TAHUN 2015
OLEH:
GALUH TRIASNY ISLAM FAKHSIRIE
B121 16 342
TAHUN 2015
PROPOSAL
OLEH:
GALUH TRIASNY ISLAM FAKHSIRIE
B121 16 342
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................9
C. Tujuan Penelitian........................................................................10
D. Manfaat Penelitian......................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 12
A. Desa.............................................................................................12
1. Pengertian Desa............................................................................................... 12
2. Syarat Pembentukan Desa.........................................................................13
3. Pemerintah Desa.............................................................................................. 16
4. Otonomi Desa.................................................................................................... 18
B. Pemilihan Kepala Desa..............................................................21
C. Pemerintahan Daerah.................................................................25
1. Pengertian Pemerintahan Daerah...........................................................25
2. Tujuan Pemerintahan Daerah....................................................................27
E. Konsep Negara Demokrasi........................................................36
F. Hukum dan Demokrasi...............................................................40
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................... 46
A. Tipe Penelitian............................................................................46
B. Lokasi Penelitian........................................................................46
C. Populasi dan Sampel..................................................................47
D. Jenis dan Sumber Bahan Hukum.............................................48
E. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum........................................48
F. Analisis Bahan Hukum...............................................................49
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 50
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tahun 1945 Pasal 1 ayat (3) telah jelas disebutkan bahwa Negara
1
demokrasi. Korelasi ini tampak dari kemunculan istilah demokrasi
esensi dari sistem ini. Dengan kata lain, negara hukum harus
atas Daerah provinsi dan Daerah provinsi itu dibagi atas Daerah
kabupaten dan kota. Dan pada ayat (2) disebutkan bahwa: Daerah
2
Fatkhan Masuri, 2014, “Pemilihan Kepala Desa di Kecamatan Buluspesantren
Kabupaten Kebumen ditinjau dari Pasal 46 ayat (2) PP. NO. 72 Tahun 2005”, Skripsi,
Sarjana Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Yogyakarta, hlm. 1.
3
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 1.
2
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan
4
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan daerah, Pasal 221.
5
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, Pasal 1.
3
cabang kekuasaan eksekutif. 6
Pemerintah Desa adalah Kepala
Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa
pemerintah kabupaten/kota. 8
6
Ridwan HR, 2006, Hukum Administrasi Negara, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta,
hlm. 30.
7
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 1.
8
Musdar, “Analisis Hukum Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten
Kolaka”, Halu Oleo Legal Research, Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo, VOL. 1, April
2019, hlm. 125.
4
penyelenggaraan diserahkan kepada daerah termasuk
atau kepala wilayah atau kepala instansi vertikal tingkat yang lebih
5
rezim pemilu yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun
10
Ibid.,
11
Ibid, hlm. 126-127.
6
Pemilihan kepala desa merupakan hal yang sangat penting
Kepala Desa.
7
Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa Pasal 3 ayat (1)
2021 telah selesai dan kepala desa yang terpilih telah dilantik
penyimpangan yang terjadi baik itu oleh panitia maupun oleh pihak-
8
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis ingin
B. Rumusan Masalah
2015 ?
9
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
10
sumbangan penelitian dalam rangka mewujudkan
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Desa
1. Pengertian Desa
13
Irwan Akbar, 2017, “Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Secara Serentak
di Kabupaten Soppeng”, Skripsi, Sarjana Hukum, Fakultas Hukum Univeritas Hasanuddin,
Makassar, hlm. 14.
12
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Indonesia”.
13
a. Batas usia desa induk paling sedikit 5 tahun
kepala keluarga.
kepala keluarga.
14
8) Wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku dan
antarwilayah.
ekonomi pendukung.
peraturan Bupati/Wallikota.
peraturan perundang-undangan.
15
3. Pemerintah Desa
masyarakatnya. 14
14
HAW Widjaja, 2014, Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat, dan Utuh,
PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, hlm. 17.
15
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 23 dan Pasal 25.
16
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 26 ayat (1).
16
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
desa.
Desa.
desa.
masyarakat desa.
17
l. Memanfaatkan teknologi tepat guna.
partisipatif.
undangan.
4. Otonomi Desa
pengadilan.18
17
HAW Widjaja, Op. cit., hlm. 165.
18
Ibid.,
18
legislatif dan pengawas terhadap pelaksanaan peraturan
sendiri.20
19
Ibid., hlm. 165-166.
20
Ibid., hlm. 166.
19
Namun harus selalu diingat bahwa tiada hak tanpa
21
Ibid.,
22
Ibid.,
20
otonom. Pengaturan demikian menunjukkan adanya
melalui tahapan :
23
Ibid., hlm. 166-167.
21
jabatan yang disampaikan 6 (enam) bulan
pemilihan.
22
b. Pencalonan. Terdiri atas kegiatan :
calon.
suara.
terbanyak. Dan/atau
23
3) Dalam hal calon yang memperoleh suara
pemungutan suara.
laporan panitia.
Permusyawaratan Desa.
24
4) Bupati/walikota atau pejabat lain yang ditunjuk
peraturan perundang-undangan.
C. Pemerintahan Daerah
24
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 1.
25
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. 25
26
a. melaksanakan pengawasan terhadap
atau kota.
kabupaten/kota.
27
Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu memajukan
kesejahteraan umum. 28
a. Peningkatan pelayanan.
b. Pemberdayaan
28
Loc. cit, hlm. 23.
29
Ibid.,
28
daerah. Pada bagian menimbang Undang-Undang
sebagai berikut. 30
daerah.
30
Ibid., hlm. 23-24.
31
Zaeni Asyhadie dan Arief Rahman, 2014, Pengantar Ilmu Hukum, PT. Rajagrafindo
Persada, Jakarta, hlm. 21.
29
Hukum merupakan salah satu komponen sistem dalam
30
dimajukanlah konsep pembagian dan pmisahan kekuasaan
adalah sistem hukum sipil (civil law system) yang ciri dan
judisial.35
34
Ibid., hlm. 2-3.
35
Ibid., hlm. 3.
31
Di bawah kendali pemrinatahn reformasi , menurut Hamba
terjadinya perubahan.
hukum adat.
36
Hamba Thalib dan Syamsuddin Pasamai, 2009, Sejarah Hukum (Dalam Dinamika Ilmu
Hukum), PT. Umitoha Ukhuwah Grafika, Makassar, hlm. 161-162.
32
atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan
yang ingin dibentuk (pada waktu itu) oleh bangsa Indonesia ialah
“negara kesejahteraan”. 38
33
bestuurszorg ini menjadi suatu tanda yang menyatakan adanya
34
berkembang mengikuti sejarah perkembangan umat manusia.
sangat tua, jauh lebih tua dari usia ilmu negara ataupun ilmu
Negara.41
35
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara)
Athena Kuno pada Abad ke-5 SM yang terambil dari dua suku kata
1. Menyelesaikan perselisihan
melembaga.
2. Menjamin terselenggaranya
berubah.
42
Aminuddin Ilmar, Op. cit., hlm 72.
43
Ni’matul Huda, 2014, Hukum Tata Negara, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, hlm.
266-267.
36
3. Menyelenggarakan pergantian
sampai minimum.
tingkah laku.
37
tetapi, jika lembaga-lembaga negara tersebut tidak berfungsi
yaitu:47
38
sistem politik, ekonomi dan sosial di dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
39
demokrasi. Korelasi ini tampak dari kemunculan istilah demokrasi
rechtsstaat).48
48
Ridwan HR, Op. cit., hlm. 8.
49
Ibid., hlm. 9.
40
a. Asas legalitas. Pembatasan kebebasan warga negara
2. Prinsip-prinsip demokrasi
umum.
41
banyak tergantung secara politik, yaitu kepda lembaga
perwakilan.
umum.
keberatan.
Tentang Desa.
42
c. Memengang teguh dan mengamalkan Pancasila,
Ika.
saat mendaftar.
pendaftaran.
43
bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai
hukum tetap.
k. Berbadan sehat.
Kepala Desa
bergelombang.”
a. Persiapan
b. Pencalonan
c. Pemungatan suara
d. Penetapan
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
B. Lokasi Penelitian
45
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Kabupaten jeneponto.
2. Sampel
50
Aminuddin dan Zainal Asikin, 2016, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT.
Rajagrafindo Persada, Jakarta, hlm. 96.
46
kedudukan sampel yang telah mewakili dengan masalah
hukum yaitu :
diteliti.
51
Irwan Akbar, Op. cit., hlm. 43.
47
skripsi, karangan ilmiah serta data yang didapatkan dari
internet.
52
Audifax, 2008, Sebuah Pengantar untuk “Mencari-Ulang” Metode Penelitian dalam
Psikologi, Jalasutra, Yogyakarta, hlm. 175.
48
DAFTAR PUSTAKA
BACAAN LAINNYA
49
Irwan Akbar. 2017. “Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
Secara Serentak di Kabupaten Soppeng”. Skripsi. Sarjana
Hukum. Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Makassar.
Musdar. “Analisis Hukum Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa
di Kabupaten Kolaka”. Halu Oleo Legal Research. Fakultas
Hukum Universitas Halu Oleo. VOL.1, April 2019.
Muh. Hasrul dan Syafa’at Anugrah Pradana,”Kedudukan dam Tugas Staf
Ahli dalam Struktur Pemerintahan Daerah”, Amanna Gappa,
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin,Vol. 27, 1 Maret 2019.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
50