Anda di halaman 1dari 27

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id Pid.I.A.4
hk

a
PUTUSAN
Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Andoolo yang mengadili perkara pidana anak dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai

do
gu berikut dalam perkara Anak:

1. Nama lengkap : MW

In
A
2. Tempat lahir : Balongga
3. Umur/Tanggal lahir : 16/11 Oktober 2005
ah

lik
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
am

6. Tempat tinggal : Desa Kiaea Kec. Palangga Kab. Konsel

ub
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Pelajar SMA Negeri 4 Konawe Selatan
ep
k

Anak MW ditahan dalam tahanan rutan oleh:


ah

R
1. Penyidik sejak tanggal 30 September 2021 sampai dengan tanggal 6 Oktober

si
2021

ne
ng

2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 7 Oktober 2021


sampai dengan tanggal 14 Oktober 2021
3. Penuntut Umum sejak tanggal 14 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 18

do
gu

Oktober 2021
4. Penuntut Umum Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak
In
A

tanggal 19 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 23 Oktober 2021


5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 19 Oktober 2021 sampai dengan
tanggal 28 Oktober 2021
ah

lik

6. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan


Negeri sejak tanggal 29 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 12 November
m

ub

2021
ka

ep

Anak dalam perkara ini didampingi Penasihat Hukum yang bernama


Samsuddin, S.H., C.I.L. dan kawan-kawan yang merupakan advokat/Paralegal
ah

pada Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda


R

Indonesia (HAMI) Provinsi Sulawesi Tenggara Cabang Konawe Selatan yang


es
M

berkantor di Jalan Poros Kendari-Andoolo, (Depan Rujab Bupati) Kel. Potoro


ng

on

Halaman 1 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kecamatan Andoolo Kab. Konawe Selatan berdasarkan surat kuasa khusus

R
nomor 12/LBH-HAMI-KONSEL/2021 tanggal 2 September 2021

si
Anak didampingi oleh pembimbing kemasyarakatan dan orangtua;

ne
ng
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:

do
gu - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Andoolo Nomor
14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl tanggal 19 Oktober 2021 tentang penunjukan

In
A
Hakim;
- Penetapan Hakim Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl tanggal 19
ah

Oktober 2021 tentang penetapan hari sidang;

lik
- Hasil penelitian kemasyarakatan;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
am

ub
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, dan Anak serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
ep
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
k

Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:


ah

1. Menyatakan Anak MW Bin LISMAN bersalah melakukan tindak


R

si
pidana “dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa anak melakukan persetububan dengannya atau

ne
ng

dengan orang lain” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
81 ayat (1) Jo. Pasal 76D Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2014

do
gu

tentang perubahan atas UU No 23 tahun 2002, sebagaimana penetapan


pemerintah UU No 17 tahun 2016 tentang pengganti UU No 01 2016
tentang perubahan Kedua UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan
In
A

anak tersebut sebagaimana dalam dakwaan Primair kami.


2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak MW Bin LISMAN dengan
ah

lik

pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dengan dikurangkan sepenuhnya


dengan lamanya Anak ditangkap dan ditahan.
m

ub

3. Memerintahkan supaya Anak tetap ditahan.


4. Menyatakan barang bukti berupa :
ka

- 1 (satu) Lembar Baju Kaos Dengan Motif Kotak-kotak Pada


ep

Bagian Depan Bertuliskan Adventure


ah

- 1 (satu) Lembar Celana Jeans Kain Beludru Berwarna Hijau


R

- 1 (satu) Lembar Baju Dalam Berwarna Putih


es

- 1 (satu) Lembar Bh Berwarna Pink


M

ng

- 1 (satu) Lembar Celana Dalam Berwarna Putih.


on

Halaman 2 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dikembalikan kepada anak korban A

R
5. Menetapkan Anak membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,-

si
(dua ribu rupiah).

ne
ng
Setelah mendengar permohonan tertulis dari Anak melalui Penasihat
Hukum Anak yang disampaikan dalam sidang pengadilan yang pada pokoknya
sebagai berikut:

do
gu 1. Menyatakan bahwa Anak telah terbukti secara sah dan menyakinkan
menurut hukum, melakukan tindak pidana perlindungan anak sebagaimana

In
A
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 Ayat (1) jo Pasal 76 E Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak sebagaimana
ah

telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI nomor 17 Tahun

lik
2016 tentang Penetapan Perpu No. 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua
atas Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
am

ub
dalam Dakwaan tunggal JPU;
2. Memohon kepada Majelis Hakim yang mulia untuk meringankan
ep
hukuman Terdakwa sebab Terdakwa adalah masih merupakan anak
k

dibawah umur, serta keluarga anak juga telah berusaha untuk


ah

mempertanggungjawabkan secara ada namun keluarga korban tidak


R

si
memberikan ruang untuk menyelesaikan secara kekeluargaan;
3. Membebankan biaya perkara kepada Negara;

ne
ng

Atau
Bilaman Hakim yang mulia berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya

do
gu

menurut hukum (ex aequo et bono)


Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan
Anak yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya;
In
A

Setelah mendengar tanggapan Anak terhadap tanggapan Penuntut


Umum yang pada pokoknya tetap pada permohonannya;
ah

lik

Menimbang, bahwa Anak diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum


didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
m

ub

PRIMAIR
Bahwa Anak MW, pada hari kamis tanggal 23 september 2021 sekitar
ka

jam 23.00 wita atau setidak-tidaknya pada waktu dalam bulan September 2021
ep

bertempat di Desa Lalobao, Kec. Andoolo, Kab Konawe Selatan (tepatnya


ah

rumah rumah kebun sekitar Desa Lalobao) atau setidak-tidaknya pada suatu
R

tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Andoolo,


es

“Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak


M

ng

on

Halaman 3 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan persetubuhan denganya atau dengan orang lain”, yang

R
dilakukan oleh anak dengan cara sebagai berikut :

si
 Bahwa Anak MW dan ERWIN (DPO) melakukan persetubuhan

ne
ng
dengan anak korban A yang awalnya F datang menjemput anak
korban A dirumahnya dan mengajak anak korban untuk keluar jalan
jalan, dan ketika sampai disimpang Desa Lalobao – Bumi Raya,

do
gu ternyata sudah ada Anak MW, ERWIN dan MUHAMMAD RIPALDI Als

DAKE Bin RERA, dimana saat itu Anak MW membonceng anak

In
A
korban dengan Fdan membawa kami masuk kearea perkebunan ;
 Bahwa sesampainya diarea perkebunan tersebut kemudian Anak
ah

lik
MW mengajak anak korban pergi kebawa pohon, namun anak korban
tidak mau akan tetapi Anak MW menarik anak korban, selanjutnya
Anak MW menyuruh anak korban untuk membuka celana hingga
am

ub
celana dalam anak korban karena Anak MW memaksa dan anak
korban takut dan menuruti permintaan Anak MW untuk membuka
ep
celana hingga celana dalam anak korban, selanjutnya Anak MW
k

membaringkan anak korban diatas tanah dan menindih tubuh anak


ah

korban kemudian Anak MW memasukkan kemaluannya kedalam


R

si
kemaluan anak korban dan menggoyag goyangkan pantatnya sekitar

ne
15 menit hingga kemudian air mani Anak MW ditumpahkan diatas
ng

tanah, selanjutnya anak korban memakai celana dan kembali kerumah


rumah kebun dimana saat itu ERWIN sementara duduk diatas motor ;

do
gu

 Bahwa ERWIN mengajak anak korban kebawah pohon jambu dan


kemudian ERWIN membuka celana anak korban hingga celana dalam
In
kemudian membaringkan anak korban diatas tanah selanjutnya
A

ERWIN menindih tubuh anak korban dan kemudian memasukkan


kemaluannya kedalam kemaluan anak korban dan menggoyag
ah

lik

goyangkan pantatnya hingga kemudian air mani ERWIN


menumpahkan diatas tanah, selajutnya anak korban memakai celana
m

ub

dan kembali kerumah rumah kebun, dimana yang ada ditempat


tersebut hanya MUHAMMAD RIPALDI Als DAKE Bin RERA, karena
ka

teman anak korban F, sementara diajak oleh MW pergi berhubungan


ep

badan disekitar area perkebunan tersebut ;


ah

 Bahwa anak Korban A dan Anak MW berkenalan melalui aplikasi


R

social media Facebook (FB) ;


es
M

 Bahwa anak korban A pada saat terjadinya tindak pidana


ng

persetubuhan terhadap anak tersebut dilakukan tergolong anak anak


on

Halaman 4 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan masih berumur 14 (empat belas) tahun dan belum berumur 18

R
(delapan belas) tahun dan dibawah umur serta belum dewasa

si
berdasarkan Foto copy kutipan akta lahir Nomor 7405-LT-24062013-

ne
ng
0048 tanggal 24 Juni 2013 yang ditandatangani oleh Drs. M. ANSHAR.
R selaku Kepala dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Konawe Selatan

do
gu
 Bahwa akibat perbuatan Anak terhadap anak korban A

In
A
mengakibatkan anak korban merasakan sakit dan nyeri pada bagian
kemaluan, dan merasa malu sama teman-teman sekolah dan tetangga;
ah

Bahwa akibat perbuatan Anak terhadap anak korban A

lik

mengakibatkan anak korban merasakan sakit dan nyeri pada bagian


kemaluan mengalami sakit dan perih dibagian kemaluannya
am

ub
sebagaimana diuraikan dalam Visum et Repertum dalam VISUM ET
REPERTUM Nomor : 0486/IX/2021 di Badan Layanan Umum Daerah
ep
Rumah Sakit Konawe Selatan, tertanggal 29 September 2021 yang
k

memeriksa dan menandatangani dr. Cakra Aria Fahmi.


ah

Kesimpulan
R

si
Bahwa dari hasil pemeriksaan kelamin tampak robekan lama pada
selaput dara hingga kedasar sesuai dengan arah jarum jam tiga, tidak

ne
ng

tampak kemerahan, tidak tampak lecet, tidak tampah pendarahan.


Perbuatan Anak sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal

do
gu

81 ayat (1) Jo. Pasal 76D Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang
perubahan atas UU No 23 tahun 2002, sebagaimana penetapan pemerintah UU
No 17 tahun 2016 tentang pengganti UU No 01 2016 tentang perubahan Kedua
In
A

UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.


SUBSIDAIR
ah

lik

Bahwa Anak MW, pada hari kamis tanggal 23 september 2021 sekitar
jam 23.00 wita atau setidak-tidaknya pada waktu dalam bulan September 2021
m

ub

bertempat di Desa Lalobao, Kec. Andoolo, Kab Konawe Selatan (tepatnya


rumah rumah kebun sekitar Desa Lalobao) atau setidak-tidaknya pada suatu
ka

tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Andoolo,


ep

“Melakukan melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau


ah

membujuk anak melakukan persetubuhan denganya atau dengan orang


R

lain”, yang dilakukan oleh anak dengan cara sebagai berikut :


es

 Bahwa Anak MW dan ERWIN (DPO) melakukan persetubuhan


M

ng

dengan anak korban A yang awalnya F datang menjemput anak


on

Halaman 5 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
korban A dirumahnya dan mengajak anak korban untuk keluar jalan

R
jalan, dan ketika sampai disimpang Desa Lalobao – Bumi Raya,

si
ternyata sudah ada Anak MW, ERWIN dan MUHAMMAD RIPALDI Als

ne
ng
DAKE Bin RERA, dimana saat itu Anak MW membonceng anak
korban dengan Fdan membawa kami masuk kearea perkebunan ;

do
gu  Bahwa sesampainya diarea perkebunan tersebut kemudian Anak
MW mengajak anak korban pergi kebawa pohon, namun anak korban
tidak mau akan tetapi Anak MW menarik anak korban, selanjutnya

In
A
Anak MW menyuruh anak korban untuk membuka celana hingga
celana dalam anak korban karena Anak MW memaksa dan anak
ah

lik
korban takut dan menuruti permintaan Anak MW untuk membuka
celana hingga celana dalam anak korban, selanjutnya Anak MW
membaringkan anak korban diatas tanah dan menindih tubuh anak
am

ub
korban kemudian Anak MW memasukkan kemaluannya kedalam
kemaluan anak korban dan menggoyag goyangkan pantatnya sekitar
ep
15 menit hingga kemudian air mani Anak MW ditumpahkan diatas
k

tanah, selanjutnya anak korban memakai celana dan kembali kerumah


ah

rumah kebun dimana saat itu ERWIN sementara duduk diatas motor ;
R

si
 Bahwa ERWIN mengajak anak korban kebawah pohon jambu dan

ne
kemudian ERWIN membuka celana anak korban hingga celana dalam
ng

kemudian membaringkan anak korban diatas tanah selanjutnya


ERWIN menindih tubuh anak korban dan kemudian memasukkan

do
gu

kemaluannya kedalam kemaluan anak korban dan menggoyag


goyangkan pantatnya hingga kemudian air mani ERWIN
In
menumpahkan diatas tanah, selajutnya anak korban memakai celana
A

dan kembali kerumah rumah kebun, dimana yang ada ditempat


tersebut hanya MUHAMMAD RIPALDI Als DAKE Bin RERA, karena
ah

lik

teman anak korban F, sementara diajak oleh MW pergi berhubungan


badan disekitar area perkebunan tersebut ;
m

ub

 Bahwa anak Korban A dan Anak MW berkenalan melalui aplikasi


social media Facebook (FB) ;
ka

Bahwa anak korban A pada saat terjadinya tindak pidana


ep

persetubuhan terhadap anak tersebut dilakukan tergolong anak anak


ah

dan masih berumur 14 (empat belas) tahun dan belum berumur 18


R

(delapan belas) tahun dan dibawah umur serta belum dewasa


es
M

berdasarkan Foto copy kutipan akta lahir Nomor 7405-LT-24062013-


ng

0048 tanggal 24 Juni 2013 yang ditandatangani oleh Drs. M. ANSHAR.


on

Halaman 6 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R selaku Kepala dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

R
Konawe Selatan;

si
 Bahwa akibat perbuatan Anak terhadap anak korban A

ne
ng
mengakibatkan anak korban merasakan sakit dan nyeri pada bagian
kemaluan, dan merasa malu sama teman-teman sekolah dan
tetangga;

do
gu  Bahwa akibat perbuatan Anak terhadap anak korban A
mengakibatkan anak korban merasakan sakit dan nyeri pada bagian

In
A
kemaluan mengalami sakit dan perih dibagian kemaluannya
sebagaimana diuraikan dalam Visum et Repertum dalam VISUM ET
ah

REPERTUM Nomor : 0486/IX/2021 di Badan Layanan Umum Daerah

lik
Rumah Sakit Konawe Selatan, tertanggal 29 September 2021 yang
memeriksa dan menandatangani dr. Cakra Aria Fahmi;
am

ub
Kesimpulan
Bahwa dari hasil pemeriksaan kelamin tampak robekan lama pada
ep
selaput dara hingga kedasar sesuai dengan arah jarum jam tiga, tidak
k

tampak kemerahan, tidak tampak lecet, tidak tampah pendarahan;


ah

Perbuatan Anak sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal


R

si
81 ayat (2) Jo. Pasal 76D UU No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No
23 tahun 2002, sebagaimana penetapan pemerintah UU No 17 tahun 2016

ne
ng

tentang pengganti UU No 01 2016 tentang perubahan Kedua UU No 23 tahun


2002 tentang perlindungan anak.

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Anak dan


Penasihat Hukum Anak mengerti dan tidak mengajukan keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
In
A

telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut:


1. Anak Korban A, tidak di bawah sumpah pada pokoknya
ah

lik

menerangkan sebagai berikut:


- Bahwa bahwa kejadiannya pada hari kamis taggal 23 september
m

ub

2021 sekitar jam 23.00 wita bertempat didesa lalobao, Kec andoolo,
Kab konawe selatan (tepatnya rumah rumah kebun sekitar desa
ka

lalobao);
ep

- Bahwa adapun cara Anak MW dan ERWIN melakukan


ah

persetubuhan dengan anak korban adalah awalnya teman anak


R

korban atau sepupunya atas nama saksi anak F (juga korban anak)
es

datang menjemput anak korban dirumahnya dan mengajak anak


M

ng

korban untuk keluar jalan jalan, dan ketika sampai disimpang desa
on

Halaman 7 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lalobao – bumi raya, ditempat tersebut sudah ada Anak MW, ERWIN

R
dan DAKE, dimana saat itu Anak MW membonceng anak korban

si
dengan anak korban F dan membawa kami masuk ke area

ne
ng
perkebunan, dan sesampainya diarea perkebunan tersebut kemudian
Anak MW mengajak anak korban pergi kebawa pohon, namun anak
korban tidak mau akan tetapi Anak MW memaksa anak korban

do
gu dengan menarik tangan anak korban, selanjutnya Anak MW
menyuruh anak korban membuka celana hingga celana dalam saksi

In
A
karena Anak MW memaksa dan anak korban juga takut karena
ditempat sepi dan gelap maka anak korban pun menuruti membuka
ah

celana hingga celana dalam anak korban sudah terbuka, selanjutnya

lik
Anak MW membaringkan anak korban diatas tanah dan menindih
tubuh anak korban kemudian Anak MW memasukkan kemaluannya
am

ub
kedalam kemaluan saksi dan menggoyag goyangkan pantatnya sekita
15 menit hingga kemudian air mani Anak MW dia tumpahkan diatas
ep
tanah, selanjutnya anak korban memakai celananya dan kemudian
k

kembali ke rumah rumah kebun dimana saat itu ERWIN sementara


ah

duduk diatas motor, selanjutnya ERWIN juga memaksa mengajak


R

si
anak korban ke bawah pohon jambu dan kemudian ERWIN membuka
celana saksi hingga celana dalam anak korban dan kemudian

ne
ng

membaringkan anak korban diatas tanah selanjutnya ERWIN


menindih tubuh anak korban dan kemudian memasukkan

do
gu

kemaluannya kedalam kemaluan anak korban dan menggoyag


goyangkan pantatnya hingga kemudian air mani ERWIN dia
tumpahkan diatas tanah, selanjutnya anak korban memakai
In
A

celananya kembali dan kembali kerumah rumah kebun, dimana yang


ada ditempat tersebut hanya saudara DAKE, karena teman anak
ah

lik

korban yang bernama F sementara diajak oleh Anak MW pergi


berhubungan badan layaknya suami istri disekitar area perkebunan
m

ub

tersebut;
- Bahwa sebelumnya anak korban tidak mengenal Anak MW dan
ka

ERWIN, yang anak korban kenal lewat sosial media FB hanya


ep

saudara DAKE.
ah

- Bahwa anak korban mau melakukan persetubuhan tersebut


R

karena sebelumnya Anak MW dan saudara ERWIN melakukan


es

persetubuhan dengan anak korban, mereka memaksa dengan


M

ng

on

Halaman 8 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menarik-narik tangan anak korban dan mengatakan cepatji, tidak

R
lama dan menarik anak korban untuk melakukan persetubuhan;

si
- Bahwa sebelumnya anak korban tidak pernah melakukan

ne
ng
hubungan badan layaknya suami istri denga laki-laki lain
- Bahwa saat ini anak korban malu baik terhadap teman teman anak
korban mau pun keluarga anak korban karena mereka semua

do
gu mengetahui kejadian ini dan anak korban masih bersekolah ditempat
yang sama belum dipindahkan;

In
A
- Bahwa umur anak korban saat ini yaitu kurang lebih 14 tahun
dimana saksi lahir pada tanggal 1 Juni 2007
ah

- Bahwa pakaian yang anak korban gunakan saat itu adalah baju

lik
kaos dengan motif kota-kotak pada bagian depan bertuliskan
ADVENTURE, celana jeans kain beludru berwarna hijau, baju dalam
am

ub
berwarna putih, BH berwarna pink, serta celana dalam berwarna putih
- Bahwa pakaian tersebut adalah pakaian yang anak gunakan saat
ep
Anak dan ERWIN melakukan hubunga badan layaknya suami istri
k

dengan anak korban;


ah

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Anak menyatakan


R

si
benar dan tidak berkeberatan;
2. Anak saksi F, tidak di bawah sumpah pada pokoknya

ne
ng

menerangkan sebagai berikut:


- Bahwa yang melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah

do
gu

umur tersebut adalah Anak MW serta Erwin dan yang menjadi


korbannya adalah korban dan anak saksi juga korban karena
melakukan persetubuhan dengan Anak;
In
A

- Bahwa Anak MW tersebut melakukan persetubuhan terhadap


anak korban adalah pada hari kamis tanggal 23 september 2021
ah

lik

sekitar jam 23.00 wita bertempat didesa lalobao, Kec andoolo, Kab
konawe selatan (tepatnya rumah rumah kebun sekita desa lalobao).
m

ub

- Bahwa setelah anak korban disetubuhi oleh Anak selanjutnya anak


memaksa anak saksi juga melakukan persetubuhan tapi
ka

persetubuhan itu tidak sampai Anak mengeluarkan cairan sperma;


ep

- Bahwa adapun cara Anak MW dan ERWIN melakukan


ah

persetubuhan dengan anak korban A adalah dengan cara membawa


R

anak korban A ke area perkebunan disekitar desa lalobao dan


es

kemudian menyetubuhi anak korban yang mereka lakukan secara


M

ng

bergiliran, dimana yang pertama menyetubuhi anak korban adalah


on

Halaman 9 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Anak MWyang dia lakukan dibawah pohon besar, dan setelahnya

R
adalah ERWIN yang menarik dan memaksa kebawah pohon jambu

si
mente dan kemudian menyetubuhi anak korban dibawah pohon

ne
ng
jambu mente tersebut.
- Bahwa saat kejadian tersebut anak saksi juga berada diarea
perkebunan tersebut tepatnya diatas gubug, dimana anak saksi

do
gu melihat Anak MW menarik anak korban A kearah pohon besar yang
berjarak sekita 10 meter dari tempat anak saksi, yang berselang

In
A
setelah anak korban kembali kegubug tersebut, selanjutnya saudara
ERWIN yang menarik anak korban kearah samping gubug tepatnya
ah

dibawah pohon jambu mente yang berjarak sekitar 5 meter dari

lik
tempat anak waktu itu.
- Bahwa ketika Anak MW menyetubuhi anak korban A dibawah
am

ub
pohon besar, saat itu tema saudara MW atas nama DAKE juga
memaksa anak saksi naik ke atas gubug dan menyetubuhi anak saksi
ep
diatas gubug bersamaan dengan ketika Anak MW menyetubuhi anak
k

korban, dan setelah Anak MW dan anak korban kembali kegubug,


ah

selanjutnya saudara ERWIN lagi yag menarik anak korban kearah


R

si
pohon jambu mente yang mana bersamaan dengan Anak MW
manarik dan memaksa anak saksi ikut dibawah pohon pisang serta

ne
ng

memaksa untuk melakukan persetubuhan yang berjarak sekitar 2


meter dari tempat dimana saudara ERWIN menyetubuhi anak korban

do
gu

dibawa pohon jambun mente.


- Bahwa situasi saat itu gelap gulita, dimana tempat kejadian
tersebut berada diarea perkebunan yang sama sekali tidak ada lampu
In
A

disekitarnya;
- Bahwa yang membawa kami kesana adalah Anak dan tidak ada
ah

lik

pernah diberitahukan akan kesana karena sebelumnya Anak


menyempaikan ke taman bukan ke kebun tersebut;
m

ub

- Bahwa saat ini anak korban merasa malu baik terhadap teman
teman anak saksi mau pun keluarga.
ka

- Bahwa umur anak korban A saat ini yaitu kurang lebih 14 tahun
ep

dimana anak korban A lahir sekitar tahun 2007.


ah

- Bahwa benar pakaian yang digunakan anak korban saat itu adalah
R

baju kaos dengan motif kota-kotak pada bagian depan bertuliskan


es

ADVENTURE, celana jeans kain beludru berwarna hijau.;


M

ng

on

Halaman 10 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Anak menyatakan

R
benar dan tidak berkeberatan;

si
3. Saksi AWALUDDIN, di bawah sumpah pada pokoknya

ne
ng
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa yang melakukan persetubuhan terhadap anak korban yang
masih dibawah umur tersebut Anak MW dan ERWIN dan yang

do
gu menjadi korbannya adalah anak saksi yang bernama A
- Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti kejadian persetubuhan

In
A
yang dilakukan oleh Anak MW dan ERWIN terhadap anak saksi;
- Bahwa saksi baru mengetahui kejadiannya pada hari kamis
ah

tanggal 28 september 2021 sekita jam 23.00 wita dimana saksi

lik
dijemput kemenakan saksi dan dibawa kerumah saudara DANGGO
dan disana telah ada Anak MW yang diamankan, kemudian saksi
am

ub
diberitahu kalau Anak MW tersebut telah melakukan persetubuhan
terhadap anak anak korban diarea perkebunan desa lalobao, yang
ep
mana kejadian tersebut yaitu pada hari kamis tanggal 23 september
k

2021.
ah

- Bahwa menurut keterangan yang saksi dapatkan ketika saksi


R

si
berada dirumah saudara DANGGO bahwa Anak MW dan ERWIN
menyetubuhi anak saksi yaitu dengan cara membawa anak saksi ke

ne
ng

area perkebunan dan kemudian melakukan menyetubuhi anak saksi


yang mana mereka lakukan secara bergiliran;

do
gu

- Bahwa usia anak saksi yaitu sekitar 14 tahun dimana anak saksi
lahir pada tanggal 01 juni 2007;
- Bahwa kondisi anak saksi saat ini sehat walafiat dan namun
In
A

merasa malu akibat kejadian yang dialaminya dan anak saksi


memang masih bersekolah ditempat masih sama dan saksi memang
ah

lik

berencana untuk memindahkan anak saksi segera dari sekolahnya


yang sekarang;
m

ub

- Bahwa anak korban dengan Anak tidak ada dilakukan


penyelesaian secara hukum adat
ka

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Anak menyatakan


ep

benar dan tidak berkeberatan;


ah

4. Anak saksi AS, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan


R

sebagai berikut:
es
M

ng

on

Halaman 11 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang melakukan persetubuhan terhadap anak yang masih

R
dibawah umur tersebut adalah Anak Muh Rifaldi alias Dake, MW dan

si
ERWIN, adapun yag menjadi korbannya adalah F dengan A

ne
ng
- Bahwa secara pasti anak saksi tidak mengetahui kapan Muh
Rifaldi alias Dake, MW dan ERWIN melakukan persetubuhan dengan
anak FITRIANINGSIN dan anak korban, yang anak saksi ketahui

do
gu hanya pada saat hari senin tanggal 27 september 2021 adik anak
saksi F tidak pulang kerumah selama 1 hari 1 malam sehingga anak

In
A
saksi mencarinya, dan setelah adik anak saksi pulang maka anak
saksi bertanya kepada anak korban Ftirianingsih yang merupakan
ah

adik anak saksi karena saksi juga mendapat informasi kalau ada yang

lik
pernah melihat anak korban F bersama laki-laki dipersimpangan
desa bumi raya-lalobao, sehingga kemudian anak saksi meminta
am

ub
anak F untuk bercerita secara jujur sehingga adik saksi (anak korban)
pun mengakui kalau dirinya dengan anak korban habis disetubuhi
ep
dengan Anak Muh Rifaldi alias Dake, MW dan ERWIN dirumah rumah
k

panggung yang ada diarea perkebunan desa lalobao


ah

- Bahwa adapun caranya anak saksi tidak ketahui secara pasti,


R

si
namun menurut keterangan F bahwa dirinya disetubuhi oleh DAKE,
dan Anak MW disetubuhi secara bergilir sedangkan anak korban oleh

ne
ng

oleh Anak MW dan ERWIN;


- Bahwa yang saksi maksud secara bergiliran tersebut adalah

do
gu

dimana Anak MW Bin LISMAN menyetubuhi Anak korban lalu


selanjutnya anak korban disetubuhi oleh ERWIN sedangkan anak F
disetubuhi oleh DAKE terlebih dahulu selanjutnya oleh Anak MW
In
A

- Bahwa sebelumnya saksi tidak mengenal Dake, Anak MW, dan


ERWIN dan tidak mempunyai hubungan keluarga;
ah

lik

- Bahwa setelah anak saksi ketahui hal tersebut maka anak saksi
langsung chat messenger laki laki tersebut dan mengajak ketemuan,
m

ub

Anak MW Bin LISMAN dan setelah anak korban bertemu maka anak
F menyuruh agar menghubungi Anak MW dan ERWIN, akan tetapi
ka

yang datang hanya Anak MW, dan mereka berdua mengakui bahwa
ep

telah menyetubuhi anak F dan anak korban A diareal perkebunan


ah

tersebut.
R

- Bahwa usia anak F dan anak korban adalah 14 tahun dimana


es

mereka berdua lahir tahun 2007.


M

ng

on

Halaman 12 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan keterangan anak F kalau mereka dipaksa

R
melakukan persetubuhan dan pada saat itu mereka hanya berencana

si
ke taman bukan ke area perkebunan tersebut;

ne
ng
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Anak menyatakan
benar dan tidak berkeberatan;
- Menimbang, bahwa Anak sudah diberikan kesempatan

do
gu dipersidangan untuk mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge),
namun Anak tidak ada mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge);

In
A
Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan Anak
yang pada pokoknya sebagai berikut:
ah

- Bahwa Anak ditahan dan diperiksa dipersidangan ini karena ada

lik
masalah hukum dimana Anak melakukan persetubuhan terhadap
anak korban yang masih dibawah umur yang bernama A;
am

ub
- Bahwa adapun anak melakukan persetubuhan terhadap anak
korban yaitu hari kamis tanggal 23 september 2021 sekita jam 23.00
ep
wita bertempat didesa laobao, kec andoolo, Ka konawe selatan
k

(tepatnya diaea perkebunan sekitaran desa lalobao).


ah

- Adapun cara anak melakukan persetubuhan terhadap anak


R

si
korban adalah denga cara awalnya teman Anak atas nama MUH
RIFALDI salin chat dengan anak F dan janjian untuk bertemu

ne
ng

dipertigaan desa lalobao, selanjutnya Anak bersama dengan saudara


MUH RIFALDI dan saudara ERWIN menuju kepertigaan tersebut dan

do
gu

bertemu dengan anak F, dan setelah Anak bertemu dengan anak F,


selajutnya anak F pergi menjemput anak korban, kemudian Anak
mengajak Anak korban dan Anak F naik motor Bersama Anak yang
In
A

awalnya ingin ke taman tapi Anak bawa anak korban dengan anak F
menuju kerumah kebun, sesampainya dirumah kebun kemudian anak
ah

lik

mengajak dengan menarik anak korban kebawah pohon besar untuk


melakukan persetubuhan kemudian Anak menyuruh anak korban
m

ub

untuk membuka celananya hingga celana dalamnya dan anak juga


membuka celana anak , kemudia anak menyuruh anak korban untuk
ka

baring ditanah dan kemudian anak menindih tubuh anak korban dan
ep

kemudian memasukkan kemaluan anak kedalam kemaluan anak


ah

korban dan menggoyang goyangkan pantat Anak hingga kemudian air


R

mani Anak, di tumpahkan diatas tanah, selanjutnya Anak menyuruh


es

anak korban memakai kembali celananya dan Anak juga memakai


M

ng

celana Anak, dan kami berdua kembali bergabung dengan saudara


on

Halaman 13 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MUH RIFALDI, ERWIN, dan F dirumah kebun, Dan setelah anak

R
bergabung, selanjutnya ERWIN membawa anak korban kebawah

si
pohon pisang untuk melakukan hubungan badan, dan anak bertanya

ne
ng
kepada suadara MUH RIFALDI “sudah selesaimi kah” dan saudara
MUH RIFALDI menjawab ‘IYA” selanjutnya anak mendekati anak F
yang sementara duduk diatas sepeda motor dan kemudian menarik

do
gu tangan dan mengajak kebawah pohon pisang dan selanjutnya
kembali saa melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan

In
A
anak korban F, setelah itu kami pun langsung pulang kerumah masing
masing
ah

- Bahwa sebelumnya anak tidak mengenal anak korban dan anak F

lik
dan baru malam itu anak mengenalnya.
- Bahwa Anak tidak ada memaksa anak korban tapi memang anak
am

ub
mengajak dan menarik tangan korban ke pohon tersebut dan
mengajak untuk berhubungan badan;
ep
- Bahwa Anak tidak sempat melihat hal tersebut karena kondisi
k

gelap gulita, namun setelah mereka kembali bergabung dengan kami,


ah

Anak sempat bertanya kepada saudara ERWIN apakah sempatji dia


R

si
menyetubuhi anak korban, dan ERWIN mengatakan iya.
- Bahwa anak korban A sudah tidak perawan, dimana anak sempat

ne
ng

bertanya apakah sudah pernah begituan, dan di jawab oleh anak


korban bahwa dirinya sudah pernah

do
gu

- Bahwa secara pasti anak tidak mengetahui umur anak korban A,


akan tetapi ketika kami berkenalan Anak sempat bertanya dia sekolah
dimana dan dijawab kalau dirinya sekolah di SMP 23 kelas II.
In
A

- Bahwa umur anak saat ini yaitu 16 tahun dimana anak lahir pada
tanggal 10 oktober 2005.
ah

lik

- Bahwa adapun pakaian yang digunakan adalah baju yang terbuat


dari kain motif kotak kotak, sementara celana yag digunakan adalah
m

ub

celana kain motif bunga berwarna kuning, adapun celana dalam dan
BH yang digunakan saya tidak sempat melihat secara jelas karena
ka

gelap;
ep

- Bahwa yang merencanakan ke kebun itu adalah Anak dan Anaklah


ah

yang paling depan dan mengarah motor kesana;


R

Menimbang, bahwa barang bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum


es

berupa:
M

ng

on

Halaman 14 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) Lembar Baju Kaos Dengan Motif Kotak-kotak Pada

si
Bagian Depan Bertuliskan Adventure
- 1 (satu) Lembar Celana Jeans Kain Beludru Berwarna Hijau

ne
ng
- 1 (satu) Lembar Baju Dalam Berwarna Putih
- 1 (satu) Lembar Bh Berwarna Pink

do
gu - 1 (satu) Lembar Celana Dalam Berwarna Putih
Yang telah diperlihatkan dipersidangan dan diakui serta dibenarkan oleh

In
Anak dan saksi;
A
Menimbang, bahwa selain barang bukti dan saksi, Penuntut Umum juga
mengajukan bukti surat sebagai berikut yaitu
ah

lik
1. Visum Et Refertum nomor surat keterangan Ver : 0486 IX / 2021
dari Rumah Sakit Umum Daerah Kab.Konawe Selatan yang dibuat
am

ub
dan ditandatangani oleh dr CAKRA ARIA FAHMI diperoleh
kesimpulan sebagai sebagai berikut :
Telah dilakukan pemeriksaan berdasarkan surat permintaan visum
ep
k

nomor: Ver / 09 / IX / 2021 / Reskrim, terhadap seorang anak


ah

perempuan yang bernama A yang berusia 14 tahun pada hari rabu


R

si
tanggal 29 september 2021pukul 17.50 menit wita dan pada
pemeriksaan alat kelamin, tampak robekan lama pada selaput dara

ne
ng

hingga dasar sesuai dengan arah jarum jam tiga, tidak tampak
kemerahan, tidak tampak lecet, dan tidak tampak pendarahan;

do
2. Kutipan Akta Kelahiran atas Nama A nomor akta 7405-LT-
gu

240620130048 yang lahir tanggal 1 Juni 2007 yang dikeluarkan


tanggal 24 Juni 2013 oleh Kepala Dinas Kependudukan dan
In
A

Pencatatan Sipil Pemerintah Konawe selatan;


Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka
ah

lik

segala sesuatu yang terungkap dipersidangan selama pemeriksaan perkara ini,


sebagaimana termuat dalam Berita Acara persidangan, telah turut
m

ub

dipertimbangkan dan oleh karenanya telah termasuk dan merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dengan isi putusan ini;
ka

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi, keterangan Anak serta


ep

barang bukti yang diajukan dalam persidangan maka telah terdapat fakta-fakta
hukum yang pada pokoknya sebagai berikut :
ah

- Bahwa bahwa kejadiannya pada hari kamis taggal 23 september


es

2021 sekitar jam 23.00 wita bertempat didesa lalobao, Kec andoolo,
M

ng

on

Halaman 15 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kab konawe selatan (tepatnya rumah rumah kebun sekitar desa

R
lalobao);

si
- Bahwa adapun cara Anak MW dan ERWIN melakukan

ne
ng
persetubuhan dengan anak korban adalah awalnya teman anak
korban atau sepupunya atas nama saksi anak F (juga korban anak)
datang menjemput anak korban dirumahnya dan mengajak anak

do
gu korban untuk keluar jalan jalan, dan ketika sampai disimpang desa
lalobao – bumi raya, ditempat tersebut sudah ada Anak MW, ERWIN

In
A
dan DAKE, dimana saat itu Anak MW membonceng anak korban
dengan anak korban F dan membawa kami masuk ke area
ah

perkebunan, dan sesampainya diarea perkebunan tersebut kemudian

lik
Anak MW mengajak anak korban pergi kebawa pohon, namun anak
korban tidak mau akan tetapi Anak MW memaksa anak korban
am

ub
dengan menarik tangan anak korban, selanjutnya Anak MW
menyuruh anak korban membuka celana hingga celana dalam saksi
ep
karena Anak MW memaksa dan anak korban juga takut karena
k

ditempat sepi dan gelap maka anak korban pun menuruti membuka
ah

celana hingga celana dalam anak korban sudah terbuka, selanjutnya


R

si
Anak MW membaringkan anak korban diatas tanah dan menindih
tubuh anak korban kemudian Anak MW memasukkan kemaluannya

ne
ng

kedalam kemaluan saksi dan menggoyag goyangkan pantatnya sekita


15 menit hingga kemudian air mani Anak MW dia tumpahkan diatas

do
gu

tanah, selanjutnya anak korban memakai celananya dan kemudian


kembali ke rumah rumah kebun dimana saat itu ERWIN sementara
duduk diatas motor, selanjutnya ERWIN juga memaksa mengajak
In
A

anak korban ke bawah pohon jambu dan kemudian ERWIN membuka


celana saksi hingga celana dalam anak korban dan kemudian
ah

lik

membaringkan anak korban diatas tanah selanjutnya ERWIN


menindih tubuh anak korban dan kemudian memasukkan
m

ub

kemaluannya kedalam kemaluan anak korban dan menggoyag


goyangkan pantatnya hingga kemudian air mani ERWIN dia
ka

tumpahkan diatas tanah, selanjutnya anak korban memakai


ep

celananya kembali dan kembali kerumah rumah kebun, dimana yang


ah

ada ditempat tersebut hanya saudara DAKE, karena teman anak


R

korban yang bernama Fsementara diajak oleh Anak MW pergi


es

berhubungan badan layaknya suami istri disekitar area perkebunan


M

ng

tersebut;
on

Halaman 16 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sebelumnya anak korban tidak mengenal Anak MW dan

R
ERWIN, yang anak korban kenal lewat sosial media FB hanya

si
saudara DAKE.

ne
ng
- Bahwa anak korban mau melakukan persetubuhan tersebut
karena sebelumnya Anak MW dan saudara ERWIN melakukan
persetubuhan dengan anak korban, mereka memaksa dengan

do
gu menarik-narik tangan anak korban dan mengatakan cepatji, tidak
lama dan menarik anak korban untuk melakukan persetubuhan;

In
A
- Bahwa sebelumnya anak korban tidak pernah melakukan
hubungan badan layaknya suami istri denga laki-laki lain
ah

- Bahwa saat ini anak korban malu baik terhadap teman teman anak

lik
korban mau pun keluarga anak korban karena mereka semua
mengetahui kejadian ini dan anak korban masih bersekolah ditempat
am

ub
yang sama belum dipindahkan;
- Bahwa umur anak korban saat ini yaitu kurang lebih 14 tahun
ep
dimana saksi lahir pada tanggal 1 Juni 2007
k

- Bahwa pakaian yang anak korban gunakan saat itu adalah baju
ah

kaos dengan motif kota-kotak pada bagian depan bertuliskan


R

si
ADVENTURE, celana jeans kain beludru berwarna hijau, baju dalam
berwarna putih, BH berwarna pink, serta celana dalam berwarna putih

ne
ng

- Bahwa pakaian tersebut adalah pakaian yang anak gunakan saat


Anak dan ERWIN melakukan hubunga badan layaknya suami istri

do
gu

dengan anak korban;


Menimbang, bahwa setelah diperoleh fakta hukum dipersidangan
sebagaimana diuraikan di atas, maka tibalah saatnya bagi Hakim untuk
In
A

mempertimbangkan sampai sejauh mana dakwaan Penuntut Umum tersebut


dapat diterapkan terhadap perbuatan Anak ;
ah

lik

Menimbang, bahwa Anak telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan


dakwaan subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan
m

ub

dakwaan primer sebagaimana diatur dalam Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang


Nomor 17 Tahun 2016 Jo. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
ka

perubahan Undang-undang Nomor: 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,


ep

yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :


ah

1. Setiap orang;
R

2. Dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan


es

memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang


M

ng

lain;
on

Halaman 17 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Hakim

R
mempertimbangkan sebagai berikut:

si
Ad.1. Unsur “setiap orang”

ne
ng
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “setiap orang” dalam
konteks penerapan hukum pidana adalah menunjuk kepada siapa saja sebagai
subjek hukum, pendukung hak dan kewajiban yang mampu bertanggung jawab

do
gu atas segala perbuatan yang dilakukannya;
Menimbang, bahwa unsur ini perlu dipertimbangkan agar tidak terjadi

In
A
kesalahan mengenai orangnya (error in persona);
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penuntut umum mengajukan
ah

MWdengan segala identitas sebagaimana termuat dalam surat dakwaan

lik
sebagai Anak, dan atas identitas Anak tersebut diatas, di dalam persidangan
baik Anak maupun saksi-saksi membenarkan identitas orang yang dimaksudkan
am

ub
oleh Penuntut Umum sebagai Anak, sehingga Hakim menilai tidak terdapat
error in persona atau kekeliruan terhadap orang yang ditarik sebagai Anak;
ep
Menimbang, bahwa selama dipersidangan Anak sehat jasmani dan
k

rohani serta Anak tidak mengalami cacat jiwa atau cacat perkembangan jiwa
ah

karena sakit dan juga Anak dapat mengikuti persidangan dengan baik sehingga
R

si
Anak dalam perkara ini dapat dimintakan pertanggungjawaban atas setiap
perbuatannya;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “setiap orang” menunjuk


kepada diri Anak sebagai subjek hukum telah terpenuhi;

do
gu

Ad.2. Unsur Kedua “Dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman


kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan
orang lain”;
In
A

Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternative limitative atau


alternative element, maksudnya bahwa perbuatan tersebut tidak semuanya
ah

lik

harus terbukti, namun dengan terbuktinya salah satu perbuatan maka


terpenuhilah seluruh unsur tersebut, dan Majelis Hakim dapat memilih unsur
m

ub

mana yang paling sesuai untuk diterapkan dalam perkara a quo;


Menimbang, bahwa makna sengaja berarti menghendaki dan
ka

mengetahui apa yang ia perbuat atau dilakukan, sehingga orang yang


ep

melakukan perbuatan yang ia kehendaki dan ketahui tentang perbuatannya


ah

tersebut dapat dinyatakan melakukan perbuatan dengan sengaja;


R

Menimbang, bahwa makna “Dengan sengaja” dapat diartikan bahwa


es

sejak awal perbuatan yang ia lakukan adalah perbuatan yang sejak awal ia
M

ng

ingini, sehingga walaupun antara keinginan dengan perbuatannya ada jangka


on

Halaman 18 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
waktu sehingga perbuatan itu terlaksana, maka perbuatan tersebut juga

R
merupakan perbuatan dengan unsur sengaja. Bahwa, pengertian “sengaja”

si
dalam ilmu Hukum Pidana dibedakan atas 3 (tiga) gradasi yaitu:

ne
ng
1. Sengaja dengan sebagai tujuan arahan hasil perbuatan sesuai maksud
orangnya (opzet als oogmerk), dalam hal ini pembuat (dader) menghendaki
akibat perbuatannya dan apabila mengetahui akibat perbuatannya tidak akan

do
gu terjadi maka ia tidak akan melakukan perbuatannya;
2. Sengaja dengan kesadaran yang pasti mengenai tujuan atau akibat

In
A
perbuatannya (opzet bij zekerheidsbewustzijn), dalam hal ini pembuat
(dader) menghendaki sesuatu akan tetapi terhalang oleh keadaan, namun ia
ah

beritikad untuk memenuhi kehendaknya sambil menembus atau

lik
menyingkirkan penghalang, menyingkirkan penghalang itu merupakan
peristiwa pidana tersendiri namun si pembuat tetap melakukannya demi
am

ub
tercapainya tujuan utamanya;
3. Sengaja dengan kesadaran akan kemungkinan tercapainya tujuan atau
ep
akibat perbuatan (opzet bij mogelijkheids bewustzijn), dalam hal ini pembuat
k

(dader) mempunyai cara berpikir yang sedemikian rupa, sehingga ia lebih


ah

memilih risiko akan menyebabkan akibat yang tidak diinginkan daripada tidak
R

si
meneruskan keinginannya;
Menimbang, bahwa untuk dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan

ne
ng

dengan sengaja dalam unsur dakwaan pertama ini maka perbuatan Anak harus
terlebih dahulu terbukti memenuhi kualifikasi sub unsur lainnya, yang

do
gu

pengertian-pengertian pokoknya sebagai berikut:


- Pengertian “Melakukan kekerasan” atau “Ancaman kekerasan”
merupakan kata kerja dari ‘Kekerasan’ yang berdasarkan ketentuan Pasal 1
In
A

angka 15 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun


2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
ah

lik

Tentang Perlindungan Anak adalah setiap perbuatan terhadap Anak yang


berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis,
m

ub

seksual, dan/ atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan


perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan
ka

hukum. Namun secara konteks terdapat perbedaan antara kedua sub unsur
ep

yakni “Melakukan kekerasan” lebih kepada tindakan nyata atau aksi


ah

sedangkan “Ancaman kekerasan” lebih kepada gertakan akan melakukan


R

kekerasan atau berupa ucapan/ verbal dari pelaku untuk memaksa korban
es

melakukan persetubuhan;
M

ng

on

Halaman 19 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pengertian “Memaksa” ialah suatu perbuatan sedemikian rupa sehingga

R
menimbulkan rasa takut orang lain dengan maksud menuruti kemauan

si
pelaku;

ne
ng
- Pengertian “Anak” adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan (Pasal 1 angka
(1) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

do
gu Perlindungan Anak);
- Pengertian “Persetubuhan” adalah peraduan antara anggota kemaluan

In
A
laki-laki dan perempuan yang biasanya dijalankan untuk mendapatkan
anak, jadi anggota kemaluan laki-laki harus masuk kedalam anggota
ah

kemaluan perempuan sehingga mengeluarkan air mani (Arrest Hooge Raad

lik
5 Februari 1912);
Menimbang, bahwa dalam perkara ini berdasarkan fakta-fakta hukum
am

ub
yang terungkap di persidangan diketahui kalau kejadian perkara ini terjadi pada
hari kamis taggal 23 september 2021 sekitar jam 23.00 wita bertempat didesa
ep
lalobao, Kec andoolo, Kab konawe selatan (tepatnya rumah rumah kebun
k

sekitar desa lalobao);


ah

Menimbang, bahwa kronologisnya adalah awalnya teman anak korban


R

si
atau sepupunya atas nama saksi anak F (juga korban anak) datang menjemput
anak korban dirumahnya dan mengajak anak korban untuk keluar jalan jalan,

ne
ng

dan ketika sampai disimpang desa lalobao – bumi raya, ditempat tersebut sudah
ada Anak MW, ERWIN dan DAKE, dimana saat itu Anak MW membonceng

do
gu

anak korban dengan anak korban Fdan membawa kami masuk ke area
perkebunan, dan sesampainya diarea perkebunan tersebut kemudian Anak MW
mengajak anak korban pergi kebawa pohon, namun anak korban tidak mau
In
A

akan tetapi Anak MW memaksa anak korban dengan menarik tangan anak
korban, selanjutnya Anak MW menyuruh anak korban membuka celana hingga
ah

lik

celana dalam saksi karena Anak MW memaksa dan anak korban juga takut
karena ditempat sepi dan gelap maka anak korban pun menuruti membuka
m

ub

celana hingga celana dalam anak korban sudah terbuka, selanjutnya Anak MW
membaringkan anak korban diatas tanah dan menindih tubuh anak korban
ka

kemudian Anak MW memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi dan


ep

menggoyag goyangkan pantatnya sekita 15 menit hingga kemudian air mani


ah

Anak MW dia tumpahkan diatas tanah, selanjutnya anak korban memakai


R

celananya dan kemudian kembali ke rumah rumah kebun dimana saat itu
es

ERWIN sementara duduk diatas motor, selanjutnya ERWIN juga memaksa


M

ng

mengajak anak korban ke bawah pohon jambu dan kemudian ERWIN membuka
on

Halaman 20 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
celana saksi hingga celana dalam anak korban dan kemudian membaringkan

R
anak korban diatas tanah selanjutnya ERWIN menindih tubuh anak korban dan

si
kemudian memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan anak korban dan

ne
ng
menggoyag goyangkan pantatnya hingga kemudian air mani ERWIN dia
tumpahkan diatas tanah, selanjutnya anak korban memakai celananya kembali
dan kembali kerumah rumah kebun, dimana yang ada ditempat tersebut hanya

do
gu saudara DAKE, karena teman anak korban yang bernama Fsementara diajak
oleh Anak MW pergi berhubungan badan layaknya suami istri disekitar area

In
A
perkebunan tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-
ah

Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,

lik
yang menyebutkan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan, disesuaikan dengan
am

ub
bukti surat berupa Kutipan Akta Kelahiran atas Nama A nomor akta 7405-LT-
240620130048 yang lahir tanggal 1 Juni 2007 yang dikeluarkan tanggal 24 Juni
ep
2013 oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah
k

sehingga pada saat kejadian persetubuhan terhadap Anak Korban yang terjadi
ah

saat itu masih berusia 14 tahun atau belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
R

si
sehingga secara hukum berstatus sebagai ‘Anak’;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

ne
ng

mempertimbangkan apakah perbuatan Anak melakukan kekerasan atau


ancaman kekerasan sebelum menyetubuhi Anak Korban dalam perkara ini

do
gu

dilakukan dengan sengaja atau tidak akan dipertimbangkan sebagai berikut:


Menimbang, bahwa unsur kesengajaan karena persetubuhan hanya
dapat terjadi apabila salah satu pihak menghendakinya;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan kronologi dan fakta-fakta hukum yang


terungkan dipersidangan diketahui kalau korban itu ada dua sebenarnya atas
ah

lik

nama Anak korban A dan Anak saksi F yang juga disetubuh oleh Anak dimana
pada saat melakukan itu diawali dengan kekerasan berupa penarikan tangan
m

ub

secara paksa dan membawa korban ke bawah pohon untuk memaksa


melakukan hubungan badan dan diketahui baik Anak korban A dan anak saksi F
ka

tidak menghendaki atau mengizinkan adanya persetubuhan terhadap diri


ep

mereka yang dilakukan oleh Anak;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan yang diuraikan tersebut


R

diatas, maka unsur kedua pasal ini telah terpenuhi;


es

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 81 Ayat (2)
M

ng

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan


on

Halaman 21 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang

R
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

si
Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang telah terpenuhi, maka Anak

ne
ng
haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
tindak pidana sebagaimana didakwakan Primer;
Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan

do
gu dalam perkara ini, Hakim tidak menemukan hal–hal yang dapat melepaskan
Anak dari pertanggung jawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar

In
A
dan/atau alasan pemaaf yang dapat menghapuskan sifat melawan hukum dari
perbuatan Anak, oleh karenanya Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang
ah

dilakukan Anak harus dipertanggungjawabkan kepadanya ;

lik
Menimbang, bahwa oleh karena Anak mampu bertanggung jawab,
maka Anak harus dinyatakan bersalah dan harus dijatuhi pidana;
am

ub
Menimbang, bahwa Hakim sudah membaca juga Laporan Penelitian
Kemasyarakatan seluruhnya juga mempertimbangan rekomendasi Pembimbing
ep
Kemasyarakatan dalam Laporan Hasil Penelitian Kemasyarakatan dalam
k

persidangan dengan kesimpulan


ah

1. klien Anak dibesarkan dari keluarga yang sederhana, dimana ayah


R

si
klien Anak bekerja sebagai pembuat batu merah dan penanam nilam,
sepengetahuan orangtuannya, klien merupakan anak yang penurut, rajin,

ne
ng

dan tidak pernah membuat masalah yang mengakibatkan orangtuannya


marah. Pertumbuhan fisik klien berkembang dengan baik, dimana klien

do
gu

berbadan sehat dan tidak pernah menderita penyakit kronis yang


memerlukan penanganan medis khusus. Klien anak belum pernah terlibat
tindak pidana hingga tinda pidana perlindungan Anak yang dilakukannya
In
A

terhadap korban;
2. saat ini klien Anak masih bersekolah di salah satu SMA Negeri di
ah

lik

Kab. Konawe Selatan dan sehari-sehari klien Anak bekerja membantu


orangtuanya di rumah dan di kebun.
m

ub

3. Factor yang menyebabkan klien Anak melakukan tindak pidana


yaitu usia anak yang masih dalam pertumbuhan fisik dan psikologis yang
ka

menyebabkan anak mudah terangsang dan emosi. Selain itu kurangnya


ep

pemberian Pendidikan seks dari lingkungan keluarga. Pada dasarnya


ah

Pendidikan seks ini masih dianggap tabu oleh masyarakat padahal hal
R

tersebut merupakan salah satu bentuk pengawasan yang dapat dengan


es

lawan jenis. Faktor lainnya yaitu pergaulan kepada teman-temannya yang


M

ng

negative kemudahan akses internet yang mengandung berkonten dewasa


on

Halaman 22 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang secara tidak langsung memberi pengaruh terhadap terjadinya tindak

R
pidana seksual.

si
4. Klien Anak menanggapi bahwa apa yang dituduhkan kepadanya

ne
ng
adalah benar dan klien Anak mengakui kesalahannya.
5. Orangtua, masyarakat, dan pemerintah setempat tidak menyangka
klien Anak melakukan tindak pidana tersebut, dan berharap klien Anak

do
gu menyesali perbuatannya, dan segera berubah menjadi anak yang lebih
baik lagi;

In
A
dan merekomendasikan agar Anak atas nama MW diberikan saksi pidana
penjara seringan-ringannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1)
ah

huruf (b) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

lik
dapat dijatuhkan pidana penjara yang seringan-ringannya sesuai pasal 81 ayat
(1) Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
am

ub
dan ditempatkan dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II
Kendari;
ep
Menimbang, bahwa Hakim sudah juga mempertimbangkan saran dan
k

masukan dari Penasihat Hukum Anak dan permohonan dari Orang Tua Anak
ah

yang meminta agar Anak diberikan hukuman yang seringan-ringannya


R

si
dikarenakan Anak masih terdaftar sebagai siswa atau bersekolah dan menyesali
serta berjanji tidak mengulangi kejahatannya serta korban sudah memaafkan

ne
ng

Anak yang mana menurut hakim apapun yang diputuskan dalam perkara ini
adalah telah memenuhi rasa keadilan baik bagi Anak maupun bagi Anak Korban

do
gu

dan keluarganya;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penuntut Umum telah menuntut
Anak dengan tuntutan sebagaimana telah diuraikan di atas;
In
A

Menimbang, bahwa dalam hal ini Hakim pun merujuk pula pada
ketentuan Pasal 81 UU SPPA menegaskan bahwa pidana penjara terhadap
ah

lik

Anak hanya digunakan sebagai upaya terakhir;


Menimbang, bahwa dalam perkara ini Hakim pun berpendapat bahwa
m

ub

pemidanaan terhadap Anak tentunya tidak dapat disamakan seperti halnya


perbuatan pidana yang pelakunya adalah orang dewasa, karena apabila
ka

disamakan dengan pemidanaan terhadap pelaku orang dewasa, maka secara


ep

psikologis tentunya dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak yang


ah

cenderung meniru perilaku orang-orang disekitarnya;


R

Menimbang, bahwa pemidanaan terhadap Anak sebagai pelaku


es

perbuatan pidana tentunya Hakim mengharapkan bahwa pemidanaan terhadap


M

ng

Anak dapat merubah Anak tersebut menjadi lebih baik lagi sebagai generasi
on

Halaman 23 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
muda, maka tentunya pemidanaan tersebut harus bersifat edukatif, konstruktif

R
dan tidak destruktif, sehingga, pemidanaan tersebut diharapkan dapat merubah

si
perilaku Anak menjadi baik dan Anak kelak dikemudian hari setelah menjalanai

ne
ng
pemidanaan ini dapat menyadari kesalahannya dan kembali ke tengah
masyarakat untuk menjalani kehidupannya secara layak dan bekal kesadaran
penuh sebagai warga negara yang taat hukum disertai dengan tekad dan prinsip

do
gu untuk senantiasa lebih berhati-hati di dalam menapaki perjalanan hidup dengan
tidak mengulangi atau melakukan perbuatan pidana lagi di waktu yang akan

In
A
datang ;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut dan memperhatikan pula
ah

ketentuan Pasal 70 UU SPPA, maka kiranya pidana yang dijatuhkan kepada

lik
Anak tidak boleh mencederai rasa keadilan itu sendiri;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum
am

ub
tersebut maka Hakim dalam perkara ini untuk kepentingan terbaik bagi anak
menjatuhkan pidana dengan pidana penjara sebagaimana Hakim sependapat
ep
dengan rekomendasi dari BK Bapas dan Penuntut Umum dengan
k

menempatkan Anak dalam LPKA untuk Anak saat ini merupakan pilih terbaik
ah

untuk kepentingan Anak karena Anak di umurnya yang tergolongan remaja yang
R

si
sekarang membutuhkan lingkungan yang baik dan bagus untuk membentuk
karakter dan jadi dirinya dimana apabila melihat umur anak yang masih dibawah

ne
ng

18 tahun diperlukan lingkungan dan pembimbing yang bagus dalam proses


pembentukan jati diri dan perasaan ingin tahu yang besar sehingga mudah

do
gu

dipengaruhi oleh teman atau lingkungannya dimana pengaruh orang tua mulai
melamah dan remaja yang seusia Anak ini pada umumnya mulai
menyampaikan kebebasan dan haknya untuk berpendapat yang apabila
In
A

lingkungannya tidak bagus bagi pembentukan karakternya bisa mempengaruhi


cara berpikir tentang baik dan buruk untuk dirinya, sehingga dengan
ah

lik

penempatan Anak di LPKA sebagaimana direkomendasikan oleh BK Bapas


merupakan pilihan terbaik untuk kepentingan Anak agar nantinya setelah selesai
m

ub

dibina di LPKA Anak diharapkan memiliki akhlak baik dan tahu mana baik buat
dirinya dengan belajar agama dan mempelajari hal-hal baik serta mendapat
ka

lingkungan yang mendukung pembentukan karakter dan jati dirinya sehingga


ep

bisa kembali ke masyarakat dan memberikan dampak yang baik untuk


ah

masyarakat minimal lingkungan dimana Anak akan tinggal nanti;


R

Menimbang bahwa terkait jangka waktu berapa pidana penjara yang


es

dijatuhkan kepada Anak sudah cukup dipertimbangkan baik dari permohonan


M

ng

Penasihat hukum anak, dan orangtua Anak yang mana lama penjara yang akan
on

Halaman 24 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dijalankan Anak nantinya menurut pendapat hakim adalah sudah memenuhi

R
rasa keadilan bagi para pihak dan kepentingan terbaik bagi Anak;

si
Menimbang, bahwa pasal yang didakwaan mengunakan sistem

ne
ng
minimum hukuman karena pelaku adalah anak yang berdasarkan Pasal 79 ayat
(3) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
anak yang merumuskan ”Minimum khusus pidana penjara tidak berlaku

do
gu terhadap Anak” sehingga apabila nantinya anak dihukum kurang dari 5 tahun
sebagaimana ancaman minimum dalam Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang

In
A
Nomor 17 Tahun 2016 Jo. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
perubahan Undang-undang Nomor: 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
ah

bukan merupakan penyelundupan atau kekeliruan atau suatu kesalahan

lik
melainkan bentuk khusus yang diharuskan serta diwajibkan oleh Undang-
Undang apabila anak dijatuhkan hukuman pidana penjara dimana penjatuhan
am

ub
pidana kepada anak adalah merupakan ultimum remedium atau pilihan terakhir
untuk kepentingan terbaik bagi Anak;
ep
Menimbang, bahwa Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang No. 17 Tahun
k

2016 jo Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No.


ah

23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak mengatur selain pidana penjara juga
R

si
memuat ketentuan pidana denda, maka dikarena pelaku adalah anak sesuai
dengan Pasal 71 ayat (3) Undang-Undang No. 17 Tahun 2016 jo Undang-

ne
ng

Undang No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002
yang merumuskan “apabila dalam hukum materiil diancam pidana kumulatif

do
gu

berupa penjara dan denda, pidana denda diganti dengan pelatihan kerja” yang
mana berapa lama pelatihan kerja yang akan diberikan sebagaimana tercantum
dalam amar putusan ini dan merupakan yang terbaik bagi kepentingan Anak
In
A

dan Hakim berpendapat Penuntut Umum sudah keliru dan tidak cermat dalam
menuntut Anak dimana Penuntut umum tidak ada menuntut pelatihan kerja
ah

lik

padahal pasal ini ancaman pidana kumulatif dengan denda;


Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Anak telah dikenakan
m

ub

penahanan yang sah, maka penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya


dari pidana yang dijatuhkan;
ka

Menimbang, bahwa oleh karena Anak ditahan dan penahanan terhadap


ep

Anak dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Anak tetap
ah

berada dalam tahanan;


R

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan


es

untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai:


M

ng

on

Halaman 25 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) Lembar Baju Kaos Dengan Motif Kotak-kotak Pada

R
Bagian Depan Bertuliskan Adventure

si
- 1 (satu) Lembar Celana Jeans Kain Beludru Berwarna Hijau

ne
ng
- 1 (satu) Lembar Baju Dalam Berwarna Putih
- 1 (satu) Lembar Bh Berwarna Pink
- 1 (satu) Lembar Celana Dalam Berwarna Putih

do
gu Yang telah disita dari anak korban maka akan dikembalikan kepada
pemiliknya yang berhak yaitu Anak korban A;

In
A
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri Anak,
maka sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP,
ah

perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang

lik
meringankan Anak:
Keadaan yang memberatkan:
am

ub
- Perbuatan Anak meresahkan masyarakat;
- Perbuatan Anak merugikan Anak korban
ep
Keadaan yang meringankan:
k

- Pelaku merupakan Anak;


ah

- Anak masih bersekolah atau terdaftar sebagai siswa


R

si
- Anak mengakui segala perbuatannya secara terus terang;
- Anak meminta maaf dan menyesal melakukan perbuatannya;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal


yang meringankan tersebut diatas sudah sepatutnya kalau Anak dijatuhi pidana

do
gu

sebagaimana akan disebutkan dalam amar putusan ini;


Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti bersalah maka
kepadanya dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya
In
A

sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini;


Memperhatikan, Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun
ah

lik

2016 Jo Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
m

ub

1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain


yang bersangkutan;
ka

ep

MENGADILI:
ah

1. Menyatakan Anak MW terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah


es

melakukan tindak pidana "dengan kekerasan memaksa anak melakukan


M

ng

persetubuhan dengannya”;
on

Halaman 26 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak MW dengan pidana penjara selama 3

R
(tiga) tahun di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kendari

si
dan Pelatihan Kerja selama selama 1 (satu) tahun;

ne
ng
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang dijalani Anak
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Anak tetap berada didalam tahanan;

do
gu 5. Menyatakan barang bukti berupa:
- 1 (satu) Lembar Baju Kaos Dengan Motif Kotak-kotak Pada

In
A
Bagian Depan Bertuliskan Adventure
- 1 (satu) Lembar Celana Jeans Kain Beludru Berwarna Hijau
ah

- 1 (satu) Lembar Baju Dalam Berwarna Putih

lik
- 1 (satu) Lembar Bh Berwarna Pink
- 1 (satu) Lembar Celana Dalam Berwarna Putih
am

ub
dikembalikan kepada Anak korban A;
6. Menetapkan Anak dibebani membayar biaya perkara sejumlah Rp. 5.000,-
ep
(lima ribu rupiah );
k
ah

Demikianlah diputuskan pada hari Kamis, tanggal 4 November 2021,


R

si
oleh Arrahman, S.H.,M.H., sebagai Hakim pada Pengadilan Negeri Pengadilan
Negeri Andoolo, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan

ne
ng

tanggal itu juga, dengan dibantu oleh Agung Ayu Satriawati, S.H., Panitera
Pengganti pada Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Andoolo, serta dihadiri

do
gu

oleh Penuntut Umum dan Anak didampingi Penasihat Hukum, Pembimbing


Kemasyarakatan, dan orang tuanya;
Panitera Pengganti, Hakim,
In
A
ah

lik

Agung Ayu Satriawati, S.H. Arrahman, S.H.,M.H.


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 27 dari 27 Putusan Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2021/PN Adl


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Anda mungkin juga menyukai