Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anggelina Apriyonika

Nim : 1900005321

Kelas : 6 G PGSD

Tugas Kajian Pengembangan Muatan Lokal

A. Latar belakang

Tari Persembahan sekapur sirih merupakan salah satu tarian yang menjadi ciri khas
tarian identik dengan pengajuan tepak sirih kepada orang atau tamu agung untuk memakan
sirih yang diberikan. Beranjak dari proses tarian ini diciptakan, yang akan diekspresikan
kedalam gerak dan simbol lainnya yang penuh makna. Tari Persembahan Sekapur Sirih yang
biasa disebut juga tari persembahan menjadi pembuka salah satu tarian dari Bengkulu. Sama
seperti dengan namanya, tari ini biasa digunakan untuk menyambut tamu. Dahulu, tari ini
digunakan untuk penyambutan raja atau pangeran. Dan saat ini, tarian Sekapur Sirih juga
digunakan ketika acara pernikahan.

Tari Persembahan Sekapur Sirih terdiri dari 5 penari atau lebih, biasanya dalam
jumlah ganjil. Diiringi dengan musik perpaduan antara gong, kulintang, suling, dan redap.
Alunan musik tersebut membawa mereka menari lemah gemulai dengan balutan busana dan
atribut lain khas dari daerah Bengkulu. Jumlah penari ganjil karena satu dari penari harus
membawa lengguai. Untuk keselarasan bentuk, penari pembawa lengguai berada di tengah
diantara yang lain. Lengguai tersebut biasanya diberikan kepada tamu agung sebagai bentuk
penghormatan.

Tarian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik tari persembahan “Sekapur
Sirih” Kota Bengkulu. Tari Persembahan merupakan salah satu tarian yang menjadi ciri khas
tarian identik dengan pengajuan tepak sirih kepada orang atau tamu agung untuk memakan
sirih yang diberikan. Beranjak dari proses tarian ini diciptakan, yang akan diekspresikan
kedalam gerak dan simbol lainnya yang penuh makna. Adapun tujuannya untuk mengetahui
makna dari simbol-simbol komunikasi yang terdapat dalam tari persembahan “sekapur sirih”.
Dalam menggunakan teori semiotik yang terbagi ke dalam tiga elemen utama, yakni tanda
(sign), acuan tanda (object), dan pengguna tanda (interpretant). Metode dalam penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif, jenis data yang digunakan data primer yang
diperoleh dari observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari jurnal, makalah dan dokumentasi.

B. Materi muatan lokal asli (Materi asli sebelum pengembangan dilengkapi gambar)

Tari Persembahan sekapur sirih merupakan salah satu tarian yang menjadi ciri khas
tarian identik dengan pengajuan tepak sirih kepada orang atau tamu agung untuk memakan
sirih yang diberikan. Beranjak dari proses tarian ini diciptakan, yang akan diekspresikan
kedalam gerak dan simbol lainnya yang penuh makna. Tari Persembahan Sekapur Sirih yang
biasa disebut juga tari persembahan menjadi pembuka salah satu tarian dari Bengkulu. Sama
seperti dengan namanya, tari ini biasa digunakan untuk menyambut tamu. Dahulu, tari ini
digunakan untuk penyambutan raja atau pangeran. Dan saat ini, tarian Sekapur Sirih juga
digunakan ketika acara pernikahan.

Tarian ini pertama kali dilaporkan oleh seorang pedagang Pasee, bernama
Hassanuddin Al-Pasee yang berniaga ke Bengkulu pada tahun 1468. Tapi, ada pula
keterangan dari Fhathahillah Al Pasee, yang pada tahun 1532 berkunjung ke tanah redjang.
Tari Persembahan Kejei pertama kali dibawakan saat pernikahan Putri Senggang dengan
Biku Bermano., yang menurut kisahnya buku pelaksanaan "kejei" tersebut disimpan di dalam
perut Biku Bermano. "Kejei" pertama kali dilaksanakan adalah kejei pernikahan Putri
Senggang dan Biku Bermano. Tari Persembahan sekapur sirih dipercaya sudah ada sebelum
kedatangan para biku dari Majapahit. Sejak para biku datang, alat musiknya diganti dengan
alat dari logam, seperti yang digunakan sampai saat ini. Acara kejei dilakukan dalam masa
yang panjang, bisa sampai 9 bulan, 3 bulan, 15 hari atau 3 hari berturut-turut. Tari ini adalah
tarian sakral yang diyakini masyarakat mengandung nilai-nilai mistik, sehingga hanya
dilaksanakan masyarakat Rejang dalam acara menyambut para biku, perkawinan dan adat
marga. Pelaksanaan tari ini disertai pemotongan kerbau atau sapi sebagai syaratnya. Pada
sebuah pertunjukan tari sekapur sirih ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, seperti
kostum, musik, properti dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa eleman yang wajib
diperhatikan sebelum pementasan tarian, yaitu:

a. Pertunjukan Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih umumnya ditampilkan oleh para penari wanita, namun ada juga yang
menambahkan penari pria sebagai penari pendukung. Untuk jumlah penari pada biasanya
terdiri dari 9 penari wanita dan 3 penari pria. Para penari pria ini biasanya berperan sebagai
pengawal dan pembawa payung. Sedangkan penari wanita berperan sebagai penari utamanya.
Gerakan dalam tarian ini didominasi oleh gerakan yang lemah lembut dari para penari.
Gerakan dalam tarian ini dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya gerakan melenggang,
sembah tinggi, merentang kepak, bersolek, dan gerakan berputar. Sedangkan untuk pola
lantai yang dimainkan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan tempat pementasan.

Salah satu keunikan dalam tarian ini adalah proses penyambutannya yang dikemas dalam
tarian. Di akhir tarian biasanya para penari akan menyuguhkan cerano berisi sekapur sirih
kepada tamu terhormat dan meminta mereka untuk mencicipinya. Hal ini dilakukan sebagai
symbol atau bukti bahwa para tamu tersebut menerima sambutan selamat datang dari
masyarakat.

b. Pengiring Tari Sekapur Sirih

Dalam pertunjukan Tari Sekapur Sirih biasanya diiringi oleh alunan musik tradisional seperti
gambus, rebana, biola, gendang, gong, serta kordeon. Musik tradisional tersebut dimainkan
secara apik oleh para pengiring dengan irama melayu yang khas, sesuai dengan lagu daerah
yang dinyanyikan. Selain sebagai pengiring, alunan musik tersebut biasanya menjadi acuan
untuk para penari dalam melakukan gerakan dan menentukan perubahan geraknya

Dalam perkembangannya, Tari Sekapur Sirih masih terus dilestarikan dan dikembangkan
hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditampilkan dalam setiap
pertunjukannya agar telihat menarik, tetapi tidak meninggalkan ciri khas serta keasliannya.
Tarian ini juga masih sering ditampilkan dalam acara penyambutan tamu penting. Walaupun
sebenarnya di Bengkulu masih ada beberapa jenis tarian penyambutan lainnya, tetapi Tari
Sekapur Sirih masih tetap menjadi tarian utama karena nilai-nilai dan filosofi yang ada
didalamnya.

Contoh gambar tari persembahan


C. SK KD

SK :

Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KD :

4.10 Merangkaikan gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan
menggunakan properti

D. Konsep Pengembangan

a. Pengembangan materi :

No GAMBAR KETERANGAN

1.
Memberi hormat selanjutnya
langsung ke gerakan fokus kedepan.

Selanjutnya memainkan tangan kiri


dan tangan kanan kaki gerakkan juga

Kemudian jongkok tangan sambil di


angkat

Kemudian berdiri lagi memainkan


tangan kiri dan tangan kanan
menngunakan selendang kaki di
gerakan juga

Dan kaki memutar kemudian jongkok


tangan menggenggam di telak ke
bahu
Setelah itu melambai tangan dan
berdiri dilanjukan dengan memainkan
tangan menggunakan selendang

Kemudian kaki diputar memberi


hormat

Dan memutar kebelakang memberi


salam.

b. Pengembangan media :

Media yang akan dibuat menggunakan “Video” interaktif beserta dengan cara menarikan
tarian.

Properti yang di gunakan : “Selendang”

Anda mungkin juga menyukai