 Menetapkan petunjuk teknis kegiatan fasilitasi dan stimulasi Pembangunan Perumahan
masyarakat Kurang Mampu.
 Melaksanakan survey awal ke lokasi kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan
masyarakat kurang mampu .
2. Pelaksanaan kegiatan secara swakelola
3. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
4. Pertanggung jawaban Kegiatan

22 November 2021
Pasarwajo, Kabupaten Buton

NURUL KUDUS TAKO, BAE, SE, MT


Plt. Kepala DInas Perumahan dan Kawasan Permukiman
NIP. 19700219 199803 1 006

Anda mungkin juga menyukai