LANDASAN TEORI
1. Definisi Pemberdayaan
10
Edi Suharto, Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama,2017),
hal.57
17
18
pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh
11
Ibid., hal. 58
19
terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampu tumbuh dan
sebagai berikut:
sendiri;
berkeadilan;
12
Ibid., hal. 59
13
Republik Indonesia, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah, Bab 1, Pasal 1
20
(UMKM);
dan
terpadu.14
Secara Ekonomi
dan Menengah (UMKM) menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
kemiskinan.
14
Ibid.,
21
usaha kecil minimum 20% dari portofolio kredit bank) dan kemudahan
KKU);
ataupun subkontrak;
SUIK (Sarana Usaha Industri Kecil) yang didukung oleh UPT (Unit
Kerajinan).15
produktif yang berdiri sendiri, yang dapat dilakukan oleh perorangan atau
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki aset
15
Mudrajad Kuncoro, Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomika Pembangunan,
(Jakarta: Erlangga,2010), hal. 197
16
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting,
(Jakarta: LP3ES,2012), hal. 11
23
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah aset (tidak termasuk
Rp50.000.000.000,00.17
orientasi pasar.
besar.
c. Pola kerja sering kali part time atau sebagai usaha sampingan dari
kegiatan lain.
17
Republik Indonesia, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah, Bab 1, Pasal 1
24
industri tekstil, dan industri kayu, bambu, rotan, rumput dan sejenisnya
hingga 22% dari seluruh industri kecil yang ada. Sementara itu, yang
bergerak pada kelompok usaha industri kertas dan kimia relatif masih
18
Kuncoro, Masalah, Kebijakan, dan Politik, Ekonomika Pembangunan..., hal. 190
25
dan Menengah (UMKM) agar mampu berdaya saing tinggi harus dilihat
dari kondisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini. Daya
berbeda disatu daerah dengan di daerah lain atau antara pedesaan dan
perkotaan, atau antar sektor, atau antar sesama perusahaan di sektor yang
sama.19
Secara garis besar tantangan yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan
a. Bagi usaha dengan omzet kurang dari Rp300 juta per tahun umumnya
19
Lip Saripah dan Hernawati, Memanfaatkan Koperasi dan UMKM: Tindak lanjut
Program PKH PNFI, (Bandung: APRIL MEDIA,2011), hal. 27
26
b. Bagi usaha dengan omzet antara Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar
UGM, urutan prioritas permasalahan yang dihadapi oleh usaha jenis ini
adalah:
perusahaan;
pengganti;
terampil. 20
b. Pada saat krisis moneter tahun 1998 usaha mikro, kecil dan menengah
20
Kuncoro, Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomika Pembangunan..., hal. 196
28
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga banyak tercipta unit-
pengangguran.
sehingga usaha mikro, kecil dan menengah perlu perhatian khusus yang
didukung oleh informasi akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah
21
Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, Profil Bisnis Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), (Jakarta: Bank Indonesia,2015), hal. 16
29
aspek:22
a. Pendanaan
ditunjukan untuk:
22
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting,
(Jakarta: LP3ES,2012), hal. 19
30
Kecil
c. Informasi usaha
informasi bisnis
mutu
usaha
d. Kemitraan
Usaha Besar
Menengah
Menengah
e. Perizinaan usaha
f. Kesempatan berusaha
dan Menengah
g. Promosi dagang
secara mandiri dalam kegiatan promosi produk dalam dan luar negeri
dan desain Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam kegiatan usaha
h. Dukungan kelembagaan
6. Pengembangan Usaha
a. Produksi
b. Pemasaran
distribusi
mutu
tradisional dan kerja sama antar individu, yang pernah berkembang sejak
awal sejarah manusia sampai pada awal Revolusi Industrial di Eropa pada
akhir abad 18 dan selama abad 19, sering disebut sebagai Koperasi Historis
atau Koperasi Pra-Industri. Koperasi Modern didirikan pada akhir abad 18,
Sejak saat itu koperasi telah banyak mengalami perubahan baik dari
segi nama, tugas dan fungsi, juga struktur organisasi. Perombakan terhadap
23
Dyah Sudarsih, Badan-Badan Usaha, (Surakarta: PT Era Pustaka Utama,2008), hal. 42
35
kecil sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan dan harus ditangani secara
Maret 1998, dan Keppres Nomor 102 Thun 1998 telah terjadi penyempurnaan
reformasi ekonomi dan keuangan dalam mengatasi masa krisis saat itu serta
menyiapkan landasan yang kokoh, kuat bagi Koperasi dan Pengusaha Kecil
Melalui Keppres Nomor 134 Tahun 1999 tanggal 10 November 1999 tentang
Rumusan tugas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM), yaitu:
kecil menengah.
(UMKM), yaitu:
24
http://www.depkop.go.id/sejarah-kementerian, diakses pada tanggal 21 Desember 2018
25
Ibid.,
37
KUKM.
menengah.
D. Manajemen Strategi
26
Ibid.,
38
guna dan memiliki daya ungkit bagi pencapaian tujuan perusahaan secara
maksimal.
yang dicerminkan sebagai visi dan misi organisasi. Kemudian proses itu
27
Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik: cara Mudah Meneliti Masalah-
Masalah Manajemen Strategik, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2013), hal. 16
39
dapat mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang telah
organisasi.
tahapan, yaitu:
efisien.
28
Sofjan Assauri, Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada,2013), hal. 15
40
b. Strategi Korporat
ini.
c. Strategi Bisnis
Strategi bisnis merumuskan apa yang akan dilakukan, oleh siapa dan
d. Strategi Fungsional
komitmen sumber daya yang lebih khusus dari strategi pada tingkat
e. Strategi Individual
usaha langsung individu, baik dari dalam maupun dari luar organisasi,
29
Ibid., hal. 19
42
bersaing.
1) Target pasar yang dapat berupa target pasar yang luas, ataupun target
c. Pemenangan bisnis
kriteria:
1) Strategi harus pas dan dapat sesuai dengan keadaan yang dihadapi
yang dihadapi.
30
Ibid., hal. 11
44
untuk berada dalam usaha ini? dan penting pula bagi manajer untuk
digunakan.
dengan semestinya.
45
E. Pengusaha
1. Definisi Pengusaha
31
Arthur A. Thompson, Jr dan A. J. Strickland III, Strategic Management Concepts
and Cases, (New York: McGraw-Hill Companies,2003), hal.6
32
Eltendi Dhirgan, Perbedaan Pengusaha dengan Wirausaha, dalam
https://www.lyceum.id/perbedaan-pengusaha-dengan-wirausaha/, diakses pada tanggal 22
Desember 2018
46
diraih. 33
a. Adaptability
ada. Seorang pengusaha akan cepat beradaptasi pada situasi baru dan
b. Competitiveness
sendiri terhadap yang lain. Dalam dunia usaha akan selalu tumbuh
pesaing-pesaing baru. Hal ini wajar dan pasti akan dialami oleh setiap
pengusaha.
kita dapat mengevaluasi apakah produk kita sudah cukup unggul atau
33
Wulan Ayodya, Siswa Juga Bisa Jadi Pengusaha, (Jakarta: Erlangga,2004), hal. 32
34
Ibid., hal. 32
47
c. Confidence
lakukan apa yang telah kamu tetapkan secara konsisten. Sikap percaya
d. Discipline
e. Passion
f. Honesty
dusta, dan bersikap fair (adil) setiap berhubungan dengan orang lain.
48
g. Organizing
cara pembagian kerja dan jabatan. Pembagian kerja dan jabatan dibuat
Daya Manusia) sehingga menjadi satu kesatuan kerja yang solid untuk
h. Perseverance
i. Risk taking
j. Understanding
memiliki sikap berbesar hati untuk menerima keluhan dan saran dari
kepekaan dan empati, pengusaha akan tahu apa yang paling diinginkan
oleh konsumennya.
k. Vision
kelak. Ia juga harus punya target berapa pemasukan usaha yang ingin
akhir tersebut.
tekad yang kuat merupakan hal yang sangat penting. Berikut ini langkah-
50
langkah untuk membuat rencana perwujudan niat atau tekad untuk menjadi
seorang pengusaha: 35
Lalu yakinlah bahwa suatu saat nanti mimpi tersebut akan tercapai.
hanya satu, tetapi dua atau tiga bidang dengan urutan pertama sebagai
35
Ibid., hal. 48
51
diri biasanya akan bertambah apabila kamu berhasil). Setelah itu kamu
selanjutnya.
kamu tekuni
yang akan menjadi pilihan usaha dari berbagai sumber seperti buku,
2) Bagaimana prospeknya?
usaha yang akan dipilih, selanjutnya cari mentor atau guru-guru yang
F. Penelitian Terdahulu
di Kota Malang yang tertuang dalam RENSTRA Dinas Koperasi dan UKM
yang dilakukan belum maksimal dan merata karena data jumlah UKM belum
36
Hesti Kusuma Waradni Ambar Pertiwi, et. All, “Peranan Dinas Koperasi dan UKM
dalam Pembersayaan Usaha Kecil Menengah di Kota Malang”, Jurnal Administrasi Publik Vol. 2,
hal. 213-220
53
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berfokus pada sektor
(UMKM) tidak berjalan optimal, hal ini dikarenakan masih dihadapkan pada
pemerintah pada fase inisial cukup berperan dalam memberikan pelatihan dan
37
A. Muhammad Faris Said, “Strategi Pemberdayaan UMKM Pada Dinas Koperindag
Kabupaten Maros (Studi Kasus Pada Sektor Perdagangan)”, (Makassar: Skripsi Tidak
Diterbitkan,2015)
54
Dusun Waru Rejo. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan peluang dalam
Hasil penelitian ini menunjukkan peran dinas koperasi dan UKM dalam
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari UKM yang ada di Kota Samarinda
Peran yang dilakukan dinas koperasi dan usaha kecil menengah Kota
38
Ferry Duwi Kurniawan, “Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
dalam Penanggulangan Kemiskinan”, Jurnal Kebijakan Manajemen Publik Vol. 2 No. 2, 2014, hal.
103-220
55
diberikan kepada para pelaku usaha kecil menengah berupa pelatihan teknis
peran sektor jasa keuangan yaitu pemerintah, swasta dan koperasi. Ketiga,
UKM yang tidak mengetahui cara memasarkan produk. Selama ini mereka
tersebut belum dirasakan oleh seluruh pelaku usaha di Kota Samarinda karena
Kantor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Samarinda yang tidak
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang dilakukan oleh dinas tertentu. Untuk
39
Maulana Ibrahim, “Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam
Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah di Kota Samarinda (Studi di Kelurahan Jawa Kecamatan
Samarinda Ulu Kota Samarinda”, eJournal Ilmu Pemerintahan Vol. 4 No. 1, 2016, hal. 256-267
56
Dinas Koperasi dan UKM dalam rangka menumbuhkan jumlah UKM di Kota
regulasi yang kuat, pertumbuhan unit-unit usaha baru yang dilakukan oleh
Dinas Koperasi dan UKM yaitu melakukan kegiatan Temu UKM dalam
dukungan dari asosiasi UKM yang berperan aktif dalam mendukung program
40
Dwi Sepriono Nur, “Peran Dinas Koperasi dan UKM Dalam Pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) di Kota Samarinda”, eJournal Administrasi Negara Vol. 5
No. 2, 2017
57
dilakukan oleh dinas koperasi daerah setempat terhadap Usaha Mikro Kecil
Robby Firmansyah, et. All., “Stategi Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Usaha
41
Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian,
Perdagangan dan Pariwisata Kabupaten Madiun dan Sentra Industri Brem Desa Kaliabu
Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun), Jurnal Administrasi Publik Vol. 2 No. 1, 2017, hal. 154-
160
58
G. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
Kerangka berfikir
kontribusi atau aksi nyata yang diberikan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan
dan dikaji lebih mendalam lagi. Sehingga melalui program ini diharapkan
Kabupaten Trenggalek.