Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fahmi Kodrat Khoeril Ilmi

NIM : 1810010119
Mata Kuliah : PLKH Perancangan Peraturan Peraturan Perundang-
undangan

Lembar Jawaban UAS

1. Undang-undang nomor 10 tahun 2004 menjadi tidak berlaku karena dalam


pertaturan tersebut tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan .masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung
perkembangan kebutuhan masyarakat mengenai aturan pembentukan
peraturan perundang-.undangan yang baik sehingga perlu diganti.
Kekurangan yang terdapat pada Undang-UndangNomor 10 Tahun 2004 yaitu
materi dari Undang-Undang Nomor 10 .Tahun 2004 banyak yang
menimbulkan kerancuan atau multitafsir sehingga tidak memberikan suatu
kepa stain hukum. Kemudian teknik penulisan rumusan banyak yang tidak
konsisten, terdapat materi baru yang perlu diatur sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan hukum dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan.

2. Menurut pendapat saya, putusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi


sudah sesuai dengan prosedur. Alasan yang melatar belakangi adalah ketika
Mahkamah Konstitusi memutus suatu perkara, yang menjadi sumber
rujukan .adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, sehigga ketika masyarakat berpendapat bahwa perkara Undang-Undang
Cipta Kerja tidak diputus sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 adalah hal yang .keliru. Terdapat kesalahpahaman berfikir dalam
masyarakat.
3. Pasca putusan MK, pembentukan PT Perorangan dan proses perizinan tetap
dapat .diimplementasikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri
Koordinator .Perekonomian dalam konferensi pers secara daring menyatakan
bahwa Airlangga Hartanto, mengungkapkan setidaknya terdapat enam sektor
yang dinyatakan tetap beroperasi yakni operasional Lembaga Pengelola
Investasi . (LPI) atau Indonesia Investment Authority, Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK), Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM dan Koperasi,
Kemudahan Berusaha di Bidang Perpajakan, Pelaksanaan kegiatan Perizinan
Berusaha dan OSS, serta .Ketenagakerjaan. Salah satu hal yang sempat
dipertanyakan oleh beberapa pihak adalah pelaksanaan perizinan berusaha
melalui Online Single Submission (OSS). Dalam kesempatan tersebut, Airlangga
menegaskan bahwa kemudahan berusaha di bidang perpajakan dan
pelaksanaan kegiatan perizinan .berusaha melalui OSS tetap berjalan dengan
baik. Hal tersebut berlaku untuk perizinan berusaha yang baru maupun untuk
yang mengajukan perpanjangan. Untuk UMKM dan koperasi mencakup
kemudahan perizinan usaha melalui perizinan tunggal .perseroan, kemudahan
mendapat sertifikasi halal yang biayanya ditanggung pemerintah dan alokasi
pengadaan barang jasa pemerintah, dan kemudahan berusaha bidang
perpajakan, pelaksanaan kemudahan berusaha melalui OSS .tetap berjalan
seperti biasa, baik untuk perizinan usaha baru dan perpanjangan.

4. Terdapat beberapa asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang


harus ditaati berdasarkan Pasal 5 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, yaitu seperti sebagai
berikut
a. kejelasan tujuan: bahwa setiap Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan harus mempunyai tujuan yang jelas yang hendak dicapai.
b. kelembagaan atau pejabat pembentuknya: bahwa setiap jenis Peraturan
Perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga negara atau pejabat
Pembentuk Peraturan Perundang-undangan yang berwenang. Peraturan
Perundang-undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila
dibuat oleh lembaga negara atau pejabat yang tidak berwenang.
c. kesesuaian di antara jenis, hierarki, dan materi muatan; bahwa dalam
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus benar-benar
memperhatikan materi muatan yang tepat sesuai dengan jenis dan hierarki
Peraturan Perundang-undangan.
d. dapat dilaksanakan: bahwa setiap Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan harus memperhitungkan efektivitas Peraturan Perundang-undangan
tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis, sosiologis, maupun yuridis.
e. kehasilgunaan dan kedayagunaan: bahwa setiap Peraturan Perundang-
undangan dibuat karena memang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat
dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5. Hal yang menjadi dasar ketidaksesuaian antara Asas Kejelasaan Tujuan dengan
UU .Cipta Kerja yaitu melihat pada tujuan dibentuknya UU Cipta Kaya
termuat dalam Pasal 3, yang menyatakan Undang-Undang ini dibentuk dengan
tujuan untuk: menciptakan dan meningkatkan lapangan kerja dengan
memberikan .kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan terhadap koperasi
dan UMK-M serta industri dan perdagangan nasional sebagai upaya untuk
dapat menyerap tenaga kerja Indonesia .yang seluas-luasnya, dengan tetap
memperhatikan keseimbangan dan kemajuan antar daerah dalam kesatuan
ekonomi .nasional; penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan
dengan .keberpihakan, penguatan, dan perlindungan bagi koperasi dan UMK-
M serta industri nasional; penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang
berkaitan dengan peningkatan ekosistem investasi, .kemudahan dan percepatan
proyek strategis nasional yang berorientasi pada kepentingan nasional .yang
berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi nasional dengan
berpedoman pada haluan ideologi Pancasila asing. Pengaturan demikian tidak
sesuai dengan prinsip negara yang berdaulat dan tidak sesuai dengan tujuan
awal undang-undang yang diatur dalam Pasal 3

Anda mungkin juga menyukai