Anda di halaman 1dari 37

MODUL PRAKTIKUM

MESIN ARUS SEARAH

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO


STT-PLN JAKARTA

Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat Duri Kosambi, cengkareng-Jakarta Barat 11750 Telp.

(021) 5440342, 5440344. Fax. 021-5440343Website : www.sttpln.ac.id


KARTU PRAKTIKUM DAFTAR NILAI PRAKTIKUM
BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO
Kampus : Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, MESIN ARUS SEARAH
Cengkareng Jakarta Barat 11750 Telp. 021-5440342,
5440344, Fax. 021-5440343
Nama : Praktikum :
NIM : Jur/Prog.Studi :
Kelompok : Semester :
Nama :

NIM :

Praktikum :

Kelompok :

Program studi :

Jurusan :

Asisten : 1.
Tes awal Keterampilan laporan Presentasi Ket
NO Percobaan
…….. % ……………...% ……… % ………… %

2.
Jakarta, Oktober 2016
3.

4.
Praktikan Asisten

SEKOLAH TINGGI ( ) ( )
YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN
PT PLN (PERSERO)
MOTOR DC

Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan
DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus
langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap
untuk kisaran kecepatan yang luas.

1. Komponen Utama Motor DC

Gambar diatas memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen


utama :

A.Kutub Medan Magnet

Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan
motor DC yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik
energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor
yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur
medan.

B.Kumparan Motor DC

Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC
berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah
kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.

C. Commutator Motor DC

Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam kumparan motor DC. Commutator juga membantu
dalam transmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.

2. Kelebihan Motor DC

Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal pengendalian kecepatan motor DC


tersebut, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat
dikendalikan dengan mengatur :

a. Tegangan kumparan motor DC meningkatkan tegangan kumparan motor DC akan


meningkatkan kecepatan

b. Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.


Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya
dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga
sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan
perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut
dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko
percikan api pada sikatnya.

Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan,
flux medan dan tegangan kumparan motor DC ditunjukkan dalam persamaan berikut :

Gaya elektromagnetik : E = K Φ N
Torque : T = K Φ Ia

Dimana:
E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal kumparan motor DC
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus kumparan motor DC
K = konstanta persamaan

3. Jenis-Jenis Motor DC

A.Motor DC Sumber Daya Terpisah/ Separately Excited

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya
terpisah/ separately excited.

B.Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited

Jika arus medan dipasok dari sumber yang sama dengan arus jangkar maka disebut
motor DC sumber daya sendiri/ self excited.

4. Prinsip Motor Listrik Arus Searah


Motor listrik adalah suatu mesin yang merubah tenaga listrik, menjadi
tenaga mekanik, secara fisik motor arus searah sama dengan generator arus searah
Kerjanya adalah atas prinsip bahwa apabila suatu penghantar dialiri arus dan
diletakkan didalam suatu medan magnit, maka akan timbul gaya mekanik yang mempunyai
arah sesuai dengan hukum "tangan kiri Fleming, lihat gambar-3.1 dan besarnya adalah:
F = B.I.L newton
Gaya menimbulkan torsi yang akan menghasilkan rotasi mekanik, sehingga motor
akan berputar. Jadi motor arus searah ini menerima sumber arus searah dari jala-jala, kemudian
dirubah menjadi energi mekanik berupa perputaran, yang nantinya dipakai oleh peralatan
lain. Ringkasnya prinsip kerja dari motor membutuhkan:
1. Adanya garis-garis gaya medan magnet (fluks), antara kutub yang berada di stator.
2. Penghantar yang dialiri arus ditempatkan pada jangkar yang berada dalam medan
Magnet tadi.
3. Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan torsi.
Besarnya gaya tergantung pada :
1. Kuat medan magnit B
2. Besar arus I, dan
3. Panjang kawat penghantar L

Gambar-1. Azas Motor arus searah


MODUL 1

MOTOR DC TIPE SHUNT

A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Motor DC Tipe Shunt.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Motor DC Tipe Shunt.
3. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam jenis
Motor DC Shunt .

B. Teori Modul

Motor Shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar
dibawah. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus
medan dan arus kumparan motor DC.

Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):


 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan
oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal
yang rendah, seperti peralatan mesin.
 Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam
susunan seri dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau
dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 1


Karakteristik Motor DC Shunt

Motor DC Shunt memiliki karakteristik pengoperasian yang agak berbeda


dengan motor listrik yang sejenis. Karena medan kumparan paralel terbuat dari
kabel yang kecil. Motor ini tidak dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai
melakukan putaran seperti pada medan kumparan seri. Hal ini berarti motor paralel
mempunyai torsi awal yang lemah. Ketika voltase diaplikasikan ke motor listrik,
resistansi yang tinggi pada kumparan paralel menjaga arus mengalir lambat.
Kumparan armatur untuk motor shunt pada dasarnya sama dengan motor seri dan
menggunakan arus untuk memproduksi medan magnetik yang cukup kuat
untuk membuat kumparan armatur memulai putaran. Seperti halnya motor seri,
ketika armatur mulai berputar, kumparan tersebut akan memproduksi GGL. GGL
lawan akan menyebabkan arus pada kumparan armatur mulai terkurangi sampai
pada level yang sangat rendah. Banyaknya arus pada kumparan armatur yang
dibutuhkan akan secara langsung berhubungan dengan banyaknya beban ketika
motor mencapai kecepatan maksimal. Ketika bebannya sedikit, kumparan
armature ini akan membutuhkan arus yang sedikit pula. Namun, ketika motor
mencapai rpm yang penuh, kecepatannya akan tetap konstan. Rangkaian eksitasi
motor shunt terletak paralel dengan jangkar. Putaran akan turun dengan naiknya
momen torsi. Pada kondisi tanpa beban, karakteristik motor shunt mirip dengan
motor penguat terpisah. Gambar karakteristik Motor DC Shunt dapat dilihat pada
gambar 5e) di atas.

F = B.I.L newton

C. Peralatan dan Bahan yang


digunakan :
1). Motor DC Tipe Shunt,
1buah
2). Generator AC 3 phase, 1 buah
3). Multitester(Tang Ampere), 1 buah
4). Tachometer, 1 buah
5). Kabel penghubung,
secukupnya
6). Sumber Tegangan DC
7). Lampu (beban), 3 buah

D. TUGAS RUMAH
1. Apa itu motor DC tipe shunt ?
2. Sebutkan karakteristik motor DC tipe shunt ?
E. RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 1

F.LANGKAH PRAKTIKUM

1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus searah 2 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
 Tang Ampere 1 buah
 1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 1
5. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk motor DC ( shunt )
adalah “ nol“
6. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk untuk excitasi
generator sinkron adalah “ nol “
7. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak ( motor DC ) dan naikkan tegangan
secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
8. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan naikkan tegangannya secara
bertahap (sesuai instruksi asisten )
9. Masukkan beban secara bertahap (sesuai instruksi
asisten) 10.Catat hasil penunjukan dari alat ukur:
 Arus motor penggerak
 Arus eksitasi
 Arus beban
 Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
 Catat hasil pengamatan tersebut.
11. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13. Analisa hasil percobaan ini
TABEL PENGAMATAN

Motor Beban Motor ( Generator


Penggerak Sinkron) Arus Putara
No TEGANGAN ARU Keterangan
(Motor Excitas n
S Nyala
Shunt) i Motor
Lampu
TEGANGA ARU VR- VS- VT- I I I I
N (V) S N N N R S T N
(A)
1
2
3
4
5
6
7
8
MODUL 2

MOTOR DC TIPE SERIE

A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Motor DC Tipe Serie.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Motor DC Tipe Serie.
3. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam jenis
Motor DC Serie .

B. Teori Modul

Motor Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar
dibawah. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC.
Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation,
1997; L.M. Photonics Ltd, 2002) :
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan
awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar
berikut.
Karakteristik Motor

DC Serie Karakteristiknya

antara lain, yaitu :

1). Sebagai kumparan medan biasanya membawa arus armatur, jadi ∅∞Ia di atas
titik saturasi magnetnya dan sebelum saturasi Ta∞∅. Ia atau Ta∞ Ia
2). Perubahan di Eb untuk variasi arus beban itu kecil. Jadi variasi kecepatan
berkebalikan dengan arus
armatur. 3). Jika kecepatan
naik, torsinya kecil.
Gambar karakteristik Motor DC Serie dapat dilihat pada gambar 5b) di atas.

C. Peralatan dan Bahan yang


digunakan : 1). Motor DC Tipe
Serie, 1buah
2). Generator AC 3 phase, 1 buah
3). Multitester(Tang Ampere), 1 buah
4). Tachometer, 1 buah
5). Kabel penghubung,
secukupnya 6). Sumber
Tegangan DC
7). Lampu (beban), 3 buah

D. TUGAS RUMAH
1. Apa itu motor DC tipe serie ?
2. Sebutkan karakteristik motor DC tipe serie ?
E. RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 2

F.LANGKAH PRAKTIKUM

1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus searah 2 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
 Tang Ampere 1 buah
 1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 2
5. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk motor DC ( serie ) adalah
“ nol“
6. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk untuk excitasi
generator sinkron adalah “ nol “
7. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak ( motor DC ) dan naikkan tegangan
secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
8. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan naikkan tegangannya secara
bertahap (sesuai instruksi asisten )
9. Masukkan beban secara bertahap (sesuai instruksi
asisten) 10.Catat hasil penunjukan dari alat ukur:
 Arus motor penggerak
 Arus eksitasi
 Arus beban
 Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
 Catat hasil pengamatan tersebut.
11. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13. Analisa hasil percobaan ini
TABEL PENGAMATAN
No Motor Penggerak Beban Motor
( Motor Seri ) ( Generator Sinkron )

Arus Putaran
Excitasi motor

Tegangan Arus Tegangan Arus

V V V I I I I
R- S-N T- R S T N
N N
1
2
3
4
5
MODUL 3

MOTOR DC TIPE KOMPON PANJANG

A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Motor DC Tipe Kompon panjang.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Motor DC Tipe
Kompon panjang.
3. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam jenis
Motor DC Kompon panjang.

B. Teori Dasar

Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan
(yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist
dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Karakteristik Motor DC Kompon

Pada motor kompon, kutub utama berisi rangkaian seri dan paralel. Dalam
kondisi tanpa beban, motor kompon mempunyai sifat seperti motor shunt. Pada
kondisi beban terpasang, dengan momen torsi yang sama, akan didapat
putaran sedikit lebih tinggi.
C. Peralatan dan Bahan yang
digunakan : 1). Motor DC Tipe
Shunt, 1buah
2). Generator AC 3 phase, 1 buah
3). Multitester(Tang Ampere), 1 buah
4). Tachometer, 1 buah
5). Kabel penghubung,
secukupnya 6). Sumber
Tegangan DC
7). Lampu (beban), 3 buah

D. TUGAS RUMAH
1. Apa itu motor DC tipe kompon Panjang ?
2. Sebutkan karakteristik motor DC tipe kompon Panjang ?
E.RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 3

F.LANGKAH PRAKTIKUM

1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus searah 2 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
 Tang Ampere 1 buah
 1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 3
5. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk motor DC ( kompon panjang
) adalah “ nol“
6. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk untuk excitasi
generator sinkron adalah “ nol “
7. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak ( motor DC ) dan naikkan tegangan
secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
8. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan naikkan tegangannya secara
bertahap (sesuai instruksi asisten )
9. Masukkan beban secara bertahap (sesuai instruksi
asisten) 10.Catat hasil penunjukan dari alat ukur:
 Arus motor penggerak
 Arus eksitasi
 Arus beban
 Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
 Catat hasil pengamatan tersebut.
11. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13. Analisa hasil percobaan ini
TABEL PENGAMATAN

No Motor Penggerak Beban Motor


( Motor Shunt ) ( Generator Sinkron )

Tegangan Arus Tegangan Arus Arus Putaran


Excitasi motor

V V V I I I I
R- S-N T- R S T N
N N
1
2
3
4
5
MODUL 4
MOTOR DC TIPE KOMPON
PENDEK

A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Motor DC Tipe Kompon pendek.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Motor DC Tipe
Kompon pendek.
3. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam jenis
Motor DC Kompon pendek.

B. Teori Dasar

Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan
(yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist
dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Karakteristik Motor DC Kompon

Pada motor kompon, kutub utama berisi rangkaian seri dan paralel. Dalam
kondisi tanpa beban, motor kompon mempunyai sifat seperti motor shunt. Pada
kondisi beban terpasang, dengan momen torsi yang sama, akan didapat
putaran sedikit lebih tinggi.

C. Peralatan dan Bahan yang


digunakan : 1). Motor DC Tipe
Shunt, 1buah
2). Generator AC 3 phase, 1 buah
3). Multitester(Tang Ampere), 1 buah
4). Tachometer, 1 buah
5). Kabel penghubung,
secukupnya 6). Sumber
Tegangan DC
7). Lampu (beban), 3 buah

D. TUGAS RUMAH
1. Apa itu motor DC tipe kompon pendek ?
2. Sebutkan karakteristik motor DC tipe kompon pendek ?
E.RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 4

F.LANGKAH PRAKTIKUM

1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus searah 2 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
 Tang Ampere 1 buah
 1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 4
5. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk motor DC ( kompon pendek
) adalah “ nol“
6. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk untuk excitasi
generator sinkron adalah “ nol “
7. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak ( motor DC ) dan naikkan tegangan
secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
8. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan naikkan tegangannya secara
bertahap (sesuai instruksi asisten )
9. Masukkan beban secara bertahap (sesuai instruksi
asisten) 10.Catat hasil penunjukan dari alat ukur:
 Arus motor penggerak
 Arus eksitasi
 Arus beban
 Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
 Catat hasil pengamatan tersebut.
11. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13. Analisa hasil percobaan ini
TABEL PENGAMATAN

No Motor Penggerak Beban Motor


( Motor Shunt ) ( Generator Sinkron )

Tegangan Arus Tegangan Arus Arus Putaran


Excitasi motor

V V V I I I I
R- S-N T- R S T N
N N
1
2
3
4
5
MODUL 5
GENERATOR DC KOMPON PENDEK

A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Generator DC Kompon
Pendek.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Generator DC Kompon
Pendek.

B. Peralatan dan Bahan yang


digunakan : 1). Motor DC Tipe
Shunt, 1buah
2). Generator AC 3 phase, 1 buah
3). Tang Ampere, 1 buah
4). Tachometer, 1 buah
5). Kabel penghubung,
secukupnya 6). Sumber
Tegangan DC
7). Lampu (beban), 3 buah

C. Teori Dasar
I. Generator Dc Kompon Pendek
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC tidak berbeda dengan motor
DC kecuali pada aliran daya.
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri,
yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan
gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek
atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada,
karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau
dari dari tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Generator kompon biasanya menggunakan rheostat medan untuk mengatur
tegangan terminal sama halnya seperti generator shunt.. Namun demikian sebuah
diverter dapat digunakan dan diparalel dengan lilitan seri untuk mengatur nilai
gabungannya.
Generator Kompon Pendek
Generator Kompon Pendek disebut generator kompon pendek apabila lilitan
penguat magnit seri berada dalam rangkaian beban.

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 18


Gambar Rangkaian Generator Kompon Pendek
II. PRINSIP KERJA GENERATOR DC

Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Percobaan
Faraday. Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan
dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah garis gaya yang diliputi oleh kumparan yang
berubah-ubah.
Ada 3 hal pokok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :
1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub -kutub magnet
2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF
3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 19


D.Tugas Rumah

1. Bagaimana cara kerja generator DC Kompon Pendek?

2. Sebutkan karakteristik generator DC Kompon Pendek!

E. RANGKAIAN PERCOBAAN

A
A
A EF
C
V

220 V – AC

BENGKEL DIII TEKNIK ELEKTRO 20


Gambar 1

F.LANGKAH PRAKTIKUM

1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus bolak-balik dan arus searah
masing-masing
1 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
 Tang Ampere (1 buah)
 1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 1
5. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak, pastikan posisi pengatur tegangan adalah “
nol “
6. Naikkan tegangan secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
7. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan pastikan posisi pengatur tegangan
adalah
“ nol “ dan naikkan tegangannya secara bertahap sampai menunjukkan arus excitasi mulai dari 10
% sampai dengan 100 % dan amati penunjukan :
 Volt meter tegangan motor penggerak
 Amper meter motor penggerak
 Amper meter arus excitasi
 Perubahan nilai tegangan keluaran
 Putaran generator pada setiap perubahan nilai arus penguatan
 Catat hasil pengamatan tersebut.
8. Turunkan tegangan sumber listrik untuk excitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
9. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai nilai “nol”
dan matikan sumber listriknya.
10. Analisa hasil percobaan ini

TABEL PENGAMATAN

No % Motor Tegangan Keluaran Generator


Arus Penggerak Putaran
excitasi generator
V I
V V V V V V
R- S-N T- R-S S- T-
N N T R
1 0
2 10
3 20
4 30
5 40
MODUL 6
GENERATOR DC KOMPON PANJANG

A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Generator DC Kompon
Panjang.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Generator DC Kompon
Panjang.

B. Peralatan dan Bahan yang


digunakan :

1. Motor DC Tipe Shunt, 1buah

2. Generator AC 3 phase, 1 buah

3. Tang Ampere, 1 buah

4. Tachometer, 1 buah

5. Kabel penghubung, secukupnya

6. Sumber Tegangan DC

7. Lampu (beban), 3 buah

F. Teori Dasar
III. Generator Dc Kompon Panjang
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC tidak berbeda dengan motor
DC kecuali pada aliran daya.
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri,
yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan
gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek
atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada,
karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau
dari dari tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Generator kompon biasanya menggunakan rheostat medan untuk mengatur
tegangan terminal sama halnya seperti generator shunt.. Namun demikian sebuah
diverter dapat digunakan dan diparalel dengan lilitan seri untuk mengatur nilai
gabungannya.

Generator Kompon Panjang


Generator Kompon Panjang disebut generator kompon panjang apabila lil;itan penguat
magnit seri berada dalam rangkaian jangkar.

Gambar Rangkaian Generator Kompon Panjang

Anda mungkin juga menyukai