Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR

“Laporan Pendahuluan Eliminasi”

Disusun Oleh :

Nama : Nilam Dwi Saraswati

Nim : 200114036

Prodi : S1 Keperawatan Tk. 2

Dosen Pembimbing : Ns. Achmad Fauzi, M.Kep.,Sp.Kep.MB

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urin atau bowel (feses).
Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Sistem tubuh yang
berperan dalam terjadinya proses eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Proses ini terjadi dari dua langkah utama yaitu : Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan
di dindingnya meningkat diatas nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua yaitu timbul
refleks saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan kandung
kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk berkemih.
Meskipun refleks miksi adalah refleks autonomik medula spinalis, refleks ini bisa juga dihambat atau
ditimbulkan oleh pusat korteks serebri atau batang otak.
Kandung kemih dipersarafi araf saraf sakral (S-2) dan (S-3). Saraf
sensori dari kandung kemih dikirim ke medula spinalis (S-2) sampai (S-4)
kemudian diteruskan ke pusat miksi pada susunan saraf pusat. Pusat miksi
mengirim signal pada kandung kemih untuk berkontraksi. Pada saat destrusor
berkontraksi spinter interna berelaksasi dan spinter eksternal dibawah kontol
kesadaran akan berperan, apakah mau miksi atau ditahan. Pada saat miksi
abdominal berkontraksi meningkatkan kontraksi otot kandung kemih,
biasanya tidak lebih 10 ml urine tersisa dalam kandung kemih yang diusebut
urine residu. Pada eliminasi urine normal sangat tergantung pada individu,
biasanya miksi setelah bekerja, makan atau bangun tidur., Normal miksi
sehari 5 kali.
Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum. Hal ini juga
disebut bowel movement. Frekwensi defekasi pada setiap orang sangat
bervariasi dari beberapa kali perhari sampai 2 atau 3 kali perminggu.
Banyaknya feses juga bervariasi setiap orang. Ketika gelombang peristaltik
mendorong feses kedalam kolon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam rektum
dirangsang dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi.
Eliminasi yang teratur dari sisa-sisa produksi usus penting untuk fungsi
tubuh yang normal. Perubahan pada eliminasi dapat menyebabkan masalah pada
gastrointestinal dan bagian tubuh yang lain. Karena fungsi usus tergantung pada
keseimbangan beberapa faktor, pola eliminasi dan kebiasaan masing-masing orang
berbeda. Klien sering meminta pertolongan dari perawat untuk memelihara
kebiasaan eliminasi yang normal. Keadaan sakit dapat menghindari mereka sesuai
dengan program yang teratur. Mereka menjadi tidak mempunyai kemampuan fisik
untuk menggunakan fasilitas toilet yang normal ; lingkungan rumah bisa
menghadirkan hambatan untuk klien dengan perubahan mobilitas, perubahan
kebutuhan peralatan kamar mandi. Untuk menangani masalah eliminasi klien,
perawata harus mengerti proses eliminasi yang normal dan faktor-faktor yang
mempengaruhi eliminasi

B. Tujuan

Tujuan Umum :
 Setelah melaksanakan praktik klinik keperawatan dasar siswa mampu memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan masalah eliminasi.
Tujuan Khusus :

 Mahasiswi mampu berkomunikasi secara efektif dengan klien serta bekerjasama dengan
petugas kesehatan lainnya.

 Mahasiswi mampu mengumpulkan, mencatat, dan menginterprestasikan data dengan tepat


dan akurat.

C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus

Praktik klinik keperawatan dasar ini dilakukan pada tanggal 10 – 22 Januari 2022 di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi

D. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai laporan pendahuluan praktik
kerja industri ini, penulis menyusun secara sistematis dalam bab-bab dengan rincian sebagai
berikut :

BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan, waktu, dan tempat pengambilan
kasus, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teori

Anda mungkin juga menyukai