Anda di halaman 1dari 25

SEP, TEKNIK DAN PROSE

ERAK TARI TRADISIONA


Seni Budaya kelas X
KONSEP TARI
TRADISIONAL

TEKNIK TARI
TRADISIONAL

PROSEDUR TARI
TRADISIONAL
Tari merupakan sebuah ekspresi jiwa manusia
yang diungkapkan melalui gerak yang ritmis.
Gerak dalam tari dibagi menjadi 2 yaitu gerak
murni dan gerak maknawi.
Gerak murni adalah gerak yang disusun dengan
tujuan untuk mendapatkan bentuk artistik
(keindahan) dan tidak mempunyai maksud
tertentu.
Gerak maknawi adalah gerak yang mengandung
arti atau maksud tertentu.
Unsur yang terkandung dalam sebuah gerak
tari meliputi
Ruang

 Waktu

 Tenaga
RUANG
Ruang dalam tari adalah tempat di mana
penari mengekspresikan dirinya. Ruang
dibagi menjadi 2 yaitu ruang individu dan
ruang umum.
• Ruang individu merupakan ruang yang
dibuat oleh penari tanpa berpindah
tempat.
• Ruang umum merupakan ruang yang
tempat penari melakukan gerakan dengan
WAKTU
Waktu merupakan cepat atau lambat gerak tari
sangat berhubungan dengan tempo.
Ada dua unsur waktu dalam seni tari, yaitu ritme
dan tempo.
Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran
waktu dari setiap perubahan detail gerak
Tempo lebih mengarah pada ukuran cepat atau
lambat setiap gerakan tari yang dapat dicapai.
TENAGA
Tenaga merupakan kekuatan yang dikeluarkan oleh
penari saat melakukan gerak. Penggunaan tenaga
dalam tari meliputi:
• intensitas (berkaitan dengan kuantitas tenaga
dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan
gerak)
• aksen/tekanan (muncul ketika gerakan dilakukan
secara tiba-tiba dan kontras)
• kualitas (berkaitan dengan cara penggunaan atau
penyaluran tenaga).
Konsep gerak tari tradisional Jawa memiliki 3
unsur penting yaitu wirasa, wirama dan wiraga.
Wirasa adalah kemampuan untuk
mengungkapkan ekspresi dari tarian yang
dibawakan.
Wirama adalah kesesuaian gerak tari dan
musik pengiring.
Wiraga adalah kemampuan dan keterampilan
penari menampilkan gerakan.
GERAK TARI TRADISIONAL
Gerak dalam tari tradisional merupakan
gerakan baik yang memiliki makna
(maknawi) atau yang tidak memiliki makna
(murni) bisa juga disebut dengan motif.
Susunan-susunan motif tersebut akan
menjadi ragam. Gerak murni terbagi
menjadi
KEPALAbeberapa
KAKIbagianBADAN
antara lainTANGAN
bagian.
Gerak Kepala
 Gilek/ Giling adalah kepala membuat lengkungan ke bawah,
kiri, dan kanan membentuk angka 8 .
 Galier adalah gerak halus pada kepala yang dimulai dari
menarik dagu, kemudian ditarik dengan leher kembali ke arah
tengah.
 Pacak gulu adalah gerak kepala ke kiri dan ke kanan secara
cepat.
 Manggut / Kedet adalah gerak kepala ke depan dengan
memajukan lalu menarik dagu.
 Deleg adalah gerak kepala ke kanan dan ke kiri dengan titik
tumpu ubun-ubun.

Gerak Tangan
Ngithing (Jawa) adalah ruas ibu jari bersinggung
dengan ruas jari tengah paling depan dan jari-jari
lainnya melengkung sebelah jari tengah.
Nyempurit (Jawa) Ngrayung/ Ngruji
adalah ibu jari tangan (Jawa) adalah semua
jari rapat tegak lurus,
menempel pada
ibu jari masuk
bagian tengah jari ditekuk merapat
tengah. telapak tangan.
Tangan kiri dan
tangan kanan sama.
Boyomangap adalah ibu Nyemprit adalah posisi jari
jari lurus dan jari telunjuk seperti boyomangap tetapi
ditekuk tidak sampai ujung ibu jari dan jari telunjuk
saling menempel, saling menempel. Biasanya
menyisakan ruang lalu 3 digunakan pada Tari Remo
jari yang lain merapat.
atau tari putri di Jawa Timur.
Ngepel adalah posisi 3 Ukel (Jawa) adalah
gerakan tangan dengan
jari ditengah di tekuk
memutar pergelangan
seperti sedang tangan berlawanan arah
memeras, jari jarum jam, dengan
kelingking dan jempol posisi ngithing.
ditekuk tetapi
mengarah keluar.
Ulap-ulap (Jawa) adalah Ukel tawing, ukel
gerakan menutupi muka karna adalah gerakan
dengan tangan di atas ukel yang dilakukan di
dahi sebagai makna dekat telinga baik
“silau”. dengan 2 tangan atau
salah satu tangan.
GERAK KAKI
• Adeg-adeg (Jawa) adalah kesiapan sikap dasar
kaki pada saat mulai menari.
• Tanjak adalah posisi kaki terbuka baik sejajar
atau salah satu ke depan dengan sedikit
menekuk lutut.
• Wedhi kengser (Jawa) adalah gerak menggeser
telapak kaki ke samping kanan dan kiri.

• Trecet adalah gerakan bergeser ke samping


(kiri atau kanan) dengan kaki jinjit dan lutut
ditekuk.
Trisig / srisig (Jawa) Kicat (Jawa) adalah gerakan
adalah gerakan berjalan kesamping dengan
berpindah tempat, maju sedikit penekanan saat
mundur, dan berputar mengangkat telapak kaki
dengan berlari kecil, jinjit sebagai makna “kaki
dan tubuh agak kepanasan”
merendah
• Congklang (Jawa) adalah gerakan meloncat-
loncat dengan memakai properti eblek
(kudakudaan) sebagai makna “menunggangi
kuda”
• Debeg adalah gerakan menghentakkan ujung
telapak kaki.
• Gejug adalah gerakan menghentakkan kaki ke
belakang dengan jinjit
• Tunjak tancep adalah sikap berdiri diam.
GERAK BADAN
• Hoyog yaitu gerakan badan dicondongkan ke samping
kanan atau kiri.
• Ogek lambung yaitu gerak badan ke kiri dan ke kanan
yang digerakkan adalah torso atas.
• Engkyek, yaitu gerakan badan dicondongkan ke kiri atau
ke kanan, dengan sikap tangan lurus ke samping.
• Polatan, yaitu gerakan arah pandangan.
• Oklak, yaitu menggerakkan pundak ke depan dan
belakang.
• Entrag, yaitu menghentakkan badan ke bawah berkali-
kali, seolaholah badan mengeper.
TEKNIK DAN PROSEDUR TARI
TRADISIONAL
• Setiap tari memiliki prosedur yang berbeda-beda. Prosedur dapat
dikatakan sebagai langkah. langkah atau urutan dalam menari. Misalnya,
pada Tari Remo dapat dilakukan bersama-sama antara laki-laki dengan
perempuan.
• Prosedur tari dapat terlihat dengan jelas dalam bentuk drama tari.
Pembabakan atau episode demi episode tersusun secara sistematis
sehingga sebuah alur tari dapat dinikmati.
• Drama tari dapat disajikan secara pendek dengan durasi 10-15 menit,
tetapi juga dapat dilakukan selama 90 menit atau lebih. Pada drama tari,
yang paling penting adalah prosedur penampilannya.
• Teknik dan prosedur juga dapat dilihat ketika seorang penari
menggunakan properti. Misalnya, pada Tari Remo dan Tari Beskalan Putri
ada dua jenis properti yang digunakan sekaligus melekat pada tata rias
dan tata busana, yaitu selendang/sampur dan gongseng. Teknik untuk
menggunakan sampur akan berbeda dengan menggerakkan gongseng.
• Konsep, teknik, dan prosedur pada tari tradisional
merupakan satu kesatuan yang utuh. Karena dalam tari
tradisional, dari konsep penciptaan kemudian diturunkan
menjadi prosedur dan teknik dalam melakukan gerak.
Ketiganya mencerminkan asal tarian tersebut. Konsep ini
secara visual dapat dilihat pada volume gerak.
• Volume gerak pada laki-laki terlihat lebih lebar, terbuka, dan
dalam. Adapun gerak perempuan lebih sempit serta tertutup.
Volume gerak ini berhubungan erat dengan karakter tari
yang dibawakan. Misalnya, pada Tari Remo, volume gerak
yang lebar sering digunakan untuk karakter gagah,
sedangkan untuk karakter perempuan pada Tari Beskalan
Putri yang lembut menggunakan volume gerak yang lebih
sempit.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(KELOMPOK)
UNSUR GERAK TARI

Video yang ditampilkan

Anda mungkin juga menyukai