USIA : 52 TAHUN
NO. MR : Q002796
DPJP : dr W SpTHT-KL
KRONOLOGIS PASIEN
ANAMNESA :
Pasien datang di antar oleh keluarga ke RS Hermina Mekarsari dengan keluhan sulit bernapas sejak
pagi hari, bicara sengau sejak pagi hari, bengkak di leher sejak 2 hari lalu makin lama makin
membesar (tampak sangat bengkak sejak semalam), nyeri tenggorokkan, tidak dapat makan dan
minum. Demam tidak ada, batuk tidak ada, sakit gigi sebelumnya disangkal. Riw DM (-), Riw. HT (-),
Riw. Trauma (-)
GCS : E4 M6 V5
TD : 93/62 mmHg
Nadi : 134x/mnt
RR : 30 x/mnt
SpO2 : 90% room air -> 96% dengan Nasal kanul 3 LPM
Suhu : 36,3⁰C
Mulut : Bengkak pada dasar mulut, karies dentis pada molar 2 dan 3 kiri bawah
Leher : Tampak bengkak pada leher bilateral (bull neck), fluktuasi +, kemerahan -, hangat –
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
EKG :
Laboratorium (04/05/2021):
Hb : 16,3 g/dl
Ht : 48,3 %
Ekspertise Radiologi :
Kesan :
WORKING DIAGNOSIS :
PENATALAKSANAAN :
Tanggal 04/05/2021 Jam 21.20 pasien diantar ke OK, tiba di OK pada pukul 21.30 WIB
dengan kondisi sebagai berikut :
TD : 85/60 mmhg
RR : 26-28 x/mnt
04/05/2021 dilakukan Trakeostomi dan insisi drainase oleh dr W SpTHT-KL selama 1 jam
(Jam 22.00 – 23.00) dengan jumlah perdarahan intra op sekitar 100 cc. Post tindakan pasien
dirawat di HCU.
FOLLOW UP :
O : TD 120/70 mmHg
HR 80 x/mnt
RR 22x/mnt
P : advice dr W spTHT-KL :
Monitoring perdarahan
IV Ciprofloxacin 2 x 400 mg
IV Metronidazole 3 x 500 mg
IV Ketorolac 3 x 30 mg
IV Ranitidin 2 x 50 mg
IVFD NS 0.9% 20 tpm
Oksigenasi dengan O2 4 LPM via trakea kanul
Rawat Luka per hari.
S : Apneau
O : KU berat
GCS E1M1V1
Pupil midriasis +/+
TD tidak terukur
Nadi teraba sangat lemah
Napas Gasping
A : Cardio-reespiratory arrest
P : Dilakukan RJP sebanyak 5 siklus dengan pemberian inj epinefrin 1 amp sebanyak 5 kali
Respon -, nadi -, napas -, TD tidak terukur, pupil midriasis maksimal +/+
EKG asistol
Pasien dinyatakan meninggal dunia oleh dr W jam 20.03 WIB di hadapan keluarga dan
perawat, keluarga menerima.