Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN DIAGNOSA EPILEPSI

DI RUANG ICU RUMAH SAKIT ANNA MEDIKA

DISUSUN OLEH :

Nilam Dwi Saraswati

200114036

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

TAHUN 2023/2024
Format Asuhan Keperawatan di ICU
A. Pengkajian

1. Identitas Mahasiswa

Nama : Nilam Dwi Saraswati


NIM : 200114036
Tanggal Praktek : 22 Januari – 3 Februari 2024
Tanggal pengkajian : 22 Januari 2024
2. Identitas Klien

Nama (inisial) : Tn. A Umur : 64 Thn


No. MR : 12 – 54 – 69 Jenis kelamin : Laki - laki

Tanggal : 22 Januari 2024 Hari rawat ke - : 2

Agama : Islam Status : Menikah

Alergi : Telur, ikan ,udang BB/TB : 80 Kg / 170 Cm

Alamat Rumah : Kp. Sembilangan Hari rawat ke-: 2


Rt 005/003

Diagnosa Medis : Epilepsi


3. Alasan masuk RS :

Pasien kejang pada tanggal 21 Januari 2024 pukul 02.30 dini hari. Pasien kejang
sebanyak 5x dengan durasi kurang lebih 3 menit. Pasien tidak sadarkan diri

4. Alasan masuk ICU/IMC :

Pasien kejang dan tidak sadarkan diri

5. Riwayat Penyakit sekarang :

Kejang
6. Pengkajian fisik dan pengkajian umum (head to toe atau pengkajian per
sistem)

a. Pernafasan: IPPA paru = Tidak ada jejas atau lesi didaerah dada,Bentuk dada
simetris,ada otot bantu pernapasan,pasien terlihat kesulitan bernapas,
perkusi paru redup,suara vesikuler, Pasien menggunakan Nasal Kanul 4Lpm

b. Kardiovaskuler: IPPA jantung = CRT < 2 detik, Fibrilasi Atrium

c. Neurologis dan sensoris: nyeri, reflek, panca indera, nyeri = GCS 4/6/5

d. Gastrointestinal: IAPP abdomen, BAB, rongga mulut : Normal

e. Muskuloskeletal: kekuatan otot, kelemahan anggota gerak : Normal

f. Genitourinaria: BAK, balance cairan, pengkajian bladder : Normal

g. Integumen: turgor kulit, kelembaban, warna = Terdapat gatal pada kedua


tangan

h. Endokrin: tiroid, DM : GDS 134 mgdL

i. Psikososial: hubungan dengan keluarga, teman, masyarakat, suasana hari :


Baik

j. Istirahat tidur: kebiasaan tidur, jam tidur, gangguan tidur : Baik

k. Nutrisi: kebiasaan makan, pengkajian ABCD, IMT : Baik


7. Pemeriksaan Penunjang

- Laboratorium :
8. Terapi Medis (indikasi, kontraindikasi, efek samping)

Nama Obat (Dosis, Rute) Indikasi Kontraindikasi Efek samping

Untuk meningkatkan Hipertonia pada sistem Diare, pusing, sakit


Citicolin (2 x 1 gr, IV)
kemampuan kognitif saraf parasimpatis kepala, ruam, hipotensi

Dikontradisikan pada
Diare ringan, urtikaria,
Mecobalamin (1 x 1 Amp, IV) Suplementasi Vit. B12 pasien yang memiliki
edema, anafilaksis
alergi Vit. B12

Untuk mengatasi infeksi Trombositosis, diare,


Ceftriaxone (1 x 2 gr, IV) Riwayat hipersensitivitas
bakteri leukopenia

Nyeri dada, bradikardia,


Ondancentron (3 x 4 mg, IV) Untuk mual muntah Riwayat hipersensitivitas
hipotensi aritmia

Hipomagnasemi, lupus,
Omeprazole (1 x 40 mg, IV) Untuk tukak lambung Riwayat hipersensitivitas
SLE

Menurunnya respon
Methyl (2 x 62,5 mg, IV) Sebagai antiinflamasi Riwayat hipersensitivitas tubuh terhadap vaksin
hidup yang dilemahkan
B. Asuhan Keperawatan

I. Analisa Data

No Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem

1 22 Januari DS : Gangguan Neurologis Pola Napas Tidak


2024 / 13.00 Efektif
1.Pasien Mengatakan sesak
(D.0005)
DO :

1. Menggunakan nasal kanul 4Lpm

2. Pola napas cepat dan dangkal

3. Tugor kulit CRT < 2 detik

4. TTV :

Kesadaran : Composmentis

GCS : 4/6/5

TD : 117/79 mmHg

N : 71x/menit

S : 36,2C

RR : 26

Spo2: 80%

2. 22 Januari DS : Fibrilasi Atrium Risiko Perfusi Serebral


2024 / 13.00 Tidak Efektif (D.017)
1. Pasien mengatakan sesak

DO :

1. Menggunakan nasal kanul 4Lpm

2. Pola napas cepat dan dangkal

3. Tugor kulit CRT < 2 detik

4. TTV :

Kesadaran : Composmentis

GCS : 4/6/5
TD : 117/79 mmHg

N : 71x/menit

S : 36,2C

RR : 26

Spo2: 80%

II. Prioritas Diagnosis Keperawatan

a. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) b.d Hambatan Gangguan Neurologis d.d
Dispnea
b. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif (D.0017) b.d Fibrilasi Atrium

III. Perencaanaan Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI

1. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas
b.d Hambatan Gangguan (1.01011) :
Setelah dilakukan tindakan
Neurologis d.d Dispnea
keperawatan 2x24 jam Observasi :
diharapkan pola nafas
1. Monitor pola nafas
membaik,dengan kriteria hasil:
(Frekuensi,kealaman,usa
1. Penggunaan otot bantu ha napas)
nafas Menurun (5)
Terapeutik:
2. Dispnea menurun (5)
3. Ekskursi dada membaik 1. Posisikan semi fowler
(5) atau fowler
2. Berikan oksigen

Edukasi:

1. Ajarkan teknik batuk


efektif

Kolaborasi:

1. Kolaborasi pemberian
analgetik

2. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif Perfusi Perifer (L.02011) Pemantauan Tekanan
(D.0017) b.d Fibrilasi atrium
Setelah dilakukan intervensi Intrakranial (I.061198)
keperawatan selama 2 x 24 jam,
Observasi :
maka perfusi serebral meningkat,
dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi penyebab
peningkatan TIK
1. Tingkat kesadaran
(misalnya: lesi,
meningkat
gangguan metabolism,
2. Sakit kepala menurun
edema serebral)
3. Gelisah menurun
2. Monitor tanda/gejala
4. Tekanan arteri rata-rata
peningkatan TIK
(mean arterial
(misalnya: tekanan
pressure/MAP) membaik
darah meningkat,
5. Tekanan intra kranial
tekanan nadi melebar,
membaik
bradikardia, pola napas
ireguler, kesadaran
menurun)
3. Monitor MAP (mean
arterial pressure)
(LIHAT: Kalkulator MAP)
4. Monitor status
pernapasan
5. Monitor intake dan
output cairan

Terapeutik :

1. Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
2. Berikan posisi semi
fowler
3. Cegah terjadinya kejang

Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian
sedasi dan
antikonvulsan, jika perlu
IV. Implementasi Keperawatan

Hari/Tgl/ Nomor Diagnosis Tindakan Paraf

Jam

1. Monitor TTV
Senin/
2. Monitor pola napas
22-01-2024/ 1 3. Berikan posisi nyaman dan aman
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
13.00
terapi

1. Monitor TTV
Selasa/
2. Monitor pola napas
23-01-2024/ 1 3. Berikan posisi nyaman dan aman
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
10.00
terapi

Hari/Tgl/ Nomor Diagnosis Tindakan Paraf

Jam

Senin/ 1. Monitor TTV


2. Berikan posisi nyaman dan aman
22-01-2024/ 2

13.00

Selasa/
1. Monitor TTV
23-01-2024/ 2
2. Berikan posisi nyaman dan aman
10.00

V. Evaluasi Keperawatan
Jam/ No. Respon Analisis Perencanaan
tanggal Respon Obyektif
Diagnosis Subyektif Masalah Selanjutnya

14.00/ 1 Pasien mengatakan 1. Menggunakan nasal Pola Napas 1. Monitor TTV


22-01-24 sesak kanul 4Lpm Tidak Efektif 2. Monitor pola napas
belum teratasi 3. Berikan posisi
2. Pola napas cepat dan nyaman dan aman
dangkal 4. Kolaborasi dengan
3. Tugor kulit CRT < 2 dokter dalam
detik pemberian terapi

4. TTV :

Kesadaran :
Composmentis

GCS : 4/6/5

TD : 117/79 mmHg

N : 71x/menit

S : 36,2C

RR : 26

Spo2: 80%

14.00/ 2 Pasien mengatakan 1. Menggunakan nasal Risiko Perfusi 1. Monitor TTV


22-01-24 sesak kanul 4Lpm Serebral Tidak 2. Berikan posisi
Efektif belum nyaman dan aman
2. Pola napas cepat dan teratasi
dangkal

3. Tugor kulit CRT < 2


detik

4. TTV :

Kesadaran :
Composmentis

GCS : 4/6/5

TD : 117/79 mmHg

N : 71x/menit

S : 36,2C

RR : 26
Spo2: 80%

10.00/ 1 Pasein mengatakan 1. Menggunakan nasal Pola Napas 1. Monitor TTV


23-01-24 sesak berkurang kanul 4Lpm Tidak Efektif 2. Monitor pola napas
belum teratasi 3. Berikan posisi
2. TTV : nyaman dan aman
Kesadaran : 4. Kolaborasi dengan
Composmentis dokter dalam
pemberian terapi
GCS : 4/6/5 5. Intervensi
dilanjutkan pasien
TD : 110/70 mmHg melanjutkan
perawatan inap
N : 81x/menit

S : 36,2C

RR : 24

Spo2: 86%

10.00/ 2 Pasein mengatakan 1. Menggunakan nasal Risiko Perfusi 1. Monitor TTV


23-01-24 sesak berkurang kanul 4Lpm Serebral Tidak 2. Berikan posisi
Efektif belum nyaman dan aman
2. TTV : teratasi 3. Intervensi
Kesadaran : dilanjutkan pasien
Composmentis melanjutkan
perawatan inap
GCS : 4/6/5

TD : 110/70 mmHg

N : 81x/menit

S : 36,2C

RR : 24

Spo2: 86%

Anda mungkin juga menyukai