Anda di halaman 1dari 14

Disusun oleh :

Ummi Kulsum X-OTP/34

Bidang Keahlian OTP

SMK Kawung 2 Surabaya

Tahun Pelajaran 2019/2020


1. Tari Piring

Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua buah piring diatas dua telapak
tangan.Penari mengayunkan piring dalam gerakan-gerakan tari yang cepat, diselingi dengan
mendetingkan piring atau dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya.

Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai
dan para penari akan menari di atas pecaha-pecahan piring. Tarian ini juga diiringi oleh
kombinasi musik talempong dan saluang. Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil yang terdiri
dari tiga sampai tujuh orang. Para penari mengenakan pakaian berwarna cerah dengan nuansa
warna merah dan kuning keemasan. Berikut adalah rangkuman ragam gerak tari piring.

1. Gerak Pasambahan (gerak sembah syukur).


2. Gerak Singanjuo Lalai (suasana di pagi hari).
3. Gerak Mencangkul (tani sawah).
4. Gerak Menyiang (membersihkan sampah).
5. Gerak Membuang Sampah (menyemai benih padi).
6. Gerak Memagar (memberikan pagar pematang sawah).
7. Gerak Menyemai (menyemai padi yang akan ditanam).
8. Gerak Mencabut Benih (mencabut benih yang sudah ditanam).
9. Gerak Bertanam (memindahkan benih yang yang sudah dicabut).
10. Gerak Melepas Lelah (beristirahat melepas lelah setelah olah sawah).
11. Gerak Mengantar Juadah (mengantar makanan kepada petani yang lelah).
12. Gerak Mengambil Padi (mengambil pada yang sudah dipotong para petani).
13. Gerak Menyambit Padi (petani menyambit padi di sawah).
14. Gerak Menggampo Padi (mengumpulkan padi dibawa ke tempat lain).
15. Gerak Menganginkan Padi (memisahkan padi dan kulit padi).
16. Gerak Mengikir Padi (mengumpulkan padi dan menjemurnya).
17. Gerak Membawa Padi (membawa padi untuk dibawa ke tempat lain).
18. Gerak Menumbuk Padi (menumbuk padi yang sudah dijemur kering).
19. Gotong Royong (gerakan bersama-sama).
20. Gerak Menampih Padi (petani menapih padi yang sudah jadi beras).
21. Gerak Menginjak Pecahan Kaca (atraksi menginjak pecahan kaca).
2. Tari Tradisional Jaipong

A. Gerakan Tangan
Pada Tari Jaipong Gerakan tangan ada beberapa macam diantaranya adalah :
1. Ukel
Ukel Merupakan Gerakan tangan dengan memutarkan Pergelangan tangan baik itu kedalam
ataupun ke luar.
2. Selut
Selur Adalah gerakan tangan baik itu tangan kanan atau pun tangan kiri yang digerakan ke atas
atau ke bawah atau kedepan yang dilakukan secara bergantian.
3. Tepak Bahu
Tepak Bahu adalah gerakan penari yang dilakukan dengan tangan penari menepuk bahu, baik itu
bahu bagian kiri ataupun bahu bagian kanan secara bergantian.
4. Capang.
Capang adalah gerakan penari Jaipong yaitu menggerakan tangan dengan membengkokan salah
satu dari tangan, baik itu tangan kanan ataupun tangan kiri penari.
5. Nyawang
Nyawang merupakan sebuah gerakan yang dilakukan penari dengan menggerakan tangan yang
menandakan bahwa sedang melihat sesuatu yang jauh dari hadapan penari.
6. Lontang Kiri / Kanan
Lontang Kiri / Kanan adalah sebuah gerakan Tari jaipong dengan menggerakan tangan yang
menggunakan dua tangan dan digerakan secara bergantian.
B. Gerakan Kepala
Pada Tari Jaipong ini hampir seluruh bagian badan ikut bergerak salah satu nya adalah Bagian
kepala, Pada Tari Jaipong ini terdapat beberapa gerakan dasar diantaranya adalah Sebagai
berikut :
1. Galieur
Galieur merupakan suatu gerakan penari yang dilakukan dengan memutar kepala.
2. Gilek
Gilek merupakan gerakan penari yang dilakukan dengan menggoyang-goyangkan kepala ke kiri
dan kanan.
C. Gerakan kaki
Gerakan kaki merupakan gerakan yang paling penting dalam melakukan Tari jaipong, karena
gerakan kaki akan memperindah gerakan si penari Jaipong. Pada Tari jaipong terdapat beberapa
gerakan kaki diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Duduk Deku
Duduk Deku merupakan gerakan yang dilakukan dengan melipat kedua bagian kaki ke arah
dalam.
2. Seser
Seser merupakan gerakan Tari Jaipong dengan menggerakan (menggeser) bagian kaki ke arah
kanan atau kiri
3. Sirig
Sirig adalah gerakan kaki penari jaipong dengan menggoyang-goyangkan kedua kaki secara
bersamaan.
D. Mincid.
Mincid adalah gerakan gabungan dari gerakan kepala, tangan, dan kaki yang di gerakan secara
bersamaan akan tetapi antara gerakan dan gerakan kaki di gerakan ke arah yang berbeda
misalnya tangan kanan di gerakan bersamaan dengan kaki kiri begitupun sebaliknya.

3. Tari Saman

Tari Saman berasal dari daerah Aceh atau Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Keunikan tari dari
Aceh adalah gerakannya yang lincah, luwes, dan ringan. Tarian dari Aceh pada umumnya
diiringi musik yang sumbernya bisa dari alat musik (rebana) atau anggota tubuh penari, seperti
petikan jemari, tepukan tangan, atau tepukan dada. Tari Saman atau Seudati adalah contoh tarian
khas Aceh yang sudah sangat terkenal di Nusantara bahkan di dunia.
Tari Saman memiliki gerakan yang cukup unik karena gerakan yang ditampilkan meliputi
gerakan tangan, badan, dan kepala dan dilakukan sambil duduk. Gerakan tersebut mengikuti
syair-syair yang dilagukan.
Tari Saman biasanya dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapijumlahnya harus
ganjil. Namun, dalam perkembangannya tarian ini dimainkanoleh perempuan. Untuk melakukan
tarian ini, diperlukan kerja sama yang baik di antara penari.
Tari Saman Dari AcehPada umumnya, tari Saman dimainkan oleh 17 orang penari dengan
ketentuan sebagai berikut.
• Penari nomor 9 disebut Pengangkat.
Pengangkat merupakan tokoh utama dalam tari Saman. Ia menentukan gerak tari sambil
melagukan syair-syair.
• Penari nomor 8 dan 10 disebut Pengapit.
Pengapit merupakan tokoh yang membantu pengangkat, baik dalam geraktari maupun syair yang
dilagukan.
• Penari nomor 2-7 dan 11-16 disebutPenyepit.
Penyepit merupakan penari biasa yang mendukung gerak tari yang diarahkan oleh Pengangkat.
• Penari nomor 1 dan 17 disebut Penupang.
Penupang adalah penari yang berada di paling ujung kiri dan kanan. Selainberfungsi menahan
keutuhan posisi tari agar tetap rapat dan lurus.
Pada tari Saman, posisi penari duduk berlutut dan berat badan tertekan pada kedua telapak
kaki. Pola ruang pada tari saman terbatas pada ketinggian posisi badan, dari posisi duduk berlutut
berubah ke posisi di atas lutut yang disebutberlembuku. Gerakan ini merupakan level paling
tinggi. Adapun level paling rendah saat penari membungkuk ke depan 45Oyang disebut tungkuk
atau saat penari miring ke belakang sampai 60O yang disebut langat. Ada pula gerakan tari
Saman yang disertai miring ke kiri atau ke kanan yang disebut singkeh. Selain itu, ada gerak
badan dalam posisi duduk melenggang ke kanandepan atau ke kiri-belakang yang disebut
lingang.
Dalam tari Saman, gerakan tangan yang sangat dominan karena berfungsi sebagai gerak dan
musik. Gerakan tangan dalam tari Saman antara lain sebagai berikut.
• Cerkop, yaitu gerakan kedua tangan berhimpit dan searah.
• Cilok, yaitu gerak ujung jari telunjuk seakan mengambil sebuah benda ringan seperti garam.
• Tepok, yaitu gerakan tangan yang dilakukan dalam berbagai posisi, misalnya horizontal atau
baling-baling.
Adapun gerak kepala dalam tari Saman adalah sebagai berikut.
• Anguk, yaitu gerakan kepala seperti mengangguk dalam tempo lambat sampai cepat.
• Girek, yaitu gerakan kepala berputar seperti baling-baling.
Tari Saman dilakukan tanpa alat musik. Adapun pengiring tari Saman adalah gerakan tangan
dan badan penari. Berikut ini beberapa cara untuk mendapatkan bunyi-bunyian bertempo sedang
sampai cepat.
• Tepukan kedua belah tangan, biasanya bertempo sedang sampai cepat.
• Tepuk kedua telapak tangan ke dada, biasanya bertempo cepat.
• Tepukan sebelah telapak tangan ke dada, biasanya bertempo sedang.
• Gesekan ibu jari dengan jari tengah, biasanya bertempo sedang.
Dalam pertunjukkan tari Saman, semua gerakan tersebut digabungkan sehingga menghasilkan
tarian yang indah. Kekuatan tari Saman tidak hanya dari syair yang dilakukan saja, namun
gerakan yang kompak juga menjadi nilai lebih dalam tarian ini.
4. Tari Remo

Beberapa aspek yang berhubungan dengan tehnik tari ngremo tersebut dapat dikelompokkan
dalam beberapa bagian, antara lain tentang sikap/bentuk jari, gerak kepala dan dasar tari.
SIKAP/BENTUK JARI
Ada beberapa Sikap atau bentuk jari yang digunakan dalam tari ngremo, antara lain : nyathok
tutup, nyathok bukak, ndoding, ngeber.
Nyathok tutup,
merupakan sikap atau bentuk jari yang digunakan untuk tari ngremo putrid, membentuknya
dilakukan dengan cara menatra tiga jari tengah hingga kelingking dalam posisi tegak, sedangkan
ujung jari telunjuk dengan ujung ibu jari tangan bertemu.
Nyathok bukak,
merupakan sikap atau bentuk jari yang digunakan untuk tari ngremo putra, membentuknya
dilakukan dengan cara menata tiga jari tengah hingga kelingking berimpit dalam posisi tegak,
sedangkan jari telunjuk dan ibu jari ditekuk kedalam. Ujung jari telunjuk dan ujung ibu jari
berjarak (terbuka).
Ndoding,
 merupakan sikap atau bentuk jari yang digunakan oleh tari ngremo putra, membentuknya
dilakukan dengan cara jari telunjuk dalam posisi tegak (lurus), tiga jari tengah hingga kelingking
ditekuk kedalam, ibu jari tegak menghimpit kedalam.
Ngeber,
merupakan sikap atau bentuk jari yang digunakan oleh tari ngremo putri, membentuknya
dilakukan dengan cara ibu jari tegak agak menghimpit kedalam, keempat jari lainnya tegak
berimpit.

GERAK KEPALA
Ada beberapa gerak kepala yang biasa digunakan dalam tari ngremo, antara lain : sendal
pancing, godegan, nglewas, keter
? Sendal pancing, adalah gerak kepala sandal pancing dilakukan dengan cara mendorong dagu
kedepan samping kiri ditarik kembali ketengah dan mendorong kearah depan samping kanan
ditarik kembali ketengah. Tekanan gerak dagu lebih dominan pada saat menarik kembali dagu
ketengah. Gerakan ini pada umumnya digunakan untuk memberikan tekanan sebagai gerak
penutup dari satu bagian dari rangkaian ragam gerak tari, music iringan bertepatan dengan seleh
gong.
? Godegan, adalah gerakan kepala yang lebih menekankan memindah arah hadap (memalingkan
pandangan) kekiri dan kekanan. Gerakan ini hamper mirip dengan sandal pancing tetapi tekanan
gerak dan volume gerak berbeda. Gerak godegan ini pada umumnya juga untuk memberikan
tekanan sebagai gerak penutup dalam satu bagian dari rangkaian ragam gerak tari, music iringan
bertepatan dengan seleh gong.
? Nglewas, adalah gerakan kepala kearah kiri dan kanan, didahului dengan sedikit merebahkan
kepala bagian atas menuju kearah gerak yang dituju. Saat geerakan kepala direbahkan kekiri,
arah hadap justru kekanan, demikian sebaliknya. Gerakan nglewas ini digunakan untuk
pelaksanaan gerak klewasan yang mempounyai peran sebagai pengatur perubahan irama dari
irama lambat berangsur mencepat.
? Keter, adalah gerak dagu yang ditekan kearah kiri dan kearah kanan secara bergantian, kepala
bagian atas seolah-olah menjadi poros yang hampir tidak ada tekanan gerak. Gerak keter ini
umumnya digunakan sebagai gerak transisi dari satu rangkaian ragam gerak akan menuju
rangkaian ragam gerak yang lain.
Asisapa ponglati merupakan suatu faham tentang tehnik tari yang telah dilakukan oleh para
penari ngremo tradisi sebagai pendekatan kepenariannya, yaitu : adeg, siku, sabet, pacak,
polatan, nglaras, ngayati.
? Adeg, dimaksudkan sebagai ukuran memposisikan tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Posisi kepala dan punggung tegak, kedua lutut menghadap kesamping membentuk siku kurang
lebih 65 derajat. Ada beberapa posisi telapak kaki yang digunakan oleh para penari ngremo
tradisi, antara lain, telapak kaki sejajar sehingga arah hadap tubuh Nampak tajam kedepan,
telapak kaki kiri agak bergeser sedikit kebelakang sehingga arah hadap tubuh tajam menyudut
kekanan depan.
? Siku, dimaksudkan sebagai cara mengatur posisi pergelangan tasngan maupun siku sesuai
dengan ukuran setiap gerak yang diperlukan. Solah (gerak) yang diku dimaksudkan suatu bentuk
gerak yang tajam yang dihasilkan dari kemampuan memposisikan lengan atauipun kaki secara
tepat dan tegas. Dengan penerapan siku yang baik, tata sikiap lengan tubuh dan kaki yang
membentuk sudut-sudut terukur , penari akan mewujudkan suatu bentuk sikap tari yang baik.
? Sabet, dimaksudkan sebagai cara melakukan gerak tari, keserasian antarta gerakan tangan dan
kaki, merupakan kemamp[uan penari dalam mengatur irama adan tempo gerak, sehingga
meskipun irama lambat, tetapi mengalirnya gerak tetap mempunyai tempo yang pendek-pendek.
? Pacak, dimaksudkan sebagai kondisi tubuh saat melakukan gerak tari yang sudah tidak lagi
seperti subyek (personal) yang sedang melakukan gerak, tetapi benar-benar sebagai subyek
(personal) yang sedang menari, meninggalkan indifidunya dan ia memasuki sebuah ruang baru
yaitu ruang tari ngremo, dalam hal ini dicontohkan seperti gaya, penampilan, pembawaan telah
berubahnya sosok seseorang menjadi sosok lain dalam tari ngremo.
? Polatan, arah hadap pandangan sesuai dengan gerak kepala yang diterapkan pada setiap gerak
tari. Arah hadap dengan pandangan bola mata harus satu arah mengikujti arah gerak sesuai
dengan kebutuhan kesan yang diujudkan.
? Nglaras, dimaksudkan sebagai keselarasan antara perjalanan gerak tari sesuai dengan irama
music iringannya. Dalam upaya ini seorang penari perlu kemampuan merasakan jalannya irama
gereak dan irama musiksesuai yang diperlukan oleh setiap ragam gerak tari. Nglaras dapat hidup
dalam perjalanan gerak tari apabila seorang penari memahami pola ritmis dari setiap gerakan.
? Ngayati, dimaksudkan sebagai kemampuan penari dalam upaya mengalirkan jiwanya keseluruh
tubuh, mengalirnya sebuah getaran atau magnit keseluruah tubuh, bukan tubuh yang bergetar,
tetapi kekuatan internal yang terlahirkan, sehingga berbagai gerak tari yang ia lakukan memiliki
daya hidup. Memiliki daya hidup dimaknai sebagai gerak yang mampu memtransformasikan rasa
gerak tari kepada orang lain yang melihatnya, orang lain tersebut seolah-olah ikut hanyut dalam
tarian tersebut.

5. Tari Gambyong

Dalam gerakan Tari Gambyong terdapat beberapa ragam seperti jalan kecil, gerakan memutar,
maju-mundur, manggut-manggut/ menggerakkan kepala, dan memainkan selendang sebagai ciri
utama tarian ini. Secara filosofis gerakan dalam tarian ini memiliki makna yang menggambarkan
kecantikan  dan kelembutan wanita Jawa Tengah. Gerakan lambat dan lemah gemulai semakin
mengidentikan sifat dan sikap seorang wanita Jawa.
Gerakan tarian gambyong lebih menonjolkan gerakan pada kaki, tangan, tubuh, dan kepala.
Untuk gerakan dasarnya yang menjadi ciri khas tarian ini adalah gerakan kepala dan tangan.
Pada penampilannya, tari gambyong terdiri dari tiga bagian yaitu gerakan awal (maju beksan),
gerakan utama (beksan), gerakan penutup (mundur beksan).
-Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan
dan kepala.
-Gerak kepala dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi dalam tari
Gambyong.
-Arah pandangan mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang jari-jari
tangan, menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong.
-Gerak kaki pada saat sikap beridiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis.
- Pada gerak srisig (berdiri dengan jinjit dan langkah-langkah kecil), nacah miring (kaki kiri
bergerak ke samping, bergantian atau disusul kaki kanan diletakkan di depan kaki kiri, kengser
(gerak kaki ke samping dengan cara bergeser/posisi telapak kaki tetap merapat ke lanati).
-Gerak kaki yang spsifik pada tari Gambyong adalah gerak embat atau entrag, yaitu posisi lutut
yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas.
-Penggarapan pola lantai pada tari Gambyong dilakukan pada peralihan rangklaian gerak, yaitu
pada saat transisi rangkaian gerak satu dengan rangkaian gerak berikutnya.
-Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya dilakukan pada gerak penghubung, yaitu srisig,
singket ukel karana, kengser, dan nacah miring.
- Selain itu dilakukan pada rangkaian gerak berjalan (sekaran mlaku) ataupun gerak di tempat
(sekaran mandheg).
6. Tari Serimpi

Gerakan tari Srimpi adalah mengalir sesuai irama gending, terbagi atas gerakan kepala, gerakan
tangan, dan gerakan kaki. Dikutip dari buku milik Schoevers (1925: 9) gerakan tari seri
mpi: “...jang lemah langlai dan gerak toeboehnja jang selaloe menoeroetkan djatoeh lagoe,
terlaloe menarik hati, boekan main sedapnja dipandang mata.”, maksudnya gerakan pada tari
serimpi sangatlah lembut, menarik hati, dan gerakan tubuhnya selalu mengikuti irama lagu
yang enak dipandang. Adapun nama gerakan-gerakannya dianntaranya linggih rakit, ngembah,
dodok djengkeng ngentjeng, dodok nglanjang, ngentjeng, sirig, sekar soewoen, tawing sampoer,
dan lain sebagainya.

Dalam pertunjukannya, penari menari dengan lemah gemulai dengan gerakan yang sangat pelan
mengikuti iringan Gamelan. Selain itu setiap gerakan dalam tarian ini tentunya mengandung arti
khusus. Dalam pertunjukannya penari menari dengan gerakan yang lembut dengan memainkan
selendang yang di ikat di pinggangnya.

Gerak tari serimpi sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yakni

1. Gerak Maju Gawang


Gerak sikap jalan biasa dengan sikap tangan tertentu menuju tempat pentas dengan cara berbelok
kekanan dan kekiri, kemudian diakhiri dengan sikap duduk.
2. Gerak Pokok
Pada gerak pokok, penari menyajikan tentang tema tariannya. Kalau inti garapan tariannya
adalah berbentuk sajian perang, maka gerakan pokok yang akan ditampilkan akan diakhiri
dengan adegan perang.
3.Gerak Mundur Gawang
Gerak mundur gawang kebalikan dari gerak maju gawang. Gerakan ini biasanya dilakukan
dengan berjalan.
7. Tari Tor-Tor

Tari tor-tor merupakan salah satu tari tradisional dari Sumatera Utara. cara melakukannya cukup
sederhana yaitu :

1. daftar lagu dari daerah Sumatera Utara yang sesuai


2. cari Posisi kedua kaki rapat kaki kanan agak maju sedikit.
3. tangkupkan Kedua telapak tangan di depan Pinggang kanan. ujung ibu jari saling menyentuh
4. gerakan Kedua telapak tangan dengan perlahan ke arah kiri ujung-ujung jari . ujung-ujung jari
juga ikut digerakkan perlahan
5. ganti gerakan telapak tangan perlahan ke arah kanan
6. gerakan telapak kaki ke atas ke bawah dengan gerakan jinjit tangan bergerak ke kiri ke kanan
7. ulangi gerakan tangan dan kaki hingga musik selesai dengan mengikuti alunan Gondang

8. Tari Kecak

1. Tarian ini berawal dengan menggerak-gerakan badan ke kanan dan ke kiri mengikuti
ritma yang diucapkan "cak - cak - cak - cak - cak".

2. Irama dari "cak-cak-cak-cak-cak" mulanya lambat, lama-kelamaan menjadi cepat diikuti


dengan gerakan tangan yang digetarkan.
3. Tarian Kecak lambat laun berkembang menjadi drama tari dengan menyelipkan kisah
Ramayana dalam tariannya.

4. Teknik tarian dan pakaian tari yang digunakan sangat sederhana.

5. Dengan hanya bertelanjang dada dan bercawat, para penari membuat lingkaran beberapa
baris.

6. Di tengah-lingkaran terdapat lampu minyak kelapa.

7. Gerakan tubuh yang dilakukan penari adalah merebahkan diri ke belakang kadang
bergantian, kadang serentak.

9. Tari Reog

 Tari Jathil (Watak Prajurit)


1. Lari/ Jalan nyongklang/ congklang
2. Jalan drap di tempat
3. Sembahan
4. Jalan lenggang diitempat + edreg (gerakan menggoda)
5. Ogek bahu ke kanan dan ke kiri
6. Loncatan
7. Gejukan
8. Tanjakan
9. Polah Kaki
10. Ukel Karno, memutar telapak tangan di samping telinga
11. Lampah tiga
12. Bumi Langit (Jathil / Warok/ Klana Sewandana)
13. Lawung: seblak kanan dan seblak kiri
14. Trisek (dihilangkan karena hampir tidak ada)
15. Congklang
16. Keplok Dara (dihilangkan karena hampir tidak ada)
17. Gladhen peperangan atau Kanuragan
18. Congklang
 Gerakan Dasar Tari Bujang Ganong (Watak Lucu, Lincah, akrobatik)
1. Jalan dobel loncat
2. Besut
3. Lampah Telu (Trecet)
4. Sembahan
5. Gecul (Gerakan Lucu)
6. Ragam incengan (sejarahnya disuruh untuk memata-matai)
7. Bapangan
8. Akrobatik
9. Gejuk menggol
10. Jalan dobel loncat masuk
 Gerak Dasar Klono Sewandono ( Watak Gagah)
1. Lumaksana gagah (jalan gagah)
2. Sabetan (3 x 8)
3. Ulat Kengser ke kanan dan ke kiri
4. Lumaksana ombak banyu trisik
5. besut
6. Trecet
7. Kiprah
8. Ogek Lambung
9. Banteng Gambul
10. Ukel Karno
11. Coklekan Plipis
12. Coklekan nimbang
13. Dhadat/ Philesan
14. Tumpang Tali (seperti orang berhias)
15. Wuyung/ gandrungan
16. Bumi Langit
17. Sabetan Trisik
 Gerakan Dasar Merak Tarung
1. Lampah Jongkok/ brangkangan
2. Kebatan berdiri
3. Ukel Prapatan
4. Ukel merak edrek (dadak miring)
5. Ukel merak nothol
6. Ukel merak kalangan
7. Ukel merak erek

10. Tari Gandrung

1. Titik tumpu, pada umumnya tarian Banyuwangi, bertitik tumpu pada berat badan terletak pada
tapak kaki bagian depan (jinjid).
2. Tubuh bagian dada di dorong kedepan seperti pada tari Bali
3. Gerak tubuh ke depan yang di sebut dengan ngangkruk
4. Gerak persendian; terbagi dalam gerak leher, misalnya: digerakkan hanya leher bagian atas
saja, gerak kepala ke kiri dan ke kanan. hanya saja disertai dengan tolehan.
Deleg manthuk, yakni gerakan kepala mengangguk. sertai dengan ayunan tubuh.
Deleg gulu, yaitu gerakan kepala ke kiri dan ke kanan.
Di samping itu masih ada lagi gerak persendian bahu. Gerakan ini dalam tari gandrung terdiri
dari:
1. Jingket, gerakan bahu yang di gerakan ke atas kebawah atau ke samping.
2. Egol pantat yang lombo dan kerep, yakni gerakan pantat ke kanan ke kiri mengikuti iringan
musik gendang.
Sikap dan gerak jari, gerakan ini ada 3 (tiga) macam diantarannya:
1. Jejeb yaitu posisi tiga jari merapat dan telunjuk merapat pada ibu jari.
2. Cengkah yaitu keempat jari merapat dan ibu jari tegak kearah telapak tangan.
3. Ngeber yaitu telapak tangan terbuka, tangan lurus sejak pangkal lengan sampai
ujung jari.
Permainan sampur, merupakan komunikasi antara pria dan wanita. Dalam hal ini ada beberapa
macam antara lain.
1. Nantang, yaitu sampur di lempar ke arah penari pada gong pertama dan seterusnya.
2. Ngiplas atau nolak kanan dan kiri satu persatu.
3. Ngumbul, yaitu membuang ujung sampur ke atas kedalam atau keluar.
4. Ngebyar, yaitu kedua ujung sampur di kibaskan arah ke dalam atau ke luar.
5. Ngiwir, yaitu ujung sampur di jipit dan di getarkan.
6. Nimpah, yaitu ujung sampur disampirkan ke lengan kanan atau kiri pada gerakan sagah atau
ngalang.
Sikap dan gerakan kaki, gerakan ini antara lain.
1. Laku nyiji
2. Laku ngloro
3. Langkah genjot
4. Langkah triol atau kerep.

Anda mungkin juga menyukai