Anda di halaman 1dari 6

SYAFITRI NUR ANNISA

201832005
1. Untuk meningkatkan Nilai Hidup, anda harus memberdayakan diri 4 potensi : Fisik, Mental,
Emosi dan Rohani.. Berikan masing masing 3 usaha yang sedang anda berdayakan.

Untuk meningkatkan nilai hidup dan kualitas diri saya, saat ini saya sedang memaksimalkan
dan mengusahakaan yg terbaik bagi diri saya untuk investasi masa depan yaitu
 . Kompetensi Intelektual
Sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan intelektual individu (dapat berupa
pengetahuan, keterampilan, pemahaman professional, pemahaman kontektual, dan lain-lain)
yang bersifat relative stabil ketika menghadapi permasalahn ditempat kerja, yang dibentuk
dari sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal, serta kapasitas pengetahuan
kontekstual (Nahapiet & Ghoshal, 1998:245
Disini salah satu ikhtiar saya untuk meningkatkan potensi fisik/ intelektual saya dengan cara
Berprestasi Kepastian Kerja
Inisiatif Penguasaan Informasi
Berfikir Analitik Berfikir Konseptual
Keahlian Praktikal Kemampuan Linguistik Kemampuan Naratif

 Kompetensi Emosional
Karakter sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan untuk menguasai diri dan
memahami lingkungan secara objektif dan moralis sehingga pola emosinya ralatif stabil
ketika menghadapi berbagai permasalahan di tempat kerja yang terbentuk menjadi senergi
antara watak, konsep diri, motivasi internal serta kapasitas pengetahuan mental/emosional
(Spencer & Spencer, 1993:35).
Yang saya usahakan untuk meningkatkan diri saya di bagian emosional adalah :
 kecerdasan dalam mengendalikan emosi, bagaimana seseorang menyadari bagaimana
emosinya bereaksi dengan kondisi dan situasi tertentu.
 Pengetahuan atas diri pribadi, kesadaran diri, sensivitas sosial, empati da kemampuan untuk
berkomunikasi dengan sukses terhadap orang lain
 Kompetensi Spritual
Karakter dan sikap yang merupakan bagian dari kesadaran yang paling dalam pada
seseorang yang berhubungan dengan sadar yang tidak hanya mengakui keberadaan nilai
tetapi juga kreatif untuk menemukan nilai-nilai baru (Zohar & Mashall, 2000:1)
1. Kemampuan bersikap fleksibel atau adaptif
2. Tingkat kesadaran diri yang tinggi
3. Kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi penderitaan
4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit
5. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai.
6. Keengganan untuk membuat kerugian yang tidak perlu
7. Kecenderungan untuk melihat segala sesuatu secara holistic
8. Kecenderungan untuk selalu bertanya mengapa
9. Memiliki kemudahan untuk melawan konvensi
Kecerdasan dalam memahami hubungan dengan kekuatan yang lebih tinggi dari
manusia, yaitu Tuhan
SQ memberikan arah/kompas hidup dalam bermimpi dan mencapai cita-cita

2. Hambatan dalam proses pemberdayaan diri di tempat kerja , ada tantangan internal { Diri
sendiri } maupun External dari tempat kerja , berikan masing masing 3 tantangan .

Hambatan dari internal yg membuat diri tidak berkembang

 Kurangnya rasa percaya diri


 Dalam strruktur organisasi di perusahaan secara umum berlaku sistem piramida. Semakin
tinggi jabatan maka jumlah jabatan yang tersedia semakin sedikit sehingga semakin
kompetitif. Menghadapi kompetisi untuk mengisi jabatan yang lebih tinggi memerlukan
kepercayaan diri yang tinggi. Rasa tidak yakin akan kompetensi diri ini membuat kurang
optimalnya dalam proses seleksi pengisian jabatan.
 Kurangnya Kesadaran Diri tentang   Kekuatan-kekuatan diri, Pengetahuan,
keterampilan diri Hal ini menghambat seseorang untuk menemukan tujuan kariri yang cocok
untuk dirinya. Kecocokan dengan aspirasi dan kemampuan diri ini sangat penting,
menentukan apakah dalam menjalani karirnya seseorang akan mencurahkan energi secara
maksimal atau tidak.

 Ketidakmampuan Berkomunikasi Secara Efektif


Masalah terbesar dalam lingkungan serba cepat, beban kerja yang tinggi dan informasi yang
membludak adalah adalah ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif. Kesalahan dalam
komunikasi terletak pada tidak jelasnya pesan seperti yang dimaksudkan pemberi pesan.
Solusinya adalah luangkan waktu untuk mengkomunikasikan pesan Anda dengan jelas dan
efektif.

Dari segi Eksternal (diluar dari diri sendiri)


 Kurangnya informasi untuk mengembangkan karir.
Seseorang kadang tidak memahami jalur karir di perusahaan sehingga kurang focus untuk
mempersiapkan kompetensi pribadinya menuju jalur karir berikutnya yang lebih tinggi.
Selain itu, kriteria-kriteria  dan persyaratan untuk mendapatkan promosi jabatan sering tidak
dipahami. Apakah suatu jabatan yang lebih tinggi memerlukan persyaratan-persyaratan
semacam sertifikasi, pelatihan khusus, lamanya masa kerja, dll.

 Kurangnya Jaringan yang mendukung


Dalam buku 7 Keajaiban Rezeki karya Ippho Santosa, salah satu yang mentukan kesuksesan
kita adalah apa yang disebut sebagai sepasang bidadari, yaitu keberadaan keluarga yang
member dukungan terhadap karir kita. Tak kalah pentingnya juga adalah jejaring di
lingkungan Kantor. Tak jarang keputusan diambil berdasarkan rekomendasi teman atau
atasan yang “mengenal” kita.

 Faktor tradisi budaya


Pada setiap budaya, seseorang mengalami tekanan untuk mengembangkan suatu pola
kepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukan budayanya. Kelompok
menetapkan budaya sebangai model untuk pola kepribadian yang disetujui dan
menekankan individu-individu yang tergantung didalamnya untuk berprilaku sesuai
dengan norma budaya kelompok yang bersangkutan. Karena tekanan tersebut, individu
akhirnya menyesuaikan diri mengkuti pola perilaku yang telah ditetapkan kelompok, dan
pada akhirnya prilaku tersebut menetap menjadi kecenderungan pola piker individu.

3. Kompetensi sebagai modal karyawan utk meraih Prestasi. Berikan 3 contoh cara
memberdayakan dan meningkatkan kompetensi yg anda miliki.

 Kompetensi Intelektual
Sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan intelektual individu (dapat berupa
pengetahuan, keterampilan, pemahaman professional, pemahaman kontektual, dan lain-lain)
yang bersifat relative stabil ketika menghadapi permasalahn ditempat kerja, yang dibentuk
dari sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal, serta kapasitas pengetahuan
kontekstual (Nahapiet & Ghoshal, 1998:245)
Berprestasi Kepastian Kerja
Inisiatif Penguasaan Informasi
Berfikir Analitik Berfikir Konseptual
Keahlian Praktikal Kemampuan Linguistik Kemampuan Naratif

 Kompetensi Emosional
Karakter sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan untuk menguasai diri dan
memahami lingkungan secara objektif dan moralis sehingga pola emosinya ralatif stabil
ketika menghadapi berbagai permasalahan di tempat kerja yang terbentuk menjadi senergi
antara watak, konsep diri, motivasi internal serta kapasitas pengetahuan mental/emosional
(Spencer & Spencer, 1993:35).

(d) Kompetensi Rohani

 Kompetensi Sosial
karakter sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan untuk membangun simpul-
simpul kerja sama dengan orang lain yang relatif bersifat stabil ketika menghadapi
permasalahan di tempat kerja terbentuk melalui sinergi antar watak, konsep diri, motivasi
internal serta kapasitas pengetahuan sosial (Imam Sugeng, 2002:200)

4. Disiplin dan tertib ternyata sangat berbeda, Seorang pemimpin tidak hanya mengupayakan
timnya agar tertib tapi lebih ke Disiplin. Berikan 3 contoh tertib dan 3 contoh disiplin beserta
alasannya.
Perbedaan disiplin & tertib
Disiplin sebagai kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari
dalam diri sendiri. Sedangan tertib berarti seperangkat peraturan yang berlaku untuk menciptakan
kondisi yang tertib dan teratur. Kepatuhan dan ketaatan pemimpin terhadap berbagai aturan dan tata
tertib yang berlaku di perushaan itu bisa disebut dengan disiplin pemimpin. Sedangkan peraturan,
tertib dan berbagai ketentuan lainnya yang bertujuan mengatur perilaku pemimpin disebut disiplin
perushaaan.

Contoh Pemimpin Tertib :


- Memelihara dan meningkatkan keuthuan, kekompakaan dan persatuan untuk
menciptkaan suasana kerja yg baik sesuai harapan perusahaan
Mentaati ketentuan jam kerja.
- Melakukan check in pada waktu masuk kerja dan check out pada
waktu pulang kerja.
- Tidak mengganggu pekerjaan orang lain

Contoh Pemimpin Disiplin :


- Hubungan Kemanusiaan
Hub kemanusiaan yg harmonis dapat memotivasi kedisiplinan yang baik
- Sanksi Hukum
Sanksi Hukuman Berperan Penting dalam memeilhara kedisiplinan
- Keadilan
Keadilan sangat Berpengarhu terhadap kedisiplinan pemimpin, sifatny sama rata

5. Asertiv adalah Kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan
dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
perasaan pihak lain”
Saya akan mencontohkan kalimat asertif dalam kehidupan sehari-hari :
a) Terjadi kesalah pahaman dalam WA Group Perusahaan : “Mohon maaf Bapak dan Ibu,
sekira nya menurut saya diskusi ini dilanjutkan dengan pertemuan di lewat zoom atau
pertemuan lansgung dikantor. Karena bagaimanapun komunikasi dengan telefon tidak
akan membuat semua maksud dan tujuan akan tersampaikan dengan baik. Ada pun
beberapa point di atas akan kita jadikan bahasan dan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan tersebut.”

b) Terjadi trouble dalam melaksanakan tugas kantor dan saya sebagai ketua suatu divisi :
“rekan-rekan sekalian, sebagaimana yang telah di evaluasi oleh bapak GM bahwa divisi
kita ini telah mengalami penurunan performa kerja dalam quartal ke 3 di Tahun 2021
ini. Saya tidak akan menyalahkan salah satu dari kalian walaupun kinerja kalian saya
yakin sudah dimaksimalkan. Tapi sebagai kepala divisi ini saya mohon kepada kita semua
di divisi ini untuk meningkatkan kinerja nya lagi, memperbaiki kemampuan ataupun hal
yang memang kurang untuk ditingkatkan dan tentu untuk tetap semangat dalam
bekerja. Saya ingin divisi kita kinerja nya meningkat berbanding dengan semakin erat
nya solidaritas tim ini agar kinerja kita selalu baik.”
c) Terjadi penurunan kinerja karyawan dalam perusahaan :

“Fauzi apakah kamu tau maksud saya memanggil kamu kesini? Tentu nya ini semua
berkaitan dengan kinerja dan perilaku kamu selama kamu bekerja di tempat ini. Saya
yakin selama kamu disini kamu sudah berusaha untuk menghasilkan kinerja terbaik di
diri kamu selama ini. Namun ada beberapa point yang mungkin menjadi alasan untuk
mempertimbangkan lagi mengenai keberadaan kamu di perusahaan ini. Dengan ini saya
menyatakan kamu di berhentikan dari tempat kami ini. Namun saya berharap kamu
belajar dari kesalahan ini dan dapat belajar lagi tempat lain. Satu hal yang perlu kamu
ingat, kamu benar-benar gagal Ketika kamu berhenti mencoba dan berhenti
memperbaiki diri sendiri.”

d) Ketika menentukan pilihan untuk mengambil jurusan yang kita inginkan dibandingkan
orang tua saran : “Maaf, Mah, setelah Syafitri pertimbangkan kembali selama ini juga
syafitri mencoba menggali potensi diri dan minat diri. Tanpa bermaksud membangkan
menurut dengan Ayah Mamah tapi syafitri rasa jika mengambil Akuntansi akan
membuat Rudi lebih nyaman dalam menjalani pembelajaran itu dari pada belajar di
Jurusan Hukum. Syafitri berjanji akan belajar dengan serius dalam menjalankan pilihan
fitri.”

e) Menolak ajakan teman untuk keluar rumah karena sedang PPKM darurat

i :”maaf ya Annisa, fitri tidak bisa keluar rumah karna kamu tau sendiri kit sedang
menghadapi virus Covid 19 alangkah baiknya untuk sementara waktu kita bermain &
komunikasi by WA saja sampai waktu membaik”
Kalimat Aservatif lain yaitu
- Izinkan saya untuk mengemukakan pendapat
- Maaf
- Izinkan saya untuk meluruskan duduk permasalahaan yang sebenarnya
- Izinkan saya untuk memberikan informasi bahwa
- Mohon maaf atas ketidaknyamanan Yang terjadi, namun sebagai informasi kami
menyampaikan Bahwa ....

Anda mungkin juga menyukai