Askep Nabila Sepsis
Askep Nabila Sepsis
DISUSUN OLEH :
NABILAH NATASYA
200114032
TAHUN 2023/2024
Format Asuhan Keperawatan di ICU
A. Pengkajian
1. Identitas Mahasiswa
2. Identitas Klien
3. Alasan masuk RS :
Pasien sesak sejak 1 jam Sebelum Masuk Rumah Sakit disertai batuk berdahak sejak 1 hari
yang lalu. Ibu pasien mengatakan anaknya mual muntah setelah meminum susu
S26ProcalGold.
a. Pernafasan: IPPA paru : Tidak ada jejas atau lesi didaerah dada,Bentuk dada
simetris,ada otot bantu pernapasan,pasien terlihat kesulitan bernapas, perkusi paru
redup,suara vesikuler.
b. Kardiovaskuler: IPPA jantung : Tidak terlihat adanya pulsasi iktus kordis, CRT < 2 detik
c. Neurologis dan sensoris: nyeri, reflek, panca indera, nyeri : GCS 3/5/ETT
- Laboratorium :
8. Terapi Medis (indikasi, kontraindikasi, efek samping)
Meropenem
dikontraindikasikan pada Efek samping signifikan
Indikasi meropenem pasien yang memiliki yang dapat terjadi dari
adalah untuk infeksi berat riwayat reaksi penggunaan meropenem,
seperti meningitis bakteri, hipersensitivitas, baik antara lain
Meropanem (3 x 500 mg, IV) infeksi kulit dan jaringan reaksi alergi kejang, delirium,
lunak komplikata, serta atau anafilaksis, terhadap superinfeksi jamur,
infeksi intraabdomen meropenem, obat dan kolitis
komplikata. golongan beta laktam akibat Clostridium
lain, dan komponen lain difficile.
dalam sediaan obat
Kondisi yang
Vitamin K adalah nutrisi dikontraindikasikan
yang diperlukan tubuh dengan suplemen vitamin Menyebabkan sakit perut
Vitamin K (1 x 1)
dalam proses pembekuan ini adalah anemia akibat dan diare.
darah defisiensi piruvat kinase
dan G6PD.
I. Analisa Data
1. Menggunakan ventilator
3. TTV :
Kesadaran : Apatis
GCS : 3/5/ETT
TD : 105/70 mmHg
N : 168x/menit
S : 37C
RR : 40
Spo2: 80%
a. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) b.d Hambatan Upaya Napas d.d Dispnea
b. Intoleransi aktivitas (D.0056) b.d Tirah baring d.d pasien terlihat lemas tidak berdaya
III. Perencaanaan Keperawatan
1. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas
b.d Hambatan Upaya Napas d.d (1.01011) :
Dispnea Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3x24 jam Observasi :
diharapkan pola nafas
1. Monitor pola nafas
membaik,dengan kriteria hasil:
(Frekuensi,kealaman,usa
1. Penggunaan otot bantu ha napas)
nafas Menurun (5)
Terapeutik:
2. Dispnea menurun (5)
3. Ekskursi dada membaik 1. Posisikan semi fowler
(5) atau fowler
2. Berikan oksigen
Edukasi:
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
analgetik
2. Intoleransi aktivitas (D.0056) b.d Toleransi aktivitas (L.05047) Manajemen energi (I.05178)
Tirah baring d.d pasien terlihat
Setelah dilakukan tindakan Observasi:
lemas tidak berdaya
keperawatan 3x24 jam,
1. Identifikasi gangguan
diharapkan toleransi aktivitas
fungsi tubuh yang
membaik dengan kriteria hasil:
mengakibatkan
1. Keluhan lelah Menurun kelelahan
(5) 2. Monitor pola dan jam
2. Perasaan Lemah Menurun tidur
(5)
Terapeutik:
1. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus
(mis,cahaya,suara,
lingkunan)
Edukasi:
Kolaborasi:
Jam
1. Monitor TTV
Senin/ 2. Monitor pola napas
22-01-2024/ 1 3. Monitor sputum
4. Lakukan Suction
13.00
Jam
1. Monitor TTV
Senin/ 2. Berikan posisi nyaman dan aman
22-01-2024/ 2 3. Kolaborasi dengan tim gizi dalam
memberikan diit
13.00
3. TTV :
Kesadaran : Apatis
GCS : 3/5/ETT
TD : 105/70 mmHg
N : 168x/menit
S : 37C
RR : 40
Spo2: 80%
4. Masih sesak
Kesadaran : Apatis
GCS : 3/5/ETT
TD : 115/70 mmHg
N : 148x/menit
S : 37,2C
RR : 40
Spo2: 86%
14.00/ 1 - 1. Menggunakan Pola Napas Tidak 1. Monitor TTV
23-01-24 ventilator Efektif belum 2. Monitor pola napas
teratasi 3. Monitor sputum
2. Pola napas cepat 4. Lakukan Suction
dan dangkal
3. TTV :
Kesadaran : Apatis
GCS : 3/5/ETT
TD : 115/70 mmHg
N : 148x/menit
S : 37,2C
RR : 40
Spo2: 86%
4. Masih sesak
Kesadaran : Apatis
GCS : 3/5/ETT
TD : 115/70 mmHg
N : 148x/menit
S : 37,2C
RR : 40
Spo2: 86%
3. TTV :
Kesadaran : Apatis
GCS : 3/5/ETT
TD : 125/70 mmHg
N : 160x/menit
S : 37C
RR : 40
Spo2: 87%
4. Masih sesak
Kesadaran : Apatis
GCS : 3/5/ETT
TD : 115/70 mmHg
N : 148x/menit
S : 37,2C
RR : 40
Spo2: 86%