Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS 3 (Pencatatan Pelaporan dan Infeksi Laten Tuberkulosis)

dr. Ditra Putri Sandia

RS Hermina Mekarsari, Kab Bogor

1. Pencatatan dan Pelaporan

 Pada saat Ny. Nirmala diregister sebagai terduga TBC maka mengisi form TB 06, setelah
itu dilakukan permohonan laboratorium dengan mengisi form TB 05 dan TB 04 untuk
pemeriksaan TCM. Meskipun TCM negatif, namun klinis khas dan ro thorax kesan
mengarah ke tuberkulosis, sehingga dilakukan pengobatan TB SO lini I pada pasien,
dengan pengisian form TB 01. pasien juga mengisi form TB 03 (register pasien TB) dan
mendapatkan TB 02 (kartu identitas pasien TB)

Pada saat pindah Fasyankes, dilakukan pengisian form TB 09 (rujukan)

2. Infeksi Laten Tuberkulosis

A. Cara mengedukasi kontak terkait TPT

 Kontak merupakan kontak erat dan kontak serumah dengan Tn Mico yang mana
merupakan pasien tbc. Terapi Pencegahan Tuberkulosis perlu dilakukan karena
merupakan kelompok berisiko tinggi untuk terpapar tuberkulosis, dan terdapat infeksi
laten tuberkulosis, karena walaupun saat ini belum muncul gejala mengarah TBC bukan
berarti sudah dapat dipastikan tidak akan terinfeksi. Nanti nya akan dilakukan
monitoring pengobatan rutin tiap bulannya (evaluasi munculnya gejala tbc dan evauasi
efek samping obat). pemberian TPT ini sangat dibutuhkan untuk menghentikan
progresivitas penyakit menjadi aktif, dan menurunkan insiden TB

 Jika Faskes tidak memiliki IGRa, dan stock mantoux sedang kosong. Faskes dapat
melakukan pemeriksaan TCM dan atau rontgen dada pada kontak, untuk menentukan
apakah kontak perlu diterapi OAT atau masih dapat hanya dilakukan pemberian TPT
dahulu saja.

B. Kontak dengan gejala keluhan batuk 2 minggu

 Kontak dengan gejala, dilakukan pelacakan TBC -> dilakukan pemeriksaan TST/IGRA,
TCM, dan rontgen dada . Jika :

 TCM dan/ atau foto rontgen dada mendukung TB -> diberikan OAT

 TCM dan/atau foto rontgen dada tidak mendukung TB -> lakukan TST/IGRA. Jika hasil
nya positif maka berikan TPT, jika hasil negatif maka di observasi

 Bila TST/IGRA, TCM dan Rontgen dada tidak tersedia, maka dokter menentukan
diagnosis TB atau bukan, jika bukan TBC maka berikan TPT

 Jika hasil TST adalah 7 mm, dianggap positif karena baru berkontak dengan penderita
TBC (indurasi >/ 5 mm)
 Step selanjutnya yang akan dilakukan pada Bapak Ferdy adalah menilai apakah ada
kontraindikasi untuk pemberian TPT

 Regimen TPT yang diberikan untuk Bapak Ferdy adalah 3HP (INH dan Rifapentin)
dengan durasi pemberian obat selama 3 bulan, interval pemberian TPT mingguan. TPT
yang diberikan adalah KDT HP 300mg/300 mg

 Monitoring dan Evaluasi pengobatan TPT pada Bapak Ferdy adalah dengan melakukan
monitoring 1x dalam sebulan terhadap evaluasi munculnya gejala TBC, efek samping
obat yang dapat timbul, dan kepatuhan juga keteraturan minum obat. Jika pada saat
kontrol evaluasi bulanan tidak ditemukan masalah, maka pemberian TPT dapat
diberikan untuk bulan berikutnya.

 Pengobatan (3HP) Bapak Ferdy dikatakan pengobatan lengkap jika Bapak Ferdy telah
berhasil mengkonsumsi 12 dosis selama 3 bulan atau minimal 11 dosis selama 120 hari

Anda mungkin juga menyukai