Tari rakyat atau tari tradisional adalah tarian yang tumbuh dikalangan rakyat,
ragam tarian rakyat tumbuh menurut letak geografis, seperti daerah pegunungan,
dan pesisir pantai, hal ini yang membedakan bentuk dan dinamika tariannya
yang bersifat turun temurun.
B. KONSEP HASTASAWANDA
Hasta sawanda adalah delapan ketentuan normatif yang menjadi satu kesatuan
untuk dapat diterapkan bagi seorang penari agar bisa membawakan tarian
dengan baik.
a) Pacak : keseluruan ekspresi gerak pada setiap tarian tertentu.
b) Pancat : pola kesinambungan antara motif gerak dengan gerak yang
lain
c) Ulat : ekspresi wajah pada saat menari untuk mencapai dramatik
peran yang dibawakan.
d) Lulut : Hafal keseluruhan dengan insting.
e) Wiled : kreativitas penari yang diterapkan oleh seorang penari yan
merupakan gaya pribadi setiap penari.
f) Luwes : Gerak penari yang selalu enak dalam pandangan.
g) Irama : ketukan-ketukan tertentu yang mengatur cepat lambatnya
gerakan tarih.
h) Gendhing : Seorang penari harus memahami dan menerapkan bentu-
bentuk gendhing.
Dapat diringkas menjadi 3 unsur yang penting yaitu :
1. Wiraga : merupakan ringkasan dari pacak, pancat, dan lulut
2. Wirama : merupakan ringkasan dari irama dan gendhing
3. Wirasa : pengunkapan rasa sebagai perwujudan bentuk dan isi dari
perwatakan tari, ringkasan dari ula, luwes dan wiled.
Lenggut atau Angguk adalah gerakan yang dilakukan pada saat berlutut
(jèngkèng), mula-mula kepala digerakkan ke depan, kemudian
diturunkan dan ditarik ke arah tubuh dengan gerakan memutar perlahan
dan lemah gemulai. Saat mengikuti gerakan kepala ini bagian atas tubuh
mula-mula condong ke depan, kemudian lurus lagi.
Gedheg adalah gerakan khusus untuk tari putra gagahan. Gebes untuk
para raksasa (tidak termasuk pacak gulu baku).
2. Gerak Tangan
Beberapa gerakan tangan yang dikenal dalam tarian Surakarta antara
lain sebagai berikut.
3. Gerak Badan
Lèyèk (condong) adalah gerakan berdiri dengan kedua kaki saling
berdekatan, berat tubuh dialihkan ke satu kaki, sehingga tubuh condong
ke satu sisi. Kepala berpaling ke sisi yang sama. Ketika berdiri dalam
tanjak, posisi kaki disesuaikan. Jika tubuh condong ke sisi kiri, kaki
berubah ke tanjak kanan, dan sebaliknya.
Hoyog
Engkyek
Gerakan badan dicondongkan ke kiri atau ke kanan, dengan sikap tangan lurus
ke samping. Polatan, yaitu gerakan arah pandangan.
Oklak
Entrap
4. Gerak Kaki.
Gerak kaki merupakan bagian dari keseluruhan gerak yang memiliki
teknik tertentu dalam melakukannya. Ada banyak gerakan kaki yang
dapat dilakukan dalam gerak dasar tari gaya Surakarta. Berikut ini
beberapa teknik dan motif gerak kaki:
Beberapa gerakan kaki yang dikenal dalam tarian Surakarta antara lain
sebagai berikut.
Gejug adalah gerakan satu kaki berdiri pada jendul telapak, tepat di
belakang tumit kaki yang lain
Jengkeng adalah posisi duduk di atas kaki. Jengkeng pada ketigajenis tari
sangat berbeda. Pada tari putri posisi kaki kanan sebagai tumpuan
duduk, sedang posisi kaki kiri didepan kaki kanan
Pada tari putra, posisi kaki kanan sebagai tumpuan duduk, sedang kaki
kiri membuka kesamping kiri.
Sila adalah posisi duduk bersila. Kaki kanan didepan kaki kiri.
Tanjak Kanan adalah posisi kaki dimana letak telapak kaki kanan agak di
depan telapak kaki kiri dan kaki kiri dibelakang kaki kanan. Pada tari
putri, tidak ada jarak antara telapak kaki kanan dan kaki kiri. Sedang
pada tari putra alus berjarak satu telapak kaki, dan pada tari putra gagah
lebih lebar lagi, dengan ukuran lebar kurang lebih 2 x telapak kaki.
Tanjak kaki kiri dilakukan sebaliknya.
Srisig adalah posisi atau gerakan lari-lari kecil, dengan posisi kaki jinjit
dan mendak (lutut ditekuk)
Jinjit adalah gerakan derdiri dengan menggunakan ujung telapak kaki
bagian depan.
Trecet adalah gerakan seperti lari ditempat dengan posisi kaki membuka
dan jinjit.
Kenser adalah gerakan kaki dengan berpindah posisi menggeserkan
telapak kaki secara bersamaan
Lumaksana dalam tari Jawa adalah gerakan berjalan. Baik itu berjalan
kedepan (maju) maupun berjalan ke arah belakang (mundur).
Enjeran adalah lumaksana/jalan yang dilakukan seperti jalan
kepiting/jalan miring. Jalan kesamping baik kekanan maupun ke kiri.
Debeg adalah menghentakkan telapak kaki bagian depan. Debeg kanan
yang dihentakkan kaki kanan, sedang debeg kiri yang dihentakkan kaki
kiri. Setiap gerakan debeg selalu diikuti gejug. Debeg dan gejug
merupakan satu rangkaian, namun gejug tidak selalu diawali dengan
debeg. Gejug dapat berdiri sendiri.
Nggroda adalah bentuk dasar gerakan kaki dimana posisi telapak kaki
saling merapat bagian tumit sedang bagian depan membuka 45 derajat
(menghadap sudut)
A. DESKRIPSI
B. JENIS
Jenis tari menurut pola penyajiannya
1. Tari Tunggal
Tari pertunjukan yang hanya ditarikan oleh seorang penari namun
tidak mutlak harus ditarikan oleh seorang penari, adapun tari tunggal
yang dutarikan oleh bebrapa penari contohnya : tari gambyong dari Jawa
tengah dan tari tenun dari bali.
2. Tari berpasangan/duet
Tari tarian yang dibawakan oleh dua penari dapat berpersangan
sejenis/berpasangan tidak sejenis. Adapun penari yang menarikan
berpasangan meiliki peran sendiri, seperti penari 1 dengan yang lain
saling melengkapi/memiliki kaitan yang kuat dengan pengolahan,
jumlahnya pun tidak mutlak 2 tari berpasangan dapat uga beberapa
pasangan penari
3. Tari kelompok/Massal
Tari ini dibawakan oleh banyak penari, gerakannya tidak saling
berkaitan dan tidak saling melenkapi satu sama lain. Tarian yang
biasanya ditarikan tari girin giring dari Kalimantan, tari merak dari
jawabarat.
C. NILAI ESTETIS
Estetis sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas indah atau
keindahan dan dari keindahan akan muncul suatu nilai seni. Nilai estetis pada
gerak tari merupakan kemampuan dari gerak tersebut untuk menimbulkan suatu
pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari dalam melakukan
gerak harus dilihat pula dalam kualiatas gerak yang dilakukannya.
Sebagai contoh adalah pada tari saman, nilai estetis pada tari saman adalah pada
harmonisasi gerakannya. Gerakan pada tari Saman sangat unik karena hanya
menampilkan gerakan tepuk tangan, tepuk dada, dan gerakan-gerakan sejenis.
D. FUNGSI TARI
fungsi tari adalah
1) tari sebagai sarana upacara adat dan agama, memiliki kriteria khusus dalam
pementasannya:
a. pada waktu tertentu
b. ditarikan oleh penari terpilih
c. bertempat pada tempat yang dianggap suci
d. biasanya disertai dengan sesajian
contoh tari sebagai sarana upacara dalah Tari Gantar yang berasal dari
Kalimantan, yang bertujuan memberikan sesajian kepada Dewi Sri.
3) tari sebagai sarana media pertunjukan. Contoh dari tari sebagai sarana media
pertunjukan adalah Sendratari Ramayana, di Candi Prambanan yang
menunjukkan seni keindahan tari yang telah dipersiapkan sebelumnya.
5) tari sebagai sarana pembersihan jiwa atau katarsis. Tarian ini biasanya
dimainkan oleh para seniman untuk memperdalam penghayatan terhadap seni.