Anda di halaman 1dari 4

Irwan. 2017. Etika dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: CV.

Absolute Media

Adventus, Made Merta Jaya, Donny Mahendra. 2019. Buku Ajar Promosi Kesehatan. Jakarta:
Universitas Kristen Indonesia

Yanitawati, Ai Mardhiyah, Efri Widianti. 2017. Hubungan Perilaku Sakit Dalam Aspek
Psikososial Dengan Kualitas Hidup Remaja Thalasemia. Bandung: Universitas Padjajaran

Zaraz Obella Nur Adliyani. 2015. Pengaruh Perilaku Individu terhadap Hidup Sehat.
Lampung: Fakultas Kesehatan Universitas Lampung

Perilaku Kesehatan: Perilaku Sehat dan Perilaku Sakit

Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. Peri berarti cara berbuat kelakuan
perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan. Sebagian terbesar
perilaku ini merupakan perilaku yang dibentuk, perilaku yang diperoleh, perilaku yang
dikendalikan oleh pusat kesadaran atau otak (kognitif).

Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas kegiatan organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia,
pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentagan yang sangat luas. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku
(manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Perilaku kesehatan adalah tanggapan seseorang terhadap rangsangan yang berkaitan


dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan. Respons
atau reaksi organisme dapat berbentuk pasif (respons yang masih tertutup) dan aktif (respons
terbuka, tindakan yang nyata atau practice/psychomotor). Menurut Notoatmodjo (2003),
rangsangan yang terkait dengan perilaku kesehatan terdiri dari empat unsur, yaitu sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan.

Perilaku seseorang akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang itu sendiri. Perilaku
yang baik dan positif akan berdampak positif pula terhadap kesehatannya.

 Perilaku Sehat
Perilaku sehat adalah suatu respon seseorang terhadap rangsang dari luar untuk menjaga
kesehatan secara utuh atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan
bilamana sakit. Terbentuknya perilaku sehat disebabkan oleh tiga aspek antara lain yaitu:
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia yang melalui proses belajar atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki. Terbentuknya pengetahuan sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Definisi lain perilaku sehat
adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya atau pola/ gaya hidup sehat (healthy life
style).

Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri,
penjagaan kebugaran melalui olah raga dan makanan bergizi. Perilaku sehat ini diperlihatkan
oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-
betul sehat (Notoatmodjo, 2007; 2010)

Perilaku sakit dapat dikonseptualisasikan sebagai respon seseorang terhadap ancaman


kesehatan yang dirasakan. Munculnya perilaku sakit pada individu sakit bisa dianggap
perilaku yang normal. Namun bila perilaku sakit pada individu tersebut menimbulkan aspek
psikososial yang berlebihan dan mengarah negatif, maka perilaku sakit pun akan menjadi
perilaku sakit abnormal.

Perilaku sehat ini mencakup antara lain:

1. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disini dalam arti
kualitas (mengandung zat – zat gizi yang diperlukan tubuh), dan kuantitas dalam arti
jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
2. Olahraga teratur. Mencakup kualitas (gerakan), dan kuantitas dalam arti frekuensi dan
waktu yang digunakan untuk olahraga. Dengan sendirinya kedua aspek ini akan
tergantung dari usia, dan status kesehatan yang bersangkutan.
3. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai
macam penyakit. Ironisnya kebiasaan merokok ini, khususnya di Indonesia, seolah-
olah sudah membudaya. Hampir 50% penduduk Indonesia usia dewasa merokok.
Bahkan dari hasil suatu penelitian, sekitar 15% remaja kita telah merokok. Inilah
tantangan pendidikan kesehatan kita.
4. Tidak minum minuman keras dan narkoba. Kebiasaan minum miras dan
mengkonsumsi narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya lainnya) juga
cenderung meningkatkan. Sekitar 1% penduduk Indonesia dewasa diperikirakan
sudah mempunyai kebiasaan minum miras ini.
5. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan untuk
penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orang untuk bekerja keras
dan berlebihan, sehingga waktu istirahat berkurang. Hal ini juga dapat membahayakan
kesehatan.
6. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja dan akibatnya bermacam-
macam bagi kesehatan. Lebih – lebih sebagian akibat dari tuntutan hidup yang keras
seperti diuraikan diatas. Kecenderungan stres akan meningkat pada setiap orang. Stres
tidak dapat kita hindari, yang penting dijaga agar stres tidak menyebabkan gangguan
kesehatan, kita harus dapat mengendalikan atau mengelola stres dengan kegiatan-
kegiatan yang positif.
7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan. Misalnya: tidak berganti-
ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan.

 Perilaku Sakit

Perilaku sakit ini mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya
terhadap sakit, pengetahuan tentang: penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit, dan
sebagainya. Dapat pula diartikan tentang bagaimana seseorang menanggapi rasa sakit dan
penyakit yang bersifat respons internal (berasal dari dalam dirinya) maupun eksternal (dari
luar dirinya), baik respons pasif (pengetahuan, persepsi, dan sikap), maupun aktif (praktik)
yang dilakukan sehubungan dengan sakit dan penyakit.

Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau
tubuhnya,mendefinisika dan menginterpretasikan gejala yang dialami, melakukan upaya
penyembuhan, dan penggunaan system pelayanan kesehatan. Seorang individu yang merasa
dirinya sedang sakit, perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme koping.

Menurut Sarwono dalam Soekidjo (2004) yang dimaksud dengan perilaku sakit sebagai
berikut : Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang
sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Perilaku sakit menurut Suchman adalah tindakan
untuk menghilangkan rasa tidak enak atau rasa sakit sebagai akibat dari timbulnya gejala
tertentu.

Menurut Sri Kusmiyati dan Desmaniarti dalam Irwan (2014), terdapat tujuh perilaku
orang sakit yang dapat diamati yaitu; fearfullness (merasa ketakutan), regresi (kecemasan),
egosentris, terlalu memperhatikan persoalan kecil, reaksi emosional tinggi, perubahan
persepsi terhadap orang lain, serta berkurangnya minat.

Penyebab perilaku Sakit Menurut Mechanic sebagaimana diuraikan oleh Soekidjo (2004)
bahwa penyebab perilaku sakit itu sebagai berikut :

1. Dikenal dan dirasakannya tanda dan gejala yang menyimpang dari keadaan normal.
2. Anggapan adanya gejalan serius yang dapat menimbulkan bahaya.
3. Gejala penyakit dirasakan akan menimbulkan dampak terhadap hubungan dengan
keluarga, hubungan kerja, dan kegiatan kemasyarakatan.
4. Frekuensi dan persisten (terus-menerus, menetap) tanda dan gejala yang dapat dilihat.
5. Kemungkinan individu untuk terserang penyakit.
6. Adanya informasi, pengetahuan dan anggapan budaya tentang penyakit.
7. Adanya perbedaan interpretasi tentang gejala penyakit.

Anda mungkin juga menyukai