Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat Duri Kosambi, cengkareng-Jakarta Barat 11750 Telp.
NIM :
Praktikum :
Kelompok :
Program studi :
Jurusan :
Asisten : 1.
Tes awal Keterampilan laporan Presentasi Ket
NO Percobaan
…….. % ……………...% ……… % ………… %
2.
Jakarta, Oktober 2016
3.
4.
Praktikan Asisten
SEKOLAH TINGGI ( ) ( )
YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN
PT PLN (PERSERO)
MOTOR DC
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan
DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus
langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap
untuk kisaran kecepatan yang luas.
Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan
motor DC yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik
energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor
yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur
medan.
B.Kumparan Motor DC
Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC
berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah
kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.
C. Commutator Motor DC
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam kumparan motor DC. Commutator juga membantu
dalam transmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.
2. Kelebihan Motor DC
Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan,
flux medan dan tegangan kumparan motor DC ditunjukkan dalam persamaan berikut :
Gaya elektromagnetik : E = K Φ N
Torque : T = K Φ Ia
Dimana:
E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal kumparan motor DC
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus kumparan motor DC
K = konstanta persamaan
3. Jenis-Jenis Motor DC
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya
terpisah/ separately excited.
Jika arus medan dipasok dari sumber yang sama dengan arus jangkar maka disebut
motor DC sumber daya sendiri/ self excited.
A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Motor DC Tipe Shunt.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Motor DC Tipe Shunt.
3. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam jenis
Motor DC Shunt .
B. Teori Modul
Motor Shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar
dibawah. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus
medan dan arus kumparan motor DC.
F = B.I.L newton
D. TUGAS RUMAH
1. Apa itu motor DC tipe shunt ?
2. Sebutkan karakteristik motor DC tipe shunt ?
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
Gambar 1
F.LANGKAH PRAKTIKUM
1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus searah 2 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
Tang Ampere 1 buah
1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 1
5. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk motor DC ( shunt )
adalah “ nol“
6. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk untuk excitasi
generator sinkron adalah “ nol “
7. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak ( motor DC ) dan naikkan tegangan
secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
8. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan naikkan tegangannya secara
bertahap (sesuai instruksi asisten )
9. Masukkan beban secara bertahap (sesuai instruksi
asisten) 10.Catat hasil penunjukan dari alat ukur:
Arus motor penggerak
Arus eksitasi
Arus beban
Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
Catat hasil pengamatan tersebut.
11. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13. Analisa hasil percobaan ini
TABEL PENGAMATAN
A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Motor DC Tipe Serie.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Motor DC Tipe Serie.
3. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam jenis
Motor DC Serie .
B. Teori Modul
Motor Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar
dibawah. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC.
Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation,
1997; L.M. Photonics Ltd, 2002) :
Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan
awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar
berikut.
Karakteristik Motor
DC Serie Karakteristiknya
1). Sebagai kumparan medan biasanya membawa arus armatur, jadi ∅∞Ia di atas
titik saturasi magnetnya dan sebelum saturasi Ta∞∅. Ia atau Ta∞ Ia
2). Perubahan di Eb untuk variasi arus beban itu kecil. Jadi variasi kecepatan
berkebalikan dengan arus
armatur. 3). Jika kecepatan
naik, torsinya kecil.
Gambar karakteristik Motor DC Serie dapat dilihat pada gambar 5b) di atas.
D. TUGAS RUMAH
1. Apa itu motor DC tipe serie ?
2. Sebutkan karakteristik motor DC tipe serie ?
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
Gambar 2
F.LANGKAH PRAKTIKUM
1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus searah 2 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
Tang Ampere 1 buah
1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 2
5. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk motor DC ( serie ) adalah
“ nol“
6. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk untuk excitasi
generator sinkron adalah “ nol “
7. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak ( motor DC ) dan naikkan tegangan
secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
8. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan naikkan tegangannya secara
bertahap (sesuai instruksi asisten )
9. Masukkan beban secara bertahap (sesuai instruksi
asisten) 10.Catat hasil penunjukan dari alat ukur:
Arus motor penggerak
Arus eksitasi
Arus beban
Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
Catat hasil pengamatan tersebut.
11. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13. Analisa hasil percobaan ini
TABEL PENGAMATAN
No Motor Penggerak Beban Motor
( Motor Seri ) ( Generator Sinkron )
Arus Putaran
Excitasi motor
V V V I I I I
R- S-N T- R S T N
N N
1
2
3
4
5
MODUL 3
A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Motor DC Tipe Kompon panjang.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Motor DC Tipe
Kompon panjang.
3. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam jenis
Motor DC Kompon panjang.
B. Teori Dasar
Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan
(yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist
dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Karakteristik Motor DC Kompon
Pada motor kompon, kutub utama berisi rangkaian seri dan paralel. Dalam
kondisi tanpa beban, motor kompon mempunyai sifat seperti motor shunt. Pada
kondisi beban terpasang, dengan momen torsi yang sama, akan didapat
putaran sedikit lebih tinggi.
C. Peralatan dan Bahan yang
digunakan : 1). Motor DC Tipe
Shunt, 1buah
2). Generator AC 3 phase, 1 buah
3). Multitester(Tang Ampere), 1 buah
4). Tachometer, 1 buah
5). Kabel penghubung,
secukupnya 6). Sumber
Tegangan DC
7). Lampu (beban), 3 buah
D. TUGAS RUMAH
1. Apa itu motor DC tipe kompon Panjang ?
2. Sebutkan karakteristik motor DC tipe kompon Panjang ?
E.RANGKAIAN PERCOBAAN
Gambar 3
F.LANGKAH PRAKTIKUM
1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus searah 2 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
Tang Ampere 1 buah
1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 3
5. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk motor DC ( kompon panjang
) adalah “ nol“
6. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk untuk excitasi
generator sinkron adalah “ nol “
7. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak ( motor DC ) dan naikkan tegangan
secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
8. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan naikkan tegangannya secara
bertahap (sesuai instruksi asisten )
9. Masukkan beban secara bertahap (sesuai instruksi
asisten) 10.Catat hasil penunjukan dari alat ukur:
Arus motor penggerak
Arus eksitasi
Arus beban
Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
Catat hasil pengamatan tersebut.
11. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13. Analisa hasil percobaan ini
TABEL PENGAMATAN
V V V I I I I
R- S-N T- R S T N
N N
1
2
3
4
5
MODUL 4
MOTOR DC TIPE KOMPON
PENDEK
A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Motor DC Tipe Kompon pendek.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Motor DC Tipe
Kompon pendek.
3. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam jenis
Motor DC Kompon pendek.
B. Teori Dasar
Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan
(yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist
dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Karakteristik Motor DC Kompon
Pada motor kompon, kutub utama berisi rangkaian seri dan paralel. Dalam
kondisi tanpa beban, motor kompon mempunyai sifat seperti motor shunt. Pada
kondisi beban terpasang, dengan momen torsi yang sama, akan didapat
putaran sedikit lebih tinggi.
D. TUGAS RUMAH
1. Apa itu motor DC tipe kompon pendek ?
2. Sebutkan karakteristik motor DC tipe kompon pendek ?
E.RANGKAIAN PERCOBAAN
Gambar 4
F.LANGKAH PRAKTIKUM
1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus searah 2 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
Tang Ampere 1 buah
1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 4
5. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk motor DC ( kompon pendek
) adalah “ nol“
6. Pastikan posisi pengatur tegangan sumber listrik arus searah untuk untuk excitasi
generator sinkron adalah “ nol “
7. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak ( motor DC ) dan naikkan tegangan
secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
8. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan naikkan tegangannya secara
bertahap (sesuai instruksi asisten )
9. Masukkan beban secara bertahap (sesuai instruksi
asisten) 10.Catat hasil penunjukan dari alat ukur:
Arus motor penggerak
Arus eksitasi
Arus beban
Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban
Catat hasil pengamatan tersebut.
11. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
12. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
13. Analisa hasil percobaan ini
TABEL PENGAMATAN
V V V I I I I
R- S-N T- R S T N
N N
1
2
3
4
5
MODUL 5
GENERATOR DC KOMPON PENDEK
A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Generator DC Kompon
Pendek.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Generator DC Kompon
Pendek.
C. Teori Dasar
I. Generator Dc Kompon Pendek
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC tidak berbeda dengan motor
DC kecuali pada aliran daya.
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri,
yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan
gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek
atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada,
karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau
dari dari tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Generator kompon biasanya menggunakan rheostat medan untuk mengatur
tegangan terminal sama halnya seperti generator shunt.. Namun demikian sebuah
diverter dapat digunakan dan diparalel dengan lilitan seri untuk mengatur nilai
gabungannya.
Generator Kompon Pendek
Generator Kompon Pendek disebut generator kompon pendek apabila lilitan
penguat magnit seri berada dalam rangkaian beban.
Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Percobaan
Faraday. Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan
dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah garis gaya yang diliputi oleh kumparan yang
berubah-ubah.
Ada 3 hal pokok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :
1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub -kutub magnet
2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF
3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
A
A
A EF
C
V
220 V – AC
F.LANGKAH PRAKTIKUM
1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek ( sumber arus bolak-balik dan arus searah
masing-masing
1 set )
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur:
Tang Ampere (1 buah)
1 ( satu ) Tacho-meter
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 1
5. Masukkan sumber listrik untuk motor penggerak, pastikan posisi pengatur tegangan adalah “
nol “
6. Naikkan tegangan secara bertahap sampai putaran motor mencapai nominalnya.
7. Masukkan sumber listrik untuk penguatan ( excitasi ) dan pastikan posisi pengatur tegangan
adalah
“ nol “ dan naikkan tegangannya secara bertahap sampai menunjukkan arus excitasi mulai dari 10
% sampai dengan 100 % dan amati penunjukan :
Volt meter tegangan motor penggerak
Amper meter motor penggerak
Amper meter arus excitasi
Perubahan nilai tegangan keluaran
Putaran generator pada setiap perubahan nilai arus penguatan
Catat hasil pengamatan tersebut.
8. Turunkan tegangan sumber listrik untuk excitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
9. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai nilai “nol”
dan matikan sumber listriknya.
10. Analisa hasil percobaan ini
TABEL PENGAMATAN
A. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari Generator DC Kompon
Panjang.
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik kerja dari Generator DC Kompon
Panjang.
4. Tachometer, 1 buah
6. Sumber Tegangan DC
F. Teori Dasar
III. Generator Dc Kompon Panjang
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC tidak berbeda dengan motor
DC kecuali pada aliran daya.
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri,
yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan
gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek
atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada,
karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau
dari dari tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Generator kompon biasanya menggunakan rheostat medan untuk mengatur
tegangan terminal sama halnya seperti generator shunt.. Namun demikian sebuah
diverter dapat digunakan dan diparalel dengan lilitan seri untuk mengatur nilai
gabungannya.