A. Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa adalah sebuah gabungan kata yang
memiliki makna tersendiri. Frasa pemerintahan jika dilihat dari
pendekatan Bahasa frasa “Pemerintahan” berasal dari kata perintah
yang berarti sesuatu yang wajib dilaksanakan , di dalam kata
tersebut terdapat beberapa unsur yang menjadi ciri khas dari frasa
“Perintah”. 8
1. Perintah itu untuk melakukan sesuatu hal;
2. Perintah itu sifatnya harus, yang berarti berimplikasi
kepada kewajiban untuk melaksanakan yang
diperintahkan;
3. Adanya hubungan fungsional / kerja antara yang memberi
dan menerima perintah; dan
4. Adanya wewenang atau kekuasaan untuk memberi
perintah.
Perintah atau pemerintahan dalam Bahasa inggris disebut
“government” kata yang berasal dari suku kata “to govern” .
Namun, frasa perintah tidak diturunkan ke “to govern” melainkan
dituliskan “to order” atau “to command”. Keduanya bersal dari
perkataan Latih “Gubernacalum”. Sedangkan dalam Bahasa Arab
8
Abdul Rachmad Budiono, “Makna “Perintah” sebagai salah satu
unsur hubungan kerja menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan”, dalam Jurnal Arena Hukum, Vol. 6 No.2,
(Agustus 2012), 145, diakses 18 September 2022,
https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2012.00502.7
11
12
9
Rahman Mulyawan, Sistem Pemerintahan Indonesia, (Bandung :
UNPAD Press, 2015), 7
10
Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan, Lembar Negara 2014 Nomor 292, Tambahan Lembar
Negara Nomor 5601
11
Munaf Yusri, Hukum Administrasi Negara, ( Pekanbaru :
Marpoyan Tujuh, 2016), 77
12
Sahya Anggara, Hukum Administrasi Negara, ( Pusaka Setia :
Bandung , 2018), 183
13
13
Budiarjo, Miriam, Dasar-dasar Ilmu Politik, ( Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2007),21
14
Muhadam Labolo, Memahami Ilmu Pemerintahan Suatu Kajian,
Teori, Konsep dan Pengembangannya, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2014), 17-18
14
15
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Medan :Bitra Indonesia, 2013 hal
2
16
R. Binarto, Desa Kota, ( Bandung : Alumni, 2010), 6
15
17
Rahyunir Rauf, Sri Maulidiah, Pemerintahan Desa, (Zafana :
Pekanbaru, 2015), 11
18
Lembar Negara 2014 No. 7 , Tambahan Lembar Negara No. 5495
pasal 1 ayat (12)
16
19
Rahyunir Rauf, Sri Maulidiah, Pemerintahan…., 16
20
Yusnani Hasjimzoem, “Dinamika Hukum Pemerintahan Desa”,
dalam Jurnal Ilmu Hukum. Vo. 8 No.3 , (Juli-September 2014) , 466,
diakses 21 Agustus 2022, https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no3.312
17
21
Sugiman, “ Pemerintahan Desa”, dalam Jurnal Binamulia Hukum,
Vol. 7 No.1 Juli 2018, 86, diakses 24 Juli 2022,
https://doi.org/10.37893/jbh.v7i1.16
22
Permendagri Nomor 84 Tahun 2015, tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Pemerintahan desa, No.1302, Pasal 6
18
23
Permendagri Nomor 84 Tahun 2015, tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Pemerintahan desa, No.1302, Pasal 7
19
24
Permendagri Nomor 84 Tahun 2015, tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Pemerintahan desa, No.1302, Pasal 8
20
25
Permendagri Nomor 84 Tahun 2015, tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Pemerintahan desa, No.1302, Pasal 9
26
Permendagri Nomor 84 Tahun 2015, tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Pemerintahan desa, No.1302, Pasal 10
21
27
Deborah L. Rhode, Women And Leadership, ( New York : Oxford
University Press,2017), 38
28
Rina Antasari,dkk, “Program Theree Ends untuk mengakhiri
kesenjangan Ekonomi bagi perempuan dalam perskfektif hukum ekonomi
syari’ah”, Jurnal Muamalah Vol. 6 No. 2, ( Desember 2020), 96, diakses
8 Juli 2022, http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/8117
24
29
Loura Hardjaloka, “Potret Keterwakilan Perempuan dalam Wajah
Politik Indonesia Perspektif Regulasi dan Implementasi”, dalam Jurnal
Konstitusi, Vol. 9 No. 2, 16 Agustus 2022, https://doi.org/10.31078/jk928
30
Ella Syafputri, Keterwakilan Perempuan di Parlemen Komparasi
Indonesia dan Korea Selatan, dalam Jurnal Indonesian Journal of
International Studies, Vol.1 No.2 Desember 2014, 167, diakses 30
Agustus 2022, https://doi.org/10.22146/globalsouth.28839
25
31
Utama Sandjaja, Meningkatkan Keterwakilan Perempuan
Penguatan Kebijakan Afirmasi, (Jakarta : Kemitraan bagi Pembaruan
Tata Pemerintahan,), 5
32
Abdul Hadi, Posisi Wanita dalam Sistem Politik Islam Perspektif
Fenomelogi, Jurnal An Nisa jurnal kajian Gender dan Anak, Vol. 12 No.
01 ( Juni : 2017 ), 15, diakses 27 September 2022,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/annisa
33
Pasal 18 ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
26
34
Ni’matul Huda, 2014, perkembangan hukum tata negara (
perdebatan dan gagasan penyempurnaan, FH UII Press , Yogyakarta ,
361
27
35
Jimly Ashiddiqie, pokok-pokok hukum negara Indonesia pasca
reformasi, ( Jakarta : buana ilmu popular, 2007), 154
28
36
Lembar Negara No, 3886, Republik Indonesia, Undang-undang No.
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dalam Pasal 5-6
29
37
Joko Kurniawan, “Feminisme dalam Pandangan Islam, Analisis
Gerakan Feminisme”, Universitas Darussalam Gontor, diakses 4
agustus 2022, Https://afi.unida.gontor.ac.id/2019/04/12/feminisme-
dalam-pandanfan-Islam-analisis-gerakan-feminisme/.
38
Ashabul Fadhli, “Tinjauan Kepemimpinan Perempuan dalam
Politik Perspektif Feminisme” dalam Jurnal Islam dan Demokrasi, Vol.1
No.4 September 2014, 86, diakses 29 Juli 2022,
https://www.academia.edu/31042230/TINJAUAN_KEPEMIMPINAN_
PEREMPUAN_DALAM_POLITIK_PERSPEKTIF_FEMINISME
30
39
Nassarudin Umar, Argumen Kesetaraan Gender, (Jakarta : Dian
Rakyar, 2010), 29-30
31
40
Ade Kartini “Redefinsi Gender dan Seks”, dalam jurnal kajian
Perempuan dan keIslaman Vol.12 No.2 Oktober 2019, Institute Agama
Islam Cipayunng Tasikmalaya, 222-223, diakses 18 September 2022
https://doi.org/10.35719/annisa.v12i2.18
32
41
Luis Felipe Miguel, Flavia Biroli, Feminismo e Politica,, ( Portugis
: Boitempo Editorial, 2014 ), 60
42
Heri Junaidi dan Abdul Hadi, “Gender dan Feminisme dalam
Islam”, dalam Jurnal Muwazah Vol.2 No.2 (Desember) , 426, diakses 15
Agustus 2022, https://doi.org/10.28918/muwazah.v2i2.326
33
43
Nila Sastrawati, Laki-laki dan Perempuan Identitas yang Berbeda
: Analisis Gender dan Politik Perspektif Post-Feminisme, (Makassar :
Alauddin Press, 2018), 44
44
Heri Junaidi, Ibu Rumah Tangga : Streotype Perempuan
Pengangguran, Jurnal An Nisa , Vol.12 No.1 , ( Juni : 2017 ), 79, diakses
26 Juli 2022, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/annisa
34
45
Nurhayati, “Feminisme dalam Kepemimpinan”, dalam Jurnal
Istinbath No. 16 Juni 2015, 162-163
46
Nila Sastrawati, Laki-laki….,50-51
35
47
Nursyamsiah, Relasi Gender dan Kekuasaan, (Makassar: Alauddin
University Press), 35
48
Saidul Amin, Filsasat Feminisme, ( Pekan Baru : CV. Mulia Indah
Kemala, 2015), 80
36
49
Nila Sastrawati, Laki-laki….,55
37
50
Fajar Apriani, “Berbagai Pandangan Mengenai Gender dan
Feminisme”, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman, 13
39
51
Saidul Amin, Filsasat…,83
52
Sri Hariati, “Aliran Feminisme Modern dan Aliran Feminisme
Menurut Islam”, dalam Jurnal Hukum Jatiswara, 148, diakses 19 Juli
2022, https://www.jatiswara.unram.ac.id/index.php/js/article/view/40
40
53
Ni Putu Laksmi, Dkk, “Feminisme Eksistensial Simone de
Beauvoir : Perjuangan Perempuan di Ranah Domestik”, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana,, 4-6
42
54
Saidul Amin, Filsasat….,80
55
Ni Putu Laksmi, Dkk, “Feminisme…,4-6
43
56
Sri Hariati, “Aliran Feminisme…,148
44
57
Sutrisno Hadi, Tafsir Ayat Ahkam, (Palembang : Rafah Press,
2022), 141
46
58
Ratna Dewi, “Kedudukan Perempuan dalam Islam dan Problem
Ketidakadilan Gender”, dalam jurnal Kajian Gender dan Anak, Vol.4
No.1 Tahun 2020, 5, 8 Juli 2022,
https://ejurnal.iiq.ac.id/index.php/nidaquran/article/view/17
59
M. Dr. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati,
2005),33
47
علَ ۡي ِه ِر ۡزقُ ۥهُ فَ ۡليُن ِف ۡقَ س َع ِت ِۖۦه َو َمن قُد َِر َ س َع ٖة ِمن َ ِليُن ِف ۡق ذُو
ُ َّ سيَ ۡج َع ُل
ٱّلل َ ٱّللُ ن َۡف ًسا إِ ََّل َما ٓ َءات ََٰى َها
َّ ف ُ ٱّللُ ََل يُ َك ِل
َّ ُِم َّما ٓ َءات ََٰىه
بَعۡ دَ عُسۡ ٖر يُسۡ ٗرا
Artinya:“Hendaklah orang yang mampu
memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang
yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi
nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.
Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang
melainkan sekedar apa yang Allah berikan
kepadanya. Allah kelak akan memberikan
kelapangan sesudah kesempitan.”(QS. At-Thalaq: 7).
Wanita dan laki-laki diinginkan Allah bekerja
sama dalam melaksanakan amar makruf nahi munkar
sebagai tanggung jawab mereka dalam membina
kehidupan, termasuk dalam keluarga sebagai
kelompok terkecil dalam masyarakat. Akan tetapi
kewajiban ini bukan berarti wanita dalam hal ini tidak
disamakan sepenuhnya dengan pria. Wanita
melaksanakan kewajiban itu sesuai dengan dunia
kewanitaannya.
b. Kedudukan Perempuan sebagai Seorang Anak
Bahwa peranan perempuan tidak bisa dipisahkan
dengan peran dan kedudukan mereka dalam bekerja.
Pembagian kerja laki-laki dan perempuan dapat
dilihat pada aktivitas fisik. Permasalahan yang
muncul kemudian adalah pekerjaan rumah tangga
sebagai bagian dari Kedudukan seorang anak pada
umumnya memiliki posisi yang cukup penting dalam
tiap kehidupan berkeluarga dan bernegara karena
bagaimanapun juga seperti yang dikatakan oleh
Darwan Prinst, SH bahwa “anak adalah merupakan
48
60
Wibowo, Dwi Edi. "Peran Ganda Perempuan dan Kesetaraan
Gender." Jurnal Muwazah, Vol. 3. No. 1 (2011), 356-364, diakses 12
Agustus 2022, http://repository.unikal.ac.id/id/eprint/388
49
61
Arisandy, Nelsi. "Pendidikan dan Karir Perempuan dalam Perspektif
Islam." Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender, Vol. 15. No. 2,
(2016): 125-135, diakses 8 Juli 2022,
http://dx.doi.org/10.24014/marwah.v15i2.2643
50
62
Saidah, “Pengaruh Faktor Sosial Budaya Terhadap Produk
Pemikiran Hukum Islam”, dalam jurnal Hukum Diktum, Vol. 12 No.2 (
Desember 2016 ), 215, diakses 23 September 2022,
https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/diktum/article/view/234
53
63
“Women in Egypt”, diakses 30 November 2022 . Google,
https://en-m-wikipedia-
org.translate.goog/wiki/women_in_Egypt?_x_tr_pto=tc,sc
54
64
Syifa Evania, “Peran Perempuan dalam Pendidikan di Indonesia
pada Zaman Modern”, dalam Jurnal Ilmu Politik, Vol. 1 No. 2, (2021), 4,
diakses 12 September 2022, https://osf.io/jvesy/download
65
Kondisi dan Hak-hak Perempuan di Mesir Sebelum dan Sesudah
Revolusi Mesir 2011, Google, diakses pada 1 Desember 2022,
https://repository.umy.ac.id
55
66
Yusuf Qaradhawi, al Fiqhul Islamiy Bainal Asholati Wa Tajdid,
(Maktabah roi’ah : Misroh, 1949, 8-9
56