Anda di halaman 1dari 5

NASKAH SKENARIO

Hasna sebagai Assitant Apoteker


Tn. Endi sebagai pasien yang sedang berobat di Dianandi Klinik 24 jam TANGERANG
SELATAN, dan sedang menebus obat setelah konsultasi dengan dokter
Nurul sebegai keluarga pasien
Hasna : Resep atas nama Tn. Endi?
(Tn. Endi dan Nurul menghampiri loket Apotek)
Tn. Endi : Iya mba dengan saya sendiri
Hasna : Apakah benar, bapak atas nama Tn. Endi, umur 23 tahun dari Dr. Adi?
Tn Endi : iya mba benar
Hasna : Mohon maaf, ibu siapanya Tn. Endi? (sabil menunjuk Nurul)
Nurul : Saya keluarga Bapak Endi mba
Hasna : Baik pak, bu saya jelaskan ya obat apa saja yang diberikan untuk pak Endi.
Jadi pak Endi mendapatkan resep dengan 4 macam obat. Pertama ada obat
Ciprofloxacin untuk antibiotk diminum 2 x sehari 1 tablet sesudah makan harus
dihabiskan ya, lalu yang kedua ada ada obat dexaharsen untuk radang diminum
3xsehari 1 tablet sesudah makan, selanjutnya ada obat asam mefenamat untuk
nyeri diminum 3 x sehari 1 tablet sesudah makan, dan yang terakhir ada obat
ranitidin untuk lambung diminum 2 x sehari ½ jam sebelum makan. Apakah ada
yang ingin ditanyakan ?
Nurul : mba kalau Antibiotiknya tidak di habiskan boleh nggak?
Hasna : Tidak boleh bu, karena jika tidak dihabiskan akan menyebabkan kuman menjadi
kebal terhadap antibiotik yang diberikan.
Tn. Endi : oh gitu, jadi walaupun sudah sehat tetap harus dihabiskan ya mba?
Hasna : Ya, betul pak.
Tn. Endi : Maaf mba tadi yang diminum sebelum makan obat yang mana ya?
Hasna : yang ini pak Ranitidin obat untuk lambungnya. (sambill menunjukan ranitidine)
Jika nanti lupa aturan pakainya bisa dilihat kembali disini ya pak (sambil
menunjuk etiket)
Tn. Endi : Baik mba. Terimakasih
Hasna : Apakah masih ada yang kurang jelas?
Nurul : Tidak saya rasa penjelas dari mba sudah cukup jelas mengenai obat dan aturan
minumnya.
Tn. Endi dan Nurul : Terimakasih banyak ya mba
Hasna : iya sama – sama. Semoga lekas sembuh ya pak.
(Tn. Endi dan Nurul meninggalkan Apotek dengan wajah tersenyum karena merasa pelayanan
yang diberikan cukup baik)
a. Resep
b. Deskripsi Obat
1. Ciprofloxacin
 Nama obat / komposisi obat : Ciprofloxacin 500mg
 Dosis : ISK ringan – sedang: sehari
2x250mg, berat: 2x500mg; infeksi
sal nafas, tulang, sendi dan
jaringan lunak ringan-sedang:
sehari 2x 250-500mg, berat: sehari
500-750mg; prostatitis kronis:
sehari 2x500mg; Infeksi sal cerna:
sehari 2x 500mg; Gonore akut:
250mg dosis tunggal.
 Aturan pakai : 2 x sehari 1 tab. Dikonsumsi
sesudah makan (pada pagi dan
malam).
Habiskan
 Indikasi : ISK, uretritis dan servisitis gonore,
Infeksi sal cern termasuk demam
tifoid, infeksi sal nafas kecuali
pneumonia, infeksi kulit dan
jaringan lunak, infeksi tulang dan
sendi.
 Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif
terhadap ciprofloxacin dan devirat
kuinolon lainnya, hamil dan
menyusui, anak-anak <12 thn.
 Efek samping potensial/sering terjadi : Mual, diare, muntah, gangguan
pencernaan, pusing, rasa letih,
insomnia, nefritis.
 Interaksi obat : Meningkatkan serum teofilin,
penggunaan bersama antasida dan
preparat besi akan menurunkan
absorbs ciprofloxacin.
 Penyimpanan :
2. Dexaharsen
 Nama obat / komposisi obat : Dexametason 0,5mg
 Dosis : Dws dosis awal bervariasi 0,75
9mg/ hari dalam dosis berbagi, pada
peny ringan dosis 0,75mg. pada
peny berat dosis 9mg.
 Aturan pakai : 3x sehari 1 tablet. Dikonsumsi
sesudah makan
 Indikasi : Gangguan endokrin, Insufisiensi
andrenokortikal, peny. Mata, peny.
rematik, dermatologi, alergi, sal
nafas.
 Kontraindikasi : Infeksi fungsi sistematik, herpes
simpleks okuler, tukak lambung,
sindrom cushing, inveksi virus,
psikosis.
 Efek samping potensial/sering terjadi : Muskuloskeletal, saluran
pencernaan, dermatologi, system
saraf, gangguan cairan, & elektrolit,
endokrin, reaksi hipersensitifitas.
 Interaksi obat : Barbiturat, fenitoin, rifampisin.
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,
terlindung dari cahaya
3. Domperidone
 Nama obat / komposisi obat : Domperidone 10mg
 Dosis : Dispepsia fungsional dws dan
lansia: 10-20mg, sehari 3x dan jika
perlu 10-20mg, sekali sebelum tidur
malam tergantung respon klinik,
jangan melebihi 12 minggu. Mual
dan muntah (termasuk yang
disebabkan oleh levodopa dan
bromokiptin) Dws (termasuk
lansia): 10-20mg dengan interval 4
8 jam. Anak (sehubung kemoterapi
kanker dan radioterapi): 0,2-0,4
mg/kgBB/hari, dengan interval
waktu 4-8 jam. Obat diminum 15
30 mnt sebelum makan dan
sebelum tidur malam.
 Aturan pakai : 2x Sehari 1 tablet. Dikonsumsi ½
jam sebelum makan
 Indikasi : Pengobatan gejala dispepsia
fungsional, mual dan muntah akut.
Untuk mual dan muntah yg
disebabkan pemberian levodopa
dan bromocriptine lebih dari 12
minggu, mual dan muntah pada
anak-anak akibat kemoterapi dan
radioterapi.
 Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap
domperidone, penderita dengan
prolactinoma, pendarahan atau
fungsional sal cerna, sumbatan
mekanik.
 Efek samping potensial/sering terjadi : Mulut kering, sakit kepala, diare,
ruam kulit, urtikaria, rasa haus,
cemas, gatal.
 Interaksi obat : Bromoktiptine, antikolinergik
muskarinik dan analgetik opiod,
antasida, makanan.
 Penyimpanan :
c. Literatur
 Ciprofloxacin (ISO Volume 49 – Tahun 2014 s/d 2015 halaman 110)
 Dexametason (Farmakope Indonesia Edisi Ketiga 1979 halaman 195 dan ISO
Volume 49 – Tahun 2014 s/d 2015 halaman 275)
 Domperidone (ISO Volume 49 – Tahun 2014 s/d 2015 halaman 434)

Anda mungkin juga menyukai