DINAS KESEHATAN
UPT. PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
IDI TIMUR
Jln. Banda Aceh-Medan Km 385 Snb. Teungoh Snb. Muku Idi Timur
I. Pendahuluan
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
tuberkulosis(TB) yang dikenal dengan nama Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian besar
kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
TB Sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
didunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS(Directly Observed Treatment,
Shortcourse Chemoteraphy) telah diterapkan di banyak Negara sejak tahun 1995.
Ditambah Koinfeksi TB sering terjadi pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang
memiliki kemungkinan 30 kali lebih beresiko sakit TB dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.
Lebih dari 25% kematian pada ODHA disebabkan oleh TB.
III. Tujuan
Tujuan dari tatalaksana pasien TB adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat TB serta sekaligus pencegahan penularan TB.
2. Diagnosis TB
Klien mengambil hasil pemeriksaan sputum dari labolatorium. (TB. 05)
Jika hasil pemeriksaan BTA SPS minimal 1 dari uji dahak (+) maka ditetapkan
sebagai pasien TB.
Jika hasi uji BTA SPS semuanya (-) maka perlu pemeriksaan klinis dan
penunjang (foto thoraks)
Jika hasil pemeriksaan klinis dan penunjang mendukung TB maka di diagnosis
TB BTA Neg(-) Rotgen (+)
Klien dibuatkan kartu pengobatan pasien (TB 01)
Klien dibuatkan Kartu Identitas Pasien. (TB 02)
Klien di register di TB 03 Faskes
3. Pengobatan
4. Pasien diberi penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak di TB 05 atau
TB 09 jika pasien tersebut rujukan dari faskes lain.
5. Untuk pasien dengan hasil BTA(+) atau BTA(-) Rotgen(+) dan ekstra paru,
diberikan pengobatan dengan OAT kategori I sesuai dengan berat badan pasien.
Dengan dosis pemberian sesuai tabel sebagai berikut :
Kemudian diperiksa dahak ulang pada akhir bulan ke V, bila hasil negative
dilanjutkan pengobatannya, dan dilakukan pemeriksaan ulang pada bulan ke VI
atau akhir pengobatan.
Pasien yang berumur 60 tahun ke atas, dosis maksimal untuk streptomisin adalah
500 mg tanpa memperhatikan berat badan
Untuk wanita hamil, lihat pengobatan TB dalam keadaan khusus
Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan aquabidest
sebanyak 3,7 mL sehingga menjadi 4 mL (1 mL = 250 mg)
Bila hasil pemeriksaan pada bulan ke VI negative dan pada awal pengobatan
positif pasien dinyatakan sembuh.
Dan bila pada akhir pengobatan hasil negative dan pada awal pengobatan
negative dengan rotgen positif pasien dikatakan pengobatan lengkap.
6. Tes Cepat HIV Pada Pasien TB
Petugas TB menjelaskan pentingnya melakukan tes HIV
Petugas TB menganjurkan untuk melakukan tes HIV
Petugas mengisi form TIPK(Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan)
Petugas membuat rujukan ke labolatorium untuk tes HIV
Bila hasil positif, petugas memberikan rujukan ke Unit HIV untuk berkolaborasi
TB-HIV
VI. Sasaran
1. Semua pasien yang berkunjung di puskesmas
2. Pasien yang menjadi suspek
3. Pasien dengan hasil BTA(+), BTA(-)Ro(+), Ekstra Paru
4. Pasien gagal pengobatan/ kambuh
5. Semua pasien penderita TB