Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN


MAULANA HASANUDDIN BANTEN
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Syech Nawawi Al-Bantani Kp. Andamui Kel. Sukawana Kec. Curug Kota Serang

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : Tubagus Ma’ruf Anshori


Nomor Absen : 16
NIM : 211210051
Kelas : PAI 1B
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

JAWABAN!!!

1. Rule of law adalah prinsip hukum yang menyatakan


bahwa negara harus diperintah oleh hukum dan bukan sekadar
keputusan pejabat-pejabat secara individual. Prinsip tersebut biasanya
merujuk kepada pengaruh dan wewenang hukum dalam masyarakat,
terutama sebagai pengatur perilaku, termasuk perilaku para pejabat
pemerintah.1

1
The Oxford English Dictionary has defined "rule of law" this way:
The authority and influence of law in society, esp. when viewed as a constraint on individual and
institutional behaviour; (hence) the principle whereby all members of a society (including those in
government) are considered equally subject to publicly disclosed legal codes and processes.

See “Civil Affairs and Rule of Law”, Dudley Knox Library, Naval Postgraduate School (accessed
October 18, 2013) (quoting the OED). Diarsipkan 2013-10-19 di Wayback Machine. The phrase
"rule of law" is also sometimes used in other senses. See Garner, Bryan A. (Editor in Chief).
Black's Law Dictionary, 9th Edition, p. 1448. (Thomson Reuters, 2009). ISBN 978-0-314-26578-
4. The lead definition given by Black's is this: "A substantive legal principle", and the second
definition is the "supremacy of regular as opposed to arbitrary power". Black's provides a total of
five definitions of "rule of law
Rule of law jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti
supermasi hukum. Rule of law menurut Ziad Afif adalah
penyelenggaraan negara yang diatur melalui suatu peraturan
perundang-undangan serta menjunjung tinggi supremasi hukum yang
dibangun atas prinsip keadilan. Sunarti Hartono mengemukakan Rule
of law ialah harus menjamin apa yang diperoleh masyarakat ataupun
bangsa yang bersangkutan dipandang sebagai keadilan khususnya
pada keadilan social2
Rule of law menjadi konsep hukum yang berkembang pesat di
era modern. Konsep ini awalnya berkembang pada masyarakat Eropa
yang pada akhirnya meluas ke seluruh penjuru dunia. Rule of law
menawarkan sistem kenegaraan yang bebas dari
kesewenangwenangan para penguasa. Rule of law juga menghendaki
agar penyelenggaraan negara diatur melalui suatu peraturan
perundang-undangan serta menjunjung tinggi supermasi hukum yang
dibangun atas prinsip keadilan3
Sedangkan implementasinya ialah menurut Mukahi
mengungkapkan bahwa4, rule of law yang diterapkan di Indonesia
merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa yang memerintah dan
memimpin pada suatu negara adalah hukum, bukan orang/individu
tertentu. Tetapi pada parakteknya rule of law ini kadangkadang tampak
seperti rule by law, yaitu menegaskan bahwa sisi instrumentalistis
hukum sangat terbuka bagi penyalahgunaan kekuasaan oleh individu
tertentu, yang dapat jatuh pada sebuah sistem pemerintahan yang
didasarkan kepada kekuasaan (maachtstaat). Rule of law di Indonesia
sebagai suatu sistem hukum yang didasarkan kepada konstitusi yang
2
Zaid Afif, “Konsep Negara Hukum Rule Of Law Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia,”
Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 2 N0.5 (Juli-Desember 2018), 55.
3
Lu Sudirman dan Hendry Naga Wijaya, “COVID-19: SEBUAH TANTANGAN BAGI RULE
OF LAW DAN DAMPAKNYA TERHADAP HAK ASASI MANUSIA, SISTEM PERADILAN,
DAN DEMOKRASI DI INDONESIA,” e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan
Ganesha, Vol. 4, No. 2, (2021), 365.
4
Muhaki, “Penerapan Rule Of Law di Indonesia Perspektif Paradigma Syari’at Islam,” 89.
dibentuk bersama oleh mayoritas warga negara. Dan problematikanya
ialah Masalah hukum didefinisikan sebagai masalah yang muncul dari
penerapan aturan hukum di Indonesia dan memerlukan tanggapan.
Masalah penegakan hukum di Indonesia bukan hanya fenomena yang
dangkal, tetapi sudah memasuki barisan sistem hukum. Kewajiban di
Indonesia seringkali tidak sesuai dengan apa yang dituntut. Di
Indonesia, hukum tidak menjadi panglima tertinggi, tetapi menjadi alat
politik dan kekuasaan. Sebab, sebagai panglima tertinggi, hukum harus
mampu menjawab, memutus atau menyelesaikan suatu perkara atau
perkara tanpa dipengaruhi oleh kecenderungan atau kepentingan
apapun. Problematika penegakan hukum di Indonesia sangat sulit
untuk dirunut, bagaikan mencari sampul pangkal atau ujung dari suatu
lingkaran, sehingga membuat kejahatan semakin berdaulat di dalam
dunia hukum maupun dunia Peradilan di Indonesia. Kemunduran
penegakan hukum saat ini diawali dengan kemerosotan moral para
penegak hukum, konsep atau metode berpikir “Money Oriented” dapat
diubah menjadi pemikiran “Money Oriented”. Dengan demikian,
reformasi hukum tidak hanya diperlukan untuk memperbarui hukum
atau sifat hukumnya (reform its legal nature),

2. Konsep negara secara umum


Istilah negara erupakan terjemahan dari beberapa kata asing: state
(Inggris), staat (Belanda dan Jerman), atau etat (Perancis).5 Secara
terminologi, negara diartikan sebagai organisasi tertinggi di antara satu
kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di
dalam suatu kawasan, dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat6

Konsep negara menurut tokoh muslim

5
A. Ubaedillah & Abdul Rozak, Pendidikan Kewarga[negara]an (Civic Education), Jakarta:
Kencana) 2012), hlm., 120
6
Ibid
Menurut teori-teori politik Islam klasik, konsep negara merupakan
inti filsafat politik Islam. Istilah negara (dawlah) dalam literatur Islam
yaitu Al- Qur’an, memang tidak ditemukan satu ayatpun, tetapi
unsur-unsur esensial yang menjadi dasar Negara dapat ditemukan
dalam kitab suci itu. Usaha memahami masalah politik dalam Islam
memang bukan perkara sederhana. Hal itu menurut Nurcholis Madjid,
karena ada dua alasan. Pertama, bahwa Islam telah membuat sejarah
selama lebih dari 14 abad sehingga akan merupakan suatu kenaifan
jika dianggap bahwa selama waktu yang panjang tersebut segala
sesuatu tetap stasioner dan berhenti. Sementara hanya sedikit sekali di
kalangan kaum Muslim yang memiliki pengetahuan, apalagi
kesadaran tentang sejarah itu. Kedua, selain beraneka ragamnya
bahan-bahan kesejarahan yang harus dipelajari dan diteliti, dalam
sejarah Islam juga terdapat perbendaharaan teoritis yang amat luas
tentang politik yang hampir setiap kali muncul bersama dengan
munculnya sebuah peristiwa sejarah.7

Konsep warga negara


Warga negara diartikan dengan orang-orang yang sebagian dari
suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah ini dahulu
biasanya disebut hamba atau kaula negara. Tetapi kenyataannya
istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang
yang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula
negara, karena warga negara mengandung arti peserta, anggota atau
warga dari suatu negara, yaitu peserta dari suatu persekutuan yang
didirikan dengan kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab
bersama dan untuk kepentingan bersama.8

7
Nurcholis Madjid, “Kata Sambutan” dalam Munawir Syadzali, Islami dan Tata Negara Ajaran,
Sejarah dan Pemikiran (Jakarta : Bulan Bintang, 1990), h. 307
8
Titik Triwulan Tutik, konstruksi hukum Tata Negara Indonesia Pasca-Amandemen, … …, h.
303.
Hubunganya Dalam kehidupan bernegara, warga negara memiliki 4
peranan yang meliputi peranan yang pasif, aktif, negatif dan positif. 9
Negara memiliki hubungan atau.\ Hubungan antara warga negara
dengan negara, terwujud dalam identitas, partisipasi, dan aneka
bentuk hak dan kewajiban antara keduanya. Warga negara memiliki
hak dan kewajiban terhadap negara dan begitu juga sebaliknya.10

3. Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua
orang, tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan
atau etnis, ras, agama, bahasa atau status lainnya. Hak asasi manusia
mencakup hak sipil dan politik, seperti hak untuk hidup, kebebasan
dan kebebasan berekspresi.11
Menurut ideologi Pancasila, hak-hak asasi setiap rakyat Indonesia pada
dasarnya diimplementasikan secara bebas, akan tetapi kebebasan
tersebut dibatasi dengan hak asasi orang lain. Sehingga walaupun
terdapat kebebasan, namun kebebasan tersebut harus bertanggung
jawab dengan memperhatikan dan tidak mengganggu hak asasi orang
lain. Namun dalam realitasnya hal tersebut belum sepenuhnya dapat
diterapkan oleh rakyat Indonesia. Dimulai dengan bergulirnya era
reformasi, munculah berbagai produk hukum yang diharapkan untuk
memperbaiki kondisi hak asasi manusia di Indonesia, khususnya hak
sipil dan politik. Antara lain, UUD 1945 pasal 28A sampai pasal 28J,
Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia,
UU Pers, UU tentang HAM (UU No. 39 Tahun 1999), UU Pemilu, UU
Parpol, UU Otonomi Daerah. Dari sisi politik, rakyat Indonesia telah
menikmati kebebasan politik yang luas. Empat kebebasan dasar, yaitu
hak atas kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, hak atas kebebasan

9
https://www.kompasiana.com/adelptra/5cfc8b443d68d527c56a6025/hubungan-negara-dan-
warga-negara
10
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/A11A/2013/A.111.13.0131/A.111.13.0131-05-BAB-II-
20190125081554.pdf
11
https://hukum.uma.ac.id/2020/09/17/apa-itu-hak-asasi-manusia/
berkumpul, hak atas kebebasan berorganisasi, dan hak untuk turut serta
dalam pemerintahan.12

4. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap


rakyat, bangsa, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
meliputi darat, laut, dan udara di atasnya sebagai satu
kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.
Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa
dalam menuju tujuan dan cita-cita nasionalnya.13
Wawasan nusantara adalah sudut pandang geopolitik Indonesia
secara mendasar. Secara harfiah, wawasan nusantara berarti konsep
kepulauan; secara kontekstual istilah ini lebih tepat diterjemahkan
sebagai "visi kepulauan Indonesia". Wawasan nusantara adalah cara
bagi Indonesia untuk memandang dirinya sendiri (secara geografis)
sebagai satu kesatuan antara ideologi, politik, ekonomi, sosiokultural,
serta masalah keamanan dan pertahanan14
Faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara yaitu:15
1) Wilayah
Wawasan Nusantara dipengaruhi oleh faktor wilayah yaitu
asas kepulauan (Archipelogic principle) yang berasal dari
bahasa Italia “Archipelagos” yang berarti lautan
terpenting.Istilah Archipelago berarti wilayah lautan dengan
pulau-pulau didalamnya.lahirnya asas Archipelago
mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu
dalam satu kesatuan yang utuh ,sementara unsur lautan antara
pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung,bukan
sebagai unsur pemisah.

12
https://ham.go.id/2013/10/29/bagaimanakah-implementasi-ham-di-indonesia/
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara#cite_note-Liputan-6-WN-1
14
Situmorang, Frederick (29 January 2013). "'Wawasan nusantara' vs UNCLOS"
15
https://butew.com/2018/02/26/pengertian-wawasan-nusantara-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhinya/
2) Geopolitik dan Geostrategi
Pandangan Geopolitik bangsa Indonesia didasarkan pada
nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur dan dengan
jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan Undang-undang
dasar 1945,Bangsa Indonesia adalah bangsa yang menolak
segala bentuk penjajahan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.
Geostrategi yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau
sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik.dalam
melaksanakan geostrategi bangsa Indonesia adalah kenyataan
posisi silang Indonesia dari berbagai yaitu :
 Geoografi : Wilayah Indonesia terletak di antara dua
benua yaitu benua asia dan benua australia, dan di antara
dua samudra yaitu Samudra Indonesia dan samudra
pasifik.
 Demografi : Penduduk Indonesia terletak diantara
penduduk jarang di Selatan (Australia) dan Penduduk
padat (negara RRC)
 Ideologi : Ideologi indonesia yaitu Pancasila terletak di
antara liberalisme di selatan (Australia dan selandia baru) 
dan Komunisme di Utara (RRC,vietnam dan Korea utara).
 Politik : Demokrasi pancasila terletak diantara demokrasi
liberal di Selatan dan demokrasi rakyat di utara
 Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak di antara Ekonomi
kapitalis di selatan dan ekonomi sosialis di utara.
 Sosial :Masyarakat Indonesia terletak di antara
masyarakat Individualisme di selatan dan masyarakat
sosialisme di Utara.
 Budaya : Bangsa Indonesia terletak di antara budaya barat
di Selatan dan budaya timur di utara.
 Pertahanan dan keamanan: Indonesia terletak di antara
kawasan kekuatan maritim di selatan dan kekuatan
kontinental di utara.
3) Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.
Perkembangan wilayah Indonesia sejak 17 Agustus 1945
sampai 13 Desember 1957,wilayah Indonesia ketika merdeka
meliputi wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan
dalam “Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie”
tahun 1939 tentang batas wilayah laut teritorial
Indonesia.Ordonansi tersebut menetapkan batas wilayah laut
teritorial sejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut,dengan
asas pulau demi pulau secara terpisah-pisah.sebagian besar
wilayah perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan
bebas.hal tersebut tidak sesuai dengan kepentingan
keselamatan dan keamanan negara Indonesia.16
Unsur-unsur dasar wawasan nusantara terdiri atas:
a. Wadah (contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang
memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam
dan penduduk serta aneka ragam budaya.
b. Isi wawasan nusantara (content)
Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang
di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat
dalam pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yaitu:
 Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama
dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan
nasional persatuan.

https://butew.com/2018/02/26/pengertian-wawasan-nusantara-dan-faktor-faktor-yang-
16

mempengaruhinya/
 Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang
meliputi semua aspek kehidupan nasional.
c. Tata laku wawasan nusantara (conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang
terdiri dari:
 Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat
dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
 Tata laku lahiriah yaitu tercermin
dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.17

5. Geostrategi
Bagi bangsa Indonesia, geostrategi dipandang sebagai suatu
strategi atau cara terbaik yang ditempuh dalam mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD NKRI
Tahun 1945 melalui pembangunan nasional. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menuju cita-cita masa depan yang lebih baik,
lebih aman, lebih damai, dan sejahtera melalui pengendalian ruang,
situasi, dan waktu.18
Geostrategi Indonesia dirumuskan bukan untuk kepentingan
politik menguasai bangsa lain atau perang, tetapi sebagai kondisi,
metode, dan doktrin untuk mengembangkan potensi kekuatan
nasional didalam melaksanakan pembangunan nasional guna
merealisasikan amanat Pembukaan UUD 1945 di dalam mewujudkan
cita-cita proklamasi bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur; serta mewujudkan tujuan nasional yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban

17
https://www.dictio.id/t/apa-saja-unsur-unsur-dasar-wawasan-nusantara/50438
18
Modul Geostrategi
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadailan sosial.19

Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa
Indonesia, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam
maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara, serta untuk mencapai perjuangan
nasionalnya. Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah
kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Kondisi tersebut
harus terus diusahakan sejak dini, dibina dan bisa dimulai dari
pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional. Proses
berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasar
pemikiran geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan
dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi
geografi Indonesia. Konsep inilah yang disebut ketahanan nasional,
Jadi dapat disimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah konsep
geostrategi Indonesia.20

Pengaruh geostrategi/ketahanan nasional terhadap kehidupan


berbangsa dan bernegara ialah: suatu kondisi dinamis suatu bangsa
yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam
dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang
datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak
langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam

19
http://eprints.uad.ac.id/9436/1/GEOSTRATEGI%20Dwi.pdf
20
http://safaat.lecture.ub.ac.id/files/2016/09/KETAHANAN-NASIONAL.pdf
mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh aspek yang
mempengaruhi ketahanan nasional meliputi:
a) Pengaruh ideologi
b) Pengaruh politik
c) Pengaruh ekonomi
d) Pengaruh sosial budaya
• Religius
• Kekeluargaan
• Hidup seba selaras
• Kerakyatan
e) Pengaruh pertahanan dan keamanan21

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1744390002/11Tugas
21

%20Makalah_Kewarganegaraan_Sitti%20Halimatus%20Sadiyah_1744390002.pdf

Anda mungkin juga menyukai