Anda di halaman 1dari 221

PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR,

SELF-EFFICACY DAN PROFESSIONAL ETHICAL


SENSITIVITY TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN
ISLAMIC WORK ETHICS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Indah Nurlaela Kurniawati


NIM: 11140820000060

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H/ 2018 M

i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Indah Nurlaela Kurniawati
Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 03 Juli 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke- dari : 3 dari 4
Alamat : Desa Klapagading Rt 02/ Rw 02,
Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah, 53176
Telepon : 087875915656
Email : nndahe03@gmail.com /
indah.laela.88@gmail.com

II. RIWAYAT PENDIDIKAN


2000-2001 : TK Pertiwi Klapagading
2001-2007 : SD Negeri 03 Klapagading
2007-2010 : SMP Negeri 1 Wangon
2010-2013 : SMA Negeri 2 Purwokerto
2014-2018 : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI


1. Galeri Investasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Indo Premier Online
Technology (IPOT) Tahun 2016 Pasar Modal Syariah sebagai anggota.
2. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai anggota Tahun 2016 - sekarang.
3. Lisensi (Lingkar Studi Ekonomi Syariah) Tahun 2016 - 2017 sebagai
anggota.
4. Paguyuban Karya Salemba Empat (KSE) Tahun 2016 - 2018 sebagai
anggota divisi pengabdian masyarakat.
5. Bendahara KKN Reborn 96 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun
2017.

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA


1. Ayah : Ahmad Yusuf
2. Ibu : Suwarni
3. Posisi : Anak Ketiga dari Empat Bersaudara

vi
THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR,
SELF EFFICACY AND PROFESSIONAL ETHICAL SENSITIVITY ON
AUDITOR PERFORMANCE WITH ISLAMIC WORK ETHICS AS
MODERATING VARIABLE

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of organizational


citizenship behavior, self efficacy, and professional ethical sensitivity on auditor
performance with islamic work ethics as moderating variable. The data reached by
distribute the questionnaire to Public Accounting Firm in Jakarta, Tangerang,
Depok and Bekasi. The number of auditor were 154 auditors from 32 Public
Accounting Firm. The sample were junior auditor, senior auditor, supervisor,
manager, and partner. The method of determining the sample using by convenience
sampling method. The data processing methods used by researcher are multiple
regression and moderate regression analysis on SPSS 24.
The results of this research showed that organizational citizenship behavior
and professional ethical sensitivity has a significant impact on the auditor
performance. Self efficacy does not have a significant impact on the auditor
performance. The findings also suggested that islamic work can not moderate this
research model.

Keywords: Organizational Citizenship Behavior, Self Efficacy, Professional


Ethical Sensitivity, Auditor Performance, Islamic Work Ethics, Public Accountant.

vii
PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR, SELF
EFFICACY DAN PROFESSIONAL ETHICAL SENSITIVITY TERHADAP
KINERJA AUDITOR DENGAN ISLAMIC WORK ETHICS SEBAGAI
VARIABEL MODERASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh organizational


citizenship behavior, self efficacy, dan professional ethical sensitivity terhadap
kinerja auditor dengan islamic work ethics sebagai variabel moderasi. Data
diperoleh dengan menyebarkan kuesioner pada Kantor Akuntan Publik di wilayah
Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. Jumlah auditor yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 154 auditor dari 32 Kantor Akuntan Publik. Yang menjadi
sampel adalah auditor junior, auditor senior, supervisor, manager, dan partner.
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience
sampling, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah
regresi berganda dan analisis regresi moderat di SPSS 24.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organizational citizenship
behavior dan professional ethical sensitivity berpengaruh signifikan terhadap
kinerja auditor. Self efficacy tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa islamic work ethics tidak
memoderasi penelitian ini.

Kata kunci : Organizational Citizenship Behavior, Self Efficacy, Professional


Ethical Sensitivity, Kinerja Auditor, Islamic Work Ethics, Akuntan Publik.

viii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul:
“Pengaruh Organizational Citizenship Behavior, Self Efficacy, dan Professional
Ethical Sensitivity dengan Islamic Work Ethics Sebagai Variabel Moderasi” dengan
lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW teladan bagi insan di muka bumi.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sayarat guna
mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya banyak pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua (Ahmad Yusuf/Bapa dan Suwarni/Mama) yang telah menjadi
penyemangat terbesar, tersabar dan terbaik dalam hidup dan yang telah
memberikan dukungan tiada henti baik berupa doa dan kasih sayang yang
berlimpah kepada penulis.
2. Kakak dan adik penulis (Mba Iin, Mas Yun, Mba ita, Endro) yang telah
memberikan doa, motivasi, inspirasi dan bantuan yang tiada hentinya kepada
penulis.
3. Keluarga besar H. Wiryosukarto tersayang yang senantiasa melimpahkan kasih
sayang dan perhatiannya melalui dukungan moril dan materil, yang mana
berkat jasa dan kebaikannya penulis dapat mencapai gelar SE.
4. Keluarga besar Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) dan Paguyuban Karya
Salemba Empat (KSE) UIN Jakarta yang dalam kesibukannya masing-masing
tetap memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis.

ix
5. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Bapak Dr. Amilin, M.Si, Ak, CA, QIA, BKP selaku dosen Pembimbing Skripsi
yang telah bersedia meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
9. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.
10. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terimakasih atas
bantuan, perhatian dan pelayanan yang diberikan kepada penulis.
11. Seluruh bagian dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mendukung penulis
dengan mengizinkan penulis menyebar kuesioner di KAP mereka serta
mendoakan kelancaran pembuatan skripsi ini.
12. Sahabat tercinta di kampus dari awal semester hingga sekarang alias Wanita
Sholehah (Syifa Fauzia, Nurul Miftakhul Jannah, Devy Ayu Aji Fatmala dan
Wahyu Daniyarti) yang telah selalu bersama-sama berjuang dari semester awal
hingga saat ini, memberikan bantuan, doa, dukungan serta meluangkan waktu
untuk menemani penulis menyelesaikan skripsi ini. Me loves u guys!
13. Sahabat terbaik di kampus alias Idaman (Rusydina Alfiah, Rebecca Aprilisia
Jaya Antika, dan Irwansyah) yang telah berjuang bersama hingga sekarang,
memberikan motivasi, doa dan bantuan serta selalu menemni penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Thank you so much dear!
14. Sahabat belajar bersama di kampus alias TK Squad (Zia, Mifta, Irweng, Tyas,
Devy dan Nole) yang telah belajar bersama dari awal semester hingga belajar
bersama untuk ujian komprehensif dan telah memberikan ilmu, doa, dan
dukungan kepada penulis. See u on top guys!

x
15. Teman satu bimbingan alias basis bapake (Mifta, Otoy, dan Cika) yang telah
berjuang bersama, membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.
Thank you so much guys!
16. Seluruh teman Akuntansi 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (khususnya
Akuntansi B dan Konsentrasi Audit) yang telah banyak memberikan motivasi
kepada penulis.
17. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.

Jakarta , Mei 2018

Indah Nurlaela Kurniawati

xi
DAFTAR ISI

COVER DALAM ..............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................ii

LEMBAR PENGESAAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................vi

ABSTRACT ........................................................................................................vii

ABSTRAK .........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Identifikasi Masalah ................................................................................10
C. Pembatasan Masalah ...............................................................................10
D. Rumusan Masalah ...................................................................................10
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................11
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................14

A. Tinjauan Literatur....................................................................................14

xii
1. Teori Atribusi ...................................................................................14
2. Kinerja Auditor ................................................................................17
3. Organizational Citizenship Behavior ...............................................19
4. Self Efficacy ......................................................................................21
5. Professional Ethical Sensitivity........................................................23
6. Islamic Work Ethics .........................................................................25
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................29
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................35
D. Pengembangan Hipotesis ........................................................................36
1. Pengaruh Organizational citizenship behavior terhadap kinerja auditor
2. Pengaruh Self efficacy terhadap kinerja auditor ...............................37
3. Pengaruh Professional Ethical Sensitivity terhadap kinerja auditor 38
4. Pengaruh Islamic work ethics dalam memoderasi pengaruh
Organizational citizenship behavior terhadap kinerja auditor .........39
5. Pengaruh Islamic work ethics dalam memoderasi pengaruh Self
Efficacy terhadap kinerja auditor......................................................40
6. Pengaruh Islamic work ethics dalam memoderasi pengaruh
Professional Ethical Sensitivity terhadap kinerja auditor ................41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................43

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................43


B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................43
1. Populasi dan Sampel ........................................................................43
2. Metode Pengambilan Sampel ...........................................................44
C. Metode Pengumpulan Data .....................................................................45
1. Penelitian Pustaka (Library Research).............................................45
2. Penelitian Lapangan (Field Research) .............................................45
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian.......................................................46
1. Organizational Citizenship Behavior ...............................................46
2. Self Efficacy ......................................................................................47
3. Professional Ethical Sensitivity........................................................47

xiii
4. Islamic Work Ethics .........................................................................48
5. Kinerja Auditor ................................................................................49
E. Metode Analisis Data ..............................................................................51
1. Statistik Deskriptif............................................................................52
2. Uji Kualitas Data ..............................................................................52
3. Uji Hipotesis.....................................................................................53

BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................58

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................58


1. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................58
2. Karakteristik Profil Responden ........................................................61
B. Hasil Uji Instrumental Penelitian ............................................................70
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................70
2. Hasil Uji Kualitas Data ....................................................................71
3. Hasil Uji Asumsi Klasik...................................................................75
4. Hasil Uji Hipotesis ...........................................................................81
C. Pembahasan .............................................................................................88
1. Pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja
Auditor .............................................................................................88
2. Pengaruh Self Efficacy terhadap Kinerja Auditor ............................91
3. Pengaruh Professional Ethical Sensitivity terhadap Kinerja Auditor92
4. Pengaruh Islamic Work Ethics dalam Memoderasi Pengaruh
Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja Auditor .....93
5. Pengaruh Islamic Work Ethics dalam Memoderasi Pengaruh Self
Efficacy terhadap Kinerja Auditor....................................................97
6. Pengaruh Islamic Work Ethics dalam Memoderasi Pengaruh
Professional Ethical Sensitivity terhadap Kinerja Auditor ..............98

BAB V PENUTUP .............................................................................................102

A. Kesimpulan .............................................................................................102
B. Implikasi ..................................................................................................103

xiv
C. Keterbatasan ............................................................................................104
D. Saran ........................................................................................................105

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................107

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................112

xv
DAFTAR TABEL

1.1 10 Kasus Skandal Akuntansi Terakhir di Dunia ....................................... 2

1.2 Daftar Izin Akuntan Publik yang Dicabut Oleh Kementerian Keuangan RI
(Periode Januari 2016 s/d Januari 2017) .......................................................... 4

2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .............................................................. 30

3.1 Operasional Variabel Penelitian................................................................ 49

4.1 Data Distribusi Penyebaran Kuesioner ..................................................... 59

4.2 Data Sampel Penelitian ............................................................................. 61

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 62

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .................................... 63

4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir ................... 64

4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir ............ 65

4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja .............. 67

4.8 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi Kerja ...................... 68

4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif ..................................................................... 70

4.10 Hasil Uji Validitas Organizational Citizenship Behavior........................ 71

4.11 Hasil Uji Validitas Self Efficacy............................................................... 72

4.12 Hasil Uji Validitas Professional Ethical Sensitivity ................................ 72

4.13 Hasil Uji Validitas Islamic Work Ethics .................................................. 73

4.14 Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor ......................................................... 74

4.15 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................ 75

xvi
4.16 Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................................... 76

4.17 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 77

4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y dan X1,X2,X3 .................... 82

4.19 Hasil Uji Statistik t Variabel Y dan X1,X2,X3 .......................................... 83

4.20 Hasil Uji Residual Islamic Work Ethics Sebagai Variabel Moderasi dalam
Hubungan antara X1 dan Y .............................................................................. 86

4.21 Hasil Uji Residual Islamic Work Ethics Sebagai Variabel Moderasi dalam
Hubungan antara X2 dan Y .................................................................................................................... 87

4.22 Hasil Uji Residual Islamic Work Ethics Sebagai Variabel Moderasi dalam
Hubungan antara X3 dan Y .................................................................................................................... 88

4.23 Summary Hyphoteses ............................................................................... 100

xvii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ....................................................................... 35

4.1 Grafik Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 62

4.2 Grafik Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ......................... 63

4.3 Grafik Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ..................... 65

4.4 Grafik Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir . 66

4.5 Grafik Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja .... 67

4.6 Grafik Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi Kerja ............ 69

4.7 Grafik Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-P Plot ..................... 78

4.8 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ............................. 79

4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Scatterplot ........................... 80

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penelitian Skripsi .............................................................................. 113


2. Surat Keterangan dari KAP ........................................................................ 115
3. Kuesioner Penelitian .................................................................................. 129
4. Daftar Jawaban Responden ........................................................................ 138
5. Output Hasil Pengujian Data ...................................................................... 172

xix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntan publik adalah akuntan yang menjalankan pekerjaan di bawah

suatu kantor akuntan publik (KAP) yang memberikan jasa audit profesional

kepada klien (Halim dalam Nugraha dan Ramantha, 2015). Dalam tujuan

akuntansi, salah satu jasa yang diberikan oleh akuntan publik adalah

melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan dan

memberikan opini atas laporan keuangan tersebut (Afifah et al., 2015).

Adanya kebutuhan akan laporan keuangan yang memadai dan dapat

dipertanggungjawabkan membawa banyak perusahaan bergantung pada jasa

audit yang ditawarkan oleh akuntan publik (Syahmina, 2016). Publik sebagai

pengguna laporan keuangan mengharapkan bahwa akuntan dapat menunaikan

tanggung jawabnya dengan baik sehingga laporan keuangan yang telah diaudit

dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan (Afifah et al., 2015).

Jasa profesi auditor harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan. Untuk dapat memenuhi tanggung jawab

profesionalnya, seorang auditor dituntut untuk melakukan tugas dengan tingkat

ketelitian yang masuk akal, keahlian, dan kehati-hatian dalam setiap kasus

(Otley dan Pierce dalam Srimindarti et al., 2015). Untuk menyediakan jasa

yang berkualitas akuntan publik harus melaksanakan tugas dengan penuh

profesional.

1
Auditor harus secara konsisten menunjukkan dedikasinya untuk

mencapai kinerja yang lebih baik. Buruknya kinerja auditor memiliki implikasi

besar bagi komunitas bisnis (Afifah et al., 2015). Beberapa contoh kasus

skandal akuntansi yang menjadi sorotan dunia mengenai buruknya kinerja

auditor yaitu kasus Enron Corporation, American International Group (AIG),

Tyco International, dan Worldcom. Dengan adanya kasus tersebut

memperlihatkan betapa buruknya kinerja auditor. Tabel 1.1 menunjukkan

daftar 10 kasus skandal akuntansi terbesar yang berhasil dilaporkan.

Tabel 1.1
10 Kasus Skandal Akuntansi Terbesar di Dunia

No Perusahaan Tahun Negara Penyebab


1 Waste 1998 Amerika Laba yang meningkat sebesar $17
Management, Serikat miliar dengan menambah masa
Inc manfaat penyusutan aset tetap.
2 Enron 2001 Amerika Menyembunyikan hutang dan
Corporation Serikat mendongkrak laba lebih dari $1
miliar.
3 Worldcom 2002 Amerika Menggelembungkan pendapatan
Serikat dengan entri akuntansi palsu dan
tidak mengkapitalisasi biaya.
4 Tyco 2002 Irlandia- Menyedot uang melalui pinjaman
International Amerika yang tidak disetujui dan
Serikat penjualan saham palsu. Uang
diselundupkan keluar perusahaan
yang disamarkan sebagai bonus
atau tunjangan eksekutif.
5 Health South 2003 Amerika Pendapatan perusahaan
Corporation Serikat- overstated dengan menyuruh
Puerto bawahan untuk membuat angka
Rico dan transaksi palsu dari tahun
1996 hingga 2003.
6 Freddie Mac 2003 Amerika Pendapatan yang disalahgunakan
Serikat dan ditafsirkan secara sengaja
pada pembukuan.
Bersambung pada halaman selanjutnya

2
Tabel 1.1 (Lanjutan)

No Perusahaan Tahun Negara Penyebab


7 American 2005 Amerika Melakukan pinjaman yang
International Serikat kemudian diakui sebagai
Group (AIG) pendapatan, mengarahkan klien
ke perusahaan asuransi dengan
siapa AIG memiliki perjanjian
pembayaran dan meminta kepada
para pedagang untuk
menggembungkan harga saham.
8 Lehman 2008 Amerika Menjual aset ke bank Cayman
Brothers Serikat Island dengan melakukan
perjanjian akan dibeli kembali
pada akhirnya. Hal ini
menyebabkan memiliki $50
miliar lebih banyak uang tunai
dan $50 miliar lebih sedikit nilai
aset daripada yang sebenarnya.
9 Bernie 2008 Amerika Investor dibayar kembali dari
Madoff Serikat uang mereka sendiri atau dari
investor lain bukan dari laba.
10 Satyam 2009 India Memalsukan pendapatan,
margin, dan saldo kas hingga 50
miliar rupee.
Sumber : http://www.accounting-degree.org/scandals/

Kasus skandal akuntansi yang berdampak pada buruknya kinerja

auditor juga terjadi di Indonesia, diantaranya kasus Kimia Farma dan Bank

Lippo tahun 2001 dimana terdeteksinya manupulasi dalam laporan keuangan.

Selan itu juga terjadi kasus audit PT Telkom pada tahun 2007 yang melibatkan

KAP “Eddy Pianto & Rekan” dimana dalam kasus ini laporan keuangan

auditan PT Telkom tidak diakui oleh SEC (Securities and Exchange

Commission atau regulator utama pasar saham di Amerika Serikat) (Gultom,

2015). Dengan adanya kasus skandal akuntansi tersebut berdampak pada citra

auditor di masyarakat.

3
Berdasarkan data dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK),

Kementrian Keuangan melaporkan bahwa selama tahun 2018 hingga April

2018 terdapat 3 akuntan publik yang dikenakan sanksi pembekuan izin yaitu

Hans Burhanuddin, Biasa Sitepu dan Meilina Pangaribuan. Pembekuan izin

bagi akuntan publik ini disebabkan karena yang bersangkutan belum

sepenuhnya mematuhi Standar Auditing (SA) – Standar Profesional Akuntan

Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan klien

yang dinilai berpotensi dan berpengaruh cukup signifikan terhadap Laporan

Auditor Independen (www.pppk.kemenkeu.go.id).

Selain sanksi pembekuan izin terdapat juga sanksi pencabutan izin bagi

Akuntan Publik yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan RI. Berikut ini

tabel 1.1 yang menyajikan daftar Akuntan Publik yang dikenakan sanksi

pencabutan izin periode Januari 2016 hingga Januari 2017.

Tabel 1.1
Daftar Izin Akuntan Publik yang Dicabut Oleh Kementerian Keuangan
RI (Periode Januari 2016 s/d Januari 2017)

No.Reg No. Reg No. SK Tgl. SK


No Nama
IAPI Izin Pencabutan Pencabutan
1 Harry 1477 AP.0238 210/KM.1/2016 05/04/2016
Kusuma
Tanoto
2 Jerry 1669 AP.0800 997/KM.1/2016 22/09/2016
3 Kamarus 957 AP.0544 1442/KM.1/2016 20/12/2016
Zaman
Sedjati
4 Martha Ng 1033 AP.0792 1054/KM.1/2016 27/12/2016
5 Moch. 1215 AP.0578 1283/KM.1/2016 09/11/2016
Imransyah
Bersambung pada halaman selanjutnya

4
Tabel 1.2 (Lanjutan)

No Nama No.Reg No. Reg No. SK Tgl. SK


IAPI Izin Pencabutan Pencabutan
6 Satwika 1700 AP.0244 99/KM.1/2016 17/02/2016
Arief Riadi
7 Sich Jerry 2229 AP.1103 49/KM.1/2016 27/01/2016
Matanari
8 Titin Aminah 828 AP.0872 929/KM.1/2016 06/09/2016
Sumber : Directory IAPI 2017

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa masih adanya beberapa auditor yang

melaksanakan pemeriksaan tidak sesuai dengan standar dan kode etik yang

berlaku sehingga sanksi pencabutan izin atas profesinya diberlakukan oleh

Kementerian Keuangan RI. Sanksi pencabutan izin akuntan publik ini

disebabkan karena akuntan publik tersebut tidak memelihara kertas kerja jasa

audit umum atas laporan keuangan, laporan auditor independen yang belum

dilengkapi kertas kerja dan adanya laporan auditor independen yang tidak

dilaporkan secara lengkap. Dengan adanya sanksi tersebut juga menunjukkan

buruknya kinerja auditor yang dapat menurunkan kualitas auditor dalam

melaksanakan perannya. Dalam hal ini akuntan publik haruslah meningkatkan

kinerjanya.

Kinerja auditor yang baik akan membantu Kantor Akuntan Publik

(KAP) untuk mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

berkepentingan dalam hal laporan keuangan (Nugraha dan Ramantha, 2015).

Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan

sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya

dengan hasil seperti yang diharapkan (Sitorus dan Wijaya, 2016). Jika

5
dikaitkan dengan auditor, maka kinerja auditor adalah perilaku kerja seorang

auditor dalam melaksanakan suatu kegiatan dengan penuh tanggung jawab

untuk mencapai tujuan dalam hal laporan keuangan.

Auditor dan Kantor Akuntan Pubik (KAP) harus mengetahui mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja auditor. Dalam sebuah KAP, kinerja

auditor memiliki peran yang cukup vital dalam mencapai tujuan dan

keberlangsungan hidup KAP. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

seorang karyawan adalah Organizational citizenship behavior. Organizational

citizenship behavior (OCB) merupakan perilaku seorang karyawan bukan

karena tuntutan tugasnya namun lebih didasarkan pada kesukarelaannya

(Bodroastuti dan Ruliaji, 2016). Perilaku ini dapat berupa membantu rekan

kerja dalam pekerjaan, mau bekerja sama dan berpartisipasi aktif. Adanya

OCB mengurangi adanya perselisihan dalam interaksi sosial pada anggota-

anggota organisasi dan akan meningkatkan kinerja organisasi secara

keseluruhan.

OCB merupakan perilaku pilihan atau inisiatif yang dilakukan oleh

individu dan tidak termasuk ke dalam persyaratan kerja seorang karyawan.

Karyawan yang baik cenderung akan menampilkan perilaku OCB dalam

lingkungan kerjanya. Banyak penelitian yang telah meneliti tentang pentingnya

hubungan Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan kinerja karyawan

antara lain penelitian Suzana (2017), Bodroastuti dan Ruliaji (2016) serta Putri

dan Utami (2017). Penelitian tersebut menyatakan bahwa salah satu faktor

yang dapat mendukung karyawan untuk melakukan kinerja karyawan yang

6
baik adalah dengan mempunyai perilaku OCB. Hal ini berlaku juga bagi

auditor, karena pada dasarnya auditor adalah karyawan di Kantor Akuntan

Publik (KAP). Sehingga apabila seorang auditor mempunyai perilaku OCB

maka akan menghasilkan kinerja yang baik kepada perusahaan (klien).

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja auditor yang baik adalah self-

efficacy atau efikasi diri. Self-efficacy merupakan kepercayaan seseorang

terhadap keyakinan diri dan kemampuannya dalam melakukan suatu pekerjaan,

sehingga memperoleh suatu keberhasilan (Dewi dan Dewi, 2015). Self-efficacy

sangat penting bagi auditor untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi

dan menambah kepercayaan diri dalam mengerjakan seluruh tugas yang

dibebankan. Penelitian dari Gultom (2015) dan Wiguna (2014) membuktikan

bahwa self-efficacy berpengaruh terhadap kinerja auditor. Inti dari penelitian

ini adalah self efficacy akan mempengaruhi bagaimana perilaku auditor dalam

mengerjakan tugasnya.

Professional ethical sensitivity atau sensitivitas etika profesi

merupakan kemampuan yang sangat penting dan dibutuhkan auditor dalam

melaksanakan tugasnya. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja auditor adalah

professional ethical sensitivity atau sensitivitas etika profesi. Professional

ethical sensitivity didefinisikan sebagai kemampuan dalam mengambil

keputusan dengan mempertimbangkan sifat dasar etika dari keputusan yang

dibuat (Shaub dalam Dewi et al., 2015). Pengukuran sensitivitas etika

dilakukan dengan mempertimbangkan kegagalan akuntan yang berkaitan

dengan waktu, penggunaan waktu untuk kepentingan pribadi dan judgement

7
akuntan yang berhubungan dengan prinsip-prinsip akuntansi (Asana et al.,

2013).

Dalam menjalankan profesinya sebagai auditor, auditor diharapkan

untuk lebih peka dalam memahami masalah etika profesional. Auditor harus

menerapkan standar etika dan mendukung tujuan dari norma profesional yang

merupakan salah satu aspek dari komitmen profesional (Afifah et al., 2015).

Penelitian dari Susanti (2017) dan Ariyanto dan Jati (2010) telah membuktikan

bahwa professional ethical sensitivity berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaanya juga harus

berpedoman pada etika yang telah ditetapkan oleh agamanya. Salah satu etika

yang berdasarkan keagamaan adalah islamic work ethics atau etika kerja islam.

Islamic work ethics merupakan etika yang diatur dalam Al-Qur’an yang

prakteknya dicontohkan oleh Rasulullah saw. Nabi besar Muhammad saw

merupakan teladan disemua aspek kehidupan. Dengan demikian konsep etika

kerja Islam bersumber dari syariah yang terdiri dari Al-Quran, Sunnah Hadist,

Ijma, dan Qiyas ( Indira dan Ashari, 2006).

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw juga mengingatkan: Artinya:

"Sesungguhnya Allah Swt. menyukai bila kalian melakukan sesuatu pekerjaan

dengan rapi/profesional (Itqon)” (HR.Abu Ya'la, dan dishahihkan oleh Al

Albani). Etika kerja islam menganggap dedikasi pada pekerjaan sebagai suatu

kebajikan (Alwiyah, 2007). Usaha yang maksimum harus dilakukan oleh

seorang individu dalam bekerja karena merupakan suatu kewajiban dalam

mencapai kebahagiaan.

8
Berdasarkan uraian diatas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

auditor yang baik yaitu adanya perilaku organizational citizenship behavior

(OCB) , self-efficacy dan professional ethical sensitivity. Hubungan faktor-

faktor tersebut dengan kinerja auditor dapat diperkuat atau diperlemah

pengaruhnya tergantung dari etika kerja auditor dalam menjalankan tugasnya.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan

oleh Ulfa Afifah, Ria Nelly Sari, Rita Anugerah, dan Zuraidah Mohd Sanusi

(2015) dengan mengganti variabel independen role conflict menjadi variabel

organizational citizenship behavior dan tetap mempertahankan variabel self-

efficacy dan professional ethical sensitivity serta mengganti variabel moderasi

emotional quotient menjadi islamic work ethics. Penelitian ini berjudul

“Pengaruh Organizational Citizenship Behavior, Self-Efficacy dan

Professional Ethical Sensitivity Terhadap Kinerja Auditor dengan Islamic

Work Ethics sebagai Variabel Moderasi”.

Penelitian ini penting dilakukan karena dekade belakang ini terjadi

banyak kasus mengenai skandal akuntansi yang menyebabkan kegagalan audit

yang telah menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat mengenai ketidak

mampuan profesi akuntan publik dalam melaksanakan tugasnya secara

maksimal. Hal ini menyebabkan menurunnya citra para auditor yang dianggap

bahwa kinerja auditor tersebut menjadi kurang baik dalam mengaudit laporan

keuangan. Perilaku dan sikap auditor dalam melaksanakan tugasnya sangat

penting untuk diperhatikan, karena perilaku dan sikap auditor ini

mempengaruhi bagaimana kinerja auditor kedepan.

9
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat diketahui

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pada beberapa kantor akuntan publik yang memiliki kinerja auditor yang

tidak baik memiliki implikasi negatif bagi komunitas bisnis.

2. Auditor dalam melaksanakan pekerjaannya masih menghadapi situasi

yang dilematis, yaitu disamping harus patuh pada pimpinan tempat bekerja

juga harus menghadapi tuntutan masyarakat untuk memberikan laporan

yang jujur (fairness) sehingga sering terjadi pelanggaran-pelanggaran

etika.

3. Kinerja auditor ditentukan oleh personality seorang auditor itu sendiri.

4. Pada beberapa kantor akuntan publik, auditor khususnya yang beragama

islam masih ada yang tidak menerapkan etika kerja islam dengan baik.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan luasnya

ruang lingkup penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada empat variabel yang

diduga mempengaruhi kinerja auditor yaitu organizational citizenship

behavior, self-efficacy dan professional ethical sensitivity yang dimoderasi

oleh islamic work ethics. Pembatasan masalah bertujuan untuk mendapatkan

temuan yang lebih fokus dan menghindari adanya penyimpanga hasil karena

permasalahan yang melebar. Penelitian ini menggunakan data primer dengan

kuesioner yang disebar di Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta yang telah

10
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Desember 2017 dan directory

IAPI 2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah diatas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh perilaku organizational citizenship behavior

terhadap kinerja auditor?

2. Bagaimana pengaruh sikap self-efficacy terhadap kinerja auditor?

3. Bagaimana pengaruh professional ethicals sensitivity terhadap kinerja

auditor?

4. Bagaimana pengaruh perilaku organizational citizenship behavior dan

islamic work ethics terhadap kinerja auditor?

5. Bagaimana pengaruh sikap self-efficacy dan islamic work ethics terhadap

kinerja auditor?

6. Bagaimana pengaruh professional ethicals sensitivity dan islamic work

ethics terhadap kinerja auditor?

E. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini jelas, maka tujuan yang dicapai adalah untuk

mengetahui:

11
1. Pengaruh perilaku organizational citizenship behavior terhadap kinerja

auditor.

2. Pengaruh sikap self-efficacy terhadap kinerja auditor .

3. Pengaruh professional ethical sensitivity terhadap kinerja auditor.

4. Pengaruh organizational citizenship behavior dan islamic work ethics

terhadap kinerja auditor.

5. Pengaruh self-efficacy dan islamic work ethics terhadap kinerja auditor.

6. Pengaruh professional ethical sensitivity dan islamic work ethics terhadap

kinerja auditor.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi penulis dan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan literatur maupun penelitian di bidang akuntansi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menambah

informasi dan ilmu pengetahuan bagi seluruh pihak di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Fakultas

Ekonomi dan Bisnis.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan peneliti

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja auditor di

12
Kantor Akuntan Publik. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat

meningkatkan keterampilan berpikir peneliti, dan sebagai bentuk

implementasi atas ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan.

b. Manfaat Bagi Kantor Akuntan Publik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infromasi terkait

faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja auditor.

c. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan

bagi pembaca. Penelitian ini juga akan memberikan manfaat bagi

masyarakat sebagai dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu

pengetahuan.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

Tinjauan literatur dalam sebuah penelitian berguna untuk menjadi

dasar atau landasan teori yang dipergunakan dalam penelitian tersebut.

Landasan teori digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian

serta dapat dijadikan dasar dalam menemukan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah. Tinjauan literatur ini berupa hasil penelitian sebelumnya

yang memiliki topik serupa atau pendapat para pakar yang ahli dalam subjek

yang diteliti. Grand theory dari penelitian ini adalah Teori Atribusi karena

penelitian menggunakan studi empiris untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja auditor.

1. Teori Atribusi

Setiap orang seringkali bertanya mengapa orang lain atau dirinya

sendiri menunjukkan suatu perilaku tertentu, mengapa orang lain

berhasil/gagal mencapai sesuatu dan mengapa orang lain mau melakukan

suatu perbuatan, tak jarang kita akan mencoba untuk mencari jawaban

mengapa mereka melakukan perbuatan tersebut. Begitu juga dengan

perilaku yang kita tampilkan di hadapan orang lain. Pertanyaan tersebut

mencerminkan beberapa hal yang dapat dijawab oleh teori atribusi.

Atribusi adalah sebuah teori yang membahas tentang upaya-upaya

yang dilakukan untuk memahami penyebab-penyebab perilaku kita dan

14
orang lain. Definisi formalnya, atribusi berarti upaya untuk memahami

penyebab dibalik perilaku orang lain, dan dalam beberapa kasus juga

penyebab dibalik perilaku kita sendiri (Winarto dalam Kompasiana, 26 Juni

2015).

Teori atribusi menekankan bagaimana seseorang menafsirkan

berbagai kejadian dan bagaimana hal tersebut dapat berkaitan dengan

pemikiran dan perilaku mereka. Teori atribusi pertama kali dikemukakan

oleh Fritz Heider (1958) dan dikembangkan lebih lanjut oleh Edwards Jones

dan Keith Davis (1965), Harold Kelley (1967, 1972) dan Bernard Weiner

(1974).

Menurut Heider (1958) sebagai pencetus teori atribusi, teori atribusi

merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang. Teori ini

mengacu tentang bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku

orang lain atau dirinya sendiri yang akan ditentukan apakah dari internal

misalnya sifat, karakter, sikap, ataupun eksternal misalnya tekanan situasi

atau keadaan tertentu yang akan memberikan pengaruh terhadap perilaku

individu (Luthans dalam Dewi, 2015).

Teori atribusi menurut Kelley (1972) memandang bahwa individu

sebagai psikologi amatir yang mencoba memahami sebab-sebab yang

terjadi pada berbagai peristiwa yang dihadapinya sehingga menemukan

jawaban apa yang menyebabkan apa atau apa yang mendorong siapa untuk

melakukan apa. Teori ini menyatakan bahwa kita menyimpulkan kausalitas

internal maupun eksternal dengan memperhatikan tiga hal, yaitu : 1)

15
Konsensus (apakah orang lain bertindak sama seperti penanggap), 2)

konsistensi (apakah penanggap bertindak yang sama pada situasi yang lain,

3) kekhasan (apakah orang itu bertindak yang sama pada situasi lain atau

pada saat itu saja). Menurut Teori Kelley ini, apabila ketiga hal itu tinggi,

maka seseorang akan melakukan atribusi kausalitas eksternal.

Teori atribusi akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana

cara menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang. Teori ini

diarahkan untuk mengembangkan penjelasan dari cara-cara kita menilai

orang secara berlainan, tergantung makna apa yang kita hubungkan

(atribusikan) ke suatu perilaku tertentu. Teori ini menerangkan tentang

bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau

dirinya sendiri yang dapat ditentukan apakah dari internal atau eksternal dan

akan terlihat pengaruhnya terhadap individu tersebut.

Menurut Weiner (1974) “atribution theory is probably the most

influential contemporary theory with implication for academic motivation”.

Teori atribusi yang dikembangkan oleh Weiner ini merupakan gabungan

dari teori psikologi berupa motivasi dan penelitian atribusi. Menurut

Weiner, faktor-faktor yang mempengaruhi atribusi adalah kemampuan,

upaya, kesulitan tugas, dan keberuntungan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa teori atribusi merupakan teori yang memahami dan mencari tahu

penyebab atau motif dari perilaku orang lain atau diri sendiri apakah dari

internal atau eksternal yang berpengaruh terhadap individu. Dalam

16
penelitian ini, peneliti menggunakan teori atribusi karena peneliti akan

melakukan studi empiris untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja auditor, khususnya pada karakteristik perilaku dan

sikap berupa organizational citizenship behavior (OCB), self efficacy,

professional ethical sensitivity dan islamic work ethics.

2. Kinerja Auditor

Menurut Bernardian dan Russel (1993) “performance is defined as

the record of outcomes produced on a specified job function or activity

during time period”. Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil

yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama

kurun waktu tertentu (Sitorus dan Wijaya, 2016). Kinerja merupakan tingkat

pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas yang menjadi cerminan prestasi

bagi seseorang ataupun sekelompok orang berdasarkan tanggung jawab dan

wewenang masing-masing dalam pencapaian tujuan.

Kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu (individual

performance) dan kinerja organisasi atau perusahaan (corporate

performance). Kinerja individu merupakan hasil kerja seorang karyawan

dari segi kualitas dan kuantitas yang diukur dengan standar kerja yang telah

ditentukan. Sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja

individu dengan kinerja kelompok (Mangkunegara, 2005).

Menurut Gibson (1996) terdapat dua aspek yang mempengaruhi

kinerja karyawan yaitu faktor individu dan lingkungan organisasi. Aspek

17
individu terdiri dari kemampuan dan keterampilan (mental dan fisik), latar

belakang (keluarga, tingkat sosial, dan pengalaman kerja), dan demografis

(umur, jenis kelamin, etnis). Kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor

utama yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, penerimaan atas

penjelasan pelimpahan tugas dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin

tinggi faktor tersebut maka akan semakin tinggi pula kinerja seorang

karyawan (Fitriany et al., 2011).

Menurut Trisnaningsih (2007) kinerja auditor adalah akuntan publik

yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif

atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan

untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara

wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, dalam semua hal yang

material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Kinerja auditor

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tangung jawab yang diberikan kepadanya, dan

menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan apakah

suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya (Nugraha dan

Ramantha, 2015).

Menurut Larkin (1990) dalam Trisnaningsih (2007), kinerja auditor

dapat diukur dengan empat dimensi personalitas, antara lain : kemampuan,

komitmen profesional, motivasi, dan kepuasan kerja. Kinerja auditor akan

dilihat dari hasil dan proses audit yang dilakukannya apakah telah sesuai

dengan standar yang ada. Kinerja auditor yang baik akan membantu Kantor

18
Akuntan Publik (KAP) untuk mencapai tujuan dalam memberikan pendapat

atas kebenaran penyajian laporan keuangan.

3. Organizational Citizenship Behavior

Organizational Citizenship Behavior adalah komitmen sukarela

seseorang dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang bukan merupakan

bagian dari tugas yang menjadi tanggung jawab. Organizational citizenship

behavior ini telah dipelajari sejak akhir tahun 1970an. Ketertarikan pada

perilaku ini meningkat secara substansial selama tiga dekade terakhir.

Perilaku ini juga telah dikaitkan dengan efektivitas organisasi secara

keseluruhan, sehingga jenis perilaku karyawan ini memiliki konsekuensi

penting di tempat kerja.

Organizational citizenshi behavior telah terbukti memiliki dampak

positif terhadap kinerja dan kesejahteraan karyawan dan hal ini memiliki

efek arus yang nyata pada organisasi (Zhang, 2011). Dengan organizational

citizenship behavior menjadikan karyawan memiliki hubungan yang erat

dengan perusahaan sehingga perspektif yang dimiliki karyawan membuat

mereka memiliki perilaku yang lebih luas melebihi tugas normal dari posisi

mereka.

Menurut Gibson et al (2011) organizational citizenship behavior

(OCB) sangat penting dalam kelangsungan hidup organisasi. Gibson et al

(2011) lebih lanjut menambahkan bahwa perilaku OCB dapat

memaksimalkan efisensi dan produktivitas karyawan maupun organisasi

19
yang pada akhirnya memberi kontribusi pada fungsi efektif dari suatu

organisasi. OCB juga memiliki peran dalam perspektif keefektifan penilaian

kinerja karyawan, terutama dalam pengembangan perusahaan, bahwa

semakin detail sebuah penilaian kinerja karyawan dalam suatu perusahaan

maka semakin terkaitlah persoalan OCB sebagai salah satu alternatif

penilaian kinerja karyawan pada perusahaan dengan sistem penilaian

bersifat tidak formil (Suzana, 2017).

Ada empat faktor yang mendorong munculnya organizational

citizenshi behavior dalam diri karyawan. Keempat faktor tersebut adalah

karakteristik individual, karakteristik tugas/pekerjaan, karakteristik

organisasional dan perilaku pemimpin (Podsakoff, 2000). Menurut Organ

(1988), organizational citizenship behavior dibangun dari lima dimensi

yang masing-masing bersifat unik, yaitu :

a. Altruism, kesediaan untuk menolong rekan kerja dalam

menyelesaikan pekerjaannya dalam situasi yang tidak biasa,

b. Civic virtue, menyangkut dukungan pekerjaan atas fungsi-fungsi

administratif dalam organisasi,

c. Conscientiousness, menggambarkan pekerjaan yang melaksanakan

tugas dan tanggung jawab lebih dari apa yang diharapkan,

d. Courtesy, perilaku meringankan masalah-masalah yang berkaitan

dengan pekerjaan yang dihadapi orang lain,

e. Sportsmanship, menggambarkan pekerja yang lebih menekankan

untuk memandang aspek-aspek positif dibanding aspek-aspek

20
negatif dari organisasi, menggambarkan sportivitas seorang

pekerja terhadap organisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Organ (1990) menunjukkan bahwa

organizational citizenship behavior tidak hanya menambah kinerja, tetapi

membantu manajer dalam menganalisis dan mengevaluasi karyawan.

Apabila seluruh karyawan memiliki perilaku organizational citizenship

behavior, maka mereka siap untuk melakukan pekerjaan diluar tugasnya

dan yang tidak tertera dalam job description mereka sehingga perilaku ini

akan meningkatkan efektifitas organisasi.

4. Self-Efficacy

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata efficacy

diartikan sebagai kemanjuran atau kemujaraban dan secara harfiah self

efficacy dapat diartikan sebagai kemujaraban diri. Menurut Albert Bandura

(1997) self efficacy merupakan keyakinan akan kemampuan individu untuk

dapat mengorganisasi dan melaksanakan serangkaian tindakan untuk

mencapai hasil yang diinginkan. Selain itu, Schultz (1994) mendefinisikan

self efficacy sebagai perasaan kita terhadap kecukupan, efisiensi, dan

kemampuan kita dalam mengatasi kehidupan.

Baron dan Byrne (2004) mengemukakan bahwa self-efficacy

merupakan penilaian individu terhadap kemampuan atau kompetensinya

untuk melakukan tugas, mencapai suatu tujuan, dan menghasilkan sesuatu.

Self efficacy merupakan kepercayaan ataupun keyakinan seseorang

21
mengenai kemampuan dirinya untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu

(Trianevant dalam Gasendi et al., 2017).

Self efficacy adalah kepercayaan seseorang bahwa dia dapat

menjalankan sebuah tugas pada sebuah tingkat tertentu, yang

mempengaruhi aktifitas pribadi terhadap pencapaian tujuan (Gultom, 2015).

Self-efficacy mencerminkan pemahaman individu tentang keterampilan apa

yang dia tawarkan dalam kelompok. Orang yang memiliki self-efficacy

rendah umumnya menghindari tugas, sedangkan melakukan tugas jika self-

efficacy tinggi (Iskandar dan Sanusi, 2011).

Ketika self-efficacy melampaui kemampuan aktual seseorang, hal itu

dapat menyebabkan overestimasi kemampuan untuk menyelesaikan tugas,

dan sebaliknya ketika self-efficacy lebih rendah dari kemampuan

sebenarnya dapat menghambat pengembangan keterampilan. Hal ini

menunjukan bahwa tingkat optimal self-efficacy sedikit diatas kemampuan

dapat menunjukkan orang tersebut sangat terdorong untuk menangani tugas

yang menantang dan mendapatkan pengalaman.

Menurut Bandura (1997) ada beberapa faktor penting yang

mempengaruhi self efficacy diantaranya:

a. Pengalaman keberhasilan (mastery experience), menghasilkan

kekuatan yang relatif untuk memperkuat keyakinan diri.

b. Pengalaman orang lain (vicarious experience or modeling), bersaing

dapat menghasilkan keyakinan yang kuat untuk berhasil dalam

penilaian kemampuan diri.

22
c. Persuasi verbal (verbal persuasion), berfungsi sarana untuk

memperkuat keyakinan mengenai kemampuan yang dimiliki dalam

mencapai tujuan.

d. Keadaan fisiologis dan afektif (physiological and affective state), ada

empat hal dalam meningkatkan self efficacy yaitu meningkatkan status

fisik, mengurangi tingkat sres, kecenderungan emosi negatif dan

kesehatan tubuh.

5. Professional Ethical Sensitivity

Professional ethical sensitivity atau Sensitivitas etika merupakan

tingkat kemampuan seseorang dalam pengambilan keputusan dengan

memahami nilai moral yang terkandung didalamnya (Shaub dalam Dewi et

al., 2015). Kemampuan tersebut sangat penting dan dibutuhkan oleh auditor

dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran sensitivitas etika dilakukan

dengan mempertimbangkan kegagalan akuntan yang berkaitan dengan

waktu, penggunaan waktu untuk kepentingan pribadi dan judgment akuntan

yang berhubungan dengan prinsip-prinsip akuntansi (Asana et al., 2015).

Professional ethical sensitivity atau Sensitivitas etika juga

didefinisikan sebagai proses menafsirkan situasi, pengambilan peran

bagaimana berbagai tindakan akan mempengaruhi pihak terkait,

membayangkan rantai sebab akibat peristiwa dan menyadari bahwa ada

masalah moral yang ada saat itu (Susanti, 2017). Professional ethical

sensitivity seorang auditor akan sangat mempengaruhi kemampuan auditor

23
untuk bertindak secara etis. Jadi dapat disimpulkan bahwa professional

ethical sensitivity merupakan sikap peka kepada kode etik yang sudah

ditetapkan sebelum auditor membuat sebuah keputusan.

Dalam melaksanakan audit, auditor dituntut melaksanakan

prosedur-prosedur alternatif dengan terikat pada kode etik yang harus

dipatuhi. Keterikatan auditor terhadap kode etik merupakan kewajiban yang

harus diikuti. Kode etik akan menjadi salah satu tolok ukur dalam menilai

benar dan salah sikap auditor.

Kode etik profesi akuntan publik adalah aturan etika yang harus

diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan staf

profesional baik anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI yang

bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Kode etik profesi akuntan

publik ini terdiri dari dua bagian yaitu Bagian A dan Bagian B. Bagian A

mengenai prinsip dasar etika profesi dan kerangka konseptual untuk

penerapan prinsip tersebut. Bagian B dari kode etik ini mengenai penerapan

kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu.

Adanya professional ethical sensitivity sangat mempengaruhi

kemampuan auditor dalam bertindak secara etis. Faktor-faktor yang

mempengaruhi professional ethical sensitivity atau sensitivitas etika

akuntan diantaranya dingkapkan berdasarkan teori Hunt dan Vitell (1986)

yang menyatakan bahwa secara khusus, lingkungan budaya akuntan publik,

pengalaman personal, lingkungan industri, dan lingkungan organisasional

dihipotesiskan untuk mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengenal

24
situasi yang memuat etika. Hunt dan Vitell (1986) juga menyatakan bahwa

sensitivitas etika ini akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan

keputusan etis (Ethical Judgement).

6. Islamic Work Ethics

Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti: tempat tinggal,

kebiasaan, adat, sikap dan cara berpikir. Etika didefinisikan sebagai

seperangkat aturan yang menentukan pada perilaku benar atau salah. Aturan

dari perilaku yang beretika adalah apabila tingkah laku kita diterima oleh

masyarakat dan sebaliknya apabila tingkah laku kita ditolak oleh

masyarakat dinilai sebagai perbuatan yang salah atau tidak etis.

Etika menurut Kerap (1998) dalam Haerudin (2015) merupakan

filsafat moral atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma,

sehingga merupakan refleksi kritis serta rasional mengenai nilai dan norma

atas masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada

nilai dan norma yang diterima. Disamping itu, menurut Beekhun (2004),

etika merupakan bidang ilmu yang bersifat normatif karena berperan

menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh

seorang individu.

Menurut Said Mahmud (1995) pada hakekatnya islamic work ethics

atau etika kerja islam merupakan pancaran dari nilai yang ikut membentuk

corak khusus karakteristik etos kerja islami. Manusia adalah makhluk yang

diarahkan dan terpengaruh oleh keyakinan yang mengikatnya (Asifudin

25
dalam Rahayuningsih, 2015). Salah atau benar keyakinan tersebut akan

menggambarkan perilaku orang yang bersangkutan.

Rashid dan Ibrahim (2005) mendefinisikan etika kerja islam sebagai

hasil dari Iman (kepercayaan) dan muncul dalam pandangan dunia Islam

tentang kehidupan manusia. Menurut Hayati (2007), etika dalam perspektif

Islam merupakan indikasi dari nilai-nilai yang baik dalam perilaku,

tindakan, pikiran atau rasa. Islamic work ethics atau etika kerja islam

memandang pekerjaan sebagai nilai yang menitik beratkan pola hubungan

antara manusia dengan Penciptanya.

Etika kerja islam menurut Triwuyono (2000), terekspresikan dalam

bentuk syari’ah yang terdiri dari Al-Qur’an, sunnah (hadist), ijma dan

Qiyas. Al-Qur’an dan sunnah merupakan pegangan dan landasan utama

dalam etika islam, sebab pandangan umum dalam masyarakat islam tentang

berbagai perilaku yang benar dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban

agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan moral.

Didalam kaitan ini, Al-Qur’an banyak membicarakan tentang aqidah

dan keimanan yang diikuti oleh ayat-ayat tentang kerja, pada bagian lain

ayat tentang kerja tersebut dikaitkan dengan masalah kemaslahatan,

terkadang dikaitkan juga dengan hukuman dan pahala di dunia dan

diakhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai salah

seorang diantara kamu yang melakukan pekerjaan dengan itqon (tekun, rapi

dan teliti)” (HR. Al-Baihaki).

26
Islam mewajibkan kepada seluruh umatnya untuk bekerja dan tidak

bermalas-malasan. Bekerja bukan sekedar upaya mendapatkan rezeki yang

halal untuk memenuhi kebutuhan tetapi lebih dari itu bekerja mengandung

makna ibadah seorang hamba kepada Allah. Dengan demikian, seorang

muslim akan berusaha maksimal dan bekerja keras dalam melakukan

pekerjaannya hanya semata-mata ingin beribadah kepada Allah. Seorang

muslim juga percaya bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan di dunia akan

dipertanggungjawabkan, sesuai dengan surat At-Taubah ayat 105, yang

berbunyi:

“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang

nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”

(QS.At-Taubah [9]: 105).

Dari ayat diatas telah disebutkan bahwa penilaian terhadap

seseorang sangat bergantung dari pekerjaannya. Selain itu hasil yang

didapat seseorang pun sangat bergantung pada apa yang telah

diusahakannya. Sehingga seorang muslim diharapkan untuk bekerja keras

dalam setiap pekerjaannya. Hal ini dijelaskan dengan surat An-Najm ayat

38-39 yang berbunyi:

“(yaitu) bahwasannya seorang yang berdosa tidak akan memikul

dosa orang lain, dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh

selain apa yang telah diusahakannya” (QS. An-Najm [53]: 38-39).

27
Setiap pekerjaan disamping memiliki tujuan akhir berupa upah,

namun harus mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh keridhaan Allah

SWT. Disamping itu pula pengembangan etika yang berhubungan dengan

masalah kerja harus menjadi tradisi kerja yang didasarkan pada prinsip-

prinsip islam. Islamic work ethics harus diterapkan dalam setiap perbuatan

dan dalam semua bidang yang dilakukan karena merupakan perbuatan yang

terpuji.

Islamic work ethics memandang dedikasi dalam bekerja adalah

kebajikan, usaha maksimum harus dilakukan oleh seseorang dalam bekerja

karena merupakan kewajiban seorang individu yang mampu, kerja kreatif

merupakan sumber kebahagiaan dan pencapaian (Sutono, 2008). Hubungan

sosial dalam bekerja ditekankan untuk memenuhi kebutuhan seseorang

dalam menyeimbangkan kehidupan individu dan sosial seseorang. Sehingga

menjadikan kerja sebagai sumber kemandirian dan sarana pengembangan

kepribadian dalam hubungan sosial.

Karakteristik-karakteristik etika kerja islami menurut Ahmad Janan

Asifudin (dalam Rahayuningsih, 2011) dirumuskan berdasarkan konsep (1)

kerja merupakan penjabaran aqidah (2) kerja dilandasi ilmu (3) kerja dengan

meneladani sifat-sifat ilahi serta mengikuti petunjuk-petunjukNya. Dengan

adanya karakteristik tersebut diharapkan auditor dapat bekerja dengan

menerapkan etika kerja islam sehingga kinerja auditor bertambah baik.

28
B. Penelitian Terdahulu

Sebelum penelitian ini, ada beberapa penelitian yang bisa dijadikan

acuan oleh peneliti yakni :

29
Tabel 2.1 Daftar penelitian terdahulu

Penelitian Metodologi Penelitian


No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
1 Anna Suzana Pengaruh Organizational Variabel Responden Hasil penelitian menunjukkan
(2017) Citizenship Behavior organizational penelitian, pada bahwa organizational
(OCB) Terhadap Kinerja citizenship penelitian ini citizenship behavior (OCB)
Auditor (Studi di PT behavior (OCB) responden adalah berpengaruh terhadap kinerja
Taspen (Persero) Kantor sebagai variabel karyawan PT Taspen karyawan PT Taspen Cirebon
Cabang Cirebon independen
2 Mulyani Pengaruh Konflik Peran, Variabel Variabel kecerdasan Hasil penelitian menunjukkan
Susanti (2017) Ketidakjelasan Peran, sensitivitas etika emosional sebagai bahwa variabel konflik peran
dan Sensitivitas Etika profesi sebagai variabel moderasi, dan sensitivitas etika progesi
Profesi Terhadap Kinerja variabel variabel konflik berpengaruh positif dan
Auditor dengan independen dan peran dan signifikan terhadap kinerja
Kecerdasan Emosional variabel kinerja ketidakjelasan peran auditor, variabel
sebagai Variabel auditor sebagai sebagai variabel ketidakjelasan peran
Moderating. variabel dependen. independen, berpengaruh negatif dan
responden penelitian signifikan dengan kinerja
adalah auditor yang auditor, variabel kecerdasan
bekerja di KAP emosional merupakan
Pekanbaru, Padang, variabel moderasi bagi
dan Batam. konflik peran dan sensitivitas
etika profesi tetapi bukan
variabel moderasi bagi
ketidakjelasan peran.
Bersambung pada halaman selanjutnya
30
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Penelitian Metodologi Penelitian
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
3 Gantri Andini Faktor-Faktor yang Variabel kinerja Objek penelitian, Hasil penelitian menunjukkan
(2017) Mempengaruhi Kinerja auditor sebagai tidak ada variabel bahwa variabel struktur audit,
Auditor variabel dependen struktur audit, komitmen organisasi, konflik
komitmen peran dan teknologi informasi
organisasi, konflik berpengaruh dan signifikan
peran dan teknologi terhadap kinerja auditor
informasi sebagai
variabel independen,
responden penelitian
adalah auditor yang
bekerja di KAP
Pekanbaru, Padang
dan Medan.
4 Amilin (2016) Measuring the Objek penelitian, Objek penelitian, Hasil penelitian menunjukkan
Correlation of Job variabel Islamic tidak terdapat bahwa Job Satisfaction tidak
Satisfaction with work ethics sebagai variabel Job berpengaruh terhadap kinerja
Accountants variabel moderasi satisfaction akuntan dan interaksi antara
Performance : The Role islamic work ethics dan job
of Islamic Work Ethics as satisfaction memperkuat
a Moderator kinerja akuntan. Sehingga
varaibel islamic work ethics
dapat menjadi variabel
moderasi dalam hubungan ini.
Bersambung pada halaman selanjutnya
31
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Penelitian Metodologi Penelitian
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
5 Ulfa Afifah, Ria The Effect of Role Variabel Self- Objek penelitian, Hasil penelitian menunjukan
Nelly Saei, Rita Conflict, Self-Efficacy, Efficacy, tidak terdapat bahwa role conflict
Anugerah dan Professional Ethical Professional variabel role berpengaruh negatif dan
Zuraidah Mohd Sensitivity on Auditor ethical sensitivity conflict dan signifikan terhadap kinerja
Sanusi performance with dan Kinerja auditor variabel emotional auditor, self-efficacy dan
(2015) Emotional Quotient as quotient sebagai professional ethical sensitivity
Moderating Variabel variabel moderasi. berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor. Serta variabel
emotional quotient dapat
memperkuat hubungan role
conflict, self efficacy dan
professional ethical sensitivity
dengan kinerja auditor.
6 Yansen Gultom Pengaruh Pengetahuan, Variabel self Objek penelitian, Hasil penelitian menunjukkan
(2015) Pengalaman Spesifik, efficacy sebagai tidak terdapat bahwa pengetahuan tidak
dan Self Efficacy variabel dependen, variabel berpengaruh terhadap kinerja
Terhadap Kinerja variabel kinerja pengetahuan dan auditor, pengalam spesifik
Auditor dengan auditor sebagai pengalaman berpengaruh terhadap kinerja
Kompleksitas Tugas variabel dependen spesifik sebagai auditor, self efficacy
Sebagai Variabel variabel berpengaruh negatif terhadap
Moderasi independen, tidak kinerja auditor, moderasi
ada variabel kompleksitas tugas pada
kompleksitas tugas hubungan pengetahuan dan
Bersambung pada halaman selanjutnya
32
Tabel 2.1 (lanjutan)
Penelitian Metodologi Penelitian
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
sebagai variabel kinerja auditor tidak
moderasi berpengaruh signifikan,
moderasi kompleksitas tugas
berpengaruh signifikan
terhadap hubungan
pengalaman spesifik dan
kinerja auditor serta hubungan
self efficacy dan kinerja
auditor.
7 Meilda Wiguna Pengaruh Role Conflict, Objek penelitian, Objek penelitian, Hasi penelitian menunjukkan
(2014) Role Ambiguity, Self variabel self tidak terdapat bahwa variabel role conflict
Efficacy, Sensitivitas efficacy dan variabel role dan role ambiguity
Etika Profesi, Gaya sensitivitas etika conflict, role berpengaruh negatif dan
Kepemimpinan Terhadap profesi sebagai ambiguity dan gaya signifikan terhadap kinerja
Kinerja Auditor dengan variabel kepemimpinan auditor. Variabel self-efficacy,
Emotional Quotient independen, sebagai variabel sensitifitas etika profesi, gaya
sebagai Variabel variabel kinerja independen, serta kepemimpinan berpengaruh
Moerating auditor sebagai variabel emotional positif dan signifikan terhadap
variabel dependen quotient sebagai kinerja auditor. Variabel
variabel moderasi emotional quotient merupakan
variabel
Bersambung pada halaman selanjutnya
33
Tabel 2.1 (lanjutan)
Penelitian Metodologi Penelitian
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
moderasi bagi hubungan
antara self eficacy dan
sensitifitas etika profesi
terhadap kinerja auditor.
Tetapi emotional quotient
bukanlah variabel moderasi
bagi huungan antara role
conflict, role ambiguity dan
gaya kepemimpinan terhadap
kinerja auditor.
8 Somayeh The Relationship Objek penelitian, Objek penelitian, Hasil penelitian menunjukkan
Ahmadi, Between Spirituality In menggunakan tidak menggunakan bahwa adanya hubungan
Yaghoob Nami, The Workplace And variabel variabel spirituality antara spirituality in the
Rasoul Barvarz Organizational organizational in the workplace workplace dengan
(2014) Citizenship Behavior citizenship organizational citizenship
behavior behavior.
34
C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran

Adanya sanksi
Faktor-faktor yang pencabutan izin bagi
dapat meningkatkan GAP akuntan publik yang
kinerja auditor dilakukan oleh
Kementerian
Keuangan RI

Pengaruh Organizational Citizenship Behavior, Self Efficacy dan


Professional Ethical Sensitivity dengan Islamic Work Ethics Sebagai
Variabel Moderasi

Basis Teori : Teori Atribusi

Metode Analisis

Hasil pengujian dan pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran

35
D. Hipotesis

1. Pengaruh Organizational citizenship behavior terhadap kinerja

auditor

Menurut Robbins dan Judge (dalam Gunawan et al.,2013), fakta

menunjukkan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang

memiliki organizational citizenship behavior yang baik, akan memiliki

kinerja yang lebih baik. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu di

luar negeri mengenai hubungan organizational citizenship behavior

terhadap kinerja karyawan yang dilakukan oleh Werner, Ahearne

Podsakoff & Mac Kenzie (1994), serta Waltz and Niehoff (2002) yang

menunjukkan adanya hubungan antara organizational citizenship

behavior (OCB) terhadap kinerja individu, unit dan organisasi.

Penelitian di dalam negeri yang dilakukan oleh Aini (2016)

menunjukkan OCB berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

di PT Infomedia Nusantara Surabaya. Perilaku membantu dengan

sukarela yang ditunjukkan oleh karyawan PT Infomedia Nusantara

Surabaya berkontribusi dalam meningkatkan kinerja karyawan

tersebut. Selain itu, penelitian juga dilakukan oleh Ticoalu (2013) yang

menyatakan bahwa OCB berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja karyawan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)

Cabang Manado. Karyawan tersebut memiliki perilaku OCB yang

didalamnya terdapat ketaatan, loyalitas, dan partisipasi yang

berpengaruh terhadap kinerjanya.

36
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai

berikut :

H1: Organizational citizenshp behavior berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Auditor.

2. Pengaruh Self-efficacy terhadap kinerja auditor

Self-efficacy atau efikasi diri adalah adanya perseprsi/

keyakinan tentang kemampuan diri sendiri. Dengan kata lain, self-

efficacy dapat diartikan sebagai keyakinan diri tentang kompetensi

untuk memberlakukan suatu perilaku atau mengani situasi tertentu

dalam rangka mencapai tujuan. Seseorang yang mempunyai self

efficacy yang tinggi berfokus pada peluang yang lebih baik dan melihat

rintangan sebagai hal yang diatasi (Wiguna, 2014).

Penelitian tentang hubungan self-efficacy terhadap kinerja

audior telah dilakukan oleh Gultom (2015) menunjukkan bahwa auditor

dengan tingkat self efficacy yang tinggi memiliki kinerja yang lebih

baik dibandingkan auditor yang memiliki self efficacy yang rendah. Hal

ini diperkuat oleh Wiguna (2014) dan Kristiyanti (2015) dan yang

menyatakan bahwa self-efficacy berpengaruh signifikan terhadap

kinerja auditor. Jika memiliki self efficacy yang tinggi maka akan

mengembangkan kepribadian yang kuat dan tidak mudah terpengaruh

sehingga kinerjanya menjadi lebih baik.

37
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis alternatif sebagai

berikut :

H2 : Self-efficacy berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor.

3. Pengaruh Professional ethical sensitivity terhadap Kinerja Auditor

Menurut M.K Shaub (dalam Dewi et al.,2015) Ethical

Sensitivity atau Sensitivitas etika merupakan tingkat kemampuan

seseorang dalam pengambilan keputusan dengan memahami nilai

moral yang terkandung didalamnya. Tiap individu memiliki tingkat

sensitivitas etika yang berbeda-beda.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Ariyanto dan Jati (2010)

menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat sensitivitas etika profesi

auditor, semakin produktif auditor. Penelitian ini didukung oleh

Wiguna (2014) dan Susanti (2017) yang menyatakan bahwa

professional ethical sensitivity atau sensitivitas etika profesi

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Professional ethical sensitivity

sangat mempengaruhi kemampuan auditor untuk bertindak secara etis

dalam membuat suatu keputusan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif adalah

sebagai berikut :

H3 : Professional Ethicals Sensitivity berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Auditor.

38
4. Pengaruh moderasi islamic work ethics pada hubungan

organizational citizenship behavior dan kinerja auditor

Islamic work ethics atau etika kerja islam merupakan salah satu

variabel penting pada penelitian yang berhubungan dengan job

performance atau kinerja pekerjaan. Etika kerja islam menganggap

dedikasi pada pekerjaan sebagai suatu kebajikan (Alwiyah, 2007).

Auditor yang memiliki organizational citizenship behavior yang baik

akan memiliki kinerja yang baik pula dan hal ini akan menjadi lebih

baik jika didukung adanya islamic work ethics dalam bekerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Amilin (2016) menyatakan

bahwa islamic work ethics memperkuat hubungan antara kepuasan

kerja dan kinerja akuntan. Penelitian yang dilakukan oleh Somayeh et

al (2014) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara OCB dan

spiritualitas di tempat kerja. Spiritualitas ini terdiri atas 3 konsep yaitu

pertumbuhan dan perkembangan spiritual, pemecahan masalah

interpersonal, serta pembelajaran dan pengembangan pribadi. Dengan

adanya spiritualitas di tempat kerja ini dapat meningkatkan perilaku

OCB.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis alternatif adalah

sebagai berikut :

H4 : Moderasi islamic work ethics berpengaruh pada hubungan

organizational citizenship behavior dan kinerja auditor.

39
5. Pengaruh moderasi islamic work ethics pada hubungan self-efficacy

dan kinerja auditor

Konsep islamic work ethics atau etika kerja Islam bersumber

dari syariah yang terdiri dari Al-Quran, Sunnah Hadist, Ijma, dan Qiyas.

Islamic work ethics merupakan etika yang diatur Al-Qur’an yang

prakteknya dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dengan adanya islamic

work ethics diharapkan dapat membuat setiap muslim untuk berupaya

maksimal dalam melakukan pekerjaannya karena bekerja bukan hanya

memenuhi kebutuhan hidup tetapi mengandung makna ibadah seorang

hamba kepada Penciptanya.

Teori kepribadian menyatakan bahwa tingkat religiusitas akan

menjadi bagian dari identitas diri seseorang (personality). Salah satu

kepribadian yang baik adalah memiliki sikap self efficacy dimana

individu yang memiliki self-efficacy cenderung akan bekerja lebih giat

dan selalu menghasilkan yang terbaik. Sehingga apabila kita memiliki

tingkat self efficacy yang tinggi akan semakin baik pula personality

seseorang tersebut.

Seseorang yang memiliki personality yang baik dengan tingkat

self efficacy yang tinggi dapat membuat seseorang dalam melaksanakan

pekerjaannya semakin giat dan bekerja keras. Dalam Al-Qur’an

terdapat ayat yang menekankan pentingnya bekerja keras yaitu surat Al-

Anfal ayat ke 53 yang berbunyi:

40
“Allah sekali-kali tidak akan mengubah nasib suatu bangsa,

sehingga bangsa itu mengubahnya sendiri.” (QS. Al-Anfal [8]: 53).

Penelitian yang dilakukan oleh Noornajihan Jaafar et al (2012)

telah membuktikan bahwa self efficacy yang tinggi meningkatkan peran

islamic education teachers (IET) dalam mendidik individu untuk

memiliki keunggulan akademik. Dengan adanya self efficacy akan

membentuk kepercayaan diri dan dapat mendukung untuk mengambil

tindakan yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan

metode analisis dokumen yang dilakukan di Malaysia.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis alternatif adalah

sebagai berikut :

H5 : Moderasi islamic work ethics berpengaruh signifikan terhadap

hubungan self-efficacy dan kinerja auditor.

6. Pengaruh moderasi islamic work ethics pada hubungan professional

ethicals sensitivity dan kinerja auditor

Professional ethical sensitivity atau sensitivitas etika auditor

adalah kemampuan pengambilan keputusan dengan

mempertimbangkan etika dari keputusan yang dibuat. Pengukuran

sensitivitas etika dilakukan dengan mempertimbangkan kegagalan

akuntan yang berkaitan dengan waktu, penggunaan waktu untuk

kepentingan pribadi dan judgement akuntan yang berhubungan dengan

prinsip-prinsip akuntansi (Asana et al., 2011). Semakin tinggi tingkat

41
sensitivitas etika auditor semakin baik kinerja auditor. Dengan adanya

islamic work ethics atau etika kerja islam, di mana dalam penerapan

etika kerja ini setiap individu dituntut untuk selalu bekerja dengan

profesional dan itqon (tekun, teliti, rapi) maka produktivitas kinerja

auditor pun akan semakin baik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif adalah

sebagai berikut :

H6 : Moderasi Islamic Work Ethics berpengaruh signifikan terhadap

hubungan professional ethical sensitivity dan kinerja auditor.

42
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yaitu penelitian yang

bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk

menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu organizational citizenship

behaviour, self-efficacy dan professional ethical sensitivity terhadap variabel

dependen yaitu kinerja auditor dengan islamic work ethics sebagai variabel

moderasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena

penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data langsung yang dapat dihitung

dan diolah melalui statistik. Dalam penelitian ini, data diambil dari sejumlah

sampel yang ada dalam populasi. Agar lebih fokus terhadap penelitian yang

dilakukan, maka ruang lingkup penelitian difokuskan hanya pada Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi dan

Depok.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2008) yang dimaksud dengan populasi adalah

wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari

43
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,

2008). Populasi dari penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik (KAP), sedangkan sampel dari penelitian ini adalah auditor

yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta,

Tangerang, Bekasi dan Depok yang telah terdaftar di Otoritas Jas Keuangan

(OJK) dan IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) per 31 Desember 2017.

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah metode

convenience sampling. Menurut Anandya dan Suprihadi (2005)

convenience sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang

mengambil elemen-elemen termudah saja. Pemilihan elemen ini,

sepenuhnya bergantung pada penilaian peneliti sehingga peneliti bebas

menentukan elemen yang paling mudah. Sedangkan menurut Sarwoko

(2007) convience sampling adalah cara mengumpulkan informasi dari

elemen-elemen populasi yang tersedia dengan tidak perlu susah payah.

Metode convenience sampling ini dipilih untuk mengantisipasi adanya

kemungkinan tidak didapatkannya jawaban dari auditor yang bekerja di

kantor akuntan publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta, Tangerang,

Bekasi dan Depok dan untuk memenuhi jumlah data yang terkumpul agar

tetap memenuhi kriteria pengolahan data.

44
C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam

memperoleh data-data penelitian, peneliti menggunakan dua cara yaitu

penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet dan perangkat lainnya

yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama dari penelitian ini adalah data primer dan subyek dari

penelitian ini adalah auditor eksternal yang bekerja di kantor akuntan

publik (KAP). Peneliti memperoleh data secara langsung dari pihak

pertama maupun secara tidak langsung. Peneliti mengirimkan kuesioner

kepada kantor akuntan publik baik secara langsung ataupun melalui

perantara. Sedangkan data secara tidak langsung diperoleh melalui email

dan google.doc. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar

pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan

informasi dari auditor yang bekerja pada KAP sebagai responden dari

penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah jumlah skor masing-

masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang

telah dibagikan kepada responden.

45
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Organizational Citizenship Behavior (X1)

Secara konseptual organizational citizenship behavior (OCB)

dapat didefiniskan sebagai perilaku yang dilakukan seseorang melebihi

deskripsi kerja formal yang diberikan perusahaan secara sukarela serta

tidak secara langsung diberikan reward (penghargaan) oleh perusahaan

(Srimulyani et al., 2017). Perilaku tersebut meliputi: mempelajari tugas-

tugas baru, sebagai sukarelawan yang melakukan sesuatu bagi

keuntungan kelompok, dan lebih memiliki orientasi terhadap karyawan

baru (Gunawaan et al.,2013).

Dalam penelitian ini organizational citizenship behavior diukur

dengan menggunakan skala yang disusun oleh Lee K dan Allen (2002)

berdasarkan dimensi-dimensi organizational citizenship behavior yang

dikemukakan oleh Organ (1988) yaitu altruism, courtesy,

conscientiousness, sportsmanships dan civic virtue yang telah

disesuaikan dengan topik penelitian. Jika nilai skala organizational

citizenship behavior tinggi maka tingkat organizational citizenship

behavior individu tersebut tinggi dan sebaliknya. Pertanyaan dalam

kuesioner diukur dengan skala ordinal (likert), 1 sampai 5. Jawaban yang

didapatkan dibuat skor yaitu : nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak

setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

46
2. Self-Efficacy (X2)

Menurut Baron dan Byne (2002) self-efficacy atau efikasi diri

adalah penilaian individu terhadap keyakinan diri akan kemampuan atau

kompetensinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, dan

menghasilkan sesuatu (Gasendi et al., 2017). Self-efficacy dapat

berpengaruh terhadap aktivitas pribadi individu dalam pencapaian tugas.

Sehingga self efficacy secara khusus dapat menunjukkan keyakinan

auditor atas kemampuannya dalam menyelesaikan suatu tugas yang

diberikan (Kristiyanti, 2015).

Dalam penelitian ini self efficacy diukur dengan menggunakan

skala yang disusun oleh Chen et al (2001) yang diukur dengan

menggunakan instrumen yang diadopsi dari Bandura (1997) dan telah

digunakan oleh Afifah et al (2015). Instrumen ini terdiri atas 7 (tujuh)

item pertanyaan. Variabel ini diukur dengan skala ordinal (likert) 1

sampai 5 : nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4)

setuju, dan (5) sangat setuju.

3. Professional Ethical Sensitivity (X3)

Sensitivitas etika profesi merupakan tingkat kemampuan seseorang

dalam pengambilan keputusan dengan memahami nilai moral yang

terkandung didalamnya (Shaub et al., 1993). Menurut Mulyadi (2011)

apabila auditor menerapkan standar mutu yang tinggi dalam pelaksanaan

pekerjaan auditnya, maka kepercayaan masyarakat terhadap mutu audit

47
akan lebih tinggi. Oleh karena itu untuk menjaga mutu audit tersebut

maka seorang auditor harus mematuhi kode etik yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner yang disusun

dari Aryanto dan Mutia (2010). Kuesioner ini digunakan oleh Afifah et

al (2015). Variabel ini diukur dengan skala ordinal (likert) 1 sampai 5.

Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu : nilai (1) sangat tidak setuju,

(2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

4. Islamic Work Ethics (X4)

Islamic work ethics atau etika kerja islam menurut Triwuyono

(2000) merupakan etika yang terekspresikan dalam bentuk syari’ah yang

terdiri dari Al-Qur’an, sunnah (hadist), ijma dan Qiyas. Islamic work

ethics atau etika kerja islam ini akan memberikan pengaruh yang baik

terhadap sikap dan perilaku seseorang dalam bekerja karena dapat

memberikan stimulus untuk sikap bekerja yang lebih positif.

Dalam penelitian ini islamic work ethics merupakan variabel

moderasi yang diukur menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh

Ali (1992) dan disesuaikan dengan topik penelitian. Kuesioner ini telah

digunakan oleh Amilin (2016). Semua pertanyaan dalam kuesioner

diukur dengan menggunakan skala ordinal (likert), 1 sampai 5. Jawaban

yang didapatkan dibuat skor yaitu : nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak

setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

48
5. Kinerja Auditor (Y)

Kinerja (performance) merupakan tingkat keberhasilan seseorang

dalam melaksanakan pekerjaannya. Kinerja yang baik bagi suatu

organisasi dicapai ketika administrasi dan penyediaan jasa oleh

organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat ekonomis, efisien

dan efektif (Sitorus dan Wijaya, 2016). Kinerja auditor merupakan hasil

kerja yang dicapai oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tangung jawab yang diberikan kepadanya, dan menjadi salah satu

tolak ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan

yang dilakukan akan baik atau sebaliknya (Nugraha dan Ramantha,

2015).

Dalam penelitian ini kinerja auditor diukur dengan menggunakan

instrumen yang dikembangkan oleh Donelly et al (2003) yang kemudian

disesuaikan dengan topik penelitian. Semua pertanyaan dalam kuesioner

diukur dengan menggunakan skala ordinal (likert), 1 sampai 5. Jawaban

yang didapatkan dibuat skor yaitu : nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak

setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Butir Metode


Pertanyaan Pengukuran
Organizational Meluangkan waktu 2 Skala
citizenship membantu rekan Ordinal
behavior (X1) kerja yang berkaitan
Sumber : Organ dengan masalah-
(1988) masalah pekerjaan.
Bersambung pada halaman selanjutnya

49
Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Indikator No. Butir Metode


Pertanyaan Pengukuran
Menghargai dan 4, 5, dan 6 Skala
memperhatikan orang Ordinal
lain.
Bersedia dengan tulus 1, 3 dan 7
melakukan pekerjaan
yang dapat
menguntungkan
organisasi.
Tidak mengeluh 8
tentang segala sesuatu
dan tidak membesar-
besarkan
permasalagan diluar
proporsinya.
Self-Efficacy Auditor memahami 2 Skala
(X2) dengan baik tugas Ordinal
audit yang diberikan.
Sumber : Sadar akan 5
Bandura kemampuan yang
(1997) dimiliki sehingga
akan melakukan tugas
sesuai dengan
kemampuan.
Mampu melakukan 1
tugas yang beragam
dalam satu waktu.
Auditor tetap bersikap 8
tenang ketika
menghadapi hambatan
dan berusaha
mencapai tujuan.
Auditor tetap bekerja 7
secara profesional
meski dibawah
tekanan sekalipun.
Berusaha 3 dan 4
menyelesaikan semua
pekerjaan audit
dengan baik dan
konsisten.
Bersambung pada halaman selanjutnya

50
Tabel 3.1 (lanjutan)

Variabel Indikator No. Butir Metode


Pertanyaan Pengukuran
Professional Kepribadian 1 dan 2 Skala
Ethical Integritas 3 Ordinal
Sensitivity Kehati-hatian 4 dan 5
(X3) Kerahasiaan 6

Sumber :
Shaub (1993)

Islamic work Menyadari hal buruk. 4 dan 11 Skala


ethics (X4) Ordinal
Mengetahui kebaikan. 5, 14, 16
Sumber : dan 17
Ali (1992) Mengetahui pekerjaan 6, 10, dan
yang baik 15
Kondisi yang berkaitan 7,8 dan 12
dengan kesejahteraan
masyarakat.
Mengemban tugas yang 9
terbaik dari
kemampuan.
Mengetahui hubungan 13
antar manusia.
Kinerja Perencanaan 1 Skala
Auditor (Y) Investigasi 2 Ordinal
Koordinasi 3
Sumber : Supervisi 4
Donelly, Pemilihan Staf 5
Quirin dan Organisasi 6 dan 7
O’Bryan
(2003)

E. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses yang dilakukan untuk membuat data

menjadi terstruktur, teratur, bermakna serta lebih mudah dibaca dan dapat

diinterpretasikan. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif

dengan data primer yang diharapkan dapat memberikan hasil pengukuran yang

51
lebih akurat tentang respon yang diberikan oleh responden. Sehingga data yang

berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik

deskriptif, uji kualitas data dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk analisis

data dengan cara memberikan gambaran atau deskriptif atas suatu data

yang dilihat dari mean (nilai rata-rata), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi).

Penelitian ini hanya menggunakan range, mean (nilai rata-rata) dan standar

deviasi.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukan

sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam melakukan fungsi

ukurannya. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau

tidaknya suatu kuesioner. Validitas dalam penelitian menyatakan

derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang

diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan

Pearson Correlation. Uji perason correlation dilakukan dengan

52
menghitung jumlah korelasi antara nilai yang diperoleh dari

pertanyaan-pertanyaan kuesioner.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat atau instrumen pengujian yang

digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang dapat

dipercaya dan mampu mengungkapkan infromasi yang sebenarnya di

lapangan dari data yang dikumpulkan. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016).

Kriteria pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

pengujian Cronbach Alpha (α) karena instrumen penelitian ini

berbentuk kuesioner. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai

cronbach alpha > 0,7 yang artinya reliabilitas mencukupi (sufficient

reliability).

3. Uji Hipotesis

a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda menurut Sugiyono (2012) digunakan

oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan

(naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel

independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Uji hipotesis melalui analisis regresi berganda ini digunakan untuk

menentukan ketepatan prediksi dan ditujukan untuk mengetahui

53
besarnya pengaruh dari variabel bebas atau variabel independen yaitu

organizational citizenship behavior, self-efficacy, dan professional

ethical sensitivity terhadap variabel dependen yaitu kinerja auditor.

Persamaan regresi berganda :

Y’= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Keterangan :

Y = Kinerja Auditor

a = konstanta

b = koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X

X1 = organizational citizenship behavior

X2 = self-efficacy

X3 = professional ethical sensitivity

e = residu / Error

Untuk menilai regresi berganda, ada beberapa langkah pengujian

asumsi yang harus dilakukan agar memperoleh regresi yang baik yaitu

sebagai berikut :

1) Uji Asumsi Normalitas

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah data

sampel yang diambil memiliki sebaran distribusi normal atau

tidak. Untuk mendeteksi normalitas digunakan analisis grafik

dengan normal probability plot dan histogram ataupun

menggunakan analisis statistik dengan melihat nilai kurtosis dan

54
skewness dan non-parametik kolmogorov-smirnov dalam

program SPSS.

2) Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak

konstan pada regresi yang menghasilkan akurasi prediksi

menjadi meragukan. Tingkat residu pada heteroskedastisitas

semakin besar jika jumlah pengamatan semakin besar. Uji

heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain.

3) Uji Asumsi Multikolonieritas

Multikolinearitas merupakan ditemukan adanya korelasi

yang kuat anatara variabel bebas yang satu dengan variabel

bebas lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebas atau independen. Apabila

dalam analisis ditemukan adanya multikolonieritas maka nilai

estimasi koefisien regresi akan tidak sesuai dengan substansi,

sehingga dapat menyesatkan interpretasi.

b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderate (Moderated

Regression Analysis – MRA)

Moderate regression analysis adalah uji statistik dengan

menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas

55
sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol variabel moderator.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah variabel

moderasi akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen. Terdapat tiga cara untuk

menguji regresi dengan variabel moderasi, yaitu:

1) Uji interaksi,

2) Uji nilai selisih mutlak,

3) Uji residual.

Uji hipotesis secara regresi moderat pada penelitian ini

menggunakan uji residual. Pengujian variabel moderating dengan uji

interaksi maupun uji selisih nilai mutlak mempunyai kecenderungan

akan terjadi multikolonieritas yang tinggi antar variabel independen dah

hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least

square (OLS). Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan

metode lain yang disebut uji residual ini (Ghozali, 2016).

Analisi residual merupakan analisis yang menguji pengaruh

deviasi (penyimpangan) dari suatu model. Fokus dari analisis ini adalah

pada ketidak cocokkan (lack of fit) yang dihasilkan dari deviasi

hubungan linier antar variabel independen. Dalam penelitian ini jika

terjadi kecocokan antara variabel moderasi yaitu islamic work ethics

dengan variabel independen organizational citizenship behavior, self

efficacy dan professional ethical sensitivity maka nilai residual kecil

atau nol artinya setiap variabel independen dan moderasi memiliki nilai

56
tinggi. Sebaliknya jika terjadi ketidak cocokan atau lack of fit antara

variabel independen dan variabel moderasi maka nilai residual besar

artinya nilai variabel independen tinggi, moderasi rendah dan dependen

akan rendah.

Pengambilan keputusan moderate regression analysis dengan uji

residual ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi dan nilai

parameter. Jika variabel dependen memiliki nilai signifikan yaitu

dibawah 0,005 dan memiliki niali parameter negatif maka dapat

disimpulkan bahwa variabel moderasi dapat diterima artinya variabel

tersebut dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara

variabel independen dengan dependen. Dan seblaliknya jika tidak

memenuhi nilai signifikansi dan nilai parameter tersebut maka variabel

moderasi tidak dapat diterima dalam model penelitian tersebut

(Ghozali, 2016).

57
BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor eksternal)

yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah

DKI Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. Auditor yang berpartisipasi

dalam penelitian ini meliputi auditor junior, auditor senior, supervisor,

manajer, maupun partner yang melaksanakan pekerjaan di bidang auditing

di Kantor Akuntan Publik (KAP).

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

secara langsung maupun secara tidak langsung. Penyebaran kuesioner

secara langsung dilakukan dengan cara mendatangi responden yang

bekerja di KAP wilayah Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi yang

tercantum pada daftar IAPI. Sedangkan penyebaran kuesioner secara tidak

langsung dilakukan melalui form google.doc. Media online dengan

menggunakan form google.doc dilakukan untuk mempermudah proses

pengumpulan data karena waktu penyebaran kuesioner pada masa periode

sibuk auditor. Perizinan, penyebaran dan pengambilan kuesioner

dilaksanakan mulai tanggal 23 Januari 2018 hingga 12 Maret 2018. Data

penyebaran kuesioner penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.1.

58
Tabel 4.1
Data Distribusi Penyebaran Kuesioner
No. Nama Kantor Kuesioner Kuesioner Lokasi
Akuntan Publik Dikirim Dikembalikan
1 Drs. Irwanto 5 5 Bekasi
2 Effendy & Rekan 6 6 Bekasi
3 Freddy dan Rekan 5 5 Jakarta
Timur
4 Noor Salim 5 5 Tangerang
Madjid Ak
5 Faisal Riza, Ak, 5 5 Jakarta
CA, CPA Barat
6 Annas Cahyadi 5 5 Jakarta
Pusat
7 Hadisoeryo & 5 5 Depok
Maharani
8 Ramawendra 12 12 Jakarta
Selatan
9 Abdul Hamid & 6 6 Tangerang
Khairunnisa
10 Abdul Aziz Fiby 10 10 Jakarta
Ariza Timur
11 Shohibul Kaslani 5 5 Jakarta
Komarianto & Timur
Santosa
12 Liasta, Nirwan, 5 5 Jakarta
Syafruddin & Timur
Rekan
13 Angelina Yansen 7 7 Bekasi
14 Suganda Akna 10 10 Tangerang
Suhri
15 Heliantono & 6 6 Jakarta
Rekan Selatan
16 Junaedi, Chairul 10 10 Jakarta
dan Subyakto Selatan
17 Usman & Rekan 3 3 Jakarta
Selatan
18 Jetro Panjaitan 1 1 Depok
19 Zulfikar & Rizal 5 4 Depok
(Cabang)
20 Safril & Pangki 10 7 Jakarta
Utara
21 Drs. Subjanto 4 0 Jakarta
Tjahjo Pusat
Bersambung pada halaman selanjutnya

59
Tabel 4.1 (lanjutan)

No Nama Kantor Kuesioner Kuesioner Lokasi


Akuntan Publik Dikirim Dikembalikan
22 Soejatna, 5 5 Jakarta Barat
Mulyana &
Rekan
23 Hendriyantono 10 10 Jakarta Barat
Halim
24 Gatot Permadi 2 2 Jakarta
Selatan
25 Mirawati Sensi 2 2 Jakarta Pusat
Indri
26 Moore Stephens 3 3 Jakarta Pusat
27 Mannan 2 2 Jakarta
Ardiansyah Selatan
28 Junol & Rekan 1 1 Bekasi
29 EY 3 3 Jakarta
Selatan
30 Grant Thornton 2 2 Jakarta Pusat
Indonesia
31 Achin Handiko 2 2 Jakarta
Tomo Selatan
32 Siddharta 2 2 Jakarta
Widjaja Selatan
Total 164 156
Sumber: Data primer yang diolah 2018

Penelitian ini mengambil sampel dari 32 KAP yang berada di

wilayah Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. Kuesioner yang

disebarkan berjumlah 164 buah dan jumlah kuesioner yang kembali

berjumlah 156 buah atau 95%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 8

buah atau 5%. Hal ini mungkin dikarenakan waktu penyebaran kuesioner

yang kurang tepat karena dilakukan di bulan Januari hingga Maret yang

merupakan masa sibuk bagi auditor. Kuesioner yang dapat diolah

berjumlah 154 buah atau 94% dari total kuesioner yang disebar.

Sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak diisi secara

60
lengkap oleh responden sebanyak 2 buah atau sebesar 1 %. Gambaran

mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Presentase


1 Jumlah kuesioner yang manual 148 90,24%
disebar
2 Jumlah kuesioner melalui google.doc 16 9,75%
3 Jumlah total kuesioner yang disebar 164 100,00%
4 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 8 4,87 %
5 Jumlah kuesioner yang tidak dapat 2 1,22%
diolah
6 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 154 93,90%
Sumber: Data primer yang diolah 2018

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah akuntan publik atau auditor

yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah Jakarta,

Tangerang, Depok dan Bekasi yang tercantum dalam daftar KAP OJK dan

IAPI per 31 Desember 2017. Tidak ada syarat khusus bagi responden,

mulai dari auditor junior hingga partner dapat berpartisipasi untuk mengisi

kuesioner penelitian ini. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas

responden dalam penelitian ini yang terdiri dari jenis kelamin, usia, posisi

terakhir, pendidikan terakhir, lama masa kerja sebagai auditor dan lokasi

kerja auditor.

61
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Percent Valid Cumulative


Frequency
Percent percent
Valid Laki-laki 80 51,9 51,9 51,9
Perempuan 74 48,1 48,1 100,0
Total 154 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Grafik 4.1
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
82

80

78

76

74

72

70
Laki-laki Perempuan
Jenis Kelamin

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 80

orang atau 51,9% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki

dan sisanya sebesar 74 orang atau 48,1 % berjenis kelamin

perempuan. Hal tersebut mungkin dikarenakan karakteristik profesi

seorang auditor yang harus mencurahkan waktu lebih banyak dalam

62
pekerjaan sehingga dalam penelitian ini responden berjenis kelamin

laki-laki mendominasi dari pada responden berjenis kelamin

perempuan.

b. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Cumulativ


Percent e Percent
Valid 20-25 Tahun 90 58,4 58,4 58,4
26-30 Tahun 44 28,6 28,6 87,0
31-35 Tahun 16 10,4 10,4 97,4
36-40 Tahun 4 2,6 2,6 100,0
Total 154 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Grafik 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia
100

80

60

40

20

0
20-25 Tahun 26-30 Tahun 31-35 Tahun 35-40 Tahun

Usia

Sumber : Data primer yang diolah 2018

63
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang

bekerja pada kantor akuntan publik sebanyak 4 responden atau 2,6%

berusia 35-40 Tahun. Responden yang berusia 31-35 Tahun sebanyak

16 responden atau 10,4%. Responden yang berusia 26-30 Tahun dan

20-25 Tahun masing-masing sebanyak 44 responden atau 28,6% dan

90 responden atau 58,4%. Mayoritas responden yang berpartisipasi

berusia 20-25 Tahun. Hal ini mungkin dikarenakan penelitian ini

didominasi oleh auditor junior, sehingga usia responden dalam

penelitian ini mayoritas berusia relatif muda yaitu 20-25 Tahun.

c. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan posisi terakhir.

Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Percent Valid Cumulativ


Frequency
Percent e Percent
Valid Auditor Junior 93 60,4 60,4 60,4
Auditor Senior 48 31,2 31,2 91,6
Supervisor 8 5,2 5,2 96,8
Manager 3 1,9 1,9 98,7
Partner 2 1,3 1,3 100,0
Total 154 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah 2018

64
Grafik 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Posisi Terakhir
100

80

60

40

20

0
Auditor Junior Auditor Senior Supervisor Manajer Partner

Series 1

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden adalah auditor junior sebanyak 98 orang atau

60,4%. Sedangkan responden yang menduduki jabatan lainnya yaitu

auditor senior sebanyak 48 orang atau 31,2%, supervisor sebanyak 8

orang atau 5,2%, manajer sebanyak 3 orang atau 1,9% dan partner

sebanyak 2 orang atau 1,3%. Hal ini mungkin dikarenakan semakin

tinggi jabatan auditor di kantor akuntan publik, semakin tinggi pula

tingkat kesibukannya, sehingga mayoritas responden dalam penelitian

ini adalah auditor junior.

d. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pendidikan terakhir.

65
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Valid Diploma 17 11,0 11,0 11,0
S1 122 79,2 79,2 90,3
Sedang S2 4 2,6 2,6 92,9
S2 11 7,1 7,1 100,0
Total 154 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Grafik 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir
140
120
100
80
60
40
20
0
Diploma S1 Sedang S2 S2

Pendidikan Terakhir

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah

responden sebanyak 122 responden atau 79,2%. Sisanya dengan

jumlah 11 responden atau 7,1 % berpendidikan terakhir Strata 2 (S2),

sebanyak 4 responden atau 2,6% sedang melanjutkan pendidikan di

Strata 2 (S2) dan sebanyak 17 responden atau 11% berpendidikan

66
terakhir Diploma III (D3). Hal ini mungkin dikarenakan kantor

akuntan publik pada umumnya menetapkan standar pendidikan

terakhir bagi auditor yaitu minimal telah menyelesaikan pendidikan

Strata Satu (S1).

e. Deskripsi responden berdasarkan lama masa kerja

Tabel 4.7 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pengalaman kerja.

Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Valid 0-5 Tahun 123 79,9 79,9 79,9
6-10 Tahun 23 14,9 14,9 94,8
11-15 Tahun 8 5,2 5,2 100,0
Total 154 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Grafik 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja

Lama Masa Kerja


140
120
100
80
60
40
20
0
0-5 Tahun 6-10 Tahun 11-15 Tahun

Lama Masa Kerja

Sumber : Data primer yang diolah 2018

67
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini adalah auditor yang memiliki

pengalaman kerja 0-5 Tahun yaitu sebanyak 123 responden atau

79,9%. Responden yang memiliki pengalaman kerja 6-10 Tahun

sebanyak 23 responden atau 14,9% dan sisanya responden yang

memiliki pengalaman kerja 11-15 Tahun sebanyak 8 responden atau

5,2%. Hal ini menunjukkan auditor yang memiliki pengalaman kerja

0-5 Tahun menjadi mayoritas responden yang memberikan informasi

dalam penelitian ini.

f. Deskripsi responden berdasarkan lokasi kerja

Tabel 4.8 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan lokasi kerja.

Tabel 4.8
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi Kerja

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Jakarta Utara 7 4,5 4,5 4,5
Jakarta Pusat 12 7,8 7,8 12,3
Jakarta Timur 25 16,2 16,2 28,6
Jakarta Barat 20 13,0 13,0 41,6
Jakarta Selatan 45 29,2 29,2 70,8
Depok 10 6,5 6,5 77,3
Bekasi 19 12,3 12,3 89,6
Tangerang 16 10,4 10,4 100,0
Total 154 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah 2018

68
Grafik 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi Kerja

Lokasi Kerja
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden yaitu sebanyak 45 responden atau 29,2% adalah

auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di wilayah Jakarta

Selatan. Sedangkan sisanya sebanyak 25 responden atau 16,2% adalah

auditor yang bekerja di wilayah Jakarta Timur, sebanyak 20

responden atau 13% bekerja di wilayah Jakarta Barat, sebanyak 19

responden atau 12,3% bekerja di wilayah Bekasi, sebanyak 16

responden atau 10,4% bekerja di wilayah Tangerang, sebanyak 12

responden atau 7,8% bekerja di wilayah Jakarta Pusat, sebanyak 10

responden atau 6,5% bekerja di wilayah Depok, dan sisa lainnya

sebanyak 7 responden atau 4,5% adalah auditor yang bekerja di

wilayah Jakarta.

69
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskripsi

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

Organizational Citizenship Behavior, Self Efficacy, Professional Ethical

Sensitivity, Islamic Work Ethics dan Kinerja Auditor akan diuji secara

statistik deskriptif yang terlihat dalam tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
TOCB 154 24 37 31,99 2,221
TSE 154 24 40 31,47 2,017
TPES 154 22 30 25,43 1,822
TIWE 154 62 80 71,25 3,799
TKA 154 21 35 28,79 2,738
Valid N 154
(listwise)
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.9 menjelaskan bahwa pada variabel organizational

citizenship behavior (TOCB) jawaban minimum responden sebesar 24 dan

maksimum sebesar 37, dengan rata-rata total jawaban 31,99 dan standar

deviasi 2,221. Variabel self efficacy (TSE) jawaban minimum responden

sebesar 24 dan maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 31,47

dan standar deviasi sebesar 2,017. Variabel professional ethical sensitivity

(TPES) jawaban minimum responden sebesar 22 dan maksum sebesar 30,

dengan rata-rata total jawaban 25,43 dan standar deviasi sebesar 1,822.

Variabel islamic work ethics (TIWE) jawaban minimum responden

sebesar 62 dan maksimum sebesar 80, dengan rata-rata total jawaban 71,25

70
dan standar deviasi sebesar 3,799. Variabel kinerja auditor (TKA) jawaban

minimum responden sebesar 21 dan maksimum sebesar 35, dengan rata-

rata total jawaban 28,79 dan standar deviasi sebesar 2,738.

Nilai standar deviasi untuk tiap variabel lebih kecil dari nilai

mean (rata-rata) mengartikan bahwa standar error dari penelitian ini

rendah sehingga penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini

baik untuk diteliti lebih lanjut.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson

Corelation untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner

atau instrumen penelitian. Suatu butir pertanyaan dalam kuesioner

dikatakan valid apabila tingkat signifikansinya dibawah 0,05

(Ghozali, 2016). Tabel berikut ini menunjukkan hasil uji validitas dari

5 variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Organizational

Citizenship Behavior (OCB), Self Efficacy (SE), Professional Ethical

Sensitivity (PES), Islamic Work Ethics (IWE) dan Kinerja Auditor

(KA) dengan 154 sampel responden.

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Organizational Citizenship Behavior

Nomor Butir Pearson Sig


Keterangan
Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
1 (OCB1) 0,637** 0,000 Valid
2 (OCB2) 0,516** 0,000 Valid
3 (OCB3) 0,511** 0,000 Valid

71
Nomor Butir Pearson Sig
Keterangan
Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
4 (OCB5) 0,670** 0,000 Valid
5 (OCB6) 0,638** 0,000 Valid
6 (OCB6) 0,536** 0,000 Valid
7 (OCB7) 0,544** 0,000 Valid
8 (OCB8) 0,600** 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji validitas yang menyatakan

bahwa variabel Organizational Citizenship Behavior mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Self Efficacy
Nomor Butir Pearson Sig
Keterangan
Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
1 (SE1) 0,593** 0,000 Valid
2 (SE2) 0,567** 0,000 Valid
3 (SE3) 0,505** 0,000 Valid
4 (SE4) 0,549** 0,000 Valid
5 (SE5) 0,620** 0,000 Valid
6 (SE6) 0,555** 0,000 Valid
7 (SE7) 0,681** 0,000 Valid
8 (SE8) 0,581** 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji validitas variabel self efficacy

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Professional Ethical Sensitivity

Nomor Butir Pearson Sig


Keterangan
Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
1 (PES1) 0,698** 0,000 Valid

72
Nomor Butir Pearson Sig
Keterangan
Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
2 (PES2) 0,651** 0,000 Valid
3 (PES3) 0,666** 0,000 Valid
4 (PES5) 0,640** 0,000 Valid
5 (PES6) 0,677** 0,000 Valid
6 (PES6) 0,581** 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji validitas variabel professional

ethical sensitivity mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Islamic Work Ethics

Nomor Butir Pearson Sig


Keterangan
Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
1 (IWE1) 0,447** 0,000 Valid
2 (IWE2) 0,465** 0,000 Valid
3 (IWE3) 0,492** 0,000 Valid
4 (IWE4) 0,542** 0,000 Valid
5 (IWE5) 0,514** 0,000 Valid
6 (IWE6) 0,466** 0,000 Valid
7 (IWE7) 0,306** 0,000 Valid
8 (IWE8) 0,413** 0,000 Valid
9 (IWE9) 0,491** 0,000 Valid
10 (IWE10) 0,441** 0,000 Valid
11 (IWE11) 0,262** 0,000 Valid
12 (IWE12) 0,457** 0,000 Valid
13 (IWE13) 0,418** 0,000 Valid
14 (IWE14) 0,592** 0,000 Valid
15 (IWE15) 0,496** 0,000 Valid
16 (IWE16) 0,370** 0,000 Valid
17 (IWE17) 0,366** 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018

73
Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji validitas variabel islamic

work ethics mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor

Nomor Butir Pearson Sig


Keterangan
Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
1 (KA1) 0,778** 0,000 Valid
2 (KA2) 0,743** 0,000 Valid
3 (KA3) 0,738** 0,000 Valid
4 (KA4) 0,671** 0,000 Valid
5 (KA5) 0,649** 0,000 Valid
6 (KA6) 0,712** 0,000 Valid
7 (KA7) 0,725** 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji validitas variabel kinerja

auditor mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas dilakukan untuk konsistensi dari instrumen

penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

uji statistik Cronbach Alpha di atas 0,70 (Ghozali, 2016). Tabel 4.15

menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk kelima variabel penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini.

74
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
Variabel Keterangan
Alpha
Organizational 0,724
Reliabel
Citizenship Behavior
Self Efficacy 0,717 Reliabel
Professional Ethical 0,727
Reliabel
Sensitivity
Islamic Work Ethics 0,749 Reliabel
Kinerja Auditor 0,840 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha untuk

variabel organizational citizenship behavior sebesar 0,724, variabel

self efficacy sebesar 0,717, variabel professional ethical sensitivity

sebesar 0,727, variabel islamic work ethics sebesar 0,749 dan kinerja

auditor sebesar 0,840. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan

bahwa pernyataan dalam kuesioner penelitian ini reliabel karena

mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70 . Hal ini

menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan

memperoleh data yang konsisten apabila pertanyaan tersebut diajukan

kembali maka akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan

jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model

75
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen.

Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Standar
dized
Unstandardize Coeffici Collinearity
d Coefficients ents Statistics
Std. Toler
Model B Error Beta t Sig. ance VIF
1 (Constant) -10,487 5,096 -2,058 ,041
TOCB ,229 ,085 ,186 2,695 ,008 ,955 1,047
TSE ,072 ,094 ,053 ,769 ,443 ,957 1,045
TPES ,487 ,104 ,324 4,699 ,000 ,958 1,044
TIWE ,243 ,049 ,337 4,905 ,000 ,967 1,034
a. Dependent Variable: TKA
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat bahwa nilai tolerance >

0,10 dan nilai variance inflation factor (VIF) < 10 untuk semua

variabel. Hal ini ditunjukkan dengan nilai tolerence untuk variabel

organizational citizenship behavior (TOCB) sebesar 0,955, variabel

self efficacy (TSE) sebesar 0,957, variabel professional ethical

sensitivity (TPES) sebesar 0,958, variabel islamic work ethics sebesar

(TIWE) 0,967. Selain itu, nilai VIF untuk variabel organizational

citizenship behavior (TOCB) sebesar 1.047, variabel self efficacy

(TSE) sebesar 1,045, variabel professional ethical sensitivity (TPES)

sebesar 1,044, dan variabel islamic work ethics (TIWE) sebesar 1,034.

suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolonieritas

apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat

76
disimpulkan bahwa model persamaan regresi terbebas dari masalah

multikolonieritas antar variabel independen dan dapat digunakan

dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah model yang mempunyai distribusi data normal atau

mendekati normal. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas

dilakukan dengan menggunakan uji non-parametik Kolmogorov-

Smirnov (K-S), P-P plot, dan grafik histogram. Yang menjadi dasar

pengambilan keputusan dalam keputusan pada uji Kolmogorov-

Smirnov (K-S) yaitu melihat nilai probabilitas signifikansi dari data

residual. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika memiliki

tingkat signifikansi > 0,05. Adapun hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-

S), dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.17
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 154
Normal Mean ,0000000
Parametersa,b Std. 2,25622649
Deviation
Most Extreme Absolute ,058
Differences Positive ,035
Negative -,058

77
Test Statistic ,058
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a.Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.27 di atas dapat terlihat bahwa hasil uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan nilai signifikansi lebih besar dari

0,05 yaitu sebesar 0,200. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

data tersebut terdistribusi secara normal sehingga model penelitian ini

memenuhi uji asumsi klasik normalitas.

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-P Plot

Sumber : Data primer yang diolah 2018

78
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan bahwa pola

penyebaran data pada grafik p-plot terlihat dari titik-titik yang

menyebar di sekitar garis diagonal dan mendekati arah garis diagonal.

Hal ini menunjukkan bahwa grafik p-plotnya normal. Selain itu

berdasarkan grafik historgram juga menunjukkan pola penyebaran

data yang berdistribusi normal. Dengan demikian, dapat disimpulkan

berdasarkan dua gambar diatas bahwa model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas.

79
c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari

suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik
Scatterplot

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan gambar 4.3 di atas, grafik scatterplot

menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol)

pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada

80
penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model

regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja auditir

berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu organizational

citizenship behavior, self efficacy, professional ethical sensitivity dan

islamic work ethics.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Regresi Berganda

Hasil pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini layak

digunakan karena model regresi telah terbebas dari masalah

normalitas data, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi

heteroskedastisitas. Selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis

yang terdiri dari pengujian korelasi atau koefisien determinasi, uji t

dan uji F. Uji estimasi linier berganda diinterpretasikan sebagai

berikut:

1) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variasi

variabel dependen dapat diketahui dari besarnya niali koefisien

determinasi (R2), yang berada antara nol dan satu. Apabila nilai

R2 semakin mendekati satu, berarti variabel-variabel bebas

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhan untuk

81
memprediksi variabel terikat (Ghozali, 2016). Uji ini dilakukan

untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen yaitu

organizational citizenship behavior, self efficacy dan professional

ethical sensitivity dalam menjelaskan variabel dependennya yaitu

kinerja auditor. Adapun hasil perhitungan nilai koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.18

menyajikan hasil uji koefisien determinasi.

Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Std. Error
R Adjusted R of the
Model R Square Square Estimate
a
1 ,567 ,321 ,303 2,286
a. Predictors: (Constant), TIWE, TOCB, TPES, TSE
b. Dependent Variable: TKA
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai adjusted R2 sebesar

0,321. Hal ini menandakan bahwa variasi variabel organizational

citizenship behavior, self efficacy dan professional ethical

sensitivity hanya dapat menjelaskan 32,1 % variasi kinerja

auditor. Sedangkan sisanya sebesar 67,9% dijelaskan oleh faktor

lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.

2) Uji Statistik t

Pengujian signifikansi parameter individual (uji t)

digunakan untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel

82
independen secara signifikan terhadap variabel dependen yang

diuji pada tingkat sihnifikansi 0,05. Jika nilai probability t < 0,05

maka Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan jika nilai probability

t > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Berikut hasil uji statistik

t terhadap variabel Y, X1, X2, dan X3 dapat dilihat pada tabel:

Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Unstandardize Standardized
d Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) -10,487 5,096 -2,058 ,041
TOCB ,229 ,085 ,186 2,695 ,008
TSE ,072 ,094 ,053 ,769 ,443
TPES ,487 ,104 ,324 4,699 ,000
TIWE ,243 ,049 ,337 4,905 ,000
a. Dependent Variable: TKA
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.19 di atas, maka model persamaan


regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + bX1 + bX2 + bX3

Y = -10,487 + 0,229X1 + 0,072X2 + 0,487X3

Keterangan :

Y : Kinerja Auditor

a : konstanta

b : koefisien regresi

X1 : Organizational Citizenship Behavior

X2 : Self Efficacy

83
X3 : Professional Ethical Sensitivity

Hasil Uji Hipotesis 1 : Organizational citizenship behavior

berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja

auditor.

Tabel 4.19 memperlihatkan nilai hasil uji t pada variabel

organizational citizenship behavior (OCB) sebesar 0,008 (sig <

5%). Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa organizational citizenship behavior

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Variabel

organizational citizenship behavior memiliki nilai koefisien

regresi positif sebesar 0,229 yang berarti bahwa setiap kenaikan

satu persen variabel organizational citizenship behavior dengan

asumsi variabel lain tetap maka akan menaikan kinerja auditor

sebesar 22,9%.

Hasil Uji Hipotesis 2 : Self efficacy berpengaruh secara

parsial dan signifikan terhadap kinerja auditor.

Berdasarkan tabel 4.19 nilai uji t pada variabel self

efficacy adalah sebesar 0,443 (sig < 0,05). Hal ini berarti H2

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa self efficacy tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Variabel

self efficacy memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,072

84
yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel

self efficacy, dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan

menaikan kinerja auditor sebesar 7,2%.

Hasil Uji Hipotesis 3 : Professional Ethical Sensitivity

berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja

auditor.

Berdasarkan tabel 4.19 nilai uji t professional ethical

sensitivity (PES) sebesar 0,000 ( sig < 0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa H3 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

professional ethical sensitivity berpengaruh signifikan terhadap

kinerja auditor. Variabel professional ethical sensitivity memiliki

nilai koefisien regresi positif sebesar 0,487 yang menunjukkan

bahwa setiap kenaikan satu persen variabel professional ethical

sensitivity, dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan

menaikan kinerja auditor sebesar 48,7%.

b. Pengujian Hipotesis Regresi Moderate Uji Residual

Uji hipotesis secara regresi moderate pada penelitian ini

menggunakan uji residual. Pengujian moderating dengan uji residual

dilakukan dengan menguji pengaruh deviasi (penyimpangan) dari

suatu model. Fokus utama dapam pengujian ini yaitu adanya ketidak

cocokkan (lack of it) yang dihasilkan dari deviasi hubungan linier

85
antar variabel independen. Lack of it ditunjukkan oleh nilai residual

didalam regresi. Berikut ini menyajikan hasil uji residual antara

Organizational Citizenship Behavior (X1), Self Efficacy (X2),

Professional Ethical Sensitivity (X3) dengan Islamic Work Ethics (X4)

mempengaruhi Kinerja Auditor (Y) menggunakan MRA (Moderat

Regression Analysis), dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.20
Hasil Uji Residual Islamic Work Ethics Sebagai Variabel
Moderasi dalam Hubungan antara X1 dan Y

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1(Constant) -,404 1,786 -,226 ,821
TKA ,123 ,062 ,160 1,994 ,048
a. Dependent Variable: AbsRes_1
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Hipotesis 4 : Islamic work ethics dapat memoderasi pengaruh

Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja Auditor

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa

variabel moderasi kinerja auditor mempunyai tingkat signifikansi

sebesar 0,048 dan memiliki nilai koefisien parameter yang positif

yaitu 0,160. Hal ini berarti menolak H4 dan dapat dikatakan bahwa

islamic work ethics tidak dapat menjadi variabel moderating antara

organizational citizenship behavior dan kinerja auditor karena nilai

86
koefisien parameter yang dimiliki positif walaupun tingkat

signifikansi dibawah 0,05.

Tabel 4.21
Hasil Uji Residual Islamic Work Ethics Sebagai Variabel
Moderasi dalam Hubungan antara X2 dan Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,504 1,752 -,288 ,774
TKA ,127 ,061 ,168 2,103 ,037
a. Dependent Variable: AbsRes_2
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Hipotesis 5 : Islamic work ethics dapat memoderasi pengaruh Self

Efficacy terhadap Kinerja Auditor

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa

variabel kinerja auditor mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,037

dan memiliki nilai koefisien parameter postif sebesar 0,168. Hal ini

berarti menolak H5 dan dapat dikatakan bahwa islamic work ethics

tidak dapat menjadi variabel moderating antara self efficacy dan

kinerja auditor karena nilai koefisien paramater postif walaupun

tingkat signifikansi dibawah 0,05.

87
Tabel 4.22
Hasil Uji Residual Islamic Work Ethics Sebagai Variabel
Moderasi dalam Hubungan antara X3 dan Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,434 1,752 -,248 ,805
TKA ,123 ,061 ,162 2,030 ,044
a. Dependent Variable: AbsRes_3
Sumber : Data primer yang diolah 2018

Hipotesis 6 : Islamic work ethics dapat memoderasi pengaruh

Professional Ethical Sensitivity terhadap Kinerja Auditor

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa

variabel moderasi kinerja auditor mempunyai tingkat signifikansi

sebesar 0,044 dan nilai koefisien parameter positif sebesar 0,162.

Hal ini berarti menolak H6 dan dapat dikatakan bahwa islamic work

ethics tidak dapat menjadi variabel moderating antara professional

ethical sensitivity dan kinerja auditor karena nilai koefisien

parameter yang positif walaupun tingkat signifikansi dibawah 0,05.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Organizational Citizenship Behavior Terhadap Kinerja

Auditor

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa organizational

citizenship behavior mempunyai tingkat signifikansi 0,008 atau dapat

88
dikatakan lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut berarti menerima H1

sehingga dapat disimpulkan bahwa organizational citizenship behavior

berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor atau H1 didukung.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa organizational

citizenship behavior terbukti berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Hasil analisis regresi berganda juga menunjukkan bahwa aspek perilaku

organizational citizenship behavior ini sangat diperlukan oleh auditor

untuk meningkatkan kinerja dalam kegiatan aktifitas atau penugasan

auditnya.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Putri dan

Utami (2017) yang menyatakan bahwa organizational citizenship

behavior berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat ruang

rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu Malang. Hal ini juga didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Aini (2016) yang menyatakan

bahwa organizational citizenship behavior berpengaruh terhadap

kinerja pegawai PT Infomedia Nusantara Surabaya. Selain itu

penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Nurhalim et al (2015) yang menyatakan bahwa organizational

citizenship behavior berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

karyawan Bank Indonesia Cabang Jember.

Adanya perbedaan responden atas penelitian yang dilakukan

oleh peneliti-peneliti sebelumnya ternyata tidak memberikan hasil

penelitian yang berbeda. Hal ini kemungkinan besar dikarenakan

89
pegawai atau karyawan dalam dunia kerja saat ini dimana tugas atau

pekerjaan banyak dilakukan secara tim membutuhkan perilaku

organizational citizenship behavior. Organizational citizenship

behavior dapat dilakukan dengan wujud seperti membantu rekan kerja

dalam tim, secara sukarela atau tanpa paksaan melakukan pekerjaan

ekstra dan memberikan dukungan atau motivasi kepada rekan kerja

apabila mengalami kesulitan. Begitu juga bagi KAP, KAP

membutuhkan karyawan atau auditor yang memiliki perilaku

organizational citizenship behavior karena pada dasarnya audit

merupakan pekerjaan yang dilakukan dalam bentuk tim.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa perilaku

organizational citizenship behavior ini merupakan perilaku yang

penting dan harus dimiliki oleh seorang individu yang bekerja di suatu

organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerja atau prestasi

kerja. Sehingga aspek perilaku ini sangat diperlukan oleh auditor dalam

kegiatan aktifitasnya karena akan sangat membantu dalam mencapai

tujuan yang ingin dicapai. Hal ini berarti ketika auditor memiliki

perilaku organizational citizenship behavior yang tinggi maka akan

meningkatkan kinerja sehingga auditor tidak mudah menyerah dan

putus asa dalam penugasannya.

90
2. Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kinerja Auditor

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa self efficacy mempunyai

tingkat signifikansi 0,443 atau dapat dikatakan lebih besar dari 0,05.

Hal tersebut berarti menolak H2 sehingga dapat disimpulkan bahwa self

efficacy tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor atau H2

tidak didukung. Hasil tersebut menunjukkan bahwa seorang auditor

yang memiliki self efficacy tinggi belum tentu dapat meningkatkan

kinerja auditor menjadi lebih baik dibandingkan auditor yang memiliki

self efficacy yang rendah..

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Afifah et al (2015) yang menunjukkan bahwa self

efficacy yang tinggi dapat meningkatkan kinerja auditor. Selain itu

penelitian ini juga tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Suprapta dan Setiawan (2017) yang menyatakan bahwa seorang

auditor yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung akan

meningkatkan kinerjanya.

Self efficacy menunjukkan keyakinan auditor atas

kemampuannya dalam menyelesaikan suatu tugas yang diberikan.

Individu dengan tingkat self efficacy yang tinggi akan merasa yakin

terhadap kapabilitas kinerja mereka. Salah satu faktor terpenting dari

self efficacy adalah pengalaman masa lalu. Jika seorang auditor dapat

menyelesaikan suatu tugas dan berhasil dalam kinerjanya, maka akan

membangun rasa percaya diri dan keyakinan yang tinggi atas

91
kemampuannya. Namun self efficacy dapat menjadi lemah apabila

berulang kali gagal melaksanakan suatu dengan baik (Kristiyanti,

2016).

Bandura (1993) menyebutkan bahwa terdapat beberapa hal yang

dapat mempengaruhi self efficacy seseorang yaitu sifat tugas yang

dihadapi, imbalan yang diberikan atas kemampuannya dan status atau

peran individu dalam lingkungannya. Dalam penelitian ini terdapat

hubungan yang tidak signifikan antara self efficacy dengan kinerja, hal

ini mungkin dipengaruhi oleh imbalan yang diberikan atas

kemampuannya tidak sebanding dengan kompleksitas tugas yang

dikerjakan. Walaupun seseorang memiliki self efficacy yang tinggi

namun jika imbalan yang diberikan rendah maka self efficacy yang

dimiliki seseorang tersebut tidak berpengaruh terhadap kinerjanya.

Hal lain mungkin yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat

self efficacy seseorang adalah keadaan fisiologis seorang auditor

tersebut seperti adanya kecenderungan emosi negatif dan tingkat stress

yang tinggi. Ketika seseorang memiliki tingkat stress yang tinggi maka

akan berdampak pada rendahnya tingkat self efficacy seseorang

tersebut. Dan sebaliknya, ketika tingkat stress seseorang rendah maka

tingkat self efficacy akan tinggi. Mengingat waktu penelitian

dilaksanakan di masa sibuk auditor.

92
3. Pengaruh Professional Ethical Sensitivity Terhadap Kinerja

Auditor

Berdasarkan analisis data dan pengujian nilai t dan probability

value (p-v) dapat diketahui bahwa professional ethical sensitivity

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil uji hipotesis menunjukkan

bahwa professional ethical sensitivity mempunyai tingkat signifikansi

0,000 atau dapat dikatakan lebih kecil dari 0,05 artinya professional

ethical sensitivity berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

auditor. Jadi hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan “professional

ethical sensitivity berpengaruh terhadap kinerja auditor” terbukti

kebenarannya atau H3 didukung. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

tingkat professional ethical sensitivity seorang auditor akan berdampak

pada kinerja auditor dalam penugasan auditnya.

Hasil penelitian ini konsisten dengan peneliti sebelumnya yang

dilakukan oleh Afifah et al (2015) menunjukkan professional ethical

sensitivity dapat meningkatkan kinerja auditor menjadi lebih baik

dalam setiap tugas auditnya. Selain itu penelitian ini juga didukung oleh

penelitian yang dilakukan Susanti (2017). Penelitian Susanti (2017)

menyatakan bahwa professional ethical sensitivity atau sensitivitas

etika profesi mempengaruhi kinerja auditor sehingga dalam

melaksanakan tugas dapat mencapai hasil yang baik.

Professional ethical sensitivity atau sensitivitas etika profesi

merupakan kemampuan atau sikap individu untuk peka terhadap

93
adanya nilai-nilai etika atau kode etik dalam pengambilan keputusan

yang akan mempengaruhi pihak-pihak tertentu. Dengan adanya

pemahaman terhadap nilai-nilai etika ini akan mengarahkan tingkah

laku, sikap, dan perbuatan auditor dalam mencapai hasil yang baik.

Sehingga seorang auditor yang memiliki professional ethical sensitivity

yang tinggi akan meningkatkan kinerja auditor menjadi lebih baik

dibandingkan auditor yang memiliki professional ethical sensitivity

yang rendah.

Dalam melaksanakan profesinya, auditor harus mematuhi kode

etik auditor. Etika profesi auditor di Indonesia diatur dalam kode etik

yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Kode etik ini

menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus

diterapkan oleh setiap individu seorang auditor dalam Kantor Akuntan

Publik (KAP), baik yang merupakan anggota IAPI maupun yang bukan

merupakan anggota IAPI, yang memberikan jasa profesional seperti

yang tercantum dalan kode etik profesi.

4. Pengaruh Islamic Work Erhics dalam Memoderasi Pengaruh

Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja Auditor

Hasil uji residual menunjukkan bahwa variabel organizational

citizenship behavior, kinerja auditor dan moderasi islamic work ethics

(moderate) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,048 dan nilai koefisien

parameter positif sebesar 0,160. Walaupun tingkat nilai signifikansi

94
0,048 lebih kecil dari 0,05 namun nilai koefisien parameter yang

dimiliki positif. Hal ini menunjukkan bahwa islamic work ethics bukan

merupakan variabel moderasi terhadap hubungan antara organizational

citizenship behavior terhadap kinerja auditor. Sehingga hipotesis ke

empat (H4) yang menyatakan bahwa “moderasi islamic work ethics

berpengaruh pada hubungan organizational citizenship behavior dan

kinerja auditor” ditolak atau H4 tidak didukung.

Islamic work ethics dapat memberikan pengaruh yang baik

terhadap perilaku dan tingkah laku seseorang dalam pekerjaan karena

dapat menghasilkan sikap kerja yang positif seperti bekerja keras dan

memiliki dedikasi terhadap pekerjaannya yang tentu saja dapat

memberikan keuntungan bagi individu dan organisasi. Sedangkan ciri-

ciri perilaku yang termasuk organizational citizenship behavior adalah

membantu rekan kerja, menghindari adanya konflik dengan rekan kerja

serta memberikan saran yang membangun di tempat kerja.

Dalam penelitian ini islamic work ethics tidak dapat menjadi

variabel moderasi antara organizational citizenship behavior dan

kinerja auditor. Artinya variabel islamic work ethics tidak dapat

memperkuat atau memperlemah hubungan antara organizational

citizenship behavior dan kinerja auditor. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Mohammad et al (2016) yang meneliti

tentang faktor yang mempengaruhi organizational citizenship behavior

pada karyawan bank di Malaysia.

95
Hasil penelitian Mohammad et al (2016) menyatakan bahwa

tidak mendukung efek islamic work ethics pada hubungan antara

distributiv justice, procedural justice dan organizational citizenship

behavior. Hal ini berarti islamic work ethics bukan merupakan variabel

moderasi dalam hubungan tersebut. Dengan kata lain, terlepas dari

apakah karyawan bank tersebut memiliki etika kerja islam kuat atau

lemah, mereka akan tetap melakukan perilaku OCB ketika bank

bersikap adil terhadap mereka.

Hasil penelitian ini dengan penelitian Mohammad et al (2016)

memiliki persamaan yaitu islamic work ethics tidak dapat menjadi

variabel moderasi. Dalam penelitian ini, islamic work ethics tidak dapat

menjadi variabel moderasi dalam hubungan antara OCB dengan kinerja

auditor, hal ini mungkin dikarenakan ketika seseorang telah merasa

nyaman dengan lingkungan organisasinya maka seseorang tersebut

tetap akan menunjukkan perilaku OCB terlepas apakah memiliki

islamic work ethics yang kuat atau lemah. Hal ini juga dapat

dikarenakan sudah adanya hubungan yang kuat antara variabel OCB

dengan kinerja auditor sehingga variabel islamic work ethics sebagai

variabel moderasi tidak dapat bekerja dengan baik.

96
5. Pengaruh Islamic Work Erhics dalam Memoderasi Pengaruh Self

Efficacy terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hasil uji residual menunjukkan bahwa varibel self

efficacy, kinerja auditor dan moderasi islamic work ethics (moderate)

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,037 dan nilai koefisien parameter

positif sebesar 0,168. Walaupun tingkat nilai signifikansi 0,037 lebih

kecil dari 0,05 namun nilai koefisien parameter yang dimiliki positif.

Hal ini menunjukkan bahwa islamic work ethics bukan merupakan

variabel moderasi terhadap hubungan antara self efficacy dengan

kinerja auditor. Sehingga hipotesis ke lima (H5) yang menyatakan

bahwa “moderasi islamic work ethics berpengaruh pada hubungan self

efficacy dan kinerja auditor” ditolak atau H5 tidak didukung.

Self efficacy adalah keyakinan atas kemampun diri seorang

individu yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga

keyakinan tersebut dapat menjadi kuat atau lemah. Faktor-faktor

tersebut menurut Bandura (1997) antara lain adanya pengalaman

keberhasilan, pengalaman orang lain, perusasi verbal dan keadaan

fisiologis dan afektif. Sedangkan menurut Kusnan (2004) individu yang

memiliki etos kerja yang rendah maka akan menunjukkan ciri-ciri

seperti kerja dirasakan sebagai sesuatu hal yang membebani diri

sendiri, kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan dan kerja hanya

dianggap sebagai bentuk rutinitas hidup. Salah satu penyebab adanya

etos kerja yang rendah yaitu kurangnya motivasi instrinsik seorang

97
individu. Kurangnya motivasi instrinsik seorang individu disebabkan

oleh dua faktor yaitu faktor ekstrinsik dan faktor instrinsik. Faktor

ekstrinsik meliputi gaji, status keamanan kerja, kondisi kerja,

kebijaksanaan organisasi, hubungan dengan rekan kerja dan supervisi.

Sedangkan faktor instrinsik meliputi pencapaian sukses (achievement),

pengakuan (recognation), kemungkinan untuk meningkat pada karir

(advancement) dan pekerjaan itu sendiri (the work itself) (Herzberg

dalam Siagian, 1995).

Dalam penelitian ini islamic work ethics tidak dapat menjadi

variabel moderasi yang dapat memperkuat hubungan self effcacy dan

kinerja auditor. Hal ini mungkin dikarenakan karena ketika seseorang

telah memiliki tingkat self efficacy yang tinggi maka akan dapat

mempengaruhi kinerjanya dalam bekerja, terlepas apakah seseorang

tersebut memiliki islamic work ethics yang kuat atau lemah. Ketika

telah ada pengaruh yang cukup kuat dari variabel independen terhadap

variabel dependen maka variabel moderasi tidak dapat bekerja dengan

baik. Sehingga variabel islamic work ethics tidak dapat memperkuat

atau memperlemah hubungan self efficacy dan kinerja auditor.

6. Pengaruh Islamic Work Erhics dalam Memoderasi Pengaruh

Professional Ethical Sensitivity terhadap Kinerja Auditor

Hasil uji residual menunjukkan bahwa variabel professional

ethical sensitivity, kinerja auditor dan moderasi islamic work ethics

98
(moderate) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,044 dan nilai koefisien

parameter positif sebesar 0,162. Walaupun tingkat nilai signifikansi

0,044 lebih kecil dari 0,05 namun nilai koefisien parameter yang

dimiliki positif. Hal ini menunjukkan bahwa islamic work ethics bukan

merupakan variabel moderasi terhadap hubungan antara professional

ethical sensitivity terhadap kinerja auditor. Sehingga hipotesis ke enam

(H6) yang menyatakan bahwa “moderasi islamic work ethics

berpengaruh pada hubungan professional ethical sensitivity dan kinerja

auditor” ditolak atau H6 tidak didukung.

Professional ethical sensitivity atau sensitivitas etika profesi

merupakan tingkat kepekaan seorang individu terhadap kode etik dalam

suatu pengambilan keputusan untuk menilai apakah keputusan tersebut

etis atau tidak. Sedangkan islamic work ethics merupakan penerapan

nilai-nilai islam yang menjadi pegangan bagi individu dalam bekerja

yang akan mempengaruhi kelakuan serta tindakan individu tersebut.

Dalam penelitian ini islamic work ethics tidak dapat menjadi

variabel moderasi bagi hubungan professional ethical sensitivity dan

kinerja auditor. Hal ini dimungkinkan karena ketika seseorang telah

memiliki professional ethical sensitivity yang baik maka akan dapat

mempengaruhi kinerjanya dalam bekerja, terlepas apakah memiliki

islamic work ethics yang kuat atau lemah. Baron dan Kenny (1956)

berpendapat bahwa variabel moderator bekerja lebih baik dalam

hubungan yang lemah antara predikor dan kriteria. Sehingga islamic

99
work ethics sebagai variabel moderasi tidak berpengaruh terhadap

hubungan professional ethical sensitivity dan kinerja auditor yang

sudah kuat.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan hasil penelitian

dalam tabel 4.23 dibawah ini.

Tabel 4.23
Summary Hipotheses

Koefisien
Hipotesis Signifikansi Hasil
Parameter
H1 0,186 0,08 Didukung
H2 0,053 0,443 Tidak Didukung
H3 0,324 0,000 Didukung
H4 0,160 0,048 Tidak Didukung
H5 0,061 0,037 Tidak Didukung
H6 0,162 0,044 Tidak Didukung
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.23 dapat disimpulkan bahwa terdapat dua

hipotesis yang didukung dan 4 hipotesis yang tidak didukung.

Pengujian H1, H2 dan H3 menggunakan regresi berganda. Hasil dari

hipotesis H1 dan H3 menunjukkan bahwa nilai signifikansi < 0,05, hal

ini berarti H1 dan H3 didukung dan menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dalam hubungan organizational citizenship

behavior dan professional ethical sensitivity terhadap kinerja auditor.

Sedangkan H2 memiliki nilai signifikansi > 0,05 yang artinya H2 tidak

didukung artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dalam hubungan

self efficacy terhadap kinerja auditor. Selanjutnya pengujian H4, H5,

dan H6 menggunakan uji residual untuk melihat pengaruh variabel

100
moderasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa H4,

H5, dan H6 tidak didukung artinya islamic work ethics tidak dapat

menjadi variabel moderasi dalam penelitian ini karena memiliki nilai

parameter yang positif walaupun memiliki nilai signifikansi < 0,05.

101
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh organizational

citizenship behavior, self efficacy dan professional ethical sensitivity terhadap

kinerja auditor dengan islamic work ethics sebagai variabel moderasi.

Responden penelitian ini berjumlah 154 akuntan publik yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok

dan berdasarkan Directory KAP yang diterbitkan oleh OJK dan IAPI per

Desember 2017. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian

yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model

regresi berganda dan regresi moderate uji interaksi, maka dapat diambil

kesimpulan berikut:

1. Organizational Citizenship Behavior berpengaruh terhadap kinerja

auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Putri dan Utami (2017).

2. Self Efficacy tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian

ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Afifah et al (2015).

3. Professional Ethical Sensitivity berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Susanti (2017).

102
4. Islamic work ethics tidak dapat menjadi variabel moderasi antara

organizational citizenship behavior dan kinerja auditor.

5. Islamic work ethics tidak dapat menjadi variabel moderasi antara self

efficacy dan kinerja auditor.

6. Islamic work ethics tidak dapat menjadi variabel moderasi antara

professional ethical sensitivity dan kinerja auditor.

B. Implikasi

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini para akuntan publik atau

auditor baik junior hingga partner dapat memperoleh informasi yang relevan

dalam usaha mereka untuk mencetak KAP yang bekinerja tinggi. Jika suatu

KAP memiliki individu-individu yang cerdas dan kreatif serta perilaku dan

sikap yang mendukung kinerja maka dapat meningkatkan kinerja KAP dalam

penugasan auditnya. Sikap dan perilaku seorang akuntan publik atau auditor

yang dapat meningkatkan kinerja auditor seperti organizational citizenship

behavior, self efficacy dan professional ethical sensitivity dapat menjadi poin

penting tersendiri untuk menciptakan budaya organisasi dalam KAP yang

dapat meningkatkan pula kinerja KAP tersebut.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan penelitian baru khususnya yang berkaitan dengan peningkatan

kinerja auditor. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi

tambahan mengenai faktor yang dapat memoderasi organizational citizenship

behavior, self efficacy dan professional ethical sensitivity dan kinerja auditor.

103
Dalam penelitian ini faktor yang dapat memoderasinya adalah islamic work

ethics. Tidak terbatas pada penganutnya saja, islamic work ethics terbukti

menjadi nilai-nilai keseharian yang baik, dapat diterima dan dapat diikuti oleh

berbagai agama.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

menimbulkan bias atau ketidakakuratan pada hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Terbatasnya sumber informasi dan penelitian terdahulu yang relevan

dengan judul yang diangkat peneliti.

2. Tingkat pengaruh interaksi variabel independen yaitu organizational

citizenship behavior, self efficacy dan professional ethical sensitivity,

variabel dependen yaitu kinerja auditor dan variabel moderasi islamic

work ethics tidak kuat yang mungkin disebabkan oleh pemilihan

responden dan pemilihan variabel independen yang kurang tepat.

3. Penelitian ini hanya mencakup KAP di wilayah Jakarta, Tangerang, Depok

dan Bekasi.

4. Waktu yang digunakan saat penyebaran dan pengumpulan kuesioner yaitu

bulan Januari hingga Maret dimana bulan tersebut merupakan salah satu

perode sibuk auditor dalam melaksanakan tugasnya.

5. Peneliti hanya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data

penelitian, bukan berupa hasil wawancara langsung atau observasi

lapangan bahkan tidak masuk ke dalam penugasan audit yang sebenarnya

104
sehingga kesimpulan diambil hanya berdasarkan pada data yang

dikumpulkan secara tertulis sehingga mempengaruhi kualitas data itu

sendiri.

D. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih baik dan lebih berkualitas dengan beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan lebih

banyak literatur yang relevan dengan topik penelitian yang diambil.

2. Peneliti selanjutnya dapat memilih alternatif responden yaitu auditor

internal yang bekerja pada suatu perusahaan yang mungkin memiliki sikap

dan perilaku seperti organizational citizenship behavior, self efficacy, dan

professional ethical sensitivity sedangkan pemilihan perusahaan atau

organisasi syariah dapat menjadi pilihan agar dapat lebih relevan dengan

variabel islamic work ethics.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperoleh daerah penelitian

sehingga hasil penelitian lebih mungkin disimpulkan secara umum.

4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk mempertimbangkan waktu

penelitian dengan tepat, sebab auditor yang menjadi responden penelitian

ini memiliki waktu-waktu dimana mereka sangat sibuk dalam penugasan

auditnya.

105
5. Peneliti selanjutnya disarankan untuk tidak hanya mendapatkan data dari

kuesioner tapi dapat dilakukan dengan wawancara langsung dengan

beberapa auditor yang menjadi responden penelitian untuk memperoleh

data yang lebih menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

106
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Ulfa, Ria Nelly Sari, Rita Anugerah dan Zuraidah Mohd Sanusi. 2015. “The
Effect of Role Conflict, Self-Efficacy, Professional Ethical Sensitivity on
Auditor Performance with Emotional Quotient as Moderating Variable”.
Procedia Economics and Finance 31 (2015) 206-212.

Aini, Nur. 2016. “Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi, OCB, dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Auditor”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen :
Volume 5, Nomor 9, September 2016.

Ali, AJ., 1992. “Islamic work ethic in Arabia”. Journal of Psychology 126(5):
pp.607-520

Alwiyah. 2007. “Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Sikap-Sikap Pada


Perubahan Organisasi: Komitmen Organisasi Sebagai Mediator”. Jurnal
Universitas Diponegoro, eprints.undip.ac.id.

Amilin, Amilin. 2016. “Measuring the Correlation of Job Satisfaction with


Accountants Performance : The Role of Islamic Work Ethics as a
Moderator”. European Research Studies Volume XIX, Issue 4, 2016.

Anandya, Dudi dan Heru Suprihadi. 2005. “Riset Pemasaran: Prospektif dan
Terapan”. Malang: Bayu Media Publishing.

Andini, Gantri. 2017. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor (Studi


Pada KAP Pekanbaru, Padang, dan Medan)”. JOM Fekon Vol.4 No.1,
Februari 2017.

Ariyanto, Dodik dan Ardina Mutia Jati. 2010. “Pengaruh Independensi,


Kompensasi dan Sensitivitas Etika Auditor Terhadap Produktivitas Kerja
Auditor Eksternal”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 52, 157-168.

Asana, Gde Herry Sugiarto, I Wayan Suartana dan Ni Ketut Rasmini. 2013.
“Pengaruh Pengalaman, Komitmen dan Orientasi Etika Pada Sensitivitas
Auditor”. E-Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana e-mail:
herry_misterius@yahoo.com

Bandura, Albert. 1997. “Self Efficacy (The Exercise of Control”. New York : W.H.
Freemand and Company.

Bodroastuti, Tri dan Argi Ruliaji. 2016. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan
kepuasan kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Serta
Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan”. JDEB Volume 13 Nomor 1,
Maret 2016.

107
Chen, G., Gully, S.M.,Eden, D.,.2001. “Validation of a New General Self Efficacy
Scale”. Organizational Research Methods 4 (1), 62-83.

Dewi, Putu Eka Purnama dan I Gusti Ayu Manuati Dewi. 2015. “Pengaruh Self-
Efficacy dan Motivasi Kerja pada kepuasan Kerja Karyawan Happy Bali
Tour & Travel Denpasar”. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan
Kewirausahaan Vol. 9, No. 1, Februari 201516.

Dewi, Putu Purnama ,Wayan Ramantha, dan Ni Ketut Rasmini. 2015. “Pengaruh
Pengalaman, Orientasi Etika, Komitmen dan Budaya Etis Organisasi pada
Sensitivitas Etika Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Bali”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana 4.11 (2015) : 841-866.

Donnelly, David P, Jeffrey J. Quirin dan David O’Bryan. 2003. “Auditor


Acceptance of dysfunctional audit Behavior: An Explanatory model Using
Auditor’s Personal Characteristics”. Behavioral Research In Accounting
Vol. 15, USA. 2003.

Fitriany, Lindawati Gani, Sylvia Veronica Siregar, Arywarti Marganingsih dan


Viska Anggraita. 2011. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Kerja Auditor dan Hubungannya dengan Kinerja dan Keinginan Berpindah
Kerja Auditor”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 8 No.2,
desember 2011.

Gasendi, Kadek Eta, Nyoman Trisna Herawati dan Anantawikrama Tungga


Atmadja. 2017. “Pengaruh Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan dan Self
Efficacy Terhadap Kinerja Auditor Dalam Pembuatan Audit Judgment (Studi
Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Denpasar)”. E-journal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha Vol.8 No.2 Tahun 2017.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS23”,


Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016.

Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 2011. “Perilaku, Struktur, Proses”. II ed.


Jakarta:Salemba Empat.

Gultom, Yansen. 2015. “Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman Spesifik, dan Self-


Efficacy Terhadap Kinerja Auditor dengan Kompleksitas Tugas sebagai
Variabel Moderasi”. Jurnal TEKUN/Volume VI, No. 01, Maret 2015: 36-
53.

Gunawan, Johana Susanti, Pinkan Datun Solang dan Endo Wijaya Kartika. 2013.
“Organizational Citizenship Behavior Yang Berpengaruh Pada Kinerja
Karyawan Dan Kepuasan Konsumen Di Hotel Sheraton Surabaya”. Jurnal
Hospitality dan Manajemen Jasa Universitas Kristen Petra,
http://media.neliti.com.

108
Hayati, SI., 2007.”Values & Ethics towards Quality Public Delivery System of
Malaysia: An Islamic Perspective”. Journal Syariah, 15 (2), pp. 25-43.

Haerudin, Dr. MT. 2015. “Etika Kerja Islam Sebuah Kajian Teoritik dan Empirik”.
Jurnal Maksimum Vol.5 No.1, September 2015 – Februari 2016,
http://jurnal.unimus.ac.id.

IAPI. http://iapi.or.id/iapi/detail/255. Diakses 21 Maret 2018 Pukul 16.07.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). “Standar Profesional Akuntan Publik”. Jakarta:


Penerbit Salemba Empat. 2001.

Indira, Januarti ,Ashari Bunyaanudin. 2006. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan


Keterlibatan Kerja Terhadap Hubungan Antara Etika Kerja Islam dengan
Sikap Terhadap Perubahan Organisasi”. JAAI Volume 10 No. 1, Juni 2006:
13 – 26.

Iwan Triyuwono, 2000. “Organisasi dan Akuntansi Syari’ah cetakan pertama”.


LKis Yogyakarta.

Jaafar, Noornajihan, Ab. Halim Tamuri, Nurul Asiah Fasehah Muhamad, Norzulaili
Mohd. Ghazalid, Robiatul Adawiyah Mohd Amat, Norakyairee Mohd. Raus,
Syed Najihuddin Syed Hassang. 2012. “The Importance of Self-Efficacy : A
Need For Islamic Teachers as Murabbi”. International Conference on
Education and Educational Psychology (ICEEPSY 2012).

KOMPASIANA. http://www.kompasiana.com/jokowinarto/teori-atribusi-
bernerweiner-dan-implementasinya-dalam pembelajaran
5500949ea3331159735 1135f . Diakses 22 April 2017 Pukul 21.30.

Kristiyanti, Lms. 2015. “Pengaruh Emotional Quotient dan Self Efficacy Terhadap
Kinerja Auditor”. Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 16 No. 01, Juli 2015, 88-
102.

Lee, K dan Allen, N.J. 2002. “Organizational Citizenship Behavior and Workplace
Deviance : The Role of Affect and Cognitions”. Journal of Applied
Ph\sychology, 87(1), 131-142.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. “Manajemen Sumber Daya Manusia”.


Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mohammad, Jihad, Farzana Quoquabb dan Rosmini Omarc. 2016. “Factors


Affecting Organizational Citizenship Behavior among Malaysian Bank
Employees: The Moderating Role of Islamic Work Ethics”. 6th International
Research Symposium in Service Management, IRSSM-6 2015, 11-15 August
2015, UiTM Sarawak, Kuching, Malaysia.

109
Mohd Iskandar, T, Mohd Sanusi, Z., .2011. “Assessing the Effects of Self efficacy
and Task Complexity on Internal Contral Audit Judgement, Asian Academy
of Management”. Journal of Accounting and Finance, vol. 7, issue 1, hal 29-
52.

Mulyadi. 2011. “Auditing Buku 1 Edisi 6”. Jakarta: Salemba Empat.

Nugraha, Ida Bagus SA dan I Wayan Ramantha. 2015. “Pengaruh Profesionalisme,


Etika Profesi dan Pelatihan Auditor Terhadap Kinerja Auditor pada Kantor
Akuntan Publik di Bali”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.13.3
Desember (2015): 916-943.

Nurhalim, Firman, Diana Sulianti K. Tobing, dan Sudarsih. 2015. “Pengaruh


Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja dan Organizational Citizenship
Behavior Terhadap Kinerja Karyawan Bank Indonesia Cabang Jember”.
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015. Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Jember (UNEJ).

Organ, D.W. 1990. “The Motivational basis of organizational citizenship


behavior”. Research in Organizational Citizenship Behavior, 12, 23-72.

PPPK Kemenkeu RI. http://www.pppk.kemenkeu.go.id/sanksi. Diakses pada 23


Maret 2018 Pukul 20.35.

Putri, Yumna Dalian dan Hamidah Nayati Utami. 2017. “Pengaruh Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja (Studi Pada Tenaga Perawat
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Baru)”. Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB) Vol. 46 No. 1, Mei 2017.

Rahayuningsih, Sri. 2015. “Analisis Pengaruh Locus of Control dan Self-efficacy


Terhadap Kinerja dengan Etika Kerja Islam Sebagai Variabel Moderating”.
UNISBANK Semarang, ayu_1961@yahoo.com.

Sarwoko. 2007. “Statistik Inferensi Untuk Ekonomi dan Bisnis”. Penerbit Andi :
Yogyakarta.

Shaub, M. K., Don W. Finn dan Paul Munter. 1993. “The Effects of Auditor’s
Ethical Orientation on Commitment and Ethical Sensitivity”. Behavioral
Research in Accounting, Vol. 5, pp. 145-169.

Sitorus, Riris Rotua dan Lenny Wijaya. 2016. “Pengaruh Profesionalisme dan
Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor dengan Struktur Audit Sebagai
Pemoderasi”. Media Studi Ekonomi Volume 19 No. 2, Juli – Desember 2016.

Srimindarti, Ceacilia. 2015. “Keahlian Auditor dan Turnover Intention Sebagai


Mediasi Determinan Kinerja Auditor”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia Volume 12 Nomor 2, Desember 2015.

110
Srimulyani, Ina, Rochiyati Murniningsih dan Bayu Sindhu Raharja. 2017.
“Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan dengan
Organizational Citizenship Behavior (Ocb) sebagai Variabel Moderating”.
The 6th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah
Magelang.

Sugiyono. 1999. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung :


CV Alphabeta.

________. 2012. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:


CV Alphabeta.

Susanti, Mulyani. 2017. “Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan


Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor dengan Kecerdasan
Emosional Sebagai Variabel Moderating”. JOM Fekon, Vol. 4 No.1,
Februari 2017.

Suzana, Anna. 2017. “Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB)


Terhadap Kinerka Karyawan (Studi di: PT Taspen (Persero) Kantor Cabang
Cirebon”. Jurnal Logika, Vol XXIX No. 1, April 2017.
http://jurnal.unswagati.ac.id.

Syahmina, Fildzah. 2016. “Pengaruh Pengalaman, Etika Profesi, Objektifitas dan


Time Deadline Pressure Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi: Volume 5, Nomor 4, April 2016.

Trisnaningsih, Sri. 2007. “Independensi auditor dan komitmen organisasi sebagai


mediasi pengaruh pemahaman good governance, gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kinerja auditor”. Prosiding SNA X, 26-28 juli,
hlm 1-56).

Wiguna, Meilda. 2014. “Pengaruh Role Conflict, Role Ambiguity, Self Efficacy,
Sensitivitas Etika Profesi, Gaya kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor
dengan Emotional Quotient Sebagai Variabel Moderating”. Jurnal Ilmiah
Ekonomi dan Bisnis Vol. 11, No. 2, September 2014: 505-519.

WIKIPEDIA.http://www.wikipedia.org/wiki/Organizational_citizenship_behavior
Diakses pada 20 Maret 2018 Pukul 20.00.

Zhang, Deww. 2011. “Organizational Citizenship Behavior”. Diunduh pada 22


April 2018, dari http://cdn.auckland.ac.nz.

111
LAMPIRAN-LAMPIRAN

112
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi

113
114
LAMPIRAN 2
Surat Keterangan dari KAP

115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
LAMPIRAN 3
Kuesioner Penelitian

129
KUESIONER
PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR,
SELF EFFICACY, DAN PROFESSIONAL ETHICAL
SENSITIVITY TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN
ISLAMIC WORK ETHICS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017/2018

130
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 24 Januari 2018
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi pada
Program Studi Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
saya:
Nama : Indah Nurlaela Kurniawati
Nim : 11140820000060
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi/ VIII
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Organizational Citizenship Behavior, Self Efficacy dan
Professional Ethical Sensitivity Terhadap Kinerja Auditor dengan Islamic
Work Ethics sebagai Variabel Moderasi” .
Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/Sdr/i untuk
menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan
sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu kerja Bapak/ Ibu/Sdr/i. Data
yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan
sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/ Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga kerahasiaan
akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
 Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan
menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila
terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap
tidak berlaku
 Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang
penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda

Apabila diantara Bapak/ Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian


ini, maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya di telpon 087875915656 atau
email indah.laela.88@gmail.com . Atas kesediaan Bapak/ Ibu/Sdr/i meluangkan
waktu untuk mengisi dan menjawab kuesioner dalam eksperimen ini, saya ucapkan
terimakasih.

Hormat saya,

Dosen Pembimbing Peneliti

(Dr. Amilin, M.Si., Ak., CA, QIA, BKP) (Indah Nurlaela Kurniawati)

131
Nomor :.........(diisi oleh peneliti)

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ..........................................(boleh tidak diisi)

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Usia : 20 - 25 Tahun 36 - 40 Tahun


26 - 30 Tahun > 40 Tahun
31- 35 Tahun

Nama KAP : ..........................................................

Lokasi KAP : Jakarta Utara Jakarta Barat


Jakarta Pusat Jakarta Selatan
Jakarta Timur Depok
Bekasi Tangerang
Lainnya

Posisi Terakhir : Partner Supervisor


Auditor Senior Auditor Junior
Manajer

Pendidikan Formal : Diploma Strata 2 (S2)


Strata 1 (S1) Sedang studi S3
Sedang studi S2 Strata 3 (S3)

Lama Masa Kerja sebagai


Auditor : 0 – 5 Tahun 16 – 20 Tahun
6 – 10 Tahun > 20 Tahun
11 – 15 Tahun

132
1. ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

NO. PERNYATAAN STS TS N S SS


1. Saya bersedia menggantikan posisi rekan
kerja yang berhalangan hadir
2. Saya bersedia meluangkan waktu untuk
membantu rekan kerja yang mendapat
masalah dalam pekerjaan
3. Saya bersedia menyesuaikan jadwal kerja
ketika ada pegawai lain yang mengajukan
cuti
4. Saya berusaha membuat suasana kerja
menjadi nyaman bagi pegawai yang baru
bergabung
5. Saya menunjukkan perhatian dan rasa hormat
yang tulus kepada sesama rekan kerja baik
dalam hubungan pekerjaan maupun pribadi
6. Saya bersedia meluangkan waktu untuk
membantu rekan kerja yang memiliki
masalah di luar pekerjaan
7. Saya bersedia membantu mengerjakan tugas
rekan kerja saya
8. Saya bersedia meminjamkan properti pribadi
untuk membantu rekan kerja dalam
menyelesaikan pekerjaannya

2. SELF EFFICACY
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

NO. PERNYATAAN STS TS N S SS


1. Saya dapat mencapai sebagian besar tujuan
yang telah saya tetapkan sebelumnya

133
2. Ketika dihadapkan pada tugas yang sulit,
saya yakin dapat menyelesaikannya
3. Secara umum, saya berhasil mendapatkan apa
yang saya inginkan
4. Saya percaya bisa mewujudkan apa saja yang
sudah saya tekadkan
5. Saya yakin akan berhasil mengatasi banyak
tantangan
6. Saya yakin bisa tampil secara aktif dan
efektif dalam berbagai penugasan
7. Saya dapat mengerjakan banyak tugas dengan
lebih baik jika dibandingkan dengan orang
lain
8. Dalam kondisi sulit, saya bisa mengerjakan
tugas dengan baik

3. PROFESSIONAL ETHICAL SENSITIVITY


Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

NO. PERNYATAAN STS TS N S SS


1. Saya harus mempertahankan nama baik
profesi dengan menjunjung tinggi etika
profesi
2. Dalam menjalankan tugas profesional, saya
harus berpedoman pada kode etik profesi
auditor agar dapat bertugas secara
bertanggung jawab
3. Untuk memelihara dan meningkatkan
kepercayaan, saya harus memenuhi tanggung
jawab profesional dengan integritas setinggi
mungkin
4. Saya harus melaksanakan tugas dengan
penuh kehati-hatian, tepat dan cermat
5. Auditor harus waspada terhadap
kemungkinan kesalahan yang disengaja,
kekeliruan, kelalaian, pemborosan,

134
NO. PERNYATAAN STS TS N S SS
ketidakefisienan dan pertentangan
kepentingan
6. Auditor menjauhkan diri dari pengungkapan
informasi rahasia yang diperoleh dari
jabatannya, kecuali ada otorisasi atau secara
hukum dia harus melakukannya

4. KINERJA AUDITOR
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

NO. PERNYATAAN STS TS N S SS


1. Kinerja saya dipengaruhi oleh proses
perencanaan (misal: penentuan tujuan dan
kebijakan, penganggaran dan penyiapan
agenda)
2. Kinerja saya dipengaruhi oleh proses
investigasi (pengumpulan dan penyiapan
informasi, laporan keuangan, inventarisasi)
3. Kinerja saya dipengaruhi oleh kegiatan
koordinasi (pertukaran informasi, mengatur
pertemuan, saling menasehati)
4. Kinerja saya dipengaruhi oleh kegiatan
supervisi (pengarahan, kepemimpinan,
monitoring dan pemberian pelatihan terhadap
bawahan)
5. Kinerja saya dipengaruhi oleh proses
pemilihan staf (perekrutan, wawancara dan
promosi)
6. Baik buruknya kinerja saya berdampak
terhadap kinerja organisasi
7. Kinerja saya secara umum dipengaruhi oleh
proses perencanaan, investigasi, koordinasi,
supervisi, pemilihan staf dan keterwakilan
secara keseluruhan

135
5. ISLAMIC WORK ETHICS
Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

NO. PERNYATAAN STS TS N S SS


1. Kemalasan bukan sifat terpuji
2. Niat mengabdi dalam bekerja merupakan
sikap terpuji
3. Bekerja dengan baik dapat bermanfaat bagi
diri sendiri maupun orang lain
4. Sikap adil dan murah hati merupakan kondisi
yang diperlukan di lingkungan kerja
5. Bekerja secara maksimal dapat mendorong
kemajuan perusahaan
6. Dalam bekerja, pegawai harus menunjukkan
kemampuan terbaiknya
7. Bekerja bukan sebagai tujuan akhir, tetapi
sebagai sarana untuk mendorong
pengembangan diri dan hubungan sosial
8. Hidup tak ada artinya jika tidak bekerja
9. Lebih banyak waktu menganggur berdampak
buruk bagi perusahaan
10. Hubungan yang kondusif antar pegawai perlu
dijaga dengan baik
11. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi
perilaku pegawai
12. Kerja kreatif merupakan pangkal kesuksesan
dan prestasi
13. Orang yang bekerja berpotensi mendapat
kemapanan dalam hidup
14. Dengan bekerja, berpeluang untuk hidup
mandiri
15. Orang yang sukses adalah orang yang dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat
waktu
16. Seorang pegawai seharusnya bekerja keras
secara konsisten untuk memenuhi tanggung
jawabnya

136
NO. PERNYATAAN STS TS N S SS
17. Nilai dari sebuah pekerjaan terletak pada niat
yang menyertainya

137
LAMPIRAN 4
Daftar Jawaban Responden

138
IDENTITAS RESPONDEN

NO JK USIA JABATAN PENDTER PENGKER LOKASI


1 1 3 2 2 1 5
2 1 2 2 2 1 5
3 1 1 1 2 1 5
4 2 1 1 1 1 5
5 2 1 1 2 1 5
6 1 2 2 2 1 2
7 1 1 1 1 1 2
8 1 2 2 2 1 4
9 1 2 3 4 2 4
10 1 3 4 4 1 4
11 1 2 2 2 1 4
12 1 3 5 4 3 4
13 2 1 2 1 1 6
14 1 2 3 1 1 6
15 2 4 3 3 1 6
16 1 1 2 1 1 6
17 2 1 2 2 1 8
18 1 1 1 2 1 8
19 2 1 2 2 1 8
20 2 1 1 2 1 8
21 2 1 1 2 1 8
22 1 2 1 2 1 8
23 1 1 1 2 1 6
24 1 1 1 2 1 6
25 2 1 1 1 1 6
26 2 1 1 2 1 6
27 2 1 1 2 1 6
28 1 1 1 2 1 4
29 2 1 1 2 1 4
30 2 2 1 2 1 4
31 2 1 1 1 1 4
32 1 2 1 2 1 4
33 1 3 1 2 1 7
34 1 3 1 2 1 7
35 1 2 1 2 1 7
36 2 2 1 2 1 7
37 2 2 1 2 1 7

139
NO JK USIA JABATAN PENDTER PENGKER LOKASI
38 1 3 1 2 1 7
39 2 1 2 1 1 7
40 2 1 2 3 1 7
41 1 2 3 1 2 7
42 1 2 2 2 2 7
43 2 2 2 2 1 7
44 1 1 1 2 1 3
45 2 2 2 4 2 3
46 1 4 2 1 3 3
47 1 2 1 2 1 3
48 1 1 1 2 1 3
49 2 1 1 2 1 3
50 1 1 2 1 1 3
51 1 3 2 2 1 3
52 2 1 1 2 1 3
53 1 4 2 1 1 3
54 2 1 1 1 1 3
55 1 3 2 2 2 3
56 2 3 2 4 2 3
57 1 4 2 4 3 3
58 2 2 1 2 1 3
59 1 3 5 4 2 6
60 1 2 2 2 2 5
61 1 2 2 2 2 5
62 1 1 1 1 1 5
63 1 2 1 2 1 5
64 2 1 2 2 2 5
65 2 1 1 2 1 5
66 1 2 2 2 2 5
67 2 2 1 2 1 5
68 2 1 2 2 2 5
69 2 1 1 2 1 5
70 2 2 1 2 1 8
71 1 1 1 2 1 8
72 2 1 1 2 1 8
73 1 1 2 2 2 8
74 1 3 4 4 3 8
75 1 2 2 2 1 8

140
NO JK USIA JABATAN PENDTER PENGKER LOKASI
76 2 3 3 3 3 8
77 2 1 1 2 1 8
78 2 1 2 2 1 8
79 1 2 2 2 2 8
80 2 1 1 2 1 3
81 1 3 3 4 3 3
82 1 1 1 2 1 3
83 1 2 2 2 1 3
84 1 2 2 2 1 3
85 2 1 1 2 1 3
86 2 1 1 2 1 3
87 1 2 2 2 2 3
88 1 1 1 1 1 3
89 1 1 1 2 1 3
90 2 1 1 1 1 4
91 2 1 1 2 1 4
92 2 2 2 3 2 4
93 1 2 2 2 2 4
94 2 1 2 2 2 4
95 1 1 1 2 1 4
96 1 3 3 4 3 4
97 1 2 1 2 1 4
98 1 1 1 2 1 4
99 2 1 2 2 2 4
100 2 1 1 2 1 7
101 2 1 1 2 1 7
102 2 1 1 2 2 7
103 1 2 2 2 2 7
104 1 2 2 2 1 7
105 1 3 4 4 3 7
106 2 1 1 2 1 7
107 2 1 1 2 1 1
108 2 1 1 2 1 1
109 1 2 2 2 2 1
110 2 1 1 2 1 1
111 1 1 1 2 1 1
112 1 2 1 2 1 1
113 2 1 1 2 1 1

141
NO JK USIA JABATAN PENDTER PENGKER LOKASI
114 2 1 1 1 1 2
115 1 2 2 2 1 2
116 1 1 1 2 1 2
117 1 1 1 2 1 5
118 2 1 1 2 1 5
119 2 1 1 2 1 5
120 2 1 2 2 1 5
121 1 1 1 2 1 5
122 2 1 1 2 1 5
123 1 1 1 2 1 5
124 1 2 2 2 1 5
125 1 2 2 2 1 5
126 1 1 1 2 1 5
127 2 1 1 2 1 5
128 2 2 1 2 1 5
129 1 3 3 2 2 5
130 2 1 1 2 1 5
131 2 2 2 2 1 5
132 1 2 2 2 1 5
133 1 2 2 2 1 5
134 1 2 2 2 1 5
135 1 1 1 2 1 2
136 2 1 1 2 1 2
137 2 1 1 2 1 2
138 1 1 1 2 1 2
139 2 1 1 2 1 2
140 2 1 1 2 1 5
141 1 1 1 2 1 5
142 2 1 1 2 1 7
143 1 1 1 2 1 5
144 2 1 1 2 1 5
145 2 1 1 2 1 5
146 1 1 1 2 1 5
147 2 1 1 2 1 5
148 1 1 1 2 1 2
149 2 1 1 2 1 2
150 2 1 1 2 1 5
151 2 1 1 2 1 5

142
NO JK USIA JABATAN PENDTER PENGKER LOKASI
152 2 1 1 2 1 5
153 2 1 1 2 1 5
154 2 1 1 2 1 5

143
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

No. OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8 TOCB
1 4 4 4 4 4 4 3 3 30
2 4 4 4 4 4 4 3 3 30
3 3 4 4 4 4 4 4 3 30
4 3 4 3 4 4 4 4 3 29
5 4 3 4 4 4 4 4 3 30
6 4 4 4 3 4 3 4 2 28
7 3 4 3 4 4 3 3 4 28
8 4 4 4 4 4 4 4 2 30
9 4 4 4 5 5 4 5 4 35
10 4 4 4 5 4 5 4 4 34
11 4 4 3 4 3 4 4 4 30
12 4 4 4 3 3 3 4 3 28
13 4 4 4 5 4 4 4 4 33
14 3 4 4 4 4 4 3 2 28
15 5 5 4 5 5 4 4 5 37
16 4 5 4 5 4 4 4 4 34
17 4 4 4 4 4 4 4 4 32
18 4 4 4 4 4 4 5 4 33
19 4 4 4 4 4 5 5 5 35
20 4 4 4 4 5 5 4 4 34
21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
22 4 4 3 4 3 4 3 4 29
23 4 4 4 5 4 3 4 4 32
24 3 4 4 5 4 4 4 4 32
25 4 5 4 5 4 4 4 5 35
26 4 4 4 5 5 4 4 4 34
27 3 4 4 5 4 4 4 4 32
28 3 4 4 4 4 3 4 4 30
29 4 4 4 5 4 4 4 4 33
30 4 4 3 5 4 4 4 4 32
31 3 4 4 4 4 4 4 4 31
32 4 5 4 4 3 4 4 4 32
33 4 4 4 5 4 4 4 4 33
34 4 5 4 4 4 4 4 3 32
35 4 4 4 5 3 4 4 4 32
36 4 5 4 5 5 4 4 4 35

144
No. OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8 TOCB
37 3 4 4 4 3 4 4 4 30
38 3 4 3 4 4 4 3 3 28
39 2 4 3 3 3 4 3 4 26
40 3 4 4 4 4 3 4 3 29
41 3 3 3 3 3 3 4 4 26
42 3 3 4 3 4 3 3 3 26
43 4 4 4 5 4 3 4 4 32
44 4 4 4 4 5 4 4 4 33
45 4 4 3 4 4 4 3 4 30
46 4 4 4 5 4 4 4 3 32
47 4 4 4 5 4 4 5 4 34
48 4 5 4 4 4 4 4 4 33
49 4 4 4 4 4 4 4 4 32
50 3 3 3 3 3 3 3 3 24
51 4 4 4 4 4 4 4 3 31
52 4 4 4 4 4 4 4 4 32
53 3 4 4 5 4 4 4 4 32
54 5 5 5 4 4 4 4 5 36
55 3 4 4 4 4 3 4 4 30
56 4 4 4 4 5 4 4 4 33
57 4 4 4 4 4 3 4 4 31
58 4 4 3 4 3 3 3 3 27
59 3 4 4 4 4 3 4 3 29
60 4 4 4 4 3 4 4 3 30
61 5 4 4 5 5 4 4 4 35
62 3 4 4 4 4 4 4 4 31
63 5 4 4 5 5 4 4 4 35
64 4 4 4 4 4 3 3 4 30
65 4 4 4 5 4 5 4 4 34
66 4 4 3 4 3 3 4 4 29
67 4 5 4 5 4 4 4 4 34
68 3 4 4 4 5 4 4 4 32
69 3 3 4 4 4 4 3 4 29
70 4 5 4 4 4 4 4 4 33
71 3 4 4 4 4 4 4 3 30
72 4 4 4 4 4 4 5 4 33
73 3 4 4 4 4 4 5 4 32
74 3 4 4 4 4 4 4 4 31

145
No. OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8 TOCB
75 4 4 4 4 4 5 4 4 33
76 4 4 4 5 4 4 4 4 33
77 4 4 4 5 4 4 4 4 33
78 4 4 4 4 4 3 4 4 31
79 4 4 4 5 5 4 4 5 35
80 3 4 4 4 4 4 4 4 31
81 4 4 3 4 3 4 4 4 30
82 4 4 4 4 4 4 4 4 32
83 3 4 4 4 4 4 4 4 31
84 3 4 4 4 4 4 4 3 30
85 3 4 4 4 4 4 4 4 31
86 4 4 4 4 4 4 4 4 32
87 4 4 4 5 4 4 4 4 33
88 4 4 4 4 4 4 3 4 31
89 4 4 4 4 4 4 4 4 32
90 4 4 4 4 4 4 4 3 31
91 4 4 4 4 5 4 4 4 33
92 4 4 4 4 4 3 4 4 31
93 4 4 3 4 4 3 4 4 30
94 4 4 4 5 5 4 4 4 34
95 4 5 4 5 4 4 5 4 35
96 4 5 4 5 4 4 4 4 34
97 4 5 4 4 4 4 4 4 33
98 3 4 4 4 4 4 3 4 30
99 3 4 4 4 4 4 4 4 31
100 4 4 4 5 5 4 4 4 34
101 4 4 4 5 5 4 4 4 34
102 4 4 4 5 4 4 4 4 33
103 3 4 4 3 4 4 4 4 30
104 3 4 4 4 4 4 4 4 31
105 4 4 4 4 4 4 4 4 32
106 4 4 4 4 4 4 4 4 32
107 3 4 4 4 4 4 4 4 31
108 4 4 4 5 5 5 4 4 35
109 4 4 4 3 4 3 4 4 30
110 4 4 4 4 4 4 4 4 32
111 4 4 4 4 5 4 4 4 33
112 4 4 4 5 5 4 4 4 34

146
No. OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8 TOCB
113 4 4 4 4 4 4 4 4 32
114 4 4 4 4 3 4 4 4 31
115 4 5 4 4 4 4 4 4 33
116 4 4 4 5 5 4 4 4 34
117 5 4 5 5 5 4 4 4 36
118 4 5 5 4 4 4 4 4 34
119 5 4 4 4 4 4 4 4 33
120 5 4 4 5 4 4 4 4 34
121 4 4 4 4 4 4 3 4 31
122 4 4 5 4 4 4 3 4 32
123 4 4 5 4 4 4 4 4 33
124 4 5 5 4 4 4 4 4 34
125 3 4 4 4 4 4 3 4 30
126 4 4 4 5 5 4 4 4 34
127 4 4 4 4 4 4 4 4 32
128 3 4 4 4 4 4 4 3 30
129 3 4 4 4 4 4 4 4 31
130 3 4 4 4 4 4 4 4 31
131 4 4 5 4 4 4 4 4 33
132 4 4 5 5 4 4 4 4 34
133 4 4 4 4 4 4 4 3 31
134 4 4 4 4 4 4 4 4 32
135 4 4 4 5 4 4 4 4 33
136 4 5 4 4 4 4 4 4 33
137 4 5 4 5 4 4 4 5 35
138 4 4 5 4 4 4 4 4 33
139 4 4 4 4 4 4 4 4 32
140 4 4 4 5 5 4 4 4 34
141 4 4 4 5 5 4 5 5 36
142 5 4 4 4 5 4 4 4 34
143 4 5 4 4 5 4 4 4 34
144 5 4 4 4 4 4 4 4 33
145 4 4 5 4 4 4 4 4 33
146 3 4 4 4 4 4 4 3 30
147 4 5 5 4 4 4 4 4 34
148 4 5 4 4 5 4 4 4 34
149 5 5 4 5 5 4 4 4 36
150 5 4 4 4 5 4 4 4 34

147
No. OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8 TOCB
151 4 4 4 4 5 4 4 4 33
152 4 4 4 4 5 5 5 4 35
153 4 4 5 4 5 4 4 4 34
154 4 4 5 4 4 4 4 4 33

148
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SELF EFFICACY
No. SE1 SE2 SE3 SE4 SE5 SE6 SE7 SE8 TSE
1 4 4 4 4 4 4 3 3 30
2 3 3 4 3 4 4 3 3 27
3 4 4 4 5 4 4 4 4 33
4 3 4 4 4 4 3 3 3 28
5 4 4 4 4 4 4 3 4 31
6 3 4 3 4 4 3 3 4 28
7 3 4 4 4 5 4 4 4 32
8 4 4 4 4 4 4 4 4 32
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 3 4 4 4 5 4 4 4 32
11 4 4 4 5 5 4 4 4 34
12 4 4 4 3 4 3 4 4 30
13 3 4 3 4 3 4 3 4 28
14 3 4 4 4 4 4 3 4 30
15 4 4 3 3 4 4 3 3 28
16 4 4 4 5 4 4 4 4 33
17 4 4 4 4 4 4 4 4 32
18 4 4 4 4 4 5 5 5 35
19 4 4 4 4 4 4 5 5 34
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
22 3 3 4 4 3 3 3 3 26
23 3 4 4 3 4 4 4 4 30
24 4 4 3 4 4 3 4 4 30
25 4 4 4 4 4 4 3 3 30
26 4 4 4 4 4 4 4 4 32
27 4 3 4 4 4 4 3 3 29
28 4 3 4 4 4 4 3 3 29
29 4 4 4 4 4 4 3 3 30
30 3 4 4 3 4 4 4 4 30
31 4 5 4 4 4 5 4 4 34
32 4 4 4 4 4 4 4 4 32
33 4 4 4 4 4 4 4 3 31
34 4 4 4 4 4 4 4 4 32
35 4 4 4 4 4 4 3 3 30
36 4 4 4 4 4 4 4 3 31
37 4 4 4 4 4 4 3 3 30

149
No. SE1 SE2 SE3 SE4 SE5 SE6 SE7 SE8 TSE
38 4 4 4 4 4 4 3 3 30
39 4 4 4 4 5 5 4 4 34
40 4 4 4 4 4 4 4 4 32
41 4 4 4 4 4 4 4 4 32
42 4 4 4 4 4 4 4 3 31
43 4 3 3 4 4 4 3 3 28
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
45 4 4 4 4 4 4 4 4 32
46 4 4 4 4 4 4 3 3 30
47 4 5 5 5 5 4 4 4 36
48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
49 4 4 4 4 4 4 4 3 31
50 3 3 3 3 3 3 3 3 24
51 4 4 4 4 4 4 4 4 32
52 4 4 4 4 4 4 4 4 32
53 4 4 4 4 4 4 3 4 31
54 4 4 4 4 5 5 4 4 34
55 3 4 4 4 4 3 4 4 30
56 4 4 4 5 4 4 4 4 33
57 4 4 5 4 4 4 3 4 32
58 4 4 5 4 4 4 4 3 32
59 4 4 5 4 5 5 4 4 35
60 4 4 4 4 4 4 4 4 32
61 4 4 4 4 4 4 4 3 31
62 5 4 4 4 4 4 4 4 33
63 4 4 4 4 4 4 4 4 32
64 4 4 4 4 4 4 4 4 32
65 4 3 4 4 3 3 3 4 28
66 3 3 4 4 4 4 4 4 30
67 3 4 4 3 4 4 4 4 30
68 4 4 5 4 4 4 4 4 33
69 4 4 4 4 4 3 3 4 30
70 4 4 4 4 4 3 4 4 31
71 5 4 4 4 4 4 4 4 33
72 4 4 4 4 4 4 4 4 32
73 4 4 4 4 4 4 4 3 31
74 3 4 4 4 4 3 3 3 28
75 4 4 4 4 4 4 4 3 31

150
No. SE1 SE2 SE3 SE4 SE5 SE6 SE7 SE8 TSE
76 4 3 4 4 4 4 3 4 30
77 4 3 4 5 4 4 4 4 32
78 4 4 4 4 4 4 4 4 32
79 4 4 4 4 4 5 4 4 33
80 4 4 4 4 4 4 4 4 32
81 3 4 4 4 4 4 4 3 30
82 4 4 4 5 4 4 4 3 32
83 4 4 4 4 4 4 4 3 31
84 4 4 5 4 4 4 4 3 32
85 4 4 4 4 4 4 4 4 32
86 4 4 5 4 4 3 4 4 32
87 4 4 5 4 4 4 4 4 33
88 5 4 5 4 4 4 4 4 34
89 3 4 5 4 4 4 4 4 32
90 4 4 5 4 4 4 4 4 33
91 4 4 4 4 3 3 4 4 30
92 4 4 4 4 4 4 4 3 31
93 4 4 4 4 3 4 3 3 29
94 4 4 4 4 4 4 4 3 31
95 4 4 5 4 4 4 4 3 32
96 3 3 4 3 4 4 4 3 28
97 4 4 5 4 4 5 4 4 34
98 4 3 3 4 4 4 4 4 30
99 4 4 4 4 4 3 4 4 31
100 4 4 4 3 3 4 4 4 30
101 4 4 5 4 4 4 4 4 33
102 4 4 4 4 4 4 4 4 32
103 4 4 5 4 4 4 4 4 33
104 4 4 4 4 4 3 3 3 29
105 4 4 4 5 4 4 4 3 32
106 4 4 4 4 4 4 4 3 31
107 4 4 5 4 4 4 4 4 33
108 4 4 3 4 3 4 4 4 30
109 4 4 4 4 4 3 3 4 30
110 4 3 3 4 4 4 4 4 30
111 3 4 4 4 4 4 4 4 31
112 4 4 4 5 5 4 4 4 34
113 4 4 5 4 4 3 4 4 32

151
No. SE1 SE2 SE3 SE4 SE5 SE6 SE7 SE8 TSE
114 4 4 4 4 4 4 4 3 31
115 4 4 5 4 4 4 4 3 32
116 3 4 4 4 4 3 4 3 29
117 4 4 4 4 5 4 5 4 34
118 4 4 4 4 5 4 5 4 34
119 4 4 4 4 4 4 4 3 31
120 4 5 4 4 4 4 4 4 33
121 5 5 5 5 5 5 5 5 40
122 4 4 4 4 4 4 4 4 32
123 5 4 4 4 4 4 5 4 34
124 5 4 4 4 4 4 4 4 33
125 5 5 4 4 4 5 4 4 35
126 4 5 4 4 5 4 5 4 35
127 4 4 4 4 4 4 4 4 32
128 4 5 4 4 4 4 4 3 32
129 4 4 4 4 4 4 4 4 32
130 4 4 4 4 4 4 4 4 32
131 4 4 4 4 4 4 4 3 31
132 3 4 4 4 4 4 4 3 30
133 4 4 4 4 4 4 4 3 31
134 4 4 4 4 4 4 4 3 31
135 5 4 4 5 5 4 4 5 36
136 5 4 4 5 5 4 4 4 35
137 4 4 4 4 4 4 4 4 32
138 5 4 4 4 4 4 4 3 32
139 4 4 4 4 4 4 4 3 31
140 5 4 4 4 5 4 4 4 34
141 5 4 5 5 4 4 4 4 35
142 4 4 4 4 4 4 4 4 32
143 4 4 4 4 4 4 4 3 31
144 4 4 4 4 4 4 3 3 30
145 4 4 4 4 4 4 3 3 30
146 4 4 4 4 4 4 4 3 31
147 4 4 4 4 4 4 4 4 32
148 4 4 4 3 4 4 3 3 29
149 4 4 4 4 4 4 3 3 30
150 4 4 4 4 4 4 3 4 31
151 4 4 4 4 4 4 4 4 32

152
No. SE1 SE2 SE3 SE4 SE5 SE6 SE7 SE8 TSE
152 4 4 4 4 4 4 4 4 32
153 4 4 3 3 4 4 4 3 29
154 4 4 4 4 4 4 4 4 32

153
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL PROFESSIONAL ETHICAL SENSITIVITY

No. PES1 PES2 PES3 PES4 PES5 PES6 TPES


1 5 4 5 5 4 4 27
2 4 4 5 5 4 4 26
3 4 4 5 5 5 5 28
4 5 4 4 5 5 5 28
5 5 4 4 4 5 4 26
6 4 4 4 4 4 3 23
7 5 5 4 4 4 4 26
8 5 5 5 4 5 3 27
9 4 4 5 4 4 4 25
10 5 5 5 5 5 4 29
11 5 5 5 4 5 4 28
12 5 5 4 4 4 4 26
13 4 5 4 4 5 4 26
14 5 4 4 5 4 4 26
15 4 4 4 3 4 4 23
16 4 4 4 4 4 5 25
17 4 4 4 5 4 4 25
18 4 4 4 4 4 4 24
19 5 5 5 4 4 4 27
20 4 4 4 4 4 4 24
21 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 4 4 5 4 25
23 4 4 5 4 5 4 26
24 4 5 4 5 5 4 27
25 4 4 4 4 5 5 26
26 5 4 4 5 5 4 27
27 4 4 4 4 4 3 23
28 5 4 4 4 4 4 25
29 5 5 4 4 5 4 27
30 4 5 4 4 5 4 26
31 5 5 4 4 4 4 26
32 5 5 5 5 5 4 29
33 5 5 5 4 4 4 27
34 4 4 4 4 4 4 24
35 5 5 5 4 4 4 27
36 5 5 5 4 4 4 27

154
No. PES1 PES2 PES3 PES4 PES5 PES6 TPES
37 5 5 5 5 5 4 29
38 4 4 4 4 4 4 24
39 4 4 4 4 4 4 24
40 4 4 4 4 4 4 24
41 5 5 5 5 5 5 30
42 4 4 4 4 4 4 24
43 5 5 5 5 5 5 30
44 5 5 5 5 5 5 30
45 4 4 5 4 4 4 25
46 4 4 4 4 4 4 24
47 5 5 5 5 5 4 29
48 5 5 5 5 5 5 30
48 4 4 4 4 4 4 24
50 4 4 3 4 3 4 22
51 4 4 4 4 4 4 24
52 5 5 5 5 5 5 30
53 4 4 4 5 5 4 26
54 4 4 4 5 4 4 25
55 5 4 4 5 4 4 26
56 4 4 4 4 5 4 25
57 4 4 4 5 5 4 26
58 4 5 4 4 4 4 25
59 4 5 4 4 5 4 26
60 4 4 4 4 4 3 23
61 4 5 4 4 4 4 25
62 4 4 4 4 5 4 25
63 5 4 4 4 4 4 25
64 4 4 4 5 4 4 25
65 4 4 4 4 4 4 24
66 4 4 4 4 4 4 24
67 4 5 4 5 4 5 27
68 4 5 4 4 4 5 26
69 4 4 4 4 4 4 24
70 4 4 4 4 4 5 25
71 4 4 4 4 4 4 24
72 5 4 4 4 5 4 26
73 4 4 4 4 4 5 25
74 4 4 5 4 4 4 25

155
No. PES1 PES2 PES3 PES4 PES5 PES6 TPES
75 4 4 4 4 4 4 24
76 4 5 4 4 4 4 25
77 4 4 5 4 5 4 26
78 4 4 4 4 4 5 25
79 4 5 4 4 4 4 25
80 4 4 5 4 4 5 26
81 4 4 4 5 4 4 25
82 4 4 5 4 4 4 25
83 4 4 4 4 4 5 25
84 4 4 4 4 4 4 24
85 4 4 5 4 5 4 26
86 4 4 4 4 5 5 26
87 5 4 4 5 4 3 25
88 4 4 4 4 4 4 24
89 4 4 3 4 4 4 23
90 4 4 4 4 4 4 24
91 5 4 5 4 4 5 27
92 4 4 4 4 4 4 24
93 4 4 4 4 4 4 24
94 5 4 4 4 4 5 26
95 4 4 4 4 4 4 24
96 4 4 4 4 4 4 24
97 4 4 4 4 4 3 23
98 4 5 4 4 4 4 25
99 4 4 4 4 4 3 23
100 4 4 4 3 4 3 22
101 4 4 4 4 5 4 25
102 4 4 3 4 4 4 23
103 4 4 4 4 4 4 24
104 4 4 4 4 4 4 24
105 4 4 4 4 4 4 24
106 4 5 4 5 4 5 27
107 4 4 4 4 4 4 24
108 4 4 4 3 4 4 23
109 4 4 4 4 4 4 24
110 4 4 4 4 4 4 24
111 4 4 4 4 4 4 24
112 4 4 4 5 4 5 26

156
No. PES1 PES2 PES3 PES4 PES5 PES6 TPES
113 4 5 4 4 4 4 25
114 4 4 4 4 5 4 25
115 4 4 5 4 4 4 25
116 5 5 5 5 5 5 30
117 5 4 4 4 4 5 26
118 5 5 5 5 5 5 30
119 5 5 4 4 5 4 27
120 5 4 4 4 4 4 25
121 4 4 4 4 4 4 24
122 4 5 4 4 4 4 25
123 5 5 4 4 5 4 27
124 4 5 4 4 4 4 25
125 4 4 4 4 4 4 24
126 5 5 5 4 4 5 28
127 4 4 4 4 4 4 24
128 4 5 4 4 4 5 26
129 4 4 4 4 4 3 23
130 5 5 4 4 4 4 26
131 4 4 4 4 4 4 24
132 4 4 4 4 5 5 26
133 4 4 4 5 4 4 25
134 4 5 4 5 5 4 27
135 4 5 4 4 4 4 25
136 5 4 4 4 4 4 25
137 5 5 5 5 5 5 30
138 5 5 5 5 5 5 30
139 4 4 4 4 4 4 24
140 4 4 4 4 4 4 24
141 4 4 5 4 5 4 26
142 4 4 5 4 5 4 26
143 4 4 4 4 4 4 24
144 4 4 4 4 4 3 23
145 5 5 4 4 5 5 28
146 5 4 4 4 5 4 26
147 4 4 4 4 4 3 23
148 4 4 4 4 4 4 24
149 5 4 4 4 5 5 27
150 4 4 4 4 4 4 24

157
No. PES1 PES2 PES3 PES4 PES5 PES6 TPES
151 4 4 5 4 4 5 26
152 4 4 4 4 4 4 24
153 4 4 4 4 4 4 24
154 4 4 4 4 4 4 24

158
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL ISLAMIC WORK ETHICS
No IW IW IW IW IW IW IW IW IW IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE TIW
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 10 11 12 13 14 15 16 17 E
1 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 71
2 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 72
3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 70
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 76
5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 71
6 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 71
7 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 4 3 68
8 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 77
9 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 75
159

10 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
11 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 79
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
13 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 73
14 4 4 4 4 3 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 67
15 5 3 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 69
16 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
17 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 74
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 72
19 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 73
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 66
No IW IW IW IW IW IW IW IW IW IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE TIW
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 10 11 12 13 14 15 16 17 E
22 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 2 4 4 66
23 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 64
24 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 75
25 5 4 4 4 4 2 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 71
26 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 75
27 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 73
28 4 3 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65
29 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 71
30 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 70
31 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 74
32
160

5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 73
33 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 69
34 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 76
35 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 72
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
37 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 72
38 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 67
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
41 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 76
42 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 71
43 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 78
No IW IW IW IW IW IW IW IW IW IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE TIW
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 10 11 12 13 14 15 16 17 E
44 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 77
45 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 77
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
47 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 68
48 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 5 67
49 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 68
50 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 68
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
52 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 73
53 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 76
54
161

5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 77
55 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 73
56 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 73
57 4 5 5 4 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 73
58 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 72
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
60 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 5 73
61 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 72
62 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 78
63 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 73
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
65 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 73
No IW IW IW IW IW IW IW IW IW IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE TIW
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 10 11 12 13 14 15 16 17 E
66 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 72
67 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 72
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
69 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 72
70 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 64
71 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 78
72 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 78
73 4 3 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
74 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
75 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 69
76
162

4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
77 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 76
78 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 4 71
79 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 77
80 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 77
81 5 4 3 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 73
82 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 72
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
84 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 69
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
86 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 70
87 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 73
No IW IW IW IW IW IW IW IW IW IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE TIW
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 10 11 12 13 14 15 16 17 E
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
89 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 69
90 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 79
91 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 78
92 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 76
93 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 72
94 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 80
95 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 71
96 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 72
97 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 68
98
163

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
100 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 72
102 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 67
102 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 73
103 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 77
104 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
105 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 78
106 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 75
107 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 77
108 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
No IW IW IW IW IW IW IW IW IW IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE TIW
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 10 11 12 13 14 15 16 17 E
110 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 73
111 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 74
112 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 80
113 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 69
114 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
115 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 64
116 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 78
117 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
118 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
119 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
120
164

4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 72
121 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 70
122 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 74
123 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
124 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
125 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 70
126 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 74
127 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 79
128 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 70
129 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 71
130 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
131 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
No IW IW IW IW IW IW IW IW IW IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE TIW
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 10 11 12 13 14 15 16 17 E
132 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 76
133 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
134 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
135 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 71
136 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 69
137 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
138 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
139 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 66
140 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
141 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 72
142
165

4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 74
143 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 70
144 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
145 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 74
146 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
147 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 5 71
148 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 73
149 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
150 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 73
151 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 70
152 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 66
153 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 69
No IW IW IW IW IW IW IW IW IW IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE TIW
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 10 11 12 13 14 15 16 17 E
154 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 62
166
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KINERJA AUDITOR
No. KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TKA
1 4 4 5 5 5 4 5 32
2 4 5 5 4 4 4 4 30
3 5 5 5 5 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 5 29
5 4 4 5 4 4 4 4 29
6 3 4 4 4 3 3 4 25
7 4 4 3 3 3 3 4 24
8 4 4 4 5 5 5 5 32
9 5 4 5 4 4 5 4 31
10 4 4 5 4 5 4 5 31
11 5 4 5 4 4 5 5 32
12 3 3 4 4 4 4 3 25
13 4 5 4 4 4 3 4 28
14 3 3 4 3 3 4 3 23
15 3 4 3 3 3 4 4 24
16 4 4 4 4 4 4 4 28
17 5 4 4 4 4 4 4 29
18 4 4 4 4 4 4 4 28
19 4 4 5 5 5 4 4 31
20 4 4 4 4 4 4 4 28
21 4 4 4 4 4 4 5 29
22 4 3 4 4 5 4 4 28
23 4 4 4 4 4 3 4 27
24 5 5 5 4 4 5 4 32
25 4 4 5 5 4 4 5 31
26 5 5 5 4 4 5 5 33
27 4 4 4 4 3 4 5 28
28 4 4 4 4 4 3 5 28
29 4 4 5 4 4 4 5 30
30 3 4 4 4 5 4 4 28
31 4 4 4 5 3 4 4 28
32 4 5 4 4 4 5 4 30
33 5 4 4 4 3 4 4 28
34 4 5 4 4 4 4 4 29
35 4 5 4 4 4 4 4 29
36 4 5 4 4 4 4 4 29
37 4 5 4 5 4 4 5 31

167
No. KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TKA
38 4 4 4 4 3 4 4 27
39 4 4 4 4 4 4 4 28
40 3 3 3 3 3 3 3 21
41 5 5 5 4 4 4 4 31
42 4 4 4 4 4 3 4 27
43 4 4 4 4 4 5 5 30
44 4 4 4 4 4 4 4 28
45 3 4 4 4 4 3 4 26
46 3 4 4 3 3 3 3 23
47 4 4 4 4 3 4 4 27
48 4 4 4 4 4 4 4 28
49 4 4 4 4 4 5 5 30
50 3 3 3 3 3 3 3 21
51 4 4 4 4 4 5 5 30
52 5 5 5 4 4 4 4 31
53 4 4 5 4 4 3 4 28
54 4 4 4 4 5 4 4 29
55 4 4 5 4 4 3 4 28
56 4 4 4 5 4 4 4 29
57 4 4 4 4 4 3 4 27
58 4 4 4 4 4 4 5 29
59 4 3 4 4 3 4 4 26
60 4 4 4 4 4 5 4 29
61 5 5 4 4 4 5 4 31
62 5 5 5 4 4 5 5 33
63 4 4 4 4 4 4 3 27
64 4 4 4 4 4 4 4 28
65 4 4 4 4 3 4 3 26
66 4 4 4 4 4 3 4 27
67 5 5 5 4 4 5 5 33
68 4 4 4 4 4 5 5 30
69 4 4 4 4 4 5 4 29
70 4 4 4 4 4 4 4 28
71 3 4 4 3 3 3 3 23
72 5 5 5 4 4 5 4 32
73 5 5 4 4 4 4 5 31
74 4 4 4 4 4 3 4 27
75 4 4 4 4 4 4 4 28

168
No. KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TKA
76 4 4 4 4 4 4 4 28
77 5 5 5 5 5 4 5 34
78 4 4 4 4 4 4 4 28
79 5 5 5 4 4 5 5 33
80 5 4 4 4 4 5 5 31
81 3 3 3 4 4 4 4 25
82 4 4 4 4 4 4 4 28
83 4 4 4 4 4 4 4 28
84 4 4 4 4 4 4 4 28
85 4 3 4 3 3 3 3 23
86 5 5 5 4 4 4 5 32
87 4 4 4 4 4 5 4 29
88 5 5 5 4 4 5 5 33
89 3 4 4 3 3 3 5 25
90 4 4 4 4 4 5 5 30
91 4 5 4 4 4 5 5 31
92 5 5 5 4 4 4 5 32
93 4 4 4 4 4 5 4 29
94 5 5 5 5 5 5 5 35
95 4 4 4 4 3 4 4 27
96 5 5 5 5 4 5 5 34
97 4 4 4 4 4 4 4 28
98 4 4 4 4 4 5 4 29
99 4 4 4 4 4 4 4 28
100 4 4 4 4 4 3 3 26
101 5 4 4 4 4 4 5 30
102 4 4 4 4 4 4 4 28
103 5 5 5 4 4 5 4 32
104 4 5 4 4 4 5 5 31
105 4 4 5 5 4 4 4 30
106 5 5 5 5 4 4 4 32
107 4 4 4 4 4 4 5 29
108 3 3 3 3 3 3 3 21
109 4 4 4 4 4 4 4 28
110 4 4 4 4 4 3 4 27
111 4 5 4 4 5 4 5 31
112 5 5 5 4 4 4 5 32
113 4 5 4 4 4 4 5 30

169
No. KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TKA
114 4 4 3 4 4 4 4 27
115 5 4 4 4 4 4 4 29
116 5 5 4 4 4 5 5 32
117 4 4 4 4 4 4 5 29
118 4 5 4 5 4 5 4 31
119 4 4 5 5 4 4 4 30
120 4 4 4 4 4 3 3 26
121 3 4 4 4 4 4 4 27
122 4 4 4 4 4 4 4 28
123 4 5 4 5 4 4 4 30
124 4 4 4 4 4 4 4 28
125 4 4 4 3 3 4 4 26
126 5 5 5 5 5 5 5 35
127 4 5 4 4 4 5 5 31
128 4 4 4 4 4 4 5 29
129 4 4 4 4 4 4 4 28
130 5 4 4 4 4 5 4 30
131 4 4 4 4 4 4 4 28
132 5 5 5 4 4 5 5 33
133 4 4 4 4 4 3 3 26
134 3 4 4 5 4 4 4 28
135 4 4 4 4 4 4 4 28
136 4 4 4 4 4 5 5 30
137 4 4 4 4 4 4 4 28
138 5 5 5 4 4 5 5 33
139 3 3 3 3 3 3 3 21
140 4 4 4 4 4 5 5 30
141 4 4 4 4 4 4 4 28
142 4 4 4 4 4 5 5 30
143 4 4 4 4 4 4 4 28
144 4 4 4 4 4 4 4 28
145 5 4 4 5 5 5 5 33
146 4 4 4 4 4 4 4 28
147 4 4 4 4 4 4 3 27
148 4 4 4 4 4 4 4 28
149 5 5 5 5 4 4 4 32
150 4 4 4 4 4 4 4 28
151 5 5 5 4 4 4 4 31

170
No. KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TKA
152 4 4 3 3 3 3 3 23
153 4 4 4 4 4 4 5 29
154 5 4 4 5 4 4 4 30

171
LAMPIRAN 5
Output Hasil Pengujian Data

172
Karakteristik Profil Responden

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS_KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 80 51,9 51,9 51,9
Perempuan 74 48,1 48,1 100,0
Total 154 100,0 100,0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-25 tahun 90 58,4 58,4 58,4
26-30 tahun 44 28,6 28,6 87,0
31-35 tahun 16 10,4 10,4 97,4
36-40 tahun 4 2,6 2,6 100,0
Total 154 100,0 100,0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Posisi Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Auditor Junior 93 60,4 60,4 60,4
Auditor Senior 48 31,2 31,2 91,6
Supervisor 8 5,2 5,2 96,8
Manajer 3 1,9 1,9 98,7
Partner 2 1,3 1,3 100,0
Total 154 100,0 100,0

173
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Diploma 17 11,0 11,0 11,0
S1 122 79,2 79,2 90,3
Sedang S2 4 2,6 2,6 92,9
S2 11 7,1 7,1 100,0
Total 154 100,0 100,0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Pengalaman Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0-5 tahun 123 79,9 79,9 79,9
6-10 tahun 23 14,9 14,9 94,8
11-15 tahun 8 5,2 5,2 100,0
Total 154 100,0 100,0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi Kerja

Lokasi Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Jakarta Utara 7 4,5 4,5 4,5
Jakarta Pusat 12 7,8 7,8 12,3
Jakarta Timur 25 16,2 16,2 28,6
Jakarta Barat 20 13,0 13,0 41,6
Jakarta Selatan 45 29,2 29,2 70,8
Depok 10 6,5 6,5 77,3
Bekasi 19 12,3 12,3 89,6
Tangerang 16 10,4 10,4 100,0
Total 154 100,0 100,0

174
HASIL UJI VALIDITAS ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

Correlations
OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8 TOCB
OCB1 Pearson Correlation 1 ,294** ,248** ,346** ,313** ,162* ,209** ,264** ,637**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,045 ,009 ,001 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
OCB2 Pearson Correlation ,294** 1 ,235** ,238** ,125 ,174* ,194* ,269** ,516**
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,003 ,122 ,031 ,016 ,001 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
OCB3 Pearson Correlation ,248** ,235** 1 ,123 ,296** ,224** ,222** ,152 ,511**
Sig. (2-tailed) ,002 ,003 ,129 ,000 ,005 ,006 ,061 ,000
175

N 154 154 154 154 154 154 154 154 154


OCB4 Pearson Correlation ,346** ,238** ,123 1 ,388** ,299** ,268** ,342** ,670**
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,129 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
OCB5 Pearson Correlation ,313** ,125 ,296** ,388** 1 ,282** ,237** ,230** ,638**
Sig. (2-tailed) ,000 ,122 ,000 ,000 ,000 ,003 ,004 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
OCB6 Pearson Correlation ,162* ,174* ,224** ,299** ,282** 1 ,238** ,230** ,536**
Sig. (2-tailed) ,045 ,031 ,005 ,000 ,000 ,003 ,004 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
OCB7 Pearson Correlation ,209** ,194* ,222** ,268** ,237** ,238** 1 ,276** ,544**
Sig. (2-tailed) ,009 ,016 ,006 ,001 ,003 ,003 ,001 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
** ** ** ** ** **
OCB8 Pearson Correlation ,264 ,269 ,152 ,342 ,230 ,230 ,276 1 ,600**
Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,061 ,000 ,004 ,004 ,001 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
TOCB Pearson Correlation ,637** ,516** ,511** ,670** ,638** ,536** ,544** ,600** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
176
HASIL UJI VALIDITAS SELF EFFICACY

Correlations
SE1 SE2 SE3 SE4 SE5 SE6 SE7 SE8 TSE
SE1 Pearson Correlation 1 ,262** ,181* ,363** ,199* ,289** ,249** ,192* ,593**
Sig. (2-tailed) ,001 ,025 ,000 ,013 ,000 ,002 ,017 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
SE2 Pearson Correlation ,262** 1 ,265** ,187* ,296** ,247** ,339** ,176* ,567**
Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,020 ,000 ,002 ,000 ,029 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
SE3 Pearson Correlation ,181* ,265** 1 ,221** ,215** ,164* ,207* ,121 ,505**
Sig. (2-tailed) ,025 ,001 ,006 ,007 ,042 ,010 ,134 ,000
177

N 154 154 154 154 154 154 154 154 154


** * ** ** * **
SE4 Pearson Correlation ,363 ,187 ,221 1 ,339 ,124 ,183 ,210 ,549**
Sig. (2-tailed) ,000 ,020 ,006 ,000 ,126 ,023 ,009 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
* ** ** ** ** ** **
SE5 Pearson Correlation ,199 ,296 ,215 ,339 1 ,343 ,358 ,236 ,620**
Sig. (2-tailed) ,013 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
** ** * ** **
SE6 Pearson Correlation ,289 ,247 ,164 ,124 ,343 1 ,309 ,153 ,555**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,042 ,126 ,000 ,000 ,059 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
** ** * * ** ** **
SE7 Pearson Correlation ,249 ,339 ,207 ,183 ,358 ,309 1 ,429 ,681**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,010 ,023 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
* * ** ** **
SE8 Pearson Correlation ,192 ,176 ,121 ,210 ,236 ,153 ,429 1 ,581**
Sig. (2-tailed) ,017 ,029 ,134 ,009 ,003 ,059 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
** ** ** ** ** ** ** **
TSE Pearson Correlation ,593 ,567 ,505 ,549 ,620 ,555 ,681 ,581 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154 154
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
178
HASIL UJI VALIDITAS PROFESSIONAL ETHICAL SENSITIVITY

Correlations
PES1 PES2 PES3 PES4 PES5 PES6 TPES
PES1 Pearson Correlation 1 ,454** ,387** ,330** ,361** ,220** ,698**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154
PES2 Pearson Correlation ,454** 1 ,316** ,258** ,320** ,215** ,651**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,007 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154
PES3 Pearson Correlation ,387** ,316** 1 ,308** ,376** ,237** ,666**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
179

N 154 154 154 154 154 154 154


** ** ** ** **
PES4 Pearson Correlation ,330 ,258 ,308 1 ,352 ,285 ,640**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154
** ** ** ** **
PES5 Pearson Correlation ,361 ,320 ,376 ,352 1 ,240 ,677**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154
** ** ** ** **
PES6 Pearson Correlation ,220 ,215 ,237 ,285 ,240 1 ,581**
Sig. (2-tailed) ,006 ,007 ,003 ,000 ,003 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154
** ** ** ** ** **
TPES Pearson Correlation ,698 ,651 ,666 ,640 ,677 ,581 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
180
HASIL UJI VALIDITAS ISLAMIC WORK ETHICS

Correlations
IW IW IW IW IW IW IW IW IW IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE IWE TI
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 10 11 12 13 14 15 16 17 WE
I Pearson 1 ,35 ,31 ,08 ,13 ,12 ,04 ,07 ,25 ,036 - ,145 ,052 ,179 ,165 ,113 ,152 ,44
W Correlation 7** 2** 0 5 7 8 2 9** ,009 * *
7**
E Sig. (2- ,00 ,00 ,32 ,09 ,11 ,55 ,37 ,00 ,660 ,912 ,072 ,525 ,027 ,041 ,163 ,060 ,00
1 tailed) 0 0 6 4 8 3 6 1 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,35 1 ,20 ,37 ,17 ,08 - ,06 ,10 ,265 ,130 ,158 ,015 ,199 ,156 ,212 ,163 ,46
W Correlation 7** 4* 3** 1* 7 ,16 7 6 ** * ** *
5**
E 4*
2 Sig. (2- ,00 ,01 ,00 ,03 ,28 ,04 ,41 ,19 ,001 ,108 ,050 ,852 ,013 ,054 ,008 ,044 ,00
tailed) 0 1 0 4 4 1 0 0 0
181

N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,31 ,20 1 ,19 ,23 ,22 - ,12 ,22 ,102 ,083 ,157 ,084 ,242 ,154 ,154 ,112 ,49
W Correlation 2** 4* 7* 1** 1** ,03 8 9** **
2**
E 4
3 Sig. (2- ,00 ,01 ,01 ,00 ,00 ,67 ,11 ,00 ,209 ,306 ,052 ,302 ,003 ,056 ,057 ,168 ,00
tailed) 0 1 5 4 6 8 3 4 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,08 ,37 ,19 1 ,44 ,26 ,04 ,11 ,20 ,295 ,196 ,174 ,097 ,249 ,134 ,153 - ,54
W Correlation 0 3** 7* 9** 9** 3 6 5* ** * * **
,007 2**
E Sig. (2- ,32 ,00 ,01 ,00 ,00 ,59 ,15 ,01 ,000 ,015 ,031 ,234 ,002 ,099 ,059 ,934 ,00
4 tailed) 6 0 5 0 1 9 3 1 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,13 ,17 ,23 ,44 1 ,32 ,24 ,08 ,21 ,249 ,011 ,232 ,114 ,159 ,081 ,052 - ,51
W Correlation 5 1* 1** 9** 3** 8** 2 3** ** ** *
,018 4**
E Sig. (2- ,09 ,03 ,00 ,00 ,00 ,00 ,31 ,00 ,002 ,897 ,004 ,160 ,049 ,318 ,521 ,828 ,00
5 tailed) 4 4 4 0 0 2 1 8 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,12 ,08 ,22 ,26 ,32 1 ,34 ,09 ,21 ,051 ,053 ,042 ,077 ,136 ,098 ,104 ,170 ,46
W Correlation 7 7 1** 9** 3** 4** 7 7** *
6**
E Sig. (2- ,11 ,28 ,00 ,00 ,00 ,00 ,23 ,00 ,533 ,512 ,606 ,341 ,093 ,229 ,200 ,035 ,00
6 tailed) 8 4 6 1 0 0 2 7 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,04 - - ,04 ,24 ,34 1 ,35 ,18 ,079 ,196 - ,142 ,072 - - - ,30
W Correlation 8 ,16 ,03 3 8** 4** 5** 6* *
,018 ,066 ,090 ,008 6**
E 4* 4
7 Sig. (2- ,55 ,04 ,67 ,59 ,00 ,00 ,00 ,02 ,331 ,015 ,820 ,079 ,372 ,418 ,269 ,926 ,00
tailed) 3 1 8 9 2 0 0 1 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
182

I Pearson ,07 ,06 ,12 ,11 ,08 ,09 ,35 1 ,33 ,210 ,087 ,034 ,232 ,178 ,144 ,062 - ,41
W Correlation 2 7 8 6 2 7 5** 0** ** ** *
,014 3**
E Sig. (2- ,37 ,41 ,11 ,15 ,31 ,23 ,00 ,00 ,009 ,284 ,671 ,004 ,027 ,075 ,443 ,868 ,00
8 tailed) 6 0 3 3 1 2 0 0 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,25 ,10 ,22 ,20 ,21 ,21 ,18 ,33 1 ,303 ,074 ,177 ,032 ,188 ,093 ,029 ,041 ,49
W Correlation 9** 6 9** 5* 3** 7** 6* 0** ** * *
1**
E Sig. (2- ,00 ,19 ,00 ,01 ,00 ,00 ,02 ,00 ,000 ,362 ,028 ,694 ,019 ,251 ,718 ,612 ,00
9 tailed) 1 0 4 1 8 7 1 0 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,03 ,26 ,10 ,29 ,24 ,05 ,07 ,21 ,30 1 ,059 ,267 - ,190 ,125 ,033 ,141 ,44
W Correlation 6 5** 2 5** 9** 1 9 0** 3** **
,016 *
1**
E Sig. (2- ,66 ,00 ,20 ,00 ,00 ,53 ,33 ,00 ,00 ,467 ,001 ,842 ,018 ,122 ,684 ,082 ,00
1 tailed) 0 1 9 0 2 3 1 9 0 0
0 N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson - ,13 ,08 ,19 ,01 ,05 ,19 ,08 ,07 ,059 1 ,169 ,023 ,053 - ,071 - ,26
W Correlation ,00 0 3 6* 1 3 6* 7 4 *
,006 ,016 2**
E 9
1 Sig. (2- ,91 ,10 ,30 ,01 ,89 ,51 ,01 ,28 ,36 ,467 ,036 ,774 ,514 ,943 ,382 ,847 ,00
1 tailed) 2 8 6 5 7 2 5 4 2 1
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,14 ,15 ,15 ,17 ,23 ,04 - ,03 ,17 ,267 ,169 1 ,366 ,330 ,179 - ,099 ,45
W Correlation 5 8 7 4* 2** 2 ,01 4 7* ** * ** ** *
,069 7**
E 8
1 Sig. (2- ,07 ,05 ,05 ,03 ,00 ,60 ,82 ,67 ,02 ,001 ,036 ,000 ,000 ,027 ,393 ,222 ,00
2 tailed) 2 0 2 1 4 6 0 1 8 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,05 ,01 ,08 ,09 ,11 ,07 ,14 ,23 ,03 - ,023 ,366 1 ,417 ,324 ,137 ,120 ,41
W Correlation 2 5 4 7 4 7 2 2** 2 ,016 ** ** **
8**
E Sig. (2- ,52 ,85 ,30 ,23 ,16 ,34 ,07 ,00 ,69 ,842 ,774 ,000 ,000 ,000 ,090 ,137 ,00
1 tailed) 5 2 2 4 0 1 9 4 4 0
183

3 N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,17 ,19 ,24 ,24 ,15 ,13 ,07 ,17 ,18 ,190 ,053 ,330 ,417 1 ,400 ,281 ,248 ,59
W Correlation 9* 9* 2** 9** 9* 6 2 8* 8* * ** ** ** ** **
2**
E Sig. (2- ,02 ,01 ,00 ,00 ,04 ,09 ,37 ,02 ,01 ,018 ,514 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,00
1 tailed) 7 3 3 2 9 3 2 7 9 0
4 N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,16 ,15 ,15 ,13 ,08 ,09 - ,14 ,09 ,125 - ,179 ,324 ,400 1 ,389 ,383 ,49
W Correlation 5* 6 4 4 1 8 ,06 4 3 ,006 * ** ** ** **
6**
E 6
1 Sig. (2- ,04 ,05 ,05 ,09 ,31 ,22 ,41 ,07 ,25 ,122 ,943 ,027 ,000 ,000 ,000 ,000 ,00
5 tailed) 1 4 6 9 8 9 8 5 1 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,11 ,21 ,15 ,15 ,05 ,10 - ,06 ,02 ,033 ,071 - ,137 ,281 ,389 1 ,338 ,37
W Correlation 3 2** 4 3 2 4 ,09 2 9 ,069 ** ** **
0**
E 0
1 Sig. (2- ,16 ,00 ,05 ,05 ,52 ,20 ,26 ,44 ,71 ,684 ,382 ,393 ,090 ,000 ,000 ,000 ,00
6 tailed) 3 8 7 9 1 0 9 3 8 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
I Pearson ,15 ,16 ,11 - - ,17 - - ,04 ,141 - ,099 ,120 ,248 ,383 ,338 1 ,36
W Correlation 2 3* 2 ,00 ,01 0* ,00 ,01 1 ,016 ** ** **
6**
E 7 8 8 4
1 Sig. (2- ,06 ,04 ,16 ,93 ,82 ,03 ,92 ,86 ,61 ,082 ,847 ,222 ,137 ,002 ,000 ,000 ,00
7 tailed) 0 4 8 4 8 5 6 8 2 0
N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
T Pearson ,44 ,46 ,49 ,54 ,51 ,46 ,30 ,41 ,49 ,441 ,262 ,457 ,418 ,592 ,496 ,370 ,366 1
I Correlation 7** 5** 2** 2** 4** 6** 6** 3** 1** ** ** ** ** ** ** ** **

W Sig. (2- ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
E tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
184

N 15 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154
4
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS KINERJA AUDITOR
Correlations
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TKA
** ** ** ** ** **
KA1 Pearson Correlation 1 ,623 ,616 ,392 ,328 ,488 ,425 ,778**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154
** ** ** ** ** **
KA2 Pearson Correlation ,623 1 ,563 ,375 ,311 ,404 ,446 ,743**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154
** ** ** ** ** **
KA3 Pearson Correlation ,616 ,563 1 ,479 ,403 ,329 ,377 ,738**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
185

N 154 154 154 154 154 154 154 154


** ** ** ** ** **
KA4 Pearson Correlation ,392 ,375 ,479 1 ,583 ,333 ,347 ,671**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154
** ** ** ** ** **
KA5 Pearson Correlation ,328 ,311 ,403 ,583 1 ,348 ,413 ,649**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154
KA6 Pearson Correlation ,488** ,404** ,329** ,333** ,348** 1 ,531** ,712**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154
KA7 Pearson Correlation ,425** ,446** ,377** ,347** ,413** ,531** 1 ,725**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154
** ** ** ** ** ** **
TKA Pearson Correlation ,778 ,743 ,738 ,671 ,649 ,712 ,725 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 154 154 154 154 154 154 154 154
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
186
HASIL UJI RELIABILITAS ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
Realibility
Scale : ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 154 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 154 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,724 8

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
OCB1 3,82 ,554 154
OCB2 4,11 ,405 154
OCB3 3,99 ,420 154
OCB4 4,24 ,537 154
OCB5 4,11 ,531 154
OCB6 3,92 ,411 154
OCB7 3,94 ,416 154
OCB8 3,86 ,499 154

187
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
OCB1 28,18 3,675 ,449 ,690
OCB2 27,88 4,169 ,363 ,706
OCB3 28,00 4,157 ,351 ,708
OCB4 27,75 3,625 ,500 ,677
OCB5 27,88 3,712 ,460 ,687
OCB6 28,08 4,125 ,383 ,703
OCB7 28,05 4,102 ,392 ,701
OCB8 28,13 3,852 ,425 ,694

Inter-Item Correlation Matrix


OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8
OCB1 1,000 ,294 ,248 ,346 ,313 ,162 ,209 ,264
OCB2 ,294 1,000 ,235 ,238 ,125 ,174 ,194 ,269
OCB3 ,248 ,235 1,000 ,123 ,296 ,224 ,222 ,152
OCB4 ,346 ,238 ,123 1,000 ,388 ,299 ,268 ,342
OCB5 ,313 ,125 ,296 ,388 1,000 ,282 ,237 ,230
OCB6 ,162 ,174 ,224 ,299 ,282 1,000 ,238 ,230
OCB7 ,209 ,194 ,222 ,268 ,237 ,238 1,000 ,276
OCB8 ,264 ,269 ,152 ,342 ,230 ,230 ,276 1,000

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31,99 4,935 2,221 8

188
HASIL UJI RELIABILITAS SELF EFFICACY
Realibility
Scale : ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 154 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 154 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,717 8

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
SE1 3,94 ,461 154
SE2 3,96 ,359 154
SE3 4,06 ,438 154
SE4 4,01 ,396 154
SE5 4,05 ,385 154
SE6 3,94 ,416 154
SE7 3,83 ,482 154
SE8 3,68 ,522 154

189
Inter-Item Correlation Matrix
SE1 SE2 SE3 SE4 SE5 SE6 SE7 SE8
SE1 1,000 ,262 ,181 ,363 ,199 ,289 ,249 ,192
SE2 ,262 1,000 ,265 ,187 ,296 ,247 ,339 ,176
SE3 ,181 ,265 1,000 ,221 ,215 ,164 ,207 ,121
SE4 ,363 ,187 ,221 1,000 ,339 ,124 ,183 ,210
SE5 ,199 ,296 ,215 ,339 1,000 ,343 ,358 ,236
SE6 ,289 ,247 ,164 ,124 ,343 1,000 ,309 ,153
SE7 ,249 ,339 ,207 ,183 ,358 ,309 1,000 ,429
SE8 ,192 ,176 ,121 ,210 ,236 ,153 ,429 1,000

Item-Total Statistics
Squared
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted
SE1 27,53 3,179 ,412 ,225 ,688
SE2 27,51 3,376 ,426 ,204 ,687
SE3 27,41 3,367 ,316 ,120 ,708
SE4 27,46 3,348 ,389 ,231 ,693
SE5 27,43 3,253 ,480 ,277 ,676
SE6 27,53 3,309 ,387 ,205 ,693
SE7 27,64 2,976 ,516 ,323 ,663
SE8 27,80 3,116 ,368 ,207 ,701

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31,47 4,068 2,017 8

190
HASIL UJI RELIABILITAS PROFESSIONAL ETHICAL SENSITIVITY
Realibility
Scale : ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 154 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 154 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,727 6

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PES1 4,29 ,456 154
PES2 4,30 ,459 154
PES3 4,21 ,457 154
PES4 4,19 ,444 154
PES5 4,29 ,470 154
PES6 4,14 ,512 154

191
Inter-Item Correlation Matrix
PES1 PES2 PES3 PES4 PES5 PES6 TPES
PES1 1,000 ,454 ,387 ,330 ,361 ,220 ,698
PES2 ,454 1,000 ,316 ,258 ,320 ,215 ,651
PES3 ,387 ,316 1,000 ,308 ,376 ,237 ,666
PES4 ,330 ,258 ,308 1,000 ,352 ,285 ,640
PES5 ,361 ,320 ,376 ,352 1,000 ,240 ,677
PES6 ,220 ,215 ,237 ,285 ,240 1,000 ,581

Item-Total Statistics
Squared
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted
PES1 46,56 11,162 ,624 . ,725
PES2 46,56 11,307 ,569 . ,731
PES3 46,64 11,264 ,587 . ,729
PES4 46,66 11,402 ,559 . ,734
PES5 46,56 11,175 ,597 . ,727
PES6 46,72 11,366 ,476 . ,739

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
50,86 13,274 3,643 7

192
HASIL UJI RELIABILITAS ISLAMIC WORK ETHICS
Realibility
Scale : ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 154 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 154 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,749 17

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
IWE1 4,14 ,572 154
IWE2 4,12 ,498 154
IWE3 4,12 ,564 154
IWE4 4,20 ,541 154
IWE5 4,21 ,548 154
IWE6 4,19 ,546 154
IWE7 4,23 ,496 154
IWE8 4,14 ,477 154
IWE9 4,28 ,492 154
IWE10 4,31 ,465 154
IWE11 4,11 ,405 154
IWE12 4,21 ,511 154
IWE13 4,14 ,472 154
IWE14 4,26 ,482 154
IWE15 4,19 ,557 154
IWE16 4,19 ,409 154
IWE17 4,20 ,434 154

193
Inter-Item Correlation Matrix
IWE1 IWE2 IWE3 IWE4 IWE5 IWE6 IWE7 IWE8 IWE9 IWE10 IWE11 IWE12 IWE13 IWE14 IWE15 IWE16 IWE17
IWE1 1,000 ,357 ,312 ,080 ,135 ,127 ,048 ,072 ,259 ,036 -,009 ,145 ,052 ,179 ,165 ,113 ,152
IWE2 ,357 1,000 ,204 ,373 ,171 ,087 -,164 ,067 ,106 ,265 ,130 ,158 ,015 ,199 ,156 ,212 ,163
IWE3 ,312 ,204 1,000 ,197 ,231 ,221 -,034 ,128 ,229 ,102 ,083 ,157 ,084 ,242 ,154 ,154 ,112
IWE4 ,080 ,373 ,197 1,000 ,449 ,269 ,043 ,116 ,205 ,295 ,196 ,174 ,097 ,249 ,134 ,153 -,007
IWE5 ,135 ,171 ,231 ,449 1,000 ,323 ,248 ,082 ,213 ,249 ,011 ,232 ,114 ,159 ,081 ,052 -,018
IWE6 ,127 ,087 ,221 ,269 ,323 1,000 ,344 ,097 ,217 ,051 ,053 ,042 ,077 ,136 ,098 ,104 ,170
IWE7 ,048 -,164 -,034 ,043 ,248 ,344 1,000 ,355 ,186 ,079 ,196 -,018 ,142 ,072 -,066 -,090 -,008
IWE8 ,072 ,067 ,128 ,116 ,082 ,097 ,355 1,000 ,330 ,210 ,087 ,034 ,232 ,178 ,144 ,062 -,014
IWE9 ,259 ,106 ,229 ,205 ,213 ,217 ,186 ,330 1,000 ,303 ,074 ,177 ,032 ,188 ,093 ,029 ,041
194

IWE10 ,036 ,265 ,102 ,295 ,249 ,051 ,079 ,210 ,303 1,000 ,059 ,267 -,016 ,190 ,125 ,033 ,141
IWE11 -,009 ,130 ,083 ,196 ,011 ,053 ,196 ,087 ,074 ,059 1,000 ,169 ,023 ,053 -,006 ,071 -,016
IWE12 ,145 ,158 ,157 ,174 ,232 ,042 -,018 ,034 ,177 ,267 ,169 1,000 ,366 ,330 ,179 -,069 ,099
IWE13 ,052 ,015 ,084 ,097 ,114 ,077 ,142 ,232 ,032 -,016 ,023 ,366 1,000 ,417 ,324 ,137 ,120
IWE14 ,179 ,199 ,242 ,249 ,159 ,136 ,072 ,178 ,188 ,190 ,053 ,330 ,417 1,000 ,400 ,281 ,248
IWE15 ,165 ,156 ,154 ,134 ,081 ,098 -,066 ,144 ,093 ,125 -,006 ,179 ,324 ,400 1,000 ,389 ,383
IWE16 ,113 ,212 ,154 ,153 ,052 ,104 -,090 ,062 ,029 ,033 ,071 -,069 ,137 ,281 ,389 1,000 ,338
IWE17 ,152 ,163 ,112 -,007 -,018 ,170 -,008 -,014 ,041 ,141 -,016 ,099 ,120 ,248 ,383 ,338 1,000
Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
IWE1 67,11 12,818 ,315 ,279 ,739
IWE2 67,13 12,924 ,353 ,352 ,735
IWE3 67,12 12,645 ,367 ,225 ,734
IWE4 67,05 12,501 ,429 ,387 ,728
IWE5 67,03 12,594 ,396 ,357 ,731
IWE6 67,06 12,800 ,343 ,285 ,736
IWE7 67,01 13,529 ,181 ,408 ,750
IWE8 67,10 13,166 ,301 ,298 ,740
IWE9 66,97 12,842 ,384 ,275 ,733
IWE10 66,94 13,094 ,335 ,294 ,737
IWE11 67,14 13,792 ,159 ,172 ,750
IWE12 67,03 12,921 ,341 ,351 ,736
IWE13 67,11 13,158 ,308 ,350 ,739
102

IWE14 66,99 12,497 ,500 ,361 ,723


IWE15 67,06 12,644 ,374 ,342 ,733
IWE16 67,06 13,454 ,272 ,288 ,742
IWE17 67,05 13,416 ,262 ,269 ,743

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
71,25 14,435 3,799 17
HASIL UJI RELIABILITAS KINERJA AUDITOR
Realibility
Scale : ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 154 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 154 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,840 7

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KA1 4,13 ,568 154
KA2 4,19 ,537 154
KA3 4,18 ,513 154
KA4 4,05 ,469 154
KA5 3,94 ,467 154
KA6 4,09 ,640 154
KA7 4,21 ,615 154

103
Inter-Item Correlation Matrix
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7
KA1 1,000 ,623 ,616 ,392 ,328 ,488 ,425
KA2 ,623 1,000 ,563 ,375 ,311 ,404 ,446
KA3 ,616 ,563 1,000 ,479 ,403 ,329 ,377
KA4 ,392 ,375 ,479 1,000 ,583 ,333 ,347
KA5 ,328 ,311 ,403 ,583 1,000 ,348 ,413
KA6 ,488 ,404 ,329 ,333 ,348 1,000 ,531
KA7 ,425 ,446 ,377 ,347 ,413 ,531 1,000

Item-Total Statistics
Squared
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted
KA1 24,66 5,402 ,672 ,540 ,805
KA2 24,60 5,602 ,633 ,471 ,812
KA3 24,62 5,689 ,632 ,490 ,812
KA4 24,74 5,997 ,559 ,422 ,824
KA5 24,86 6,058 ,532 ,402 ,827
KA6 24,70 5,413 ,562 ,380 ,825
KA7 24,58 5,435 ,587 ,388 ,820

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
28,79 7,499 2,738 7

104
HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Regression

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TIWE, TOCB, . Enter
TPES, TSEb
a. Dependent Variable: TKA
b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,567a ,321 ,303 2,286
a. Predictors: (Constant), TIWE, TOCB, TPES, TSE
b. Dependent Variable: TKA

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 368,495 4 92,124 17,624 ,000b
Residual 778,855 149 5,227
Total 1147,351 153
a. Dependent Variable: TKA
b. Predictors: (Constant), TIWE, TOCB, TPES, TSE

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -10,487 5,096 -2,058 ,041
TOCB ,229 ,085 ,186 2,695 ,008
TSE ,072 ,094 ,053 ,769 ,443
TPES ,487 ,104 ,324 4,699 ,000
TIWE ,243 ,049 ,337 4,905 ,000
a. Dependent Variable: TKA

105
HASIL UJI MODERATE ANALYSIS REGRESSION (MRA)

Hasil Uji Residual Islamic Work Ethics Terhadap Variabel X1 dan Y

Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method

1 TKAb . Enter

a. Dependent Variable: AbsRes_1


b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Mode R R Adjusted R Std. Error of
l Square Square the Estimate

1 ,160a ,025 ,019 2,09207

a. Predictors: (Constant), TKA


b. Dependent Variable: AbsRes_1

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 17,406 1 17,406 3,977 ,048b

Residual 665,264 152 4,377

Total 682,670 153

a. Dependent Variable: AbsRes_1


b. Predictors: (Constant), TKA

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,404 1,786 -,226 ,821

TKA ,123 ,062 ,160 1,994 ,048

a. Dependent Variable: AbsRes_1

106
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 2,1822 3,9066 3,1420 ,33729 154

Residual -3,46263 6,04297 ,00000 2,08522 154

Std. Predicted Value -2,845 2,267 ,000 1,000 154

Std. Residual -1,655 2,889 ,000 ,997 154

a. Dependent Variable: AbsRes_1

Hasil Uji Residual Islamic Work Ethics Terhadap Variabel X2 dan Y

Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method

1 TKAb . Enter

a. Dependent Variable: AbsRes_2


b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,168a ,028 ,022 2,05161

a. Predictors: (Constant), TKA


b. Dependent Variable: AbsRes_2

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 18,613 1 18,613 4,422 ,037b

Residual 639,781 152 4,209

Total 658,394 153

a. Dependent Variable: AbsRes_2


b. Predictors: (Constant), TKA

107
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,504 1,752 -,288 ,774

TKA ,127 ,061 ,168 2,103 ,037

a. Dependent Variable: AbsRes_2

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 2,1705 3,9537 3,1630 ,34879 154

Residual -3,50715 5,99498 ,00000 2,04489 154

Std. Predicted Value -2,845 2,267 ,000 1,000 154

Std. Residual -1,709 2,922 ,000 ,997 154

a. Dependent Variable: AbsRes_2

Hasil Uji Residual Islamic Work Ethics Terhadap Variabel X3 dan Y

Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method

1 TKAb . Enter

a. Dependent Variable: AbsRes_3


b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,162a ,026 ,020 2,05198

a. Predictors: (Constant), TKA


b. Dependent Variable: AbsRes_3

108
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 17,347 1 17,347 4,120 ,044b

Residual 640,014 152 4,211

Total 657,361 153

a. Dependent Variable: AbsRes_3


b. Predictors: (Constant), TKA

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -,434 1,752 -,248 ,805

TKA ,123 ,061 ,162 2,030 ,044

a. Dependent Variable: AbsRes_3

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 2,1485 3,8699 3,1066 ,33672 154

Residual -3,43314 5,48037 ,00000 2,04526 154

Std. Predicted Value -2,845 2,267 ,000 1,000 154

Std. Residual -1,673 2,671 ,000 ,997 154

a. Dependent Variable: AbsRes_3

109

Anda mungkin juga menyukai