SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Pada Program Studi Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
Disusun Oleh:
NAMA : SRI NANDANG ANDRIANI
NIM : 1111180092
Dosen Pembimbing
FAKULTAS HUKUM
“negara Indonesia adalah Negara Hukum”.1 Prinsip negara hukum pada dasarnya
pemerintah.
1
Pasal 1 ayat (3), Undang-Undang Dasar 1945
2
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta,2003 ,hlm.26
1
2) Kewenangan pemerintahan (dalam melakukan perbuatan dibidang
Public tersebut) di dalamnya diatur mengenai dari mana, dengan cara
instrument hukum;
adalah proses demokratisasi, dari yang selama Orde Baru berproses dari atas ke
bawah, sebaliknya saat ini berproses dari bawah yakni desa itu sendiri. Perubahan
yang otonom dan memiliki hak serta wewenang untuk mengatur Rumah Tangga
sendiri, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 UUD 1945 yang menyatakan bahwa
pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk dan
Istilah “Desa” secara etimologi berasal dari kata “Swadesi” yang berarti
pertama kali ditemukan oleh Mr. Herman Warner Muntinghe, seorang Belanda
3
Sadu Wasistiono Dan M. Irwan Thahir, Prospek Pembangunan Desa, Fokus Media, Bandung
2007, hlm. 35.
4
Eka N.A.M. Sihombing, Hukum Pemerintahan Daerah, Setara Press, Malang, 2020, hlm. 155.
1
anggota Raad van Indie pada masa penjajahan kolonial Inggris, yang merupakan
ditemukan juga desadesa di kepulauan luar Jawa yang kurang lebih sama dengan
asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam
wilayah, bentuk lahan, keadaan tanah, kondisi tata air, dan aspek-
aspek lainnya.
kualitas penduduknya.
5
Soetardjo Kartohadikoesoemo, Desa, Pn Balai Pustaka Cetakan Pertama, Jakarta, 1984, hlm. 36
6
Widjaja. HAW, Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat dan Utuh. Cetakan VI, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm, 3.
1
3. Tata Kehidupan, berkaitan erat dengan adat istiadat, norma, dan
instrumen koordinator dari penguasa supra desa (negara melalui Pemerintah dan
pemerintah kabupaten/kota.8
Indonesia atas daerah-daerah besar dan daerah-daerah kecil dengan bentuk dan
konteks ini, pemerintahan desa adalah merupakan sub sistem dari sistem
pemerintahan kabupaten.
masyarakat melalui pelayanan yang baik, serta kinerja yang maksimal secara
langsung dan transparan. Dengan adanya otonomi daerah ini pemerintah daerah
7
Bintarto, Geografi Desa: Suatu Pengantar, Cetakan Spring, Yogyakarta ,1977, hlm 15.
8
Jefri S. Pakaya, “Pemberian Kewenangan Pada Desa Dalam Konteks Otonomi Daerah”
Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 13, No. 1, Gorontalo Indonesia, 2016.
1
dapat lebih memperhatikan daerah terpencil dalam rangka pemerataan
masyarakat. 9
beradasarkan asas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta dalam bingkai
“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarkat hukum yang memilki batas wilayah yang
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masya- rakat, hak asal usul, dam/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
9
Karlos Mangoto, “Fungsi Badan Permusyawaratan Desa( BPD )dalam Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan di Lesah Kecamatan Tagulandang Kabupaten Kepulauan
Sitaro” , Jurnal Ilmu Poltik, Vol. 3, No. 1, Universitas Sam Ratulangi, 2016.
10
Panca Setyo Prihatin. “ Penguatan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Dalam
Menampung dan Menyalurkan Aspirasi Masyarakat Desa” Jurnal Kajian Pemerintahan Politik
dan Birokrasi. Vol. 2 No. 2, Universitas Islam Riau, 2016, 124.
11
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 Pasal 1
1
pembangunanan Nasional maupun sebagai lembaga yang memperkuat kedudukan
kesatuan masyarakat hukum adat desa yang telah terbukti mampu bertahan,
Dengan demikian ada beberapa unsur utama yang harus dimliki desa, yaitu :
lainnya.
kualitas penduduknya.
12
Op.Cit .hlm 124.
1
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat harus berasaskan keterbukaan,
Pemerintahan desa tidak berjalan sendiri tanpa dibantu oleh BPD yang diatur
kepala desa dan masyarakat desa, BPD mempunyai tugas utama yaitu
desa, perangkat desa dan tokoh masyarakat. Jumlah pesertanya tergantung situasi
Berdasarkan Permendagri Pasal 1 Ayat (4), BAB I Nomor 110 Tahun 2016
13
Yusrina Handayani, Peran BPD Dalam Menampung dan Menyalurkan Aspirasi Masyarakat
pada Proses Pembangunan, Jurnal Ilmiah Indonesia,Vol. 6, No. 1, 2021, hlm 479.
14
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 61
15
Undang Undang No. 6 Tahun 2014 Pasal 61 Ayat 1 tentang hak badan permusyawaratan desa
1
tentang Ketentuan Umum , pengertian Badan Permusyawaratan Desa yang
selanjutnya disingkat BPD atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga
demokratis.
Kepala Desa;
Kelurahan dan 340 Desa salah satunya ialah Desa Sarageni yang berada di
hakikatnya adalah mitra kerja pemerintah desa yang memiliki kedudukan sejajar
masyarakat.
16
https://lebakkab.bps.go.id diakses pada Kamis 18 Agustus 2022.
1
wadah menampung serta menyalurkan aspirasi masyarakat sehingga dapat
dikatakan bahwa keberhasilan desa dapat dilihat dari seberapa efektifnya peran
desa dan pembangunan. Langkah ini dapat dibuat dengan melakukan pertemuan
dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan meminta masukan dari masyarakat
secara langsung. Hal ini adalah bentuk upaya agar aspirasi dapat di salurkan dan
keinginan yang kuat atau cita-cita. Dalam pengertian yang lain aspirasi adalah
harapan perubahan yang lebih baik dengan tujuan untuk meraih keberhasilan di
masa depan. Aspirasi akan mengarahkan aktivitas individu untuk lebih fokus pada
tanggung jawab yang tinggi dalam pembangunan desa. Pembangunan desa pada
menuntun desa kearah yang lebih baik dengan pembinaan dari pemerintah daerah
17
St Ainun dan Nur Linah, Analisis Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Di Desa Pao Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa,
Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 12, No. 2, Universitas Hasanuddin, 2019, hlm 110.
18
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya ,Rineka Cipta, Jakarta, 2003,
hlm 183.
1
yang akan berdampak positif dari pembangunan desa.
pembangunan, bahkan lebih lanjut menimbulkan akibat yang fatal dalam arti
politis, yaitu memunculkan sikap apatis, frustasi, kecemburuan sosial dan ke-
ketegangan yang serius anatara pemerintah dan rakyat, yang terlihat dari
Lebak masih belum optimal. Sehingga Kewenangan BPD dalam menampung dan
19
Ferdi S. Gani, Tahapan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan (PPIP) Di Desa Dungaliyo Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorontalo, Jurnal Ilmiah
Ilmu Administrasi Publik, Vol. 5, No 1, Universitas Gorontalo, 2019, hlm 10.
1
2. Kurangnya komunikasi antara BPD dengan aparat desa serta
manfaat pembangunan.20
Desa Sarageni mengenai pelaksanaan fungsinya jika ditinjau dari sisi Hukum
Administrasi Negara. Maka dari itu penulis mengangkat suatu judul penelitian
yaitu:
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang di atas, maka berikut
20
Wawancara dengan Bapak Dani, selaku Wakil Ketua BPD Desa Sarageni Kabupaten Lebak,
Rabu 15 Desember 2021.
1
2. Bagaimana upaya yang di lakukan oleh BPD dalam meningkatkan
B. Tujuan Penelitian
dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya harus jelas diketahui
sebelumnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
desa Sarageni
C. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dalam penilitian ini terdiri dari 2(dua) yaitu kegunaan teoritis dan
1. Kegunaan Teoritis
Lebak.
1
2. Kegunaan Praktis
pemikiran bagi:
masyarakat desa.
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini dapat diuraikan dari beberapa teori yang di jadikan
landasan berpikir bagi penulis dapat menguji beberapa permasalahan yang ada.
yaitu teori Kewenangan dan teori Demokrasi. Teori adalah seperangkat konsep,
definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik,
21
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm.81.
1
Berdasarkan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) teori, yaitu teori
authority atau dalam bahasa Belanda bovedegheid. Dalam arti singkat wewenang
sebut asas legalitas yakni berasal dari kata lex yang berarti Undang-Undang. Jadi
suatu tindakan hukum publik, atau secara yuridis adalah kemampuan bertindak
hubungan hukum.23
22
Aminuddin Ilmar, Hukum Tata Pemerintahan, Kencana, Jakarta, 2014, hlm. 101.
23
Ali Marwan Hsb dan Evlyn Martha Julianthy, “Pelaksanaan Kewenangan Atribusi
Pemerintahan Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah”, Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 15, No. 2, 2018, hlm. 3.
24
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta 2013, hlm. 98.
1
Sebegitu pentingnya kewenangan sehingga F.A.M Stroink dan K.G
pengertian kewenangan merupakan konsep inti dari hukum tata negara dan hukum
van bestuur), maka dengan prinsip ini tersirat bahwa wewenang pemerintahan
a. Atribusi
b. Delegasi
overdracht van een bevoegheid van het ene bestuursorgaan aan een
c. Mandat
25
Nur Basuki Winanmo, Penyalahgunaan wewenang dan tindak pidana korupsi, laksbang
mediatama, Yogyakarta,2008, hlm.65
26
Ridwan HR, Op.Cit., hlm 101.
1
een ander, (mandat terjadi ketika organ pemerintahan mengizinkan
hukum, kaitannya terhadap peran Badan Permusyawaratan Desa itu sendiri dalam
perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu demokratia (kekuasaan
rakyat), yang dibentuk dari kata demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan), merujuk
pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke 5 dan ke 4 SM di kota
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman yang sederhana
tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang. Konsep demokrasi
sebagai suatu bentuk pemerintahan, akan tetapi pemakaian konsep ini di zaman
pada akhir abad ke-18. Pada pertengahan abad ke-20 dalam perdebatan mengenai
27
Azumardi Azra, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Prenada Media,
Jakarta, 2005, hlm 125.
1
tujuan yang dilayani oleh pemerintah dan prosedur untuk membentuk
mufakat. Sehingga demokrasi yang kuat adalah demokrasi yang bersumber dari
hati nurani rakyat untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan rakyat. Layaknya
sebuah sistem, demokrasi juga mempunyai konsep ciri-ciri, model dan mekanisme
sendiri.28 Konsep demokrasi identik dengan konsep kedaulatan rakyat, dalam hal
ini rakyat merupakan sumber dari kekuasaan suatu negara.Sehingga tujuan utama
rakyat. Jika ada pelaksanaan suatu demokrasi yang ternyata merugikan rakyat
banyak, tetapi hanya menguntungkan untuk orang-orang tertentu saja, maka hal
Kedaulatan rakyat dalam suatu sistem demokrasi tercermin dari ungkapan bahwa
demokrasi adalah suatu sistempemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
kebijakan negara demokrasi tergantung pada keinginan dan aspirasi rakyat secara
umum.
28
Zakaria Bangun, Demokrasi dan Kehidupan Demokrasi di Indonesia, BinaMedia Perintis,
Medan, 2008, hlm 2.
29
Munir Fuady, Konsep Negara Demokrasi, Revita aditama, Bandung, 2010, hlm 29.
1
1) Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
yang merupakan wakil dari penduduk desa yang bersangkutan yang di tetapkan
masyarakat, RT, RW, yang dipilih oleh rakyat. Penyelenggara pemerintahan desa
akan tersusun dan semakin terarah bahkan lebih maju apabila di berbagai lapisan
desa yang sejahtera. Sesuai dengan tujuan pembentukan BPD di setiap desa ialah
E. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya ialah suatu cara untuk mendapatkan data
1
dengan suatu tujuan dan kegunaan tertentu. Karena melalui penelitian, setiap
orang dapat menggunakan hasilnya. Secara umum, data yang diperoleh dari
masalah.30 Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan
1. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah yuridis empiris. Yuridis
ketentuan hukum normative secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu
yang terjadi dalam masyarakat.33 Metode yuridis empiris bertitik tolak dari primer.
Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari masyarakat sebagai
2. Spesifikasi penelitian
30
Sugiono , metode penelitian kualitatif dan R & D,alfabeta,Bandung,2007, hlm 3.
31
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2013, hlm.17.
32
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (edisi revisi). Cetakan ke-12. Kencana,
Surabaya,2005, hlm. 35.
33
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2004,hlm. 143.
34
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Metode Penelitian Hukum Normatif suatu Tinjauan
Singkat, Rajawali Pers, Jakarta, 1995, hlm. 11
1
Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu spesifikasi
fakta (individu, kelompok, atau keadaan) dan untuk menentukan frekuensi sesuatu
yang terjadi.36 Objek kajian yang penulis teliti adalah mengenai Kewenangan
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data
sekunder yang bersumber sebagai bahan penelitiannya. Data primer adalah data
yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertanyaan. 37 Sumber data
primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil langsung dari lapangan
sedangkan, sumber data sekunder adalah data yang siap pakai dan didapat dari
pustaka atau diperoleh secara tidak langsung oleh penulis, data dalam keadaan
siap terbuat dan dapat digunakan dengan segera serta dilengkapi dengan
35
Moch Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2008, hlm. 50.
36
Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum, Granit, Jakarta, 2000, hlm. 58.
37
Suryosubroto,Manajemen Pendidikan Sekolah,PN Rineka Cipta, Jakarta, 2003 hlm 32.
38
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2007, hlm.52.
1
Data sekunder tersebut meliputi beberapa bahan hukum yang digunakan
Daerah;
Desa.
tentang Desa.
1
7) Peraturan Bupati Lebak Nomor 10 Tahun 2017 tentang Badan
Permusyawaratan Desa.
dengan mengangkat data yang ada di lapangan, dalam hal ini penulis
40
Soerjono Soekanto dan Sri Madmuji,Peneltian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat,
Rajawali Pres, Jakarta, 2009, hlm 37
1
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan wawancara yang
41
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Tarsoto, Bandung, 1995,hlm.186.
42
Suratman Philip, Op.Cit., hlm.122.
43
Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2013, Hlm.45.
1
yang berkaitan dengan Kewenangan Badan Permusyawaratan Desa
5. Analisis Data
deskriptif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang obyek yang
mendapatkan hasil yang benar dan akurat dalam menjawab permasalahan yang
konsep kesleuruhan (holistic), penelitian ini tidak hanya merekam hal-hal yang
tampak secara eksplisit saja melainkan melihat secara keseluruhan fenomena yang
terjadi.46
6. Lokasi Penelitian
terutama dalam mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam skripsi
ini, hal ini dilakukan untuk mendapatkan data- data yang akurat. Adapun lokasi
44
Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Penelitian Hukum Normatif suatu
Tinjauan Singkat,Rajawali Pers, Jakarta, 1995, hlm.11.
45
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum,Cetakan Ke-18, UII Press, Jakarta, 2018,
hlm.10.
46
Sugiyono, Metode Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2012, hlm. 45.
1
1. Kantor Desa Sarageni Kabupaten Lebak. Lokasi yang digunakan penulis
G. Sistematika Penulisan
teratur dan mencapai sasaran yang tepat, rsional dan efektif dalam penyusunan
skripsi ini yaitu dengan menggunakan sistematika yang terdiri dari beberapa bab
yang diiuaraikan kedalam sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan bab
lainnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan isi
permasalahan tersebut. maka dari itu, materi dalam penelitian ini dibagi menjadi 5
BAB I PENDAHULUAN
1
PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM
MASYARAKAT DESA
1
MENAMPUNG DAN MENYALURKAN ASPIRASI
2017.
desa.
Kabupaten Lebak.
1
BAB II
A. Teori Kewenangan
1. Pengertian kewenangan
a. Hak wewenang;
1
synonymous with power”. Kewenangan tidak hanya diartikan sebagai hak untuk
menerapkan dan menegakan hukum; (2) ketaatan yang pasti; (3) perintah; (4)
formal, yang berasal dari kekuasaan legislatif (diberi oleh undang-undang) atau
tindakan.51
Sedangkan menurut Bagir Manan wewenang dalam bahasa hukum tidak sama
49
R. Agus Abikusna, “Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Perspektif Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah”, Sosfilkom, Vol. XIII, No. 1, 2019,
hlm. 4.
50
Ibid., hlm. 136.
51
Ibid., hlm. 144.
52
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 71.
1
tidak berbuat wewenang sekaligus berarti hak dan kewajiban.53
diantaranya yaitu:
2. Sumber Kewenangan
Jabatan pemerintah ini dilekati dengan hak dan kewajiban atau diberi
sendiri, jabatan hanyalah fiksi, yang perbuatan hukumnya, berdasarkan prisip ini
53
Nurmayani, Hukum Administrasi Daerah, Universitas Lampung Bandarlampung, 2009, hlm. 26.
54
Lukman Hakim, Filosofi Kewenangan Organ Lembaga Daerah, Setara Press, Malang, 2012,
hlm. 75.
55
Nur Basuki Winanmo, Penyalahgunaan wewenang dan tindak pidana korupsi, laksbang
mediatama, Yogyakarta,2008, hlm.33.
1
1) Atribusi
diberikan kepada suatu organ (institusi) pemerintahan atau lembaga negara oleh
suatu badan legislatif yang independen. Kewenangan ini adalah asli, yang tidak
berkompeten. Adalah wewenang yang melekat pada suatu jabatan Pasal 1 angka 6
Undang-undang No. 5 Tahun 1986 menyebutnya, wewenang yang ada pada badan
atau pejabat tata usaha negara yang dilawankan dengan wewenang yang
Atribusi apabila:
1
dan/atau undang-undang.56
2) Delegasi
Yaitu suatu pelimpahan wewenang yang telah ada yang berasal dari
Delegasi yaitu pelimpahan tidak secara penuh, artinya tidak termasuk wewenang
adalah kewenangan yang dialihkan dari kewenangan atribusi dari suatu organ
namanya.
3) Mandat
keputusan atas nama Pejabat Tata Usaha Negara yang memberi mandat.
berada di tangan pemberi mandat. Dengan demikian, semua akibat hukum yang
56
Nuryanto, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Jakarta: Mitrs Wacana Media
2001, hlm. 119-121.
57
Asep Saepudin, “kewenangan pemerintah kota serang dala pengelolaan informasi Publik
berdasarkanPrinsip-prinsip Good Governance menurut UndangUndang No. 14 tahun 2008
Tentang Keterbukaan Informasi Publik”, Serang, Sultan Ageng Tirtayasa, 2018 hlm. 37.
1
ditimbulkan oleh adanya keputusan yang dikeluarkan oleh mandataris adalah
1. Pengaruh;
2. Dasar hukum;
3. Konformitas hukum.58
3. Sifat Wewenang
pemerintahan itu dapat dijabarkan ke dalam dua pengertian, yakni sebagai hak
untuk menjalankan suatu urusan pemerintahan (dalam arti sempit) dan sebagai
hak untuk dapat secara nyata memengaruhi keputusan yang akan diambil oleh
peraturan dasarnya sedikit banyak menentukan tentang isi dari keputusan yang
58
Philipus M. Hadjon, Tentang Wewenang Pemerintahan (Besturebevoegheid), Pro Justitia Tahun
XIV 1 Januari 1998, hlm. 94.
59
Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981, hlm. 76.
1
harus diambil.
Wewenang ini terjadi dalam hal badan atau pejabat pemerintah yang
ada pilihan, sekalipun pilihan itu hanya dapat dilakukan dalam hal-hal atau
badan atau pejabat pemerintah untuk menentukan sendiri mengenai isi dari
servant dan the rights to receive karena wewenang dalam tindakan pemerintah
tidak selamanya secara jelas diatur dalam peraturan perundang- undangan. N.M.
dalam uraiannya sebagai berikut ”De vrijheid die een wettelijke regeling aan een
bestuursorgaan kan laten bij het geven van een beschikking wordt wel
1
membuat keputusan dapat dibedakan dalam kebebasan kebijaksanaan dan
kebebasan penilaian).61
secara mandiri dan ekslusif apakah syarat- syarat bagi pelaksanaan suatu
B. Teori Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
Kelsen berarti bahwa “kehendak” yang dinyatakan dalam tatanan hukum negara
identik dengan kehendak dari para subyek hukum.63 Demokrasi langsung adalah
demokrasi dengan derajat relatif paling tinggi dan ditandai oleh fakta bahwa
pembuatan undang-undang dan juga fungsi eksekutif dan yudikatif yang utama
dilaksanakan oleh rakyat di dalam pertemuan akbar atau rapat umum utnuk
61
Jemmy Jefry Pietersz, “Prinsip Good Governance Dalam Penyalahgunaan Wewenang”, SASI,
Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Vol. 23, No. 2, 2017, hlm. 179.
62
Yusri Munaf, “Diskresi Sebagai Kebebasan Bertindak Pemerintah (Tinjauan Konseptual dan
Empris)”, Jurnal Kajian Pemerintahan, Universitas Riau, Vol. 6, No. 1, 2018, hlm. 12.
63
Hans Kelse, Teori Umum Tentang Hukum Dan Negara.Penerbit Nusa Media dan
Nuansa.Bandung, 2006, Hlm 402.
1
rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara yang dijalankan pemerintah negara
tersebut.64
untuk pemimpin politik. Warga negara diberikan kesempatan untuk memilih salah
negara dapat mengganti wakil yang mereka pilih sebelumnya. Kemampuan untuk
2. Macam-Macam Demokrasi
“Hukum Tata Negara Indonesia”, Demokrasi terbagi dalam dua kategori dasar,
yaitu: demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung atau perwakilan. Dua
demokrasi yang sering menjadi dasar suatu negara melakukan pemilihan kita juga
pancasila. Serta menurut Dede Rosyada,et.al. ada lima corak atau model
66
Encik Muhammad Fauzan, Hukum Tata Negara Indonesia, Setara Press, Malang, 2017., hlm.
150-151.
1
Seperti ajaran para pakar terkenal terdahulu seperti Montesquieu, yaitu
nama Trias Politika, karena ajaran ini akan menentukan tipe daripada demokrasi
terdapat ajaran Trias Politika dimana membedakan adanya tiga jenis kekuasaan
negara, yaitu:68
presidensil.
langsung dari rakyat, yang disebut sistem referdum atau sistem badan
67
Soehino. Ilmu Negara. Yogyakarta Liberty, Yogyakarta, 2005, Hlm 146
68
Ibid. hlm 241.
69
Ibid. Hlm 243.
1
pekerja.
negara.70 Seperti yang sering kita dengar adegium “pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat” yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln begitulah
demokrasi diterjemahkan.
pemerintahan yang didapat dari rakyat dan dipersembahkan untuk rakyat juga,
disini akhirnya menemukan bahwa adanya ruang politik (polical space) yang
memungkinkan rakyat untuk bisa berkembang dan ikut serta dengan politik yang
terbuka. Selain itu demokrasi memberikan kondisi terhadap rakyat dimana rakyat
menjadi aktor utama dalam proses politik, yang tidak hanya sekedar menjadi
menjadi dua, yakni demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan yang dimaksud
1
jabatan dengan rakyat memilih seseorang atau partai politik untuk memilih
yudikatif.”71
Berbicara demokrasi maka tidak akan bisa lepas dari Negara hukum,
terdapat korelasi antara demokrasi dengan Negara hukum. Menurut Franz Magnis
Demokrasi yang bukan Negara hukum bukan demokrasi dalam arti sesungguhnya.
72
Pemahaman demokrasi sangat luas bukan saja hanya menyangkut soal politik
kebijakan daerah.73
kontrol atas Negara dalam arti negara hukum harus ditopang dengan system
kekuasaan tertinggi atau kedaulatan dalam suatu Negara berada di tangan rakyat.
Dengan demikian segala aturan dan kekuasaan yang dijalankan oleh Negara tidak
boleh bertentangan dengan kehendak rakyat (hati nurani rakyat). Dalam alam
1
Demokrasi juga sangat dipengaruhi oleh demokrasi lokal yaitu cerminan budaya
partisipasi publik, rakyat mempunyai hak untuk ikut memutuskan dalam proses
kebijakan daerah. Partisipasi Publik dapat dilakukan secara langsung atau tidak
kebikajan public kekinian tidak relevan lagi, hal ini disebabkan karena kebijakan
perda maupun perkada (peraturan kepala daerah) tidak bisa lepas dari penjabaran
74
Fikri, M. S., & Adytyas, N. O. Politik Identitas dan dan penguatan Demokrasi Lokal
(Kekuatan Wong kito dalam demokrasi lokal),Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam Vol. 18,
No.2, 2018, hlm 10.
75
Zaini, Z. D. Perspektif Hukum Sebagai Landasan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia (Sebuah
Pendekatan Filsafat). Jurnal Hukum, Vol. 28, No.2, 2019. hlm. 929-957.
76
Philipus M. Haddjon, “Keterbukaan Pemerintahan Dalam Mewujudkan Pemerintahan Yang
Demokratis”, Ubhara Surya , 1997, hlm. 8.
1
Lebak juga memperhatikan dan melaksanakan partisipasi public. Hal ini dapat
dilihat dalam Peraturan Bupati Lebak Psal 12 Huruf b Nomor 10 Tahun 2017
partisipasi publik dalam pembentukan kebijakan daerah merupakan salah satu ciri
governance, adalah suatu hubungan sinergis atara Negara sektor swasta (pasar)
suatu usaha untuk meraih sesuatu yang dipandang lebih bernilai dari apa yang
terjadi dalam keadaan saat ini. Aspirasi mengarahkan aktivitas individu untuk
lebih fokus kepada tercapainya tujuan tertentu.78 Dalam pengertian lain, aspirasi
berarti hasrat, harapan, maksud tujuan yang ingin diraih dan diperjuangkan
seseorang.79 Aspirasi dapat berupa dua definisi, yaitu ide maupun peran struktural.
77
I Gusti Ngurah Wairocana, 2008, “Implementasi Good Governance Dalam Legislasi Daerah”
,Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2008, hlm. 12.
78
Slameto, Op.Cit , hlm. 183.
79
Reber S.A dan Reber S.E, Kamus Psikologi ,Pustaka Belajar, Yogyakarta , 2010, hlm. 72
1
Adapun dalam bentuk ide yang merupakan gagasan/ide verbal dari masyarakat
yaitu:80
a) Aspirasi Positif
ialah mereka yang menginginkan sesuatu yang lebih baik dan lebih tinggi
b) Aspirasi Negatif
dicapai saat ini, sehingga tidak ada keinginan untuk meningkatkan apa
yaitu81 :
a) Aspirasi langsung
80
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta ,2010, hlm.265.
81
Ibid, hlm 256.
1
Aspirasi langsung merupakan keinginan atau cita-cita yang ingin
b) Aspirasi Jauh
1
BAB III
langsung dengan Desa Jayasari, Desa Cileles, Desa Doroyon dan Desa
memiliki lahan pertanian dan komoditas yang sangat bervariasi. Desa Sarageni
ingin menguasai daerah-daerah yang banyak lahan tanah, untuk dijadikan lahan
pertanian agar orang-orang Belanda dapat menanam padi, sayuran dan tanaman
yang dapat di jual agar mendaptakan keuntungan yang sangat besar bagi orang-
orang Belanda..
Hari ke hari penduduk selalu di perlakukan kasar oleh orang Belanda. Pada
suatu hari ada seseorang penduduk yang berani melawan satu persatu orang
Belanda bahkan membunuh ketika orang-orang Belanda itu sedang terlelap tidur.
Seorang pemberani itu selalu memotong 2 (dua) telinga, setelah membunuh orang
Belanda dan dua telinga yang sudah dipotong itu di simpan ditempat dimana
orang-orang Belanda itu kumpul atau rapat. Mendengar hal itu orang-orang
Belanda marah dan mencari tahu siapa yang berani melakukan hal itu.
1
Mengetahui hal ini orang Belanda melakukan penjagaan yang semakin di perketat,
penduduk pun banyak yang dipenjarakan agar memberitahu oang yang sudah
yang sudah membunuh dan memotong telinga secara sembunyi itu bernama Ki-
meninggalkan desa tetapi orang Belanda itu menyerang Ki-Ismail, tetapi anehnya
Ki-Ismail tidak mempan di tembak bahkan di tusuk oleh pedang dan penduduk
pun berani menyerang orang Belanda dan terjadilah peperangan antar penduduk
dan orang Belanda. Tetapi orang Belanda kalah dalam peperangan itu meski
penduduk hanya menggunakan tembakan dari bambu yang dibuat oleh Ki-Ismail,
penduduk setempat. Pada suatau malam ketika penduduk sedang tertidur, orang
itu Ki-Ismail sangat marah dan menyapu api-api yang ada di desa dengan
kekuatan yang Ki-Ismail miliki sedikit demi sedikit api mulai padam, penduduk
desa pun mulai membangun dan merapihkan puing-puing sisa api, kemudia
terkenalah desa tersebut dengan julukan desa Sarageni yang artinya Sara adalah
1
Sapu dan Geni adalah Api. Dalam beberapa versi ada yang mengatakan bahwa
kampung yang dibakar adalah inisiatif masyarakat untuk mengelabui Belanda, ada
pula yang mengatakan kampung yang dibakar tersebut secara sengaja supaya
masyarakat bisa mengungsi. Itulah sejarah awal mulanya berdiri Desa Sarageni
2. Letak Wilayah
Cimarga dengan luas wilayah kurang lebih 625 Ha. Dengan Jumlah Penduduk
3247 jiwa. Bentuk wilayah daratan dan persawahan. Batas wilayah Desa
Cileles
Jumlah luas tanah Desa Sarageni yang terdiri dari tanah darat dan tanah
1) Pemukiman : 203 ha
2) Pertanian/Perkebunan : 393 ha
3) Ladang/tegalan :4 ha
4) Hutan :0 ha
1
5) Rawa-rawa :0 ha
6) Perkantoran :1 ha
7) Sekolah :3 ha
8) Jalan : 10 ha
1) Pertanian
2) Perkebunan
3) Lahan tanah
c. Karkteristik Desa
pencaharian lainnya adalah sektor buruh, jasa perbengkelan, Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan home industri. Pemanfaatan hasil pertanian atau perkebunan hanya
keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku
adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat
1
lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/ diusulkan
kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan anggota BPD tidak
diwakilinya.
Pada Pasal 3 ayat (2) Peraturan Bupati Lebak Nomor 10 Tahun 2017
tentang BPD di jelaskan bahawa jumlah anggota BPD paling sedikit lima orang
Pimpinan BPD terbagi atas satu orang ketua, satu orang wakil ketua, dan
satu orang sekretaris. Susunan pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD
secara langsung melalui rapat BPD yang diadakan secara khusus. Untuk pertama
kali, penyelenggaraan rapat BPD dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu oleh
anggota termuda.
sebelum masa sebelum masa jabatan habis, maka berdasarakan Surat Keputusan
Pergantian Antar Waktu. Dengan maksud untuk mengganti keanggotaan BPD dan
memberpaiki struktur BPD maka keanggotaan BPD diganti di tahun 2021 sampai
saat ini, yang terdiri dari 7 (tujuh ) orang dengan Ketua yaitu Amir, Wakil Ketua
Danny Muhaemin, Sekertaris Mela Natalia, dan Anggota yaitu Wawan Setiawan,
1
Sunarta, Yepi, Nana Sumarna.
mendapatkan sesuatu secara teratur sehingga menghasilkan suatu pola atau bentuk
menyatakan bahwa:
14 Peraturan Bupati Lebak Nomor 10 Tahun 2017 tentang BPD diatur mekanisme
dalm penggalian aspirasi masyarakat desa yaitu : a). BPD melakukan penggalian
aspirasi masyarakat; b). penggalian aspirasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
musywarah BPD yang di tuangkan dalam agenda kerja BPD; d). Pelaksanaa
uraian kegiatan; e). Hasil penggalian aspirasi masyarakat Desa disampaikan dalam
1
masyarakat desa yaitu 1). Pelaksanaan kegiatan menampung aspirasi masyarakat
pada ayat (1) diadministrasikan dan disampaikan dalam musyawarah BPD. Pasal
dilakukan oleh BPD Desa Sarageni yaitu dengan mengadakan pertemuan semua
perwakilan dari masing masing wilayah yang ada di Desa Sarageni. Kemudian
ditampung oleh BPD lalu disampaikan kepada Pemerintahan Desa. Tetapi cara
ini hanya mampu satu kali dilaksanakan oleh BPD dalam kepengurusannya dan
Kabupaten Lebak
1
adalah sebagai berikut:
dalam era otonomi, desa dituntut untuk dapat mengatur dan mengurus
pemerintah desa secara mandiri, maka peranan BPD sangatlah penting dan
peraturan desa yang aspiratif dan diproses secara terbuka dan partisipatif.
digunakan secara terpadu yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan desa
3. Melakukan pengawasan kinerja kepala desa. Salah satu fungsi yang akan
1
termasuk pengawasan terhadap kegiatan pembangunan didesa baik kegiatan
pemerintah.
Selain dituntut untuk melakukan perannya BPD juga mempunyai hak dan
kewajiban, sebagaimana telah di atur mengenai hak BPD dalam Pasal 34 Perturan
Bupati Lebak Nomor 10 Tahun 2017 tentang Badan Permusyawaratan Desa yaitu,
1
budaya dan adat istiadat masyarakat Desa; e. Menjaga norma dan etika dalam
hubungan kerja dengan lembaga Pemerintah Desa dan lembaga desa lainnya; dan
1
BAB IV
Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permsuyawaratan Desa, Pasal 55 Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa dan Peraturan Bupati Lebak Pasal 12
Desa,
1
(BPD) mempunyai kewenangan dalam melakukan menampung dan menyalurkan
2017 tentang Badan Permusyawaratan Desa, bahwa BPD mempunyai tugas yaitu :
Desa antarwaktu;
Desa;
Desa;
undang-undangan.
1
(BPD) memiliki tiga tugas yang utama, adalah sebagai lembaga legislasi yang
terhadap kinerja dari Kepala Desa. Badan tersebut pada hakekatnya merupakan
desa (BPD) dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa tidak
berdasarkan wawancara dengan salah satu ketua RW Desa Sarageni, bahwa BPD
menmapung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan ketika ada msyawarah
desa pembahasannya hanya gotong royong dan pembahasan yang umum yang
juga dibahas oleh perangkat desa, tidak mengenai sebagaimana fungsi BPD
masyarakat.83
82
Wawancara dengan Pak Amir, selaku Ketua BPD Desa Sarageni Kabupaten Lebak, Kamis 6
Oktober 2022.
83
Wawancara dengan Ketua Rw 01 Desa Sarageni Kabupaten Lebak, Sabtu 15 Okotober 2022.
1
Tugas BPD menggali aspirasi termasuk kedalam agenda kerja BPD yang
minimal berisi maksud, tujuan, sasaran, waktu dan uraian kegiatan agar lebih
terarah dan tepat sasaran. Kemudian hasil penggalian aspirasi tersebut akan
yang ada untuk disampaikan kepada kepala Desa. Hal ini dilakukan demi
1
dan/atau tulisan. Dalam bentuk lisan yang dimaksud seperti penyampaian aspirasi
masyarakat oleh BPD kepada Kepala Desa yang ikut serta dalam musyawarah
BPD. 84
menjadi prioritas untuk diselesaikan. Oleh karena itu, dalam hal ini, eksistensi
kebijakan yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan esensi masalah dan prioritas
kebutuhan masyarakat.
tersebut sebaiknya sesuai dengan keadaan dan kemampuan desa dan BPD itu
1
ditingkat dusun atau di tingkat desa yang terjadwal dan rutin dilaksanakan.
keputusan didesa.
BPD.
a. Kenali dengan jelas dan terperinci tentang isi dan maksud aspirasi
yangditerima
tersebut.
1
c. Telusuri akar permasalahan yang menjadi penyebab dari munculnya
aspirasi tersebut.
1. Tahap Fact Finding atau pencarian fakta ini dilakukan oleh BPD.
Dalamhal ini BPD mencari data dan fakta yang ada di lapangansesuai
dijalankan.
penyusunan perencanaan dari hasil data atau fakta yang diperoleh. Dalam
85
Yuli Anggraini,’’Analisis Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Dalam Menampung dan
Menyalurkan Aspirasi Masyarakat di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten
Singingi”, Jurnal Juhan Perak, Vol .1, No. 2, Universitas Kuantan Singingi, 2020, hlm 392-393.
1
perencanaan itu perlu di pikirkan dengan matang, oleh karena itu
pekerjaan BPD.
Tahun 2017 tentang BPD, bahwa ada beberapa metode yang efektif dan dapat
terdiri dari anggota BPD, Pemerintah Desa, serta perwakilan dari masing-
BPD.
86
Ibid. hlm.395.
1
3. Interaksi secara langsung dengan masyarakat Desa. Anggota BPD
yang dilakukan oleh BPD Desa Sarageni belum efektif hal ini dapat dibuktikan
dengan hanya satu kali program kegiatan yang terlaksana yaitu keinginan
masyarakat dalam hal pembangunan jalan, dan juga dibuktikan dengan kurangnya
atau social network juga tidak di lakukan di Desa Sarageni hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya Blog menampung aspirasi ataupun akun sosial resmi yang
dibuat oleh BPD, dan juga tidak adanya kotak aspirasi yang disediakan di kantor
Masyarakat Desa sarageni juga banyak yang tidak mengetahui tugas dan
langsung kepada Pemerintahan Desa dan bukan melalui anggota BPD. Sehingga
1
internal yang menghambat operasional BPD dalam menampung dan
dengan masyarakat
gagasan) dari satu pihak kepihak lain. Komunikasi antar anggota BPD, BPD
dengan masyarakat ataupun BPD dengan aparat desa belum terbangun dengan
baik.
2. Kurangnya Koordinasi
3. Sumber Daya
Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa ada dua sumber daya yang perlu
diperhatikan yaitu :
1
APBDesa. 2) biaya operasional sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(1) digunakan untuk dukungan pelaksanaan fungsi dan tugas BPD antara
Menurut Wakil Ketua BPD Sarageni Bapak Dani juga menyatakan bahwa
jujur saja untuk anggaran belum memadai bahkan belum terlalu intens dalam
yang di BPD sendiri sangat kurang dalam kualitas maupun kapasitas sebagai
legislator87
4. Disposisi
dalam BPD itu sendiri sehingga tidak bisa bertahan lama dalam menjalankan
1
inkonsisten dalam melaksanakan proses pembentukan peraturan desa maupun
5. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi juga menjadi salah satu yang menjadi kendala BPD
yang dicantumkan dalam kerangka kerja program BPD. Hal ini juga terjadi karena
tingkat pemahaman dan wawasan BPD yang masih minim sehingga semua tidak
tersusun secara sistematis, padahal ini merupakan acuan setiap anggota BPD
dalam hal ini peran BPD Sarageni dalam pembentukan peraturan desa baik dalam
merumuskan dan merancang peraturan desa serta lemahnya sumber daya manusia
Peneliti melihat bahwa lembaga atau badan dari penyelenggaraan pemerintah desa
(h) Peraturan Bupati No. 10 Tahun 2017 bahwa wewenang BPD adalah menyusun
tata tertib BPD, faktanya yang Peneliti dapat dari wawancara menyatakan bahwa
1
Badan Permusyawaratan Desa di desa Sarageni tidak memiliki acuan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Abdul Aziz Hakim, Negara Hukum dan Demokrasi Di Indonesia, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011.
1
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2004.
Malang,2020.
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta ,2010.
Encik Muhammad Fauzan, Hukum Tata Negara Indonesia, Setara Press, Malang,
2017.
Hans Kelse, Teori Umum Tentang Hukum Dan Negara.Penerbit Nusa Media dan
Nuansa.Bandung, 2006.
1
Moch Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2008.
Munir Fuady, Konsep Negara Demokrasi, Revita aditama, Bandung, 2010.
Reber S.A dan Reber S.E, Kamus Psikologi ,Pustaka Belajar, Yogyakarta , 2010.
Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum, Granit, Jakarta, 2000.
1
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya , Rineka Cipta,
Jakarta, 2003.
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta 2013.
2017.
Widjaja. HAW, Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat dan Utuh.
Cetakan VI, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.
Jurnal
Ali Marwan Hsb dan Evlyn Martha Julianthy, “Pelaksanaan Kewenangan
Atribusi Pemerintahan Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah”, Jurnal Legislasi Indonesia,
Volume. 15, Nomor. 2, Kantor Hukum dan HAM Sumatera Utara 2018.
1
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Di Desa Dungaliyo Kecamatan Dungaliyo
Kabupaten Gorontalo, Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, Volume. 5,
Nomor. 1, Universitas Gorontalo, 2019.
Fikri, M. S., & Adytyas, N. O. Politik Identitas dan dan penguatan Demokrasi
Lokal (Kekuatan Wong kito dalam demokrasi lokal),Jurnal Kebudayaan
dan Sastra Islam Volume. 18, Nomor.2, 2018.
1
Panca Setyo Prihatin. “ Penguatan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Dalam
Menampung dan Menyalurkan Aspirasi Masyarakat Desa” Jurnal Kajian
Pemerintahan Politik dan Birokrasi. Volume 2 Nomor. 2, Universitas Islam
Riau, 2016.
Rahman, M.. Demokrasi Dalam Filsafat Pendidikan Barat Dan Islam (Kajian
Tentang Nilai-Nilai Demokrasi Dan Implementasinya Dalam Konteks
Pendidikan Indonesia). Jurnal Cendekia, Volume.3, Nomor.2, 2018.
St Ainun dan Nur Linah, Analisis Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Di Desa Pao Kecamatan
Tombolopao Kabupaten Gowa, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume. 12,
Nomor. 2, Universitas Hasanuddin, 2019.
Perturan Perundang-Undangan
1
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 110 Tahun 2016 Tentang Badan
Permusyawaratan Desa
Internet
https://lebakkab.bps.go.id/, diakses pada Kamis 18 Agustus 2022
1
1
1
`