SD NEGERI TERUMAN
Disusun Oleh :
BAB I ………………………………………… 1
Pendahuluan …………………………………. 1
1. Latar Belakang Masalah …………….. 1
2. Rumusan Masalah ……. …………….. 2
BAB II ………………………………………… 3
BAB IV ………………………………………… 6
A. Kesimpulan ………………………………….. 6
B. Saran………………………………………….. 6
BAB V …………………………………………. 7
A. Dokumentasi ………………………………… 8
B. Lembar Observasi …………………………… 8
C. Transkip Wawancara ………………………… 8
D. Instrumen …………………………………….. 9
Pendahuluan
Latar Belakang
Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadi demoralisasi pada masyarakatnya. Didalam
era globalisasi yang meningkat faktor social interaksi masyarakat kurang. Banyak pakar,
filsuf, dan orang-orang bijak yang mengatakan bahwa faktor moral (akhlak) adalah hal utama
yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membangun sebuah masyarakat yang tertib,
aman dan sejahtera. Salah satu kewajiban utama yang harus dijalankan oleh orang tua kepada
anak-anak kita. Nilai-nilai moral kepada anak-anak kita. Nilai-nilai moral yang ditanamkan
akan membentuk karakter (akhlak mulia) yang merupakan pondasi penting bagi terbentuknya
sebuah tatanan masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Rumusan Masalah
Saya telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan
dalam pembahasan. Adapun beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara
lain:
1.Apa pengertian pendidikan karakter itu?
2.Bagaimana pendidikan karakter di sekolah melalui budaya?
3.Bagaimana pendidikan karakter dengan kegiatan extrakulikuler?
4.Bagaimana prinsip pendidikan karakter di sekolah dasar berbasis kelas?
5.Bagaimana peran masyarakat buat lingkungan sekolah?
Kajian Teori
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penyusunan makalah ini bertujuan untuk:
1.Menjelaskan pengertian pendidikan karakter.
2.Menjelaskan bagaimana pendidikan karakter disekolah dasar.
3.Menjelaskan tentang pentingnya pendidikan karakter.
4 Menjelaskan tentang prinsip pendidikan karakter di sekolah dasar.
5.Menjelaskan tentang dampak pendidikan karakter di sekolah dasar.
Pendidikan Karakter
Karakter ialah sikap, sifat, tingkah laku atau watak yang mencerminkan kepribadian
seseorang dan karakter terbentuk secara perlahan-lahan yang merupakan hasil internalisasi
dari berbagai nilai kebijakan yang diyakini kemudian di apliksikan dengan cara bertindak.
Kebijakan berasal dari sejumlah nilai, moral, dan norma yang diyakini kebenarannya dan
terwujud dalam membangun interaksi antara manusia dengan Tuhan, masyarakat, lingkungan,
bangsa dan negara, serta dengan diri sendiri. Interaksi itulah yang menimbulkan penilaian
baik-buruknya karakter seseorang.
Saat ini mulai marak dibicarakan mengenai pendidikan karakter. Tetapi yang masih umum
diterapkan mengenai pendidikan karakter ini masih pada taraf jenjang pendidikan pra sekolah
(taman bermain dan taman kanak-kanak). sementara pada jenjang sekolah dasar dan seterusnya
masih sangat-sangat jarang sekali. kurikulum pendidikan di Indonesia masih belum menyentuh
aspek karakter ini, meskipun ada pelajaran pancasila, kewarganegaraan dan semisalnya, tapi itu
masih sebatas teori dan tidak dalam tataran aplikatif. Padahal jika Indonesia ingin memperbaiki
mutu SDM dan segera bangkit dari ketinggalannya, maka indonesia harus merombak istem
pendidikan yang ada saat ini.
Hasil Observasi
Menilai dari pendidikan karakter di SD Negeri Teruman siswa siswi nya masih
natural terutama pada aspek pendidikan dan pada aspek sopan dan santun
Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni
sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi). Anak harus
mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan
itu mencakup sekurang-kurangnya tiga hal paling mendasar, yaitu:
1.Afektif yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi
pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi estetis.
2.Kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan
mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.Psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis,
kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.
Siswa siswi SD Negeri Teruman tergolong bisa membantu karakter siswa terutama melalui seni
Tari, melukis serta lomba menghafal sejarah tentang kemerdekaan Indonesia
Dengan demikian bisa memberikan motivasi kepada siswa
Siswa siswi SD Negeri Teruman mempunyai banyak kegiatan extrakulikuler seperti pramuka,
Sebagai contoh pramuka ini bisa memberikan dorongan moral antar siswa untuk berinteraksi
Secara lebih dekat, menumbuhkan rasa percaya diri pada anak tersebut, dan juga mempunyai
jiwa bertanggungjawab dan tolong menolong
Dilingkup Kelas siswa diajarkan moral karakter kepada teman, guru, dan orang tua. Didalam
kelas siswa diharapkan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Contoh hal yang dilarang
yaitu membully teman sekelas atau bahkan bolos waktu pelajaran. Mencontek juga berdampak
buruk pada siswa karena itu bisa menjadi ketergantungan
Hasil yang kami peroleh bahwa di SD N Teruman telah menerapkan Pendidikan Karakter
secara baik. Dimana warga sekolah mempunyai nilai-nilai karakter yang sering diterapkan
dalam pelajaran sekolah dan kegiatan sekolah.
Dua cara pihak sekolah menerapakan Pendidikan Karakter kepada peserta didik, yaitu :
1. Teguran melalui lisan
Ketika peserta didik melakukan kesalahan seperti berkuku panjang, berambut panjang (siswa
laki-laki) akan ditegur secara langsung, bahkan dikenakan sanksi sesuai dengan tata tertib yang
berlaku di sekolah tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran berlangsung, Nilai-nilai Pendidikan
Karakter pun diterapkan.
• Nilai Religius : berdoa sebelum dan sesudah belajar, memberi dan menjawab salam,
berjabat tangan, shalat berjamaah.
• Nilai Jujur : Berani jujur tidak membawa buku pelajaran, menjawab soal tanpa mencontek.
• Nilai Toleransi : Menghargai perbedaan agama, menghargai teman yang berbeda suku.
• Nilai Disiplin : Masuk Kelas tepat waktu, Berbaris sebelum masuk kelas, Mengumpulkan
tugas tepat waktu, menggunakan pakaian seragam sesuai aturan.
• Nilai Kreatif : aktif dalam proses belajar mengajar.
• Nilai Mandiri: Mengerjakan tugas tidak mencontek.
• Nilai Rasa Ingin Tahu : Aktif bertanya kepada guru.
• Nilai Cinta Tanah Air : Upacara bendera setiap hari senin,
• Nilai Menghargai Prestasi : Memberi selamat kepada teman yang mendapat nilai terbaik.
• Nilai Bersahabat : Menerima kedatangan Tamu dari luar sekolah,
• Nilai Peduli Lingkungan :Memungut sampah yang berserakan, Membuang sampah pada
tempatnya.
• Nilai Peduli Sosial : Mengumpulkan sumbangan bila ada yang mendapat musibah, kerja
bakti.
• Nilai Tanggung Jawab : Melaksanakan tugas yang diberikan oleh sekolah secara tanggung
jawab dan mengerjakan dengan sungguh-sungguh.
Kesimpulan
Kesimpulan
Pendidikan diartikan sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik , beriman kepada sang pencipta, diri sendiri, sesama,
lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan,
termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
B.Saran
Diharapkan dengan diterapkannya pendidikan karakter di SD dapat membentuk pribadi siswa
yang unggul dalam berperilaku dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan moral-moral
pancasila dan agama. Untuk itu penerapan pendidikan karakter di SD sangat diperlukan,
sehingga kita dapat menjadi orang yang bermoral dan berpancasila.
Daftar Pustaka
http://doddywir.blogspot.com/pentingnya-pendidikan-karakter.html
(diakses tanggal 27 Oktober 2013).
Dokumentasi
Lembar Observasi
No Nam 1 2 3 4 1 2 3 4
a
Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Transkip Wawancara
Wawancara yang saya lakukan terhadap guru SD teruman yaitu membahas tentang
pendidikan karakter itu apa , tata cara kultur budaya dan extra kulikuler
Instrumen
Kepala sekolah/Guru